masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara
mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
PHBS Di Sekolah
Jumlah anak di indonesia rata-rata 30% dari total penduduk Indonesia atau
sekitar 237.556.363 orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan
nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen
perubahaan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat. Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun
sekolah agama dari berbagai tindakan.
Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan saja maka ada 5 juta kader kesehatan yang
dapat membantu terlaksananya dua strategi utama Departemen Kesehatan yaitu:
Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat serta Surveilans,
monitoring dan informasi kesehatan
Usia Sekolah Rawan Penyakit
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman
penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak juga
merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit
Data penyakit yang di derita oleh anak sekolah (SD) Terkait Perilaku
Jenis penyakit Jumlah Kasus Sumber Data
4. Penyiapan Infrastruktur
Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di sekolah
Instrument pengawasan Materi sosialisasi penerapan PHBS di sekolah Pembuatan dan
penempatan pesan di tempat-tempat strategis disekolah Pelatihan bagi pengelola PHBS di
sekolah
(1)Pemda
Bupati/walikota
Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk perda, surat keputusan, surat edaran, instruksi,
himbauan tentang Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat disekolah.
Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah.
DPRD
Memberikan persetujuan anggaran untuk pengembangan PHBS di sekolah
Memantau kinerja Bupati/Walikota yang berkaitan dengan pembinaan PHBS di sekolah
(2)Lintas Sektor
Dinas Kesehatan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan UKS melalui jalur ekstrakulikuler.
Dinas Pendidikan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan Program UKS melalui jalur
kulikuler dan ekstrakulikuler
Kantor Depag
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PHBS dengan pendekatan program UKS pada
perguruan agama
(3)Tim Pembina UKS
Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan pengembangan PHBS melalui UKS
Mengkordinasikan kegiatan perencanaan dan program serta pelaksanaan pembinaan PHBS
melalui UKS
Membina dan mengembangkan PHBS melalui UKS serta mengadakan monitoring dan
evaluasi.
(4)Tim Pelaksana UKS
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam rangka peningkatan PHBS di sekolah.
Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik, instansi lain yang terkait dan masyarakat
lingkungan sekolah untuk pembinaan dan pelaksanaan PHBS di sekolah.
Mengadakan evaluasi pembinaan PHBS di sekolah.
(5)Komite sekolah
Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasana pembinaan PHBS di sekolah
Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan dengan pencapaian
sekolah sehat.
(6)Komite sekolah
Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk surat keputusan, surat edaran dan instruksi tentang
pembinaan PHBS di sekolah.
Mengalokasikan dana/anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah
Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah
Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat disekolahnya
(7)Guru-guru
Bersama guru lainnya mengadvokasi yayasan/orang tua murid kepala sekolah untuk
memperoleh dukungan kebijakan dan dana bagi pembinaan PHBS di sekolah
Sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Artikel ke 2 :
mencuci tangan di air yang mengalir, tujuannya agar kotoran dari hasil cuci
sebelumnya tidak ikut digunakan saat membilas, karena jika membilas dengan
air kotoran bekas mencuci maka kotorannya kan kembali menempel di tangan.
Mencuci tangan juga sebaiknya dilakukan dengan sabun dengan tujuan agar
kuman-kuman penyakit bisa lebih mudah diangkat dan dibunuh.
2. Makan
sayur
buah
dan
daging
Makan tidak hanya cukup dengan nasi, utamakan makan dengan sayuran, jika
bisa lauknya bervariasi setiap harinya. Makan yang sehat bukan berarti makan
yang mewah yang penting lengkap, ada nasi, sayur, daging, dan buah jika perlu
tambahkan susu. Belajarlah untuk menyukai makan sayur sejak kecil.
3. Jajan
di
kantin
sekolah
yang
sehat
Saat jajan di kantin sebaiknya pilih jajan yang sehat, jajan yang sehat itu adalah
jajan yang bersih dan jauh dari jangkauan lalat. Jajan makanan yang banyak
dihinggapi lalat bisa menyebabkan diare karena lalat yang tadinya hinggap di
kotoran akan membawa kuman penyakit pada makanan yang akan ia hinggapi.
4. Menggosok
gigi
secara
teratur
Menjaga kesehatan mulut dan gigi penting terutama saat masa pergantian dari
gigi susu. Cara yang paling mudah menjaga kesehatan mulut dan gigi adalah
dengan menggosok gigi secara teratur. Menggosok gigi sebaiknya dilakukan
setiap selesai makan dan sebelum tidur karena saat itulah kuman berkembang
dengan cepat dan berpotensi merusak gigi.
5. Mandi
dan
keramas
teratur
Mandi penting agar kulit terhindar dari penyakit jamur seperti kada dan kurap.
Mandi bisa dilakukan 2 kali sehari atu jika kekurangan air 1 kali sehari cuku,
sedangkan keramas sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali. Keramas bertujuan
agar rambut tetap sehat dan menghindari tumbuhnya kutu dan jamur
6. Membuang
sampah
pada
tempatnya
merokok
Saat ini banyak kasus di mana anak-anak sudah bisa merokok, mereka merokok
karena melihat orang tua atau kakaknya yang juga perokok. Merokok sama sekali
tidak memiliki dampak positif, tapi dampak negatifnya sangat banyak mulai dari
segi kesehatan dan juga keuangan, uang jajan bisa terpotong hanya untuk
membeli rokok, alangkah baiknya jika uang rokok itu dibelanjakan untuk makan
atau keperluan sekolah, karena itu jika ada orang dewasa yang menawari rokok,
sebaiknya langsung menghindar jika perlu bantu menyadarkan orang tua dan
kakak akan bahaya rokok.
kegiatan
olah
raga
di
sekolah
Olahraga bertujuan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat, olahraga seperti
senam memang terlihat sepele tapi sebenarnya memiliki manfaat yang besar
karena melatih otot tubuh agar tidak kaku selain untuk mendapatkan udara segar
dan sinar matahari pagi sebagai sumber vitamin D.
10. Memberantas
jentik
nyamuk
secara
rutin
Jika di sekolah atau rumah ada bak penampungan air seperti gebeh atau bak
mandi sebaiknya rajin dikuras setiap minggu agar tidak menjadi sarang
perkembangbiakan nyamuk.
11. Buang
air
besar
dan
buang
air
kecil
di
jamban
sekolah
Buang air besar di jamban bertujuan agar kotoran tidak dihinggapi lalat selain
untuk mencegah bau dan pemandangan yang tidak sedap.
12. Tidur
yang
cukup
Tidur yang baik anak usia 6-12 tahun adalah selama 9-10 jam, tidur bisa
dilakukan mulai jam 9 malam sampai jam 6 pagi, sedangkan jamnya lagi untuk
tidur siang setiap selesai mengerjakan tugas di sekolah. Saat tidur di malam hari
sebaiknya dengan mematikan lampu, selain menghemat listrik tidur tanpa nyala
lampu membuat tubuh lebih cepat beristirahat.