No
1.
Catatan
Praktikum
Tanggal
21 Juni 2016
2.
Asistensi 1
22 Juni 2016
Perbaiki
yang
plagiat,
ringkas
buku/internet
tulisan
materi
dan
yang V
dari
buat
3.
Asistensi II
V
V
23 Juni 2016
V
V
TTD
4.
Bandar Lampung,
Asisten.
______________________
NPM.
I.
JUDUL
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari pratikum phase locked loop sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja phase locked loop
2. Mahasiswa dapat mendemostrasikan phase locked loop dengan
frekuensi
internal.
3. Mahasiswa dapat mendemostrasikan phase locke loop dengan frekuensi
eksternal.
III.
DASAR TEORI
Phase Locked Loop (PLL)
memanfaatkan sesitifitas deteksi fasa antara dua buah sinyal input (frekuensi).
PLL pada dasarnya terdiri dari bagian-bagian osilator, Detektor Fasa , Low Pass
Filter (LPF) dan Voltage Controled Oscilator (VCO). Fungsi masing-masing blok
dan cara kerja PLL sebagai berikut. Oscilator menghasilkan frekuensi f1. VCO
yang juga merupakan oscilator menghasilkan frekuensi f2. Kedua frekuensi ini
dimasukkan kedalam detektor fasa . Jika ada perbedaan fasa antara kedua sinyal
masukan (f1 dan f2) maka detektor fasa akan mengeluarkan sinyal kontrol yang
kemudian oleh Low Pass Filter (LPF) difilter untuk mendapatkan nilai tegangan
DC-nya dimana nilai tegangan ini digunakan untuk mengontrol keluaran VCO
(f2). Jika fasa kedua masukannya berniai sama (antara frekuensi masukan dan
frekuensi keluarannya) maka terjadi yang namanya fasa terkunci. Inilah kondisi
yang sering disebut dengan Phase Locked. Dalam keadaan fasa terkunci maka
kedua masukan (f1 dan f2) akan mempunyai frekuensi yang sama sehingga f1 =
f2
PLL ( Phase Locked Loop ) pada dasarnya adalah sebuah sistem kontrol frekuensi
yang memanfaatkan sensitivitas deteksi fasa antara sinyal input dan output dari
sebuah rangkaian osilasi yang terkontrol.
Dari blok diagram pada Gambar 1, terlihat tiga buah blok utama penyusun PLL.
Masing-masing blok akan dipaparkan berikut.
Oscilator harmonis
Pada umumnya sinyal dari osilator harmonis adalah gelombang sinus.
Terdiri dari sebuah penguat yang menghasilkan gain dan sebuah rangkaian
resonansi yang memberikan sinyal umpan balik ke input.
Relaxation oscillators
VCO ini dapat menghasilkan lebar pulsa dari frekensi operasional dengan
jumlah minimal dari komponen eksternal. Relaxation oscillator VCOs
mempunyai tiga topologi.:
1) grounded-capacitor VCOs,
2) emitter-coupled VCOs,
IV.
V.
Adapun alat dan bahan yang di gunakan pada pratikum ini sebagai berikut:
1 buah modul DL 2531
1 buah double trace osiloskop
1 buah Frekunsimeter
1 buah Multimeter digial
Power supply variable
Kabel penghubung
PROSEDUR PERCOBAAN
Pada pratikum ini terdapat tiga buah prosedur percobaan sebagai berikut:
V.1.
V.3.
VI.
osiloskop
Mengamati bentuk sinyal keluaran pada osiloskop
Menjelaskan hasil dari pengamatan pada pratikum ini
osiloskop
Mengatur naik dan turnya frekuensi ADJ dan amatilah sinyal
4.
Gambar 6.1.
VI.2.
VII.
VII.1. Pembahasan
Pada percobaan ini telah dilakukan beberapa pengambilan data terkait tujuan dari
praktikum ini yaitu menjelaskan prinsip kerja Phase Locked Loop (PLL),
mendemonstrasikan frekuensi PLL tanpa adanya frekuensi eksternal, dan
mendemonstrasikan frekuensi PLL dengan adanya frekuensi eksternal. Terdapat
beberapa alat dan bahan yang digunakan pada percobaan berikut antara lain modul
DL 2531, Double Track Osiloskop, Frekuensimeter, Multimeter digital, Power
Supply variable dan beberapa kabel penghubung. Namun pada percobaan kali ini
tidak menggunakan alat yang sesungguhnya tetapi menggunakan simulasi jadi alat
dan bahan tersebut tidak digunakan.
PLL adalah suatu sistem umpan balik yang befungsi untuk mengunci besarnya
frekuensi, amplitudo dan fasa keuaran dari suatu sistem yang besar nilainya
sebanding dengan nilai masukannya.
VCO merupakan osilator yang frekuensi keluarannya sebanding dengan frekuensi
masukannya.
LPF merupakan suatu rangkaian yang berfungsi sebagai penyaring (filter)
frekuensi dibawah frekuensi cut off. Artinya filter ini hanya meloloskan sinyal
dengan frekuensi yang rendah.
PLL merupakan suatu sistem yang terdiri dari sebuah VCO, Phase Detector, dan
Crystal Oscillator. PLL merupakan suatu sistem dengan cara kerja dimana sistem
ini membandingkan suatu sinyal frekuensi masukan dengan sinyal keluarannya.
