Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN DASAR

ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA


BAB I. KETENTUAN UMUM
PASAL 1
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
1.1. Nama asosiasi ini adalah ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET
INDONESIA selanjutnya disingkat APJII.
1.2. APJII ini didirikan di Jakarta pada tanggal 15-05-1996 (limabelas Mei seribu
sembilanratus sembilanpuluh enam) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
1.3. Asosiasi ini berkedudukan di Jakarta, dengan perwakilan-perwakilan di tempat
lain yang dianggap perlu di kemudian hari.
1A
LAMBANG
Lengkung warna biru berarti metamorfosa dari teknologi internet, dikelola sesuai
dengan ekosistemnya.
PASAL 2
ASAS DAN SIFAT
2.1.
APJII berasaskan Pancasila
2.2.
APJII adalah sebuah organisasi nirlaba berbadan hukum bertujuan
menciptakan tata kelola Internet yang kondusif untuk mendorong perkembangkan
dan pertumbuhan Industri Internet di Indonesia dengan mengedepankan
kepentingan Nasional.
2.3.
APJII adalah Perkumpulan yang bersifat sosial, mandiri dan terbuka serta
tidak berpolitik dan tidak berafiliasi dengan golongan atau partai politik.
PASAL 3
VISI, MISI DAN PEDOMAN KEGIATAN
APJII mempunyai visi menjadi asosiasi yang berperan secara aktif dalam membangun
dan mengembangkan tatakelola Internet Indonesia.
Pasal 3A
APJII mempunyai Misi:
1. Membangun dan mengembangkan Internet di Indonesia.
2. Mengelola Sumber Daya Internet untuk masyarakat Indonesia.
3. Meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam bidang teknologi Internet.
4. Membantu anggota dalam mengembangkan industri Internet.
Pasal 3B
1. Dalam melaksanakan kegiatannya untuk mewujudkan visi dan misi, APJII
berpedoman pada:

a. Pembinaan dan pengembangan rasa kesatuan dan persatuan di antara para


anggotanya.
b. Penyelenggaraan hubungan komunikasi dan konsultasi antar anggota, antara
anggota dengan Pemerintah dan antara anggota dengan asosiasi/organisasi
semitra di dalam dan di luar negeri serta dunia usaha pada umumnya, yang dapat
memberikan kemanfaatan bagi APJII secara holistik.
c. Kegiatan yang bersifat Penelitian dan pengembangan (research and
development) dalam rangka memajukan ekosistem Internet Indonesia.
d. Peran aktif melindungi kepentingan para anggota dalam menjalankan usahanya
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e. Hubungan kemitraan dengan Pemerintah dalam membangun sarana informasi
dan komunikasi Nasional dan Internasional, sehingga seluruh sumber daya yang
ada dapat digerakkan secara terpadu, efisien dan efektif.
2. Pedoman kegiatan dalam ayat (1) menjadi landasan bagi Dewan Pengurus dan
Pengurus Perwakilan dalam membuat program kerja.
PASAL 4
LANDASAN HUKUM DAN HIRARKI PERATURAN APJII
APJII berlandasan hukum:
1. Undang-Undang Dasar 1945 (seribu sembilan ratus empat puluh lima) sebagai
landasan konstitusional.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APJII sebagai landasan
operasional.
3. Peraturan dan Keputusan Asosiasi yang mempunyai kekuatan hukum mengikat
bagi anggota.
Pasal 4A
Jenis dan hirarki Peraturan dan Keputusan Internal APJII terdiri atas:
a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Ketetapan Musyawarah Nasional.
c. Peraturan Asosiasi
d. Peraturan Internal Dewan Pengawas.
e. Keputusan Ketua Umum.
f. Keputusan Ketua Pengurus Perwakil
BAB II. KEANGGOTAAN
PASAL 5
KRITERIA DAN SYARAT KEANGGOTAAN
18.1.

Anggota APJII terdiri atas:


a) Anggota
b) Anggota Kehormatan

18.2.

