Anda di halaman 1dari 12

SINGLE DENTURE

SINGLE COMPLETE DENTURE


GIGI TIRUAN LENGKAP SATU RAHANG BERLAWANAN DENGAN GIGI ASLI
Pendahuluan
Single denture adalah suatu keadaan dimana pasien kehilangan semua gigi pada salah satu rahang,
sementara pada rahang antagonis masih ditemukan banyak gigi atau gigi masih lengkap atau gigi
tertinggal sebagian. Sebenarnya kasus ini tidak banyak dijumpai.
Pada keadaan seperti ini terapi rehabilitasi yang dipilih adalah pembuatan suatu complete denture pada
salah satu rahang, meskipun keberhasilannya kadang-kadang sulit dicapai.
Kesulitan disebabkan oleh:
Perbedaan tekanan (beban) yang terjadi dari gigi asli pada gigi tiruan, hal itu terjadi dimana pada gigi asli
molar mempunyai tekanan sebesar 198 Ib sedangkan tekanan pada gigi tiruan mempunyai beban statis
maximum 26 lb (Anderson and Storer 1966). Perbedaan tekanan yang besar ini akan membuat denture
kalah ketika beroklusi dengan gigi asli.
Bentuk anatomi oklusal gigi asli yang tertinggal cenderung tidak sesuai dengan bentuk oklusal anasir gigi
tiruan. Bentuk cusp gigi asli umumnya tajam dan tinggi yang akan mengakibatkan denture terdorong
dan terseret dari ridge (dalam arah horizontal) ketika dalam keadaan oklusi dan artikulasi (pada saat
berfungsi). Hal ini dapat menyebabkan fondasi dibawah denture (ridge) mengalami resorpsi dan
kejadian ini akan terus berlangsung dan mengakibatkan denture tidak fit lagi selanjutnya membuat
pasien mengeluh denture menjadi goyang.
Kemungkinan gigi hilang:
- Trauma oleh karena pembedahan atau kecelakaan atau karena proses radiasi
- Penyakit periodontal
Oleh sebab itu perlu dipertimbangkan:
- Mempertahankan gigi di Rahang atas (sehubungan dengan estetik,penderita tidak ingin kehilangan
seluruh giginya)
- Perawatan/pemeliharaan residual ridge
- Trauma mental (penderita pernah mengalami trauma pasa saat pencabutan giginya). Pada keadaan
ini perlu dijelaskan pada penderita tentang konsekuensi yang mungkin terjadi bilamana gigi tidak
dicabut.

Penyangga denture
Pada complete denture, tekanan oklusi yang terjadi akan ditahan oleh denture base dan
diteruskan pada mukosa ridge dibawahnya; submukosa, periosteum dan tulang. Oleh sebab itu denture
base harus dibuat seluas mungkin pada batasan anatomis fungsional rahang, sehingga tekanan oklusi
yang terjadi secara horizontal ataupun vertical dapat disebarkan ke area struktur penyangga yang luas
dan tekanan per unit area harus dijaga supaya tetap minimal.
Jaringan penyangga pada maxilla yang tak bergigi (edentulous maxillae) pada umumnya dapat
menahan tekanan oklusal dibandingkan dengan edentulous mandibula, karena maxilla mempunyai
tulang palatum dengan permukaan yang luas untuk menahan denture
Dibandingkan dengan mandibula yang mempunyai area penyangga relatif kecil. Selain itu
mukosa pada mandibula relatif lebih tipis dan lembut serta tulang mandibula rentan akan resorpsi. Hal
ini yang mendasari bahwa single denture pada rahang bawah yang mempunyai lawan dengan gigi asli di
rahang atas harus dihindari. Dengan kata lain merupakan kontra indikasi membuat single denture di
rahang bawah. Namun bila drg sanggup untuk membuatnya dengan memperhatikan dan berpatokan
dengan kaidah prinsip oklusi, hal ini merupakan tantangan tersendiri.

