Bab 13 (Sap 4) Pengauditan 2
Bab 13 (Sap 4) Pengauditan 2
KELOMPOK 6
1. Ni Wayan Muliartini
2. Nym Dwirahayathi Mahayati
3. Ni Nyoman Budi Astuti
7
20
22
Page 1
Halaman Judul..........................................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................................2
Peta Konsep..............................................................................................................................3
Pembahasan
-
Simpulan..................................................................................................................................21
Referensi..................................................................................................................................22
PETA KONSEP
Penyelesaian Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan Pengumpulan
Piutang : Piutang Usaha
Metodologi untuk
Perancangan
Pengujian Rinci
Tahap I
saldo
Identifikasi risiko
bisnis klien yang
berpengaruh
Tahap I
terhadapkesalahan
piutang
Tetapkan
penyajian bisa
ditoleransi dan risiko
Pengauditan II
bawaan untuk
piutang usaha
Perancangan
Pengujian Rinci
Saldo
Konfirmasi Piutang
Usaha
Keberadaan Piutang
Usaha
Kelengkapan Piutang
Usaha
Ketelitian Piutang
Usaha
Jenis-jenis konfirmasi
Saat Pengiriman
Konfirmasi
Ukuran sampel untuk
Page konfirmasi
2
Pengembangan
Program Audit
untuk Pengujian
Rinci Saldo
Konfirmasi Positif
Konfirmasi bentuk
kosong
Konfirmasi
Faktur
Konfirmasi
negatif
Tahap I
Tetapkan risiko
pengendalian
untuk siklus
penjualan dan
penerimaanTahap II
Rancang dan
lakukan pengujian
pengendalian dan
pengujian
substantif
transaksi
untuk
Rancang dan
penjualan
dan
lakukan prosedur
Penggolongan Piutang
Usaha
Penyajian dan
Pengungkapan- Piutang
Usaha
Tahap III
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
in).
Piutang usaha yang dicatat ada (existence).
Piutang usaha yang ada telah dicantumkan (completeness).
Piutang usaha sudah akurat (accuracy).
Piutang usaha telah diklasifikasikan dengan benar (classification).
Pisah batas piutang usaha sudah benar (cut-off).
Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi (realizable value).
Klien memiliki hak atas piutang usaha (rights).
Pengauditan II
Page 3
Metodologi yang dilakukan auditor dalam mendesain pengujian atas rincian saldo untuk
rekening piutang terdiri dari beberapa fase, ilustrasi berikut menggambarkan metodologi
dalam mendesain pengujian atas rincian saldo
MENGIDENTIFIKASI
RISIKO
BISNIS
KLIEN
YANG
MEMPENGARUHI
Pengauditan II
Page 4
Page 5
Kesalahan penyajian pisah batas terjadi apabila transaksi tahun ini dicatat pada tahun
berikutnya atau sebaliknya. Tujuan pengujian pisah batas, apapun jenis transaksinya, adalah
untuk memeriksa apakah transaksi menjelang akhir tahun buku telah dicatat pada periode
yang tepat. Tujuan pisah batas adalah salah satu yang paling penting dalam siklus ini karena
kesalahan penyajian pisah batas bisa berpengaruh signifikan terhadap laba bersih periode ini.
Kesalahan penyajian pisah batas bisa terjadi pada penjualan, dan penerimaan kas. Untuk
menentukan kewajaran pisah batas, auditor melakukan pendekatan sebagai berikut:
Page 6
penjualan yang terjadi beberapa minggu setelah berakhirnya tahun buku untuk menentukan
tanggal penjualan yang berkaitan dengan retur tersebut.
Pisah Batas Penerimaan Kas
Pengujian kesalahan penyajian pisah batas penerimaan kas mudah dilakukan dengan cara
menelusur penerimaan kas ke setoran kas ke bank yang nampak dalam laporan bank pada
periode berikutnya. Apabila terjadi penundaan sampai beberapa hari, hal itu bisa menjadi
petunjuk adanya kesalahan penyajian pisah batas.
Sampai pada tingkat tertentu auditor bisa juga mengandalkan pada konfirmasi piutang
untuk mengungkap kesalahan penyajian pisah batas penjualan, retur penjualan, dan
penerimaan kas. Namun auditor sering kali mengalami kesulitan dalam membedakan
kesalahan penyajian pisah batas karena adanya perbedaan waktu yang normal yang timbul
dari pengiriman barang dan penerimaan kas dalam perjalanan pada akhir tahun.
