JOURNAL OF
Research Article
Department of Electrical Engineering, Eastern Macedonia and Thrace Institute of Technology, Greece
Received 2 June 2014; Accepted 2 July 2014
___________________________________________________________________________________________
Abstract
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) menjadi teknik modulasi yang dipilih untuk komunikasi
modern karena tahan terhadap interferensi antar simbol (ISI) dan memiliki kompleksitas yang rendah
terhadap implementasi untuk sistem kecepatan tinggi dibandingkan dengan teknik tunggal tradisional.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menggambarkan dan mensimulasikan proses dasar yang terlibat dalam
penerima dari sistem OFDM. Sebagai contoh, salah satu sinyal OFDM yang diusulkan dari Digital Video
Broadcasting - Terrestrial (DVB - T) sebagai standar yang digunakan.Matlab hasil simulasi untuk 2k modus
standar disajikan.Disajikan juga simulasi dari hasil Matlab pada mode 2k
Keywords: DVB-T, FFT, Matlab, OFDM
__________________________________________________________________________________________
1. Introduction
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) adalah
bentuk khusus dari multicarrier modulation yang sangat cocok
untuk transmisi melalui saluran dispersif.Perbedaannya adalah
carriernya orthogonal satu sama lain, yaitu, benar-benar
independen satu sama lain.OFDM adalah skema modulasi
wideband yang dirancang untuk mengatasi masalah penerimaan
multipath. Pada dasarnya, frekuensi wideband yang selektif
saluran fading dibagi menjadi banyak sub saluran narrow-band.
Jika jumlah sub saluran cukup tinggi, masing-masing sub channel
dapat dianggap flat.Hal ini karena banyak sinyal narrow-band
digital yang tumpang tindih secara paralel pada saat
ditransmisikan, dalam salah satu wide band.Peningkatan jumlah
saluran transmisi paralel mengurangi kecepatan data pada
carrier individu yang disampaikan, dan memperpanjang periode
simbol. Oleh karena itu delay gelombang tercermin ditekan ke
dalam 1 kali simbol.
Pengembangan dari system OFDM dapat dibagi menjadi 3
bagian yaitu, Frequency Division Multiplexing, Multicarrier
Communication dan Orthogonal Frequency Division Multiplexing
[1], [2], [3].Frequency Division Multiplexing adalah sebuah bentuk
sinyal multiplexing yang memberikan tugas agar frekuensi atau
channel tidak tumpang tindih pada sinyal-sinyal yang berbeda
atau setiap pengguna jalur. Sebuah gap atau guard band yang
tersisa di masing-masing saluran ini untuk memastikan bahwa
sinyal dari satu saluran tidak tumpang tindih dengan sinyal lain
yang berdekatan. Multicarrier Komunikasi melibatkan pemisahan
sinyal untuk memberikan sejumlah sinyal pada rentang frekuensi.
Setiap sinyal ini secara individual dimodulasi dan ditransmisikan
melalui saluran. Pada akhir penerima, sinyal-sinyal ini
termodulasi dan digabungkan untuk mendapatkan sinyal asli.
Dalam banyak buku dan karya ilmiah untuk sistem OFDM, seperti
[2], [3], [4], [5], [6], [7], dll, pengolahan dasar yang terlibat dalam
generasi dan transmisi dari OFDM diperiksa secara detail. Pada
saat yang sama, lebih sedikit perhatian dibayarkan untuk
pengujian pada pemrosesan sinyal penerima. Sehingga lebih
banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempelajari
penerimaan OFDM. Seperti diketahui, desain penerima OFDM
terbuka, karena hanya ada standar transmisi. Dengan desain
penerima terbuka, sebagian besar penelitian dan inovasi yang
dilakukan di penerima. Tujuan dari makalah ini adalah untuk
menggambarkan dan mensimulasikan setiap langkah yang
terlibat dalam proses penerimaan OFDM sejak pengujian proses
ini sangat penting untuk mendesain sistem OFDM.
Process
Untuk menggambarkan dan mensimulasikan proses penerimaan
OFDM, sebuah model penerima yang tepat dan simulasi harus
digunakan.
Model Penerima dalam OFDM dapat ditampilkan pada gambar. 1.
LPF
ADC
Symbol
detection
X0
fc
r(t)
X1
FFT
90o
N-2
LPF
ADC
N-1
s[n]
Paralel
to serial
S. Sadinov, P. Daneva and P. Kogias/ Journal of Engineering Science and Technology Review 7 (4) (2014) 18 - 22
2k mode
7/64
1705
0
1704
2048xT
224
4464
7.612
1/4
56
1/8
28
1/16
14
1/32
7
280
252
238
231
S. Sadinov, P. Daneva and P. Kogias/ Journal of Engineering Science and Technology Review 7 (4) (2014) 18 - 22
Xk x n e j2kn / N ,
(1)
n 0
th
th
point
point with
n = 0, 1, , N-1.
The received constellation diagram is illustrated in
Fig. 8. Simulation is carried out for quadrature
amplitude modulation (QAM) as a modulation
technique, which in the particular case is 4-QAM.
After FFT processing, the received signal must be
demodulated, i.e., demapped. The function of this
process is to convert the complexes valued
constellations points to symbols. This is done using 4 QAM signal demapping. The received constellation in
form of 4 - QAM demapped symbols is shown in Fig. 9.
S. Sadinov, P. Daneva and P. Kogias/ Journal of Engineering Science and Technology Review 7 (4) (2014) 18 - 22
S. Sadinov, P. Daneva and P. Kogias/ Journal of Engineering Science and Technology Review 7 (4) (2014) 18 - 22
It follows from the results that for small SNR values the
error rate is quite large and ISI is produced due the relative
high power of noise. As SNR is increased the eye pattern for
the received constellation gets closer to the eye pattern in an
ideal channel, e.g. ISI introduced by the noise, is decreased.
Fig. 13. Eye pattern for the received constellation for SNR=2dB
Fig. 14. Eye pattern for the received constellation for SNR=12dB
______________________________
References
[1] Edfors, O., M. Sandell , J.J.Van de Beek, D. Landstrm, and F.
Sjberg, An Introduction to Orthogonal Frequency Division
Multiplexing, Lule, Sweden: Lule Tekniska Universitet, 1996.
[2] Taub, H., D. L. Schilling, and G. Saha, Taubs Principles of
Television, (DVB-T).
[9] ,. ,
,2011.
, ,