Anda di halaman 1dari 23

FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK

Filosofi adalah merupakan pandangan atau keyakinan yang dimiliki perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada anak .Keperawatan anak adalah konsisten dengan
pengertian keperawatan the diagnosis and treatment of human respones to actual or potential
health problems( whaley & wong,1995, hal 14).
Tujuannya adalah pencapaian derajat kesehatan bagi anak sebagai suatu bagian dari
sistem pelayanan kesehatan di keluarga. Untuk menekankan pada tujuan tersebut.Pada bagian
ini akan diuraikan kunci filosofi keperawatan anak:
1. Family center care
Filosofi ini memperkenalkan keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan dan seorang
individu yang mendukung, menghargai dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam
memberikan asuhan terhadap anak (Johson, 1989).Hal ini menjelaskan bahwa Keluarga
merupakan unsur penting dalam merawat anak, mengingat anak adalah bagian dari
keluarga.Sebagai perawat, dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak, harus mampu
menfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk pelayanan kesehatan baik berupa pemberian
tindakan keperawatan maupun pemberian penyuluhan kesehatan.
Ada 2 konsep dasar pada proses filosofi

family center care, yaitu enabling dan

empowering. Enabling adalahdengan menciptakan kesempatan keluarga untuk menunjukkan


kemampuan dan kompetensinya yang berguna dalam memenuhi kebutuhan anak dan keluarga.
Dukungan (empowering) menjelaskan interaksi profesional dengan keluarga dimana keluarga
memerlukan perasaan aman terhadap kehidupan keluarganya dan mendukung perubahan yang
positif sebagai dampak dari perilaku saling tolong menolong, memperkokoh kemampuan dan
tindakan yang diberikan.
Jadi dalam pemberian asuhan keperawatan anak diperlukan keterlibatan keluarga,
mengingat anak selalu membutuhkan orang tua ketika berada dirumah sakit. Keterlibatan
keluarga dengan tenaga kesehatan selama anak berada di rumah sakit sangat diperlukan , karena
itu menjadi dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga. Perawat
dengan memfasilitasi keluarga dapat membantu proses penyembuhan anak pada anak yang sakit
selama dirumah sakit, sehingga kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi keluarga dan anak
diperhatikan. dan berdampak besar bagi program penyembuhan perawatan pada anak.

2. Atraumatic care
Kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan yang terapoutik oleh individu
melalui pelaksananaan intervensi keperawatan untuk membatasi/ mengurangi pengalaman yang
tidak menyenangkan terhadap anak dan keluarga di tatanan pelayanan kesehatan.
Tujuan utama dari atraumatic care adalah do no harm yang terdiri dari

3.

mencegah/mengurangi anak berpisah dari orang tua


perlindungan
mencegah/mengurangi trauma fisik dan nyeri

Primary Nursing
Primary nursing adalah menjaga /merawat anak selama 24 jam, jika asuhan keperawatan
oleh perawat tidak berjalan. Primary nursing secara umum mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan pada anak dan menjadikan asuhan yang konsisten terhadap anak serta berfokus
pada unit keluarga sebagai bagian komponen integral pada perencanaan dan pelaksanaan.

4. Case management
Merupakan sistem pemberian asuhan yang seimbang antara biaya dan kualitas dengan
memperhatikan pembiayaan yang berlebihan. Kemampuan perawat dalam memgelola kasus
dengan baik tentu berdampak pada proses penyembuhan pada anak.

Paradigma Keperawatan Anak


Terdapat empat komponen yang di paparkan dalam paradigma keperawatan yang mana
keempat komponen itu adalah manusia atau anak itu sendiri,sehat, lingkungan , dan keperwatan
itu sendiri.keempat komponen tersebut di gambarkan dalam bagan sebagai berikut, ( Supartini,
Yupi : 2004 )
1. Manusia ( anak )
Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah manusia berusi 0 18 tahun, yang
sedang dalam proses tumbuh kembang , mempunyai kebutuhan spesifik , ( fisik , sosial, dan
spiritual ) yang berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan fisik/biologis anak termasuk makan ,
minum, eliminasi, udara, tempat berteduh bahkan kehangatan. Secara psikologis anak
membutuhkan cinta dan kasih sayang, rasa aman dan bebas dari ancaman. Anak membutuhkan
disiplin otoritas untuk menghindari bahaya, mengembangkan kemampuan berfikir dan bertindak
mandiri. Anak juga di beri kesempatan untuk berfikir,dan membuat keputusan secara mandiri.
Untuk pengembangan harga diri anak perlu diberi penghargaan peribadi terutam pada usia 1 -3
tahun ( toodler ) , penghargaan merupakan bentuk positif dalam membentuk harga diri. Untuk itu
dipelukan penerimaan dan pengakuan dari orang tua dan lingkungannya. Secara sosial anak
membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasinya untuk berinteraksi bermain dan

mengekpresikan ide/pikiran dan perasaannya sedangkan secara spiritual anak memerlukan


penanaman nilai agama dan moral serta nilai budaya sebagai anggota masyarakat timur.
Anak adalah individu yang unik dan bukan orang dewasa mini, anak juga bukan merupakan
harta kekayaan orang tua yang dapat di nilai secara sosial ekonomi , melainkan masa depan
bangsa yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan secara individual. Anak adalah individu
yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya lingkungan yang dapat
memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri. Lingkungan yang
di maksud bisa berupa keluarga ( orang tua ) , pengurus panti ( bila anak berada di panti asuhan )
atau bahkan tanpa orang tua bagi mereka yang hidupnya menggelandang semua individu tersebut
menjadi klien keperawatan anak.
2. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah dalam rentang sehat-sakit. Sehat adalah keadaan
optimal antara fisik , mental dan sosial yang haus dicapai sepanjang kehidupan dalam rangka
mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. Dengan
demikian , apabila anak sakit hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan prkembangan fisik,
psikologis, intelektual, sosial, dan spiritual. Sehat sakit berada dalam suatu rentang mulai dari
sehat optimal pada satu kutub sampai meninggal pada kutub lainnya seperti terlihat berikut ini.
Sehat optimal