Nilai Bersih Yang Bisa Direalisasikan-Piutang Usaha
Nilai piutang yang bisa direalisasi sama dengan piutang bruto dikurangi dengan cadangan
kerugian piutang. Untuk menghitung besarnya cadangan, klien menaksir jumlah total piutang
yang diperkirakan tidak akan bisa ditagih. Sudah tentu klien tidak akan bisa menaksir secara
tepat, tapi bagi auditor sudah dipandang memadai apabila taksiran masuk akal setelah
mempertimbangkan berbagai data terkait. Untuk membantu penilaian ini, auditor sering
membuat suatu daftar audit yang menganalisis cadangan kerugian piutang.
Untuk mereview cadangan kerugian piutang, auditor mereview hasil pengujian
pengendalian yang berkaitan dengan kebijakan pemberian kredit pada perusahaan klien.
Auditor seringkali mengevaluasi kecukupan cadangan dengan memeriksa secara cermat
akun-akun yang memiliki jangka panjang dalam daftar umur piutang untuk menentukan mana
yang belum juga diterima pembayarannya setelah lewat tanggal neraca. Besarnya saldo dan
umur dari jumlah tagihan tersebut selanjutnya dapat dibandingkan dengan informasi serupa
dari tahun sebelumnya untuk menilai apakah jumlah piutang yang berjangka panjang tersebut
meningkat atau menurun dari waktu ke waktu . auditor memiliki dua kelemahan dalam
mengevaluasi cadangan dengan cara mereview saldo berjangka panjang individual dalam
daftar umur piutang.
Pengauditan II
Page 7
Pertama, akun-akun yang beum jatuh tempo diabaikan dalam penetapan kecukupan
cadangan, walaupun sebagian dari piutang ini tidak digunakan lagi tidak akan dapat diterima.
Kedua, sulit untuk membandingkan hasil dari tahun ini dengan tahun sebelumnya untuk
sesuatu yang tidak tersetruktur. Apabila akun-akun menjadi progresif tidak tertagih selama
beberapa tahun, keadaan ini bisa diabaikan. Untuk mengatasi kedua kelemahan ini, klien bisa
menunjukkan sejarah penghapusan piutang selama suatu jangka waktu tertentu yang bisa
digunakan sebagai pedoman dalam mengevaluasi cadangan tahun in.
Beban Kerugian Piutang
Setelah auditor merasa puas dengan cadangan kerugian piutang, selanjutnya akan mudah
untuk memeriksa beban kerugian piutang dengan asumsi bahwa:
Saldo awal dalam akun cadangan telah diperiksa sebagai bagian dari audit tahun yang
lalu.
Piutang tak tertagih yang telah dihapus telah diperiksa sebagai bagian dari pengujian
substantif transaksi.
Saldo akhir dalam akun cadang telah diperiksa dengan berbagai cara.
Beban kerugian piutang selanjutnya akan dapat ditentukan dari selisihnya yang dapat
diperiksa dengan rekalkulasi.
Hak Klien Atas Piutang Usaha
Hak klien atas piutang usaha umumnya tidak merupakan masalah dalam audit, karena piutang
biasanya memang merupakan milik klien. Namun dalam hal tertentu sebagian dari piutang
mungkin saja dijadikan jaminan atau digadaikan, atau dijual kepada seseorang, atau dijual
dengan discount. Pada umunya para debitur klien tidak mengetahui adanya hal tersebut,
sehingga konfirmasi tidak akan menunjukkan hal tersebut. Untuk mengungkapkan situasi
dimana klien telah dibatasi haknya atas piutang, auditor bisa meriview notulen rapat,
membicarakannya dengan klien, mengirim konfirmasi ke bank, memeriksa perjanjian
pinjaman untuk mencari informasi tentang penggadaian atau penjaminan piutang, serta
memeriksa arsip korespondensi.
Penyajian dan Pengungkapan-Piutang Usaha
Pengujian atas keempat tujuan penyajian dan pengungkapan biasanya dilakukan sebagai
bagian dari tahap penyelesaian audit. Namun demikian sejumlah penyajian dan
Pengauditan II
Page 8
pengungkapan sering dilakukan dengan pengujian untuk memenuhi tujuan audit saldo.
