Penyangga denture
Pada complete denture, tekanan oklusi yang terjadi akan ditahan oleh denture base dan
diteruskan pada mukosa ridge dibawahnya; submukosa, periosteum dan tulang. Oleh sebab itu denture
base harus dibuat seluas mungkin pada batasan anatomis fungsional rahang, sehingga tekanan oklusi
yang terjadi secara horizontal ataupun vertical dapat disebarkan ke area struktur penyangga yang luas
dan tekanan per unit area harus dijaga supaya tetap minimal.
Jaringan penyangga pada maxilla yang tak bergigi (edentulous maxillae) pada umumnya dapat
menahan tekanan oklusal dibandingkan dengan edentulous mandibula, karena maxilla mempunyai
tulang palatum dengan permukaan yang luas untuk menahan denture
Dibandingkan dengan mandibula yang mempunyai area penyangga relatif kecil. Selain itu
mukosa pada mandibula relatif lebih tipis dan lembut serta tulang mandibula rentan akan resorpsi. Hal
ini yang mendasari bahwa single denture pada rahang bawah yang mempunyai lawan dengan gigi asli di
rahang atas harus dihindari. Dengan kata lain merupakan kontra indikasi membuat single denture di
rahang bawah. Namun bila drg sanggup untuk membuatnya dengan memperhatikan dan berpatokan
dengan kaidah prinsip oklusi, hal ini merupakan tantangan tersendiri.
dan artikulasi
c.Penyesuaian oklusal
d.Overjet
dan overbite
e.Penyusunan gigi
a. Penetapan gigit
Untuk mendapatkan hubungan ini perlu melakukan centric record pada rahang atas dan rahang bawah.
Galengan gigit Rahang atas yang sudah jadi dicobakan pada penderita. Hal yang harus diperhatikan
adalah: galengan gigit harus retentive, kemudian dilakukan pemeriksan kesejajaran, galengan gigit
bagian posterior harus sejajajar dengan garis tragus alanasi sedangkan galengan gigit bagian anterior
harus sejajar dengan garis interpupil, kemudian periksa hubungan galengan gigit rahang atas bagian
anterior dengan gigi asli rahang bawah serta profil penderita.Tentukan rest posisi dengan mengukur
jarak ujung hidung dengan ujung dagu dalam keadaan istirahat . Bilamana pada rahang bawah juga
dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL), maka pada rahang tersebut perlu dibuatkan galengan
gigit. Galengan gigit rahang bawah dimasukkan dalam mulut penderita dan lakukan check bite terhadap
galengan gigit rahang atas guna mengetahui apakah hubungan antar galengan tersebut sudah seimbang.
Setelah itu ukur vertical dimensi (tinggi gigitj.Sebelum dilakukan penetapan gigit,penderita perlu dilatih
untuk mendapatkan posisi / letak mandbula paling posterior terhadap maksila dengan benar.Kemudian
lakukan penetapan gigit dengan cara: galengan gigit yang dibuat dari malam permukaannya dicacah dan
dilunakkan dengan menggunakan pisau model yang telah dipanasi, kemudian penderita diperintahkan
menggigit/mempertemukan galengan atas dengan gigi asli di rahang bawah,sehingga pada galengan
gigit tersebut tampak cetakan bekas gigitan . Prinsip penetepan gigit pada single complete denture pada
umumnya sama dengan pada complete denture yang dibuat pada rahang atas dan rahang bawah.
harus diperiksa apakah curvature sudah terbentuk. Selanjutnya perubahan yang telah ditandai pada
model kerja dibuat dalam mulut.Metode ini yang dilakukan di klinik Prostodonsia Unair.
e. Penyusunan gigi
Gigi disusun dengan inklinasi dan tumpang gigit yang tepat.Bidang oklusal disesuaikan dan gigi disusun
dengan memperhatikan susunan yang diperlukan untuk mendapatkan oklusi yang seimbang. Artikulator
digerakkan ke berbagai posisi eksentrik guna mendapatkan kontak oklusi yang seimbang. Gigi-gigi perlu
disusun kembali untuk mendapatkan oklusi seimbang sebaik mungkin. Meskipun demikian,mungkin
terlihat bawwa gigi asli menghalangi keseimbangan ini,sehingga perlu dilakukan pengasahan gigi pada
model untuk menghilangkan hambatan tersebut. Bila gigi tiruan tetap atau sebagian lepasan juga akan
dibuatkan pada rahang lawannya,perawatan dilakukan secara bersamaan. Tujuannya adalah untuk
memasang semua gigi tiruan (GTT atau GTSL) pada saat yang bersamaan untuk menjamin pembentukan
relasi oklusal yang optimal. Pemilihan kapan dipakai anasir gigi anatomis atau non anatomis tergantung
dari bentuk oklusal gigi asli
SINGLE DENTURE / SINGLE COMPLETE DENTURE bisa dibuat jika BERLAWANAN dengan salah satu
dibawah ini:
1. Gigi asli yang terdapat dalam jumlah tertentu dan tidak terlalu memerlukan gigi tiruan
permanen/lepasan
2. Rahang dengan edentulous parsial,dimana gigi yang tanggal telah atau akan diganti dengan gigi
tiruan tetap (GTT)
3. Rahang dengan edentulous parsial,dimana gigi yang hilanh telah atau akan diganti dengan gigi
tiruan sebagian lepasan (GTSL)
4. Complete denture yang sudah ada
Pada single maxillary complete denture mempunyai keuntungan antara lain: denture lebih
stabil,denture lebih mudah bertahan pada tempatnya dan penderita lebih mudah bertoleransi pada
complete denture dirahang atas daripada complete denture di rahang bawah.
