Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDIDIKAN

SAAT INI DAN MASA DEPAN

Sebelum membahas penerapan teknologi pendidikan terlebih dahulu perlu


diketahui pengertian teknologi. Kata Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan
sebagai alat elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan
diartikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis.
Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Menurut Yp Simon (1983), teknologi adalah suatu displin rasional yang dirancang
untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah.
Menurut (An) Teknologi tidak perlu menyiratkan penggunaan mesin, akan tetapi
lebih banyak penggunaan unsur berpikir dan menggunakan pengetahuan ilmiah.
Menurut Paul Saetiles (1968). Teknologi selain mengarah pada permesinan,
teknologi meliputi proses, sistem, manajemen dan mekanisme kendali manusia dan
bukan manusia. Pengertian Teknologi Pendidikan diabad ke dua puluh meliputi
lentera pertama proyektor slide, kemudian radio dan kemudian gambar hidup.
Sedangkan abad 19 ke bawah sampai lima belas teknologi lebih diartikan papan
tulis dan buku. Menurut Prof. Sutomo dan Drs. Sugito, M.Pd.
Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk
menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/ pendidikan.
Menurut Mackenzie, dkk (1976) Teknologi Pendidikan yaitu suatu usaha untuk
mengembangkan alat untuk mencapai atau menemukan solusi permasalahan.
Jadi Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah
pendidikan. Lebih detail dapat diuraikan bahwa:

1.
Teknologi Pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan
lingkungan yang melibatkan pelajar.
2.
Teknologi dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat dipercaya
untuk melibatkan pelajaran; strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir kritis.
3.
Belajar teknologi dapat dilingkungan manapun yang melibatkan siswa belajar
secara aktif, konstruktif, autentik dan kooperatif seta bertujuan.

Sistem Belajar Mandiri Salah Satu Aplikasi Teknologi Pendidikan Penerapan


teknologi pendidikan sangatlah luas dalam satu rangkaian sistem yaitu yang
bersifat mikro dan bersifat makro.Teknologi pendidikan merupakan suatu konsep
yang masih relatif baru. Secara ringkas dapat disebutkan bahwa teknologi
pendidikan sebagai suatu konsep, mengandung sejumlah gagasan dan rujukan.
Gagasan yang ingin diwujudkan adalah agar setiap pribadi dapat berkembang
semaksimal mungkin dengan jalan memanfaatkan teknologi sedemikian rupa
sehingga selaras dengan perkembangan masyarakat dan lingkungan.Rujukan
konsep itu merupakan hasil sintesi dari gejala yang diamati dan kecenderungan
yang ada.
Analisis empirik terhadap sistem belajar mandiri yang dilakukan untuk
menghasilkan manfaat penerapan teknologi instruksional :
a.

Meningkatkan produktifitas pendidikan dengan jalan :

a) Memperlaju penerapan bahan


b) Membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik
c) Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan kegiatan belajar anak didik
b.
Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan
jalan :
a) Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
b) Memberikan kesempatan anak didik untuk berkembang sesuai perkembangan
perorangan mereka.
c.

Memberikan dasar pembelajaran yang lebih ilmiah dengan jalan:

a) Perencanaan program pembelajaran secara bersistem


b) Pengembangan bahan ajaran yang dilandasi penelitian
d.

Memungkinkan belajar lebih akrab, karena dapat :

a) Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran didalam dan diluar sekolah


b) Memberikan pengalaman tangan pertama
e.

Memungkinkan pemerataan pendidikan yang bermutu, terutama dengan :

a) Dimanfaatkan bersama tenaga atau kejadian langka


b) Didatangkannya pendidikan kepada mereka ytang memerlukan Analisis ini
dilakukan dengan harapan bahwa keberadaan teknologi pendidikan dapat

dimanfaatkan dan benar-benar mampu menjadi solusi terhadap pemecahan semua


permasalahan bejara, baik yang bersifat mikro ataupun makro.
Dalam konsep teknologi pendidikan, dibedakan istilah pembelajaran
(instruction) dan pengajaran (teaching). Pembelajaran, disebut juga kegiatan
pembelajaran instruksional, adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja
agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi
tertentu.Sedangkan pengajaran adalah usaha membimbing dan mengarahkan
pengalaman belajar kepada peserta didik yang biasanya berlangsung dalam situasi
resmi atau formal.
Reigeluth dan Merrill (1983) berpendapat bahwa pembelajaran
sebaiknya didasarkan pada teori pembelajaran yang bersifat preskiptif, yaitu teori
yang memberikan resep untuk mengatasi masalah belajar. Teori pembelajarn
yang prespektif itu harus memerhatikan tiga variabel, yaitu variabel kondisi,
metode, dan hasil.
Kerangka teori instruksional itu dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Kondisi Karakteristik Pelajaran
2. Karakteristik Siswa Pembelajaran
3. Tujuan Hambatan
4. Metode Pengorganisasian Bahan Pelajaran
5. Strategi Penyampaian
6. Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Karakteristik siswa meliputi pola kehidupan sehari-hari, keadaan sosial ekonomi,
kemampuan membaca, dan sebagainya.Karakteristik pelajaran meliputi tujuan apa
yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut, dan apa Tujuan hambatan untuk
pencapaian itu. Misalnya saja kemampuan berbahasa Inggris yang umumnya lemah
merupakan hambatan untuk mempelajari teks berbahasa Inggris.
Pengorganisasiaan bahan pelajaran, meliputi antara lain bagaimana merancang
bahan untuk keperluan belajar mandiri. Strategi penyampaian meliputi
pertimbangan panggunaan media apa untuk menyajikan nya, siapa dan atau apa
yang akan menyajikan, dan sebagainya. Sedang pengelolaan kegiatan meliputi
keputusan untuk mengembangkan dan mengelola serta dan bagaimana
digunakannya bahan pelajaran dan strategi penyampaian. Berdasarkan kerangka
teori itu setiap metode pembelajaran harus mengandung rumusan
pengorganiasasian, bahan pelajaran, strategi penyampaian, dan pengelolaan
kegiatan, dengan memerhatikan faktor tujuan belajar, hambatan belajar,
karakteristik siswa, agar dapat diperoleh efektivitas, efisiensi, dan daya tarik
pembelajaran.

Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode,
kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan
daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Sekolah harus
mempunyai orientasi bisnis pelanggan yang memiliki daya saing global. Untuk itu
ada lima teknologi baru yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.
1. Lima macam Teknologi
Sistem Berpikir
Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap mode
di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang tidak
kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk mengadakan peningkatan
riil di bidang pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep sistem yang
umum, dimana berbagai hal saling terkait
Desain System
Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang baru.
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang meningkatkan
harapan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu system
yang baru dan suatu strategi untuk perubahan.
Kualitas pengetahuan
Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi suatu
produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu pengetahuan
yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi
pendidikan/ sekolah.
Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu energi kreatif ke arah
perubahan positif. Dapat juga diartikan sistem pemikiran yang berlaku untuk aspek
manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan,
Organisasi, Aktualisasi dan Kontrol).
Teknologi pembelajaran
Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia,
Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan strateginya
diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran elektronik ini
mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi pembelajaran adalah
sistem pemikiran yang berlaku untuk instruksi dan belajar. Kelima teknologi
tersebut merupakan suatu keterpaduan untuk menuju inovasi pendidikan sehingga
dalam memecahkan masalah pendidikan perlu kombinasi peralatan/ alat elektronik,
orang-orang, proses, manajemen, intelektual, untuk perubahan yang efektif.

Pengaruh Teknologi Pendidikan


Secara operasional teknologi pendidikan dapat dikatakan sebagai proses yang
bersistem dalam membantu memecahkan masalah belajar pada manusia. Kegiatan
yang bersistem mengandung dua arti, yaitu pertama yang sistemik atau beraturan,
dan kedua yang sistemik atau beracuan pada konsep sistem. Kegiatan yang
beraturan adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan yang dilakukan dengan
langkah-langkah mengkaji kebutuhan itu sendiri terlebih dahulu, kemudian
merumuskan tujuan, mengidentifikasikan kemungkinan pencapaian tujuan dengan
mempertimbangkan kendala yang ada, menentukan kriteria pemilihan
kemungkinan, memilih kemungkinan yang terbaik, mengembangkan dan menguji
cobakan kemungkinan yang dipilih, melaksanakan hasil pengembangan dan
mengevaluasi keseluruhan kegiatan maupun hasilnya.
Pendekatan yang sistemik adalah yang memandang segala sesuatu sebagai
sesuatu yang menyeluruuh (komprehensif) dengan segala komponen yang saling
terintegrasi.Keseluruhan itu lebih bermakna dari sekadar penjumlahan komponenkomponen. Tiap komponen mempunyai fungsi sendiri, dan perubahan pada tiap
komponen akan mempengaruhi komponen lain serta sistem sebagai keseluruhan.
Pendekatan ini juga memperhatikan bahwa pendidikan sebagai suatu sistem terdiri
dari berbagai lapis sistem: makro, meso dan mikro. Pendidikan di dalam kelas
merupakan lapis terbawah atau terkecil atau suatu sistem mikro.Sedangkan
pendidikan nasional merupakan sistem makro atau yang paling atas.Masalah
belajar yang dipecahkan banyak ragamnya.
Ada masalah dalam skala mikro, yaitu masalah yang dihadapi guru dalam satu kelas
untuk mata pelajaran tertentu, dan ada masalah makro, yaitu masalah pendidikan
nasional, misalnnya ketersediaan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan
lanjut. Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali
agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang
lain.
Usaha ini dapat dilakukan oleh seseorang atau suatu tim yang memiliki
kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan atau mengembangkan sumber
belajar yang diperlukan.
Pengertian ini dibedakan dengan pengajaran yang telah terlanjur
mengandung arti sebagai penyajian bahan ajaran yang dilakukan oleh seseorang
pengajar. Pembelajaran tidak harus diberikan oleh pengajar, karena kegiatan itu
dapat dilakukan oleh perancang dan pengembang sumber belajar, misalnya
seorang teknolog pembelajaran atau suatu tim terdiri dari ahli media dan ahli
materi ajaran tertentu. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat terjadi dari
upaya berbagai komponen dan salah satunya adalah strategi pembelajaran, yang
menjadi salah satu bahan kajian dalam teknologi pendidikan.

Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan manusia untuk


sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam
memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta
sumber daya yang ada. Setiap teknologi, tidak terkecuali teknologi pendidikan,
merupakan proses untuk menghasilkan nilai tambah, sebagai produk atau piranti
untuk dapat digunakan dalam aneka keperluan, dan sebagai sistem yang terdiri
atas berbagai komponen yang saling berkaitan untuk suatu tujuan tertentu. Melihat
penjelasan diatas untuk itu penulis mengakat tema Strategi Pembelajaran dengan
Konsep Dasar Pola Sistem Belajar Mandiri. Dengan tujuan penulisan untuk
mengetetahui strategi pembelajaran dengan Konsep Dasar Pola Sistem Belajar
Mandiri

Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Produktivitas Pendidikan


Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses
perencanaan, penataan dan pendayagunaan sumber daya untuk merealisasikan
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sejauh mana pencapaian produktivitas
pendidikan dapat dilihat dari out put pendidikan yang berupa prestasi, serta proses
pendidikan yang berupa suasana pendidikan. Prestasi dapat dilihat dari masukan
yang merata, jumlah tamatan yang banyak, mutu tamatan yang tinggi, relevansi
yang tinggi dan dari sisi ekonomi yang berupa penyelenggaraan penghasilan.
Sedangkan proses atau suasana tampak dalam kegairahan belajar, dan semangat
kerja yang tinggi serta kepercayaan dari berbagai pihak.
Satu hal yang perlu disadari adalah bahawa produktivitas pendidikan harus dimulai
dari menata /SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Hal kedua adalah
bahwa penataan SDM harus dilaksanakan denagn prinsip efektivitas dan efisiensi
karena efektifitas dan efisiensi adalah kriteria dan ukuran yang mutlak bagi
produktivitas pendidikan.

Dalam meningkatkan produktivitas pendidikan, teknologi pendidikan memiliki


ciri-ciri inovasi pendidikan yang dapat dikenal dengan beberapa identifikasi, namun
menurut ashby 1967 ada empat ciri-ciri inovasi pendidikan :
i.
Ketika masyarakat /orang tua mulai sibuk dengan peran keluar
sehingga tugas pendidikan anak sebagian digeser dari orang tua pindah ke guru
atau dari rumah ke sekolah.
ii.

Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi lisan

iii.
Adanya penemuan alat untuk keperluan percetakan yang
mengakibatkan

ketersediaan buku lebih luas.


iv.
Adanya alat elektronika yang bermacam-macam radio, telepon, TV,
computer, LCD proyektor, perekan internet, LAN, dsb ).
Keempat perubahan di atas di dunia pendididkan telah menimbulkan
banyak masalah, dan untuk itulah kelima teknologi yang dibahas pada point
sebelumnya sangat membantu untuk solusi pemecahan.
Perubahan pendidikan/sekolah yang dinginkan sekolah sesuai visi dan
misinya tentunya sangat tergantung pada lima teknologi tersebut yaitu sistem
berfikir, system desain, ilmu pengetahuan yang berkualitas, manajemen. Sekarang
sekolah negeri maupun swasta mulai berusaha keras untuk mengatur kembali
sistem pendidikan mereka. Banyak program sekolah yang ditawarkan pada
masyarakat baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu SSN, unggul, model,
internasional, akselerasi dan sarana prasarananya. Yang jelas perubahan sekolah
untuk menghadapi dunia global harus disiapkan dari unsur SDM yang berkualitas
sehingga mampu berfikir membuat desein pendidikan, punya kiat manajemen yang
baik dan tidak gagap terhadap pendidikan. Jadi dapat dikatakan bahwa antara
inovasi pendidikan dengan teknologi pendidikan merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Inovasi merupakan okbyek dan teknologi pendidikan
merupakan subyeknya.
Dalam inovasi pendidikan butuh SDM dan peralatan yang menunjang inovasi
pendidikan, sebaliknya SDM dan alat tidak akan berfungsi tanpa digunakan untuk
sasaran/tujuan yang pasti dan bermanfaat dimasa datang.

Dalam meningkatkan produktivitas pendidikan , Teknologi Pendidikan mempunyai


manfaat sebagai berikut:
*

Teknologi Pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung konstruksi

pengetahuan:
- Untuk mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan
- Untuk organisir produksi, multi media sebagai dasar pengetahuan
pelajar.
*
Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan
yang mendukung pelajar : Untuk mengakses informasi yang diperlukan. Untuk
perbandingan perspektif, kepercayaan dan pandangan dunia.
*
Teknologi pendidikan sebagai media sosial untuk mendukung pelajaran dengan
berbicara. Untuk berkolaborasi dengan orang lain.

Untuk mendiskusikan, berpendapat dan membangun konsensus antara anggota


sosial.
*
Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar. Untuk
membantu pelajar mengartikulasikan dan memprentasikan apa yang mereka
ketahui.
*

Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.

*
Tekonologi pendidikan dapat meningkatkan fektifitas dan efisiensi proses
belajar mengajar.
*

Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.