sakit berat

meninggal

Sepanjang rentang tersebut, anak memerlukan bantuan perawat baik secara langsung saat
anak sakit maupun tidsk langsung dengan melakukan bimbingan antisipasi pada orang tuanya.
Dalam keadaan sehat optimalpun anak memerlukan bantuan perawat, misalnya untuk upaya
pencegahan dan promosi kesehatan, seperti pelayanan imunisasi atau peningkatan pengetahuan
tentang kebersihan perseorangan dan gizi yang memenuhi syarat kesehatan. Apabila terjadi
perbedaan persepsiantara oarang tua dan perawat tentang konsep sehat sakit tersebut, timbul
masalah pemahaman keluarga tentang makna sehat sakit. Kondisi sehat yang berat menurut
persepsi perawat, dapat dipersepsikan sebagai suatu kondisi yang biasa saja oleh orang tua.
Untuk itu diperlukan bantuan perawat untuk menyamakan persepsi tersebut. Pada kutub ekstrim,
yaitu kematian anak, orang tua tetap memerlukan bantuan perawat untuk mengantarkan anak
pada kematian yang tenang melalui perawatan menjelang ajal (dying care).
3. Lingkungan
Seperti telah dikemukakan di atas, anak adlah individu yang masih bergantung pada
lingkungan, yaitu orang dewasa disekitarnya. Lingkungan terdiri atas lingkungan internal dan
lingkungan eksternal dandapat memengaruhi kesehatan anak. Lingkungan internal yaitu genetik
(keturunan), kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual, emosi, dan adanya predisposisi atau
resistensi terhadap penyakit. Lingkungan eksternal, yaitu status nutrisi, orang tua, saudara
sekandung (sibling), masyarakat atau kelompok sekolah, kelompok atau gen, disiplin yang

ditanamkan orang tua, agama, budaya, status sosial dan ekonomi, iklim, cuaca sekitar dan
lingkungan fisik atau biologis, baik rumah maupun sanitasi disekelilingnya. Perkembangan anak
sangat dipengaruhi rangsangan terutama dari lingkungan eksternal, yaitu lingkungan yang aman,
peduli, dan penuh dengan kasih sayang.
4. Keperawatan
Komponen ini merupakan bentuk pelayanan pelayanan kesehatan yang komprehensif
meliputi biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga,
masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit. Anak sebagai individu
maupun salah satu anggota keluarga merupakan sasaran dalam pelayanan keperawatan, Sehingga
perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang
unik yang memiliki kebutuhan tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada
keluarga dan perawatan yang terapeutik. Selama proses asuhan keperawatan yang dijalankan,
keluarga dianggap sebagai mitra bagi perawat dalam rangka mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Dua konsep yang mendasari dalam kerjasama orang tua dan perawat ini
adalah memfasilitasi keluarga untuk aktif terlibat dalam asuhan keperawatan anaknya di rumah
sakit dan memberdayakan kemampuan keluarga baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan
maupun sikap dalam melaksanakan perawatan anaknya di rumah sakit, melalui interaksi yang
terapeutik dengan keluarga(empowening). Bentuk intervensi utama yang diperlukan anak dan
keluarganya adalah pemberian dukungan, pemberian penkes, dan upaya rujukan kepada tenaga
kesehatan lain yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan anak.

Peran perawat dalam keperawatan anak


Perawat adalah salah satu anggota tim kesehatan yang bekerja dengan anak dan orang
tua. Beberapa peran penting seorang perawat anak, yaitu sebagai pembela (advocacy), pendidik,
konselor, koordinator, pembuat keputusan etik, perencana kesehatan, pembina hubungan
terapeutik, pemantau, evaluator dan peneliti. Perawat dituntut sebagai pembela bagi
anak/keluarganya pada saat mereka membutuhkan pertolongan, tidak dapat mengambil
keputusan/menentukan pilihan, dan meyakinkan keluaarga untuk menyadari pelayanan yang
tersedia, pengobatan, dan prosedur yang dilakukan dengan cara melibatkan keluarga.
Perawat berperan sebagai pendidik baik secara langsung dengan memberi
penyuluhan/pendidikan kesehatan pada orang tua anak maupun secara tidak langsung dengan
menolong orang tua/anak memahami pengobatan dan perawatan anaknya. Kebutuhan orang tua
terhadap pendidikan kesehatan dapat mencakup pengertian dasar tentang penyakit anaknya,
perawatan anak selama anak dirawat di rumah sakit, serta perawatan lanjut untuk persiapan
pulang ke rumah. Tiga domain yang dapat diubah oleh perawat melalui pendidikan kesehatan