Yang dimaksud dengan Anggota adalah badan usaha yang bergerak di bidang
penyelenggaraan jasa internet dan memiliki usaha resmi yang sah sebagaimana

diatur dalam peraturan dan Undang-Undang Republik Indonesia diwakili oleh


Pemilik atau Direkturnya.
18.3.

6.1.

Yang dimaksudkan dengan Anggota Kehormatan adalah pribadi/perorangan,


pejabat pemerintah, organisasi/badan/institusi yang dianggap mampu
memajukan APJII dan memajukan industri internet berdasarkan kriteria-kriteria
yang diatur kemudian di dalam Anggaran Rumah Tangga.
PASAL 6
PENGESAHAN ANGGOTA
Calon Anggota mengajukan permohonan menjadi anggota kepada Dewan
Pengurus dan/atau melalui Pengurus Perwakilan APJII setempat.

6.2.

Keanggotaan calon anggota disahkan oleh Dewan Pengurus.

6.3.

Tata cara keanggotaan diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.
PASAL 7
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

7.1.

Anggota mempunyai hak bicara, hak suara, hak memilih dan hak dipilih.

7.2.

Anggota Kehormatan hanya mempunyai hak bicara.

7.3.

Anggota dapat memperoleh bantuan dan perlindungan dalam menyelesaikan


kesulitan-kesulitan yang dihadapinya sesuai dengan hukum yang berlaku dan
sebatas ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

7.4.

Anggota berhak mengikuti setiap Rapat Anggota sebagaimana diatur dalam


Anggaran Rumah Tangga.

7.5.

Anggota diwajibkan menjunjung tinggi, memelihara dan mentaati ketentuanketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan
Rapat Anggota yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

7.6.

Anggota wajib turut memperjuangkan tercapainya tujuan APJII.

7.7.

Hak dan kewajiban lainnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan
kelengkapan penjelasan lainnya.
PASAL 8
PEMBERHENTIAN ANGGOTA

Setiap Anggota dapat berhenti dan/atau diberhentikan menjadi anggota:


8.1.

Menyatakan berhenti dan mengundurkan diri dari keanggotaan APJII.

8.2.

Karena ijin usahanya dicabut oleh Pemerintah atau dinyatakan pailit/likuidasi


berdasarkan Keputusan Pengadilan.

8.3.

Karena merugikan atau mencemarkan nama baik APJII atau tidak memenuhi
kewajiban lainnya sebagai anggota atau tidak lagi memenuhi persyaratan
keanggotaan.

8.4.

Anggota yang tidak memenuhi ketentuan ayat 3 Pasal ini, khususnya kewajiban
iuran IP, ASN, Domain dan Keanggotaan, baik seluruh maupun sebagian, maka
anggota tersebut tidak diperkenankan menjadi anggota kembali dan kehilangan
hak atas jasa Pelayanan/Layanan APJII, kecuali telah menyelesaikan seluruh
kewajibannya.

8.5.

Ketentuan-ketentuan lain diatur kemudian di dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB III. ORGANISASI


PASAL 9
STRUKTUR DAN PERANGKAT APJII
9.1.

Perangkat APJII terdiri dari:


a) Musyawarah Nasional;
b) Musyawarah Nasional Luar Biasa;
c) Rapat Kerja Nasional.

9.2.

Struktur APJII terdiri dari:


a) Dewan Pengawas;
b) Dewan Pengurus;
c) Pengurus Perwakilan Wilayah;
d) Badan Pelaksana Harian.

9.3.

