Lecture Notes: Dasar-Dasar Data Dan Sinyal
Lecture Notes: Dasar-Dasar Data Dan Sinyal
LECTURE NOTES
LEARNING OUTCOMES
1. Peserta diharapkan mampu membedakan antara data dan sinyal, menjelaskan keuntungan
data dan sinyal digital terhadap data dan sinyal analog
2. Peserta diharapkan mampu mengidentifikasikan 3 (tiga) komponen sinyal yang mendasar
3. Peserta diharapkan mampu menyebutkan dan menggambarkan diagram teknik-teknik
pengkodean digital dan menjelaskan keuntungan dan kerugiannya
4. Peserta diharapkan mampu mengidentifikasikan kode-kode data yang berbeda dan
menjelaskan bagaimana kode-kode ini digunakan dalam sistem komunikasi
OUTLINE MATERI :
1. Pengertian Data dan Sinyal
2. Konversi Data menjadi Sinyal
3. Kode-kode Data: ASCII dan EBCDIC
ISI MATERI
Data dan sinyal adalah dua blok bangunan dasar dari setiap jaringan komputer. Penting
untuk dipahami bahwa istilah "data" dan "sinyal" tidak berarti dua hal yang sama, dan dalam
hal jaringan komputer mengirimkan data, data terlebih dahulu harus dikonversi ke dalam sinyal
yang sesuai. Satu hal dimana data dan sinyal memiliki kesamaan adalah keduanya dapat
berbentuk analog maupun digital, dan yang memberikan empat kemungkinan kombinasi
konversi data ke sinyal yaitu:
Data analog ke sinyal analog, yang melibatkan teknik-teknik modulasi amplitudo dan
frekuensi
Data digital ke sinyal digital, yang melibatkan teknik-teknik pengkodean (encoding)
Data digital ke sinyal analog (diskrit), yang melibatkan teknik-teknik modulasi
Data analog ke sinyal digital, yang melibatkan teknik-teknik digitisasi
Setiap empat kombinasi ini terjadi cukup sering dalam jaringan komputer dan setiap
kombinasi memiliki aplikasi dan properti yang unik seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2-1.
Konversi data analog ke sinyal analog telah menjadi hal yang umum terjadi. Konversi ini
dilaksanakan dengan teknik-teknik modulasi dan ditemukan dalam sistem seperti telepon, radio
AM dan FM, siaran TV, kabel TV. Konversi data digital ke sinyal digital relatif langsung terjadi
dan melibatkan sejumlah teknik-teknik pengkodean digital. Kita menamakan sinyal ini sebagai
sinyal analog diskrit (discrete analog signal) karena, disamping kenyataannya bahwa sinyalsinyal ini secara mendasar adalah sinyal analog, sinyal ini juga mengambil nilai diskrit dari
level-level (tingkatan). Banyak orang menyebut tipe sinyal ini sebagai kebalikan dari sinyal
analog.
Jaringan lokal (LAN) adalah salah satu contoh yang sangat umum dari sebuah sistem
yang menggunakan tipe konversi ini. Konversi data digital ke sinyal (diskrit) analog
membutuhkan beberapa bentuk dari modem. Meng konversikan data analog ke sinyal digital
umumnya disebut digitisasi. Sistem telepon dan sistem musik adalah dua contoh digitisasi yang
umum. Ketika sinyal suara anda berjalan dari rumah anda dan mencapai pusat switching
telekom, sinyal ini menjadi ter-digitisasi. Hal serupa terjadi pada musik dan video yang
terdigitisasi sebelum direkam ke CD atau DVD. Pada sesi ini, ada dua teknik digitisasi yang
mendasar yang akan diperkenalkan untuk dipahami, dan keuntungan serta kerugian dari teknikteknik ini juga akan ditunjukkan. Contoh-contoh secara keseluruhan pada sesi ini adalah terkait
dengan data dikonversikan ke sinyal dengan sebuah komputer atau devais yang terkait dengan
komputer yang berkepentingan untuk mengubah kembali dari sinyal menjadi data. Devais
awal/sumber adalah transmitter sedangkan devais yang dituju adalah receiver.
