Anda di halaman 1dari 4

11/5/2016

THEWORLDOFECONOMICS:MATERIALITASDALAMAUDIT
0

Lainnya BlogBerikut

riswandi.ridwan@gmail.com Dasbor Keluar

THEWORLDOF
ECONOMICS

7 9 6 5 8

05/04/14

SleekCalendar

MakeMoneyOnline

MATERIALITASDALAMAUDIT
NAMAANGGOTAKELOMPOK:
EGADASTENTYAOKTAVIA
KURNIAPUTRIHIDAYANINGTYAS
WIMALANISITASARI
JURUSANAKUNTANSI
FAKULTASEKONOMIKADANBISNIS
UNIVERSITASDIPONEGOROSEMARANG

BACADULU
Haitemantemanpembacabloggersaya.Sayasedangmengikutilombamenulisyangdiadakanoleh
www.sejutaekspresi.com.Penentuanpemenangakanditentukanolehsistemvote.Jadimohon
kepadapembacabloggersayauntukberkenanuntukmemberikanvotekepadatulisansaya.Caranya
mudah.Untukmemberivote,andacukup:
masukkealamatwebhttp://www.sejutaekspresi.com/tulisan/ibujuarasatu/
silakanvotetulisansayadenganmengkliktandalike,komen,maupunshare.

Suka

GoldClock

SubscribeonYouTube!

Diharapkanuntuklebihmenshare,karenanilaisharepalingtinggihehe
jikaandadisuruhlogin,silakanlogindenganakunfacebookanda
SayasangatberharapkerjasamadariAnda.Simbiosismutualismegitu.Andabolehmenggunakan
blogsayasebagaireferensitugas(bahkanbolehcopashehe),dansebagaigantinya,tolongvote
tulisansayaituhuhuhu...Lombainiditutuptanggal28februari2015.Jadipenulismohonbantuan
andasemuanya:*terimakasihbanyak

I.MATERIALITAS
Materialititasmerupakandasarpenerapanstandarauditing,terutamastandar
pekerjaanlapangandanstandarpelaporan.Sehingga,materialitasmempunyaipengaruh
yangmencakupsemuaaspekauditataslaporankeuangan.SASeksi312RisikoAudit
DanMaterialitasAuditdalamPelaksanaanAuditmengharuskanauditoruntuk
mempertimbangkanmaterialitasdalam:
1.Perencanaanaudit,dan
2.Penilaianterhadapkewajaranlaporankeuangansecarakeseluruhansesuaidenganprinsip
akuntansiberterimaumumdiIndonesia.
II.KONSEPMATERIALITAS
Boynton,Johnson&Kell(2001:286)dalambukunyamendefinisikanmaterialitas
sebagaiberikut:
Besarnyasuatupengabaianatausalahsajiinformasiakuntansiyang,diluarkeadaandi
sekitarnya, memungkinkan bahwa pertimbangan seseorang yang bergantung pada
informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh pengabaian atau salah saji
tersebut.
Definisi lain dari materialitas menurut Arens & Loebbecke (2003:42) dalam
bukunya yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf mendefinisikan materialitas sebagai
http://nisitasari.blogspot.co.id/2014/04/materialitasdalamaudit.html

Suka

Pengikut

Pengikut(4)

Ikuti

ArsipBlog

2015(7)
2014(16)
Desember(4)
Oktober(7)
September(1)
April(4)

1/4

11/5/2016

THEWORLDOFECONOMICS:MATERIALITASDALAMAUDIT

berikut:

MATERIALITASDALAMAUDIT

Suatusalahsajidalamlaporankeuangandapatdianggapmaterialjikapengetahuanatas

ContohLamaranKerja

salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang

PEMBUKTIANDANPENGUJIAN,
EVIDENTIALMATTER.

rasional
Mulyadi(2002)mendefinisikanmaterialitassebagaiberikut:
Materialitasadalahbesarnyanilaiyangdihilangkanatausalahsajiinformasiakuntansi,
yangdilihatdarikeadaanyangmelingkupinya,dapatmengakibatkanperubahanatasatau

