Anda di halaman 1dari 13

1

PENELITIAN KEPUSTAKAAN
(Library Research)

A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan
langkah yang penting sekali dalam metode ilmiah.Memperoleh
informasi dari penelitian terdahulu harus dikerjakan, tanpa
memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data
primer

atau

data

sekunder,

apakah

penelitian

tersebut

menggunakan penelitian lapangan ataupun laboratorium atau


di

dalam

museum.Menelusuri

literatur

yang

ada

serta

menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan


yang sangat di perlukan dalam mengerjakan penelitian.
Survei terhadap data yang telah tersedia dapat di
kerjakan setelah masalah penelitian dipilih atau dilakukan
sebelum masalah dipilih. Jika studi kepustakaan dilakukan
sebelum pemilihan masalah, penelaah kepustakaan termasuk
memperoleh ide tentang masalah apa yang paling up to date
untuk di rumuskan dalam penelitian dengan mengadakan
survei terhadap data yang telah ada, si peneliti bertugas
menggali teori- teori yang telah berkembang dalam bidang
ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode serta
teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam
menganalisa data, yang telah pernah di gunakan oleh peneliti
terdahulu, memperoleh orientasi yang lebih luas dalam

permasalahan yang di pilih, serta menghindarkan terjadinya


duplikasi-duplikasi yang di inginkan.

2. Rumusan masalah
a. Bagaimana batasan pengertian studi kepustakaan?
b. Bagaimana isi dari studi kepustakaan?
c. Apakah tujuan menggunakan penelitian studi kepustakaan?
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dapat diartikan sebagai suatu langkah
untuk memperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang
harus

dikerjakan,

tanpa

memperdulikan

apakah

sebuah

penelitian menggunakan data primer atau data sekunder,


apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan
ataupun laboratorium atau didalam museum.
Jadi yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah
segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun
informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan
atau sedang diteliti.1 Studi kepustakaan merupakan langkah
yang penting sekali dalam metode ilmiah untuk mencari
sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian dan
untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan
dengan penelitian telah berkembang.
1Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3 (Jakarta: Balai
Pustaka, 2001), hal. 912.

Didalam

studi

kepustakaan

ini

mempunyai

berapa

langkah untuk mencapai titik permasalahan di dalamnya:


1)

Dalam studi kepustakan memberikan definisi dari


setiap variabel yang diteliti, jika terdapat 3 variabel
maka ketiga variabel tersebut didefinisikan dari minimal
tiga sumber.

2)

Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang


akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi
kepustakaan.

Selain

memperoleh

informasi

itu

seorang

tentang

peneliti

dapat

penelitian-penelitian

sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya,


Dan

penelitian-penelitian

yang

telah

dilakukan

sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan,


peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan
pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya
informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah,
laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan
disertasi,

peraturan-peraturan,

ketetapan-ketetapan

buku tahunan atau sumber sumber lainya.2


Penelitian di terapkan dengan metode historis berbentuk
bibliografis (kepustakaan), dilakukan dengan berbagai karya
tulis, seperti buku-buku, jurnal, ensiklopedia, majalah surat
kabar dan lain-lain terbitan masa lalu, untuk merangkai saransaran tindakan dalam mengatasi suatu masalah yang terjadi di
2Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), h. 157.

masa sekarang di lingkungan tertentu. Tidak sedikit karya tulis


dari tokoh tokoh pemerintahan yang belum di manfaatkan.
Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa
asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal
situasi

perpustakaan,

menemukan

apa

peneliti

yang

akan

diperlukan.

dengan

Untuk

mudah

mendapatkan

informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber


informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum
dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporanlaporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan
bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan
memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu
yang singkat.
Dalam rangka menelusuri literatur serta menelaah studi
yang ada pada perpustakaan , maka si peneliti harus lebih
dahulu mengenal perpustakaan secara lebih baik,termasuk
sistem pelayanan, sitem pelayanan literatur dan klasifikasi
buku

yang

dianut

oleh

perpustakaan

tersebut.

Sitem

pelayanan perpustakaan secara umum di bagi menjadi dua :


a. Sistem tertutup
Pada pelayanan tertutup pembaca tidak dapat langsung ke
rak buku untuk memilih buku atau bacaan lainya, pembaca
hanya

dapat

mengetahui

koleksi

yang

ada

pada

perpustakaan tersebut melalui katalog.Si bembaca hanya


dapat mencatat nomer atau literatur yang diinginkan dan

meyerahkna pada petugas, petugas yang mancarikan buku


di rak.dan petugaslah yang menyerahkan pada pembaca.
b. Sistem terbuka
Jika perpustakaan tersebut menganut sistem terbuka, si
bembaca dapat langsung menuju ke rak buku, Biasanya
susuna buku pada rak berdasarkan topik umum, Pada
sistem

ini

si

mendapatkan

pembaca
bahan

dapat

yang

melihat

dia

cari.