Sebuah frekuensi masukan (f1) yang dihasilkan oleh Crystal Oscilltor akan
diumpan baik ke rangkaian detektor fasa untuk dilakukan kembali proses
pembandingan sinyalnya. Saat detektor fasa memiliki fungsi sebagai pembanding
antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Setelah dilakukannya proses
pembandingan tersebut sampai kedua frekuensi bernilai sama (f1=f2), maka disini
VCO akan terhenti. VCO adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai
penghasil frekuensi keluaran (f2) dari sebuah sistem PLL. Setelah didapat selisih
nilai sama dengan 0, maka proses VCO akan terhenti berisolasi atau sering disebut
sebagai kondisi locked. Jadi rangkaian loop ini terhenti saat frekuensi dan fase
dari kedua sinyal memiliki bentuk yang sama.
Salah satu aplikasi dari PLL adalah Pemancar FM dengan menggunakan IC
145151. Prinsip kerja dari aplikasi ini adalah kristal osilator dengan frekuensi
2,048 MHz dibagi menjadi bilangan 2048 yang akan menghasilkan 1 KHz per
bilangannya (tegangan pada RA0-RA2). Fungsi dari C trimmer disini adalah
sebagai komponen yang memastikan bahwa setiap nilai dari masing-masing
bilangan tepat 1 KHz. Low-pass Filter dalam aplikasi ini berupa sirkuit R dan C
pada keluaran PDout. Jadi, sebagai contoh apabila kita ingin mendapatkan
frekuensi output VCO sebesar 5MHz (5000 KHz), kita harus mengeset kombinasi
saklar N Programmable Devider pada bilaangan 5000. Karena dengan nilai angka
N=5000 ini didapat dari hasil bagi antara 5MHz (5000KHz) dengan 1KHz.
Berikut adalah rangkaian dari Pemancar FM dengan IC 145151:
PLL memiliki tiga jenis, yaitu Analog PLL, Digital PLL dan All Digital PLL.
Analog PLL terdiri dari semua komponen dan sistem loop analog. Sedangkan
pada Digital PLL terdiri dari komponen analog tetapi sistem loop digital.
Umumnya perbedaan antara ketiga PLL ini adalah pada Analog PLL detektor fasa
adalah pengali analog, loop filter aktif atau pasif dan tegangan osilatornya
dikendalikan oleh VCO. Pada Digital PLL merupakan pengembangan dari Analog
PLL tetapi dengan detektor fasa digital. Sedangkan pada All Digital PLL, semua
komponen yaitu detektor fasa, VCO, dan filter dalam bentuk digital.
VII.2.1.
Ini adalah grafik dari percobaan PLL tanpa frekuensi eksternal. Kondisi ini berupa
frekuensi tegangan input (VCO) yang tidak dialiri oleh frekuensi tegangan output
(Fin). Dengan frekuesi input sebesar 10 Hz dan frekuensi output sebesar 0 Hz
maka didapatlah grafik seperti pada gambar 6.1. Pada grafik tegangan
pembanding tersebut hanya terdapat tegangan input yaitu berupa sinyal berwarna
merah. Hal ini disebabkan karena tidak adanya pembanding dari tegangan
keluaran. Pada grafik LPF (Low Pass Filter) juga dapat dilihat bahwa tidak
terdapat perubahan karena keluaran dari frekuensi pembanding tersebut sama
dengan 0 yang disebabkan karena tidak adanya pembanding antara frekuensi
masukan dan frekuensi keluaran oleh Phase Detector. Grafik tersebut dapat juga
dilihat dari tabel grafiknya yang menunjukkan tidak terdapatnya perubahan yang
signifikan pada frekuensi keluarannya (Out_Phase) saat frekuensi masukannya
sama dengan 0.
VII.2.2.
eksternal
Ini adalah kondisi dimana terdapat perbedaan antara frekuensi masukan dengan
frekuensi keluran. Kondisi ini memicu adanya perbadaan bentuk gelombang
sinyal akibat adanya Phase Detector yang selalu membandingkan antara frekuensi
masukan dengan frekuensi keluaran dan proses ini akan terhenti jika frekuensi
masukan bernilai sama dengan frekuensi keluaran. Dapat dilihat pada gambar
grafik 6.2. yang menunjukan sinyal berwarna merah. Sinyal berwarna merah
tersebut sebenarnya tidak hanya sinyal masukan seperti pada grarif 6.1. tetapi
terdapat capuran frekuensi keluaran yang berwarna hitam. Frekuensi tersebut
tidak terlihat karena frekuensi masukan bernilai sama dengan frekuensi keluaran.
Pada grafik LPF terdapat perubahan bentuk yang dikarenakan filter ini menyaring
perbedaan frekuensi tersebut sampai ke titik 0 yang dimana setelah proses tersebut
mencapai titik 0 maka proses Phase Locked Loop akan berhenti. Grafik LPF
tersebut juga berbentuk menyerupain karakteristiknya dimana hanya frekuensi
rendah yang diambil sedangkan frekuensi tingginya tidak. Grafik ini juga dapat
dilihat dari tabel grafiknya, saat fasa masukan (In_Phase) sebesar 223,9327243
maka fasa keluarannya juga sebesar 223,9327243 dan seterusnya. Ini diakibatkan
oleh sama besarnya nilai antara frekuensi masukan dengan frekuensi keluaran.
VIII.
KESIMPULAN