Anda di halaman 1dari 4

A.

FISIOLOGI SISTEM OTOT


Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah
energi kimia menjadi energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk
menggerakkan rangka, sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan.
Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu
menggerakan tulang. Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk
berkontraksi.
Otot membentuk 40-50% berat badan; kira-kira1/3-nya merupakan protein
tubuh dan

-nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.

Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot
tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh, dan sebagian kecil ada
yang melekat di bawah permukaan kulit.
Peranan otot (muscle) yang utama ialah sebagai penggerak alat tubuh lain.
Hal ini disebabkan oleh sifat otot yang mampu berkontraksi, sedangkan kontraksi
dapat berlangsung bila ada rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau
oleh pengaruh lain. Kontraksi dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa
ATP yang terbentuk pada sel otot. Kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh 2
jenis protein yaitu aktin dan myosin. Interaksi dari 2 protein tersebut
menyebabkan terjadinya kontraksi pada otot.
Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari :
a)

Fascia, adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan lunak.

Fungsi fascia yaitu mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot,


memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat
peredaran darah dan saraf.
b) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang mengembung.

c)

Tendon (urat otot), yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari jaringan

ikat dan besrifat liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan
sebagai berikut.

Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak


berubah kedudukannyaa ketika otot berkontraksi.

Inersio. Merupakan tendon yang melekat pada tulang yang


bergerak ketika otot berkontraksi.

B. FUNGSI OTOT
1. Pergerakan
Rangka otot disusun berpasangan disisi berlawanan dari sendi. Ketika
salah satu otot berkontraksi, maka otot pasangannya harus rileks sehingga
akan menyebabkan gerakan. Gerakan seperti ini disebut sebagai
penggerak.
2. Produksi panas
Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mepertahankan suhu tubuh normal.
3. Mempertahankan postur
Postur dapat menjaga keselarasan bersama yang optimal yang mampu
melawan kekuatan gravitasi seperti menjaga kepala, menarik bahu, dan
mendukung tulang belakang. Otot yang berkaitan dengan postur dapat
menghasilkan jumlah kekuatan rendah yang disebut sebagai tonik.

C. Kerusakan yang dapat dialami oleh otot :

Kelelahan Otot

Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan
kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.

Astrofi Otot

Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan
kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.

Distrofi Otot

Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak
karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.

Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff

Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang /
peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada
leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang

Hipotrofit Otot

Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot
menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang
berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga berlebih.

Hernis Abdominal

Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan
penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam
rongga perut.

D. Otot jika cedera akan mengalami


1. Nyeri
2. Bengkak
3. Memar
4. Keterbatasan gerakan
5. Kemerah-merahan
6. Kram

DAFTAR PUSTAKA
C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1992.
Williams, Lippincott dan Wilkins. (2000). Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran/ Richard S. Snell Ed 6. alih bahasa Liliana Sugiharto. (2006).
Jakarta : EGC
Gibson, John. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2003.

Anda mungkin juga menyukai