Pada single complete denture di rahang atas yang berlawanan dengan gigi asli di rahang bawah
memerlukan perawatan pendahuluan seperti penyesuaian oklusi (occlusal adjustment),reposisi gigi
asli,hal ini untuk mendapatkan oklusal yang seimbang dalam hubungan sentrik.
Pada single complete denture rahang atas yang berlawanan dengan rahang bawah yang ada GTT:
Masalah yang timbul berhubungan dengan restorasi
Prinsip oklusi sama dengan complete denture
Bahan yang digunakan:jika GTT dibuat dari porselen maka anasir gigi pada complete
denture dipilih porselen atau akrilik,jika permukaan oklusal gigi asli emas maka permukaan
anasir single denture harus emas atau akrilik
Single complete denture MANDIBULAR yang berlawanan dengan gigi asli rahang atas dikatakan kontra
indikasi dengan alasan: kekuatan penutupan rahang pada gigi asli rahang atas pada saat beroklusi dapat
memindahkan tekanan yang besar pada complete denture di rahang bawah,dimana struktur
penyangganya tidak dapat menahan,sehingga terjadi kerusakan pada edentulous ridge rahang bawah
(resorpsi tulang). Complete denture pada rahang bawah relativ tidak stabil karena terdapat mandibula
yang selalu bergerak dan terdapat lidah (otot lidah adalah otot yang paling aktif).
Jika drg yakin dapat mengatasi single complete denture rahang bawah ,maka hal tersebut merupakan
suatu tantangan untuk dapat membuatnya.
TAHAPAN KERJA
Menurut Kelly:
-
Menurut Saunders:
-
Mengatasinya:
DAFTAR PUSTAKA
1. Carr, McGivney, Brown, McCraken's Removable Partial Prosthodontics, 11th Edition, 2005,
Mosby
2. Sharry, Complete Denture Prosthodontics, 3rd Edition, 1974, McGraw-Hill Book Company
3. Deepak Nallaswamy, Textbook of Prosthodontic Jaypee Brothers; New Delhi 2006
5/6/2015
SINGLE DENTURE
SINGLE COMPLETE DENTURE
GIGI TIRUAN LENGKAP TUNGGAL
BERLAWANAN DENGAN GIGI ASLI
DEFINISI
Kehilangan semua gigi pada salah satu rahang,
sementara pada rahang antagonis masih
ditemukan banyak gigi, gigi masih lengkap
atau gigi tinggal sebagian
Penetapan Gigit
Prinsip sama dengan penetapan gigit complete denture
5/6/2015
Penyesuaian Oklusal
Sering dilakukan pada gigi-gigi anterior dan gigi-gigi
molar
Perhatikan sensitivitas pulpa
Pada gigi molar yang miring perlu dibuatkan mahkota
tuang atau onlay
Sebaiknya pembuatan mahkota dan gigi tiruan yang
belum jadi diatur secara bersamaan
Penyusunan Gigi
Inklinasi dan tumpang gigit yang tepat
Kontak oklusi harus seimbang -> artikulator
digerakkan ke posisi eksentrik
5/6/2015
Tahapan Kerja
(Combination Syndrome)
Denture goyang (perlu relining berulang)
Kerusakan pada mukosa dan resorpsi ridge
Midline fracture GTL RA
(Kelly)
Perubahan klinis:
Tulang bagian anterior rahang atas hilang
Tubermaxillary tumbuh berlebihan
Papila hyperplasia
Extrusi gigi-gigi anterior rahang bawah
Resorbsi tulang dibawah denture
5/6/2015
Solusi:
(Saunders):
Vertikal dimensi menjadi berkurang
Occlusal plane discrepancy
Rahang bawah mengalami reposisi ke anterior
Poor adaptation
Epulis fissuratun
Perubahan pada jarinagn periodontal
Toleransi penderita
Pemilihan bahan cetak, tehnik mencetak
Pengasahan selektif pada gigi-gigi asli dengan teliti
Melakukan penetapan gigit dengan benar
Melakukan intermaxillary record, remounting,
pengasahan selektif dengan teliti
Denture base dibuat dengan bahan yang baik
Pembuatan over denture
Mempertahankan gigi posterior yang lemah dengan
perawatan endodontik & periodontik
Implant supported overdenture
Kontrol periodik
5/6/2015