Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul pembukuan dan LPJ bendahara
penerimaan ini.
Bendahara penerimaan merupakan salah satu bagian dari struktur suatu organisasi
yang berfungsi untuk mengelola penerimaan organisasi tersebut. Penerimaan tersebut
nantinya akan menjadi bagian dari pendapatan Negara yang dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan pembangunan di Negara kite tercinta ini.
Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan penerimaan tersebut, modul ini disusun
dengan tujuan agar penatausahaan/pengelolaan kas di bendahara penerimaan dapat
dilakukan secara transparan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku serta laporan
pertanggungjawaban yang disusun oleh bendahara penerimaan secara akurat, akuntabel,
dan dapat disampaikan tepat waktu sesuai dengan amanant Undang-undang Nomor 17
tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, serta diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja
Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, serta diatur dalam Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-3/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan,
Pembukuan, dan Pertanggungjawaban Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Serta Verifikasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara.
Modul
ini
disusun
oleh
Tim
Penyusunan
Pembukuan
dan
Laporan
Tim Penyusun
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ..................
CARA PENGGUNAAN MODUL .............................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Maksud dan Tujuan ...............................................................................................
C. Ruang Lingkup .......................................................................................................
BAB II
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Penerimaan negara merupakan pemasukan yang diperoleh negara untuk membiayai dan
menjalankan setiap program-program pemerintahan, sedangkan sumber-sumber penerimaan Negara
berasal dari berbagai sektor, dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk
membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Sumbersumber penerimaan Negara antara lain: pajak, retribusi, pinjaman, keuntungan BUMN/BUMD, dan
lain-lain. Dalam rangka mengelola penerimaan negara diperlukan suatu penatausahaan penerimaan
negara yang akurat, transparan dan akuntabel.
Bendahara penerimaan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara merupakan orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara/daerah
dalam
rangka
pelaksanaan
APBN/APBD
pada
kantor/satuan
kerja
kementerian
pembukuan
bendahara
penerimaan
akan
menghasilkan
laporan
bulanan
II.
melaksanakan
pembukuan
dan
LPJ
bendahara
penerimaan
pada
kementerian
negara/lembaga/kantor/satker.
III.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup modul ini Penatausahaan Kas Bendahara Penerimaan, Pembukuan Bendahara
Penerimaan, Pemeriksaan Kas Bendahara Penerimaan, Rekonsiliasi Internal Satker serta
Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan oleh Bendahara Penerimaan pada kementerian
negara/lembaga/kantor/satuan kerja dalam rangka pelaksanaan APBN.
BAB I
PEMBUKUAN BENDAHARA PENERIMAAN
A. Penatausahaan Kas
Bendahara harus menatausahakan seluruh uang/surat berharga yang dikelolanya. Dalam
melaksanakan tugasnya, Bendahara Penerimaan wajib menggunakan rekening atas nama
jabatannya pada Bank Umum/Kantor Pos yang telah mendapatkan persetujuan Kuasa BUN.
Pembukaan rekening tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai pengelolaan
rekening pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satker.
Apabila Bendahara Penerimaan juga mengelola rekening lainnya maka Bendahara Penerimaan
juga
harus menatausahakan uang yang ada dalam rekening tersebut. Bendahara dilarang
menyimpan uang yang clikelolanya dalam rangka pelaksanaan APBN atas nama pribadi pada
Bank Umum/Kantor Pos. Dalam rangka penarikan uang dari rekening Bendahara Penerimaan,
Pejabat yang berwenang menandatangani cek untuk pengambilan uang di Bank Umum/Kantor
Pos adalah Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara dan Bendahara
Penerimaan, oleh karena itu Bendahara tidak boleh mempunyai kartu ATM pada rekening yang
dikelolanya.
Bendahara Penerimaan menatausahakan semua uang yang dikelolanya
baik
yang
sudah
menjadi penerimaan negara maupun yang belum menjadi penerimaan negara. Penerimaan
negara pada kantor/satker pada Kementerian Negara/Lembaga tidak dapat digunakan secara
langsung untuk pengeluaran, kecuali diatur khusus dalam peraluran perundang-undangan
tersendiri. Bendahara Penerimaan dilarang menerima secara langsung setoran dari wajib setor,
kecuali untuk jenis penerimaan tertentu yang diatur secara khusus dan telah mendapat
persetujuan Menteri Keuangan.
Dalam hal Bendahara Penerimaan menerima secara langsung penerimaan tertentu dari wajib
setor, Bendahara Penerimaan wajib:
a. membuat dan menyampaikan SBS lembar ke-1 kepada penyetor dan lembar ke-2 sebagai
bukti pembukuan bendahara;
b. menyetor seluruh penerimaannya ke Kas Negara paling lambat dalam waktu 1 (satu) hari
kerja sejak diterimanya penerimaan tersebut, kecuali untuk jenis penerimaan tertenlu yang
penyelorannya diatur secara khusus.
Dalam hal terdapat penerimaan yang penyetorannya diatur secara khusus, Bendahara
Penerimaan wajib menyimpan uang yang diterimanya dalam rekening yang telah mendapat
persetujuan BUN / Kuasa BUN. Bentuk, nama, dan format SBS diatur oleh masing-masing
Menteri/Pimpinan Lembaga
Bendahara Penerimaan berkewajiban untuk segera menyetorkan penerimaan negara ke Kas
Negara setiap akhir hari kerja saat penerimaan negara tersebut diterima, baik dari wajib setor
maupun dari petugas yang ditunjuk untuk menerima dan menyetorkan uang kepada Bendahara
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
Penerimaan.
dilakukan setelah mendapatkan izin dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
dalam hal:
a. Layanan Bank/Pos Persepsi yang sekota Bendahara Penerimaan tidak terseclia;
b. Kondisi geografis satuan kerja yang tidak memungkinkan melakukan penyetoran setiap hari;
c. Jarak tempuh antara lokasi Bank/Pos Persepsi clengan tempat/kedudukan Bendahara
Penerimaan melampaui waktu 2 (dua) jam; dan/atau
d. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penyetoran lebih besar claripada penerimaan yang
cliperoleh.
Bendahara
Penerimaan
wajib
melakukan
pembukuan
atas
seluruh
penerimaan
dan
harus bisa membedakan setiap jenis uang yang ada apakah telah menjadi penerimaan negara
atau belum;
2.
harus bisa membedakan setiap jenis uang yang ada menunjukkan siapa yang mengelola
uang tersebut.
Lebih jelasnya, tata cara pembukuan Bendahara penerimaan adalah sebagai berikut:
I. Tata Cara Pembukuan Bendahara Penerimaan Yang Khusus Menangani PNBP
Dalam melaksanakan pembukuannya, bendahara penerimaan menggunakan buku-buku
untuk mencatat transaksi dalam menangani PNBP. Buku-buku tersebut adalah:
1.
2.
3.
1)
2)
2)
Adapun tata cara penggunaan dan pencatatan transaksi PNBP pada buku-buku tersebut akan
dijelaskan di bawah ini.
1.