adalah pengetahuan, keterampilan, serta sikap keluarga dalam hal kesehatan, khususnya
perawatan anak sakit.
Suatu waktu anak dan keluarganya mempunyai kebutuhan psikologis berupa
dukungan/dorongan mental. Sebagai konselor, perawat dapat memberi konseling keperawatan
ketika anak dan orang tuanya membutuhkan. Hal ini yang membedakan layanan konseling
dengan pendidikan kesehatan. Dengan cara mendengarkan segala keluhan, melakukan sentuhan,
dan hadir secara fisik, perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan orang tua anak
tentang masalah anak denga keluarganya, dan membantu mencarikan alternatif pemecahannnya.
Dengan pendekatan interdisiplin, perawat melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan
anggota tim kesehatan lain, dengan tujuan terlaksananya asuhan yang holistik dan komprehensif.
Perawat berada pada posisi kunci untuk menjadi koordinator pelayanan kesehatan karena 24 jam
berada di samping pasien. Keluarga adalah mitra perawat. Oleh karena itu, kerja sama dengan
keluarga juga harus terbina dengan baik, tidak hanya saat perawat membutuhkan informasi dari
keluarga saja, melainkan seluruh rangkaian proses perawatan anak harus melibatkan keluarga
secara aktif.
Perawat dituntut untuk dapat berperan sebagai pembuat keputusan etik dengan
berdasarkan pada nilai moral yang diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk mendapat
otonomi, menghindari hal-hal yang merugikan pasien, dan keuntungan asuhan keperawatan,
yaitu meningkatkan kesejahteraan pasien. Perawat juga harus terlibat dalam perumusan rencana
pelayanan kesehatan di tingkat kebijakan. Perawat harus mempunyai suara untuk didengar oleh
para pemegang kebijakan dan harus aktif dalam gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anak. Perawat yang paling mengerti tentang layanan keperawatan anak. Oleh
karena itu, perawat harus dapat meyakinkan pemegang kebijakan bahwa usulan tentang
perencanaan pelayanan keperawatan yang diajukan dapat memberi dampak terhadap
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan anak.
Akhirnya sebagai peneliti, perawat anak membutuhkan keterlibatan penuh dalam upaya
menemukan masalah-masalah keperawatan anak yang harus diteliti, melaksanakan penelitian
langsung, dan menggunakan hasil penelitian kesehatan/keperawatan anak dengan tujuan
meningkatkan kualitas praktik/asuhan keperawatan pada anak. Untuk peran ini diperluka
kemampuan berpikir kritis dalam melihat fenomena yang ada dalam layanan asuhan keperawatan
anak sehari-hari dan menelusuri penelitian yang telah dilakukan serta mengguakan literatur
untuk memvalidasi masalah penelitian yang ditemukan. Pada tingkat kualifikasi tertentu, perawat
harus dapat melaksanakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik
keperawatan anak. ( Supartini, Yupi : 2004 )
a.
b.

Prinsip utama dalam asuhan terapeutik


Cegah atau turunkan dampak perpisahan antara orang tua dan anak dengan
menggunakan pendekatan family centa

c.

Tingkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anaknya. Pendidikan


kesehatan merupskan strategi yang tepat untuk menyiapkan orang tua sehingga terlibat
aktif dalam perawatan anaknya.

d.

Cegah dan atau turunkan cedera baik fisik maupun psikologis. Rasa nyeri karena
tindakan perlukaan ( misalnya : disuntik ) tidak akan bisa dihilangkan tetapi dapat
dikurangi dengan menggunakan teknik distraksi atau relaksasi.

e.

Modifikasi lingkungan fisik rumah sakit dengan mendesainnya seperti dirumah, yaitu
penataan dan dekorasi yang bernuansa anak ( misalnya mengguanakan alat tenun dan tirai
bergambar bunga atau binatang lucu , hiasan dinding bergambar dunia binatang atau
fauna, papan nama pasien bergambar lucu , dinding berwarna dan penggunaan warna
yang cerah di ruangan, dantangga di cat berwarna-warni ).

Satu hal yang harus menjadi perhatian perawat adalah dampak dari ligkungan fisik rumah
sakit dan perilaku petugas itu sendiri sering kali menimbulkan trauma pada anak.Lingkungan
rumah sakit yang asing bagi anak maupun orang tuanya dapat menjadi stressor bagi anak,
sedangkan orang tua dapat menjadi stres apabila mendapat informasi yamg mengejutkan tentang
kondisi penyakit anaknya.
Dengan demikian,jelas lingkungan fisik dan psikologi rumah sakit dapat menjadi strresor
bagi anak.Selain perilaku petugasnya, ruang perwatan untuk anak tidak dapat disamakan seperti
orang dewasa. Ruang tersebut memerlukan dekorasi ang penuh dengan nuansa anak, seperti
adannya gambar dinding berupa gambar binatang dan / atau bunga ,tirai dan sprai serta sarung
bantal yang bewarna dan bercorak binatang atau bunga,cat dinding dan bewarna, seta tangga
yang pegangganya berwarna ceria.
Konsep terapi bermain perkembangan anak antara lain :
1.

Masa bayi (0-1 Tahun)


Stimulus yang di berikan melalui aktivitas bermai bertujuan untuk

Melatih dan mengevaluasi reflek-reflek fisiologis

Melatih koordiasi antara mata dan tangan serta mata dan telinga.

Melatih untuk mencari objek yang tidak kelihatan.

Melatih sumber asal suara

Melatih kepekaan perabaaan

Contoh alat permainan yang di anjurkan adalaah benda yang aman untuk dimasukkan ke
mulut ,boneka orang/binaytang yang lunak , mainan yang bersuara, giring giring, bola dan lain
lain.

2.

Masa balita (2-3 tahun)

Tujuan berman pada masa balita adalah:

Mengembangkan keterampilan bahasa

Melatih motorik halus dan kasar

Mengembangkan kecerdasan (mengenal warna, berhitung)

Melatih daya imajinasi

Menyalurkan perasaaan anak

Alat permainan yang dianjurkan bagi anak pada masa ini, misalnya lilin yang dapat dibentuk
,alat yang untuk menggambar, puzzle sederhana , manik-manik, dan alat-alat rumah tangga. Pada
masa ini,kelakuan anak sangat menonjol(egosentris) dan anak belum memahami makna dari
memiliki, sehingga anak sering berebut mainan karena masing-masing menganggap bahwa
mainan itu adalah miliknya.
3.

