Drainase memiliki arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Merupakan
suatu
tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan,
rembesan,
maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan dan atau lahan
tidak terganggu.
Menangani permasalahan kelebihan air yang meliputi drainase permukaan dan drainase
bawah permukaan.
1. Sistem Sanitasi Bangunan
Pada perencanaan sistem sanitasi bangunan dapat diuraikan lebih lanjut menjadi 2 bagian,
yaitu:
a.
b. Alat-alat saniter
Sumber-sumber air bersih
Perusahaan Air Minum (PAM)
Sumber setempat (sumur / mata air artesis)
Persyaratan air bersih untuk Air minum, Mandi, Cuci
Jernih
Tidak berwarna
Tidak berbau
Kadar
bakteri
rendah
Di halaman
: 1 s.d. 2
: 1
Menembus bangunan
Ukuran kran
: atau
: , dan
Penggunaan Tandon
Keuntungan penggunaan tandon adalah dapat menyimpan air/ terdapat persediaan air
pada waktu listrik padam/aliran PAM mati. Yang perlu diperhatikan adalah perawatan /
pemeliharaan bak tandon secara berkala.
b. Alat-alat Saniter
Bath tub: untuk mandi, dilengkapi kran air dingin dan kran air panas
Septic Tank
Berfungsi sebagai tempat proses pengahancuran disposal padat secara biologis / dibantu
bakteri pembusuk.
Kapasitas Tampung
Dimensi cm
15 Orang
150
100
75
25 Orang
150
150
100
50 Orang
150
250
120
100 Orang
150
250
120
150 Orang
150
300
150
200 Orang
150
400
150
= 25 liter
= 3 hari
= 150 cm =1,5 m
= 1,125 m
=1m
Model memanjang dipergunakan bila halaman cukup luas / tanah merupakan lapisan pasir
2.
Model sumuran dipergunakan pada halaman yang sempit /lapisan tanah bagian atas tidak
mudah
meresap air
Kapasitas Tampungan
15 Orang
25 Orang
50 Orang
100 Orang
Panjang Peresapan
5m
7m
10 m
12 m
Peresapan Model Sumuran
A. Drainase Bangunan
a. Setiap gedung yang direncanakan harus mempunyai perlengkapan drainase untuk
menyalurkan air hujan dari atap dan halaman (dengan pengerasan) di dalam persil ke saluran
pembuangan campuran kota.
Drainange Pump
Balcony Drain
Roof
Drain
Floor Drain
Rainwater
Pipe
untuk saluran yang menimbulkan pencemaran atau polusi. Dalam pelaksanaannya untuk
saluran tertutup dipisah menjadi 2 yaitu:
1. Saluran dari WC >> Septic tank >> Peresapan
2. Saluran dari kamar mandi/ dapur/ cuci >> Peresapan
Contoh Denah Instalasi Plambing
a. Definisi Sanitasi
Usaha melengkapai fasilitas dalam membangun untuk menjamin kondisi bangunan selalu
bersih dan sehat.
Usaha untuk menunjang bersih dan sehat, maka hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :
- Penyedian air bersih yang cukup
- Pembuangan air kotor yang lancar
Instalasi air kotor
Merupakan fasilitas yang ada dalam bangunan seperti halnya :
1. Saluran air pembuangan dari sekitar bangunan ke arah saluran/got yang ada di luar halaman
bangunan
2. Bak kontrol pada tempat tertentu bisa berjarak 15 m jika saluran air kotor menerus
3. Dari talang tegak, penyaluran air hujan yang turun dari penurup atap ketalang datar
4. Kemeringan saluran air kotor harus baik, disarankan 2% agar drainase lancar tanpa
halangan
5. Saluran air kotor ke WC ke septic tank juga harus lancar, sampai saluran yang dihubungkan
ke arah peeresapan (sumber rembesan)
Bak Kontrol
1. Bak kontrol merupakan bak kecil yang terpasang diantara pasangan saluran air kotor yang
berguna sebagai pengontrol setiap saat jika saluran air kotor mengalami hambatan atau terjadi
genangan air yang tidak diinginkan
2. Bak kontrol menggunakan penutup dari cor-coran beton tulang dilengkapi dengan besi
pegangan untuk membuka
3. Dasar bak kontrol harus lebih dalam dari dasar saluran air kotor yang ada dimaksudkan agar
endapan yang terjadi mudah dibersihkan;
4. Penempatan bak kontrol ada juga ditempatkan pada penutup septic tank. Di samping sebagai
pengontrol dapat juga untuk memasukkan slang penyedot air limbah di septic tank
5. Konstruksi bak kontrol dibuat dari pasangan batu dengan adukan 1 Pc : Ps dan diplester
kedap air 1 Pc : 3 Ps
Posisi Bak Kontrol
3. Instalasi air bersih harus dapat melayani untuk bangunan bertingkat tinggi sehingga kebutuhan
air bersih dapat merata di semua tingkat/ lantai
4. Shaft adalah lubang pada pelat lantai untuk keperluan pemasangan pipa-pipa vertikal baik
untuk saluran pipa air kotor
Pompa Air dan Lemen Lain
1. Kebetuhan air bersih dapat diambilkan dari PDAM atau sumur yang dapat dibuat sendiri.
Pada bangunan bertingkat diperlukan pompa air untuk menaikkan air dari sumber di bawah
ke bak atas yang selanjutnya didistribusikan keseluruh lantai yang membutuhkan. Aliran air
dari bak atas ke lantai bangunan akan berjalan secara gravitasi, artinya air mengalir karena
ada benda tinggi. Oleh karena itu letak bak air atas harus lebih tinggi 3 m atau lebih dari
tinggi lantai tingkat yang tertinggi agar air masih dapat mengalir ke semua tingkatan lantai
2. Pompa air adalah suatu alat untuk menaikan air dari level yang rendah kelevel yang lebih
tinggi. Dilihat dari jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pompa hisap dan pompa
hisap tekan. Pompa hisap hanya menaikan air dari level di bawah pompa kelevel sama
dengan level pompa-pompa hisap tekan menaikan air dari level dibawah pompa kelevel
diatas pompa.
tanah dan kotoran. Karena adanya fungsi ganda inilah, maka bak pengumpul ini menjadi
sangat disukai dan digunakan
c. Pipa Pengumpul Atau Pengumpul Berbentuk Linier : Bentuk ini mempunyai kelebihan, yaitu
elevasinya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti berbagai ketinggian tanah, jalan, atau
tempat parker
Jenis Pembuangan Air Hujan
JANIS PEMBUANGAN AIR HUJAN (1)
JENIS
Pipa 80-100 mm
KEUNTUNGAN
Sulit pengontr
Biaya pembuatan murah
Mahal biaya p
Saluran air te
tidak baik da
JENIS
KEUNTUNGAN
Mahal saat pe
Pengaruh bau
Relatif mahal