Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

DESIGN PELEDAKAN UNTUK OPTIMALISASI


KINERJA ALAT BERAT
DI PT. ADARO INDONESIA

Disusun oleh :
RICKY WIDODO DEPARI
NIM DBD 114 054

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI


TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
2016

PROPOSAL KERJA PRAKTIK


DIAJUKAN KE

PT. ADARO INDONESIA


Jalan Kapten P. Tendean No. 180, Banjarmasin
Tengah
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
NAMA

RICKY WIDODO DEPARI

NIM

DBD 114 054

Alamat Jurusan

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas

Palangka Raya Jl.

Hendrik Timang No. 1 (73112) Kota

Palangka Raya, Kalimantan Tengah


Email Koordinator Kerja Praktik

aprindpirantawan@mining.upr.ac.id
Alamat Rumah

Jl. B.Koetin Gg. Batu Banama No. 14 Kec.


Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan
Tengah
Palangka Raya, Oktober 2016
Hormat kami,

RICKY WIDODO DEPARI


NIM. DBD 114 054

Menyetujui

Mengetahui,

Koordinator Kuliah Praktik,

Ketua Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangka Raya

APRIND PIRANTAWAN S.T.

Ir. YULIAN TARUNA, M.Si.

NIP. 19820418 200604 1 003

NIP. 19580705 198903 1 019

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dangan kurikulum yang berlaku di Fakultas Teknik Universitas
Palangkaraya, setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengambil mata kuliah kerja
praktek. Kerja praktek pada dasarnya merupakan mata kuliah yang mewajibkan
mahsiswa untuk melakukan studi kasus yang terjadi pada kegiatan-kegiatan dalam
industri pertambangan, yang tujuan utamanya adalah agar mahasiswa dapat
mengaplikasikan ilmu yang dipelajari selama dibangku kuliah pada kondisi kerja
yang sebenarnya.
Penerapan ilmu yang dipelajari dibangku kuliah terkadang mengalami beberapa
kendala antara lain kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung bagi
mahasiswa untuk penerapannya dilapangan. Hal inilah yang menjadikan kegiatan
kerja praktek tidak kalah pentingnya dengan tahap-tahap pembelajaran lain yang
diwajibkan dalam studi teknik pertambangan. Diharapkan dengan melakukan
kegiatan kerja praktek mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang
dipelajari di bangku kuliah pada kondisi kerja yang sebenarnya. Kegiatan kerja
praktek ini juga dianggap penting karena dengan kegiatan inilah mahasiswa dapat
benar-benar merasakan terjun langsung dalam dunia kerja di lingkup
pertambangan, sehingga pengalaman yang didapat selama melakukan kerja
praktek dapat dijadikan pelajaran dan tolak ukur kemampuan bagi mahasiswa itu
sendiri. Selain itu, interaksi antara mahasiswa dengan pihak industri
pertambangan tidak saja bermamfaat bagi mahasiswa yang bersangkutan namun
juga memiliki mamfaat bagi pihak industri pertambangan. Perusahaan dapat
mengetahui dan menimbang pemikiran, konsep yang telah dipelajari oleh
mahasiswa untuk kelancaran kegiatan industri pertambangan batubara.
Perusahaan yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan kerja praktek adalah
perusahaan yang dianggap mampu membina dan mengarahkan serta bersedia
memberikan pengalaman baik teori maupun praktek secara langsung dilapangan
bagi mahasiswa didik yang bersangkutan. Hal ini penting diperhatikan karena
selain pentingnya pengalaman praktek bagi mahasiswa didik juga agar arah dari

Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

kegiatan kerja praktek ini tetap sejalan dengan yang diharapkan oleh perusahaan.
Sehingga dengan demikian, interaksi antar mahasiswa didik dengan pihak
perusahaan dapat terjalin baik dan bekesinambungan.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek (KP) berupa studi kasus dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan akademik pada Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknik, Universitas Palangkaraya.
Tujuan penulis melakukan kerja praktek di PT. Adaro Indonesia adalah untuk
memberikan masukan bagi perusahaan sesuai dengan studi kasus yang diteliti dan
juga untuk menambah wawasan penulis tentang lapangan kerja sesungguhnya dan
mengaplikasikannya secara nyata.

Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

BAB II
KERJA PRAKTEK
II.1 TEMA KERJA PRAKTEK
Kegiatan Kerja Praktek (KP) yang akan dilakukan adalah studi kasus, dalam
hal ini kami mengangkat tema Desain Pe Alat berat di PT. Adaroutdapat
berubahIndonesiasesuaidengan. Tema pertimbangan efisiensi dan efektifitas dari perusahaan.

II.2 PERUMUSAN MASALAH


Perumusan masalah yang dapat dimunculkan adalah: apakah desain peledakan yang ada sudah
benar-benar maksimal sehingga kinerja alat sudah optimal atau masih ada hal-hal yang perlu
diperhatikan lagi sehingga alat-alat berat dapat bekerja lebih optimal.
II.3 DASAR TEORI
1. Pengertian Bahan Peledak
Bahan peledak pada industri pertambangan pada umunya terbuat dari campuran bahan-bahan kimia,
sehingga disebut bahan peledak kimia. Definisi dari bahan peledak kimia adalah suatu bahan kimia
senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas, atau campurannya yang apabila diberi
aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan bereaksi dengan sangat cepat dan bersifat
panas (eksotermis) yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas bertekanan sangat
tinggi dan bertemperatur sangat panas.
2. Teori Peledakan
Dalam industri pertambangan teori peledakan merupakan area yang sangat menarik dan menantang
tetapi sekaligus juga kontroversial. Teori peledakan ini melibatkan bidang keilmuan yang cukup
banyak seperti kimia, fisika, termodinamika, interaksi gelombang kejut, dan mekanika batuan. Teori
peledakan yang ada hingga saat ini hampir selalu membahas tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi fragmentasi dan kriteria rancangan peledakan secara umum.
Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Secara garis besar peledakan batuan dengan bahan peledak meliputi aksi bahan
peledak dan respon massa batuan di dalam konteks energi, waktu, dan massa.
Namun hingga saat ini belum ada teori peledakan yang konsisten dan dapat
diterapkan secara luas, tetapi hanya beberapa teori yang terbatas dan tidak
berhubungan, yang sebagian besar diantaranya merupakan pengalaman dilapangan
berdasarkan suatu kondisi peledakan yang ideal. Teori-teori peledakan saat ini
disusun dan dirumuskan berdasarkan pada spekulasi murni, pendekatan
berdasarkan pengalaman yang bertahun-tahun, pengujian laboratorium, investigasi
lapangan, dan model matematika dan fisika yang diadopsi dari disiplin ilmu lain.
Tiap-tiap teori peledakan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Teori-teori peledakan yang dikenal hingga saat ini diantaranya adalah sebagai
berikut;
Teori Refleksi ( Reflected stress waves theory)
Teori Ekspansi gas ( Gas Expansion theory)
Teori runtuhan (Flexural rupture)
Teori gelombang tegangan dan ekpansi gas ( Stress waves and expansion gas
theory)
Teori gelombang tegangan, ekspansi gas, dan retakan tegangan (Stress waves, gas
expansion, and stress wave/flaw Theory)
Teori Retakan tegangan (Nuclei or stress wave/flaw theory)
Teori torsi (Torque theory)
Teori Krater (cratering theory)
Mekanisme Krater ( cretering mechanicsm)
Mekanisme Pecahan Batu
Konsep yang dipakai disini adalah konsep pemecahan dan reaksi-reaksi mekanik
dalam batuan homogen. Perlu ditekankan bahwa sifat mekanis dalam batuan yang
homogen akan berbeda dari batuan yang mempunyai rekahan-rekahan dan
heterogen dan seperti yang dijumpai dalam pekerjaan peledakan. Proses pecahnya
batuan akibat energi ledakan dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu ;

Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

a. Proses pemecahan tingkat I (dynamic loading)


