Anda di halaman 1dari 4

Laporan tutorial

Step 3 no 5
HORMON

Pengaruh

Hormon-Hormon

dalam

Spermatogenesis
Proses spermatogenesis sangat dipengaruhi oleh kerja berbagai
hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, juga oleh hormon
lain yang dihasilkan testes melalui mekanisme umpan balik negatif
(Pujiyanto, 2008). Mula-mula, hipotalamus mengeluarkan faktor pelepas
yang menstimulasi kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresi FSH dan
hormon lutein. Selanjutnya FSH merangsang sel-sel Sertoli pada testis
untuk

menghasilkan

merangsang

sel-sel

androgen
Leydig

binding

untuk

protein

menyekresi

(ABP).
hormon

Adapun

LH

testosteron.

Testosteron dan FSH secara bersama-sama mengendalikan pembentukan


sperma selanjutnya.

Regulasi Hormon pada Pria


Sumber: http://biodewi.webs.com/kelenjarkelamin.htm

Hypothalamus

GnRH

Pituitary

LH Testes

Testosterone

Untuk penjelasan lebih jelas, hormon-hormon yang berpengaruh


dalam proses pembentukan spermatozoa adalah sebagai berikut:
1.

Testosteron
Testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan seks sekunder pria seperti pertumbuhan rambut di wajah
(kumis dan jenggot), pertambahan massa otot, dan perubahan suara.
Hormon ini diproduksi di testis, yaitu di sel Leydig. Produksinya
dipengaruhi oleh FSH (Follicle Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh
hipofisis. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal
untuk

membentuk

sperma,

terutama

pembelahan

meiosis

untuk

membentuk spermatosit sekunder. Hormon ini berfungsi merangsang


perkembangan organ seks primer pada saat embrio, mempengaruhi
perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder serta mendorong
spermatogenesis.
2.

Follicle Stimulating Hormone/FSH


Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH berfungsi
untuk merangsang sel Sertoli menghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses
spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa
disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama 2 hari.

3.

Luteinizing Hormone/LH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi LH
adalah merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron.
Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder. Pada pria, awal pubertas antara usia 13 sampai 15
tahun terjadi peningkatan tinggi dan berat badan yang relatif cepat
bersamaan dengan pertambahan lingkar bahu dan pertambahan panjang
penis dan testis. Rambut pubis dan kumis serta jenggot mulai tumbuh.
Pada masa ini, pria akan mengalami mimpi basah.

4.

Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
Sel-sel Sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang
mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam
cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk
pematangan sperma.

5.

Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur metabolisme
testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan
awal pada spermatogenesis.

6.

Hormon Gonadotropin
Hormon gonadotropin dihasilkan oleh hipotalamus. Hormon ini
berfungsi untuk merangsang kelenjar hipofisa bagian depan (anterior)
agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.

Step 7 no 4
Pemeriksaan sperma
Fertilitas atau kesuburan pria tidak cuma bisa dilihat dari keberadaan organ
reproduksi yang utuh dan lengkap serta kemampuannya untuk ereksi dan
ejakulasi.Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), ciri dan kriteria seorang
pria dikatakan mandul itu bisa dilihat dari aspek sperma yang dia keluarkan.

Secara makroskopi
1. Memiliki volume sekitar 2 sampai 5 mililiter.
2.

Berbau khas seperti bunga akasia (tidak berbau busuk).

3. Mencair dalam waktu kurang dari satu jam jika berada di luar organ reproduksi
wanita.
4. Sperma yang sehat berwarna putih keruh dengan kekentalan yang normal. Dan
Sperma yang encer akan menunjukkan kualitasnya yang kurang baik.
Secara makroskopi
1. Sperma akan dikatakan berkualitas baik jika spermatozoa yang terkandung dalam
setiap mililiter sperma berjumlah sekitar 20 sampai 40 juta dengan 30 persen di
antaranya berbentuk normal.
2.

Mobilitasnya bagus (gerak lurus dan cepat).

3. Tidak ada aglutinasi (dua spermatozoa yang melekat).

Anda mungkin juga menyukai