(PERTEMUAN 1)
Bahan kimia ialah bahan yang berbentuk,berbau dan berasa dapat berupa material alami dari alam
maupun di buat secara sintesis yang ada di sekitar kita.
Contoh material dari alam :
Pasir
Besi
Batu kerikil
Contoh material sintetis (di buat oleh manusia)
Obat-Obatan medis
Plastik
Zat adiktif
Dasar ilmu kimia
Struktur Kimia
Reaksi Kimia
Struktur kimia material baru yang di hasilkan
struktur kimia bahan
Setiap material pasti memiliki unsur penyusun yang terdiri dari 1 atau lebih senyawa.
Struktur kimia dari bahan perlu di ketahui untuk dapat memperkirakan sifat/ perilaku dari bahan
tersebut.
Struktur kimia dari suatu bahan dapat di analisis dengan XRD tes.
REAKSI KIMIA
Dalam proses untuk membentuk suatu senyawa baru perlu mengetahui reaksi kimia yang terjadi dari
pencampuran material.
Contoh :
proses hidrasi semen ( pengerasan semen )
Ca(OH)2 + (Na/K)2SO4 + 2H2O
CaSO4.2H2O +2NaOH
Dari reaksi tersebut dapat dilihat bahwa salah satu senyawa dominan pembentuk semen yaitu Ca (Calsium)
yang bereaksi terhadap air (H2O) membentuk senyawa baru yang biasa kita sebut pasta semen
SIFAT MATERIAL
Sifat Mekanis : kuat tekan dan kuat tarik, rangkak dan susut
Sifat Fisis: Porositas bahan , ketahanan terhadap abrasi
Sifat Kimia:
*Ketahanan terhadap lingkungan asam (korosi)
*Sifat amorf ( pelekat) khusus untuk bahan pozzolan
* Reaksi terhadap air mis : proses hidrasi semen
Semen
Agregat
Aspal
Besi
Kayu
Karet
Keramik
Batu Bata
Polimer
Zat Adiktif Untuk Beton
(PERTEMUAN 2)
PENGERTIAN
Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan
melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi satu massa yang padat.
Untuk konstruksi beton semen adalah bahan jadi dan mengeras dengan adanya air yang dinamakan
semen hidraulis.
Penggolongan Semen Berdasarkan Proses Pembuatannya
- Semen portland
- Semen portland/tras/pozzolan
- Alumunium Semen
- Semen bersulfat
SIFAT SEMEN
Sifat Fisik :
bahan berbutir halus yang lolos ayakan 2 m dan mempunyai berat jenis antara
3 sampai 3,15 gr/cm3.
Sifat Kimia :
umur 14 hari.
* C3S dan C2S Berpengaruh terhadap pengerasan semen terutama sebelum mencapai
* Unsur ini membuat semen tahan terhadap serangan kimia dan mengurangi penyusutan
karena pengeringan.
24 jam.
* C3A berhidrasi secara eksotermis, bereaksi secara cepat dan memberikan kekuatan sesudah
* C4AF kurang begitu besar pengaruhnya terhadap pengerasan beton.
TYPE SEMEN
Jenis I:
Semen portland yang penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
Jenis III:
Semen portland yang penggunaannya memerlukan persyaratan awal yang tinggi setelah pengikatan terjadi.
Jenis IV
Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut panas hidrasi yang rendah
Jenis V:
Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut ketahanan yang kuat terhadap sulfat.