Pembukuan DIPA
Pembukuan dimulai ketika pada awal tahun anggaran, yaitu membukukan penerimaan
DIPA. Setelah diterima, DIPA dibukukan sebagai target penerimaan PNBP. Pembukuan
seterusnya mengikuti siklus pekerjaan bendahara penerimaan mulai dari menerima PNBP
sampai dengan menyetorkannya ke rekening kas negara.
Sebagai ilustrasi, sebuah satker Universitas A, mempunyai target PNBP berupa
pendapatan uang pendidikan (Akun 423511) sebesar Rp.1.200.000.000. Maka, bendahara
penerimaan akan mencatat di BPAP di kolom akun 423511 sebesar Rp.1.200.000.000
sebagai target PNBP.
2.
b.
c.
d.
3.
dicatat dicatat pada sisi kredit pada BP BKU, BP PNBP umum atau Buku Pembantu PNBP
Fungsional sesuai dengan jenis PNBP. Dan karena sudah disetor ke kas negara maka
Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan diisi kolom sudah disetorkan.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 2 Januari 2014 bendahara penerimaan Universitas A
menyetorkan pendapatan uang pendidikan (Akun 423511) sebesar Rp.7.500.000 ke kas
negara dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP). Maka pembukuannya
adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Diisi kolom di BPAP sudah disetorkan sebesar Rp.7.500.000, sehingga posisi yang
masih berupa bukti penerimaan menjadi 0 (nol).
4.
b.
c.
d.
5.
10
saldo kas di bank dan buku pembantu PNBP. Sehingga transaksi ini dicatat pada sisi
kredit pada BP BKU, BP Bank, BP PNBP umum atau Buku Pembantu PNBP Fungsional
sesuai dengan jenis PNBP. Dan karena sudah disetor ke kas negara maka Buku
Pengawasan Anggaran Pendapatan diisi kolom sudah disetorkan.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 6 Januari 2014 bendahara penerimaan Universitas A
menyetorkan ke rekening kas negara melalui pemindahbukuan dari rekening bendahara
penerimaan pendapatan uang pendidikan (Akun 423511) sebesar Rp.20.000.000. Maka
pembukuannya adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
6.
Pembukuan Menerima SSBP Penerimaan PNBP Yang Disetorkan Oleh Wajib Setor Ke
Kas Negara
Bendahara penerimaan membukukan atas penerimaan PNBP yang disetorkan langsung
oleh wajib setor ke rekening kas negara. Bendahara penerimaan hanya menerima bukti
setoran tersebut berupa SSBP yang sah. PNBP yang disetorkan oleh wajib setor ke
rekening kas negara tidak mempengaruhi kas di Bendahara Penerimaan. Sehingga SSBP
ini dicatat sebagai realiasasi penerimaan PNBP atau debet di BPAP dan dicatat di kolom
sudah disetorkan.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 8 Januari 2014 bendahara penerimaan Universitas A
menerima SSBP atas pendapatan uang pendidikan (Akun 423511) sebesar Rp.10.000.000.
Maka pembukuannya adalah sebagai berikut:
a.
b.
7.
Yang harus diperhatikan dalam pembukuan ini adalah terdapat pencatatan yang sifatnya
akumulatif di BPAP. Pada sisi kolom realisasi PNBP pencatatannya adalah akumulatif.
Demikian juga dengan sisi kolom posisi masih berupa bukti penerimaan pada saat belum
disetorkan ke kas negara dan pada sisi kolom sudah disetorkan.
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
11
II. Bendahara Penerimaan yang selain mengelola PNBP juga mengelola uang lainnya terkait
pengelolaan PNBP
Bendahara Penerimaan selain mengelola PNBP juga dapat mengelola Uang lainnya terkait
pengelolaan PNBP. Uang dimaksud antara lain dana pihak ketiga dan perpajakan. Atas
transaksi yang terkait dengan uang tersebut, Bendahara Penerimaan juga harus membukukan
uang tersebut berdasarkan dokumen sumber.
Dalam melaksanakan pembukuannya, bendahara penerimaan menggunakan buku-buku
untuk mencatat transaksi dalam menangani PNBP. Buku-buku tersebut adalah:
1. Buku Kas Umum
2. Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan
3. Buku Pembantu, terdiri dari:
a. Buku pembantu berdasarkan sumber kas/jenis kas, meliputi:
1)
2)
2)
Adapun tata cara penggunaan dan pencatatan transaksi PNBP pada buku-buku tersebut akan
dijelaskan di bawah ini.
1. Pembukuan DIPA
Pembukuan dimulai ketika pada awal tahun anggaran, yaitu membukukan penerimaan
DIPA. Setelah diterima, DIPA dibukukan sebagai target penerimaan PNBP. Pembukuan
seterusnya mengikuti siklus pekerjaan bendahara penerimaan mulai dari menerima PNBP
sampai dengan menyetorkannya ke rekening kas negara.
Sebagai ilustrasi, sebuah satker Rumah Sakit
Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya (Akun 423211) sebesar
Rp.10.000.000.000,-. Maka, bendahara penerimaan akan mencatat di BPAP di kolom akun
423211 sebesar Rp.10.00.000.000,- sebagai target PNBP.
2. Pembukuan Menerima Secara Tunai PNBP Umum/PNBP Fungsional
PNBP yang diterima secara tunai oleh bendahara penerimaan harus dibukukan.
Penerimaan tunai PNBP yang sudah jelas menjadi hak negara dibuktikan dengan
diterbitkannya Surat Bukti Setor (SBS). SBS merupakan bukti adanya penerimaan yang
mempengaruhi saldo kas tunai dan buku pembantu PNBP. Selain itu karena sudah ada
realisasi penerimaan maka dibukukan di Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan. Dan
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
12
posisi PNBP ini belum disetorkan ke kas negara. Sehingga pembukuannya adalah
dibukukan disisi debet pada Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu (BP) Kas Tunai, BP
PNBP Umum/BP PNBP Fungsional, dan Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan
(BPAP). Selain itu juga dicatat dikolom masih berupa bukti penerimaan di BPAP.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 2 Januari 2014 bendahara penerimaan RS B menerima SBS
Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya (Akun 423211) sebesar
Rp.10.000.000. Maka pembukuannya adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
13
Fungsional sesuai dengan jenis PNBP. Dan karena sudah disetor ke kas negara maka
Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan diisi kolom sudah disetorkan.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 2 Januari 2014 bendahara penerimaan Rumah Sakit B
menyetorkan Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya (Akun 423211)
sebesar Rp.10.000.000. ke kas negara dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak
(SSBP). Maka pembukuannya adalah sebagai berikut:
a. Dibukukan disisi kredit di BKU sebesar Rp.10.000.000
b. Dibukukan disisi kredit di BP Kas Tunai sebesar Rp. 10.000.000
c. Dibukukan disisi kredit di BP PNBP Fungsional sebesar Rp. 10.000.000 (jenis PNBP
Fungsional)
d. Diisi kolom di BPAP sudah disetorkan sebesar Rp10.000.000, sehingga posisi yang
masih berupa bukti penerimaan menjadi 0 (nol).