Auditor juga harus memastikan apakah klien telah menggabungkan dengan tepat dan
mengungkapkan informai tentang transaksi dengan pihak berelasi dalam aporan
keuangan.untuk menilai kecukupan penyajian dan pengungkapan, auditor harus memiliki
pemahaman yang mendalam tentang persyaratan yang ditetapkan dalam standar akuntansi
keuangan tentang penyajian dan pengungkapan.
Bagian terpenting dalam penilaian menyangkut keputusan tentang apakah klien telah
memisahkan sejumlah piutang yang berjumlah material yang membutuhkan pengungkapan
dalam laporan. Sebagai contoh, piutang kepada direksi dan karyawan harus dipisahkan dari
piutang usaha apabila piutang tersebut berjumlah material.
C. KONFIRMASI PIUTANG USAHA
Tujuan utama konfirmasi piutang usaha adalah untuk memenuhi tujuan keberadaan,
ketelitian, dan pisah batas. Konfirmsi eksternal adalah bukti audit yang diperoleh sebagai
suatu respons tertulis langsung kepada auditor dan pihak ketiga ( pihak yang dikonfirmasi),
baik dalam bentuk kertas, maupun secara elektronik , atau media lainnya (SA 505.6).
KETENTUAN DALAM STANDAR AUDIT
SA 500 mengindikasikan bahwa keandalan bukti audit dipengaruhi oleh sumber dan
sifatnya, dan ini tergantung pada kondisi individual yang dari satu bukti audit tersebut
diperoleh. SA juga mencakup generalisasi berikut yang relevan terhadap bukti audit :
Bukti audit lebih andal ketika diperoleh dario sumber independen di luar entitas
Bukti audit yang diperoleh secara langsung oleh auditor lebih andal daripada bukti
audit yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui penarikan kesimpulan
Bukti audit lebih andal dalam bentuk format dokumen, baik dalam bentuk kertas,
elktronik, atau media lainnya.
Oleh karena itu, tergantung pada kondisi audit, bukti audit dalam bentuk konfirmasi
eksternal yang diperoleh auditor secara langsung dari pihak yang dikonfirmasi dapat
lebih andal dibandingkan dengan bukti audit dari pihat internal entitas.
Pengauditan II
Page 9
Konfirmasi positif adalah suatu permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga untuk
merespons secara langsung kepada auditor yang menunjukan apakah pihak yang dikonfirmasi
setuju atau tidak setuju dengan informasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi, atau
menyediakan informasi yang diminta (SA 505.6B.).
Konfirmasi Bentuk Kosong ( blank )
Konfirmasi bentuk kosong adalah sejenis konfirmasi positif tetapi konfirmasi tersebut
tidak menyebutkan jumlah rupiah melainkan meminta si penerima untuk menyebutkan
jumlah saldo atau menyampaikan informasi lainnya.
Konfirmasi Faktur
Konfirmasi faktur adalah jenis lain dari konfirmasi positif yang hanya minta
konfirmasi atas suatu faktur tertentu, tidak mengenai saldo piutang secara keseluruhan.
Banyak pelanggan menggunakan foucher sehingga memungkinkan mereka untuk memberi
jawaban tentang faktur tertentu, bukan informasi tentang saldo. Akibatnya penggunaan
konfirmasi faktur seringkali mendorong tingkat jawaban atas konfirmasi tersebut.
Konfirmasi Negatif
Konfirmasi negatif adalah permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga untuk
merespons secara langsung kepada auditor hanya jika pihak yang dikonfirmasi tidak setuju
dengan informasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi. Dibandingkan dengan
konfirmasi negatif, konfirmasi positif lebih bisa dipercaya karena auditor bisa melakukan
prosedur tindak lanjut apabila jawaban dari debitur tidak diterima.
Konfirmasi tidak tepat digunakan dalam keadaan sebagai berikut :
-
Auditor memandang konfirmasi tidak akan menjadi bukti yang epektif karena tingakt
jawaban diperkirakan tidak akan cukup atau tidak bisa dipercaya. Pada bidang usaha
tertentu, seperti misalnya rumah sakit, tingakt jawaban terhadap konfirmasi sangat
rendah.
