kondisi
ini
disebabkan
karena
gangguan pada flora normal vagina.
Hal ini bukan merupakan PMS dan
pasangan seksual laki-lakinya tidak
membutuhkan terapi. Streptococcus
grup B sering dilaporkan pada
pemeriksaan usapan vagina, tetapi
organisme ini meskipun menyebabkan
keputihan, hanya akan diterapi pada
wanita hamil.
Bacterial vaginosis (BV)
BV merupakan penyebab paling umum
dari abnormal secret vagina, dengan
prevalensi 9% di UK. BV menyebabkan
bertambah banyaknya secret vagina
dan bau yang amis (fishy odour) tanpa
rasa gatal ataupun rasa sakit. Kondisi
ini ditandai dengan pertumbuhan
berlebih dari bakteri anaerobic yang
hilang dan timbul secara tiba-tiba.
Asimptomatis BV pada wanita yang
sedang
tidak
hamil
tidak
membutuhkan
penanganan.
BV
berhubungan
dengan
prognosis
kehamilan yang buruk, endometritis
setelah keguguran dan penyakit
radang panggul (Pelvic Inflammatory
Disesase atau PID).
yang
berhubungan
Chlamydia
trachomatis,
Neisseria
gonorrhoeae
dan
Thricomonas
vaginalis dapat berupa keputihan,
dapat pula asimptomatis. Infeksi ini
berhubungan dengan peningkatan
risiko penularan HIV, khususnya pada
negara berkembang. Peningkatan PMS
terjadi di UK, tapi hal ini juga berkaitan
dengan
peningkatan
kesadaran,
meningkatnya pemeriksaan tes, dan
yang
terpenting
adalah
dengan
pemeriksaan laboratorium terbaru.
Data dasar epidemiologi mengenaik
infeksi ini seperti prevalensi, angka
insiden, dan angka komplikasi yang
langka pada popilasi general.
Penyebab secret vagina (keputihan)
Non infektif : fisiologis, ektopi serviks,
benda asing seperti tampon yang
tertinggal, dan dermatitis vulval.
Infeksi Non-PMS : BV, infeksi Kandida.
Infeksi PMS : Chlamydia trachomatis,
Neisseria
gonorrhoeae
(NG),
Trichomonas vaginalis (TV).
Chlamydia
trachomatis
(CT)
merupakan penyebab terbanyak PMS
di UK, pada sekitar 10-40% kelompok
wanita reproduktif aktif dibawah 24
tahun. CT menyebabkan secret vagina
yang purulent tetapi asimptomatis
pada 80% wanita. Walau demikian,
10-40% infeksi CT yang tidak diobati
menyebabkan PID.
Neisseria gonorrhoeae (NG) dapat
berupa secret vagina yang purulent
tetapi aimptomatis pada 50% wanita.
Komplikasi NG dapat berupa PID.
yang
harus
Terapi pada BV
diberikan
tanpa
dan KVV
dilakukan
dapat
usap
Teknik
molecular
lebih
sensitive
daripada kultur namun lebih mahal,
jangan menggunakan antibiotic karena
hasilnya dapat positif setelah terapi.
Dapat juga dilakukan pengambilan
specimen usap vagina, sampel urin,
dan tampon klinis oleh pasien sendiri
yang hasilnya sebanding dengan
pengambilan
specimen
vagina
tradisional.
Terapi rekomendasi
Teknik pemeriksaan pada ne gara
miskin
secara
bersamaan
dapat
World
Health
Organization
mencanangkan penanganan sindrom
keputihan.
Dengan
algoritme
penentuan
kemungkinan
infeksi
berdasarkan riwayat dan pemeriksaan
pada pasien yang akan diterapi
dengan
terapi
empiris.
Hal
ini
diharapkan
dapat
mengurangi
penyebaran HIV
Edukasi kebersihan
Pasien diedukasi untuk menghindari
bahan iritas local seperti sabun yang
berparfum, douche atau feminine
hygiene berbentuk tissue, bedak,
semprotan, yang dapat mengurangi
flora normal vagina serta reaksi alergi.
Douche berhubungan dengan BV dan
PID.
Merujuk pasien
Rujukan kepada dokter spesialis harus
dipertimbangkan untuk pasien dengan
keluhan
keluarnya
sekret
yang
berulang, wanita hamil, dan apabila
terdapat komplikasi nyeri panggul.