Single complete denture rahang bawah dapat dibuat bilamana :


1. Jika mempunyai hubungan rahang kias III (mandibula lebih besar daripada ukuran normal,ukuran dan
bentuk jaringan penyangga cukup kuat untuk menahan dorongan/tekanan dari gigi asli di rahang atas).
2. Jika ukuran mandibula normal sedangkan maxilla lebih kecil, maka gigi asli di rahang atas dapat
dipertahankan (sebab edentulous ridge rahang bawah berakibat tidak menerima beban yang besar dari
tekanan gigi pada maxilla yang kecil)
3. Jika ada cleft palate. Pada kasus cleft palate, gigi di rahang atas harus dipertahankan selama mungkin,
pada penderita ini .Dental arch (lengkung gigi) sering kali bentuknya kecil.
Hal yang penting untuk diperhatikan pada pembuatan single denture
a.Penetapan gigit harus benar
b.Oklusi

dan artikulasi

c.Penyesuaian oklusal
d.Overjet

dan overbite

e.Penyusunan gigi

a. Penetapan gigit

Untuk mendapatkan hubungan ini perlu melakukan centric record pada rahang atas dan rahang bawah.
Galengan gigit Rahang atas yang sudah jadi dicobakan pada penderita. Hal yang harus diperhatikan
adalah: galengan gigit harus retentive, kemudian dilakukan pemeriksan kesejajaran, galengan gigit
bagian posterior harus sejajajar dengan garis tragus alanasi sedangkan galengan gigit bagian anterior
harus sejajar dengan garis interpupil, kemudian periksa hubungan galengan gigit rahang atas bagian
anterior dengan gigi asli rahang bawah serta profil penderita.Tentukan rest posisi dengan mengukur
jarak ujung hidung dengan ujung dagu dalam keadaan istirahat . Bilamana pada rahang bawah juga
dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL), maka pada rahang tersebut perlu dibuatkan galengan
gigit. Galengan gigit rahang bawah dimasukkan dalam mulut penderita dan lakukan check bite terhadap
galengan gigit rahang atas guna mengetahui apakah hubungan antar galengan tersebut sudah seimbang.
Setelah itu ukur vertical dimensi (tinggi gigitj.Sebelum dilakukan penetapan gigit,penderita perlu dilatih
untuk mendapatkan posisi / letak mandbula paling posterior terhadap maksila dengan benar.Kemudian
lakukan penetapan gigit dengan cara: galengan gigit yang dibuat dari malam permukaannya dicacah dan
dilunakkan dengan menggunakan pisau model yang telah dipanasi, kemudian penderita diperintahkan
menggigit/mempertemukan galengan atas dengan gigi asli di rahang bawah,sehingga pada galengan
gigit tersebut tampak cetakan bekas gigitan . Prinsip penetepan gigit pada single complete denture pada
umumnya sama dengan pada complete denture yang dibuat pada rahang atas dan rahang bawah.