Tin
gakt risiko bawaan ditambah dengan risiko pengendalian adalah rendah dan bukti
substantif lain bisa dikumpulkan apabila klien memiliki pengendalian internal yang
efektif dan risiko bawaan yang rendah untuk siklus penjualan dan pengumpulan
Pengauditan II
Page 10
piutang, auditor sering merasa puas dengan bukti yang diperlukan melalui pengujian
pengendalian, pengujian substantif transakti, dan prosedur analitis.
SAAT PENGIRIMAN KONFIRMASI
Saat pengiriman konfirmasi bukti paling bisa dipercaya diperoleh apabila konfirmasi
dikirimkan sedekat mungkin dengan akhir tahun buku. Hal ini memungkinkan auditor secara
langsung menguji saldo piutang usaha yang tercantum di neraca tanpa harus memutahirkan
saldo dengan transaksi yang terjadi anatara tanggal konfirmasi dan tanggal neraca. Namun
demikian, agar audit bisa selesai tepat waktu, kadang kadang diperlukan untuk mengirim
konfirmasi pada tanggal interim ( sebelum tanggal akhir tahun buku ).
Pengauditan II
Page 11
Auditor harus melaksanakan prosedur untuk memeriksa alamat atau alamat email
yang digunakan dalam konfirmasi. Sebagai contoh, auditor harus mempertimbangkan untuk
melakukan prosedur tambahan apabila alamat hanya berupa kontak pos, atau apabila alamat
email tidak sama dengan alamat website pelanggan.
TINDAK LANJUT ATAS KONFIRMASI TAK BERJAWAB
Tidaklah tepat untuk memandang konfirmasi yang telah dikirim tetapi tidak
dikembalikan debitur sebagai bukti audit yang signifikan. Sebagai contoh, konfirmasi positif
tidak berjawab tidak boleh diberlakukan sebagai bukti audit. Begitu pula untuk konfirmasi
negatig, auditor jangan berkesimpulan bahwa debitur telah menerima permintaan konfirmasi
dan mencermati informasi yang diminta.
Penerima Kas Kemudian
Bukti terjadinya penerimaan kas telah lewat tanggal konfirmasi, meliputi pemeriksaan
atas surat pengantar pembayaran, ayat jurnal dalam catatan penerimaan kas, dan barang kali
juga pengkredian kemudian atas piutang dalam master file piutang usaha. Auditor harus benar
benar cermat dalam mecocokan transaksi penjualan yang belum diterima pembayarannya
dengan
bukti
pembayaran
yang
terjadi
kemudian
untuk
menguji
ketidakjelasan
Page 12
ANALISIS SELISIH
Apabila konfirmasi dikembalikan oleh debitur , auditor harus menentukan apa yang
menyebabkan terjadi selisih ( jika ada ) . dalam banyak hal, perbedaan sering disebabkan
karena perbedaan waktu pencataatan klien dengan debitur.
Pembayaran Telah Dilakuakn Debitur
Selisih atau perbedaan antara catatan klien dengan catatan debitur sering kali timbul
apabila debitur telah melakukan pembayaran sebelum tanggal konfirmasi, tetapi klien belum
menerima pembayaran tersebut sampai tanggal konfirmasi. Keadaan seperti ini harus
diselidiki dengan cermat untuk memastikan kemungkinana adanya kesalahan penyajian pisah
batas penerimaan kas , lapping, atau pencurian kas.
Barang Belum Diterima Debitur
Ketika barang masih dalam perjalanan sering menjadi penyebab terjadinya selisih.
Hal ini harus diselidiki untuk menentukan kemungkinan pembeli sama sekali tidak menerima
barang atu adanya kesalahan penyajian pisah batas dalam catatan klien.
Barang Telah Dikembalikan ( Retur )
Apabila klien lupa mecatat suatu kredit memo ( yang dibuat sebagai dasar
pengembalian barang atu retur penjualan ) bisa menjadi salah atau penyebab perbedaan.
Kesalahan Mencatat atau Kerancuan Jumlah
Jenis penyebab selising yang paling sering terjadi dalam pembukuan klien adalah
kesalan klien dalam memcatat harga brang, barang rusak, barang yang diterima pembeli tidak
sesuai dengan jumlah yang tertulis dalam dokumen dan sebagainya. Biasanya auditor akan
meminta klien untuk merekonsiliasi selisih yang dijumpai dan apabila perelu berkomunikasi
dengan pembeli untuk memecahkan ketidakcocokan.