Sebuah pertanyaan yang besar muncul selama belajar data dan sinyal: kenapa orang
tertarik dalam aspek bisnis jaringan komputer yang berkepentingan dengan tingkat detail ini?
Jawaban pertanyaan ini adalah bahwa pemahaman yang baik terhadap dasar sistem komunikasi
ini akan memberikan pondasi yang kuat untuk melanjutkan belajar topik-topik jaringan komputer
yang lebih canggih (advance).
Juga pada sesi ini akan diberikan dan dikenalkan dengan banyak istilah yang digunakan
oleh personil/orang jaringan. Untuk bisa memahami individu-individu ini dan untuk berinteraksi
dengan mereka secara setaraf, kita harus meluangkan waktu sedikit yang mencakup dasar sistem
komunikasi. Bayangkan anda merancang sistem inventori on-line dan anda menginginkan agar
berbagai tipe user yang ada diperusahaan untuk mengakses sistem. Teknisi jaringan mengatakan
bahwa ini tidak bisa dilaksanakan karena meng-unduh satu rekord inventori dalam lama waktu
yang masuk akal (X detik) akan membutuhkan minimal Y juta bit/detik yang adalah tidak mungkin,
dengan struktur jaringan yang ada saat ini. Bagaimana anda tahu bahwa teknisi jaringan ini benar?
Apakah anda ingin benar-benar hanya mempercayai apa saja yg dikatakannya? Studi data dan sinyal akan
juga menjelaskan semua bentuk komunikasi seperti data, suara, musik, dan video, semuanya perlahanlahan sedang dikonversikan dari analog aslinya menjadi bentuk digital yang baru. Apa kelebihannya
tentang bentuk-bentuk komunikasi digital, dan seperti apa sinyal yang merepresentasikan bentuk-bentuk
komunikasi ini? Silahkan mengikuti sesi ini untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan diatas.
Analog vs Digital
Meskipun data dan sinyal adalah dua entitas berbeda yang memiliki sedikit kesamaan, satu
karakteristik yang keduanya memiliki bersama adalah keduanya dapat berada baik dalam bentuk analog
maupun digital. Data analog dan sinyal analog direpresentasikan sebagai bentuk gelombang kontinyu
yang dapat berada pada sejumlah titk yang tak terbatas antara minimum dan maksimum yang diberikan.
Sesuai konvensi, minimum dan maksimum ini direpresentasikan sebagai voltage. Gambar 2-1
menunjukkan bahwa antara nilai minimum A dan nilai maksimum B, bentuk gelombang pada saat t dapat
berada pada sejumlah tempat yang tak terbatas. Contoh yang paling umum dari data analog adalah suara
manusia.
Sebagai contoh, ketika seseorang berbicara melalui telepon, receiver di bagian mulut mengubah
gelombang udara dari pembicaraan menjadi pulsa-pulsa analog voltage listrik. Musik dan video, ketika
terjadi di status alaminya, adalah juga data analog. Meskipun layanan suara manusia sebagai sebuah
contoh data analog, contoh dari sinyal analog adalah transmisi elektronik dari percakapan sistem telepon.
Jadi kita melihat bahwa data dan sinyal analog cukup umum, dan banyak sistem telah mengadopsi data
dan sinyal analog ini selama bertahun-tahun.
Apa yang terjadi jika anda memberikan noise kedalam data digital dan sinyal analog?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, noise memiliki properti bentuk gelombang analog dan
ini bisa menempati jangkauan nilai yang tidak tentu; bentuk gelombang digital menempati hanya
jangkauan nilai tertentu. Jika anda mengkombinasikan noise analog dengan bentuk gelombang
digital, adalah cukup mudah untuk memisahkan bentuk gelombang digital yang asli dengan noise
nya. Gambar 2-4 menunjukkan sinyal digital dengan beberapa noise.