5. Pembukuan Menyetorkan Pajak Ke Rekening Kas Negara
Pajak yang diterima oleh Bendahara Penerimaan harus segera disetorkan ke rekening kas
negara. Bukti setoran tersebut adalah SSP yang sudah sah. Penyetoran Pajak ke kas
negara akan mempengaruhi saldo kas tunai dan buku pembantu Pajak. Transaksi ini
dicatat dicatat pada sisi kredit pada BP BKU, BP Pajak sesuai dengan jenis pajak. Dan
karena sudah disetor ke kas negara maka Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan diisi
kolom sudah disetorkan.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 21 Januari 2014 bendahara penerimaan Universitas A
menyetorkan Pendapatan PPN Dalam Negeri (411211) sebesar Rp1.000.000,- dan
Pendapatan PPh Pasal 22 (411122) sebesar Rp200.000,-. Maka pembukuannya adalah
sebagai berikut:
a. Dibukukan disisi kredit di BKU sebesar Rp.1.200.000,b. Dibukukan disisi kredit di BP Kas Tunai sebesar Rp.1.200.000,c. Dibukukan disisi kredit di BP PPN sebesar Rp.1.000.000,d. Dibukukan disisi kredit di BP PPh Pasal 22 sebesar Rp.200.000,e. Diisi kolom di BPAP sudah disetorkan sebesar Rp1.200.000,- , sehingga posisi yang
masih berupa bukti penerimaan menjadi 0 (nol).
6. Pembukuan Menerima PNBP Melalui Rekening Bendahara Penerimaan
PNBP yang diterima secara melalui rekening bendahara penerimaan harus dibukukan.
Penerimaan melalui rekening bendahara penerimaan dibuktikan dengan diterbitkannya
SBS yaitu slip setoran bank. Surat Bukti Setor berupa slip setoran bank ini akan
mempengaruhi saldo kas di bank dan buku pembantu PNBP. Selain itu karena sudah ada
realisasi penerimaan maka dibukukan di Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan. Dan
PNBP ini belum disetorkan ke kas negara. Sehingga pembukuannya adalah dicatat pada
sisi debet pada BKU, BP Bank, BP PNBP Umum/BP PNBP Fungsional, dan Buku
Pengawasan Anggaran Pendapatan (BPAP). Selain itu juga dicatat dikolom masih berupa
bukti penerimaan di BPAP.
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
14
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 10 Januari 2014 bendahara penerimaan Rumah Sakit B
menerima SBS berupa slip setoran ke rekening bendahara penerimaan
Pendapatan
Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya (Akun 423211) sebesar Rp.25.000.000, Maka
pembukuannya adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Dibukukan di BPAP sebagai realisasi yang menambah Pendapatan Rumah Sakit dan
Instansi Kesehatan Lainnya (Akun 423211) sebesar Rp.25.000.000 di BPAP (akumulasi
menjadi Rp.35.000.000) dan diisi kolom masih berupa bukti penerimaan sebesar
Rp.25.000.000,-
b.
c.
d.
8. Pembukuan Menerima SSBP Penerimaan PNBP Yang Disetorkan Oleh Wajib Setor Ke
Kas Negara
Bendahara penerimaan membukukan atas penerimaan PNBP yang disetorkan langsung
oleh wajib setor ke rekening kas negara. Bendahara penerimaan hanya menerima bukti
setoran tersebut berupa SSBP yang sah. PNBP yang disetorkan oleh wajib setor ke
rekening kas negara tidak mempengaruhi kas di Bendahara Penerimaan. Sehingga SSBP
ini dicatat sebagai realiasasi penerimaan PNBP atau debet di BPAP dan dicatat di kolom
sudah disetorkan.
15
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 15 Januari 2014 bendahara penerimaan Rumah Sakit B
menerima SSBP atas Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya (Akun
423211) sebesar Rp.15.000.000,-. Maka pembukuannya adalah sebagai berikut:
a.
b.
9. Pembukuan Menerima Uang Dari Pihak Ketiga Yang Belum Menjadi Hak Negara
PNBP yang diterima secara tunai oleh bendahara penerimaan harus dibukukan, baik
yang diterima secara tunai maupun yang diterima melalui rekening penerimaan.
Penerimaan Uang Dari Pihak Ketiga yang belum menjadi hak negara belum dapat
dianggap sebagai realisasi penerimaan maka tidak dibukukan di Buku Pengawasan
Anggaran Pendapatan. Sehingga pembukuannya adalah dibukukan disisi debet pada
Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu (BP) Kas Tunai/bank, BP Dana Pihak Ketiga
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 20 Januari 2014 bendahara penerimaan RS B menerima
uang tunai dari Pihak Ketiga sebesar Rp.5.000.000 dan sebesar Rp10.000.000,- melalui
rekening penerimaan. Maka pembukuannya adalah sebagai berikut:
a. Dibukukan disisi debet di BKU sebesar Rp.15.00.000,b. Dibukukan disisi debet di BP Kas Tunai sebesar Rp.5.000.000,c. Dibukukan disisi debet di BP Kas bank sebesar Rp.10.000.000,d. Dibukukan disisi debet di BP Dana Pihak Ketiga sebesar Rp.15.000.000,
Apabila dana pihak ketiga itu dibayarkan kepada pihak ketiga kembali atau
dibayarkan kepada pihak yang berhak maka dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas/Bank dan Buku Pembantu Dana Pihak Ketiga.
Dalam pembayaran kepada pihak ketiga dilakukan dengan menggunakan cek dimana
cek tersebut belum dicairkan oleh penerima maka Bendahara Penerimaan bisa
membuat Buku Pembantu Penampungan serta membukukannya pada BKU di sisi
debet dan kredit (in-out), pada Buku Pembantu Dana Pihak Ketiga di sisi kredit dan
pada Buku Pembantu Penampungan di sisi debet.
Dalam hal dana pihak ketiga itu ditetapkan menjadi pendapatan negara maka
dibukukan di sisi debet dan kredit di BKU, di sisi kredit pada Buku Pembantu Dana
Pihak Ketiga, dan di sisi debet pada Buku Pembantu PNBP atau Perpajakan
(tergantung jenisnya) dan di kolom bukti penerimaan pada posisi penerimaan pada
Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan.
16
17
(1)
Kementerian/Lembaga
()
(2)
Unit Organisasi
()
(3)
Provinsi/Kabupaten/Kota
()
(4)
Satuan Kerja
()
(5)
Alamat
()
(6)
KPPN
()
(7)
Dokumen
()
(8)
..,
(9)
Revisi ke:
1.
..,
(10)
2.
..,
..,
, (11)
Mengetahui
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan
Bendahara Penerimaan,
(12)
(13)
NIP.
NIP.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
18
(9)
(10)
Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun revisi dokumen anggaran (jika ada)
(11)
Diisi tempat, dan tanggal, bulan serta tahun Buku Kas Umum dibuat
(12)
Diisi nama lengkap dan NIP Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas
melakukan Pemungutan Penerimaan Negara yang ditunjuk
(13)
Tanggal
Bukti
(1)
(2)
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
(3)
(4)
(5)
(6)
Kolom (2)
Kolom (3)
Kolom (4)
Kolom (5)
Kolom (6)
19
B.
Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari:
1.
Saldo BP ..
Rp
..
2.