Masa prasekolah akhir (4-5 tahun)

Alat permaian yang dianjurakan misalnya buku, majalah, alat tulis atau krayon, balok, dan
aktivitas berenang. Pada masa ini bermain mempunyai tujuan seperti berikut :

Mengembangkan kemampuan berbahasa, berhitung, serat menyamakan dan


membedakan.

Merangsang daya imajinasi

Menumbuhkan sportivitas, kreativitas, dan kepercayaan diri.

Memperkenalkan ilmu pengetahuan, suasana gotong royong, dn kompetisi

1.

Mengembangkan koordinasi motorik sosialisasi, dan keampuan untuk mengendalikan


emosi.

Lingkup Praktik Keperawatan Anak

Lingkup praktik merupakan hak dan otonomi dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang
berdasarkan atas kemampuan, tingkat pendidikan yang diniliki, dan dilakukan selama batas
keprofesian. Sedangkan praktik keperawatan itu sendiri merupakan tindakan mandiri perawta
profesional maupun melalui tindakan kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam

memberikan asuhan keperawatan. Lingkup praktik keperawatan anak merupakan batasan asuhan
keperawatan yang duberikan pada klien anak yang berusia 28 hari sampai 18 tahun atau usia bayi
baru lahir samapi 12 bulan (Gartinah, dkk 1999). Dalam memberikan asuhan keperawatan anak
harus berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu, kebutuhan untuk \umbuh kembang seperti asuh,
asih, dan asah (Sularyo, 1993).
1)

Kebutuhan Asuh

Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan dasar fisik yang harus dipenuhi dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan ini dapat meliputi kebutuhan akan gizi, kebutuhan
pemberian tindakan keperawatan dalam meningkatakan dan mencegah penyakit, kebutuhan
pengobatan, kebutuhan tempat atau perlindungan yang layak, kebutuhan hygiene perseorangan
dan sanitasi lingkungan yang sehat, dan kebutuhan akan pakaian, kebutuhan jasmani dan
rekreasi.
2)

Kebutuhan Asih

Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau memperbaiki
psikologi anak. Perkembangan anak banyak ditentukan oleh perkembangan psikologis yang
termasuk didalamny ialah perasaan kasih sayang atau hubungan anak dengan orang tua atau
orang disekelilingnya karena akan memperbaiki perkembangan psikologisnya. Terpenuhnya
kebutuhan ini akan meningkatakan ikatan kasih sayang yang erat (bonding), dan tercipanya rasa
percaya yang kuat (basic trust).
3)

Kebutuhan Asah

Pemenuhan kebutuhan asah (stimulasi mental) akan memperbaiki perkembangan anak sejak dini
sehingga perkembangan psikososial, kecedasan, kemandirian, kreativitas pada anak akan sesuai
dengan harapan sesuai usia pertumbuhan dan perkembangan
1.

RIWAYAT KESEHATAN PADA ANAK


Mendapatkan riwayat kesehatan merupakan komponen penting dari proses pengkajian
kesehatan .Wawancara kesehatan membantu dalam membangun hubungan antara orang tua dan
anak,memberikan diagnosis sementara dapat dibuat,dan memberikan kesempatan kepada
perawat dan keluarga untuk menentapakan tujuan.

A.

Riwayat kesehatan anak


a. Tanggal Riwayat mengidentifikasi data
Termasuk nama,panggilan,nama orang tua yang dapat dihubungi sselama jam-jam kerja,tanggal
lahir anak,umur (bulan,tahun), jenis kelamin, suku,bahasa yang diucapkan, bahasa yang
dimengerti.
b. Keluhan utama
Gunakan pernyataan pembukaan singkat seperti Apa masalah yang buat ia datang kesini? catat
kata-kata orang tua atau ana,catat semua kata-kata orng tua dan anak.

c. Riwayat penyakit sekarang


Termasuk uraian keluhan utama secara kronologis.
Uraian menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan dimana ( lokasi ), apa ( kualitas, faktorfaktor yang mamperburuk atau meringankan gejala ), kapan ( serangan, durasi, frekuensi ) dan
seberapa ( intensitas, keparahan ). Orang tua atau anak harus juga di tanya tentang manifestasimanifestasi yang berhubungan.
d. Riwayat masa lalu
1.

Keadaan umum kesehatan

Tanyakan tentang nafsu makan, penurunan atau peningkatan BB akhir-akhir ini,keletihan,


stress,dan juga jangan memasukan data-data yang telah dimasukan pada keluhan utama atau
riwayat penyakit sekarang.

e. Riwayat kelahiran
1. Termasuk riwayat prenatal ( kesehatan maternal , infeksi,obat-obatan yamg
diminum,perdarahan abnormal, peningkatan BB, lama kehamilan, sikap terhadap
kehamilan, kelahiran, lama persalinan,jenis pelahiran, komplikasi, BB lahir, kondisi bayi
saat lahir )
2. Riwayat neonatal ( distres pernafasan, sianosis, ikterus, kejang, kemampuan makan
buruk).
f. Penyakit operasi atau cidera sebelumnya
Termasuk tanggal masuk RS alasan masuk RS dan respon terhadap penyakit.
g. Penyakit pada masa anak-anak
Termasuk penyakit menular yang umum seperti campak,gondok,dan cacar
air(varisela),tanyakan kontak terakhir dengan orang yang menderita penyakit menular.
h. Imunisasi
Termasuk hal-hal spesifik tentang imunisasi (tanggal,jenis) dan reaksi yang tidak
diharapkan,bila anak belum di imunisasi,catat alasannya.catat desentisasi misalnya
campak,gondok/rubela.

i. Pengobatan saat ini


Termasuk obat-obatan dengan resep atau tanpa resep dokter, dosis, frekuensi, dan waktu
dari dosis terakhir
j. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
Termasuk tinggi dan berat badan rata-rata pada umur 1, 2, 5 dan 10 tahun dan erupsi/
tanggalnya gigi.
k. Riwayat perkembangan
Riwayat perkembangan yang teliti penting dalam merencanakan intervensi keperawatan
yang sesuai dengan tingkat usia anak,termasuk umur pada saat anak berguling badan,
duduk sendiri, merangkak, berjalan, mengucapkan kata pertama, mengucapkan kata
pertama, dan berpakaian tanpa bantuan.
l. Riwayat social
a.

