Anda di halaman 1dari 20

PERBANYAKAN TANAMAN

TIM
MATAKULIAH AGROSTOLOGI
LABORATORIUM
TANAMAN MAKANAN TERNAK

Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.


Forage Crop Laboratory

PERBANYAKAN TANAMAN
TUJUAN :
1. UNTUK PERBANYAKAN JUMLAH
2. MEMELIHARA SIFAT-SIFAT
PENTING DARI TANAMAN
PEMBAGIAN :
1. PERBANYAKAN SEKSUAL
2. PERBANYAKAN ASEKSUAL
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

SIKLUS HIDUP
Menurut Person dan Ison (1987)
Tanaman di pastura dibagi dalam 5
Golongan :
1. Annuals
2. Self-generating annuals
3. Biennials
4. Short-live perennials
5. Perennails
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

PERBANYAKAN SEKSUAL
(BIJI)
1. Perbanyakan dengan biji banyak
digunakan pada banyak tanaman dan
kultivar
Annuals dan biennal, cereal, sayuran,
bunga. Vegetatif tidak
memungkinkan dan tidak ekonomis
2. Persemaian biji digunakan untuk
Graffing dan buding
3. Pemuliaan tanaman, penting untuk
alat mengembangkan cultivar baru
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

PENYERBUKAN TANAMAN
Penting untuk mendapatkan benih/biji.
Beberapa jenis penyerbukan :
1. Penyerbukan sendiri
2. Penyerbukan silang
Penyerbukan oleh angin
Penyerbukan oleh serangga
Penyerbukan terkontrol oleh manusia
Penyerbukan oleh agen yang lain spt
burung, air, kelalawar, sipit

Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.


Forage Crop Laboratory

PROSES GERMINASI
Ada tiga Tahapan dalam proses germinasi
1. Aktivasi atau penyadaran
Imbibisi air, aktivasi DNA dan RNA, kontrol
enzim.

2. Pencernaan dan translokasi


Enzim memecah dan bekerja pada substrat
menjadi lebih senyawa sederhana, ditranlokasi ke
bagian pertumbuhan

3. Pembelahan sell
Perpanjangan sel dan pertumbugan radikel
sebagai tanda awal germinasi dan tanda akhir
dengan munculnya daun pertama
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

KUALITAS BENIH/BIJI
Biji yang mempunyai daya hidup yang baik
penting dalam menentukan kesuksesan
perbanyakan tanaman
Daya hidup biasanya ditentukan oleh
germination percertage atau germination rate
Selain itu benih yang baik ditentukan oleh
kemurnian dari benih tersebut.
Indeks kualitas benih biasanya digunakan
kombinasi antara kemurnian dan germination
rate
PLS (Pure Live Seed Percentage) =
(% (berat) benih murni x % (jumlah) dr benih
murni)/100
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
YANG MEMPENGARUHI GERMINASI
Ketersediaan air
Temperatur
Keterbatasan temperatur
Perubahan temperatur
Pertukaran udara antara atmosfir dan embrio
Aerasi media germinasi
Keterbatasan aerasi oleh lapisan biji
Cahaya

Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.


Forage Crop Laboratory

PENGATURAN GERMINASI:
DORMANSI
Dormansi : suatu keadaan fisiologis yang menyeluruh pada
tanaman berkenaan dengan berkurangnya pertumbuhan pada
berbagai bagian terhadap rangsangan yang datang dari dalam
maupun luar.
Dormant seed;
Suatu biji yang tidak dpat melakukan germinasi walupun
terjadi absorpsi air, mendapt cahaya dan udara yang
cukup.
Hard seed:
Biji yang tidak dapat tumbuh karena air tidak dapat
menembus lapisan benih.
Hard seed bagian dari kondisi dorman
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

BEBERAPA KONDISI UNTUK


MERANGSANG GERMINASI

Scarifikasi mekanik
Merendam dalam air
Scarifikasi kimia
Moist-chilling (skratifikasi)
Kombinasi perlakuan
Waktu penanamam
Penyimpanan kering
Kontrol temperatur pada saat perkecambahan
Perangsang Kimia
gibrellin, cytokinin, ethylene, potasium nitrat, thiourea,
sodium hipoklorite
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

10

PERBANYAKAN ASEKSUAL
Mengapa perbanyakan Aseksual :
Mempertahankan sifat induk
Tidak semua tanaman mempunyai biji
Keragaman yang tinggi pada
penggunaan biji
Pertumbuhan yang lama dari
perbanyakan biji
Beberapa tanaman lebih mudah, lebih
cepat dan ekomomis
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

11

JENIS-JENIS PERBANYAKAN
ASEKSUAL
APOMICTIC
CUTTING
GRAFTING
BUDDING
LAYER
VEGETATIF LAINNYA
(KONVENSIONAL)
KULTUR JARINGAN
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

12

PERBANYAKAN ASEKSUAL
APOMICTIC
Peristiwa suatu proses reproduksi
aseksual pada proses reproduksi
seksual normal yang tidak mengalami
pemebelahan (meiosis) dan
pembuahan
Obligate apomictic
Fakultatif apomictic
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

13

PERBANYAKAN ASEKSUAL :
CUTTING
Suatu bagian tanaman batang, akar dan daun
dipotong dari tanaman induk kemudian
diletakan pada kondisi lingkungan yang cocok
dan terangrang membentuk shoot dan root ,
selanjutnya membentuk tanaman baru, biasanya
mirip dengan induk
KEUNTUNGAN
Tidak memakan tempat, mudah, murah,
sederhana, tidak membutuhkan alat khusus,
tidak ada berbedaan genetetif
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

14

PERBANYAKAN ASEKSUAL :
CUTTING
Jenis-jenis Cutting
Stem cutting
hardwood, semi hardwood, softwood,
herbaceous
Leaf cutting
Leaf bud cutting
Root cutting
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

15

PERBANYAKAN ASEKSUAL:
GRAFTING DAN BUDDING
Seni menggabungkan tanaman sebagai
suatu cara perbanyakan tanaman,
selanjutnya tanaman tersebut akan unit dan
terus tumbuh sebagai satu tanaman
Bagian atas : scion (cion)
Bagain bawah : rootstock/understock/ stock
Semua penggabungan tanaman namanya
grafting, kecuali kalau hanya sebagain kecil
tunas namanya budding
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

16

PERBANYAKAN ASEKSUAL :
LAYER
Suatu metode perbanyakan tanaman
dimana tumbuh akar adventitious pada
batang sedangkan batang tersebut masih
belum terpisah dengan tanaman induk.
Selanjutnya batang dipisah menjadi
individu baru
Teknik ini lebih berhasil dibanding dengan
cutting
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

17

PERBANYAKAN ASEKSUAL :
LAYER
Jenis-jenis Layer
Tip Layering
Simple Layering
Air Layering
Mound (stool) Layering
Trench Layering
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

18

PERBANYAKAN ASEKSUAL:
VEGETATIF LAINNYA
(KONVENSIONAL)
RUNNER
STOLON
OFFSETS
SUCKERS
CROWN

TUBER
TUBERROOT
RHIZOME
CORMS
BULBS

Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.


Forage Crop Laboratory

19

PERBANYAKAN ASEKSUAL :
KULTUR JARINGAN
MERUPAKAN TEKNIK UNTUK
MENUMBUHKAN ORGAN, JARINGAN,
SEL TANAMAN.
Jaringan dapat dikulturkan pada media agar
padat atau cair. Kemudian akan membentuk
kalus (massa atau sel yang tidak tertata)
Didukung oleh kemajuan dalam ilmu hara,
genetika tanaman, bioteknologi
Perbanyakan Tanaman, Agrostologi.
Forage Crop Laboratory

20

Anda mungkin juga menyukai