Saldo BP ..
Rp
..
3.
Saldo BP Lain-lain
Rp
..
(+)
4.
Jumlah (B.1 + B.2 + B.3)
Rp
(-)
C.
Selisih Pembukuan (A.3 - B.4)
Rp
.
II.
Hasil Pemeriksaan Kas
A. Kas yang Dikuasai Bendahara
1.
Uang tunai di Brankas Bendahara
Rp
..
2.
Uang di Rekening ......
Rp
..
Uang di Rekening ......
Rp
..
(+)
3.
Jumlah Kas
Rp
.
B. Selisih Kas (I.A.1 - II.A.3)
Rp
.
III. Hasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA)
A. Pembukuan Menurut Bendahara
1.
Penerimaan yang Telah Disetorkan
Rp
..
2.
Penerimaan yang Belum Disetorkan
Rp
..
(+)
3.
Jumlah (A1+A2)
Rp
(-)
C. Selisih Pembukuan Bendahara dengan UAKPA (A.3 - B)
Rp
2.
Selisih Pembukuan (III.C)
.., ..
Yang diperiksa,
Bendahara Penerimaan
Nama
Yang memeriksa,
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara
Nama
NIP
NIP.
20
(2)
Kementerian/Lembaga
()..................
(3)
Unit Organisasi
()..................
(4)
Provinsi/Kabupaten/Kota
()..................
(5)
Satuan Kerja
()..................
(6)
Dokumen
()..................
(7)
., ..................
(8)
., ..............
(9)
KPPN
()..................
(10)
Tanggal
(1)
Nomor Bukti
(2)
Uraian
(3)
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
21
: ()
(1)
Fungsi
Unit Organisasi
: ()
(2)
Subfungsi
Provinsi/Kabupaten/Kota : ()
(3)
Program
Satuan Kerja
: ()
(4)
Kegiatan
: ., .
(5)
Tahun Anggaran
: . (6)
KPPN
: ()
Tgl
No.
Bukti
Uraian
Penerimaan
Pagu
1
(13)
4
(8)
(9)
...
(10)
......
(11)
(7)
Akun
(12)
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
22
Demikian berita acara ini dibuat sebagai dokumen sumber koreksi pembukuan
Bendahara Penerimaan/ Bendahara Pengeluaran/BPP*.
...., .. 20..
Mengetahui,
Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP*
KPA atau PPK atas nama
KPA
23
BAB II
PEMERIKSAAN KAS BENDAHARA PENERIMAAN DAN
REKONSILIASI INTERNAL
A. PEMERIKSAAN KAS BENDAHARA PENERIMAAN
Dalam rangka penatausahaan kas Bendahara Penerimaan, Kepala Satker atau Pejabat yang
bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara memastikan bahwa penerimaan negara telah
disetor ke Kas Negara dan/atau telah disetor ke rekening yang dikelola Bendahara Penerimaan.
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara melakukan
pengamanan atas uang tunai yang ada di brankas Bendahara Penerimaan. Tujuan pemeriksanaan
adalah untuk meneliti kesesuaian antara saldo buku dengan saldo kas. Pemeriksaan kas dilakukan
pada saat:
a. terjadi pergantian Bendahara;
b. sewaktu-waktu (apabila diperlukan).
Pemeriksaaan kas Bendahara Penerimaan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu bulan
dan dapat dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sebagai
penerimaan
bagian
negara
dari
pemeriksaan
melakukan
kas,
monitoring
Pejabat
yang
bertugas
melakukan pemungutan
dalam melakukan penyetoran penerimaan negara/pajak ke Kas Negara secara tepat jumlah dan tepat
waktu.
Hasil pemeriksaan kas Bendahara dituangkan dalam berita acara.
24
i.
KOP SURAT
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS
BENDAHARA PENERIMAAN
Pada hari ini,. tanggal.. bulan. tahun., kami selaku Kuasa Pengguna Anggaran
telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan dengan nomor rekening: ................, dengan posisi
saldo Buku Kas Umum sebesar Rp...... dan nomor bukti terakhir: .
Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut :
I.
B.
C.
II.
Rp
2.
Rp
3.
Jumlah (A.1+A.2)
Rp
Saldo BP ..
Rp
2.
Saldo BP ..
Rp
3.
Saldo BP Lain-Lain
Rp
4.
Jumlah (B.1+B.2+B.3)
(+)
Rp
Rp
Rp
Rp
2.
Rp
Rp
.
.
3.
B.
III.
(+)
(+)
Rp
Yang Diperiksa,
Bendahara Penerimaan
Nama ..
NIP
.................., ..........................
Yang Memeriksa,
Kepala Satker atau Pejabat
yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan
negara
Nama ..
NIP
25
ii.
KOP SURAT
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN SERAH TERIMA
BENDAHARA PENERIMAAN
Pada hari ini,. tanggal.. bulan. tahun., kami selaku Kuasa Pengguna
Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan dengan nomor rekening: .................,
dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp........ dan nomor bukti terakhir: .
Adapun hasil pemeriksaan kas adalah sebagai berikut:
I. Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara
A.
B.
C
II.
III.
..
..
..
Rp
Rp
Rp
.
.
.
(+)
(+)
Rp
(-)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(+)
Rp
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pada hari ini telah dilakukan serah terima Bendahara
Penerimaan. Dengan ditandatanganinya berita acara ini pengelolaan keuangan terhitung sejak hari ini
menjadi tanggung jawab bendahara yang menerima.
Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Yang menerima,
................., .........................
Yang menyerahkan,
Nama
NIP.
Nama
NIP
Yang memeriksa,
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara,
Nama: ..............................
NIP: ..................................
26
B.
Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari:
1.
Saldo BP ..
Rp. ..
2.
Saldo BP ..
Rp. ..
3.
Saldo BP Lain-lain
Rp. ..
(+)
4.
Jumlah (B.1 + B.2 + B.3)
Rp.
(-)
C.
II.
III.
IV.
Rp.
Rp
Rp
..
..
..
(+)
Rp
(+)
Rp
Rp
Rp
Rp
(-)
Rp
., ..
Yang diperiksa,
Bendahara Penerimaan
Yang memeriksa,
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara
Nama
NIP.
Nama
NIP
27
BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN
Bendahara Penerimaan wajib menyusun laporan pertanggungjawaban (LPJ Bendahara) secara
bulanan atas uang yang dikelolanya baik yang dalam bentuk rupiah maupun valas.
Laporan
pembukuan
pada
bulan
pelaporan,
meliputi
saldo
awal,
penambahan,
rekening bank/pos;
c. Hasil rekonsiliasi internal (antara pembukuan bendahara dengan UAKPA); dan
d. Penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo kas.
LPJ Bendahara Penerimaan disusun berdasarkan Buku Kas Umum, buku-buku pembantu, dan
Buku Pengawasan Anggaran yang telah diperiksa dan direkonsiliasi oleh Kepala Satker atau Pejabat
yang
bertugas
melakukan
pemungutan
penerimaan
Negara.
LPJ
Bendahara
Penerimaan
ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan dan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan negara.
LPJ Bendahara Penerimaan disampaikan kepada:
a.