Meliputi melakukan defekasi dan miksi ( umur di mana anak dapat mengontrol
defekasi dan miksi pada waktu siang dan malam hari atau tingkat pengontrolan saat
ini)

b.

Tidur ( jumlah dan pola tidur selama siang dan malam hari, doa waktu tidur dan
objek yang aman, takut, dan mimpi buruk )

c.

Kemampuan berbicara ( pelat, gegap, jelas )

d.

Seksualitas ( hubungan dengan lawan jenis, keingintahuan tentang informasi dan


aktivitas seksual, jenis informasi yang di berikan anak

e.

Sekolah ( tingkatan dalam sekolah, prestasi akademik, penyesuaian terhadap


sekolah )

f.

Kebiasaan ( mengisap ibu jari,menggigit kuku, makan tanah {pica},


membenturkan kepala )

g.
h.

Disiplin ( metode-metode yang digunakan, respon anak terhadap disiplin.


Kepribadian dan watak ( keserasian,agresif,menarik diri, hubungan dengan teman
sebaya dan keluarga ).

i.

B.

Anak-anak dan remaja harus di tanya apakah mereka pernah merasa sedih atau
murung. Jika ya mereka harus ditanya apakah mereka pernah berfikir untuk
bunuh diri.

Riwayat keluarga
Termasuk umur dan kesehatan anggota keluarga terdekat, penyakit keturunan, adanya
kelainan kongenital dan jenisnya, keturunan dari orang tua, pekerjaan dan pendidikan orang tua,
dan hubungan keluarga.tanyakan tentang kondisi kehidupan ( jenis tempat tinggal dan tetangga ).
Berguna untuk menunjukan hubungan,umur,dan kesehatan anggota keluarga.Kebutuhan
program perawatan kesehatan seharusnya diseimbangkan dengan kebutuhan keluarga,orangtua
mengidentifikasi kebutuhan utama mereka seperti informasi tentang diagnosis pada
perkembangan,informasi tentang pengobatan.

2.

PENGKAJIAN FISIK
Keterampilan pengkajian fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
( rangkaian pengkajian pada abdomen adalah : inspeksi, auskultasi, perkusi, palpasi ). Kemahiran
keterampilan ini membutuhkan kesabaran, latihan, dan perbaikan yang terus menerus.
Keterampilan-keterampilan yang detail dapat dilihat pada buku ajar tentang keterampilan
pengkajian orang dewasa.

Pedoman untuk inspeksi


1. Inspeksi adalah sederhana, tetapi merupakan teknik yang sangat terlatih.
2. Inspeksi melibatkan penggunaan penglihatan, pendengaran pada pengkajian yang
sistemik pada bayi dan anak.
3. Inspeksi adalah esensial pada permulaan pengkajian kesehatan untuk mendeteksi dengan
jelas keluhan kesehatan dan untuk menetapkan prioritas.
4. Inspeksi harus teliti dan harus mencakup setiap bagian tubuh.
5. Bagian tubuh dikaji terhadap bentuk, warna, kesimetrisan, bau ,dan abnormalitas.
6. Inspeksi yang seksama membutuhkan pencahayaan yang baik.
Pedoman untuk palpasi

1. Palpasi dilakukan dengan jari dan telapak tangan untuk menentukan suhu, dehidrasi,
tekstur, bentuk, gerakan, dan area nyeri tekan.
2. Hangatkan tangan sebelum memulai palpasi.
3. Jaga kuku tetap pendek.
4. Daerah yng lunak dipalpasi terakhir.
5. Lakukan papasi dengan ujung jari untuk pulsasi,ukuran, bentuk, tekstur,dan hidrasi.
6. Lakukan palpasi dengan telapak tangan untuk vibrasi.
7. Lakukan palpasi dengan punggung tangan untuk suhu..
8. Gunakan percakapan atau permainan untuk membuat anak rileks selama palpasi.otot-otot
yang tegang dapat mengaburkan temuan.amati reaksi terhadap palpasi daripada
menanyakan apakah terasa sakit?
9. Perawat dapat membantu anak yang mudah geli dengan pertama-tama menempatkan
tangan anak di atas kulit dan perlahan-lahan menyelipkan tangannya dibawah tangan
anak atau tangan anak tetap di atas tangan perawat selama pemeriksaan.
Pedoman untuk perkusi
o Perkusi dilakukan dengan ketukan untuk menghasilkan glombang bunyi.yang ditandai
dengan intensitas, nada, durasi, dan kualitas.
o Perkusi bisa secara langsung atau tidak langsung.
o Lakukan perkusi dari daerah resonan ke daerah redup.