APJII mempunyai landasan-landasan organisasi dengan tingkat kekuatan yang


berurutan sebagai berikut:
a) Undang-Undang Dasar 1945 (seribu sembilanratus empatpuluh lima)
Negara Republik Indonesia beserta ketentuan-ketentuan perundangundangan yang bersumber padanya.
b) Ketetapan-Ketetapan Musyawarah Nasional.
c) Anggaran Dasar.
d) Anggaran Rumah Tangga.
e) Keputusan-Keputusan Rapat Kerja Nasional.
f) Keputusan-Keputusan Dewan Pengawas.
g) Keputusan-Keputusan Dewan Pengurus.
Suatu perangkat organisasi APJII berwenang menilai dan membatalkan suatu
landasan organisasi yang dibuat oleh suatu perangkat organisasi APJII yang
lebih rendah tingkat kedudukannya, apabila landasan tersebut ternyata
bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.

PASAL 10
MUSYAWARAH NASIONAL/MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
10.1. Musyawarah Nasional adalah kekuasaan tertinggi di dalam tubuh APJII.
10.2. Musyawarah Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun.
10.3. Musyawarah Nasional dihadiri oleh Peserta Utama yang terdiri dariAnggota dan
Peserta Peninjau yang terdiri dari Anggota Kehormatan dan Undangan lainnya.
10.4. Musyawarah Nasional dilaksanakan oleh Dewan Pengurus yang sedang dalam
masa kerjanya.
10.5. Musyawarah Nasional berwenang untuk:
a) Menetapkan dan mensahkan penyempurnaan atau perubahan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan/atau mengamanatkan untuk
menetapkan penyempurnaan atau perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
b) Memberikan penilaian dan keputusan terhadap pertanggungjawaban atas
pelaksanaan kerja, keuangan dan perbendaharaan dari Dewan Pengurus
serta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari Dewan Pengurus selama
masa kepengurusannya.
c) Memilih dan menetapkan formatur untuk mengangkat Dewan Pengurus
APJII.
d) Menetapkan garis besar program kerja APJII untuk masa 3 (tiga) tahun yang
akan datang.
e) Mengeluarkan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan organisasi dan
masalah-masalah penting lainnya yang dipandang perlu oleh Musyawarah
Nasional dan belum tercakup dalam butir (a), (b), (c) dan (d) tersebut di
atas.
10.6. Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah Musyawarah Nasional yangdapat
diselenggarakan apabila ada hal-hal mendesak yang memerlukan keputusan
setingkat Musyawarah Nasional dan diselenggarakan atas permintaan tertulis
dari:
a) Dewan Pengawas; atau
b) Dewan Pengurus; atau
c) Sejumlah Anggota sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah
anggota yang terdaftar.
PASAL 11
RAPAT KERJA NASIONAL
11.1. Rapat Kerja Nasional diselenggarakan 1 (satu) kali dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun.
11.2. Rapat Kerja Nasional diselenggarakan oleh Dewan Pengurus.