Kepala KPPN yang ditunjuk dalam DIPA satker yang berada di bawah pengelolaannyaatuan
kerjanya;
b.
c.
b.
Rekening koran, menyajikan data Rekening Penerimaan dan Rekening Lainnya yang
dikelola oleh Bendahara Penerimaan;
c.
d.
paling
pada
hari
penyampaian
LPJ
Bendahara dilaksanakan pada hari kerja sebelumnya. Apabila penyampaian LPJ Bendahara
melampaui batas waktu tersebut di atas, KPPN mengenakan sanksi berupa penundaan penerbitan
SP2D atas SPM-UP/SPMTUP/SPM-GUP maupun SPM-LS
28
Tahun Anggaran
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN
:
:
:
:
:
:
:
() .
() .
() .
() .
..
..
() .
(2)
A. BP Kas
1. BP Kas (tunai dan Bank)
B. Buku Pem bantu
1. BP
2. BP
3. BP
4. dst
5. BP Lain-lain.
III.
V.
(4)
(5)
(6)
Rp. (11)
Rp. (12)
3.
Rp. (13)
Jumlah kas
Selisih Kas
2.
Rp. (14)
Rp. (15)
3.
Selisih Kas
Rp. (16)
IV.
(3)
1.
IV.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Keadaan Pem bukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU sebesar Rp. .. (9)
dan Nom or Bukti terakhir Nom or : (10)
No.
Saldo Aw al
Penam bahan
Saldo Akhir
Jenis Buku Pem bantu
Pengurangan
(1)
II.
20xx
Bulan : .. (1)
Saldo Aw al
Rp. (17)
2.
Rp. (18)
3.
Rp. (19)
4.
Setoran atas penerimaan yang sudah menjadi hak negara bulan ini
Saldo Akhir
Rp. (20)
Rp. (21)
Rp. (22)
Rp. (23)
3.
Rp. (24)
Selisih
1.
2.
(25)
., .... (26)
Mengetahui,
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara,
Bendahara Penerimaan,
...... (27)
...... (29)
29
Petunjuk Pengisian :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Kolom 3
Diisi saldo awal masing-masing buku, yang merupakan saldo akhir bulan lalu
Kolom 4
Diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku
Kolom 5
Diisi jumlah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku
Kolom 6
(11)
Diisi jumlah saldo akhir (kolom (3) ditambah kolom (4) dikurangi kolom (5)) masingmasing buku
Diisi jumlah uang tunai di brankas Bendahara Penerimaan pada akhir bulan pelaporan
(12)
(13)
Diisi jumlah uang pada rekening Bendahara Penerimaan di bank pada akhir bulan
pelaporan
Diisi penjumlahan nomor (11) dan (12)
(14)
(15)
Diisi jumlah uang tunai di brankas dan uang di rekening Bendahara Penerimaan
(16)
(17)
Diisi saldo awal uang yang sudah menjadi hak negara bulan lalu
(18)
(19)
Diisi total penerimaan yang sudah menjadi hak negara pada bulan berkenaan
Diisi penjumlahan nomor (17) dan (18)
(20)
Diisi penyetoran uang yang sudah menjadi hak negara ke kas negara
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
Diisi penjelasan apabila terdapat selisih kas dan atau selisih pembukuan
(26)
(27)
:
:
(28)
(29)
Diisi nama lengkap Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan negara
Diisi NIP Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan negara
Diisi nama lengkap Bendahara Penerimaan
(30)
28
*DAFTARRINCIANSALDOREKENINGYANGDIKELOLA
BENDAHARAPENERIMAANSATKER..
BULAN:..
No.
NomorRekening
NamaRekening
NamaBank
Kode
Rek.**
SuratIzin
Nomor
Tanggal
Saldo
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
dst
*LampiraniniadalahbagiantidakterpisahkandariLPJBendahara
**KodeRek.adalah10untukBend.Penerimaan,20untukBend.Pengeluaran,
21untukBend.PengeluaranPembantu,dan999untukRekeningLainnya
BendaharaPenerimaan
.
NIP..
29
SOAL
A. Pilihan Ganda
28
a. 2 Januari 2015
b. 3 Januari 2015
c. 4 Januari 2015
d. 5 Januari 2015
e. 6 Januari 2015
13. Wajib setor melakukan penyetoran PNBP langsung ke kas negara, hal
ini akan berpengaruh pada pembukuan bendahara pada buku:
a. Buku Pengawasan DIPA
b. Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan
c. Buku Penerimaan Lain-lain
d. Buku Kas Umum
e. Semua jawaban salah
14. Bendahara penerimaan dapat melakukan penyetoran penerimaan
negara secara berkala dengan ijin dari Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dalam hal, KECUALI:
a. Layanan Bank/Pos Persepsi yang sekota dengan bendahara
penerimaan tidak tersedia
b. Kondisi geografis yang tidak memungkinkan dilakukan penyetoran
setiap hari
c. Biaya yang dibutuhkan untuk penyetoran penerimaan negara lebih
besar daripada jumlah uang yang akan disetorkan
d. Bendahara tidak memiliki kendaraan pribadi yang memungkinkan
untuk melakukan penyetoran penerimaan negara
e. Jarak tempuh antara lokasi bank/pos persepsi dari tempat
kedudukan bendahara melampaui 2 jam perjalanan.
15. Pada tanggal 10 Mei 2015, bendahara penerimaan menerima tunai SBS
pendapatan denda sebesar Rp15.000.000,- Penerimaan tersebut dicatat
sebagai:
a. Kredit pada BKU sebesar Rp15.000.000,b. Debet pada BKU sebesar Rp15.000.000,c. Kredit pada BP Bank sebesar Rp15.000.000,d. Debet pada BP Bank sebesar Rp15.000.000,e. Kredit pada BP PNBP sebesar Rp15.000.000,16. Penerimaan dibukukan pada sisi kredit BP PNBP Fungsional dalam
hal:
a. Penyetoran PNBP ke kas negara
b. Penyetoran PNBP kepada bendahara pengeluaran
c. Penyetoran PNBP kepada ke rekening wajib setor
d. Pengkreditan PNBP akibat biaya bank
e. Pengkreditan PNBP akibat ditarik tunai
17. Transaksi berikut akan berakibat pada perubahan sisi kredit atau debet
BKU, KECUALI:
a. PNBP disetorkan ke kas negara melalui rekening bendahara
penerimaan
b. PNBP dibayarkan wajib setor dengan melakukan transfer ke
rekening bendahara penerimaan
c. PNBP disetorkan wajib setor dengan SSBP ke kas negara
17/03/2015
31/03/2015
Dilakukan pengembalian dana pihak ketiga Rp1.000.000,Bendahara lalai dalam melakukan penyetoran ke kas negara,
hingga sampai dengan akhir bulan pelaporan belum
dilakukan setoran penerimaan negara ke kas negara
B. ESSAY
1. Agus merupakan bendahara penerimaan pada Kantor Pertanahan Kota
Banjarmasin. Pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2015, Agus dimutasi ke Kantor
Pertanahan Kab. Amuntai. Posisi Agus sebagai bendahara penerimaan akan
digantikan oleh Boby. Berikut data keuangan bendahara penerimaan sampai
dengan tanggal 15 Juli 2015 dengan bukti transaksi terakhir nomor ABC56
- Uang kas Rp750.000,- yang terdiri atas Rp250.000,- dari pungutan pajak dan
Rp500.000,- dari PNBP
- Saldo rekening bendahara penerimaan dengan nomor rekening 123456789
pada Bank Suka sebesar Rp1.000.000,- yang terdiri dari Rp600.000,- setoran
PNBP dan Rp400.000,- berupa setoran pihak ketiga.
