Bab 1
Bab 1
BAB 1
PENDAHULUAN
dimanfaatkan sebagai sayuran dan diakui sebagai tanaman obat secara ilmiah
sejak tahun 1942 (Thomas, 1989).
Seledri (Apium graveolens L.) mengandung flavonoid, tanin 1 %, dan
minyak atsiri 0,033% (Dalimartha, 2008). Senyawa flavonoid dan minyak atsiri
berperan sebagai antifungi. Selain itu, flavonoid berperan sebagai antivirus,
antibakteri, antiradang, dan antialergi. Flavonoid mempunyai senyawa genestein
yang berfungsi menghambat pembelahan atau proliferasi sel. Senyawa ini
mengikat protein mikrotubulus dalam sel dan mengganggu fungsi mitosis
gelendong sehingga menimbulkan penghambatan pertumbuhan jamur. Sedangkan,
tanin berperan sebagai antimikroba dengan cara menghambat enzim mikrobial
ekstraselular sehingga menganggu tersedianya substrat yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan bakteri. Tanin juga bekerja dengan cara menghambat metabolisme
mikroba pada tahap fosfolirasi oksidatif, yang akhirnya berpengaruh pada sifat
bakterisid mikroba itu sendiri (Bhaskara, 2012; de Melo Menezes, et al, 2014).
Salah satu komponen gigi tiruan lepasan adalah basis gigi tiruan yang
berfungsi sebagai tempat perlekatan gigi dan mukosa oral. Material yang
digunakan untuk bahan dasar basis gigi tiruan adalah resin aklirik atau logam.
Resin aklirik merupakan material yang paling sering digunakan untuk bahan dasar
basis gigi tiruan karena lebih murah dan mudah diproduksi (Nallaswamy, 2003).
Jenis jamur yang paling sering ditemukan pada basis gigi tiruan dengan bahan
aklirik adalah Candida albicans (Annusavice, 2013). Candida sp. adalah salah
satu
organisme
penyebab
utama
denture
stomatitis,
terutama
karena
antijamur. Biofilm ini tumbuh secara luas pada material resin akrilik gigi tiruan
lepasan (Faot et al, 2014).
Berbagai
penelitian
telah
dilakukan
untuk
membuktikan
sifat