Pada saat peledakan meledak tekanan tinggi menghancurkan batuan didaerah
sekitar lubang ledak. Gelombang kejut yang meninggalkan lubang ledak
merambat dengan kecepatan 3000-5000 m/det akan mengakibatkan tegangan
tangensial yang menimbulkan rekahan menjari yang menjalar dari daerah
lubang ledak.
b. Proses pemecahan tingkat II (Quasi-static loading)
Tekanan sehubungan dengan gelombang kejut yang meninggalkan lubang
ledak pada proses pemecahan tingkat I adalah positif. Apabila mencapai
bidang bebas akan dipantulkan, tekanan akan turun cepat, kemudian berubah
menjadi negatif dan timbul gelombang tarik. Oleh karena batuan lebih kecil
ketahanannya terhadap tarikan daripada tekanan, maka akan terjadi rekahanrekahan primer disebabkan karena tegangan tarik dari gelombang yang
dipantulkan. Apabila tegangan regang cukup kuat akan menyebabkan
slabbing atau spalling pada bidang bebas. Dalam proses pemecahan tingkat I
dan II fungsi dari energi gelombang kejut adalah menyiapkan batuan dengan
sejumlah rekahan-rekahan kecil. Secara teoritis energi gelombang kejut
jumlahya antara 5 15% dari energi total bahan peledak. Jadi gelombang
kejut menyediakan kesiapan dasar untuk proses pemecahan tingkat akhir.
c. Proses pemecahan tingkat III (release of loading)

Dibawah pengaruh tekanan yang sangat tinggi dari gas-gas hasil peledakan
maka rekahan redial primer (tingkat II) akan diperlebar secara cepat oleh
kombinasi efek dari tegangan tarik disebabkan kompresi radial dan pembajian.
Apabila masa batuan didepan lubang ledak gagal dalam mempertahankan
posisinya bergerak kedepan maka tegangan tekan tinggi yang berada dalam
batuan akan lepas, seperti spiral kawat yang ditekan kemudian dilepaskan. Efek
dari terlepasnya batuan adalah menyebabkan tegangan tarik tinggi dalam masa
batuan yang akan melanjutkan pemecahan hasil yang telah terjadi pada proses
pemecahan tingkat II.Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Rekahan hasil dalam pemecahan tingkat II menyebabkan bidang-bidang lemah


untuk memulai reaksi-reaksi fragmentasi utama pada proses peledakan.
4. Rancangan Peledakan
Dalam sebuah perancangan peledakan akan mencakup seluruh prosedur
perhitungan dan gambar dalam penentuan:
Geometri Peledakan
Pola pemboran dan Peledakan
Kebutuhan bahan peledak
Produksi Peledakan
Penanganan Pasca Produksi
Merancang sebuah peledakan cukup banyak masukan yang harus
diperhitungkan. Masukan-masukan tersubut digolongkan kedalam ke dalam 2
faktor, yaitu:
Faktor rancangan yang tidak dapat di kontrol
Faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol dalam merancang peledakan adalah
Geologi
Sifat dan kekuatan batuan
Diskontinuitas batuan
Kondisi cuaca
Air
Faktor rancangan yang dapat dikontrol
Faktor-faktor yang dapat dikontrol dalam rancangan peledakan adalah:
Geometri Pemboran
Geometri pemboran mencakup diameter lubang ledak, kedalaman lubang ledak,

inklinasi lubang ledak, tinggi jenjang, pola pemboran.


Geometri Peledakan

Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Geometri peledakan mencakup burden, spacing, panjang isian, subdrilling,