Quantum Learning

Banyak sekolah-sekolah saat ini menerapkan sistim quantum learning, bahwa


tingkat kepercayaan banayak pendidik semakin besar pada praktek. Sesuatu yang
dipahami dengan lebih mendalam melalui pengalaman nyata dilapangan.
Dimana membiarkan tiap murid menganalisa dan berpikir kritis dari pengetahuan
yang mereka peroleh.
Siswa dikelompokkan terlebih dahulu, sesuai dengan

Kulitas intelegensi

Kualitas emosional

Kualitas sprrittual

Setiap siswa dianggap sebagai individu mandiri dan bebas, mampu memilih
kategori unggulan buat mereka sendiri dan mencapainya.
Misalnya, jika siswa suka seni, maka yang menjadi fokus pendidikanya adalah
pengetahuan dibidang kesenian, sedangkan pengetahuan lain dianggap sebagai
pelengkap.

Kelemahannya :

metode pengajaran seperti ini relatif baru dan membutuhkan sarana dan prasarana
yang tidak sedikit.
Membutuhkan dana yang relatif tinggi
Terdapatnya tingkat persaingan dengan sekolah swasta

Pemecahanya :

Bagaimana memicu kesadaran pemerintah untuk meningkatkan mutu


pendidikan yang lebih komleks.

Pendidikan yang baik adalah investasi yang tak ternilai untuk kemajuan bangsa.
Maka, untuk menstandarkan materi-materi pendidikan yang diberikan dalam sekolh,
disusunlah kurikulum oleh pemerintah sebagai pedoman sistematis yang wajib
dilaksanakan bagi institusi-institusi pendidikan di Indonesia dalam materi pelajaran.

Penerepan teknologi pendidikan masa kini

Dijaman reformasi saat ini pendidikan mengalami :


Kurikulum yang dikeluarkan pemerintah senantiasa berubah cepat
Setiap kali mentri pendidikan berganti kurikulum ikut berbah.

Apakah berganti kurkulum itu baik?


Sebenarnya tergantung, apabila kurikulum baru memang lebih efektifdan cocok
dengan realita dilapangan, maka itu baik. Tapi, apabila kurikulum itu tidak efektif
dan sulit direalisasikan dengan sempurna, maka akan terjadilah kebingungan

Tidak adanya sekolah yang secara khusus menghasilkan peserta didik untuk
menjadi pemimipin.

Pendidikan berbeda dengan pengajaran ;


Pendidikan mempunyai arti luas, yaitu pendidikan dapat berlangsung
dimasyarakat, dikeluarga, tempat bekerja dan tempat lainnya.
Pengajaran dalam prosesnya harus berlangsung secara teorganisir melalui institusi
(formal) persekolahan termasuk diperguruan tinggi tentunya.

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI


Reformasi yang dapat di lakukan teknologi informasi dapat mencakup tiga hal,
yaitu:

Cara kita belajar

Apa yang kita pelajari

Tempat dan waktu kita belajar

1.

Cara kita belajar

Mengenai cara kita belajar, terkait dengan metode pembelajaran. Pada


pembelajaran konvensional, guru memainkan peranan yang lebih besar sehingga
tingkat ketergantungan siswa terhadap guru menjadi lebih besar juga. Sedangkan
pada pembelajaran berbasis teknologi informasi pembelajaran terpusat kepada
siswa sehingga guru hanya sebagai pendamping atau konsultan saja
2.

Ape yang kita pelajari?

Terkait dengan apa yang kita pelajari. Pada pembelajaran berbasis teknologi
informasi (TI) mengubah pola pembelajaran tidak hanya terhadap apa yang
seharusnya di pelajari oleh para siswa, melainkan juga apa yang dapat di peroleh
oleh para siswa jika dapat mengoptimalkan peran TI. Hal ini mengindikasikan bahwa
TI dapat menyediakan sumberdaya pembelajaran yang tidak terbatas seperti
internet, intranet, audio/video, dan media berbasis teknologi lainnya.

3.

Tempat dan waktu kita belajar

Ruang dan waktu belajar adalah salah satu hal yang membatasi proses
pembelajaran sehingga tidak dapat berlangsung secara maksimal. Dengan hadirnya
TI maka para siswa dapat memilih sendiri tempat dan waktu serta ritme
pembelajaran karena TI menawarkan kebebasan memilih ketiga hal tersebut sesuai
kebutuhan setiap siswa.
Seiring dengan kehadiran teknologi informasi, proses pembelajaran bagi
para siswa tidak hanya melalui cara konvensional dengan adanya tatap muka
secara langsung antara guru dengan murid, tetapi pembelajaran juga dapat

menggunakan sarana-sarana teknologi sehingga antara guru dan murid tidak harus
bertatap muka secara langsung.
Berdasarkan hal di atas, sangat jelas bahwa metode pendidikan berbasis TI
memiliki prospek yang cerah di masa depan karena menawarkan berbagai
keunggulan yang tidak di miliki oleh proses pendidikan formal pada umumnya.
Selain itu metode pendidikan berbasis TI juga menawarkan pendidikan murah bagi
para siswa karena para siswa dapat memperoleh bahan pembelajaran dari berbagai
sumber yang gratis tentunya tidak seperti pendidikan konvensional yang harus
membeli buku-buku yang kian hari kian mahal. Dengan kata lain, metode
pendidikan berbasis TI harus segera di kembangkan di Indonesia untuk mendukung
UU No 20 Tahun 2003 untuk mewujudkan pendidikan murah yang terjangkau bagi
seluruh lapisan masyarakat.
Globalisasi membawa akibat terjadinya perubahan yang terus menerus dan
semakin cepat. Sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan, perlu diupayakan
suatu sistem pendidikan yang mampu membentuk kepribadian dan ketrampilan
peserta didik yang unggul, yakni beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, manusia yang kreatif, cakap, terampil, jujur, dapat dipercaya, disiplin,
bertanggung jawab dan memiliki solidaritas sosial yang tinggi, maka dibentuklah
empat pilar pendidikan yang dijadikan fondasi pendidikan pada era informasi dan
jaringan global ini dalam meraih dan merebut pasar internasional.

