Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembimbing :
dr. Noviady, SpOG
Disusun Oleh :
Julius Tanaca
20110710058
KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
PERIODE 8 AGUSTUS 2016 15 OKTOBER 2016
RUMAH SAKIT KEPRESIDENAN PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT
SOEBROTO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
JAKARTA
Disusun Oleh:
Julius Tanaca
FK UPH
20110710058
Tanda Tangan
Tanggal
.........................
................
Mengesahkan :
Koordinator Pendidikan S1 Obstetri & Ginekologi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul Diagnosis dan Tatalaksana
Perdarahan Uterus Abnormal berdasarkan PALM COEIN. Tujuan penulisan ini untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti Kepanitraan Klinik di bagian obstetri dan ginekologi
Rumah Sakit Kepresidenan Gatot Soebroto Jakarta.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. dr. Noviady, Sp.OG selaku pembimbing yang telah memberikan arahan pada tugas
ini.
2. Teman- teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan referat ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan referat ini masih jauh dari
kesempurnaan serta masih banyak terdapat kekurangan. Saya berharap semoga referat ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca serta perkembangan ilmu pengetahuan
khusunya dalam bidang kedokteran.
Jakarta,
Agustus 2016
Penulis
DAFTAR PUSTAK
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................
............iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1
Latar Belakang...........................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................2
2.1
Perdarahan Uterus Abnormal.....................................................................................2
2.1.1 Definisi...................................................................................................................2
2.1.2 Klasifikasi perdarahan uterus abnormal.................................................................2
2.1.3 Diagnosis Banding bersadarkan anamnesis PALM COEIN1...............................14
2.1.4 Algoritma penatalaksanaan perdarahan uterus abnormal akut.1..........................15
2.1.5 Algoritma penatalaksanaan perdarahan uterus kronik1........................................16
2.1.6 Algoritma langkah langkah diagnosa pendarahan uterus abnormal 6.................17
BAB III....................................................................................................................................18
KESIMPULAN........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdarahan uterus abnormal merupakan keluhan yang sering menyebabkan seorang
perempuan datang berobat ke dokter atau tempat pertolongan pertama dan merupakan
kelainan yang paling sering ditumukan dalam praktek sehari hari. Penanganan PUA juga
belum seragam, tetapi penanganan PUA saat ini telah mengalami perubahan yang sangat
pesat. 1,2
Federation Internationale de Gynecologie et d'sistem Obstetrique onkologi (FIGO)
membuat klasifikasi praktis yang membantu dokter. Ringkasnya klasifikasi FIGO ini
menggunakan istilah PALM-COEIN untuk mengelompokan penyebab Perdarahan Uterus
Abnormal yang dikembangkan oleh kelompok kerja gangguan Haid dari FIGO. Sistem ini
dikembangkan dengan kontribusi dari grup internasional dari peneliti klinis dan nonklinis
dari 17 negara di enam benua. Sebuah sistem untuk tata-nama dan gejala dikembangkan oleh
FIGO tersebut merekomendasikan nomenclatures standar serta ditinggalkannya istilah
metrorrhagia, menorrhagia, dan perdarahan uterus disfungsional. 3 Dimana bermanfaat dalam
melakukan penelitian, pengobatan, dan prediksi terjadinya kanker ginekologi
Sistem klasifikasi oleh FIGO (Federal Internationale de Gynecologie et dsistem
Obstetrique onkologi) dibagi secara struktur dan non struktur ke dalam sembilan kategori
dasar yang diatur menurut singkatan PALM-COEIN, dimana PALM untuk structural dan
COEIN untuk non struktural : polip, adenomiosis, leiomyoma, keganasan dan hiperplasia,
koagulopati, gangguan ovulasi, endometrium, iatrogenik, dan tidak diklasifikasikan. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
2.1.1
patologi yang sangat luas. Meliputi semua pola haid dalam jumlah dan waktu. Menorrhagia
dapat di definisikan sebagai menstruasi yang memanjang atau heavy cyclic menstruation.
Secara objektif, menstruasi memanjang lebih dari 7 hari dan melebihi 80mL perdarahan dari
menstruasi. Sedangkan perdarahan uterus abnormal dapat disebabkan banyak faktor yang
disingkat sebagai PALM COEIN. Tetapi kemahilan merupakan kelainan pertama yang harus
disingkirkan. 1.2
Berdasarkan terminology waktu perdarahan uterus abnormal dapat dibedakan menjadi
3 yaitu perdarahan uterus abnormal akut, perdarahan uterus abnormal kronik, perdarahan
antar siklus (intermenstrual bleeding). Perdarahan uterus abnormal akut didefinisikan sebagai
perdarahan mendadak yang memerlukan penanganan yang cepat untuk mencegah kehilangan
darah, dimana dapat juga terjadi pada kondisi perdarahan uterus abnormal akut ataupun tanpa
riwayat sebelumnya. Perdarahan uterus abnormal kronik didefinisikan terjadinya perdarahan
melebihi 3 bulan. Perdarahan antar siklus didefinisikan sebagai perdarahan antar siklus
menstruasi yang teratur.1,2,3,
2.1.2
2.1.2.1 Polip
Polip merupakan pertumbuhan tidak normal pada lapisan endometrium uterus, dimana
berupa pertumbuhan yang berlebih dari stroma yang mengandung kelenjar berisi kista.
Polip dapat bersifat asimptomatik, tetapi dapat menyebabkan perdarahan uterus abnormal.
Keluhan lainnya berupa infertilitas, menorrhagia dan post menopausal bleeding. 1,2
Diagnosis
Perdarahan yang disebabkan oleh polip dapat didiagnosa dengan pemeriksaan usg dan
atau histeroskopi, dimana histeroskopi dapat memberikan visualisasi langsung terhadap
uterus termasuk informasi yang spesifik akan lokasi dan ukuran sekaligus dapat menjadi
tatalaksana bagi patologi yang terdapat di intracavity. Pemeriksaan usg dan histeroskopi
sendiri dapat menegakkan diagnosis polyp. Namum begitu pemeriksaan histologi
dibutuhkan, dimana histopatologi akan menunjukkan eksesif local dari kelenjar dan
stroma endometrium yang memiliki vaskularisasi dan dilapisi oleh epitel endometrium.
Lesi umumnya jinak, namun sebagian kecil dapat menunjukkan gambaran atipik atau
ganas.1.2,4
Penatalaksanaan pada pasien yang menderita penyakit ini dapat berupa reseksi secara
histeroskopi, dilatasi dan kuretasi, kuret hisap.1,2
Hasil USG
Histeroskopi
2.1.2.2 Adenomiosis
Adenomiosis merupakan jaringan stroma dan kelenjar endometrium ektopik pada
lapisan myometrium tetapi hubungan antara adenomiosis dan perdarahan uterus abnormal
belum terlalu jelas. Dimana penyakit ini menyebabkan gejala nyeri haid, nyeri saat
senggama, nyeri menjelang atau sesudah haid, nyeri saat buang air besar, atau nyeri
pelvik kronik, dimana keluhan diatas dapat disertai dengan perdarahan uterus abnormal
berupa perdarahan banyak yang terjadi dalam siklus. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan
pembesaran fundus uteri.1,2
Adenomiosis dapat ditegakkan dengan penemuan radiologis dimana dapat ditemukan
jaringan endometrial pada myometrium, adanya penebalan local pada junctional zone,
batas endometrial yang susah dibedakan dan berdasarkan histologi dinilai kedalaman
jaringan endometrium, dapat dijumpai kelenjar dan stroma endometrium etopik pada
jaringan miometrium. Pemeriksaan MRI dan USG, terutama USG cukup untuk
mendiagnosa adenomiosis. Dimana USG dapat menunjukkan jaringan endometrium
heterotopic pada miometrium dan sebagain berhubungan dengan adanya hipertrofi
myometrium.1,2,4
2.1.2.3 Leiomioma
Leiomioma merupakan tumor jinak fibromuskular pada lapisan myometrium dimana
bukan menjadi penyebab utama dari perdarahan uterus abnormal, tetapi adanya penyebab
penyerta lainnya yang menyebabkan perdarahan terjadi. Gejala yang timbul pada
Nuliparity
Obesitas
Riwayat pada kelurga
Hipertensi
Ras Afrika-Amerika4
mioma;
b. Sekunder :
Obesitas
Anoulasi yang berkepanjangan
Post menopausal estrogen replacement therapy
Tamoxifen
Riwayat dalam keluarga
Hipertensi
Diabetes4
Diagnostik
Ketika premalignant hyperplasia atau malignancy telah diidentifikasi pada wanita
dengan perdarahan uterus abnormal pada usia reproduksi, maka diklasifikasikan dalam
PUA-M dan di subklasifikasikan lagi berdasarkan sistem klasifikasi FIGO atau WHO.2,3
Diagnostik pasti ditegakkan menggunakan pemeriksaan histopatologi, dimana
memiliki akurasi yang sangat tinggi untuk mendiagnosa kanker endometrial. Pengambilan
sampling jaringan endometrial seharusnya di lakukan pada pasien diatas 45 tahun sebagai
test yang dilakukan pertama kali. Tetapi sampling endometrial dapat dilakukan dibawah
umur 45 tahun dengan riwayat eksposur dari estrogen (seperti pada kasus obesitas atau
PCOS), penatalaksanaan yang gagal atau pendarahan yang persisten.1,2,4
2.1.2.5 Koagulopati
Terminologi koagulopati ini digunakan untuk gangguan hemostasis sistemik terhadap
perdarahan uterus, dimana tiga belas persen perempuan dengan perdarahan haid banyak
memiliki kelainan hemostasis sistemik dan yang paling sering ditemukana adalah
penyakit von willebrand., leukemia, idiopatik thrombositopenia purpura, disfungsi
platetet, gangguan fungsi hati. 1,2,4
Diagnostik
Anamnesa yang jeli dan spesifik mengenai gangguan pembekuan darah diperlukan
untuk mendiagnosa, mulai dari perdarahan spontan, memar, riwayat keluarga, riwayat
luka, riwayat menstruasi maupun spesifik terhadap penyakit penyakit yang dapat
menyebabkan gangguan pembekuan darah.Pemeriksaan awal laboratorium yang harus
dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap, prothrombin time, dan partial
thromboplastine time (fibrinogen atau thrombin time), pemeriksaan lanjutan yang spesifik
seperti von willebrand disease atau gangguan koagulopati lainnya harus dilaksanakan
sesuai indikasi. 1,2,4
2.1.2.6 Ovulatory
2.1.2.7 Endometrial
Gangguan pada kategori ini merupakan gangguan hemostasis local endometrium yang
memiliki kaitan erat dengan terjadinya perdarahan uterus dan terjadi dengan siklus haid
teratur tanpa adanya abnormalitas sistemik. Dimana adanya penurunan produksi faktor
yang terkait dengan vasokonstriki seperti endothelin-1 dan progtaglanding F2sertua
peningkatan aktifitas fibrinolysis. Diagnosis perdarahan uterus abnormal ini dapat
ditegakkan setelah menyingkirkan gangguan lain pada siklus haid yang berovulasi.1,2,3,4
Penatalaksanaan pada pasien dengan perdarah uterus abnormal berdasarkan algoritma
dibawah ini :
.
2.1.2.8 Iatrogenik
Perdarahan uterus abnormal yang disebabkan oleh intervensi medis seperti
penggunaan estrogen, progestin, AKDR, warfarin, heparin. Dimana perdarahan haid
diluar jadwal yang terjadi akibat penggunaan estrogen atau progestin dimasukkan dalam
istilah perdarahan sela atau breakthrough bleeding. Perdarahan terjadi karena kurangnya
konsentrasi esetrogen yang bersikulasi yang dapat disebabkan oleh, kurangnya kepatuhan
pasien dalam meminum obat kontrasepsi, pemakaian obat tertentu seperti warfarin,
heparin, dan lain nya.4
Penatalaksanaan pada pasien dengan perdarah uterus abnormal berdasarkan algoritma
dibawah ini :
2.1.3
Masalah
Abortus, kehamilan ektopik
Hamil
Hipotiroid
Hipertiroid
palpitasi
Riwayat konsumsi obat antikoagulan dan
Koagulopati
Penyakit hati
Sindrom ovarium polikistik
obesits
Perdarahan pasca koitus
Galaktorea, sakit kepala, gangguan
lapang pandang
2.1.4
2.1.5
2.1.6
BAB III
KESIMPULAN
Perdarahan uterus abnormal pada wanita tidak hamil di usia produktif memiliki
patologi yang sangat luas. Meliputi semua pola haid dalam jumlah dan waktu. Dimana
bermanifestasi klinis dapat berupa perdarahan, nyeri pelvis, benjolan dan gejala anemia.
International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) membuat klasifikasi
penyebab perdarahan uterus abnormal yang memudahkan mendiagnosa keluhan perdarahan
uterus abnormal, terdapat sembilan kategori utama yang disusun sesuai dengan singkatan
PALM-COEIN yakni; polip, adenomiosis, leiomioma, malignancy and hyperplasia,
coagulopathy, ovulatory dysfunction, endometrial, iatrogenik dan not yet classified.
Klasifikasi ini dibagi menjadi 2 bagian,yaitu kelainan struktural dan kelainan non
struktural. Kelompok PALM merupakan kelainan struktur yang dapat dinilai dengan
berbagai teknik pencitraan radiologi dan atau pemeriksaan histopatologi. Sedangkan
kelompok COEIN merupakan kelainan non struktur yang tidak dapat dinilai dengan teknik
pencitraan atau histopatologi. Penatalaksanaan dan diagnosis tergantung dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan laboratorium masing masing klasifikasi tersebut. Tetapi ada
penatalaksanaan secara umum untuk mengatasi perdarahan dibagi atas penatalaksanaan
uterus abnormal akut dan kronik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baziad, Ali; Hestiantoro,Andon; Wiweko,Budi. Panduan Tatalaksana Perdarahan
Uterus Abnormal. Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Jakarta.2011
2. Hestiantoro, Andon, konsensus tatalaksana perdarahan uterus abnormal karena efek
kontrasepsi, Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitias Indonesia,
Perkumpulan obstetric dan ginekologi Indonesia.
3. Munro, malcom; Hilary O.D. Critchley, Michael S Broder, Ian S Fraser. 2011. FIGO
Classification System (PALM-COEIN) for Causes of Abnormal Uterine Bleeding in
Nongravid Women of Reproductive Age. Diunduh dari
http://gineteca.com/app/download/5784622793/FIGO+classification+system+
(PALM-COEIN)+for+causes+of+abnormal+uterine+bleeding.pdf. 1 Oktober
2012.
4. Hologic, PALM COEIN, 2015, Your AUB Conseling Reference.
5. Malcolm G Munro; O.D Hilary, The Figo Classification of cause of abnormal uterine
bleeding in the reproductive years; American society for reproductive medicine, 2011
6. Kriplani, Alka; Agarwal, Nutan. GESI ( gynae endocrine society of India),
managemeng of abnormal uterine bleeding in reproductive period.