PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
ISWAHYUDI
1223110214
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada bidang industri pabrik gula, mesin HGF (High grade finishing) adalah
mesin pemisah cairan nira kental dan strup hingga didapat kristal gula. Semakin
dikembangkannya peralatan kontrol pengendali mesin-mesin produksi di pabrik,
guna mempermudah pengendalian dan meningkatkan hasil produksi. Maka
digunakanlah inverter sebagai pengendali kecepatan putar motor sentrifugal. Serta
dapat dijalankan dengan cara otomatis. Keuntungan lain menggunkan inverter
yaitu dapat memperpanjang umur motor sentrifugal, menentukan kecepatan untuk
dapat menyesuaikan pada saat starting, spinning,dan breaking. Kecepatan yang
dapat di kontrol itulah yang dapat memperpanjang umur motor dari kerusakan
akibat dari start kejut.
Di PT.PN7 distrik cintamanis, terdapat 1 mesin HGF yang sudah diganti
menggunakan sistem kontrol inverter dari 8 mesin yang ada. Dari yang
sebelumnya perpindahan kecepatan pada saat mesin beroperasi menggunakan
kontaktor magnetik untuk pengatur perpindahan jumlah kutub magnet yang
digunakan motor pada saat proses bekerja.
Pengaturan perpindahan kontaktor diatur oleh SMU (speed measuring unit)
yang menerima sinyal berupa volt dari tachometer yang terhubung pada rotor
motor sentrifugal. Tachometer tersebut adalah generator kecil yang mengeluarkan
tegangan 0-20 volt.
Oleh karena terbatasnya motor spare yang berada di Stasiun listrik bila
terjadi kerusakan. Maka pihak PT.PN 7 berinisiatif merubah cara kontrol motor
sentrifugal kontrol manual menggunakan VSD ( variable speed drive). Hasil dari
perubahan kontrol menggunakan inverter pada mesin HGF di PT.PN 7 sangat
membantu dalam menjaga keawetan dan membantu alat bekerja secara maksimal.
Setelah selesai dalam pengerjaan perubahan kontrol, mesin di coba dengan
keadaan beban gula kosong. Mesin berjalan normal dengan urutan cara kerja dan
speed yang di inginkan.
Pada saat musim giling tiba, mesin dijalankan dengan keadaan basket
berisi gula yang masih bercampur dengan nira dan strup, yang siap dipisahkan
oleh mesin HGF. Mesin berjalan dari start, spining, dan breaking. Semua tahapan
tersebut diamati dan di ukur tegangan dan arusnya.
Pada saat motor selesai proses sampai puncak speed, PLC memerintahkan
inverter mengurangi kecepatan dengan melepaskan power ke motor (dol)
beberapa detik hingga putaran rpm tertentu, setelah tercapai, plc akan
memerintahkan inverter untuk breaking motor.
Sifat Regeneratif pada Variable Speed Drive terjadi saat VSD berusaha
mengerem motor secara cepat, motor akan berubah menjadi generator. Saat
putaran motor yang bebas akibat pengereman tersebut, motor akan mengeluarkan
tegangan balik ke VSD. Kejadian ini akan mengakibatkan lonjakan tegangan
(over voltage) jika tidak dibuang ke suatu alat, maka IGBT (Insulated gate bipolar
transistor) akan rusak. Sekitar 15% sampai 20% mampu diserap oleh VSD dalam
waktu beberapa saat, tegangan yang dihasilkan motor listrik tidak dapat
dikembalikan ke jaringan. Karena terhalang oleh rectifier. Tegangan harus
disalurkan ke suatu perangkat agar IGBT tidak trip. Solusi dari permasalahan
tersebut adalah menggunakan Dynamic Brake Resistor (DB Resistor).
Dari pengamatan yang dilakukan, terjadi lonjakan tegangan pada Dynamic
Brake Resistor. Maka dalam hal ini saya mengangkat judul ANALISA
GANGGUAN POWER BREAK MOTOR KE RESISTOR BREAK PADA
MESIN SUGAR SPIN DRYER DI PT.PN 7 DISTRIK CINTAMANIS
cintamanis buku-buku referensi dan situs-situs dari internet tetntang apaapa yang menunjang dalam analisa ini.
2. Metode Observasi
Beserta pembimbing dan rekan-rekan teknisi lapangan dari PT.PN 7
Distrik cintamanis mengadakan kunjungan langsung ke lapangan untuk
mengamati dan mengadakan observasi secara langsung tentang perangkatperangkat yang digunakan oleh PT.PN 7 Distrik Cintamanis
3. Metode Konsultasi
Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan rekan-rekan
engineer lapangan, untuk memperoleh gambaran dan penjelasan tentang
berbagai macam hal mengenai inverter mesin HGF yang di gunakan di
PT.PN 7 Distrik Cintamanis
4. Metode Studi Pustaka
Mempelajari literature dan sistemnya di PT.PN 7 Distrik Cintamanis dan
mempelajari data-data yang ada di PT.PN 7 Distrik Cintamanis melalui
file-file yang sudah ada.
BAB II
TEORI DASAR
II.1 PENGERTIAN INVERTER
Inverter / variable frequency drive / variable speed drive merupakan sebuah
alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang
masuk ke motor. pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk
mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai
dengan kebutuhan.
Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi
menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi
tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi yang
berbeda atau dapat diatur.
II.3
Gb.Diagram Inverter
Step down trafo berfungsi sebagai penurun tegangan dari 380 V menjadi
220 V. Yang mana nanti akan digunakan pada sistem control inverter yang
membutuhkan tegangan 220 V.
DAFTAR PUSTAKA
http://trikueni-design-sistem.blogspot.com/prinsip-dasar-inverter
http://cvanugerahelektricting.co.id.product/braking-resistor-untukinverter
http://dunia-listrik.blogspot.com
www.electrical-power.co.cc
http://orangstrezz.wordpress.com/2011/10/08/548/