PERENCANAAN TPA
6.1
Open Dumping
Open dumping atau pembuangan terbuka merupakan cara pembuangan
lagi
6.1.2
Controlled Landfill
Metode ini merupakan peningkatan dari open dumping dimana secara
periodik sampah yang telah tertimbun ditutup dengan lapisan tanah untuk
mengurangi
potensi
gangguan
lingkungan
yang
ditimbulkan.
Dalam
Alat berat
6.1.2
Sanitary Landfill
Meode ini merupakan metode standar yang dipakai secara internasional
dimana penutupan sampah dilakukan setiap hari sehingga potesi gangguan yang
timbul dapat diminimalkan. Namun demikian diperlukan penyediaan prasarana
dan sarana yang cukup mahal bagi penerapan metode ini sehingga sampai saat ini
baru dianjurkan untuk kota besar dan metropolitan. Berdasarkan peletakkan
sampah dibedakan menjadi :
6.1.3
landfill, dilengkapi dengan instalasi perpipaan sehingga air sampah atau Leachate
dapat dialirkan dan ditampung untuk diolah sehingga tidak mencemari
lingkungan, bila air sampah yang telah diolah tersebut akan dibuang keperairan
umum, maka harus memenuhi peraturan yang telah ditentukan oleh Pemerintah
RI. Mengenai buangan air limbah pada Improved Sanitary Landfill juga
No
Tahun
Total Volume
Sampah
(m3/hari)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
415,78
417,44
419,11
420,78
422,44
424,11
425,77
427,44
429,10
430,77
432,44
Reduksi
Sumber 10%
(M3/hari)
41,58
41,74
41,91
42,08
42,24
42,41
42,58
42,74
42,91
43,08
43,24
Volume
Sampah
Tereduksi
(m3/hari)
374,20
375,70
377,20
378,70
380,20
381,70
383,19
384,69
386,19
387,69
389,19
12
13
14
15
16
17
18
19
20
2028
2029
2030
2031
2033
2034
2035
2036
2037
Total
Rata-rata
434,28
435,65
437,31
438,98
440,64
442,31
443,98
441,34
443,00
8622,67
431,13
43,43
43,56
43,73
43,90
44,06
44,23
44,40
44,13
44,30
862,27
43,11
390,85
392,08
393,58
395,08
396,58
398,08
399,58
397,21
398,70
7760,40
388,02
Hasil analisis
Dari tabel diatas diketehaui jumlah timbunan sampah sebelum
dilakukan reduksi pada tahun 2037 sebesar 443,00 m3/hari setelah dilakukan
reduksi sebesar 10% sampah berkurang menjadi 398,70 m 3/hari. Timbulan
sampah Kecamatan Pontianak Selatan dilakukan reduksi dari sumber sebesar 10%
agar dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPST. Berikut merupakan
salah satu contoh perhitungan reduksi sumber dan volume sampah tereduksi pada
tahun 2037 :
Reduksi Sumber
443,00
0,1
= 44,30 m3/hari
Volume Sampah Tereduksi
= Total volume sampah Reduksi sumber
= 443,00 44,30
= 398,70 m3/hari
Setelah dilakukan reduksi pada sumber selanjutnya dilakukan reduksi kembali di
TPST, volume sampah hasil reduksi dari sumber diambil 50% untuk dilakukan
proses reduksi di TPST. Komposisi sampah organik direduksi sebesar 76,30% dan
komposisi anorganik sebesar 23,70%. Reduksi sampah organik dilakukan dengan
kompos sebesar 80% sehingga sisa residunya sebesar 20%, sedangkan anorganik
dilakukan reduksi dengan mendaur ulang sampah sebesar 55% sehingga sisa
reduksinya sebesar 45%. Berikut merupakan tabel reduksi sampah di TPST pada
Kecamatan Pontianak Selatan.