EKOSISTEMdanPERANMANUSIA,
PRINSIPPRINSIPEKOLO...
2012(3)
2011(12)

pengaruhterhadappertimbanganorangyangmeletakkankepercayaanterhadapinformasi
tersebut,karenaadanyapenghilanganatausalahsajiitu.
Berdasarkandefinisidefinisidiatasdapatdisimpulkanbahwamaterialitasadalah
besaranjumlahnilaiyangdihilangkanatausalahsajiinformasiakuntansi,dimanasalahsaji
dapat dikatakan material jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi

MengenaiSaya

wimalanisitasari
Ikuti

14

Lihatprofillengkapku

keputusanparapeggunalaporankeuangan.
Definisitersebutmensyaratkanauditoruntukmempertimbangkanbaik:
1.Situasiyangberkenaandenganentitasdan
2. Informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang akan meletakkan kepercayaan atas
laporankeuanganyangdiaudit.
Sebagai contoh, suatu jumlah yang material bagi laporan keuangan suatu entitas
mungkintidakmaterialbagilaporankeuanganentitaslainnyayangmemilikiukuran
atau sifat yang berbeda. Juga apa yang material bagi laporan keuangan entitas
tertentumungkinakanberubahdarisatuperidekeperiodelainnya.
III.MengapaKonsepMaterialitasPentingdalamAuditatasLaopranKeuangan
Dalamauditataslaporankeuangan,auditortidakdapatmemberikanjaminan
bagi klien atau pemakai laporan keuangan yang lain, bahwa laporan keuangan
auditan adalah akurat. Auditor tidak dapat memberikan jaminan karena ia tidak
memeriksa setiap transaksi yang terjadi dalam tahun yang diaudit dan tidak dapat
menentukan apakah semua transaksi yang terjadi telah dicatat, diringkas,
digolongkan, dan dikompilasi secara semestinya ke dalam laporan keuangan. Jika
auditordiharuskanuntukmemberikanmengenaikeakuratanlaporankeuangan,hal
ini tidak mungkin dilakukan karena akan memerlukan waktu dan biaya yang jauh
melebihi manfaat yang dihasilkan. Disamping itu tidaklah mungkin seseorang
menyatakan keakuratan laporan keuangan, mengingat bahwa laporan keuangan
sendiri berisi pendapat, estimasi, dan pertimbangan dalam proses penyusunannya,
yangseringkalipendapat,estimasidanpertimbangantersebuttidaktepatatauakurat
seratuspersen.
Oleh karena itu menurut Mulyadi (2002), dalam audit atas laporan keuangan,
auditormemberikanjasaassuranceberikutini:
1.Auditordapatmemberikankeyakinanbahwajumlahjumlahyangdisajikandalam
laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diringkas, digolongkan
dandikompilasi.
2. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit
kompeten yang cukup sebahgai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas
laporankeuanganauditan.
3. Auditor dapat memberikan keyakinan, dalam bentuk pendapat, bahwa laporan
keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji
materialkarenakekeliruandanketidakberesan.
Dengan demikian ada dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh
auditoryaitu:
a.konsepmaterialitas:menunjukkanseberapabesarsalahsajiyangdapatditerima
oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji
tersebut.
b. konsep risiko audit: menunjukkan tingkat risiko kegagalan auditor untuk
mengubahpendapatnyaataslaporankeuanganyangsebenarnyaberisisalahsaji
material.
IV.PertimbanganAwalMengenaiMaterialitas
Auditor melakukan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas dalam
perencanaan auditnya. Penentuan materialitas ini, yang seringkali disebut dengan
http://nisitasari.blogspot.co.id/2014/04/materialitasdalamaudit.html