Kehalu
san
butiran
(m2/kg)
C
3
S
C
2
S
C3
5
5
1
9
10
370
5
1
2
4
11
370
5
6
1
9
10
540
2
8
4
9
12
380
3
8
4
3
380
Kapur (CaO)
Oksida
Persen (%)
60 65
Silika (SiO2)
17 25
Alumina (Al2O3)
38
Besi (Fe2O3)
0,5 6
Magnesia (MgO)
0,5 4
Sulfur (SO3)
12
0,5 1
Rumus oksida
Tricalsium silikat
Ca3SiO5
3CaO.SiO2
C3S
Ratarata
(%)
50
Dicalsium silikat
Ca2SiO4
2CaO.SiO2
C2S
25
Ca3Al2O6
3CaO.Al2O3
C3A
12
Ca2AlFeO3
4CaO.Al2O3Fe2O3
C4AF
CaSO4.2H2O
CSH2
3,5
Nama senyawa
Tricalsium aluminat
Tetracalcium
aluminoferrit
Notasi
pendek
Calsium sulfat
dihidrat
HIDRASI SEMEN
(gypsum)
(tetracalsium aluminoferrat)
Panas Hidrasi
Jumlah calsium hidroksida yang terbentuk dari proses hidrasi
Berat Jenis Pasta
Jumlah air kimia yang terbentuk
Jumlah semen yang tidak terhidrasi
Kekuatan pasta semen
Efek Lingkungan
Dalam pembuatannya semen memerlukan material kapur dalam jumlah banyak, sedangkan kapur
merupakan bahan tambang yang tidak dapat diperbaharui.
Pada proses hidrasi, semen melepaskan energi berupa panas dan residu berupa karbon dioksida,
semakin banyak penggunaan semen maka semakin tinggi karbon yang di lepas ke alam.
Karbon di oksida ini berperan cukup besar dalam terciptanya efek rumah kaca dan pemanasan
global di bumi.
Air sisa dari pembuatan beton yang menggunakan semen sebagai perekat sangat berbaya bagi
lingkungan karena menggandung potas dan soda.
Jika air ini langsung di buang ke tanah akan sangat mempengaruhi kualitas air tanah
Mulai mengurangi penggunaan material semen dengan pozzolan yang memiliki sifat dan struktur
kimia yang mirip. Misalnya: fly ash, tras, metal slag , silica fume dll.
Pengolahan limbah sisa pembuatan beton mulai diperhatikan, beberapa perusahaan memakai ulang
air limbah ini untuk membuat beton non struktural
(PERTEMUAN 3)
Agregat merupakan suatu material berupa pasir,kerikil,dan batu pecah yang di gunakan sebagai
campuran aspal dan beton.
Ukuran terbesar agregat ialah 150mm dan ukuran partikel terkecil sebesar 5-10 microns.
Berdasarkan sumber nya agregat di bagi menjadi 2 jenis yaitu :
*agregat alami
:pasir,kerikil
* agregat buatan
* Daya tahan
Efek
Agregat Lunak
SIFAT KIMIA
Sifat kimiwai relatif sangat penting dalam bahan perkerasan.
Dalam campuran asphal hot mix, sifat kimia pada permukaan agregat dapat menentukan seberapa
baik bahan pengikat aspal
Ketidaksesuaian sifat kimia pada agregat, dapat menyebabkan kegagalan prematur struktural.
Pada campuran semen portland, agregat mengandung bentuk reaktif dari silika yang dapat bereaksi
dengan alkali ekspansif yang terkandung dalam pasta semen.
Ketidaksesuaian kadar silika dapat menyebabkan permukaan keropos dan spalling
Adapun jenis pengujian sifat kimia yang dilakukan :
* Stabilitas volume
* Coating
Komposisi kimia
Komposisi kimia dari pasir kuarsa (agregat halus) sebagaian besar terdiri dari unsur Silica (SiO2)
Adapun komposisi kimia pasir dapat dilihat dari tabel berikut
Jenis Unsur
Prosentase (%)
SiO2
99,87
Fe2O3
9.14
Al2O3
18
TiO2
0.49
CaO
3.24
MgO
0.26
K2O
17
KARET
(PERTEMUAN 4)
Bersifat amorf pada kondisi normal (strukturnya tidak teratur dengan gaya tarik antarmolekul yang
lemah), tetapi secara reversibel menjadi teratur bila ditarik/diregangkan.
Elastomer alami yang paling penting ialah karet alam, yaitu polimer semua cis dari isoprena
(metilbutadiena).