b. Oklusi dan artikulasi


Ada 2 metode dalam menentukan oklusi yaitu:
1.Metode dari Swenson (Boucher 1964), Pada metode ini , setelah diperoleh penetapan gigit,model
kerja ditanam pada articulator dan selanjutnya dilakukan penyusunan gigi. Pada saat penyusunan gigi
akan diperoleh oklusi yang natural (asli). Pada keadaan ini oklusi yang dijumpai biasanya tidak harmonis
oleh sebab itu perlu dilakukan penyesuaian (adjustment) dengan cara: memberi tanda dengan pensil
pada gigi yg menyebabkan oklusi tak harmonis ( gigi di model) yang selanjutnya dilakukan pemotongan
dengan pisau atau bur pada gigi tersebut. Pada tahap ini penyesuaian oklusal dapat pula dilakukan pada
anasir gigi tiruan bila penyesuaian oklusi tidak terlalu banyak. Bilamana koreksi ini telah
dilakukan,selanjutnya dicobakan pada penderita dengan complete denture sebagai pedoman.Semua
penyesuaian oklusal yang dibuat pada model kerja dilakukan dalam mulut penderita. Lakukan
pencetakan rahang setelah dilakukan penyesuaian dan lakukan penetapan gigit lagi dan selanjutnya
model ditanam kembali pada articulator. Susunan gigi di tata kembal untuk selanjutnya di uji cobakan
pada penderita. Metode ini lebih akurat namun memerlukan bayak waktu.
2.Menentukan oklusi dengan pemakaian kurva template oklusal (Yurkas,1968)Template terbuat dari
metal berbentuk U dengan permukaan bagian bawah agak konvex.Bentukan ini mewakili curva of Spee
dan curva of Monson. Template diletakkan pada permukaan oklusal gigi model kerja sehingga cusp yang
tinggi atau rendah dapat di identifikasi (beri tanda dengan pensil).Cusp yang tinggi dikurangi dengan
pisau yang tajam. Keadaan ini tak bisa selalu dilakukan agar semua gigi dapat menyentuh template, dan

harus diperiksa apakah curvature sudah terbentuk. Selanjutnya perubahan yang telah ditandai pada
model kerja dibuat dalam mulut.Metode ini yang dilakukan di klinik Prostodonsia Unair.

c. Penyesuaian oklusal (occlusal adjustment)


Penyesuaian oklusal yang paling umum dilakukan biasanya melibatkan gigi anterior dan gigi molar
belakang. Seringkali dijumpai mahkota gigi asli Incisor rahang bawah yang panjang harus dibatasi,namun
hal tersebut bisa membahayakan pada gigi yang sensitive terhadap pulpa. Pada gigi molar rahang
bawah yang miring perlu dilakukan perbaikan dengan membuat mahkota tuang atau onlay, yang
tentunya telah dipersiapkan penyesuaian oklusal oleh drg dan bekerja sama dengan laboratorium.
Sebenarnya, akan lebih mudah membuat oklusi yang cocok jika mahkota yang masih terbuat dari
wax(malam) dan gigitiruan yang belum jadi dan diatur pada saat bersamaan dengan pembuatan
denture.

d. Overbite dan Overjet


Gigi asli anterior sering memiliki overbite yang besar dan overjet kecil. Keadaan ini dapat ditoleransi
dengan gigi asli karena disangga dengan kuat oleh tulang alveolar dan memiliki reseptor periodontal
sehingga dapat mencegah kontak oklusal traumatis ketika mendapat tekanan dari otot-otot mastikasi.
Pada complete denture,karena gigi asli hilang maka reseptor periodontal menjadi hilang,sehingga
dengan adanya overbite yang besar dan overjet kecil dapat menimbulkan resiko trauma pada ridge
anterior sebagai akibat dari tekanan oklusal yang berlebihan terhadap bagian anterior denture. Pada
keadaan gigi asli rahang bawah yang bertindihan dengan complete denture di rahang atas dimana gigi
asli anterior rahang bawah tinggi,maka perlu dilakukan pengurangan overbite dengan mengasah
(grinding) tepi incisal gigi anterior rahang bawah dan meningkatkan anasir gigi anterior atas . Anasir gigi
harus dinaikkan dengan tubuhnya dan tidak diperpendek denga grinding tepi incisal,karena akan
menciptakan penampilan yng kurang pas (buntung). Dalam hal ini model yang dibuat sebelum dilakukan
pencabutan gigi ( preextraction cast) dapat dijadikan pedoman. Perubahan ini perlu dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya trauma oleh karena kontak gigi anterior.

