Anda di halaman 1dari 17

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS

A. KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


1. Tujuan
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah:
a. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbidity) di kalangan
ibu. Kegiatan program ini ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu selama
kehamilan, pada saat persalinan, dan saat ibu menyusui.
b. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi dan
pencegahan sedini mungkin berbagai penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi dasar, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal.
Tujuan ini di tingkat Puskesmas harus dijabarkan lagi sesuai dengan masalah
kesehatan masyarakat dan faktor risiko yang berkembang di wilayah kerjanya.
2. Sasaran
Sasaran kegiatan ini terbagi dua, yaitu:
a. Sasaran primernya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anakanak sampai
dengan usia lima tahun, yang jumlahnya didapatkan berdasarkan:
1) Pendataan langsung, yang dilakukan oleh staf Puskesmas, baik menggunakan
survei maupun menggunakan kader kesehatan setempat sebagai informan.
2) Perkiraan (estimasi), ditetapkan berdasarkan hasil perkalian angka standar.
Angka standar ini ditetapkan dalam bentuk persentase oleh Depkes Pusat
berdasarkan proporsi kelompok penduduk dengan jumlah seluruh penduduk di
suatu wilayah. Dalam panduan sistem stratifikasi Puskesmas, estimasi jumlah
penduduk sasaran program ini ditetapkan berdasarkan persentase jumlah bayi
dikalikan dengan jumlah seluruh penduduk, misalnya di Bali:
a) Jumlah bayi 2,1% x jumlah penduduk setempat
b) Jumlah bayi lima tahun (balita) 4,6% x jumlah penduduk setempat
c) Jumlah ibu hamil 3,6% x jumlah penduduk setempat
Jumlah penduduk estimasi ini jauh lebih tinggi dari data riilnya, tetapi jarang
lebih rendah. Penetapan dengan cara estimasi ini lebih cocok untuk perencanaan
di tingkat propinsi, terutama untuk merencanakan besarnya kebutuhan dana
sarana/prasarana pelayanan
3) Pendekatan secara tidak langsung, dapat dilakukan dengan menghitung
jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) berdasarkan catatan Petugas Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB) yang melakukan survei PUS setiap tahun di wilayah

kerjanya. Berdasarkan jumlah PUS ini akan diketahui berapa yang menjadi
akseptor KB dan berapa yang tidak memakainya karena ingin hamil atau sedang
hamil. Penduduk sasaran KIA adalah yang hamil, sedangkan yang belum hamil
karena menghadapi masalah infertilitas juga perlu dilayani dengan menyediakan
pelayanan kesehatan yang berbeda. Dari ibu yang hamil akan ada bayi yang
lahir, baik yang lahir mati, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan lahir dengan
berat badan normal, dan ditolong oleh tenaga terlatih atau bukan. Jumlah bayi
yang hidup secara kumulatif akan menjadi sasaran Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) untuk diimunisasi dan ditimbang secara rutin berat badannya sampai
dengan usia lima tahun. Ibuibunya akan menjadi sasaran pelayanan konseling
pasca persalinan. Pendekatan secara tidak langsung ini ditujukan agar
Puskesmas dapat mengetahui jumlah penduduk sasaran program KIA dan
Keluarga Berencana (KB), pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
(P3M) melalui imunisasi, gizi (melalui penimbangan dan pemberian sulfas
ferrosus), penyuluhan kesehatan masyarakat pada saat Posyandu.
b.
Sasaran sekundernya adalah dukun bersalin dan kader kesehatan
setempat.

3. Ruang lingkup kegiatan


Kegiatan KIA terdiri dari kegiatan pokok dan integratif. Kegiatan integratif adalah
kegiatan program lain, misalnya kegiatan imunisasi yang merupakan kegiatan
pokok pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, yang dilaksanakn
karena mempunyai sasaran penduduk yang sama, yaitu ibu hamil dan anak
anak sampai dengan usia lima tahun. Adapun kegiatankegiatan yang dilakukan
oleh KIA, yaitu:
a. Memeriksa kesehatan ibu hamil (Antenatal Care (ANC))
b. Mengamati Perkembangan dan pertumbuhan anakanak balita; integrasi
dengan program gizi.
c. Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah gizi
karena kekurangan protein dan kalori, serta memperkenalkan jenis makanan
tambahan (vitamin dan garam yodium); integrasi dengan program PKM (melalui
konseling) dan Gizi.
d. Memberikan pelayanan KB kepada PUS; integrasi dengan program KB.
e. Merujuk ibuibu atau anakanak yang membutuhkan pengobatan; integrasi
dengan program pengobatan.
f. Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas;
integrasi dengan program perawatan kesehatan masyarakat.
g. Mengadakan pelatihan untuk dukun bersalin dan kader kesehatan Posyandu.

