Anda di halaman 1dari 16

LBM 3 SHIVERING FEVER

STEP 1
STEP 2
1. Apa etiologi dan bagaimana patofisiologi pada kasus
demam menggigil, sklera ikterik, splenomegali dan
palpebra konjungtiva anemis?
2. Kenapa didapatkan adanya demam tinggi diikuti dengan
menggigil dan penurunan suhu yang spontan serta
berkeringat?
3. Sebut dan jelaskan tipe demam dan stadium demam!
4. Apa hubungan pasien tinggal di papua selama beberapa
bulan dengan gejala demam menggigil yang di derita
pasien sekarang?
5. Bagaimana patogenesis dari penyakit yang ditransmisikan
oleh nyamuk pada kasus demam menggigil?
6. Apa saja penyakit yang ditransmisikan oleh gigitan
nyamuk?
7. Bagaimana siklus hidup dari parasit yang ditransmisikan
oleh nyamuk pada kasus demam menggigil?
8. Kenapa didapatkan eritrosit abnormal pada apusan darah
tepi?
9. Apa epidemiologi dari penyakit yang ditransmisikan oleh
nyamuk pada kasus demam menggigil?
10.
Apa diagnosis dan DD dari kasus demam menggigil?
11.
Apa pemeriksaan penunjang pada kasus demam
menggigil?
12.
Apa penatalaksanaan dari diagnosis?
13.
Apa saja faktor yang mempengaruhi dari diagnosis?
14.
Apa saja upaya preventif yang harus dilakukan?

STEP 3
1. Apa etiologi dan bagaimana patofisiologi pada kasus
demam menggigil,

2. Kenapa didapatkan adanya demam tinggi diikuti dengan


menggigil dan penurunan suhu yang spontan serta
berkeringat?
3. Sebut dan jelaskan tipe demam dan stadium demam!
Macam-macam demam :
a. Demam Septik : suhu badan berangsur naik ke tingkat tinggi sekali
pada malam hari dan turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi
hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat jika demam
tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan demam hektik
b. Demam Remiten : suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak
pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin
tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan
suhu yang dicatat pada demam septik

c. Demam Intermiten : suhu badan turun ke tingkat normal selama


beberapa jam selama satu hari. Bila demam ini terjadi setiap dua hari

sehari disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara
dua serangan demam disebut kuartana

d. Demam kontinyu : variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari
satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi disebut
hiperpireksia

e. Demam siklik : terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang
diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula

Demam pada malaria memberi petunjuk bahwa pada temperatur 39 0C,


peroduksi antibodi dan proliferasi sel limfosit T meningkat sampai 20x
dibandingkan keadaan pada temperatur normal. Demam terjadi karena
pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang
oleh pirogen (identik dengan interleukin 1) eksogen yang berasal dari
mikroorganisme atau merupakan suatu reaksi imunologik yang berdasarkan
suatu infeksi. Didalam hipotalamus zat ini merangsang pelepasan asam
arakidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E2 yang
langsung dapat menyebabkan pireksia. Pengaruh pengaturan automon akan
mengakibatkan terjadinya vasokontriksi perifer sehingga pengeluaran panas
menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat bertambah lagi
karena meningkatnya metabolisme yang juga mengakibatkan penambahan
produksi panas dan kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa
demam bertambah pada seorang pasien.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam

4. Apa hubungan pasien tinggal di papua selama beberapa


bulan dengan gejala demam menggigil yang di derita
pasien sekarang?
Berdasarkan API, dilakukan stratifikasi wilayah dimana Indonesia bagian
Timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang di

beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di


Jawa-Bali masuk dalam stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat
desa/fokus malaria tinggi

www.depkes.go.id
Di Indonesia, malaria ditemukan hampir di semua wilayah. Angka
pravelensi malaria Plasmodium falciporum di Jawa Tengah terus menurun
dari tahun ke tahun. Plasmodium malariae banyak ditemukan di Indonesia
Timut, sedangkan Plasmodium ovale di Papua dan NTT.
Permasalahan resistensi terhadap obat malaria semakin lama semakin
bertambah. Plasmodium falciforum dilaporkan resisten terhadap klorokuin
dan sulfodoksin pirimetamin`di wilayah Amazon dan Asia Tenggara. P.
Vivax yang resisten klorokuin ditemukan di Papua Nugini, Papua, Papua
Barat dan Sumatera.

5. Bagaimana patogenesis dari penyakit yang ditransmisikan


oleh nyamuk pada kasus demam menggigil?

Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, pencegahan dan Pemberantasan


a. Penghancuran eritrosit
Proses fagositosis yang mengandung eritrosit yg berparasit dan tidak
berparasit terjadi anemia dan hipoksi jaringan hingga menyebabkan
gagal ginjal
b. Mediator endotoksin makrofag
Pada saat skizogoni, eritrosit yang mengandung parasit memicu
makrofag yg sensitif endotoksin untuk melepaskan mediator
menyebabkan demam, hipoglikemia dan sindrom penyakit pernafasan
pada orang dewasa
c. Sekuestrasi eritrosit yang terluka
Eritrosit yang terinfeksi plasmodium dapat membentuk tonjoaln2
(konbs) pada permukaannya. Tonjolan mengandung antigen dan
bereaksi dengan antibodi malaria dan perubahan dengan afinitas
eritrosit yang merangsang parasit terhadap endothelium kapiler alat
dalam, shg skizogoni berlangsung disirkulasi alat dalam. Eritrosit yang
terinfeksi membentuk gumpalan dan menimbulkan anoksia dan edeme
jaringan
Ilmu Penyakit Dalam Harrison

6. Apa saja penyakit yang ditransmisikan oleh gigitan


nyamuk?
Ada 3 tribus :

Anophelini : nyamuk anopheles dapat menyebabkan


penyakit malaria
Culicini ada 3 nyamuk culex dapat menyebabkan
filariasis dan encephalitis, aedes bisa menyebabkan
DBD,
Toxoryncitini : nyamuk toxoryncitini
7. Bagaimana siklus hidup dari parasit yang ditransmisikan
oleh nyamuk pada kasus demam menggigil?
8. Kenapa didapatkan eritrosit abnormal pada apusan darah
tepi?
9. Apa epidemiologi dari penyakit yang ditransmisikan oleh
nyamuk pada kasus demam menggigil?
10.
Apa diagnosis dan DD dari kasus demam menggigil?

11.
Apa pemeriksaan penunjang pada kasus demam
menggigil?
12.
Apa penatalaksanaan dari diagnosis?
13.
Apa saja faktor yang mempengaruhi dari diagnosis?

Ilmu Penyakit Dalam

14.

Apa saja upaya preventif yang harus dilakukan?

STEP 4
Daerah Endemis Vektor Gigitan Nyamuk (parasit dan
virus ) demam menggigil PF (sklera ikterik,
splenomegali, anemia) PX (rapid tes, darah rutin)
Diagnosis dan DD (malaria malaria tertiana benigna dan
maligna, malaria ovale, malaria quartana)

Daerah Endemis

Vektor Gigitan
Nyamuk
Menimbulkan
Keluhan Umum
Demam
menggigil

sklera
ikterik,
splenomegali
PF

(rapid tes,
darah rutin)

PX

Anda mungkin juga menyukai