Tabel 6.2 Reduksi sampah di TPST Kecamatan Pontiank Selatan
N
o
Tahun
Volume
Sampah
(m3/hari
)
2017
374,20
2018
375,70
2019
377,20
2020
378,70
2021
380,20
2022
381,70
2023
383,19
2024
384,69
2025
386,19
10
2026
387,69
11
2027
389,19
12
2028
390,85
13
2029
392,08
14
2030
393,58
15
2031
395,08
16
2033
396,58
17
2034
398,08
18
2035
399,58
19
2036
397,21
20
2037
398,70
Total
7760,40
Rata-rata
388,02
Organik (m3/hari)
Total
50%
187,1
0
187,8
5
188,6
0
189,3
5
190,1
0
190,8
5
191,6
0
192,3
5
193,1
0
193,8
5
194,6
0
195,4
3
196,0
4
196,7
9
197,5
4
198,2
9
199,0
4
199,7
9
198,6
0
199,3
5
3880,
20
194,0
1
Ano
Organik
76,30%
Anorganik
23,70%
Kompos
80%
Residu
20%
Dau
5
142,76
44,40
114,21
28,55
143,33
44,58
114,66
28,67
143,90
44,75
115,12
28,78
144,47
44,93
115,58
28,89
145,04
45,11
116,04
29,01
145,62
45,29
116,49
29,12
146,19
45,47
116,95
29,24
146,76
45,64
117,41
29,35
147,33
45,82
117,87
29,47
147,90
46,00
118,32
29,58
148,48
46,18
118,78
29,70
149,11
46,37
119,29
29,82
149,58
46,52
119,66
29,92
150,15
46,70
120,12
30,03
150,72
46,88
120,58
30,14
151,30
47,05
121,04
30,26
151,87
47,23
121,49
30,37
152,44
47,41
121,95
30,49
151,53
47,13
121,23
30,31
152,11
47,31
121,68
30,42
2960,59
920,77
2368,47
592,12
50
148,03
46,04
118,42
29,61
Tabel 6.3
Volume Sampah
(m3/hari)
No
Luas (m3)
Tahun
Tanpa
Reduksi
Reduksi
Tanpa
Reduksi
2017
415,78
160,79
3909,31
2018
417,44
161,44
3924,97
2019
419,11
162,08
3940,63
2020
420,78
162,72
3956,30
2021
422,44
163,37
3971,96
2022
424,11
164,01
3987,62
2023
425,77
164,66
4003,28
2024
427,44
165,30
4018,95
2025
429,10
165,94
4034,60
10
2026
430,77
166,59
4050,27
11
2027
432,44
167,23
4065,93
12
2028
434,28
167,95
4083,29
13
2029
435,65
168,47
4096,12
14
2030
437,31
169,12
4111,79
15
2031
438,98
169,76
4127,45
16
2033
440,64
170,41
4143,11
17
2034
442,31
171,05
4158,77
18
2035
443,98
171,70
4174,44
Reduks
i
1511,8
2
1517,8
8
1523,9
3
1529,9
9
1536,0
5
1542,1
1
1548,1
6
1554,2
2
1560,2
8
1566,3
3
1572,3
9
1579,1
0
1584,0
7
1590,1
2
1596,1
8
1602,2
4
1608,2
9
1614,3
Luas
(ha)
Tanpa
Reduk
si
Total
Reduk
si
0,39
0,15
0,39
0,15
0,39
0,15
0,40
0,15
0,40
0,15
0,40
0,15
0,40
0,15
0,40
0,16
0,40
0,16
0,41
0,16
0,41
0,16
0,41
0,16
0,41
0,16
0,41
0,16
0,41
0,16
0,41
0,16
0,42
0,16
0,42
0,16
19
2036
441,34
170,68
4149,65
20
2037
443,00
171,32
4165,31
Total
8622,67
3334,59
81073,75
Rata-rata
821,21
317,58
7721,31
5
1604,7
7
1610,8
2
31353,
10
2986,0
1
0,41
0,16
0,42
0,16
8,11
3,14
0,77
0,30
Tabel diatas dapat diketahui volume sampah pada tahun 2037 sebelum
dilakukan reduksi volume sampahnya mencampai 4165,31 m3/hari dan setelah
dilakukan reduksi di sumber dan TPST volume sampah berkurang menjadi
1610,82 m3/hari. Rata-rata sampah yang dihasilkan setiap tahun sebesar 2986,01
m3/hari. Dari total resuduksi yang telah dapat sehingga dapat diketahui luas
kebutuhan lahan yang digunakan untuk timbunan sampah yaitu sebesar 3,14 ha.
1.3 Analisis Pemilihan Lokasi TPA
Berdasarkan SNI03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA
Limbah Padat diketahui adanya syarat-syarat dalam pemilihan lokasi TPA.
Pemilihan lokasi TPA limbah padat harus mengikuti
persyaratan
hukum,
Parameter
Umum
Batas administrasi
o dalam batas administrasi
o di luar batas administrasi tetapi dalam satu sistem
Bobo
Nila
10
5
N
o
3
sampah terpadu
o di luar batas administrasi
Pemilik hak atas tanah
o pemerintah daerah/pusat
o pribadi (satu)
o swasta/perusahaan (satu)
o lebih dari satu pemilik hak dan atau status kepemilikan
Parameter
o organisasi sosial/agama
Kapasitas lahan
o 10 tahun
o 5 tahun-10 tahun
o 3 tahun-5 tahun
1
1
3
10
7
5
3
Bobot Nilai
1
5
10
8
5
II
1
Parameter
o
4
1
3
10
8
5
3
1
10
5
1
10
7
10
8
3
1
10
5
Bobot Nilai
1
3
hidrolis
o diproyeksikan untuk dimanfaatkan dengan batas
hidrolis
o diproyeksikan untuk dimanfaatkan tanpa batas hidrolis
Bahaya banjir
o tidak ada bahaya banjir
o kemungkinan banjir >25 tahunan
o kemungkinan banjir <25 tahunan Tolak (kecuali ada
masukan teknologi)
Tanah penutup
10
5
1
10
5
Parameter
10
5
1
10
5
1
10
5
1
10
8
5
1
10
Bobot Nilai
12
1
3
10
8
5
1
5
10
tanah sekitar
o Mempunyai dampak sedang terhadap tata guna
tanah sekitar
o Mempunyai dampak besar terhadap tata guna
13
tanah sekitar
Pertanian
o Berlokasi di lahan tidak produktif
o Tidak ada dampak terhadap pertanian sekitar
1
3
10
5
14
sekitar
o Berlokasi di tanah pertanian produktif
Daerah lindung/cagar alam
o Tidak ada daerah lindung/cagar alam di sekitarnya
o Terdapat daerah lindung/cagar alam di sekitar yang
1
1
2
10
1
16
17
1
3
10
5
1
2
10
5
1
3
10
5
1
Catatan:
Lokasi dengan jumlah angka tertinggi dari perkalian Antara bobot dan nilai merupakan pilihan
pertama, sedangkan lokasi dengan angka-angka lebih rendah merupakan alternatif yang
dipertimbangkan.