e. Penyusunan gigi
Gigi disusun dengan inklinasi dan tumpang gigit yang tepat.Bidang oklusal disesuaikan dan gigi disusun
dengan memperhatikan susunan yang diperlukan untuk mendapatkan oklusi yang seimbang. Artikulator
digerakkan ke berbagai posisi eksentrik guna mendapatkan kontak oklusi yang seimbang. Gigi-gigi perlu
disusun kembali untuk mendapatkan oklusi seimbang sebaik mungkin. Meskipun demikian,mungkin
terlihat bawwa gigi asli menghalangi keseimbangan ini,sehingga perlu dilakukan pengasahan gigi pada
model untuk menghilangkan hambatan tersebut. Bila gigi tiruan tetap atau sebagian lepasan juga akan
dibuatkan pada rahang lawannya,perawatan dilakukan secara bersamaan. Tujuannya adalah untuk

memasang semua gigi tiruan (GTT atau GTSL) pada saat yang bersamaan untuk menjamin pembentukan
relasi oklusal yang optimal. Pemilihan kapan dipakai anasir gigi anatomis atau non anatomis tergantung
dari bentuk oklusal gigi asli

SINGLE DENTURE / SINGLE COMPLETE DENTURE bisa dibuat jika BERLAWANAN dengan salah satu
dibawah ini:
1. Gigi asli yang terdapat dalam jumlah tertentu dan tidak terlalu memerlukan gigi tiruan
permanen/lepasan
2. Rahang dengan edentulous parsial,dimana gigi yang tanggal telah atau akan diganti dengan gigi
tiruan tetap (GTT)
3. Rahang dengan edentulous parsial,dimana gigi yang hilanh telah atau akan diganti dengan gigi
tiruan sebagian lepasan (GTSL)
4. Complete denture yang sudah ada
Pada single maxillary complete denture mempunyai keuntungan antara lain: denture lebih
stabil,denture lebih mudah bertahan pada tempatnya dan penderita lebih mudah bertoleransi pada
complete denture dirahang atas daripada complete denture di rahang bawah.
Pada single complete denture di rahang atas yang berlawanan dengan gigi asli di rahang bawah
memerlukan perawatan pendahuluan seperti penyesuaian oklusi (occlusal adjustment),reposisi gigi
asli,hal ini untuk mendapatkan oklusal yang seimbang dalam hubungan sentrik.
Pada single complete denture rahang atas yang berlawanan dengan rahang bawah yang ada GTT:
Masalah yang timbul berhubungan dengan restorasi
Prinsip oklusi sama dengan complete denture
Bahan yang digunakan:jika GTT dibuat dari porselen maka anasir gigi pada complete
denture dipilih porselen atau akrilik,jika permukaan oklusal gigi asli emas maka permukaan
anasir single denture harus emas atau akrilik
Single complete denture MANDIBULAR yang berlawanan dengan gigi asli rahang atas dikatakan kontra
indikasi dengan alasan: kekuatan penutupan rahang pada gigi asli rahang atas pada saat beroklusi dapat
memindahkan tekanan yang besar pada complete denture di rahang bawah,dimana struktur
penyangganya tidak dapat menahan,sehingga terjadi kerusakan pada edentulous ridge rahang bawah
(resorpsi tulang). Complete denture pada rahang bawah relativ tidak stabil karena terdapat mandibula
yang selalu bergerak dan terdapat lidah (otot lidah adalah otot yang paling aktif).
Jika drg yakin dapat mengatasi single complete denture rahang bawah ,maka hal tersebut merupakan
suatu tantangan untuk dapat membuatnya.