langsung
Resiko

dan
pada

perpustakaan terbuka ini adalah tidak adanya jaminan


bahwa buku buku atau bahan lainya akan terbawa oleh si
pembaca.3
Di dalam istilah studi kepustakaan ini di gunakan dalam
ragam para ahli di antaranya yang dikenal dengan kajian
pustaka, pada dasarnya merujuk pada upaya umum yang
harus dilalui untuk mendapatkan teori-teori yang relevan
dengan

topik

penelitian.4Bila

kita

telah

memperoleh

kepustakaan yang relevan, maka segera untuk disusun secara


teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu
studi

kepustakaan

mengidentifikasikan
pustaka,

dan

meliputi
teori

analisis

proses

secara

dokumen

umum

sistematis,
yang

seperti:
penemuan

memuat

tentang

informasi yang berkaitan dengan topik penelitian. Studi


kepustakaan

merupakan

langkah

yang

penting

3Nazir, Moh. Metode Penelitian. (Jakarta : Ghalia Indonesia. 1988). h. 48.


4Nazir, Moh. Metode Penelitian. h. 48.

dimana

seorang peneliti menerapkan topik penelitian, dan langkah


selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan
teori yang berkaitan dengan topik penelitian.
Di dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan
informasi

sebanyak-banyaknya

dari

kepustakaan

yang

berhubungan denganya, Sumber-sumber kepustakaan dapat


diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian
(tesis dan disertasi) dan sumber-sumber lainnya yang sesuai
(internet, koran dll). Bila kita telah memperoleh kepustakaan
yang relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk
dipergunakan
kepustakaan

dalam

penelitian.

meliputi

mengidentifikasikan

Oleh

proses

teori

secara

karena

itu

studi

umum

seperti:

sistematis,

penemuan

pustaka, dan analisis dokumen yang memuat informasi yang


berkaitan dengan topik penelitian.
2. Isi Studi Kepustakaan
Isi studi kepustakaan dapat berbentuk kajian teoritis
yang

pembahasannya

difokuskan

pada

informasi

sekitar

permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan melalui


penelitian.5

Misalnya,

jika

seorang

peneliti

hendak

mengungkapkan tentang pengaruh prestasi belajar dilihat dari


faktor-faktor: hubungan anak dengan orang tua, pekerjaan
orang tua, dan status orang tua, maka peneliti dapat
5S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka
Cipta, 2004), h. 35.

melakukan studi kepustakaan yang berhubungan dengan :


teori sosiologi dan psikologi pendidikan anak serta hubungan
sosial sekitar kegiatan anak dalam keluarga, peranan orang
tua, dan jenis pekerjaannya.
Materi dapat diambil dengan masalah yang sederhana
menuju yang kompleks atau yang langsung berkaitan dengan
masalah yang sedang menggejala saat sekarang.Kata-kata
kunci seperti variabel, rangkaian teoretis dari setiap variabel,
hasil penelitian yang dapat mendukung setiap variabel dan
rangkaiannya.

Pendapat

pakar

atau

nara

sumber

yang

berkompetensi dibidangnya dan ulasan peneliti dalam usaha


membangun

kerangka

teoretis

dan

mencapai

hipotesis

penelitian atau pertanyaan penelitian (research questions).6


3. Tujuan Studi Kepustakaan
Di dalam studi kepustakaan mempunyai beberapa tujuan
tertentu supaya di dalam studi kepustakaan ini menjadikan hal
yang baik, jadi studi kepustakaan ini meliputi :
a. Menemukan suatu masalah untuk diteliti. Dalam arti buktibukti atau pernyataan bahwa masalah yang akan diteliti itu
belum

terjawab

atau

belum

terpecahkan

secara

memuaskan atau belum pernah diteliti orang mengenai


tujuan, data dan metode, analisa dan hasil untuk waktu
dan tempat yang sama.

6Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya:


Usaha Nasional, 1982), h. 133.

b. Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan


diteliti.
c. Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan
masalah yang akan diteliti. Menggali teori-teori yang
relevan dengan permasalahan penelitian dan melakukan
komparasi-komparasi dan menemukan konsep-konsep yang
relevan dengan pokok masalah yang dibahas dalam
penelitian.
d. Mencari landasan teori yang merupakan pedoman bagi
pendekatan pemecahan masalah dan pemikiran untuk
perumusan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian.
Sebab dalam ilmu pengetahuan pada umumnya teori
mempunyai dua fungsi pokok yaitu:
- menerangkan
generalisasi
empiris
-

yang

sudah

diketahui, dan
meramalkan generalisasi yang belum di ketahui untuk

jenis penelitian tertentu misalnya penelitian eksploratif


e. Untuk membuat uraian teoritik dan empirik yang berkaitan
dengan faktor, indikator, variabel dan parameter penelitian
yang tercermin di dalam masalah-masalah yang ingin
dipecahkan.
f. Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan
bidang yang akan diteliti.
g. Agar peneliti dapat pandai-pandai memanfaatkan informasi
dari suatu makalah yang diperlukan bagi penelitiannya,
terutama yang terkait dengan objek dan atau sasaran
penelitiannya.
h. Mengkaji hasil-hasil