B. KELUARGA BERENCANA (KB)


1. Tujuan
Tujuan jangka panjang program KB adalah untuk menurunkan angka kelahiran
dan meningkatkan kesehatan ibu. Sehingga di dalam keluarganya akan
berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
2. Sasaran
Jumlah PUS yang menjadi sasaran program KB ini, ditetapkan berdasarkan survei
PUS yang dilaksanakan setiap tahunnya dan pelaksanaannya dikoordinasikan
oleh PLKB di masingmasing desa.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Mengadakan penyuluhan KB baik di Puskesmas maupun di mayarakat (pada
saat kunjungan rumah, Posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa
wisma, dan sebagainya), termasuk konseling untuk PUS.
b. Penyediaan dan pemasangan alatalat
pelayanan pengobatan efek samping KB.

kontrasepsi,

serta

memberikan

c. Mengadakan kursus KB untuk dukun bersalin. Dukun bersalin diharapkan


dapat bekerjasama dengan Puskesmas dan menjadi motivator KB untuk ibuibu
yang mencari pertolongan pelayanan dukun bersalin. Kegiatan KB di Puskesmas
diitegrasikan ke dalam program KIA.

C. UPAYA PENINGKATAN GIZI


1. Tujuan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha
pemantauan status gizi kelompokkelompok masyarakat yang mempunyai risiko
tinggi (seperti ibu hamil dan balita) dan pemberian makanan tambahan (PMT)
baik yang bersifat penyuluhan maupun pemulihan.
2. Sasaran
Sasarannya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anakanak yang berusia di
bawah lima tahun. Penduduk yang tinggal di daerah rawan pangan perlu
mendapat perhatian Puskesmas.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Menimbang berat badan balita untuk memantau pertumbuhan anak, yang
dilakukan secara rutin setiap bulan, baik di Puskesmas maupun di Posyandu.
Indikator keberhasilan pemantauan status gizi balita digunakan SKDN yang
ditulis di buku Kartu Menuju Sehat (KMS), dengan penjelasan sebagai berikut:
1)

S = jumlah semua balita

2)

K = anak yang mempunyai KMS

3)

D = balita yang datang teratur ke tempat penimbangan

4)

N = balita yang datang teratur dan berat badan (BB) naik

b. Pemeriksaan HB (dan BB) pada ibu hamil secara rutin. Kunjungan ibu hamil
ke Puskesmas untuk ANC dilakukan minimal empat kali sepanjang kehamilannya.
c. PMT untuk balita yang kurang gizi. Penyuluhan PMT dilakukan melalui
demonstrasi pemilihan bahan makanan yang bergizi dan cara memasaknya. PMT
pemulihan dilakukan melalui pemberian makanan yang sifatnya suplementasi
(vitamin A, sulfas ferrosus, susu, dan sebagainya).
d. Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat, yang diintegrasikan ke
dalam program KIA baik di Posyandu maupun di gedung Puskesmas.
e. Pembagian vitamin A untuk bayi 2x setahun, suplemen tablet besi (sulfas
ferrosus) untuk ibu hamil yang datang ke Puskesmas untuk ANC, dan pemberian
obat cacing untuk anak yang kurang gizi karena gangguan parasit cacing.
.
D. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
1. Tujuan
Tujuan UKGM ini ada dua:
a. untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehtan gigi dan mulut
b. mempertinggi kesadaran kelompokkelompok mayarakat tentang pentingnya
pemeliharaan gigi dan mulut.
2. Sasaran
Sasarannya adalah ibu hamil, anakanak SD, dan masyarakat uang datang ke
Puskesmas dengan keluhan gangguan kesehatan gigi.dan mulut.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup program ini, yaitu:
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan perawatan gigi dan mulut secara
rutin, untuk anakanak sekolah dan ibu hamil.
b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di sekolah.

E. UPAYA KESEHATAN KERJA


Berdasarkan buku Pedoman Pelaksanaan upaya kesehatan kerja di
Puskesmas merupakan salah satu kegiatan upaya pengembangan Puskesmas

dalam rangka memberikan perlindungan kesehatan kerja bagi masyarakat


pekerja di wilayah kerja Puskesmas. Bentuk nyata dari kegiatan tersebut meliputi
pelayanan kesehatan pada masyakat pekerja yang berada di wilayah kerja
Puskesmas terdiri dari bentuk upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan .
1. Pengertian Upaya Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja
dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan agar diperoleh produktifitas
kerja yang optimal.
2. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Kerja
Ruang lingkup upaya kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian
antara pekerja dengan pekerja dan lingkungan kerjanya baik secara fisik
maupun psikis dalam cara / metode kerja, proses kerja dan kondisi kerja yang
bertujuan untuk :
a.
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di
semua lapangan pekerjaan yang setinggi tingginya baik secara fisik, mental
maupun kesejahteraan sosialnya.
b.
Mencegah gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh
keadaan / kondisi lingkungan kerja.
c.
Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam melakukan pekerjaanya
dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor faktor yang
membahayakan kesehatan.
d.
Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjaan.
3. Tujuan Upaya Kesehatan Kerja
a.

Tujuan Umum

Meningkatnya kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendiri


sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan peningkatan
produktifitas kerja melalui upaya kesehatan kerja
b.

Tujuan Khusus

1.
Peningkatan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.

2.
Peningkatan keselamatan kerja dengan mencegah pemajanan bahan
bahan yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat serta
penerapan prinsif - prinsif ergonomik
3.
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan
keluarganya yang belum terjangkau pelayanan kesehatan kerja ( underserverd)
4.
Meningkatkan kemitraan melalui kerjasama lintas program, lintas sektor
dan LSM dalam upaya kesehatan kerja.
4. Sasaran
a.

Sasaran Langsung

Sebagai sasaran langsung dari upaya kesehatan kerja di Puskesmas adalah


mayarakat pekerja di sektor kesehatan, antara lain : Puskesmas, Balai
Pengobatan, Laboratorium Kesehatan, Pos UKK dan Jaringan dokter perusahaan
bidang kesehatan kerja.
b.

Sasaran tidak langsung

Sasaran tidak langsung diberikan kepada masyarakat pekerja diberbagai sektor


pembangunan, dunia usaha dan LSM.
5. Strategi
a.
Upaya kesehatan kerja bagi pekerja dan keluarganya dikembangkan
secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan Puskesmas
dan rujukan.
b.
Upaya kesehatan kerja dilakukan melalui pelayanan kesehatan paripurna,
yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
c.
Peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran serta
aktif masyarakat dengan menggunakan pendekatan PKMD.

F. USAHA KESEHATAN JIWA (UKJ)


1.

Pengertian Kesehatan Jiwa

adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh tenaga


Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam rangka
mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan
pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa dan
konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu
menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada
konseling jiwa di Puskesmas.

2.

Tujuan

Program ini bertujuan untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara
optimal.
3.

Sasaran

Sasarannya adalah penderita gangguan jiwa dan keluargnya yang datang ke


Puskesmas, termasuk pasien yang dirujuk oleh RS Jiwa (RSJ) untuk rehabilitasi
sosial.
4.

Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan UKJ, yaitu:


a.

Mengenali penderita yang memrlukan pelayanan kesehatan psikiatri.

b.
Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk
pasien ke RSJ.
c.
Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa, kepada kelompokkelompok
penduduk di wilayah kerja Puskesmas.
d.
Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitasi sosial untuk penderita dan
keluarganya, setelah pasien dirawat di RSJ.

G.
1.
a.

KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (PERKESMAS)


Pengertian :
Pelayanan keperawatan profesional

b.

Perpaduan konsep kesehatan masyarakat dan keperawatan

c.

Penekanan pada kelompok resiko tinggi

d.

Upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

e.
2.

Klien sebagai mitra


Tujuan Upaya Perkesmas

a.
Meningkatnya
(rawan kesehatan)

kemandirian

individu,

keluarga,

kelompok/masyarakat

b.

untuk mengatasi masalah kesehatan/ keperawatannya

c.

sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal

3.
a.

Tatanan Pelayanan Perkesmas


Unit pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas, dll) Rawat Jalan, rawat Inap

b.

Pusling

c.
Rumah: Home Care Meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat
anggota keluarga
d.
Institusi
Pendidikan Screening
Pendidikan Kesehatan
e.

kesehatan,

Tindakan

perawatan,

Tempat Kerja/ Industri

f.

Panti, dll

4.

Fokus Sasaran Perkesmas

Fokus : Keluarga Rawan Kesehatan


Prioritas :
a.

Keluarga Rentan Terhadap Masalah Kesehatan (Gakin)

b.
Keluarga Risiko Tinggi ( Anggota Keluarga Bumil, Balita, Lansia, Menderita
Penyakit)
c.
5.

Kelompok Khusus: Balita, Lansia, Calon Jemaah Haji


Kegiatan yang dilakukan

a.
Memberikan pelayanan keperawatan secara menyuluruh kepada pasien
atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikut sertakan masyarakat dan
kelompok masyarakat sekitarnya.
b.
Membantu keluarga dan masyarakat mengenai kebutuhan kesehatannya
sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas
kemampuan mereka.
c.
Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit,
peningkatan dan pemulihan kesehatan, individu dan keluarga.

H.

UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA DI PUSKESMAS

Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik
atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan
kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan
puskesmas di luar gedung
Promotif :

a.

Pengadaan media informasi : leaflet/brosur, poster, VCD, dll

b.

Pendataan kelompok OR : klub, fitness centre dll

c.

Pertemuan sosialisasi-advokasi ttg kesehatan OR

d.

Penyuluhan kelompok tentang kesehatan OR

e.

Pelatihan teknis ttg kesehatan OR

Preventif :
a.

Pembinaan kelomp OR : bumil, usila, PTM, jemaah haji, atlet, dll

b.

Pengukuran kebugaran jasmani

c.

Surveilans tentang kesehatan OR

Kuratif :
a.

Sebagai tim medis kegiatan OR (P3K)

b.

Konsultasi individu ttg kesehatan OR

c.
Pembentukan kelompok OR berdasarkan kondisi khusus: bumil, usila, haji,
penyandang cacat ,dll
Rehabilitatif :
Pembentukan kelompok latihan fisik untuk kelompok khusus: pasca stroke, PJK,
pasca cedera, napza dll (bekerjasama dengan RS/ konsultan rehabilitasi medikfisioterapi).
Pelatihan /Pendidikan
Pelatihan olahraga yang baik, benar , teratur , terukur dan terprogram bagi
berbagai usia
Pelatihan cara pemeriksaan kebugaran jasmani bagi masyarakat
Pelatihan gizi olahraga
Pelatihan penanganan cedera olahraga dan kegawatdaruratan medik bagi
awam , instruktur olahraga
Pelatihan olahraga yang baik, benar , teratur , terukur dan terprogram bagi
berbagai usia sekolah Pelatihan cara pemeriksaan kebugaran jasmani
Pelatihan penanganan cedera olahraga dan kegawatdaruratan medik bagi guru
Pelatihan peningkatan prestasi atlet ditinjau dari aspek kesehatan dan kebugaran
Pelatihan penanganan cedera olahraga dan kegawatdaruratan medik bagi
pelatih

3 Promosi /Sosialisasi Kesehatan Olahraga


Pola Hidup sehat dengan aktivitas fisik di berbagai kelompok masyarakat dan
usia Kebugaran jemaah haji melalui olahraga ( sebelum keberangkatan , selama
menunaikan ibadah haji dan sesudah kembali )
Pola Hidup sehat dengan aktivitas fisik serta berolahraga di berbagai usia
sekolah Jejaring penanganan cedera olahraga dalam event olahraga
Perilaku hidup sehat dalam meningkatkan dan mempertahankan prestasi atlet.

I.

UPAYA KESEHATAN MATA

adalah program pelayanan kesehatan mata terutama pemeliharaan kesehatan


(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan
kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif
masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan refraksi pada anak
sekolah.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan di tingkat Puskesmas adalah
sebagai berikut
Promotif: penyuluhan kesehatan indera penglihatan
Preventif: deteksi dini/skrining gangguan penglihatan (katarak, glaukoma,
xerophthalmia, kelainan refraksi)
Kuratif: pelyanan kesehatan mata dasar dan rujukan

J.
1.

USAHA KESEHATAN LINGKUNGAN


Tujuan

Program ini bertujuan untuk menanggulangi dan menghilangkan unsurunsur


fisik pada lingkungan, sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak
menjadi faktor risiko timbulnya penyakit menular di masyarakat.
2.

Sasaran

Sasarannya adalah tempattempat umum, seperti pasar, restoran, tempat


ibadah, sumber air minum penduduk, pembuangan air limbah, dan sebagainya.
Sasaran yang diperiksa pada tempattempat umum, selain lingkungan fisiknya
(pencemaran iar, pembuangan sampah, dan limbah lainnya) juga para pengolah
makanan (food handler). Mereka diperiksa fesesnya (rectal swab) untuk

mengetahui adanya carrier penyakit menular, seperti kolera,thypus abdominalis,


ecoli, dan sebagainya.
3.

Ruang Lingkup Kegiatan

a.

Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia

Pembuatan dan penyediaan jamban keluarga (Inpres Jaga)

Penyuluhan kesehatan lingkungan dilakukan


jamban keluarga (kegiatan yang bersifat integratif)
b.

demontrasi

pembuatan

Menyediakan air bersih

Perlindungan terhadap sumber mata air yang digunakan penduduk.


Misalnya dengan tes higiene air, kaporitisasi sumur jika diketahui sumur tersebut
tercemar ecoli dan bacil cholera.

Penyuluhan melalui demonstrasi tentang pembuatan sumur.

Penyediaan sumur pompa tangan (SPT) dangkal dan dalam, dan sarana air
minum lainnya.

Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang air minum sehat

Melakukan tes secara rutin pada air yang dikonsumsi masyarakat (PDAM,
sumur penduduk di daerah endemik kolera)
c.

Pembuangan sampah

Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan kelompokkelompok masyarakat.


Masyarakat digerakkan untuk melakukan pembuangan sampah yang baik,
sehingga sampah tidak lagi mencemari lingkungan pemukiman mereka.
d.

Pengawasan terhadap tempattempat umum

Pengawasan biasanya dilakukan di perusahaanperusahaan limbah cair, tempat


pengolahan dan penjualan makanan, tempattempat umum, dan sanitasi
perumahan. Kegaiatan ini dikoordinasikan secara lintas sektoral, terutama
dengan camat.

K. USAHA KESEHATAN LINGKUNGAN


1. Tujuan
Program ini bertujuan untuk menanggulangi dan menghilangkan unsurunsur
fisik pada lingkungan, sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak
menjadi faktor risiko timbulnya penyakit menular di masyarakat.
2. Sasaran

Sasarannya adalah tempattempat umum, seperti pasar, restoran, tempat


ibadah, sumber air minum penduduk, pembuangan air limbah, dan sebagainya.
Sasaran yang diperiksa pada tempattempat umum, selain lingkungan fisiknya
(pencemaran iar, pembuangan sampah, dan limbah lainnya) juga para pengolah
makanan (food handler). Mereka diperiksa fesesnya (rectal swab) untuk
mengetahui adanya carrierpenyakit menular, seperti kolera, thypus abdominalis,
ecoli, dan sebagainya.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia
b. Pembuatan dan penyediaan jamban keluarga (Inpres Jaga)
c. Penyuluhan kesehatan lingkungan dilakukan demontrasi pembuatan jamban
keluarga (kegiatan yang bersifat integratif)
d. Menyediakan air bersih
1) Perlindungan terhadap sumber mata air yang digunakan penduduk. Misalnya
dengan tes higiene air, kaporitisasi sumur jika diketahui sumur tersebut tercemar
ecoli dan bacil cholera.
2) Penyuluhan melalui demonstrasi tentang pembuatan sumur.
3) Penyediaan sumur pompa tangan (SPT) dangkal dan dalam, dan sarana air
minum lainnya.
4) Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang air minum sehat
5) Melakukan tes secara rutin pada air yang dikonsumsi masyarakat (PDAM,
sumur penduduk di daerah endemik kolera).
e.