Penerepan teknologi pendidikan masa depan

Di era global seorang pemimpin perlu diajarkan dan dikenalkan secara dini dalam
sistem pendidikan nasional agar pada saatnya mereka dibutuhkan minimal telah
memiliki kapasitas dan aksesibilitas yang memadai untuk memimpin.
Agar dari masyarakat sudah diberdayakan akan lahir pemimipin-pemimpin bangsa
yang efektif.

Sifat-sifat positif yang harus dimiliki olehh seorang pemimipin :

Kreatif

Bermoral

Pemberani

Intelektula (pengetahuan yang tinggi)

Memiliki komitmen

Pemimpin yang sejati :


Pemimpin yang bisa menjadi simbol moraldan pemersatu bagi komunitasnya
Pemimipin yang bisa menjadi agent menuju kesejahteraan, kemakmuran.
Pemimipin yang bisa membawa komunitasnya melangkah maju jauh kedepan.

Dengan meningkatkan anggran belanja untuk pendidikan, serta peningkatan


kuaitas para guru, sistem pendidikan di Indonesia akan lebih baik. Dan ini akan
menghasilkan SDM Indonesia yang berkompetensi.
Lalu dengan penerepan teknologi Indonesia dapat membuat kualitas dan kuantitas
produk yang dihasilkan dari SDA pun meningkat. Dari integrasi SDM dan SDA
Indonesia ini, maka perbaikan ekonomi pun dapat terwujud dan dapt menciptakan
kesejahteraan bagi bangsa indonesia.

Perkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance


Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh
perlu dimasukan sebagai strategi utama.
Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah
jaringan.
Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah
fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia,
dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang
pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak
jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara
mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek
keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen
dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

Pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari.
Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu
rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan).
Beberapa tahun yang lalu pertukaran materi dilakukan dengan surat
menyurat, atau dilengkapi dengan materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh
program distance learning di Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses
melalui internet. Studi yang dilakukan oleh Amerika, sangat mendukung
dikembangkannya e-learning, menyatakan bahwa computer based learning sangat
efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan
30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah
mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki
mitra sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat
memberikan e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30
menjadi150mahasiswa)dengan biaya 31% lebih murah.

Kecenderungan global & regional dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan


informasi untuk pendidikan
Pertama, proses investasi dan re-investasi yang terjadi dalam dunia industri
berlangsung sangat cepat, menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang
sangat cepat pula pada dunia organisasi kerja, struktur pekerjaan, struktur jabatan
dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
Kedua, perkembangan industri, komunikasi dan informasi yang semakin cepat akan
melahirkan knowledge worker yang semakin besar jumlahnya.
Knowledge worker adalah pekerjaan yang berkaitan erat dengan proses informasi.
Ketiga, berkaitan dengan dua kecendrungan pertama, maka muncul kecendrungan
bahwa pendidikan bergeser daari ide back to basic ke arah ide the forward to future
basic, yang mengandalkan pada penigkatan kemampuan TLC (how to think, how to
learn, how to create). How to think menekankan pada pengembangan critical
thinking, how to learn menekankan pada kemampuan untuk bisa secara terusmenerus dan mandiri emnguasai dan mengolah informasi dan how to create
menekankan pada pengembangan kemampuan untuk dapat memcahkan problem
yang berbeda-beda.
Keempat, berkembang dan meluasnya ide demokratisasi yang bersifat substansi,
yang antara lain dalam dunia pendidikan akan terwujud dalam munculnya tuntutan
pelaksaan school based management dan sitespecific soluion. Seiring dengan itu,
karena kreatifitas guru, maka akan bermunculan berbagai bentuk praktek
pendidikan yang berbeda satu sama lain, yang kesemuanya untuk menuju
pendidikan yang efekti dan efisien.

Kelima, semua bangsa akan mengalami krisis demi krisis yang tidak hanya dapat
dianalisis dengan metode sebab akibat sederhan tetapi memerlukan sistim yang
saling bergantungan.
Kecendurangan kecendrungan tersebut diatas menuntut kualitas sumber daya
mnusia yang berbeda dengan kualitas yang ada dewasa ini.

Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan maka


pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan
menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasisiw denagan
dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, memngecek keuangan, melihat
jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya,
semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari.
Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu
rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan).

Setiap pembahasan tentang masa depan senantiasa mengandung ketidakpastian,


tak terkecuali pembahasan pendidikan masa depan. Kecendrungan yang
diidentifikasikan berikut ini merupakan ramuan dari berbagai sumber (miarso,1990)
namun belum merupakan ramuan yang komprehensif.

1.