- Setelah dilakukan pemeriksaan kas, ditemukan kelebihan uang kas tunai
sebesar Rp100.000,- yang merupakan setoran PNBP dengan nomor bukti 780
sebagai transaksi terakhir Agus selaku bendahara penerimaan namun belum
dibukukan oleh bendahara penerimaan.
Pertanyaan:
a. Buatlah Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Serah Terima Bendahara
Penerimaan.
b. Apabila dilakukan penyetoran ke rekening bendahara sebesar Rp100.000,tanggal 20 Juli 2015 atas kelebihan uang kas tunai dan dibukukan oleh
bendahara penerimaan, dan diasumsikan bahwa seluruh saldo akhir bulan
lalu adalah Rp0,- Buatlah Laporan Pertanggunjawaban Bendahara
Penerimaan per 31 Juli 2015.
KOP SURAT
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN SERAH TERIMA
BENDAHARA PENERIMAAN
Pada hari ini,. tanggal.. bulan. tahun., kami selaku Kuasa
Pengguna Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan dengan nomor
rekening: ................., dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp........ dan nomor
bukti terakhir: .
Adapun hasil pemeriksaan kas adalah sebagai berikut:
I. Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara
A Saldo Kas Bendahara Penerimaan
1 Saldo BP Kas Tunai
Rp
2
3
B.
C
II.
II
I.
Rp
Rp
..
..
..
(+)
Rp
(+)
(-)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(+)
Rp
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pada hari ini telah dilakukan serah terima
Bendahara Penerimaan. Dengan ditandatanganinya berita acara ini pengelolaan keuangan
terhitung sejak hari ini menjadi tanggung jawab bendahara yang menerima.
Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Yang menerima,
................., .........................
Yang menyerahkan,
Nama
NIP.
Nama
NIP
Yang memeriksa,
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara,
Form LPJ
Penerimaan
Kementerian/Lembaga
Unit Organisasi
Provinsi/Kab/Kota
Satuan Kerja
Alamat dan Telp.
Tahun Anggaran
KPPN
I.
Tahun Anggaran
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN
:
:
:
:
:
:
:
()
() .
() .
() .
..
..
() .
(2)
A. BP Kas
1. BP Kas (tunai dan Bank)
B. Buku Pem bantu
1. BP
2. BP
3. BP
4. dst
5. BP Lain-lain.
III.
IV.
V.
(3)
(4)
(5)
(6)
Rp. (11)
Rp. (12)
3.
Rp. (13)
Jumlah kas
Selisih Kas
1.
IV.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Keadaan Pem bukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU sebesar Rp. .. (9)
dan Nom or Bukti terakhir Nom or : (10)
No.
Saldo Aw al
Penam bahan
Saldo Akhir
Jenis Buku Pem bantu
Pengurangan
(1)
II.
20xx
Bulan : .. (1)
Nama: ..............................
.
NIP: ..................................
2.
Rp. (14)
Rp. (15)
3.
Selisih Kas
Rp. (16)
Saldo Aw al
Rp. (17)
2.
Rp. (18)
3.
Rp. (19)
4.
Setoran atas penerimaan yang sudah menjadi hak negara bulan ini
Saldo Akhir
Rp. (20)
Rp. (21)
Rp. (22)
Rp. (23)
3.
Rp. (24)
Selisih
1.
2.
(25)
., .... (26)
Mengetahui,
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara,
Bendahara Penerimaan,
...... (27)
...... (29)
02
05
06
Uraian
Berdasarkan DIPA Kepolisian Resort Kota Padang Sidempuan
mempunyai target PNBP sbb:
Akun
Uraian Akun
Target
Pendapatan Surat Izin Mengemudi
423261 (SIM)
Rp150.000.000,Pendapatan Surat Tanda Nomor
423262 Kendaraan (STNK)
Rp125.000.000,Pendapatan Buku Pemilik Kendaraan
423264 Bermotor (BPKB)
Rp100.000.000,Pendapatan Tanda Nomor Kendaraan
423265 Bermotor (TNKB)
Rp125.000.000,Pendapatan Penerbitan Surat Ijin
423267 Senjata Api dan Bahan Peledak
Rp25.000.000,Pendapatan Penerbitan Surat Mutasi
423281 Kendaraan Ke Luar Daerah
Rp50.000.000,Pendapatan
Penerbitan
Surat
Keterangan
Catatan
Kepolisian
423282 (SKCK)
Rp100.000.000,Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu
423285 Lintas
Rp75.000.000,1. Menerima setoran tunai biaya pembuatan SIM A dari wajib setor
Rp250.000,2. Menerima setoran tunai biaya pembuatan SIM C dari wajib setor
Rp150.000,3. Menerima permohonan kepemilikan senjata api dari Budi
1. Dilakukan penyetoran penerimaan kas negara dengan
menggunakan SSBP atas penerimaan tanggal 02 Januari
2. Menerima bukti penyetoran ke kas negara atas denda
pelanggaran lalu lintas sebesar Rp500.000,3. Menerima pembayaran penerbitan BPKB melalui rekening
bendahara penerimaan sebesar Rp1.000.000,1. Polresta Padang Sidempuan melakukan penghapusan/pelelangan
atas beberapa asset yang dimilikinya. Hasil lelang telah
disampaikan, namun belum dilakukan pembayaran kepada
bendahara. Aset yang dilelang (termasuk pajak) antara lain:
- 100 kursi lipat senilai Rp12.000.000,-(termasuk PPN
Rp1.000.000,- dan PPH pasal 22 Rp1.000.000,-) dibeli oleh
Zulhan.
- 10 dispenser air minum senilai Rp1.200.000,- dibeli oleh Syarif
07
12
13
31
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
Uraian
(3)
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
Uraian
(3)
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
Uraian
(3)
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
Uraian
(3)
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
Uraian
(3)
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
Uraian
(3)
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
Uraian
(3)
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
Uraian
(3)
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423261
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423262
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423264
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423265
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423267
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423281
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423282
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423285
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
411122
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
411211
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423999
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
III
.
Rp
..
Rp
Rp
..
..
(+)
Rp
Rp
Rp
(-)
Rp
B.
C.
IV
.
., ..
Yang diperiksa,
Bendahara Penerimaan
Yang memeriksa,
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara
Nama
NIP.
Nama
NIP
Form LPJ
Penerimaan
Kementerian/Lembaga
Unit Organisasi
Provinsi/Kab/Kota
Satuan Kerja
Alamat dan Telp.
Tahun Anggaran
KPPN
I.
B.
IV.
V.
() .
() .
() .
() .
..
..
() .