CONTOH IKATAN
Isoprena
poli-cis-isoprena
(Metilbutadiena)
perca)
(Karet Alam)
poli-trans-isoprena
(getah
VULKANISASI
Karet alam lembek dan tidak sepenuhnya kembali ke bentuk semula jika diulur diperkeras dengan
vulkanisasi (Charles Goodyear, 1839).
Karet direaksikan dengan zink oksida sehingga terbentuk taut-silang sulfur (jembatan disulfida)
antarrantai hidrokarbon
KARET SINTETIK
Kopolimer ialah Campuran dua monomer membentuk polimer yang rantai utamanya mengndung
kedua jenis polimer.
Kopolimer butadiena-akrilonitril (karet NBR).
Karet SBR = Kopolimerisasi Stirena 25 % dan Butadiena 75 % Molekul SBR.
Poli-cis-isoprena (diproduksi dengan katalis Ziegler-Natta; sifat-sifatnya nyaris sama dengan karet
alam).
Poli-cis-butadiena (produksinya sekarang ini menempati urutan kedua setelah karet SBR).
BEARING PAD
Elastomeric Bearing/ bearing pad adalah salah satu komponen utama dalam pembuatan jembatan,
yang berfungsi sebagai alat peredam benturan antara jembatan dengan pondasi utama.
Didalam elastomeric terdapat satu atau lebih pelat besi dengan ketebalan tertentu, dimana jumlah pelat
biasanya tergantung dari dimensi elastomeric atau disesuaikan dengan perancangan jembatan.
KARET SEBAGAI TAMBAHAN ASPAL
Dengan ditambahkannya karet ke dalam campuran aspal pada dosis tertentu, diharapkan aspal menjadi
lebih lentur dan memiliki daya lekat yang kuat.
Penambahan material karet pada mix design campuran aspal diharapkan dapat mengurangi
penggunaan aspal, yang merupakan jenis sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
Langsing
Mampu menahan tarik tinggi
Mudah dan Cepat dalam Pelaksanaan
Cocok untuk bangunan bentang panjang
Kelemahan :
Relatif Mahal
Bersifat Getas
BAJA
(PERTEMUAN 5)
Metode Bessemer
* Harus diambil dari besi kasar yang lebih murni, terutama yang tidak terlalu tinggi fosfornya.
Metode Thomas
Metode Martin
* metode oksigen murni, dengan memasukkan sebuah pipa atau galah dari atas ke dalam wajan
pelebur dan membakar logam cair itu dengan oksigen dan bukan dengan udara.
* memungkinkan produksi baja dalam skala besar melalui penggunaan gas yang dipompa
(udara atau oksigen) untuk mempercepat dan meningkatkan pembakaran karbon yang ada dalam
logam cair
JENIS BAJA
Secara umum baja dikelompokkan menjadi 2 jenis :
Baja Karbon (Carbon Steel): Merupakan material logam yang terdiri atas Fe dan karbon
Baja Paduan (Alloy Steel): Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel,
chromium, manganese, molybdenum.
Penggunaannya:
* 0,05 % 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
Penggunaan:
*0,40 % 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
crew drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives,
drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel,
wire drawing dies, fine cutters.
Photo microscopic baja
Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya).
Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah.
Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi).
Untuk membuat sifat-sifat spesial.
Pengujian baja
Uji Kekuatan
Di tes dengan alat tes tarik UTM untuk mengetahui tegangan maksimum yang terjadi.
Uji Keuletan
Untuk mengetahui regangan maksimum yang dapat terjadi pada baja pada saat di beri
tarikan. Cara pengetesan sama dengan uji tarik
Uji Kekerasan
adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapat menembus permukaan baja.
Uji Ketangguhan
adalah hubungan antara jumlah energi yang dapat diserap oleh baja sampai baja tersebut putus.
Proses peleburan baja dapat menggunakan material BBN (bahan bakar nabati).
Penggunaan material bambu sebagai pengganti tulangan.
Slag baja (limbah baja) dapat di gunakan sebagai bahan campuran semen
KAYU
(PERTEMUAN 6)
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan
teknologi
Secara umum sifat kayu adalah sebagai berikut :
Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya
terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non
karbohidrat).
Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji
menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan
kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan
kering.
CONTOH BANGUNAN KAYU
Rumah Tradisional Lampung
SIFAT FISIK
Berat dan Berat Jenis
Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu
balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan
semakin kuat pula.
Keawetan
Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam
kayu yang berbeda-beda.
Tekstur
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah
serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat
diagonal (serat miring).
Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab
udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan
lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya
disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk
membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
Daya Hantar Listrik
Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %,
kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air
maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.
SIFAT MEKANIK
Kekakuan
Adalah kayu yang tidak akan patah sebelum bentuknya berubah karena bebanbeban yang sama atau mendekati keteguhan maksimumnya
Kekerasan
Suatu ukuran kekuatan kayu menahan suatu gaya yang membuat tarik atau lekukan
padanya
Sifat ini digunakan untuk menyatakan kekuatan kayu menahan gaya-gaya yang
berusaha membelah kayu
Keteguhan Tarik
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah sejajar arah serat
Keteguhan Geser
keteguhan geser tegaklurus arah serat jauh lebih besar daripada keteguhan geser
Keteguhan Lentur
Dibedakan keteguhan lengkung static dan keteguhan lengkung pukul
SIFAT KIMIA
Lignin
Hemiselulosa dapat tersusun oleh gula yang bermartabat lima dengan rumus
C5H10O5 disebut pentosan atau gula bermartabat enam C6H12O6 disebut hexosan
Zat ekstraktif
Zat ekstraktif tidak merupakan bagian struktur dinding sel, tetapi terdapat dalam
rongga sel. Umumnya adalah zat yang mudah larut dalam pelarut seperti: eter, alcohol, bensin dan air
Abu
Mineral pembentuk abu yang tertinggal setelah lignin dan selulosa habis
terbakar. Kadar zat ini bervariasi antara 0,2 1% dari berat kayu.
Selulosa
1. Karbon 50%
2. Hidrogen 6%
FUNGSI KAYU DALAM KONSTRUKSI
Sebagai kuda-kuda atap
Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar ,memiliki keawetan alam tinggi
Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat.
Bekisting
Support/scafolding
Kuda-Kuda Kayu
BEKISTING
DAMPAK LINGKUNGAN
Penebangan kayu secara ilegal dan tidak terencana menyebabkan kerusakan hutan
Walaupun kayu merupakan material yang bisa diperbaharui, butuh waktu puluhan tahun untuk bisa
menghasilkan kayu siap tebang
(PERTEMUAN 7)
Definisi keramik secara ilmiah adalah benda-benda yang dibuat dari bahan lunak dari alam yang
dijadikan keras dengan cara pemanasan.
Material keramik adalah non logam/ senyawa inorganik, biasanya senyawa ikatan oksigen, karbon,
nitrogen, boron dan silikon.
JENIS KERAMIK
Keramik tradisional
GAMBAR
sanitair
(contoh
keramik industri)
BAHAN DASAR KERAMIK
Tiga bahan baku utama yang digunakan untuk membuat produk keramik klasik, atau triaksial, adalah
lempung, feldspar dan pasir.
Lempung (clay) mengandung campuran:
- kaolinit (Al2O3.2SiO2.2H2O),
- montmorilonit [(Mg,Ca)O.Al2O3.5SiO2.nH2O]
- Potas (K2O.Al2O3.SiO2)
- Soda (NaO.Al2O3.6SiO2)
STRUKTUR KIMIA
Secara umum keramik di susun oleh senyawa berikut :
SIFAT KIMIA
Keramik lebih resisten terhadap korosi dibanding plastik dan logam.
Keramik biasanya tidak bereaksi dengan sebagian besar cairan, gas, aklali dan asam.
Jenis-jenis keramik memiliki titik leleh yang tinggi dan beberapa diantaranya masih dapat digunakan
pada temperatur mendekati titik lelehnya.
Keramik stabil dalam waktu yang lama.