stemming, pola peledakan, delay timing, sikuen penyalaan.
Bahan peledak dan perlengkapannya
Jenis dan kekuatan handak, detonator, sumbu ledak, dsb. Rancangan peledakan
yang saat ini paling banyak digunakan adalah
rancangan peledakan menurut R.L. Ash dan C.J. Konya. Berikut geometri
peledakan menurut dua ahli tersebut:
Geometri Peledakan menurut R.L. Ash
R.L. Ash (1967) membuat suatu pendoman perhitungan geometri peledakan
jenjang berdasarkan pengalaman empiric yang diperoleh diberbagai tempat
dengan jenis pekerjaan dan batuan yang berbeda-beda. Sehingga R.L. Ash
berhasil mengajukan rumusan-rumusan empirik yang dapat digunakan sebagai
pendoman dalam rancangan awal suatu peledakan batuan. Berikut geometri
peledakan menurut R.L. Ash:
Burden (B)
Spacing (S)
Stemming (T)
Kedalaman lubang ledak (H)
Subdrilling (J)
Charge length (PC)
Loading Density (de)
Geometri Peledakan Menurut C.J. Konya
Untuk Memperoleh hasil bongkaran batuan sesuai dengan yang diinginkan,
maka perlu suatu perencanaan peledakan dengan memperhatikan besaranbesaran geometri peledakan. Geometri peledakan menurut konya adalah sebagai
berikut:
Burden (B)
Spacing (S)
Stemming (T)
Kedalaman lubang ledak (H)
Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Subdrilling (J)
Charge length (PC)
Loading Density (de)
Powder Factor
Waktu tunda
Diharapkan dengan rancangan peledakan yang tepat akan menghasilkan
fragmentasi peledakan yang diinginkan sehingga nantinya dengan fragmentasi
yang baik maka alat berat dapat bekerja dengan optimal.

Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

BAB III
PROGRAM KERJA PRAKTEK
III.1 LOKASI KERJA PRAKTEK
Kerja praktek dilakukan di wilayah konsesi PT. Adaro Indonesia Mine Office Tutupan/
Hauling Road Km. 73 Wara/Tanjung, Kalimantan Selatan.
III.2 WAKTU PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Setelah disesuaikan dengan jadwal akademik, maka jadwal kegiatan kerja praktek yang kami
usulkan adalah dua bulan. Terhitung dari awal bulan Februari sampai dengan akhir bulan
Maret 2012
Susunan langkah kerja yang diusulkan:

Februari
Maret
Kegiatan

I
II
III
IV
I
II
III
IV

Study Literatur

Pengambilan data

Pengolahan dan

Analisis data

Penulisan laporan

Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

III.3 SARANA DAN PRASARANA


Selama melaksanakan kerja praktek, penulis memerlukan beberapa fasilitas
perlengkapan pendukung. Perlengkapan dan fasilitas pendukung tersebut antara
lain :
Perijinan
Asuransi
Akomodasi dan transportasi
Akomodasi dan transportasi yang diperlukan adalah :
Biaya perjalanan pulang pergi Palangkaraya sampai daerah penelitian untuk 2
mahasiswa yang akan melakukan Kerja Praktek.
Tempat tinggal dan konsumsi selama satu bulan untuk mahasiswa yang akan
melakukan Kerja Praktek.
Perlengkapan penelitian
Perlengkapan lapangan.
Data-data perusahaan yang diperlukan untuk kelancaran penelitian.
Fasilitas laboratorium.
Perlengkapan komputer untuk pengolahan data dan penyusunan laporan
Pembimbing lapangan
Pembimbing Kerja Praktek ada dua orang, satu orang dosen dari Universitas
Palangkaraya dan seorang wakil yang ditetapkan dari perusahaan.

Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

BAB V
PENUTUP
Dengan diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan kerja
praktek di perusahaan akan lebih mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa pada
lingkungan kerja yang nyata dan akan dapat membuka wawasan mahasiswa
tentang dunia pertambangan. Sehingga keterkaitan antara Lembaga Perguruan
Tinggi dan dunia kerja semakin dapat ditingkatkan.
Kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan
semaksimal mungkin oleh mahasiswa yang hasil kerja praktek akan disusun dalam
bentuk laporan dan akan dipresentasikan di universitas (jurusan).

Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangkaraya

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Koesnaryo, S, 2001, Rancangan Peledakan Batuan (Design of Rock Blasting)


Buku 2, Yogyakarta, Indonesia.
Koesnaryo, S, 2001, Pemboran Untuk Penyedian Lubang Ledak Buku 1,
Yogyakarta, Indonesia.
Saptono, Singgih, 2006, Teknik Peledakan, Yogyakarta, Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Palangkaraya

Anda mungkin juga menyukai