11.3. Rapat Kerja Nasional berwenang untuk:


a) Melakukan evaluasi terhadap kebijaksanaan pelaksanaan Program Kerja
dan Kegiatan APJII sesuai amanat Musyawarah Nasional.
b) Menilai dan menetapkan penyempurnaan atas pelaksanaan rencana kerja
yang dijabarkan dalam Program Kerja.
c) Menilai dan mengusulkan penyempurnaan dan/atau penelitian lebih lanjut
atas laporan kerja, keuangan dan perbendaharaan yang diajukan oleh Dewan
Pengurus.
d) Membantu Dewan Pengurus untuk memutuskan hal-hal yang tidak dapat
diputuskannya sendiri, dan hasilnya dipertanggungjawabkan kepada
Musyawarah Nasional.
e) Mendengar laporan pengawasan dari Dewan Pengawas.
PASAL12
DEWAN PENGAWAS
12.1. Dewan Pengawas adalah perangkat organisasi yang berfungsi mengawasi
pelaksanaan hasil Musyawarah Nasional oleh Dewan Pengurus.
12.2. Dewan Pengawas merupakan perwakilan anggota yang terdiri dari 7 (tujuh)
anggota Dewan dan dipilih oleh Musyawarah Nasional.
12.3. Dewan Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua,
1 (satu) orang Sekretaris, dan Anggota Dewan Pengawas yang penetapannya
ditentukan oleh Anggota Dewan Pengawas.
12.4. Dalam hal Dewan Pengurus tidak menjalankan fungsinya, Dewan Pengawas
dapat mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk pembentukan
Dewan Pengurus Baru.
12.5. Dewan Pengawas mengesahkan Program Kerja Tahunan dan Anggaran
Penerimaan dan Pengeluaran Tahunan APJII (APPA) yang disusun oleh Dewan
Pengurus.
12.6. Anggota Dewan Pengawas tidak dapat merangkap sebagai anggota Dewan
Pengurus.
12.7. Paling sedikit sekali dalam 3 (tiga) bulan Dewan Pengawas mengadakan
pertemuan dengan Dewan Pengurus.
12.8. Dewan Pengawas dapat melakukan pengawasan dengan mengadakan
pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap dokumen APJII yang dibuat oleh Dewan
Pengurus.
12.9. Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Musyawarah Nasional
dengan masa jabatan yang sama dengan masa jabatan Dewan Pengurus.
12.10. Anggota Dewan Pengawas paruh waktu berdasarkan kebutuhan mendesak
karena halangan Anggota Dewan Pengawas melanjutkan sisa akhir masa
jabatan, maka Rapat Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas dapat menentukan
pengganti untuk disahkan oleh Dewan Pengawas yang diatur oleh Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan memiliki fungsi yang sama dengan
Anggota Dewan Pengawas.

PASAL 13
DEWAN PENGURUS
13.1. Dewan Pengurus dipilih melalui mekanisme formatur.
13.2. Dewan Pengurus terdiri dari: 1 (satu) orang Ketua Umum, sekurang-kurangnya
1 (satu) orang Wakil Ketua, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Sekretaris,
sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Bendahara, dan beberapa Kepala Bidang
sesuai kebutuhan.
13.3. Dewan Pengurus berfungsi:
a) Melaksanakan ketetapan-ketetapan
kewenangannya.

perangkat

APJII

yang

menjadi

b) Menerbitkan surat keputusan kolegial APJII yang bersifat operasional, tata


laksana yang merupakan hasil penjabaran pelaksanaan sesuai dengan
perangkat Perkumpulan dan keputusan rapat anggota lainnya seperti APJII
Open Policy Meeting, Rapat Dewan Pengurus, dan Rapat-rapat lainnya.
c) Menyusun Rencana Program Kerja Tahunan dan Anggaran Penerimaan dan
Pengeluaran APJII (APPA) yang merupakan jabaran Kebijakan Organisasi
yang disahkan oleh Dewan Pengawas.
d) Menjalankan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Program Kerja termasuk
Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran yang telah disahkan oleh Dewan
Pengawas.
e) Mewakili APJII di tingkat Nasional dan Internasional.
f) Mewakili APJII dalam tindakan hukum.
13.4. Dewan Pengurus berhak atas perwakilan penandatangan keluar-masuk dana
APJII, termasuk perbankan guna pengendalian anggaran.
13.5. Dewan Pengurus mempertanggungjawabkan pelaksanaan fungsinya kepada
Musyawarah Nasional pada akhir masa jabatannya atau bilamana Musyawarah
Nasional menghendakinya.
13.6. Masa jabatan Dewan Pengurus berikut perangkat Pengurus lainnya yang
diangkat oleh Dewan Pengurus adalah 3 (tiga) tahun.
13.7. Pemilihan Dewan Pengurus dilakukan dalam Musyawarah Nasional.
13.8. Dewan Pengurus dapat mendelegasikan sebagian dari kewajiban dan
wewenangnya kepada Badan Pelaksana Harian atau kepada seseorang atau
kelompok orang, namun hal itu tidak dapat mengurangi ruang lingkup tanggung
jawab Dewan Pengurus sebagaimana mestinya.
13.9. Pendelegasian kewenangan Dewan Pengurus untuk mewakili APJII dalam
melakukan tindakan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.3 huruf (f)
di atas, dilakukan sekurang-kurangnya oleh: 1 (satu) orang Ketua Umum, 1
(satu) orang Wakil Ketua Umum, 1 (satu) orang Bendahara, dan Ketua Bidang
yang berkaitan.
13.10. Anggota Dewan Pengurus paruh waktu berdasarkan kebutuhan mendesak
karena halangan Anggota Dewan Pengurus melanjutkan sisa akhir masa jabatan