Tabel Bunyi perkusi


Bunyi
perkusi

intensitas Nada

Kualitas

Bagian tubuh dimana bunyi


dapat di dengar

Timpani

Resonan

Hiperresonan

Keras

Sedang
sampai
keras
Sangat
keras

Tinggi

Rendah

Sangat
rendah

Seperti
gendang

Gaelembung udara gastrik


usus yang berisi udara ( di
upamakan dengan ketukan
pada pipi yang di
gembungkan )
Paru-paru

Bergema

Paru-paru dengan udara yang


terperangkap, paru-paru pada
anak kecil

Nyaring

Hati ruangan yang berisi


cairan, seperti lambung
otot

Pekak
Halus
sampai
sedang

Tinggi

Seperti
gedebuk

Halus

Tinggi

Datar

Datar

Pedoman untuk auskultasi


o Auskultasi merupakan proses mendengarkan bunyi tubuh.
o Bel ( bagian kubah ) stetoskop digunakan untuk bunyi dengan nada rendah ( contoh,
bunyi kardiovaskuler ), dan diafragma ( bagian datar ) untuk bunyi dengan nada tinggi
( contoh, gangguan pada paru-paru dan usus )
o Stetoskop ditempatkan dengan rapat pada bagian tubuh. Pemeriksa harus menghindari
menekan terlalu kuat, menyebabkan kulit menjadi rata dan vibrasi berkurang.
o Pemeriksa harus berlatih mengidentifikasi bunyi-bunyi normal sebelum memcoba
mengidentifikasi bunyi abnormal.
Pedoman pengkajian fisik pada bayi atau anak

o Lakukan pengkajian secara umum dari ujung kepala ke ujung kaki sementara
mengumpulkan riwayat kesehatan dan tanda-tanda vital.
Pengkajian secara umum membantu dalam menetapkan prioritas.perhatikan bagianbagian yang sakit terlebih dulu .contohnya,jika seorang anak mengalami masalah
pernapasan, pengkajian pada bidang ini adalah prioritas.
o Pengkajian fisik merupakan komponen esensial dari asuhan keperawatan. Anak-anak
sering kali tidak dapat mengatakan kepada pemberi perawatan apa yang salah.pemberi
perawatan harus mampu mengkaji dan mengkomunikasikan keluhan anak yang timbul
dari pengkajian.
o Beberapa aspek pemeriksaan fisik yang lengkap dapat diabaikan selama pengkajian
harian, tergantung pada umur anak, status kesehatan, dan alasan untuk kontak dengan
perawatan kesehatan. Contoh pengkajian yang tidak selalu perlu di masukkan adalah
tinggi badan, lingkar kepala, berat badan, refleks tendon dalam, dan uji neurologi.
o Pendekatan dari ujung kepala ke ujung kaki, sistemik dan berurutan untuk pemeriksaan
dapat menjadi tidak mungkin: urutan pemeriksaan seringkali perlu di ubah untuk
menyesuaikan dengan anak. fleksibilitas adalah esensial : bagaimanapun : semua aspek
pemeriksaan yang diperlukan harus dilakukan.
o Seringkali bberapa observasi dapat dilakukan dalam sekali waktu, karena ukuran daerah
yang di periksa. Contohnya, ketika menghitung frekuensi napas juga dapat juga
mengamati jenis dan kualitas pernapasan, ada tidaknya retrasi, warna tubuh, dan apakah
terdapat gangguan pernapasan.
o Lakukan aspek-aspek pemeriksaan yang kurang menimbulkan stres terlebih dulu. Apa
yang menimbulkan stres bagi satu kelompok umur belum tentu menimbulkan stres bagi
kelompok umur yang lain.
o Gunakan pendekatan yang ramah dan tenang.katakan pada anak apa yang harus
dilakukan daripada meminta untuk bekerja sama.demonstrasi membantu anak untuk
mengikuti prosedur.
o Biarkan anak-anak memegang peralatan.
o Gunakan kedua tangan bila mungkin.satu tangan atau pemeriksaan dengan jari bisa
ditafsirkan sebagai tindakan yang bersifat menganggu.
o Jangan meninggalkan bayi dan anak-anak tanpa diawasi diatas meja pemeriksaan
PENGUKURAN TTV
Suhu tubuh,Nadi, Tekanan darah dan Pernapasan
1. Pengukuran suhu tubuh
Suhu tubuh harus diukur pada saat masuk kfasilitas pelayanan keperawatan,sebelum atau
sesudah pembedahan atau prosedur diagnostik invasif, selama dalam masa infeksi yang tidak
teridentifikasi, setelah tindakan menurunkan demam, dan kadang-kadang pada bayi atau anak
yang tampak merah mukanya, merasa hangat atau letargi.
Tabel Suhu tubuh pada anak sehat

Umur

Suhu derajat oc

3 Tahun
1 Tahun
3 Tahun
5 Tahun
7 Tahun
9 Tahun
13 Tahun

37,5
37,7
37,2
37,0
36,8
36,7
36,6

Kemampuan otot-otot untuk menggigil meningkat sesuai dengan maturitas,dan anak akan
mengumpulkan lebih banyak sel adiposa yang diperlukan untuk penyekatan panas
Tabel Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh
Faktor
Efek
Latihan aktif
Stres, menangis
Variasi diurnal

Dapat meningkatkan suhu sementara


Menaikansuhu tubuh
Suhu tubuh terendah antara pukul 1.00 dan
4.00;tertinggi antar pukul 16.00 dan 18.00

Lingkungan termasuk
pakaian

Suhu tubuh dapat bervariasi sesuai dengan


disuhu kamar, jumlah dan jenis pakaian

Tabel Pedoman pemilihan tempat untuk pengukuran suhu

Tempat

Kelompok umur

Kontraindikasi

Aksila

Semua kelompok umur,tetapi


khususnya anak usia
prasekolah, yang cenderung
takut pada tindakan invasif

Mungkin kontraindikasi bila


akurasi secara khusus adalah
penting atau pada tahap awal
demam, bila aksila tidak sensitif
terhadap perubahan-perubahan
awal.

Anak-anak umur 5 dan 6


tahun yang kooperatif, anak
usia sekolah, remaja

Jangan digunakan bila anak tidak


kooperatif atau tidak dapat
mengikuti perintah, seperti koma
atau cenderung kejang,
mengalami pembedahan mulut,
pernapasan mulut atau sedang
diberi oksigen.