TAHAPAN KERJA

1. Persiapan rongga mulut


Meliputi antara lain: pencabutan,reposisi,pembuatan restorasi,occlusal adjustment
2. Pencetakan rahang, meliputi pencetakan anatomis untuk model studi dan pencetakan
fungsional untuk model kerja
3. Penetapan gigit
4. Penyusunan gigi
5. Pasang coba gigi tiruan base malam
6. Pasang coba gigi tiruan akrilik7
7. Intermaxillary record, hal ini dilakukan bila diperlukan,misalnya pada kasus single complete
denture RA yang berlawanan dengan denture kasus kias I atau II Kennedy sadlle panjang(long
free end sadle),karena membutuhkan ketelitian dalam oklusi.
8. Selective grinding. Pada single complete denture,selective grinding dapat dilakukan secara direk
didaiam mulut bila grinding yang akan dilakukan tidak terlalu banyak. Namun bila dilakukan
intermaxillary record maka harus dilakukan selective grinding diluar mulut. Caranya: denture
rahang bawah diinsersikan dalam mulut, sebelumnya klamer harus sedikit dilonggarkan agar
denture dapat dikeluarkan dengan mudah,kemudian rahang beserta denture yang ada dalam
mulut dicetak dengan bahan cetak alginate. Hasil cetakan ,dimana denture menempel pada
cetakan tersebut di cor dengan gips (bagian denture yang menghadap mukosa diulasi dengan
vaselin) untuk mendapatkan model. Setelah itu model ditanam pada articulator dan selanjutnya
dilakukan selective grinding.
9. Pemulasan
10. Insersi
11. Kontrol
Masalah utama dari single complete denture yaitu: beban gigi asli yang besar dipindahkan ke struktur
penyangga denture dalam hal ini edentulous ridge, sehingga edentulous ridge mengalami resorbsi yang
berakibat denture menjadi goyang yang pada akhirnya dapat menjadi mudah patah. Keadaan ini disebut
dengan Single denture syndrome (Combination syndrome/ Kelly's syndrome)
Bahan pelapis lunak yang permanen perlu yang dipertimbangkan untuk mengurangi tekanan pasa sisa
tulang alveolar.
Oleh karena itu KONTROL PERIODIK harus dilakukan minimal 6 bulan
Perubahan klinis yang terjadi:

Menurut Kelly:
-

Tulang bagian anterior rahang atas hilang (flabby tissue)


Tubermaxillary tumbuh berlebihan
Papila hyperplasia
Ekstrusi gigi-gigi anterior rahang bawah
Resorbsi tulang dibawah denture

Menurut Saunders:
-

Vertikal dimensi menjadi berkurang


Occlusal plane discrepancy
Rahang bawah mengalami reposisi ke anterior
Poor adaptation
Epulis fissuratum
Perubahan pada jaringan periodontal

Mengatasinya:

Perlu toleransi penderita


Pemilihan bahan cetak,tekhnik mencetak
Pengasahan selektif pada permukaan oklusal gigi-gigi di rahang bawah dengan teliti dan
efisien
Melakukan penetapan gigit dengan benar
Penyusunan gigi: bidang oklusal gigi asli dibuat sama tinggi dan anasir gigi tiruan disusun
hanya berkontak dengan bagian tertinggi dari gigi asli
Lakukan intermaxillary record,remounting dan pengasahan selektif dengan seksama
Denture base dibuat dari bahan yang baik (misalnya metal)
Pembuatan overdenture
Mempertahankan gigi posterior yang lemah sebagai abutment dengan tekhnik endodontic
dan periodontik
Implant supported overdenture
KONTROL SECARA PERIODIK

DAFTAR PUSTAKA
1. Carr, McGivney, Brown, McCraken's Removable Partial Prosthodontics, 11th Edition, 2005,
Mosby
2. Sharry, Complete Denture Prosthodontics, 3rd Edition, 1974, McGraw-Hill Book Company
3. Deepak Nallaswamy, Textbook of Prosthodontic Jaypee Brothers; New Delhi 2006

5/6/2015

SINGLE DENTURE
SINGLE COMPLETE DENTURE
GIGI TIRUAN LENGKAP TUNGGAL
BERLAWANAN DENGAN GIGI ASLI

DEFINISI
Kehilangan semua gigi pada salah satu rahang,
sementara pada rahang antagonis masih
ditemukan banyak gigi, gigi masih lengkap
atau gigi tinggal sebagian

Rostiny, drg., Mkes., SpPros(K)