penelitian

terdahulu

yang

ada

kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Artinya

hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan diteliti


dan atau mengenai hal lain yang berkaitan dengan hal
yang akan diteliti.
i. Menelaah basil penelitian sebelumnya diarahkan pada
sebagian atau seluruh dari unsur-unsur penelitian yaitu:
tujuan

penelitian,

metode,

analisis,

hasil

utama

dan

kesimpulan. Hasilnya berupa ulasan tentang penelitian


yang sama atau serupa dengan masalah yang akan diteliti,
hal itu telah dilakukan di tempat lain atau tempat yang
sama dengan daerah penelitian. Dan untuk menunjukkan
perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang
akan dilakukan.7
Sebagian
keseluruhan
membaca

itu

besar
proses
hampir

(lebih

dan

penelitian

50%)
adalah

seluruhnya

terjadi

kegiatan

dalam

membaca,
pada

dan

langkah

penelaahan kepustakaan ini.8Studi kepustakaan tidak selalu


mulus pelaksanaannya. Beberapa hambatan umum yang
sering menyebabkan ketidak lancaran kegiatan ini antara lain:
a. Kurangnya buku atau sumber kepustakaan lain, terutama
yang bersifat ilmiah. Sampai saat ini masih terasa sangat
kurang bahan kepustakaan ilmiah di Indonesia. Demikian
7Sukardi.Metodologi Penelitian Pendidikan. (Yogyakarta : Bumi Aksara.
2003). h. 85.

8Sukardi.Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara.


2003. h. 87.

10

pula bahan kepustakaan ilmiah dari luar negeri juga sulit


diperoleh.

Hal

ini

mungkin

disebabkan

belum

berkembangnya sistem dokumentasi, tidak adanya atau


kurangnya

komunikasi

ilmiah

antara

peneliti,

atau

mahalnya biaya kirim atau perizinan.


b. Kelemahan peneliti untuk memahami tulisan-tulisan dalam
bahasa

asing,

terutama

bahasa

Inggris

dan

Arab.

Ketidakmampuan membaca buku kedalam bahasa asing


menyebabkan peneliti tidah dapat memanfaatkan informasi
ilmiah dari luar negeri.
c. Rendahnya minat pada banyak peneliti untuk membaca
tulis ilmiah untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu di
bidangya

masing-masing.

Kelihatannya

kegemaran

membaca karya ilmiah masih perlu digalakkan agar peneliti


selalu dapat mengikuti perkembangan.9
Untuk mengurangi hambatan pertama di atas peneliti
dapat menghubungi lembaga lain atau untuk saling menukar
informasi dan meminjam buku-buku ilmiah yang baru. Selain
dari itu, usaha menerjemahkan buku-buku berbahasa asing,
terutama yang berbahasa Inggris, perlu digalakkan dan
ditangani dengan sungguh-sungguh.
C.

PENUTUP
1. KESIMPULAN

9Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan . h. 128.

11

Kegiatan studi kepustakaan pada prinsipnya adalah


sangat positif baik bagi peneliti maupun bagi orang lain yang
tertarik terhadap penelitian. Jika kegiatan ini dilaksanakan
secara teliti dan intensif dengan logika dan cara yang benar,
maka peneliti akan dapat menambah dimensi baru dalam
kerangka berfikir.
Mengenai di mana tempat melakukan studi kepustakaan,
banyak ahli penelitian menganjurkan perpustakaan adalah
tempat yang paling ideal. Karena di perpustakaan seorang
peneliti akan dengan mudah mengakses bermacam-macam
sumber yang relevan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi seoran
peneliti untuk mengetahui sistematika pencarian sumber baik
secara manual maupun dengan menggunakan komputer
dalam perpustakaan tersebut, agar dalam mencari sumbersumber yang diinginkan dapat dilakukan secara mudah dan
cepat.
Oleh karena itu studi kepustakaan meliputi proses umum
seperti:

mengidentifikasikan

teori

secara

sistematis,

penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang memuat


informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

12

2. Saran
Beberapa hal yang menjadi perhatian yang sangat
penting

bagi

peneliti

pemula

khususnya

penelitian

kepustakaan antara lain:


a. Referensi kajian harus up to date, hal tersebut berkaitan
dengan menjaga keilmiaan dan kekinian kajian.
b. Peneliti mempertimbangkan jenis pustaka yang menjadi
kajian, misalnya pustaka berupa hasil penelitian terdahulu,
referensi/buku yang mendapatkan izin terbit (ISBN/ISSN),
penulis yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan
tulisannya, dan lain-lain.
Demikian beberapa saran yang dikemukakan berkaitan
dengan penelitian kepustakaan, saran dan masukan dari
teman-teman tetap diharapkan utnuk kesempurnaan tulisan
berikutnya.

13

DAFTAR PUSTAKA
Faisal,Sanapiah.Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional, 1982.
H.Nawawi, Hadari.and H.Martini, Mimi. Peneltian Terapan.
Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Perss.1996.
Margono, S.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2004.
Moeleong,Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.1988.
Sukardi.Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi
Aksara.2003.
Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Penelitian Ilmiah
Dasar Metoda Teknik. Bandung: Tarsito.1994.

Anda mungkin juga menyukai