Jika besarnya noise masih cukup rendah sehingga bentuk gelombang digital yang asli
masih bisa di interpretasikan, maka noise ini dapat disaring, sehingga meninggalkan bentuk
gelombang aslinya. Pada contoh sederhana gambar 2-4, selama anda dapat mengatakan bagian
bentuk gelombang tinggi dari bagian rendah, anda masih dapat mengenali bentuk gelombang
digital. Jika noise menjadi sangat besar sehingga tidak ada lagi kemungkinan untuk membedakan
tinggi dari rendahnya seperti terlihat pada gambar 2-5, maka noise telah mengambil alih sinyal
dan anda tidak dapat lagi memahami bagian dari bentuk gelombang ini.
Dasar-dasar Sinyal
Mari kita pelajari sinyal analog dan digital dengan melihat tiga komponen dasarnya:
amplitudo, frekuensi dan fase. Gelombang sinus digunakan untuk merepresentasikan sinyal
analog seperti yang terlihat pada gambar 2-6. Amplitudo dari sebuah sinyal adalah tinggi dari
gelombang diatas (dibawah) titik rujukan yang diberikan. Tinggi ini sering kali dinamakan level
tegangan (voltage) dari sinyal (diukur dalam volt), tetapi juga dapat dinamakan level arus dari
sinyal (diukur dalam amp) atau level power dari sinyal (diukur dalam watt). Jadi amplitudo dari
sebuah sinyal dapat diekspresikan dalam volt, amp atau watt. Catatan: sebuah sinyal dapat
berubah amplitudo nya semetara waktu berjalan. Pada gambar 2-6 terlihat sebuah sinyal dengan
dua amplitudo berbeda.
SIMPULAN
Data dan sinyal adalah dua blok bangunan mendasar dari jaringan komputer, semua data
yang ditransmisikan melalui berbagai medium komunikasi bisa digital atau analog. Data
ditransmisikan dengan sebuah sinyal yang, seperti hal nya data, dapat berupa digital atau
analog. Perbedaan yang sangat penting antara data dan sinyal baik analog maupun digital
adalah bahwa akan lebih mudah menghilangkan noise pada data dan sinyal digital dari
pada menghilangkan noise pada data dan sinyal analog.
Semua sinyal terdiri dari tiga komponen dasar: amplitudo, frekuensi, dan fase.
Dua faktor penting yang mempengaruhi transfer dari suatu sinyal melalui suatu media,
faktor ini adalah noise(gangguan) dan atenuasi (peredaman). Karena baik data maupun
sinyal dapat berupa digital atau analog, maka ada empat kemungkinan kombinasi dari
data dan sinyal: data analog dikonversikan ke sinyal analog; data digital dikonversikan ke
sinyal digotal; data digital dokonversikan ke sinyal analog diskrit; data analog
dikonversikan ke sinyal digital.
Untuk mentransmisikan data analog melalui sinyal analog, bentuk gelombang analog dari
data dikombinasikan dengan bentuk gelombang analog lainnya dalam proses yang
dikenal sebagai modulasi.
Data digital yang dibawa oleh sinyal digital direpresentasikan oleh format pengkodean
digital, termasuk skema pengkodean Manchester yang popular. Kode manchester selalu
memiliki transisi di tengah bit, yang mengijinkan penerima untuk mensinkronisasikan
sendiri dengan sinyal yang datang
DAFTAR PUSTAKA
1. White, Curt M, (2011), Data Communications and Computer Networks: A Business
User's Approach, 6th Eds, Course Technology, Boston, Massachusetts, Chapter 2
2. How Voice Data converted into signals: http://www.2dix.com/pdf/how-voice-data-convertedinto-signals-PDF.php