KENDALA / KESULITAN SINGLE DENTURE


Perbedaan kekuatan kunyah dari gigi tiruan lengkap
dan gigi asli
Mendapatkan oklusi yang harmonis, karena:
Rahang antagonis terdapat gigi asli yang dapat
mengalami malposisi seperti: gigi tipping, supra erupsi,
rotasi, cusp gigi posterior yang tinggi dan tajam atau
abrasi.
Penderita dengan single denture cenderung
mengunyah pada sisi dimana gigi asli masih ada
Sulit mendapatkan estetik gigi yang baik

HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN


Penetapan gigit

Oklusi dan artikulasi


Penyesuaian oklusal
Overjet dan overbite
Penyusunan gigi

Hal diatas mengakibatkan distribusi beban tidak merata


sehingga terjadi reaksi jaringan

Penetapan Gigit
Prinsip sama dengan penetapan gigit complete denture

Oklusi dan Artikulasi


Ada 2 metode dalam menentukan oklusi:
1. Metode Swenson (Boucher, 1964)
- Setelah dilakukan penetapan gigit, model kerja + galengan gigit
ditanam, dalam artikulator
penyusunan gigi
- Lakukan koreksi (adjustment) dengan cara pensil pada gigi yang
menyebabkan oklusi tidak harmonis (gigi dimodei) dan lakukan
pemotongan pada gigi etrsebut, Adjustment dapat dilakukan pada
anasir gigi tiruan bila tidak terlalu banyak
Cobakan pada penderita
Semua adjustment yang dibuat pada model kerja dilakukan dalam
mulut penderita
Lakukan pencetakan rahang & penetapan gigit

-Tanam model kerja dalam artikulator


- Susunan gigi ditata kembali
- Pasang coba pada penderita

2. Metode dengan pemakaian curva template (Yurkas,


1968)
Template berbentuk U terbuat dari metal,
permukaan bagian bawah agak konvex
Template diletakkan pada permukaan oklusal gigi
model kerja, sehingga cusp yang tinggi atau rendah
dapat di identifikasi (beri tanda dengan pensil)
Cusp yang tinggi dipotong dengan pisau yang tajam
Selanjutnya lakukan pada mulut penderita

5/6/2015

Overbite dan Overjet

Penyesuaian Oklusal
Sering dilakukan pada gigi-gigi anterior dan gigi-gigi
molar
Perhatikan sensitivitas pulpa
Pada gigi molar yang miring perlu dibuatkan mahkota
tuang atau onlay
Sebaiknya pembuatan mahkota dan gigi tiruan yang
belum jadi diatur secara bersamaan

Pada keadaan gigi asli rahang bawah yang berkontak


dengan complete denture rahang atas, dimana gigi
asli rahang bawah tinggi perlu dilakukan
pengurangan overbite dengan mengasah tepi incisal
gigi anterior rahang bawah dan menaikkan anasir gigi
anterior rahang atas.
Hal ini untuk mencegah trauma oleh karena adanya
kontak gigi asli terhadap complete denture

Penyusunan Gigi
Inklinasi dan tumpang gigit yang tepat
Kontak oklusi harus seimbang -> artikulator
digerakkan ke posisi eksentrik

Single denture bisa dibuat jika berlawanan


dengan salah satu dibawah ini

Single Complete Denture RA yang


berlawanan dengan gigi asli RB

1. Gigi asli yang terdapat dalam jumlah tertentu


dan tidak terlalu memerlukan gigi tiruan
permanen / lepasan
2. Rahang dengan edentulous parsial, dimana gigi
yang tanggal telah atau akan diganti dengan Gigi
Tiruan Tetap (GTT)
3. Rahang dengan edentulous parsial dimana gigi
yang telah hilang telah atau akan diganti oleh
GTSL
4. Complete denture yang sudah ada