Belajar Menyelidik

Yaitu meliputi kemampuan seseorang dalam menggunakan proses dan prosedur


yang intelektual, untuk memecahkan masalah akademis maupun praktis yang
dihadapinya. Prinsip ini dalam pelaksanaannya dicerminkan dengan berkurangnya
penjelasan atau ceramah dari guru, dan dengan meningkatnya kegiatan meneliti
baik secara mandiri maupun kelompok oleh peserta didik.
2. Belajar Mandiri
Yaitu berupa pengarahan dan pengontrolan diri dalam memperoleh dan
menggunakan pengetahuan. Kemampuan ini penting karena keberhasilan dalam
kehidupan, akan diukur dari kesanggupan bertindak dan berpikir sendiri, dan tidak
tergantung kepada orang lain.

3. Belajar Sendiri
Bentuk pertama telah dikembangkan dalam sistem PAMONG , PPSP, SMP terbuka,
Universitas Terbuka dengan digunakannya modul belajar. Bentuk kedua pernah
dikembangkan dalam sekolah laboratorium IKIP malang yang dipimpin oleh Prof. Dr.
S.Pakasi.
4. Belajar Struktur Bidang Studi
Mempelajari struktur ini dapat dilakukan melalui pemahaman konsep, prinsip,
prosedur da model teoritik. Cara ini akan lebih ekonomis dan praktis. Dengan
menguasai struktur fakta dan informasi selanjutnya dapat disimpan dalam berbagai
macam sarana bantu yang dapat diambil kembali sewaktu waktu diperlukan.
5. Belajar Mencapai Penguasaan
Prinsip ini berasumsi bahwa setiap peserta didik mampu menguasai apa yang
dipelajarinya. Penguasaan atas tujuan ini merupakan standar bagi semua peserta
didik, dengan ketentuan bahwa tiap peserta didik mendapat tugas yang sesuai
dengan kemampuannya, serta bahwa kepada mereka itu dapat disediakan bahan,
waktu, dan bimbingan yang diperlukan untuk keberhasilannya. Dengan prinsip ini
maka peranan utama guru adalah mengelola kegiatan belajar peserta didik dan
memberikan bimbingan yang diperlukan.
6. Pendidikan Untuk Perkembangan Kepribadian
Perkembangan ini merupakan perkembangan segala aspek kepribadian secara utuh,
bukan hanya menekankan pada aspek koqnitif saja melainkan pula keyakinan,
minat, dan nilai yang membentuk pribadi seseorang.
7. Mengutamakan Kepentingan Peserta Didik
Perlu diadakan berbagai macam kemungkinan, dan disediakan kemudahan untuk
mengikuti salah satu kemungkinan itu disebabkan kondisi dan karakteristik masingmasing peserta didik yang berbeda. Misalnya, bagi peserta didik yang tinggalnya di
daerah terpencil dan terisolasi atau mereka yang karena alasan fisik, sosial dan
ekonomi tidak dapat mengikuti pendidikan reguler, harus dapat diberikan program
pendidikan kompensatoris, dengan derajat dan pengakuan yang setaraf dengan
program regular.
8. Pesebaran Waktu
pendidikan itu berlangsung sepanjang waktu, terutama waktu jaga setiap orang.
Dalam suatu sistem pendidikan hendaknya keterpaduan antara pendidikan di dalam
sekolah dan di luar sekolah, sehingga perolehan suatu kemampuan tidak hanya
dibatasi dan dihargai sewaktu seseorang bersekolah, atau didasarkan pada ijazah
atau tanda tamat belajar.

9. Persebaran Tempat
Pendidikan itu pada dasarnya dapat berlangsung dimana saja, namun bilamana
dikehendaki agar pendidikan itu terarah dan terawasi perlu ditata terlebih dahulu
bentuk kelembangaan dan tata caranya.penataan ini tidak harus dilakukan secara
formal dalam suatu bentuk perundingan khusus, melainkan dapat pula berkembang
sebagai suatu kebiaasaan dalam masyarakat .
10. Keanekaragaman Sumber
Guru hanyalah salah satu sumber insani, dan disamping itu maih ada lagi sumber
non insani. Sumber-sumber insani ini harus pula dilengkapi dengan sumber non
insani berupa lingkungan, alat, media, dan sebagainya.
11. Diferensiasi Peranan
Guru harus berbagi peranan dengan orang lain yang mempunyai tugas dan fungsi
khusus. Semua orang tergabung ke dalam suatu tim instruksional, dan masingmasing orang di samping mempunyai keahlian dalam bidang tanggung jawabnya,
juga memahami perananya.
12. Ekonomi Pendidikan
Pendidikan sebagai suatu proses menciptakan hasil, tidak mungkin terbebas dari
pertimbangan ekonomi. Ditinjau dari segi anggran, komponen pembiayaan untuk
guru merupakan jumlah yang terbesar, oleh karena itu harus bisa digunakan
seefisien dan seefktif mungkin.
13. Pendekatan Ilmiah
Pendidikan merupakan kepentingan semua orang. Tetapi itu tidak berarti bahwa
pendidikan itu merupakan common sense yang dapat dimengerti dan diketahui
oleh orang awam. Pendidikan sebagai suatu disiplin keilmuan berkembang sesuai
dengan perkembangan daya pikir, keadaan dan kebutuhan manusia.
Dalam Teknologi Pendidikan terdapan gejala-gejala dalam perkembangnya,
salah satunya dalam bidang garapa teknologi pendidikan. Adpaun gejala tersebut
ialah :

1. Adanya orang-orang belajar yang belum memperoleh perhatian yang cukup


tentang kebutuhannya, kondisinya, dan tujuannya.
Untuk masa mendatang diharapkan dengan perkembangan teknologi pendidikan ini
orang tua mampu mengenal karakteristik, kebutuhan, dan tujuan anak mereka
dalam memperoleh pendidikan.