atau diperlukan penambahan Anggota Dewan Pengurus, maka Rapat Dewan


Pengurus dan Dewan Pengawas dapat menentukan pengganti atau penambahan
untuk disahkan oleh Dewan Pengawas yang diatur oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan memiliki fungsi yang sama dengan Anggota
Dewan Pengurus.
PASAL 14
PENGURUS PERWAKILAN WILAYAH DAN/ATAU DAERAH
14.1. Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah adalah perwakilan Dewan
Pengurus Perkumpulan di wilayah dan/atau daerah yang strukturnya setingkat
dengan Ketua Bidang pada kepengurusan dan didukung sekurang-kurangnya 3
(tiga) Anggota PJI.
14.2. Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah sekurang-kurangnya terdiri dari
1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Bendahara, dan 1 (satu) orang Sekretaris.
14.3. Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah diangkat dan diberhentikan oleh
Dewan Pengurus melalui Surat Keputusan Dewan Pengurus dengan
memperhatikan aspirasi dari wilayah.
14.4. Segala kegiatan dan operasional Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah
harus selaras dengan Program Kerja dan wajib tunduk pada Struktur dan
Perangkat APJII sebagimana tercantum dalam Pasal 9 Anggaran Dasar ini.
14.5. Masa kerja kepengurusan perwakilan Wilayah dan/atau Daerah ditentukan
selama 3 (tiga) tahun sejak Surat Keputusan Pengangkatan oleh Dewan
Pengurus APJII.
14.6. Setiap cabang Penyelenggara Jasa Internet (PJI) yang akan bergabung dengan
Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah, diwajibkan melampirkan surat
persetujuan dari PJI Pusat.
14.7. Pengurus Perwakilan Wilayah diperbolehkan mempersiapkan Pengurus
PerwakilanDaerah yang untuk selanjutnya diajukan pembentukan ke Dewan
Pengurus.
14.8. Pengurus Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah wajib memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada Dewan Pengurus secara periodik selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sekali.
14.9. Pengurusn Perwakilan Wilayah dan/atau Daerah berhak mendapatkan bantuan
operasional yang disepakati dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pengurus
dan Dewan Pengawas.
PASAL 15
BADAN PELAKSANA HARIAN
15.1. Badan Pelaksana Harian dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan
Pengurus.
15.2. Merupakan badan pelaksana operasional APJII, yang berfungsi:
a) Menyelenggarakan pelaksanaan teknis harian tugas kepengurusan APJII.