Pembuangan sampah

Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan kelompokkelompok masyarakat.


Masyarakat digerakkan untuk melakukan pembuangan sampah yang baik,
sehingga sampah tidak lagi mencemari lingkungan pemukiman mereka.
d.

Pengawasan terhadap tempattempat umum

Pengawasan biasanya dilakukan di perusahaanperusahaan limbah cair, tempat


pengolahan dan penjualan makanan, tempattempat umum, dan sanitasi
perumahan. Kegaiatan ini dikoordinasikan secara lintas sektoral, terutama
dengan camat.
K.
1.

PENGOBATAN
Tujuan

Program pengobatan di Puskesmas merupakan bentuk pelayanan kesehatan


dasaryang bersifat kuratif. Masyarakat cenderung memanfaatkan pelayanan
Puskesmas hanya untuk mendapatkan pelayanan pengobatan. Tujuan program

ini adalah untuk memberikan pengobatan kepada masyarakat, khusus untuk


Puskesmas perawatan
2.

Sasaran

Sasarannya adalah masyarakat di


Puskesmas untuk mencari pengobatan
3.

wilayah

kerjanya

yang

mengunjungi

Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan program ini, yaitu:


a.
Menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan untuk penderita yang
berobat jalan atau pelayanan rawat inap khusus untuk Puskesmas yang
mempunyai tempat tidur (Puskesmas perawatan).
b.
Mengirim (merujuk) penderita ke pusatpusat rujukan medis seduai dengan
jenis penyakit yang tidak mampu dilayani Puskesmas.
c.
Menyelenggarakan Puskesmas keliling untuk menjangkau wilayah kerja
Puskesmas yang masih belum mempunyai Puskesmas pembantu atau wilayah
pemukiman penduduk yang masih sulit sarana transportasinya.

L.

PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)

1. Tujuan
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai
kesehatan, melalaui upaya promosi kesehatan, sehingga masyarakat dengan
sadar mau mengubauh perilakunya menjadi perilaku sehat.
2. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah kelompokkelompok masyarakat yang berisiko
tertular penyakit, maupun masyarakat umum.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan secara berkala untuk kelompokkelompom
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Penyuluhan dilakukan tidak hanya
mdengan ceramah, tetapi juga dengan menggunakan alat peraga dan media
(demonstrasi/peragaan), misalnya : cara mencampur oralit yang benar, proyek
percontohan (rumah sehat), pemutaran film tentang kependudukan /KB dan
kesehatan; melalui pertunjukan kesenian rakyat (wayang) dengan tema cerita
tentang hidup sehat dan penyebaran/pemasangan poster/leaflet/pamflet, dan
sebagainya.

Kegiatan ini dilakukan secara integratif untuk mendukung semua program


Puskesmas, sehingga sebaiknya dilakukan secara rutin dan semua staf
Puskesmas (idealnya) harus mampu melaksanakannya (everybody should do it),
baik yang sasarannya individu pasien maupun kelompokkelompok masyarakat
umum. Namun, kenyataannya yang terjadi justru sebaliknya (nobody do it)
kerena berbagai kendala, kecuali apabila terjadi wabah (kejadian luar biasa
(KLB)). Dinkes Kabupaten/Kota juga menyediakan tenaga PKM yang akan
diberikan
bila
KLB
terjadi,
untuk
membantu
petugas
Puskesmas
mengembangkan program penyuluhan untuk meningkatkan peran serta
masyarakat.

M. LABORATORIUM (LAB)
1.

Tujuan

Program ini adalah program penunjang untuk beberapa program lain, seperti
pengobatan, KIA, P3M, KB, Kesehatan Lingkungan, dan Gizi. Tujuan program ini
adalah untuk memeriksa sediaan (spesimen) darah, sputum, feses, dan urin,
untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Sediaan air juga diperiksa
oleh laboratorium Puskesmas untuk mengetahui pencemaran air minum yang
dikonsumsi oleh masyarakat.
2.