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
BP Kas
1. BP Kas (tunai dan Bank)
Buk u Pe m bantu
1. BP
2. BP
3. BP
4. dst
5. BP Lain-lain.
(3)
(4)
(5)
(6)
Rp. (11)
Rp. (12)
3.
Rp. (13)
Jumlah kas
Selis ih Kas
1.
IV.
:
:
:
:
:
:
:
(2)
(1)
III.
2015
Bulan :Januari
Keadaan Pe m buk uan bulan pe laporan dengan s aldo akhir pada BKU s e be s ar Rp. .. (9)
dan Nom or Buk ti te rak hir Nom or : (10)
No.
Saldo Aw al
Pe nam bahan
Saldo Ak hir
Je nis Buk u Pe m bantu
Pe ngurangan
A.
II.
Tahun Anggaran
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN
2.
Rp. (14)
Rp. (15)
3.
Selisih Kas
Rp. (16)
Saldo Aw al
Rp. (17)
2.
Rp. (18)
3.
Rp. (19)
4.
Setoran atas penerimaan yang sudah menjadi hak negara bulan ini
Saldo Akhir
Rp. (20)
Rp. (21)
Rp. (22)
Rp. (23)
3.
Rp. (24)
Selisih
Penje las an se lisih kas dan/atau s e lis ih pe m buk uan (apabila ada) :
1.
2.
(25)
., .... (26)
Mengetahui,
Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara,
Bendahara Penerimaan,
...... (27)
...... (29)
JAWABAN
I. PILIHAN GANDA
1
a
2
d
3
e
4
b
5
c
6
d
7
c
8
b
9
c
10
c
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
d
a
b
d
b
a
c
e
c
e
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
b
a
e
e
e
b
a
d
b
c
Essay 1
KOP SURAT
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN SERAH TERIMA
BENDAHARA PENERIMAAN
Pada hari ini, Rabu tanggal lima belas bulan Januari tahun dua ribu lima belas, kami selaku
Kuasa Pengguna Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan dengan
nomor rekening: 123456789 dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp0,- dan nomor bukti
terakhir: ABC56
Adapun hasil pemeriksaan kas adalah sebagai berikut:
I.
Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara
A Saldo Kas Bendahara Penerimaan
1 Saldo BP Kas Tunai
Rp 750.000
B.
C
II.
III.
(+)
Rp
Rp 850.000
Rp 1.000.000 (+)
Rp 1.850.000
Rp
(100.000)
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pada hari ini telah dilakukan serah terima
Bendahara Penerimaan. Dengan ditandatanganinya berita acara ini pengelolaan keuangan
terhitung sejak hari ini menjadi tanggung jawab bendahara yang menerima.
Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Yang menerima,
Boby
NIP.
Agus
NIP
Yang memeriksa,
Kepala Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin,
Radian
NIP: ..................................
Form LPJ
Penerimaan
Kementerian/Lembaga
Unit Organisasi
Provinsi/Kab/Kota
Satuan Kerja
Alamat dan Telp.
Tahun Anggaran
KPPN
I.
A.
B.
III.
IV.
V.
:
:
:
:
:
:
:
2015
(2)
(3)
BP Kas
1. BP Kas (tunai dan Bank)
Buku Pem bantu
1. BP Pajak
2. BP PNBP
3. BP Dana Pihak Ketiga
0
0
0
0
0
0
Saldo Akhir
(5)
(4)
1.850.000
1.850.000
1.850.000
250.000
1.200.000
400.000
(6)
0
0
0
0
0
0
Rp. 750.000
Rp. 1.100.000
3.
Rp. 1.850.000
Jumlah kas
Selisih Kas
1.
IV.
Bulan : Juli
Keadaan Pem bukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU sebesar Rp. 0
dan Nom or Bukti terakhir Nom or : 780
Jenis Buku Pem bantu
Pengurangan
No.
Saldo Aw al
Penam bahan
(1)
II.
Tahun Anggaran
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN
2.
Rp. 1.850.000
Rp. 1.850.000
3.
Selisih Kas
Rp. 0
Saldo Aw al
Rp. 0
2.
Rp. 1.450.000
3.
Rp. 1.450.000
4.
Setoran atas penerimaan yang sudah menjadi hak negara bulan ini
Saldo Akhir
Rp. 0
Rp. 1.450.000
Rp. 0
Rp. 0
3.
Rp. 0
Selisih
1.
Bendahara Penerimaan,
Radian
Boby
1,850,000
1.850.000
1.850.000
250.000
1.200.000
400.000
Essay 2
Buku Kas Umum
Tahun Anggaran
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
1
2
3
5
6
7
8
9
10
7
8
11
12
13
02
05
06
07
12
13
14
15
16
17
31
Uraian
(3)
Setoran SIM A
Setoran SIM C
Setor ke kas negara
Setoran BPKB
Setor ke kas negara
Setoran Anonim I
Setoran Anonim II
Setoran Medhian
Setoran Hamdani
Setoran Anonim I
Setoran Anonim II
Setoran Zulhan
Setoran Syarif
Pengembalian
Syarif
Setor 411122 ke kas
negara
Setor 411211 ke kas
negara
Setor 423999 ke kas
negara
Setoran SKCK
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
250.000
150.000
1.000.000
12.000.000
1.500.000
600.000
6.000.000
12.000.000
1.500.000
-
400.000
1.000.000
12.000.000
1.500.000
300.000
250.000
400.000
1.000.000
12.000.000
13.500.000
14.100.000
20.100.000
8.100.000
6.600.000
18.600.000
20.100.000
19.800.000
1.650.000
18.150.000
1.650.000
16.500.000
16.500.000
100.000
100.000
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
02
1
2
3
17
05
31
Uraian
(3)
Setoran SIM A
Setoran SIM C
Setor ke kas negara
Setoran SKCK
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
250.000
150.000
100.000
400.000
-
250.000
400.000
100.000
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
05
06
07
5
6
7
8
9
10
7
8
11
12
13
12
13
14
15
16
Uraian
(3)
Setoran BPKB
Setor ke kas negara
Setoran Anonim I
Setoran Anonim II
Setoran Medhian
Setoran Hamdani
Setoran Anonim I
Setoran Anonim II
Setoran Zulhan
Setoran Syarif
Pengembalian
Syarif.