b) Menjaga kesinambungan jalannya tugas-tugas administrasi organisasi APJII


dari suatu masa kepengurusan ke masa kepengurusan berikutnya.
c) Menyelenggarakan Layanan Internet Resources.
d) Mengelola dan mengembangkan layanan Indonesia Internet eXchange.
15.3. Badan Pelaksana Harian terdiri dari tenaga-tenaga yang bekerja penuh bagi
APJII dan dibayar oleh APJII berdasarkan surat perjanjian kerja.
15.4. Tugas dan tanggungjawabnya diatur kemudian di dalam Anggaran Rumah
Tangga.
15.5. Bilamana Badan Pelaksana Harian belum terbentuk, maka tugas-tugas Badan
Pelaksana Harian dilaksanakan oleh Dewan Pengurus.
PASAL 16
PEMBENTUKAN BADAN HUKUM DAN LEMBAGA LAIN
16.1. Diluar perangkat dan struktur organisasi APJII yang disebutkan dalam Pasal
9Anggaran Dasar ini, APJII dapat membentuk sebuah badan hukum dengan
kepemilikan mayoritas penuh bersama dengan kepemilikan lain dimiliki
(diwakili) Dewan Pengawas sebagai ex-officio APJII. Badan hukum ini
nantinya dapat membentuk badan hukum atau lembaga lain, bersama-sama
dengan pihak lain untuk memenuhi misi, tujuan, maupun tugas pokoknya.
16.2. Pembentukan badan hukum atau lembaga ini harus sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
16.3. Pembentukan badan hukum atau lembaga di tingkat Nasional maupun
Internasional harus melalui persetujuan dan disahkan oleh Musyawarah
Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.
16.4. Pimpinan badan hukum atau lembaga diangkat oleh dan bertanggung jawab
kepada Dewan Pengurus.
16.5. Masa jabatan pengurus badan hukum atau lembaga tidak tergantung dari masa
jabatan Dewan Pengurus APJII.
16.6. Dewan Pengurus, Dewan Pengawas, maupun pimpinan badan hukum atau
lembaga yang diangkat harus mematuhi dan memenuhi hal berikut:
a) Badan Hukum atau lembaga lain tidak bersaing dengan usaha Anggota;
b) Tidak mengubah kepemilikan badan hukum atau lembaga yang dibentuk
APJII ke pribadi, pihak lain atau lembaga lain;
c) Menggunakan badan hukum atau lembaga yang dibentuk APJII untuk
kepentingan di luar organisasi;
d) Mencemarkan nama, misi, visi, dan tujuan organisasi maupun badan hukum
atau lembaga yang dibentuk APJII.

BAB IV. PENDELEGASIAN (MANDATORY) SUMBER DAYA INTERNET


PASAL 17
APJII bekerjasama dengan badan-badan Nasional dan Internasional dalam tata kelola
Internet.
PASAL 18
18.1 APJII bekerjasama dengan badan-badan dunia yang mengelola Internet
Protocol (IP) Address dan Autonomus System Number (ASN).
18.2 APJII menerima mandat sebagai National Internet Registry (NIR) dari badan
Sumber Daya Internet dunia untuk mendistribusikan IP Address dan ASN bagi
masyarakat pengguna Internet di Indonesia
18.3 APJII wajib bekerjasama dengan badan-badan dunia yang mengelola domain
Name System.
18.4 Registry DNS DTD di Indonesia yang dikelola oleh APJII adalah terbatas pada
Registry net.id.
18.5 Mengawal tata kelola cc-TLD .id dengan berperan aktif sebagai anggota
Forum Nama Domain Internet Indonesia dan sebagai Anggota Representasi di
PANDI.
18.6 Menjalankan APJII sebagai registrar net.id yang sudah disepakati dengan
PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia).
18.7 Mendorong agar anggota yang memenuhi syarat yang dapat menjadi registrar
nama domain .id.
BAB V. REGISTRY
PASAL 19
KELEMBAGAAN
19.1. Dalam melaksanakan Pasal 17 dan Pasal 18 Anggaran Dasar ini, akan dibentuk
suatu badan oleh Anggota/APJII yang berada di bawah Pengurus Pusat.
19.2. Badan pengelolaan sumber daya internet sebagaimana yang disebut pada ayat 1
Pasal ini disebut Indonesia Network Information Center (IDNIC). Pengaturan
lebih lanjuta akan diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga APJII.

1.
2.
1.
2.

3.

PASAL 20
LAYANAN
Dalam melaksanakan kegiatannya, APJII memberikan layanan IIX dan
Layanan IDNIC serta Layanan Sertifikasi dan Training.
Layanan APJII lainnya meliputi namun tidak terbatas pada seminar, security
monitoring and response.
PASAL 20A
Pengelolaan Jaringan Indonesia Internet Exchange (IIX) dilaksanakan oleh
suatu bidang dalam Dewan Pengurus.
Bidang tersebut berpedoman kepada prinsip kebersamaan, kemitraan, tidak
bersaing dengan Anggota, netral, nir-laba atau tidak semata-mata mencari
keuntungan, profesional dan independen, dengan tujuan untuk memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya kepada Anggota.
Layanan IIX adalah layanan interkoneksi Nasional antar anggota.