(kedalaman dan pergerakan air tanah, jumlah curah hujan serta pengendalian
aliran permukaan) dimana lokasi TPA berada (Maramis, 2008). Berikut
merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung debit lindi.
D = 0,278 C.I.A .................................................................................(6.3)
Dimana :
D = debit lindi (m3detik)
C = angka pengairan
I = intensitas hujan maksimum (mm/jam)
A = luas daerah aliran (km2)
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghitung intensitas curah
hujan maksimum yaitu analisa frekuensi, dalam analisa frekuensi terdapat
beberapa jenis distribusi frekuensi antara lain :
- Distribusi Normal
- Log Normal
- Person Tipe II
- Distribusi Gumbel.
Untuk mempermudah penyelesaian maka terlebih dahulu dilakukan uji
statistik dari ke empat metode distribusi tersebut, dimana tiap metode
memiliki besaran statistik yang berbeda-beda. Besaran statistik ini
biasanya digunakan untuk menguji apakah data yang dimiliki sesuai
dengan metode tertentu yang akan digunakan untuk perhitungan
sselanjutnya. Berikut tabel parameter pemilihan distribusi curah hujan.
Tabel 6. Parameter Pemilihan Distribusi Curah Hujan
JENIS
SEBARAN
NORMAL
KRITERIA
Cs 0
Ck 3
GUMBEL
Cs 1.1396
Ck 5.4002
LOG
PEARSON
LOG
NORMAL
Cs 0
Cs 3CV+CV2 =
4.142944611
Ck = 45.0526666
HASIL
Cs =
1,572168
Ck =
3,74466509
Cs
=1,572168
Ck =
3,74466509
Cs =
1,572168
Cs =
1,572168
Ck
=3,744665
09
KETERANGAN
TIDAK
MEMENUHI
TIDAK
MEMENUHI
MEMENUHI
TIDAK
MEMENUHI
yaitu Cs 0. Sedangkan pada metode yang lainnya hasil yang didapatkan tidak
memenuhi kriteria dari masing-masing metode.
Perhitungan intensitas curah hujan menggunakan beberapa rumus empiris
dalam hdrologi. Intensitas curah hujan pada kasus ini menggunakan rumus
Mononobe dengan tetapan 0,4 (daerah Kalimantan).
R 24 24 m
I=
( ) ..............................................................................................
24 t
(6.4)
Dimana :
I
No
Tahu
n
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
10
2026
Luas
Lahan
(m2)
1511,8
2
1517,8
8
1523,9
3
1529,9
9
1536,0
5
1542,1
1
1548,1
6
1554,2
2
1560,2
8
1566,3
3
Intens
itas
Hujan
(m/har
i)
Debit
(m3/h
ari)
0,13
15,298
0,13
15,360
0,13
15,421
0,13
15,482
0,13
15,544
0,13
15,605
0,13
15,666
0,13
15,727
0,13
15,789
0,13
15,850
11
2027
12
2028
13
2029
14
2030
15
2031
16
2032
17
2033
18
2034
19
2035
20
2036
TOTAL
RATA-RATA
1572,3
9
1579,1
0
1584,0
7
1590,1
2
1596,1
8
1602,2
4
1608,2
9
1614,3
5
1604,7
7
1610,8
2
31353,
1
1567,6
55
0,13
15,911
0,13
15,979
0,13
16,029
0,13
16,091
0,13
16,152
0,13
16,213
0,13
16,275
0,13
16,336
0,13
16,239
0,13
16,300
2,6
317,26
8
0,13
15,863
Dari tabel diatas diketahui debit lindi yang dihasilkan sebesar 317,268
m3/hari dengan total intensitas sebesar 2,6 m3/hari.
2.6 Analisis Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dapat mendukung keberlangsungan TPA adalah
sebagai berikut :
1. Fasilitas umum
Terdiri dari : jalan masuk, kantor/pos jaga, saluran drainase dan pagar
2. Fasilitas perlindungan lingkungan
Terdiri dari : lapisan kedap air, pengumpul lindi, pengolahan lindi,
ventilasi gas, daerah penyangga dan tanah penutup
3. Fasilitas penunjang
Terdiri dari : air bersih, jembatan timbang dan bengkel
4. Fasilitas operasional
Terdiri dari : alat besar dan truk pengangkut tanah
2.7
[