Setoran 411122 ke
kas negara
Setoran 411211 ke
kas negara
Setoran 423999 ke
kas negara
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
1.000.000
12.000.000
1.500.000
600.000
6.000.000
12.000.000
1.500.000
-
1.000.000
12.000.000
1.500.000
300.000
1.000.000
12.000.000
13.500.000
14.100.000
20.100.000
8.100.000
6.600.000
18.600.000
20.100.000
19.800.000
1.650.000
18.150.000
1.650.000
16.500.000
16.500.000
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
12
9
10
11
12
16
Uraian
(3)
Setoran Medhian
(Aquarium)
Setoran Hamdani
(Motor)
Setoran Zulhan
(Kursi Lipat)
Setoran Syarif
(Dispenser)
Setor ke kas negara
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
500.000
500.000
5.000.000
5.500.000
10.000.000
15.500.000
10.000.000
16.500.000
16.500.000
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
02
1
2
3
5
6
17
05
06
31
Uraian
(3)
Setoran SIM A
Setoran SIM C
Setor ke kas negara
Setoran BPKB
Setor ke kas negara
Setoran SKCK
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
250.000
150.000
1.000.000
100.000
400.000
1.000.000
-
250.000
400.000
1.000.000
100.000
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
12
9
9
10
10
11
11
12
12
14
13
15
Uraian
(3)
PPh 21 Medhian
PPh 22 Medhian
PPh 21 Hamdani
PPh 22 Hamdani
PPh 21 Zulhan
PPh 22 Zulhan
PPh 21 Syarif
PPh 22 Syarif
Setor 411122 ke kas
negara
Setor 411211 ke kas
negara
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
50.000
50.000
500.000
500.000
1.000.000
1.000.000
100.000
100.000
-
1.650.000
50.000
100.000
600.000
1.100.000
2.100.000
3.100.000
3.200.000
3.300.000
1.650.000
1.650.000
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
12
9
10
11
12
9
13
10
11
12
13
Uraian
(3)
Setoran Medhian
Setoran Hamdani
Setoran Zulhan
Setoran Syarif
Setor ke kas negara
(Medhian)
Setor ke kas negara
(Hamdani)
Setor ke kas negara
(Zulhan)
Setor ke kas negara
(syarif)
Pengembalian
kepada Syarif
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
600.000
6.000.000
12.000.000
1.500.000
-
600.000
600.000
6.600.000
18.600.000
20.100.000
19.500.000
6.000.000
13.500.000
12.000.000
1.500.000
1.200.000
300.000
300.000
2015
Kementerian/Lembaga
(060) Kepolisian RI
Unit Organisasi
(01) Kepolisian RI
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
Dokumen
(01) 123456789
----
KPPN
Tanggal
Nomor Bukti
(1)
(2)
06
7
8
7
8
13
Uraian
(3)
Setoran Anonim I
Setoran Anonim II
Setoran Anonim I
Setoran Anonim II
Debet
Kredit
Saldo
(4)
(5)
(6)
12.000.000
1.500.000
-
12.000.000
1.500.000
12.000.000
1.500.000
1.500.000
-
Kementerian/Lembaga
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Target
02
1
2
05
SIM A
SIM C
Setor ke
kas negara
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Akun
423261
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
150.000.000
250.000
150.000
149.750.000
149.600.000
250.000
400.000
149.600.000
Sudah disetorkan
400.000
Kementerian/Lembaga
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Target
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423262
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
125.000.000
Sudah disetorkan
Kementerian/Lembaga
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Target
05
06
BPKB
Setor ke
kas negara
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Akun
423264
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
100.000.000
1.000.000
99.000.000
1.000.000
99.000.000
Sudah disetorkan
1.000.000
Kementerian/Lembaga
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Target
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423265
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
125.000.000
Sudah disetorkan
Kementerian/Lembaga
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Target
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423267
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
25.000.000
Sudah disetorkan
Kementerian/Lembaga
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Target
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Akun
423281
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
50.000.000
Sudah disetorkan
Kementerian/Lembaga
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
Uraian
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Target
31
17
SKCK
Akun
423282
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
100.000.000
100.000
99.900.000
100.000
Sudah disetorkan
Kementerian/Lembaga
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
05
Uraian
Target
Setoran
denda lalin
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Akun
423285
Posisi Penerimaan
Bukti Penerimaan
Sudah disetorkan
500.000
75.000.000
500.000
74.500.000
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
12
9
10
11
12
14
Uraian
PPh 21
Medhian
PPh 21
Hamdani
PPh 21
Zulhan
PPh 21
Syarif
Setor ke
kas negara
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Akun
Posisi Penerimaan
411122
Bukti Penerimaan
50.000
(50.000)
50.000
500.000
(550.000)
550.000
1.000.000
(1.550.000)
1.550.000
100.000
(1.650.000)
1.650.000
(1.650.000)
Sudah disetorkan
1.650.000
Kementerian/Lembaga
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
12
9
10
11
12
15
Uraian
PPh 22
Medhian
PPh 22
Hamdani
PPh 22
Zulhan
PPh 22
Syarif
Setor ke
kas negara
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Akun
Posisi Penerimaan
411211
Bukti Penerimaan
50.000
(50.000)
50.000
500.000
(550.000)
550.000
1.000.000
(1.550.000)
1.550.000
100.000
(1.650.000)
1.650.000
(1.650.000)
Sudah disetorkan
1.650.000
: (060)
Unit Organisasi
: (01)
Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan Kerja
: xxxxxxx
Tahun Anggaran
: 2015
KPPN
Tgl
Bukti
12
9
10
13
11
12
16
Uraian
Medhian
(Aquarium)
Hamdani
(Motor)
Zulhan
(Kursi)
Syarif
(Dispenser)
Setor ke
kas negara
Kepolisian RI
Kepolisian RI
Penerimaan
Fungsi
xxxxx
Subfungsi
xxxxx
Program
xxxxx
Kegiatan
xxxxx
Akun
Posisi Penerimaan
423999
Bukti Penerimaan
500.000
(500.000)
500.000
5.000.000
(5.500.000)
5.500.000
10.000.000
(15.500.000)
15.500.000
1.000.000
(16.500.000)
16.500.000
(16.500.000)
Sudah disetorkan
16.500.000
Pada hari ini, Senin tanggal tiga bulan Agustus tahun dua ribu lima belas kami selaku Kuasa
Pengguna Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan dengan nomor rekening:
123456789 dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp100.000,- dan nomor bukti terakhir: 17
Adapun hasil pemeriksaan kas adalah sebagai berikut:
I.
Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara
A.
Saldo Kas Bendahara Penerimaan
1. Saldo BP Kas Tunai
Rp
100.000
2. Saldo BP Kas Bank
Rp
0
(+)
3. Saldo Kas
Rp. 100.000
B.
Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari:
1. Saldo BP kas
Rp
0
2. Saldo BP bank
Rp
0
3. Saldo BP pajak
Rp
0
4. Saldo BP DPK
Rp
0
5. Saldo BP Lain-lain
Rp
0
6. Saldo BP PNBP Umum
Rp
0
7. Saldo BP PNBP Fungsional
Rp
100.000 (+)
8. Jumlah (B.1 + . + B.7)
Rp. 100.000 (-)
C.
II.
B.
III
.
Rp
100.000
Rp
0
(+)
Rp
3. Jumlah Kas
Selisih Kas (I.A.1 - II.A.3)
Rp
Rp
100.000
B.
C.
IV
.
21.800.000
21.800.000
Rp
(-)
0
Runi
NIP 456123789
Alex
NIP 789456123
Form LPJ
Penerimaan
Kementerian/Lembaga
Unit Organisasi
Provinsi/Kab/Kota
Satuan Kerja
Alamat dan Telp.
Tahun Anggaran
KPPN
(060) Kepolisian RI
(01)
Kepolisian RI
(07)
Sumatera Utara
(66922 Polres Padang Sidempuan
Jl. Sisingamangaraja
2015
(006) Padang Sidempuan
Tahun Anggaran
2015