2/4

11/5/2016

THEWORLDOFECONOMICS:MATERIALITASDALAMAUDIT

materialitas perencanaan, mungkin dapat berbeda dengan tingkat materialitas yang


digunakanpadasaatpengambilankesimpulanauditdandalammengevaluasitemuanaudit
karena keadaan yang melingkupi berubah, dan informasi tambahan tentang klien dapat
diperolehselamaberlangsungnyaaudit.
Pertimbanganmaterialitasmencakuppertimbangankuantitatifdanpertimbangan
kualitatif. Pertimbangan kuantitatif berkaitan dengan hubungan salah saji dalam laporan
keuanganseperti:
1.Lababersihsebelumpajakdalamlaporankeuangan
2.Totalaktivadalamneraca
3.Totalaktivalancardalamneraca
4.Totalekuitaspemegangsahamdalamneraca
Pertimbangankualitatifberkaitandenganpenyebabsalahsajiadapunfaktornyaseperti:
1.Kemungkinanterjadinyapembayaranyangmelanggarhukum
2.Kemungkinanterjadinyakecurangan
3. Syarat yang tercantum dalam perjanjian penarikan kredit dari bank yang mengharuskan
klienuntukmempertahankanbeberaparasiokeuanganpadatingkatminimumtertentu.
4.Adanyagangguandalamtrendlaba
5.Sikapmanajementerhadapintegritaslaporankeuangan
Dalam perencanaan suatu audit, auditor harus menetapkan materialitas pada dua tingkat
berikuini:
a. Tingkat laporan keuangan, karena pendapat auditor mengenai kewajaran atas laporan
keuangansecarakeseluruhan.
b. Tingkat saldo akun, karena auditor menguji saldo akun dalam memperoleh kesimpulan
keseluruhanataskewajaranlaporankeuangan.
V.MaterialitaspadaTingkatLaporanKeuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas. Pertama, auditor
menggunakanmaterialitasdalamperencanaanaudit,dankeduapadasaatmengevaluasi
buktiauditdalampelaksanaamaudit.
Padasaatmerencanakanaudit,auditorperlumembuatestimasimaterialitaskarna
terdapathubunganyangterbalikantarajumlahdalamlaporankeuanganyangdipandang
materialolehauditordenganjumlahpekerjaanaudityangdiperlukanuntukmenyatakan
kewajarandalamlaporankeuangan.
Laporan keuangan mengandung salah saji material jika laporan tersebut berisi
kekeliriuan atau kecurangan yang dampaknya secara individual atau secara gabungan,
begitusignifikansehinggamencegahpenyajiansecarawajarlaporankeuangantersebut
sesuaidenganprinsipakuntansiberterimaumum.
Dalam melakukan pertimbangan awal tentang materialitas, mulamula auditor
menentukantingkatmaterialitasgabunganuntuksetiaplaporankeuangan.Untuktujuan
perencanaanaudit,auditorharusmenggunakantingkatsalahsajigabunganangterkecil
yangdianggapmaterialterhadapsalahsatulaporankeuangan.
Dasarpengambilankeputusaninidigunakankarenalaporankeuanganadalahsaling
berhubungan satu dengan lainnya dan banyak prosedur audit berkaitan dengan lebih
darisatulaporankeuangan.
Pertimbanganawalauditormengenaimaterialitasseringkalidibuatenamhingga
Sembilan bulan sebelum tanggal neraca. Alternatif lain, materialitas dapat ditetapkan
menuruthasilkeuangansatutahunyanglaluatauhasilkeuanganlebihdarisatutahun
yang lalu yang disesuaikan dengan perbahanperubahan pada saat ini, seperti kondisi
umumdariekonomidantrendindustri.
Pertimbangan Materialitas melibatkan pertimbangan kuantitatif dan kualitatif. Pada
pedoman kuantitatif, saat ini baik standar akuntansi maupun standar auditing berisi
pedoman resmi mengenai pengukuran kuantitatif dari materialitas. Sedangkan pada
pertimbangan kualitatif, pertimbangan kualitatif berhubungan dengan penyebab dari
salah saji. Salah saji yang secara kuantitatif tidak material mungkin secara kualitatif
akan material. Hal ini dapat terjadi ketika salah saji diakibatkan oleh suatu
ketidakberesan atau tindakan melanggar hukum oleh klien. Penemuan atas terjadinya
halhaltersebutdapatmengakibatkanauditormenyimpulkanbahwaterdapatrisikoyang
signifikanakanadanyasalahsajitambahanyangserupa.AU312.13menyatakanbahwa
walaupun auditor harus waspada terhadap salah saji yang secara kualitatif material,
biasanyatidakpraktisuntukmerancangproseduruntukmendeteksisalahsajitersebut.
http://nisitasari.blogspot.co.id/2014/04/materialitasdalamaudit.html

3/4

11/5/2016

THEWORLDOFECONOMICS:MATERIALITASDALAMAUDIT

VI.Materialitaspadatingkatsaldoakun
Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang dapat muncul
dalam suatu saldo akun hingga dianggap mengandung salah saji material. Salah saji
hingga tingkat tersebut dikenal sebagai salah saji yang dapat ditolerir (tolerable
mistatement). Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampur
adukkandenganistilahsaldoakunmaterial.Saldoakunmaterialadalahbesarnyasaldo
akun yang tercatat, sedangkan konsep materialitas berkaitan dengan salah saji yang
dapat mempengaruhi keputusan pemakai informasi keuangan. Saldo yang tercatat
secara umum menyajikan batas atas jumlah dimana suatu akun dapat disajikan lebih.
Sehinggasaldodenganakunyanglebihrendahdarimaterialitasseringdisebutsebagai
tidak material mengenai risiko lebih saji. Namun tidak ada batasan mengenai jumlah
dimanasuatuakundengansaldotercatatyangsangatkecilmungkindisajikankurang.
Sehingga,harusdisadaribahwaakunakunyangtampakmemilikisaldotidakmaterial
mungkin akan mengandung kurang saji melampaui materialitas. Auditor harus
mempertimbangkan hubungan antara materialitas tersebut dengan materialitas laporan
keuangan saat mempertimbangkan materialitas pada tingkat saldo akun. Tujuannya
adalah untuk mengarahkan auditor dalam merencanakan audit guna mendeteksi salah
saji yang kemungkinan tidak material secara individual tapi jika digabungkan dengan
salahsajidalamsaldoakunyanglaindapatmaterialterhadaplaporankeuangansecara
material.
VII.AlokasiMaterialitasLaporanKeuanganKeakun
Ketika pertimbangan awal auditor mengenai materialitas laporan keuangan
dikuantifikasikan, estimasi pendahuluan mengenai materialitas untuk tiap akun bisa
didapat dengan mengalokasikan materialitas laporan keuangan ke akun secara
individual. Pengalokasian ini dapat dilakukan untuk akun neraca dan labarugi. Tapi
karena kebanyakan salah saji pada laporan labarugi juga mempengaruhi neraca dan
hanyaterdapatakunneracamakabanyakauditormelakukanalokasiberdasarkanakun
akunneraca.
Dalammelakukanalokasiauditorharusmempertimbangkan(1)kemungkinansalahsaji
dalamakun,dan(2)biayayangmungkinuntukmengujiakun.
VIII.Hubunganantaramaterialitasdenganbuktiaudit
Materialitas merupakan satu diantara diberbagai factor yang mempengaruhi
pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit. Dalam membuat generalisasi
hubungan antara materialitas dengan bukti audit, perbedaan istilah materialitas dan
saldo akun material harus tetap diperhatikan. Semakin rendah tingkat materialitas,
semakinbesarjumlahbuktiyangdiperlukan(hubunganterbalik).
Diposkanolehwimalanisitasaridi07.41

Rekomendasikan ini di Google


Label:Akuntansi,Audit

Tidakadakomentar:
PoskanKomentar

Linkkepostingini
BuatsebuahLink
PostingLebihBaru

Beranda

PostingLama

Langganan:PoskanKomentar(Atom)

TemplateSederhana.Gambartemplateolehgaffera.DiberdayakanolehBlogger.

http://nisitasari.blogspot.co.id/2014/04/materialitasdalamaudit.html

4/4

Anda mungkin juga menyukai