SIFAT FISIK
Memiliki densitas (berat jenis) yang relatif kecil
Tahan terhadap gesekan
Tahan terhadap panas
PENGUJIAN
Berat jenis
Kuat tekan
Penyerapan air
Uji kekerasan
DISKUSI
Saat ini banyak di gunakan material selain lempung untuk menghasilkan keramik. Coba cari materialmaterial tersebut
GYPSUM
(PERTEMUAN 8)
Gips merupakan jenis batuan endapan yang terbentuk secara kimiawi dari kapur dan sulfat yang larut
dalam tanah membentuk calsium sulfat (CaSO4).
Gips yang dari alam merupakan senyawa stabil berbentuk CaSO4 2 H2O.
Apabila gips alam dipanasi pada suhu di atas 100C, maka sebagian molekul air nya terlepas dan
membentuk CaSO4 H2O yang biasa disebut gips hemihidrat yang mempunyai sifat tidak stabil.
Akibat reaksi ini, panas yang tersimpan dalam gips hemihydrat akan dikeluarkan dan molekul-molekul
gips yang terpisah (karena pembakaran) bersatu kembali ke bentuk stabil CaSO4 2 H2O.
Gypsum rock
Gypsum
powder
PROSES PEMBUATAN
Batuan gips dari alam dipanasi terlebih dahulu pada suhu 60C 65C supaya mudah digiling
menjadi tepung gips.
Tepung hasil gilingan kemudian dipanggang pada teromol berputar dengan suhu tidak boleh lebih dai
170C.
Pemanggangan dilakukan selama 1 jam pada suhu tetap, kemudian diangkat dan disimpan pada tempat
kering.
Tepung gips hasil pemanggangan digiling halus dan diayak sehingga kehalusannya lolos pada saringan
170 mesh.
Tepung gips yang sudah diayak disimpan pada tempat yang tertutup rapat.
Gips hemihidrat yang digunakan sebagai adukan akan mengalami pengerasan dalam waktu 5 10
menit.
SIFAT-SIFAT GIPS
Bila gips alam dipanasi pada suhu di atas 40C, maka air hablurnya mulai menguap.
Bila gips alam dipanasi sampai suhu 130C - 170C, tidak semua air hablurnya menguap ,sehingga
gips mempunyai sifat cepat dapat menarik air kembali.
Gips ini disebut dengan gips hemihydrat. Gips jenis ini yang digunakan sebagai bahan perekat hidrolis.
Bila gips alam dipanasi di atas 200C semua air hablurnya menguap sehingga gips berubah monad gips
anhidrida yang bersifat tidak dapat menarik air dari luar (membatu) sehingga tidak dapat digunakan
sebagai bahan perekat.
PENGGUNAAN GYPSUM
Dalam bentuk gips alam, digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen yang berguna untuk
memperlambat proses pengerasan semen. Semen yang tidak dicampur dengan gips alam pengerasan
membutuhkan waktu 10 menit. Dengan ditambahkan gips alam, pengerasan semen menjadi kurang
lebih 60 menit.
Dalam bentuk gips hemihydrat, di bidang bangunan digunakan sebagai perekat untuk membuat papan
gypsum yang dicampur dengan serat, biasanya digunakan untuk plafond.
Gypsum dapat digunakan untuk perbaikan tanah gambut/lunak
PENGGUNAAN GYPSUM
Gypsum
board
Gypsum
ceiling
Setting time, Waktu yang diperlukan gypsum untuk mengeras setelah ditambah air.
Kuat tekan gypsum yang sudah mengeras.
Berat jenis.
Berat volume
DAMPAK LINGKUNGAN
Material utama gypsum berasal dari alam yang sifat nya tidak dapat diperbaharui.
Usaha pemanfaatan gypsum sebagai bahan kostruksi mulai harus di kurangi.
Gypsum juga merupakan limbah pada industri semen, pemanfaatan limbah ex industri sebagai material
yang bermanfaat sangat diperlukan
DISKUSI
Coba cari usaha pemanfaatan limbah sebagai material pengganti/ campuran dalam gypsum.
Atau rekayasa pemanfaatan limbah gypsum.
Berbentuk jurnal penelitian untuk kemudian dibuat resensi nya