Semua kelompok
umur.beberapa sumber
menganjurkan untuk anakanak yang lebih dari 2 tahun
karena risiko kerusakan dan
perforasi

Jangan digunakan jika anak itu


mengalami pembedahan anus atau
mengalami diare atau iritasi
rektal, atau bila mungkin gunakan
tempat oral atu aksila.
Adanya feses mungkin
mengurangi akurasi.

Semua kelompok umur, tetapi


khususnya anak usia bermain
dsan usia prasekolah yang
memproses pembatasan dan
belum mampu untuk bekerja
sama secara penuh.

Mungkin kontraindikasi pada


anak-anak dengan otitis media
akut atau sinusitis atau anak-anak
dengan saluran telinga luar yang
kecil.

Oral

Rektal

Timpani

2. Pengukuran nadi

Pengukuran nadi merupakan bagian rutin dari prosedur rumah sakit tapi tidak harus
diremehkan sebagai indikator keadaan sistem kardiovaskular yang diperoleh dengan
mudah.gangguan sistem kardiovaskular;efek demam;dan efek terapi pengobatan dapat di
pantau melalui pengkajian nadi.nadi harus dipantau dengan rutin selama proses penyakit,
sebelum dan sesudah pembedahan, dan bila keadaan anak memburuk.
Tabel frekuensi nadi pada anak-anak saat istirahat
Umur
Lahir
1
1-6
6-12
1-2
2-4
6-10
10-14
14-18

Frekuensi rata-rata
Bulan
Bulan
Bulan
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun

140
130
130
115
110
105
95
85
82

Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi nadi


1.
2.
3.
4.

Obat-obatan (aminophillin,epinefrin,atropin dapat meningkatkan frekuensi nadi)


Aktivitas (aktivitas yang terus menerus dapat meningkatkan frekuensi nadi)
Hipoksia
Demam ( dapat meningkatkan frekuensi nadi kira-kira 10-15 denyutan/oc
peningkatan
suhu.
5.
Ketakutan (meningkatkan frekuensi nadi)
6.
Pendarahan (meningkatkan frekuensi nadi)
1.

2.

Persiapan dalam pengukuran nadi pada anak


Tanyaka pada orangtua atau anak tentang riwayat aritmia,aterosklerosis atau infark
miokard,dan juga tanyakan apakah anak menderita penyakit jantung,tentukan apakah ada
demam dan apakah anak telah mendapatkan pengobatan.
Pedoman dalam pengukuran nadi
a. Ukur denyut nadi saat anak diam,catat secara hati-hati aktivitas dan tingkat
kecemasan anak ketika mencatat denyut nadi

b. Pilih tempat yang tepat untuk pengukuran denyut nadi,,,denyut apical diukur padda
anak dibawah usia 2 tahun,karena denyut nadi radialis sulit untuk penempatan
c. Auskultasi denyut nadi radialis dan apical selama 1 menit penuh

3.

Pengukuran pernafasan
Anak yang lebih muda menghirup udara jumlah udara yang relative lebih kecil dan
menghembuskan udara yang lebih besar bayi dan anak mempunyai lebih sedikit alveoli dan
oleh karena itu permukaan alveolus sedikit dimana pertukaran udara dapat terjadi.
Variasi pernafasan menurut umur
umur

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bayi premature
Neonatus
1 tahun
2 tahun
3 tahun
5 tahun
10 tahun
15 tahun
20 tahun

Frekuensi (pernafasan/menit)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

40-90
30-80
20-40
20-30
20-30
20-25
17-22
15-20
15-20

Faktor-faktor yang mempengaruhi pernafasan


1.
Umur
Frekuensi pernafasan menurun dengan bertambahnya usia anak,frekuensi meningkat
secara dramatis pada bayi dan anak keci yang sedang menangis,cemas,demam dan sakit.
2.
Obat-obatan
Analgesik narkotik menurunkan frekuensi pernafasan.,devirat xantin dapat menyebabkan
peningkatan pernafasan.
3.
Demam
Frekuensi dan kedalaman pernafasan meningkat pada saat anak demam.
4.
Cemas dan takut
Frekuensi pernafasa anak meningkat saat mereka dalam keadaan cemas dan takut
5.
Patologis
Frekuensi,irama dan kedalaman pernafasan berubah akibat dari trauma
serebral,pendarahan,anemia,meningitis dan keadaan jantung,penyakit infeksi dan tetanus.

Pola pola pernafasan yang berubah


1. Dispnea

Keadaan susah bernafass,ditandai dengan adanya retraksi.


2. Bradipsnea
Frekuensi pernafasan lambat dan irama teratur.
3. Takipnea
Frekuensi pernafasan cepat yang tidak normal
4. Hiperpnea
Pernafasan cepat dan dangkal.
5. Apnea
Tidak ada pernafasan.
6. Pernafasan cheyne stokes
Periode bernafas cepat dalam yang bergantian dengan periode apnea,umumnya tampak
pada bayi-bayi.
7. Pernafasan kusmaul
Bernafas dalam yang abnormal,bisa cepat,normal,atau lambat
8. Pernafasan biot ( pernafasan ataksik)
Tidak bisa diramal,bernafas tidak teratur ,biasanya terlihat pada kerusakan otak bagian
bawah dan depresi pernafasan.

4. Pengukuran tekanan darah


Tekanan darah merupakan hasil dari curah jantung dan tahanan perifer yang
meningkat,sampai saaat ini anak-anak yang usianya dibawah 3 tahun tidak diukur tekanan
darahnya,karena diperlukan kesabaran dan keterampilan yang lebih.Mayoritas anak-anak yang
hipertensi mempunyai ginjal.

