Anda di halaman 1dari 4

Kanker

merupakan

suatu

kondisi

dimana

sel

telah

kehilangan

pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang


tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Kanker terjadi karena adanya perubahan
genetik (mutasi DNA) yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan
pemulihan sel.
Karsinogenesis merupakan nama lain dari perkembangan kanker. Proses
perubahan sel normal menjadi sel kanker disebut transformasi malignan.
Transformasi sel berlangsung melalui banyak tahap yang berasal dari satu sel
yang berkembang biak. Terdapat empat tahap karsinogenesis, yaitu:
a. Tahap inisiasi
Pada tahap ini terjadi perubahan dalam bahan genetic sel yang memancing
sel menjadi ganas. Perubahan ini disebabkan oleh suatu karsinogen berupa
bahan kimia, virus, radiasi atau sinar matahari yang berperan sebagai organ
inisiator dan bereaksi dengan DNA yang menyebabkan DNA pecah dan
mengalami hambatan perbaikan DNA. Kelainan genetic dalam sel atau bahan
lainnya yang disebut promotor menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu
karsinogen. Kerusakan pada tahap ini masih memungkinkan untuk dipulihkan
atau sebaliknya berlanjut menjadi mutasi genetic. Pada proses berikutnya,
mutasi genetic berlanjut secara perlahan menuju keganasan. Tahap inisiasi
yang irreversible terjadi jika telah melewati satu siklus pembelahan sel.
b. Tahap promosi
Pada tahap ini, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Tahap promosi merupakan hasil interaksi antara faktor kedua
dengan sel yang terinisiasi pada tahap sebelumnya. Faktor kedua sebagai agen
penyebabnya disebut karsinogen komplit karena melengkapi tahap inisiasi
dengan tahap promosi. Agen promosi bekerja dengan mengubah informasi
genetic dalam sel, meningkatkan sintesis DNA, meningkatkan salinan
pasangan gen dan merubah pola komunikasi antarsel.
c. Tahap progresi

Setelah tumor mencapai ukuran 1 cm, difusi nurtisi ke dalam sel tidak
efisien lagi sehingga tumor membentuk Tumor Angiogenesis Factor (TAF)
yang mendorong pembentukan cabang baru ke dalam tumor. Tahap ini
melibatkan perubahan morfologi dan fenotif dalam sel yang menunjukkan
peningkatan perilaku keganasan seperti invasi terhadap jaringan sekitarnya
dan melakukan metastase ke bagian tubuh lain yang jauh.
d. Metastasis
Metastase merupakan kemampuan sel untuk menyebar ke organ lain yang
jauh dari tempat asalnya yang dapat terjadi melalui perluasan sel ke jaringan
sekitarnya, melakukan penetrasi ke dalam pembuluh darah, melepaskan sel
tumor, dan melakukan invasi ke jaringan sekitar.

Modalitas Terapi Pada Kanker:


1. Pembedahan
Pembedahan dapat dikatakan sebagai terapi utama dalam
penanganan kanker solid. Dengan pembedahan maka keseluruhan
populasi kanker ditempat yang dioperasi akan diangkat atau dibuang.

Pembedahan memiliki tujuan kuratif dan paliatif. Pembedahan


memiliki kelemahan yaitu rekurensi tumor karena tidak semua tepi
dapat dieksisi dengan benar. Oleh sebab itu pembedahan sendiri harus
dibarengi dengan modalitas terapi lainnya.
2. Radioterapi
Pemberian radioterapi dapat ditujukan sebagai bagian dari terapi
primer atau menjadi bagian dari terapi tambahan terhadap pembedahan
dan kemoterapi. Radioterapi digunakan dalam dosis terbatas dan
tempat yang terbatas, karena tidak semua kanker sensitive terhadap
radioterapi.
3. Kemoterapi
Modalitas ini menggunakan obat-obat antikanker yang bersifat
cytoxic. Kemoterapi diberikan pada tumor-tumor yang sensitive
terhadap kemoterapi. Pemberian kemoterapi dapat dilakukan sebelum
dan sesudah terapi pembedahan. Kemoterapi memiliki respon yang
cepat dan dalam waktu singkat dapat dilihat responnya.

Kategori terapi pada kanker:


1. Terapi Hormonal
Pemberian terapi hormonal ditujukan pada kanker yang bertumbuh
oleh karena rangsangan hormonal. Pemberian obat ini dapat efektif bila
tumor tersebut memiliki reseptor hormonal yang baik. Terapi hormonal
bekerja pada sel kanker dengan respon terapi yang cukup lama berbeda
dengan pemberian kemoterapi. Contoh pada Kanker payudara, pemberian
tamoxifen setelah dilakukan pembedahan dan radiasi.
2. Antibodi
Antibodi yang digunakan dalam pengobatan kanker telah diproduksi untuk
digunakan sebagai obat. Contoh Herceptin, Avastin.
3. Biological Respon Modifier
Protein normal untuk merangsang pertahanan tubuh terhadap
kanker. Contoh Abciximab, rituximab
4. Vaksin

Merangsang pertahanan tubuh terhadap kanker. Vaksin biasanya


mengandung protein yang ditemukan atau diproduksi oleh sel-sel kanker.
Pemberian protein ini bertujuan untuk meningkatkan respon tubuh
terhadap sel-sel kanker.

Pemberian kemoterapi dapat menggunakan satu jenis obat untuk satu jenis
kanker. Namun pemberian obat kemoterapi paling sering diberikan dalam
kombinasi karena dapat meningkatkan efek obat dalam membunuh sel kanker.
Pemberian kemoterapi dapat diberikan dengan cara:
a. Adjuvant terapi
Pemberian kemoterapi yang digabung dengan terapi modalitas lain untuk
pengobatan metastase mikro yang ada tetapi sangat kecil untuk dideteksi lewat
teknik diagnostic yang ada. Tujuan pengobatan ini adalah untuk penyembuhan
karena jika kemoterapi diberikan ketika sel malignant masih sedikit dan masih
rawan terhadap kemoterapi, maka sel malignan dapat dimusnahkan secara
total.
b. Neoadjuvant terapi
Pemberian kemoterapi untuk melemahkan tumor sebelum diambil dengan
pembedahan dengan tujuan mengurangi ukuran tumor sehingga mudah
dioperasi.
c. Terapi suportif
1) Antiemetik
2) Antibiotik profilaksis
3) Nutrisi enteral dan parenteral
4) Obat analgesic
5) Dukungan psikologis.

Anda mungkin juga menyukai