Pengukuran Teknik V - Vi
Pengukuran Teknik V - Vi
PENGUKURAN JARAK
Pengukuran Dimensional
1. Pengukuran dimensional sederhana dapat dilakukan dengan mistar logam
tukang bubut, ini bisa mencapai ketelitian sampai 0,01 in (0,25 mm).
Kelemahan
dari
alat
ukur
ini
adalah
selain
dari
kesalahan
Vernier
Rahang Tetap
Rahang Geser
Rangka
Skala utama
pembagian 0,025
Kaliper Mikrometer
Skala bidal
25 pembagian racet
Metode Optik
Pengukuran dimensi dengan metode optic memberikan ketelitian yang
sangat tinggi, instrument-instrumen seperti ini disebut interferometer, alat
sejenis yang juga memakai prinsip optic adalah mikroskop dan teleskop.
Prinsip interferensi:
setengah
sehinga
bertambah
penghapusan
panjang
terjadi
gelombang
saling
digunakan untuk mengukur cacat-cacat kecil pada permukaan dan untuk kalibrasi
blok ukur, sedangkan konstruksi interferometer untuk pengunaan praktis adalah
seperti tampak sebagaimana gambar berikut:
3,00 in diamati ada 5 jumbai interferensi. Hitung jarak pisah antara dua
permukaan itu dan sudut kemiringan-kemiringannya.
Jawab : Kelima garis jumbai menunjukkan artinya :
Kita punya :
sehingga
in
Sudut kemiringannya adalah :
5.3.
dan melalui lubang keluar dengan diameter d2 ditentukan oleh jarak antara lubang
keluar dengan benda kerja (x).
Analisa :
Aliran volumetric melalui orifis bisa dinyatakan dengan persamaan :
Di gambar ada 2 orifis, yaitu orifis yang sebenarnya dan pembatasan aliran antara
lubang keluar dengan benda kerja jika ini kita notasikan luasannya dengan A1 dan
A2 sehingga persamaan menjadi :
Jika hubungan ini di susun / diselesaikan secara aljabar memberikan :
dimana C1 dan C2 diasumsikan sama
Dan karena :
Sehingga jika nilai A1 dan A2 dimasukkan kita dapatkan hubungan rasio tekanan r
dan jarak benda kerja x. Dari penelitian Graneek dan Evan bahwa hubungan r dan
rasio A1/A2 sangat mendekati linear untuk 0,4 < r < 0,9 dan bahwa :
BAB VI
PENGUKURAN TEKANAN FLUIDA
6.1.
Pendahuluan.
Tekanan Absolut :
tekanan
absolut
Selisih
dan
atmosfir setempat
1 atmospher ( atm )
1 N/m2
= 1 Pascal (Pa)
1 atm
= 760 mm Hg
1 bar
1 mikro bar
= 1 dyn/cm2
= 2,089 lbf/ft2
= 0,1 N/m2 (0,1 Pa)
1 mmHg
1 tour
= 1 mm Hg
1 lb/m2
tekanan
dengan n
= massa molekul
= kecepatan =
dengan :
6.2.
1.
Pa
A2
Pa
h
A1
Manometer Tabung U
2.
Pa
h
A2
A1
A2
3.
Pengukur g
menyeimbangkan
tekanan
untuk
fluida
Piston
Ruang
Katup
V
gunakan
Plunyer
4.
Tekanan
tabung
Bourdon:
Banyak
Pengukuran
diagfragma:
prinsipnya
P1
Pada
gambar
untuk
mengukur
defleksinya kurang dari 1/3 tebal diafragma karena itu untuk menjangkau
defleksi yang lebih luas lagi (yang hubungan linear dengan P) maka di desaian
diafragma model piring gelombang seperti gambar berikut :
P1
P2
Pengukur Bridgman :
7.
Suspensi
filamen
C
P
P
sudu yang berasal dari plat yang memiliki kecepatan yang lebih tinggi dari
pada molekul yang meninggalkan sudu karena perbedaan temperature
sehingga ada netto molekul yang mengenai sudu yang menyebabkan sudu
bergerak. Ini bisa di ukur dengan mengamati perubahan sudut cermin.
Dan tekanan di ukur dengan timbangan berikut :
Dengan :
P
= gaya (dyne)
Elektron dan ion negatif berkumpul di kisi dan menghasilkan arus ig. Dan
tekanan besarnya adalah sebanding dengan rasio arus plat dan kisi yaitu :
S = konstanta proporsionalitas
Pengukur ionisasi ini memiliki range kemampuan mengukur 0,13 sampai
1,3 x 10-6 Pa.
5. Alfatron:
Alfatron adalah pengukur ionisasi radio aktif. Cara kerjanya sebagai
berikut :
Sumber radium kecil berfungsi untuk memancarkan partikel radio aktif
dan partikel ini mengionisasi gas yang terdapat dalam pengurung. Tingkat
ionisasi ini berbanding lurus atau langsung dengan tekanan.
Jangkauan alat ini 0,1 sampai 105 Pa
Keuntungan alfatron ini adalah tidak ada filament panas seperti yang
digunakan pada pengukur ionisasi lainnya sehingga tidak ada masalah
dengan terbakarnya hilang akibat kesalah penggunaan, seperti karena
tekanan yang diukur terlalu tinggi.