Umur

Sistolik/diastolik (mmHg)

1 bulan
6 bukan
1 tahun
2 tahun
4 tahun
6 tahun
8 tahun
10 tahun
12 tahun
14 tahun
16 tahun

86/54
90/60
96/65
99/65
99/65
100/60
105/60
110/60
115/60
118/60
120/65

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah


1. Obat-obatan
Analgesic narkotik,anastesi umum,dan diuretic menurunkan tekanan darah,Aminophilin
meningkatkan tekanan darah.
2. Keadaan
Tekanan darah menurun selama perdarahan ,tekanan darah meningkat Frekuensi
pernafasan cepat pada penyakit ginjal,TIK yang meningkat dan nyeri akut.
3. Variasi diurnal
Tekanan darah biasanya lebih tinggi selama pagi dan sore hari,daripada malam hari.
4. Takut dan cemas
Meningkatkan tekanan darah.
5. Aktivitas yang meningkat
Meningkatkan tekanan darah.

5. PENGUKURAN ATROPOMETRI
Pengukuran atropometri ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran-ukran fisik pada anak
dengan menggunakan alat-alat tertentu.

Ukuran atropometri dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :

1. Tergantung umur yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan umur,misalnya BB


terhadap usia atau TB terhadap usia.
2. Tidak tergantung umur,yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya
tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur
Pengukuran atropometri yang biasanya digunakan:
1. Berat badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran atropometri yang terpenting karena dipakai
untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
Dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar
1kg/bulan,sementara pada 6 bulan berikutnya hanya 0,5kg/bulan ,namun pada tahun kedua
kenaikan hanya 0,25kg/bulan.setelah 2 tahun,kenaikan berat badan tidak tentu,yaitu sekitar 2,3
kg/tahun,pada saat remaja terjadi penambahan berat badan secara cepat.
Selain dengan perkiraan diatas juga dapat dengan menggunakan pedoman BEHRMAN
(1992) :
1.

Berat badan lahir rata-rata 3,25kg

2. Berat badan usia 3-12 bulan ,menggunakan rumus:


Umur (bulan) +9 =n+9
2
2
3. Berat badan usia 1-6 tahun,menggunakan rumus
Umur(tahun)x 2+8 = 2n +8
n = usia anak
kegunaan pengukuran berat badan
1. Sebagai informasi mengenai nilai gizi,pertumbuhan,dan kesehatan anak
2. Untuk mengawasi kesehatan,sehingga dapat menentukan terapi apa yang sesuai dengan
kondisi pasien
3. Sebagai dasar untuk menentukan dasar perhitungan dosis obat ataupun diet yang
diperlukan oleh anak.
2. Pengukuran tiggi badan
Tinggi badan pada anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan.Pada
bayi yang baru lahir,panjang badan rata-rata adalah sebesar 50 cm,pada tahun pertama
pertambahan panjang badan adalah 1,5x panjang badan lahir,pertambahan tersebut akan
berangsur-angsur sampai usia 9 tahun,yaitu sekitar 5 cm/tahun.pertambahan tinggi badan akan
berhenti pada usia 18-29 tahun.

Tinggi badan dapat juga ditentukan dengan rumus dari Behrman


1. Perkiraan panjang lahir 50 cm
2. Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x panjang badan lahir
3. Perkiraan tinggi badan usia 2-12 tahun = (umur x 6) + 77 = 6n + 77
n adalah usia anak,apabila usia anak lebih dari 6 bulan maka dibulatkan keatas,apabila usia
anak kurang dari 6 bulan maka dihilangkan.
Keuntungan pemgukuran tinggi badan :
1. Alatnya yang murah,mudah dibuat dan dibawa sesuai keinginan
2.
Merupakan indikator yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat
3.
Untuk perbandingan terhadap perubahan relative seperti berat badan dan lingkar lengan
atas.
Kerugian pengukuran berat badan :
a.
Perubahan dan pertambahan berat badan yang relatif pelan sulit diukur,karena terdapat
selisih nilai antara posisi pengukuran saat berdiri dan tidur.
4.

Pengukuran lingkar kepala


Secara normal pertambahan ukuran lingkaran kepala setiap tahap relatif konstan dan tidak
dipengaruhi oleh factor ras,bangsa dan letak geografis.Saat lahir ukuran kepala normal 34-35
cm,kemudian akan bertambah sebesar 0,5 cm/bulan pada bulan pertama menjadi 44 cm,pada 6
bulan pertama pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap
berikutnya,kemudian pada tahun pertama lingkar kepal bertambah tidak lebih dari 5
cm/tahun,setelah itu sampai 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah 10 cm.
Pertambahan yang konstan juga dapat diketahui dari proporsi besar kepal dengan panjang
badan,saat lahir kepala berukuran seperemapt dari panjang badan,namun setelah dewasa besar
kepala hanya seperdelapan dari panjang badan.

5.

Pengukuran lingkar lengan atas


Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat,saat lahir lingkar lengan atas sekitar 11
cm dan pada tahun pertama lingkar lengan atas menjadi 16 cm,setelah itu ukuran tersebut tidak
banyak berubah sampai usia 3 tahun.
Keuntungan pengukuran lingkar lengan atas adalah mudah,murah alatnya bisa dibuat sendiri dan
bisa siapa saja yang melakukannya.Pengukuran lingkar lengan atas efektif pada usia dibawah 3
tahun.

6.

Lipatan kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subkapular refleksi pertumbuhan jaringan
lemak dibawah kulit yang mencerminkan kecukupan energy,apabila anak mengalami defisiensi
kalori,maka lipatan kulit menipis,lipatan tersebut akan menebal bila anak kelebihan energy.

DAFTAR PUSTAKA
Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
https://andinisprastika.wordpress.com/2014/03/27/tulis-disini/ (3-3-2016, 16:25)
Engel,joyce.Pengkajian pediatrik/joyce Engel-Ed.2-Jakarta : EGC,1998
Alimul Hidayat,A.Aziz.(2005).Pengantar ilmu keperawatan anak 1.,Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai