REKAYASA LINGKUNGAN
POKOK BAHASAN :
Permasalahan Lingkungan
Berkaitan dengan Tugas sebagai Engineer
Fakultas
Teknik
201
6
Program
Studi
Sipil
Tatap
Muka
06
Kode
MK
11035
Disusun
Oleh
MT
Abstract
Kompetensi
Rekayasa Lingkungan
http://www.mercubuana.ac.id
merupakan
pilihan
bagi
bangsa
Indonesia
untuk
meningkatkan
Rekayasa Lingkungan
http://www.mercubuana.ac.id
terhadap lahan pertanian. Yang perlu mendapatkan perhatian ialah bahwa industri
merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan
mencemari lingkungan . apabia hal ini tidak dapat perhatian serius maka ada kesan
bahwa antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin
maju industri maka semakin rusak lingkungan hidup itu.
Industri yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup manusia akan
memberikan dampak begatif pula berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan. Unsurunsur pokok yang diperlukan untuk kegiatan industri antara lain adalah sumber daya alam
( berupa bahan baku, energi dan air), sumberdaya manusia ( berupa tenaga kerja peda
berbagai tingkatan pendidikan), serta peralatan.
Kegiatan pembangunan industri yang melibatkan unsur unsur tersebut dapat
menimbulkan dampak negatif yang berupa :
Pandangan yang kurang menyenangkan bagi wilayah industri.
Penurunan nilai tanah di sekitar industri bagi permukiman.
Timbul kebisingan oleh operasi peralatan.
Bahan bahan buangan yang dikeluarkan oleh industri dapat menggangu dan
mengotori udara, air, dan tanah.
Perpindahan penduduk yang menimbulkan dampak sosial.
Hasil produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat.
Timbulnya kecemburuan sosial.
201
6
Rekayasa Lingkungan
http://www.mercubuana.ac.id
Pertambangan
dan
Energi
yaitu
pertambangan
umum,
tranmisi,
201
6
Rekayasa Lingkungan
http://www.mercubuana.ac.id
201
6
Rekayasa Lingkungan
http://www.mercubuana.ac.id
Mengenai akibat pencemaran terhadap lingkungan hidup harus melihat kepada ukuran
dampak penting terhadap lingkungan yang perlu disertai dengan dasar pertimbangan
yaitu sebagai berikut : terhadap penilaian pentingnya dampak lingkungan berkaitan
secara relative dengan besar kecilnya rencana usaha atau kegiatan yang berhasil guna
dan daya guna, apabila rencana usaha atau kegiatan tersebut dilaksanakan dengan
didasarkan pada dampak usaha atau kegiatan tersebut terhadap salah satu aspek
lingkungan atau dapat juga terhadap kesatuan dan atau kaitannya dengan aspek-aspek
lingkungan lainnya dalam batas wilayah yang telah ditentukan. Perlu diketahui bahwa
dampak terhadap lingkungan atas dasar kemungkinan timbulnya dampak positif atau
dampak negative tidak boleh dipandang sebagai faktor yang masing-masing berdiri
sendiri, melainkan harus diperhitungkan bobotnya guna dipertimbangkan hubungan timbul
baliknya untuk mengambil keputusan. Sedangkan yang menjadi ukuran dampak penting
terhadap lingkungan hidup adalah :
a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak tersebut adalah pengertian manusia yang
akan terkena dampak mencakup aspek yang sangat luas terhadap usaha atau
kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-sendi kehidupan
masyarakat dan jumlah manusia yang terkena dampaknya tersebut, dimana manusia
201
6
Rekayasa Lingkungan
http://www.mercubuana.ac.id
yang secara langsung terkena dampak lingkungan akan tetapi tidak menikmati
manfaat dari usaha atau kegiatan yang telah dilaksanakan,
b) Terhadap luas wilayah persebaran dampak adalah merupakan salah satu factor yang
dapat menentukan pentingnya dampak terhadap lingkungan, dimana rencana usaha
atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan mendasar
dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak atau segi kumulatif
dampak,
c) Lamanya dampak berlangsung dapat berlangsung pada suatu tahap tertentu atau
pada berbagai tahap dari kelangsungan uasah atau kegiatan, dengan kata lain akan
berlangsung secara singkat yakni hanya pada tahap tertentu siklus usaha atau
kegiatan akan tetapi dapat pula berlangsung relative lama yang akan menimbulkan
dampak yang sangat merugikan lingkungan hidup didalam masyarakat/manusia
dilingannya yang telah merusak tatanan dan susunan lingkungan hidup disekitarnya,
d) Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang timbul bersifat
hebat atau drastic serta berlangsung diareal yang luas dalam kurun waktu yang
relative singkat, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang mendasar pada
komponen lingkungan hidup yang berdasarkan pertimbangan ilmiah serta dapat
mengakibatkan spesies-spesies yang langka atau endemik terancam punah atau
habitat alamnya mengalami kerusakan,
e) Komponen lingkungan lain yang terkena dampak, akibat rencana usaha atau kegiatan
menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya yang jumlah
komponennya lebih atau sama dengan komponen lingkungan yang terkena dampak
primer,
f)
201
6
Rekayasa Lingkungan
http://www.mercubuana.ac.id
g) Berbalik dan tidak berbaliknya dampak ada yang bersifat dapat dipulihkan dan
terdapat pula yang tidak dapat dipulihkan walaupun dengan upaya manusia untuk
memulihkannya kembali, karena perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen
lingkungan yang telah tercemar dengan kadar pencemaran yang sangat tinggi, tidak
akan dapat dipulihkan kembali seperti semula.
Hidup menentukan
bahwa:
Ketentuan
tentang
pencegahan
dan
Rekayasa Lingkungan
http://www.mercubuana.ac.id
Rencana
pengelolaan
lingkungan,
harus
dilakukan
dengan
mempertimbangkan
Pendekatan Teknologi
Berupa tata cara teknologi yang dapat dipergunakan untuk melakukan pengelolaan
lingkungan, seperti :
1.
Melakukan kerusakan lingkungan, antara lain dengan :
Rekayasa Lingkungan
http://www.mercubuana.ac.id
kosong.
Tata cara pelaksana konstruksi yang tepat.
Menanggulangi menurunnya potensi sumber daya alam, antara lain dengan :
2.
3.
Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi yang dapat dipakai dalam pengelolaan lingkungan antara lain:
pengelolaan lingkungan.
Pemberian ganti rugi atau kompensasi yang wajar terhadap masyarat yang
terkena dampak.
Pemberdayaan masyarakat dalam proses pelaksanaan kegiatan dan penggunaan
tenaga kerja.
Penerapan teknologi yang layak ditinjau dari segi ekonomi.
termasuk sanksi-sanksinya.
Penerapan teknologi yang dapat didukung oleh institusi yang ada.
201
6
Rekayasa Lingkungan
10
http://www.mercubuana.ac.id
dapat
digunakan
dan
dimanfaatkan
sebagai
acuan
dalam
pelaksanaan
Rekayasa Lingkungan
11
http://www.mercubuana.ac.id
sehingga pelestarian potensi sumber daya alam dapat tetap dipertahankan, dan
pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah.
Perwujudan dari usaha tersebut antara lain dengan menerapkan teknologi yang tepat dan
sesuai dengan kondisi lingkungan.
Untuk itu berbagai prinsip yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan antara lain :
mempertemukan
Kegiatan pada tahap ini merupakan pelaksanaan fisik konstruksi sesuai dengan
gambar dan syarat-syarat teknis yang telah dirumuskan dalam kegiatan
perencanaan teknis.
Komponen Pekerjaan Konstruksi Yang Menimbulkan Dampak
Komponen pekerjaan konstruksi dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup,
sangat dipengaruhi oleh jenis besaran dan volume pekerjaan tersebut serta kondisi
lingkungan yang ada di sekitar lokasi kegiatan.
Pada umumnya komponen pekerjaan konstruksi yang dapat menimbulkan dampak antara
lain :
A) Persiapan Pelaksanaan Konstruksi
201
6
Rekayasa Lingkungan
12
http://www.mercubuana.ac.id
Rekayasa Lingkungan
13
http://www.mercubuana.ac.id
dan material bangunan, pekerjaan pondasi khususnya tiang pancang, pekerjaan badan
jalan dan perkerasan jalan, serta pekerjaan struktur bangunan.
Indikator dampak yang timbul dapat mengacu pada ketentuan baku mutu udara atau
adanya tanggapan dan keluhan masyarakat akan timbulnya dampak tersebut.
Upaya penanganan dampak dapat dilakukan langsung pada sumber dampak itu sendiri
atau pengelolaan terhadap lingkungan yang terkena dampak seperti :
seperti
jauh
dari
lokasi
pemukiman,
201
6
Rekayasa Lingkungan
14
http://www.mercubuana.ac.id
Memperbaiki dengan segera prasarana jalan dan utilitas umum yang rusak.
Memindahkan labih dahulu utilitas umum yang terdapat dilokasi kegiatan ketempat
yang aman.
Gangguan Lalu Lintas
Dampak ini timbul akibat pekerjaan pengangkutan tanah dan material bangunan serta
pelaksanaan pekerjaan yang terletak disekitar/berada di tepi prasarana jalan umum, yang
lalu lintasnya tidak boleh terhenti oleh pekerjaan konstruksi.
Indikator dampak dapat dilihat dari adanya kemacetan lalulintas di sekitar lokasi kegiatan
dan tanggapan negatif dari masyarakat disekitarnya.
Upaya penanganan dampak tersebut dapat dilakukan antara lain :
Pengaturan waktu pengangkutan tanah dan material bangunan pada saat tidak
jam sibuk.
Pembuatan rambu lalulintas dan pengaturan lalulintas di sekitar lokasi kegiatan.
Menggunakan metode konstruksi yang sesuai dengan kondisi lingkungan
setempat.
201
6
Rekayasa Lingkungan
15
http://www.mercubuana.ac.id
Rekayasa Lingkungan
16
http://www.mercubuana.ac.id
membuat jalan atau jembatan sementara (khusus apabila harus menutup seluruh lajur
jalan atau menutup jembatan yang ada).
Dalam hal tertentu pengaturan lalu lintas dapat dilakukan dengan pengalihan lalu lintas ke
jalan darurat.
Selain terhadap keamanan pengguna jalan, perhatian terhadap pekerja pengatur lalu
lintas juga harus diberikan secara memadai dengan pemberian pakaian dan peralatan
keamanan yang memenuhi aspek keamanan.
Pengaturan lalu lintas juga diperlukan pada pelaksanaan penanganan halangan-halangan
yang terjadi pada jalur lalu lintas yang mengganggu atau menutup lalu lintas seperti
pohon tumbang, longsoran tanah, atau badan jalan terban.
Pada proyek-proyek penanganan jalan yang padat lalu lintasnya terutama pada jalanjalan perkotaan, pengaturan lalu lintas ini harus diperhitungkan dengan cermat sehingga
hambatan terhadap kelancaran lalu lintas dapat ditekan sekecil mungkin. Hal tersebut
harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan volume
dan kepadatan lalu lintas pada jam sibuk. Apabila diperlukan termasuk penyediaan lajur
pengganti sesuai lebar dan jumlah lajur yang ditutup dengan kondisi permukaan jalan
yang sama dengan kondisi permukaan yang digantikannya.
Perlindungan pekerjaan Terhadap Kerusakan Oleh Lalu Lintas
Pelaksanaan pekerjaan proyek harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pekerjaan
tersebut terlindung dari kerusakan oleh lalu lintas umum maupun oleh konstruksi.
Perhatian khusus harus diberikan terhadap pengaturan lalu lintas pada saat cuaca buruk
(misalnya hujan, badai, angin ribut dls.), pada saat lalu lintas padat dan pada saat
pelaksanaan pekerjaan yang mudah rusak (seperti pengaspalan dan pengecoran beton
semen)
Jalan Alih Darurat (Detour)
201
6
Rekayasa Lingkungan
17
http://www.mercubuana.ac.id
Jalan alih darurat yang diperlukan harus memenuhi keperluan lalu lintas yang ada,
terutama berkaitan dengan keselamatan dan kekuatan struktur jalan. Pengoperasian
untuk lalu lintas baru dapat dilakukan apabila alinyemen, konstruksi, darinase, dan
pemasangan rambu lalu lintas telah memenuhi ketentuan keamanan dan kelancaran lalu
lintas serta keselamatan dan keamanan konstruksi jalan. Selama pengoperasiannya,
konstruksi, drainase dan rambu lalu lintas harus tetap dipelihara sehingga tetap berfungsi.
Peralatan sebagai tanda pengaturan rambu-rambu lalu lintas
Semua jenis peralatan yang digunakan sebagai tanda pengaturan terutama rambu-rambu
lalu lintas harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas.
Pengawas lapangan wajib memastikan bahwa semua pekerja telah mengetahui fungsi
masing-masing peralatan maupun rambu-rambu yang akan dipasang dan cara
penggunaannya dalam rangka menjaga keamanan pengendara kendaraan dan petugas.
Rambu, Kerucut lalu Lintas (Traffic Cone), Tiang Penghalang, Barikade (Penghalang) dan
Lampu Lalu Lintas. Rambu lalu lintas merupakan alat atau tanda untuk memberikan
petunjuk atau pesan lepada pengguna jalan. Rambu harus tetap dapat berfungsi pada
kondisi cuaca gelap atau pada malam hari (misalnya dengan memasasang reflektor).
Rambu-rambu yang digunakan untuk pengaturan lalu lintas adalah:
Kerucut lalu lintas tiang penghalang dipasang untuk pengamanan daerah kerja terhadap
gangguan lalu lintas yang terbuat dari plastik atau kayu dengan warna yang mencolok
(jingga).
201
6
Rekayasa Lingkungan
18
http://www.mercubuana.ac.id
Barikade yang terbuat dari kayu atau logam dengan warna latar belakang jingga dan
bergaris merah digunaka untuk menutup jalur lalu lintas untuk tidak dilalui.
Lampu lalu lintas dipasang agar pengemudi awas terhadap adanya pekerjaan dan
mengatur pergerakan lalu lintas.
Lampu lalu lintas terdiri dari:
1. Lampu isyarat berwarna kuning dan dapat berkedip.
2. Lampu pengatur lalu lintas (warna hijau, kuning dan merah).
Bendera dan Petugas Bendera
Bendera digunakan sebagai tanda agar pengemudi berhati-hati karena adanya pekerjaan
dan mengurangi kecepatan kendaraannya. Tugas utama petugas bendera adalah
mengarahkan dan mengatur gerakan lalu lintas sehingga baik keamanan dan kelancaran
lalu lintas maupun keamanan pelaksanaan konstruksi tidak terganggu.
Petugas bendera harus dilengkapi dengan:
1. Bendera merah, lampu senter, papan peringatan dan tanda berhenti utnuk kondisi
darurat;
2. Topi helm dan rompi keamanan dengan warna jingga yang memantulkan
cahaya(flourescent);
3. Petunjuk yang jelas tentang prosedur pengaturan lalu lintas.
Petugas bendera harus ditugaskan pada saat lalu lintas sangat padat, jurusan khusus
diperlukan atau pengaturan lalu lintas secara khusus diperlukan, ketika peralatan atau
kendaraan sedang bekerja pada bagian jalan atau sudut kiri jalan, ketika peralatan atau
kendaraan proyek masuk kedalam lajur jalan dari posisi tidak terlihat pengguna jalan, atau
ketika rambu jalan tidak cukup memberikan peringatan adanya pelaksanaan pekerjaan.
Petugas bendera harus mengetahui dan memahami prosedur pengamanan dan
pengaturan lau lintas tanpa membahayakan dirinya maupun lalu lintas yang diaturnya.
201
6
Rekayasa Lingkungan
19
http://www.mercubuana.ac.id
Tentukan waktu pelaksanaan yabg baik (siang atau malam) agar sesedikit
Singkirkan alat pengatur lalu lintas dari daerah kerja setelah pekerjaan selesai.
201
6
Rekayasa Lingkungan
20
http://www.mercubuana.ac.id
201
6
Rekayasa Lingkungan
21
http://www.mercubuana.ac.id