4. Pemilihan titik-titik dimana IIX berada harus memenuhi kriteria tertentu yang
diputuskan oleh Dewan Pengurus.
5. Pengelolaan IIX berada sepenuhnya dibawah tanggung jawab dan kendali
APJII.
6. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam pengoperasian IIX diputuskan di
dalam Open Policy Meeting yang akan dijelaskan dalam Peraturan Asosiasi.
BAB VI. KEUANGAN DAN PERBENDAHARAAN
PASAL 21
PERBENDAHARAAN
Perbendaharaan APJII terdiri dari:
21.1. Uang tunai, saldo bank dan surat-surat berharga lainnya.
21.2. Barang bergerak maupun tidak bergerak yang terdaftar dan tercatat sebagai
milik APJII.
21.3. Hutang-piutang.
21.4. Segala aset yang sah yang dikelola oleh APJII.
PASAL 22
SUMBER KEUANGAN
Keuangan APJII berasal dari:
22.1. Uang Pangkal anggota.
22.2. Uang Iuran anggota.
22.3. Uang Iuran penggunaan layanan.
22.4. Uang hasil kegiatan APJII secara langsung dan tidak langsung.
22.5. Uang sumbangan yang tidak mengikat dan sah.
22.6. Uang hasil penjualan barang bergerak maupun tidak bergerak secara sah.

BAB VII. PENUTUP


PASAL 23
PERUBAHAN/PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
23.1. Perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar APJII untuk pertama kalinya
dilakukan atas keputusan Musyawarah Nasional III yang dimuat dalam akta
yang dibuat oleh DARBI, Sarjana Hukum, pada waktu itu Notaris di Jakarta
pada tanggal 27-05-2002 (duapuluh tujuh Mei duaribu dua) Nomor 115,
kemudian Perubahan dan Penyempurnaan Anggaran Dasar APJII untuk kedua
kalinya dilakukan atas keputusan Musyawaarah Nasional APJII IV yang dimuat
dalam akta yang dibuat oleh DARBI, Sarjana Hukum, pada waktu itu Notaris di
Jakarta, tanggal 03-05-2005 (tiga Mei duaribu lima) Nomor 3, selanjutnya
perubahan dan penyempurnaan ketiga kalinya dilakukan atas keputusan
Musyawarah Nasional Luar Biasa APJII pada tanggal 25-01-2006 (duapuluh
lima Januari duaribu enam), yang dimuat dalam akta yang dibuat di hadapan
saya, Notaris, tertanggal 22-07-2009 (duapuluh dua Juli duaribu sembilan)
Nomor 08 dan perubahan dan penyempurnaan keempat serta terakhir kalinya
dilakukan atas Keputusan Musyawarah Nasional VI APJII pada tanggal 24-072009 (duapuluh empat Juli duaribu sembilan).
23.2. Selanjutnya perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional dan/atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa dengan quorum 2/3 (dua per tiga).
PASAL 24
PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN ASOSIASI
24.1. APJII hanya dapat melakukan penggabungan dan dibubarkan melalui
Musyawarah Nasional Luar Biasa yang diselenggarakan khusus untuk
keperluan tersebut dengan quorum (tiga per empat).
24.2. Hal-hal yang menyangkut penggabungan dan pembubaran tersebut akan diatur
lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.
PASAL 25
PERATURAN PELAKSANAAN
25.1. Pelaksanaan lebih lanjut atas ketentuan-ketentuan di dalam Anggaran Dasar ini
diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.
25.2. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah
Tangga akan diatur kemudian oleh Dewan Pengurus melalui ketetapanketetapan dan keputusan-keputusan yang mengacu pada ketentuan-ketentuan di
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
--oOo--

Anda mungkin juga menyukai