Sasaran

Sasarannya adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas (PCD) dan penderita


penyakit menular dan keluarganya yang dicari dirumahnya masingmasing
(ACD). Penyakit yang memerlukan ACD dan PCD di wilayah kerja Puskesmas,
ialah malaria, TBC, demam filariasis, diare, dan sebagainya.
3.

Ruang Lingkup Kegiatan

Kemampuan lab Puskesmas sangat bergantung dari tersedianya tenaga terampil


di Puskesmas, peralatan, dan reagensia. Kegiatannya meliputi:
a. Mempersiapkan dan memeriksa sediaan (spesimen) di Puskesmas, yaitu
sputum untuk diagnosis TBC, darah untuk malaria, feses untuk pemeriksaan
telur cacing, dan urin untuk tes kehamilan. Peningkatan lab di Puskesmas yang
terpencil, perlu mendapatkan perhatian agar dapat meningkatkan efektivitas
program pengobatan, KIA, kesehatan Lingkungan, dan P3M.
b. Mengirimkan sediaan untuk pemeriksaan lab ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi sesuai dengan kemampuan lab rujukan tersebut. Sediaan yang tidak
mampu diperiksa di Puskesmas dapat dibuat preparatnya kemudian dikirim ke
lab daerah/RS untuk pemeriksaan lebih lanjut, misalnya preparat pap-smear.

N.
1.

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


Tujuan

Tujuannya adalah meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.


2.

Sasaran

Sasaran primer program ini adalah muridmurid SD, SMP, dan SMA atau yang
sederajat, dan lingkungan sekolahnya. guruguru olahraga dan kesehatan
(Orkes) adalah sasaran sekundernya. Mereka diharapkan mampu melakukan
kegiatan rutin program ini di sekolah masingmasing.
3.

Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatankegiatan yang dilakukan program ini, meliputi:


a.

Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak secara berkala.

b.
Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (penyediaan air bersih,
jamban keluarga (JAGA), dan bak sampah).
c.
Pendidikan kesehatan tentang kebersihan perseorangan, kesehatan gigi,
kesehatan lingkungan, dn sebagainya.
d.
e.

Mengembangkan kesehatan primer (P3K) di sekolah.


Imunisasi BCG dan DT untuk anakanak SD kelas I dan VI.

f.
Melaksanakan penimbangan anak yang baru masuk SD, untuk memantau
status gizinya.
guruguru Orkes dilatih secara rutin oleh staf Puskesmas untuk menjadi guru
UKS. Koordinasinya perlu dilakukan dengan kantor Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (Depdikbud) di tingkat kecamatan. Indikator dampak untuk menilai
keberhasilan program UKS adalah turunnya angka absensi siswa karena sakit,
rendahnya angka careis dentis, dan tersedianya sarana kesehatan lingkungan
(seperti JAGA, air bersih, bak sampah, warung sekolah sehat, dan sebagainya).

O.

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1.

Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit

2.

Melaporkan kasus penyakit menular

3.
Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang
masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber
penularan.
4.

Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit

5.

Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi

6.

Pemberian imunisasi

7.

Pemberantasan vector

8.

Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

P.

UPAYA PENCATATAN DAN PELAPORAN

1.

Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)

2.

Pencatatan dan pelaporan mencakup:

3.

Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas

4.

Data ketenagaan di puskesmas

5.
Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar gedung puskesmas
6.
Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan
tahunan)

Q.

UPAYA PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:


1.
Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas
sektoral dan berbagai organisasi kesehatan, yang dilakukan melalui dialog,
seminar dan lokakarya, dalam rangka komunikasi, informasi dan motivasi
dengan memanfaatkan media masa dan system informasi kesehatan
2.
Persiapan petugas penyelenggaraan melalui
sarasehan kepemimpinan dibidang kesehatan

latihan,

orientasi

dan

3.
Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan,
dengan mengenali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui
rangkaian kegiatan:
4.

Pendekatan kepada tokoh masyarakat

5.

Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya

6.
Musyawarah masyarakat desa untuk
pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi

penentuan

bersama

rencana

7.
Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader
yang terlatih

8.

Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat

Anda mungkin juga menyukai