Perlu dilakukan occlucal adjustment


mengecilkan buccolingual, grinding tepi incisal

Single Complete Denture RA yang


berlawanan dengan RB dengan GTT:
Masalah yang timbul berhubungan dengan restorasi
Prinsip oklusi sama dengan complete denture
Bahan yang digunakan, jika GTT dibuat dari porselen,
gigi PD Single Denture bisa porselen / akrilik.
Jika permukaan oklusal enamel / emas, permukaan
gigi single denture dari emas / akrilik

Bila gigi anterior RA tak dapat disusun untuk


memenuhi estetika, dilakukan : reposisi gigi
asli, ubah mahkota gigi asli (restorasi,
grinding), membuat oklusi seimbang dalam
hubungan sentrik
Sering dijumpai flabby tissue

SINGLE COMPLETE DENTURE


RAHANG ATAS YANG BERLAWANAN
DENGAN GTSL RAHANG BAWAH :
(TIDAK KONTRA INDIKASI)

5/6/2015

Single Maxillary Complete Denture


Keuntungan:
Lebih stabil, mudah bertahan pada
tempatnya, mudah ditoleransi daripada
denture RB

SINGLE COMPLETE DENTURE


MANDIBULAR YANG BERLAWANAN
DENGAN GIGI ASLI RAHANG ATAS
(KONTRA INDIKASI)

Alasan kontra indikasi:


Kekuatan penutupan rahang dengan gigi asli lebih besar
daripada complete denture.
Tekanan > - Resorpsi tulang
Complete Denture RB < Stabil:
Mandibula selalu bergerak
Lidah (otot paling aktif)
Stress (tekanan) yang terus menerus
kerusakan struktur
peyangga
Untuk mengurangi tekanan pada residual ridge digunakan
bahan pelapis lunak pada gigi tiruan RB

Single Denture RB dibuat bila

Hubungan rahang kias III (mandibula lebih


besar daripada ukuran normal)
Ukuran mandibula normal sedangkan maxilla
lebih kecil
Ada cleft palate

Tahapan Kerja

Syndroma Single Denture

1. Persiapan rongga m ulut :

(Combination Syndrome)
Denture goyang (perlu relining berulang)
Kerusakan pada mukosa dan resorpsi ridge
Midline fracture GTL RA

pencabutan, reposisi, pembuatan restorasi, occlusal / incisal


adjustment
2. Pencetakan
3. Penetapan gigit
4. Penyusunan gigi
5. Pasang coba Gigi Tiruan Malam
6. Pasang coba Gigi Tiruan Akrilik
7. Intermaxillary Record
8. Selective Grinding
9. Pemulasan
10. Insersi
11. Kontrol

(Kelly)
Perubahan klinis:
Tulang bagian anterior rahang atas hilang
Tubermaxillary tumbuh berlebihan
Papila hyperplasia
Extrusi gigi-gigi anterior rahang bawah
Resorbsi tulang dibawah denture

5/6/2015

Solusi:
(Saunders):
Vertikal dimensi menjadi berkurang
Occlusal plane discrepancy
Rahang bawah mengalami reposisi ke anterior
Poor adaptation
Epulis fissuratun
Perubahan pada jarinagn periodontal

Toleransi penderita
Pemilihan bahan cetak, tehnik mencetak
Pengasahan selektif pada gigi-gigi asli dengan teliti
Melakukan penetapan gigit dengan benar
Melakukan intermaxillary record, remounting,
pengasahan selektif dengan teliti
Denture base dibuat dengan bahan yang baik
Pembuatan over denture
Mempertahankan gigi posterior yang lemah dengan
perawatan endodontik & periodontik
Implant supported overdenture
Kontrol periodik

5/6/2015

SINGLE COMPLETE MAXILLARY DENTURE YANG


BERLAWANAN DENGAN REMOVABLE DAN GIGI ASLI Dl
RAHANG BAWAH

SINGLE COMPLETE MANDIBULAR DENTURE YANG


BERLAWANAN DENGAN GIGI ASLI RAHANG ATAS

Anda mungkin juga menyukai