2. Adanya sibelajar yang tidak cukup memperoleh pendidikan dari sumber-sumber


sedekala (tradisional), dan karna itu perlu dikembangkan dandigunakan sumbersumber baru.

3. Adanya sumber-sumber baru berupa orang (misalnya penulis buku ajar dan
pembuat media instruksional), isi pesan (yang tertulis dalam buku, tersaji dalam
media, dan sebagianya), bahan (misalnya buku, dan perangkat lunak televisi), alat (
pesawat televisi dan sebaginya), cara cara tertentu dalam memanfaatkan orang,
pesan, bahan dan alat, serta lingkungan tempat proses belajar itu
berlangsung(AECT, 1986).

4. Adannya kegiatan yang bersistem dalam mengembangkan sumber0sumber


belajar itu yang bertolak dari landasan teori tetentu dan hasil penelitian, yang
kemudian dirancang, dipilih, diproduksi, disajikan, diguankan, disebarkan, dinilai,
dan disempurnakan.

5. Adanya pengelolaan atas kegiatan belajar yang memanfaatkan berbagai sumber,


kegiatan mengahasilkan dan atau memilih sumber belajar, serta orang dan lembaga
yang terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan agar
kehiatan lebih berdaya guna, berhasil guna dan produktif.

Dalam menghadapi masalah internal pendidikan dan tantangan masa


depan, sebenarnya pemerintah sudah menyadari perlunya kebijakan dan strategi
pengembangan pendidikan yang bersifat inovatif, yaitu tidak terkait dengan tradisi
yang ada.

Dapat kiranya diramalkan arah kecendrungan pendidikan mendatang secara


umu adalah sebagai berikut:
a.
Pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh akan menjambah
pendidikan yang berada di luar jangkauan pendidikan tatap muka konfensional yang
bersifat klasikal.
b.
Lembaga-lembaga pendidikan atau latihan yang mempunyai satu kepentingan
untuk memanfaatkan sumber-sumber secara bersama akan berkolaborasi dalam
suatu jaringan pendidikan jarak jauh.

c.
Pendidikan profesi dan politeknik secara bertahap akan memanfaatkan
kemampuan jaringan email dan elibrary Untuk akses data atau informasi yang
bersangkutan.
d.
Daerah daerah pelosok jauh dan terpencil secara bertahap melalui kantongkantong eksprimentasi akan diperkenankan dengan penggunaan teknologi yang
tepat guna
e.
Penggunaan CD ROOM multimedia dalam pendidikan secara bertahap akan
dapat menggantikan TV dan Radio karna sifatnya yang luwes.
Sedangkan lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi sejumlah pilihan
alternatif untuk memanfaatkan Teknologi Komunikasi dan Informasi sebagai
berikut :
A.

Perpustakaan Elektronik

Merupakan arsip buku-buku dengan dibantu teknologi informasi dan internet dapat
dengan mudah mengubah konsep perpustaan yang pasif menjadi lebih agresif
dalam berinteraksi dengan penggunanya.
B.

Surat Elektronik (E-mail)

Dengan aplikasi sederhana seperti e-mail, seseorang dosen, pengelola, orang tua
dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan dengan lainnya dalam kegiatan
belajar di luar kampus, mahasiswa yang menghadapi kesulitan materi dapat
bertanya lewat e-mail ke dosennya.
C.

Ensiklopedia

Diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar
tetapi juga video audio bahkan gerakan. Data dan informasi yang terkandung dalam
ensiklopedia juga telah tersedia di internet.
D.

Sistem distribusi bahan belajar secara elektronis atau digital

Berdasarkan pengalaman selama ini yang tinggal di daerah terpencil karena


keadaan gografisnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan belajar cetak
(modul)
E.

Teledukasi Dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System

Penddidika dan pelatihan jarak jauh di perlukan untuk memudahkan akses serta
pertukaran data, pengalaman, dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu
dan keterampilan profesional dari sumber daya manusia di indonesia.
F.

Pengelolaan Informasi

Perguruan tinggi sering di anggap sebagai gudangnya ilmu pengetahuan. Ilmu


pengetahuan tersebut disimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian
besar yang tercetak dalam buku, makalah atau laporan.
G.

Video Teleconference

Keberadaan teknologi informasi videoteleconference memungkikan bagi mahasiswa


di seluruh dunia utuk saling berkenalan da berhubungan satu dengan yang lainnya.