MENARIK KESIMPULAN
Apaqbial semua selisih telah dipecahkan, termasuk yang dijumpai dalam pelaksanaan
prosedur alternatif, aditor harus mengevaluasi ulang pengendalian internal. Auditor harus
selalu mengevaluasi kesalah penyajian dalam sampel yang bersifat kualitatif, berapapun
besarnya jumlah rupiah taksiran jumlah kesalahan penyajian dalam populasi. Keputusan akhir
Pengauditan II
Page 13
tentang piutang usaha dan penjualan adalah apakah bukti kompeten yang cukup diperoleh
melalui pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi, prosedur analitis,
prosedur pisah batas, konfirmasi dan pengujian substantif lain untuk mendukung penarikan
kesimpulan tentang kebenaran saldo.
D. PENGEMBANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN RINCI SALDO
Disini menggunakan PT ABC untuk ilustrasi dalam prosedur pengembangan program
audit untuk pengujian detail siklus penjualan dan pengumpulan piutang. Auditor senior yang
bertugas dalam pengauditan pada PT ABC telah menyusun kertas kerja perencanaan bukti
seperti pada gambar 13-7 sebagai alat untuk membantu dalam menentukan luas pengujian
rinci saldo yang direncanakan. Sumber dari setiap baris dalam kertas kertas kerja sebagai
berikut :
-
auditor mengalokasikan sebesar Rp. 265.000,- untuk audit atas piutang usaha.
Risiko audit bisa diterima. Auditor menetapkan risiko audit bisa diterima pada tingakt
medium karena perusahaan adalah perusahaan publik, tetapi dalam kondisi keuangan
kurang saji. Risiko bawaan ditetapkan rendah untuk tujuan tujuan lainnya.
Risiko pengendalian. Penetapan risiko pengendalian untuk setiap tujuan audit sama
dengan hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi yang
konsisten dengan penetapan awal risiko pengendalian yang ditetapkan auditor, kecuali
penjualan)
Prosedur analitis, tabel 13-2 dan 13-3
Risiko deteksi direncanakan dan bukti audit direncanakan. Kedua baris yang
ditetapkan untuk tiap tujuan berdasarkan kesimpulan pada baris lainnya
Pengauditan II
Page 14
Gambar 13-7 Kertas Kerja Perencanaan Bukti untuk Memutuskan Pengujian Rinci Saldo
Piutang Usaha pada PT ABC.
Detail
Keber-
Keleng-
Kete-
Penggo-
Pisah
Nilai
Hak
Tie - in
adaan
kapan
litian
longan
batas
bersih bisa
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
direalisasi
Medium
diterima
Risiko inheren
Rendah
Medium
Rendah
Rendah
Rendah
Medium
Medium
Rendah
Risiko pengen-
Rendah
Medium
Rendah
Tinggi
Rendah
Medium
Tinggi
Rendah
-
penjualan
Risiko
pengen- Rendah
Medium
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Tidak
Tidah
Tidak
ada
ada
ada
ada
Bagus
Wajar
Bagus
Tidak
Dalian penerimaan
-
dalian penerimaan
kas
Risiko
dalian
Tidak ada
Rendah
penendalian
tambahan
Pengujian
Bagus
Bagus
substantif
diterima
transaksi
penjualan
Pengujian
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
subastantif
Pengauditan II
Page 15
Bagus
Bagus
transaksi
penerimaan kas
Prosedur analitis
Risiko
Bagus
deteksi Tinggi
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Tidak bisa
Tinggi
Rendah
Medium
Tinggi
Medium
Tinggi
Rendah
diterima
Rendah
Medium
Rendah
Medium
Rendah
Tinggi
Tinggi
direncanakan
untuk
pengujian
detail saldo
Bukti
audit Rendah
direncanakan
untuk
pengujian
detai saldo
Kesalahan penyajian bisa ditoleransi Rp. 265.000.000,-
Tabel 13-4 Tujuan Audit Saldo dan Program Audit untuk Siklus Penjualan dan Pengumpulan
Piutang pada PT ABC ( format rancang )
Tujuan Audit Saldo
Prosedur Audit
Piutang usaha dalam daftar umur piutang Telusur 10 akun dari daftar umur piutang ke akun dalam master
cocok dengan jumlah dalam master filr, dan file (6)
dijumlah dengan benar, dan cocok dengan Periksa kebenaran penjumlahan vertikal (footing) dalam 2
buku besar ( kecocokan)
l2mbar daftar umur piutang dan total keseluruhan halaman (7)
Piutang usaha yang tercantum dalam daftar Konfirmasi piutang usaha dengan konfirmasi positif.
umur piutang benar benar ada (keberadaan)
piutang
usaha
konfirmasi
positif.
Pengauditan II
dengan
Page 16
digolongkan
dengan
benar piutang wesel dan piutang kepada pihak yang berelasi (3)
( penggolongan)
Tanyakan kepada manajemen apakah dalam daftar umur
piutang terhadap piutang wesel atau piutang jangka panjang (4)
Transaksi
dalam
siklus
penjualan
pengumpulan piutang telah dicatat pada dan 20 transaksi penjualan pertama dari tahun berikutnya dan
periode yang tepat ( pisah batas )
barang
yang
bersangkutan,
periksa
tanggal
dinyatakan
sebesar
nilai
Pengauditan II
Page 17
evaluasi
apakah
cadangan
mencukupi
setelah
penjualan piutang.(5)
Tanyakan kepada manajemen apakah ada piutang yang
Tabel 13-5 Program Audit Untuk Pengujian Rinci Saldo Siklus Penjualan dan Pengumpulan
Piutang pada PT ABC ( format untuk dilaksanakan)
1. Revew daftar umur piutang, perhatikan kemungkinan adanya piutang bersaldo besar dan tidak
biasa.
2. Lakukan prosedur analitis dan lakukan tindak lanjut atas setiap perubahan dari tahun lalu yang
signifikan signifikan.
3. Rever piutang yang tercantum dalam daftar umur piutang, perhatikan kemungkinan adanya piutang
wesel kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa .
4. Tanyakan kepada manajemen apakah dalam daftar umur piutang terdapat piutang kepada pihak
yang mempunyai hubungan istimewa, piutang wesel, atau piutang berjangka panjang.
5. Revew notulen rapat dewan komisaris dan tanyakan kepada manajemen apakah ada piutang yang
digadaikan, dialihkan, atau dijual.
6. Telusur 10 akun dari daftar umur piutang ke akun piutang dalam master file untuk memeriksa
kebenaran saldo dan menentukan umurnya.
7. Periksa kebenaran jumlah vertikal dalam kolom kolom rupiah dalam daftar umur piutang dan
jumlahkan seluruh halaman.
8. Telusur saldo kebuku besar.
9. Telusur 5 akun dari master file piutang ke daftar umur piutang.
10. Konfirmasi piutang usaha, gunakan konfirmasi positif. Konfirmasi semua piutang bersaldo diatas
Rp. 100.000,- dan sisanya dipilih secara acak dengan sampling non statistik
11. Lakukan prosedur alternatif untuk debitur tidak menjawab konfirmasi setelah dikirimi konfirmasi
Pengauditan II
Page 18
kedua kalinya.
12. Diskusikan dengan manager kredit kemungkinan bisa ditagihnya piutang- piutang yang telah lama
tak tertagih. Periksa penerimaan kas kemudian dan evaluasi kolektibilitas piutang.
13. Evaluasi apakah cadangan mencukupi setelah dilakukan prosedur audit lain tentang kolektibilitas
piutang.
14. Pilih 20 transaksi penjualan terakhir dari jurnal penjualan tahun ini dan 20 transaksi penjualan
pertama dari tahun berikutnya dan telusur setiap ayat jurnal tersebut ke bukti pengiriman barang,
periksa tanggal pengiriman sesungguhnya, dan kebenaran jumlahnya.
15. Priksa retur penjualan berjumlah besar sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menentukan
bahwa retur telah dicatat pada periode yang benar.
SIMPULAN
METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN RINCI SALDO
Dalam memutuskan bukti yang sesuai untuk melakukan pengujian rincian saldo sangat rumit
sebab harus diputuskan secara objektif satu-persatu, dan disana ada beberapa interaksi yang
mempengaruhi pengambilan keputusan.
Pengauditan II
Page 19
REFERENSI
1. Al. Haryono Jusup,2014,Auditing pengauditan berbasis ISA,YKPN Yogyakarta.
Pengauditan II
Page 20