Kejadian ini mengingatkanku akan pentingnya peraturan lalu lintas. Aku
masih duduk dibangku SMP kelas 7. Hari-hari pertama sejak Aku masuk SMP aku sekolah masih diantar jemput orangtuaku. Tetapi, sejak ibuku mengandung adik baruku, aku mulai mencari transportasi lain. Mulai dari memesan GoJek, naik angkot, dan bahkan bareng teman. Tetapi itu semua tidak efektif, jika naik angkot, rute angkot jauh dari gerbang sekolah. Jika Gojek, harus selalu pesan tiap kali saat ingin dijemput. Dan jika bareng teman, belum tentu setiap hari temanku bisa mengantarkanku sampai rumah. Aku melihat teman-temanku banyak yang mengendarai sepeda motor ke sekolah, lalu aku mulai belajar sepeda motor, aku belajar sepeda motor lumayan cepat, kurang lebih 1 bulan aku mulai mengendarai sepeda motor ke sekolah. Tentunya dengan izin orang tua. Mau bagaimana lagi, taidak ada transportasi untuk pulang pergi ke sekolah. Jika mengendarai sepeda motor sendiri, jauh lebih mudah, mau pulang kapanpun bias. Tidak perlu menunggu antar jemput, tentunya jika pulang terlambat, harus minta izin dengan orang tua. Selain itu, biaya juga lebih murah dibandingkan memesan GoJek atau antar jemput. Aku berangkat naik sepeda motor tidak lewat jalan raya, tetapi lewat jalan kecil untuk ke sekolah, memang sedikit memakan waktu, tetapi lebih aman lewat jalan kecil. Dan akupun mulai terbiasa pulang pergi naik sepeda motor. Beberapa minggu berlalu sejak aku berangkat naik sepeda motor ke sekolah, Aku mulai ingin mengendarai sepeda motor lewat jalan raya. Akupun memutuskan untuk pulang kerumah lewat jalan raya. Karena jika waktu berangkat sekolah, jalan raya macet, dan leih cepat lewat jalan kecil. Akupun pulang ke rumah lewat jalan raya, dan ternyata memang lebih cepat. Di jalan raya juga bisa menaikkan kecepatan speda motor lebih tinggi daripada di jalan kecil. Yah, namanya baru mengendarai sepeda motor, tentu ingin merasakan sensasi ngebut di jalan raya. Jadi aku memutuskan untuk lebih sering pulang lewat jalan raya. Pada suatu hari, aku pulang melewati jalan raya lagi. Aku juga membawa perlengkapan berkendara lengkap seperti biasa. Tiba-tiba aku melihat banyak kendaraan bermotor berkumpul dan beberapa polisi terlihat didepan. Aku kaget dan takut, putar balik pun percuma, sudah ada polisi dibelakang yang mencegah pengendara lain putar balik. Terpaksa aku tetap berjalan maju. Ternyata memang ada operasi zebra pada saat itu. Betapa apesnya aku, baru beberapa hari berkendara di jalan raya sudah terkena razia kendaraan bermotor. Akupun ditanyai kelengkapan surat-surat oleh polisi. Padahal aku sudah memakai perlengkapan berkendara lengkap, tetapi belum mempunyai SIM karena belum cukup umur. Apesnya lagi, dompetku tertinggal di rumah. Biasanya aku selalu membawa STNK, meskipun aku belum mendapatkan SIM. Lalu sepeda motorku ditahan bersama kendaraan orang lain yang tidak membawa surat-surat yang lengkap. Karena aku juga tidak membawa STNK, aku disuruh menelpon orang tuaku untuk membawakan STNK. Ibuku pun datang menjemputku dan aku mendapat surat tilang. Kejadian itu mengajarkanku agar tidak mengendarai speda motor jika belum cukup umur, apalagi berkendara di jalan raya. Dan mengajarkanku agar selalu berhati-hati saat berada di jalan raya. Tetapi aku bersyukur, aku belum
pernah mengalami kecelakaan karena mengendarai sepeda motor. Dan aku
berusaha untuk tidak mengulangi kejadian itu lag i.