Aplikasi Penerapan TP Pada Usia SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi

Penerapan teknologi pendidikan dapat berwujud dalam berbagaibentuk upaya


memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran,khususnya dalam perluasan
akses dan peningkatan mutu pendidikan, yaitu:
a) menerapkan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), struktur dan muatan kurikulum,
kalender pendidikan, silabus dan perangkat pembelajaran lain, seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
b) menerapkan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan bahan
belajar, modul, buku teks, atau buku elektronik (e-book);
c) menerapkan metode pembelajaran yang lebih menekankan kepada penerapan
teori-teori belajar mutakhir, seperti teori belajar konstruktivisme dan paradigma
baru pendidikan lainnya;
d) mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media yang sesuai dengan
kebutuhan dan dengan mengindahkan prinsip-prinsip pemanfaatannya secara
efektif dan efisien (Purwanto, 2005:18) dan
e) mengembangkan strategi pembelajaran untuk membangun danmenemukan jati
diri melalui proses pembelajaran yang aktif, interaktif,kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAKEM).
Sesungguhnya pemanfaatan teknologi untuk keperluan pendidikandalam hal
fungsinya sebagai media pembelajaran bukanlah merupakan hal baru. Sejarah
teknologi pendidikan, khususnya pemanfaatan media massa dalam konteks
pendidikan, merupakan bagian dari suatu revolusi (Cuban, 1986). Penggunaan
buku, film, radio, TV dan multimedia interaktif telah menjadi harapan masyarakat
sebagai sarana untuk bisa membantu memecahkan berbagai masalah proses
pembelajaran dalam sistem pendidikan, merupakan upaya pemanfaatan teknologi
untuk menunjang peningkatan kualitas proses belajar dan pembelajaran yang
dilakukan secara tradisional.

Dibandingkan dengan penggunaan media lain sebagai mediapembelajaran, Internet


menjanjikan kemungkinan yang lebih lugs danmemiliki dampak yang lebih serius
terhadap masyarakat, balk masyarakat politik maupun masyarakat pendidikan.
Sebagai contoh ialah Televisi yang sebagai media massa pemanfaatannya lebih
menonjol pada aspek hiburan, walaupun sesungguhnya sebagai media massa dia
juga mempunyai peran/fungsi yang lain yaitu pengawasan lingkungan, korelasi
antar bagian dalam masyarakat dan sosialisasi atau pewarisan nilai-nilai (Lasswell
dan Wright, 1975). Sedangkan komputer/Internet pemanfaatannya lebih luas lagi
yaitu mencakup bidang-bidang pekerjaan, sekolah (pendidikan), permainan/hiburan
dan perdagangan balk dalam lingkup individu, lingkup keluarga, institusi maupun
bisnis. Dengan demikian trend ke depan menunjukkan bahwa model-model
pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau ICT ini makin
berkembang.
Sistem pembelajaran yang inovatif, sebagai bentuk aplikasi konsepteknologi
pendidikan, telah berhasil diciptakan dan bahkan dilembagakan dalam sistem
pendidikan nasional. Sistem itu antara lain SD PAMONG (Pendidikan Anak oleh
Masyarakat, Orang tua dan Guru), SD Kecil, SMP Terbuka, MTs Terbuka, SMA Terbuka,
Universitas Terbuka, dan berbagai sistem pembelajaran jarak jauh yang
diselenggarakan oleh berbagai lembaga Diklat, Diklat guru SD melalui Siaran Radio
Pendidikan (Diklat SRP), Diklat bahasa Inggris guru SD sistem jarak jauh, Siaran
Radio Pendidikan untuk Murid Sekolah Dasar (SRPM SD), IDLN, SEAMOLEC,
pendidikan di rumah (Home schooling), dan lain-lain.
Selain itu berbagai strategi belajar dan pembelajaran yang inovatif, sebagai bentuk
aplikasi konsep teknologi pendidikan, yaitu: belajarberbasis masalah, belajar
berbasis aneka sumber (BEBAS), pembelajaran elaboratif, pembelajaran yang aktif,
interaktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi atau ICT, seperti e-dukasi net, ASEAN
SchoolNet, serial televisi ACI (Aku Cinta Indonesia =Amir Cici dan Ito), siaran Televisi
Edukasi (TVE), dan lain lain
.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Meskipun perkembangan teknologi pendidikan tampak berjalan dengan
pesat, namun aplikasinya dalam pendidikan sumber daya manusia masih terbatas.
Masih banyak peluang yang belum dapat dimanfaatkan. Perkembangan keahlian
mengalami proliferasi sedemikian rupa, sehingga banyak orang yang merasa
dirinya berkeahlian, dan kemuadian berusaha menunjukkan keahliannya itu, yang
sebenarnya merupakan keahlian semu, kepada klien yang memerlukan.
Tidak dapat diangka lagi bahwa perkembangan Teknologi Pendidikan telah
memengaruhi seluruh pola ehidupan masyarakat bahkan budaya kita, termasuk
dibidang pendidikan. Masyarakat indonesia, dalam memasuki era industrialisasi dan
kemudian era informasi haruz lah melek teknologi tidak hanya dalam arti menjadi
konsumen produk teknologi, melainkan pula sebagai masyarakat yang mampu
menguasai dan mengembangan teknologi. Sumbangan pendidikan untuk
terwujudnya masyarakat yang maju dan melek teknologi sangat penting sekali.
Namun smentara itu kebijakan dan program pendidikan belum mampu memberikan
respon yang memadai.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan maka
pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan
menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasisiw denagan
dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, memngecek keuangan, melihat
jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya,
semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari.
Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu
rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan).

Saran
Teknologi berpengaruh terhadap perkembangan dunia saat ini, maupun masa
depan. Oleh sebab itu, mempelajari teknologi pendidikan ini sangat penting untuk
mengembangkan pendidikan ini untuk masa depannya agar lebih baik dai pada
tahun tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai