Anda di halaman 1dari 34

2012

BAHAN PEMBELAJARAN UTAMA TINGKAT I


Z

Acuan

A. Penjelasan Umum BPU

Kegiatan 8

Bahan Pembelajaran Utama (BPU) adalah salah satu bagian dari serangkaian materi
Pembelajaran untuk program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Kepala
Sekolah level-1. Program PKB ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi di bidangbidang utama dari tugas seorang kepala sekolah. Secara keseluruhan, ada tujuh BPU untuk
PKB level-1.Program PKB ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi di bidang-bidang
utama dari tugas seorang kepala sekolah. Secara keseluruhan, ada tujuh BPU untuk PKB
level-1, yaitu Supervisi Akademik, Pengelolaan Peserta Didik, Pengelolaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Pengelolaan Sarana dan Prasarana, Pengelolaan Keuangan,
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS), dan Kurikulum.

2012

Setiap BPU terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pertama adalah tahap dimana peserta
bertatap muka dengan fasilitator dalam kegiatan In Service learning-1 atau disingkat In-1.
Disini para kepala sekolah datang untuk belajar bersama melakukan kegiatan awal, dan
diperkenalkan kepada masing-masing BPU yang akan dipelajari. Kedua, para peserta PKB
diberi informasi-informasi penting sehingga mereka siap untuk melakukan kegiatan belajar di
tempat kerja masing-masing dalam kegiatan On-The Job Learning atau disingkat OJL atau
On. Tahap belajar OJL ini merupakan tahap melaksanakan semua kegiatan yang ditetapkan
dalam rencana tindak lanjut (RTL) atau sering disebut action plan hasil kegiatan In-1. Pada
tahap ini para kepala sekolah juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menunjukkan
bahwa mereka telah mencapai kompetensi yang diminta dan ini ditunjukkan melalui tugas
penilaian (Tugas Penilaian Utama) yang otentik, dan berdasarkan pekerjaan, yang secara
langsung terkait dengan hasil Belajar Bahan Pembelajaran Utama ini. Tahap ketiga adalah
dimana peserta (para kepala sekolah) datang dan bertemu lagi untuk bersama-sama
melakukan sesi tatap-muka yang sering disebut kegiatan In-service learning-2 disingkat In-2.
Pada tahap ini mereka dapat melakukan beberapa pembelajaran lebih lanjut, berbagi hasil
latihan mereka, serta meninjau hasil yang sudah mereka capai selama fase On-The-Job

2012

Learning dan mendiskusikan isu-isu yang ada dengan para peserta lain dan juga dengan
fasilitator (pengawas sekolah).

Setiap unit Pembelajaran terdiri dari tiga dokumen, yaitu:


1. Participant Learning Materials atau Materi Pembelajaran. Dokumen ini menyediakan
panduan utama untuk kegiatan pembelajaran, dan menyediakan informasi mengenai
penilaian hasil BPU. Materi Pembelajaran ini mengarahkan para peserta/kepala sekolah
untuk mempelajari sumber-sumber lain seperti Lembar Kerja (LK) dan Bahan Bacaan.
2. Workbook atau Lembar Kerja (LK) Peserta. Para peserta mengisi semua jawaban/tugastugas mereka di Lembar Kerja masing-masing. Tugas-tugas ini harus diselesaikan di
Lembar Kerja, karena sekaligus LK ini akan menjadi catatan tentang aktivitas belajar
masing-masing. Selain itu Lembar Kerja juga berisi lembaran refleksi akan perlu diisi
setelah setiap fase pengalaman belajar (In-1, On, dan In-2), matrix dan formulir penilaian
(rubric) untuk penilaian diri peserta sendiri, dan penilaian oleh assessor mereka. Lembar
Kerja ini tidak akan dinilai tetapi dapat digunakan sebagai sarana mengecek hasil belajar
masing-masing kepala sekolah dan penilai atau pengawas mereka. Tugas penilaian akan
diselesaikan dan didokumentasikan secara terpisah sesuai petunjuk dalam Lembar Kerja

2012

Peserta. Buku Lembar Kerja peserta ini bersama dengan Penilaian Tugas Utama dapat
dibuat sebagai portofolio kerja masing-masing peserta.
3. ReadingResources atau Bahan Bacaan yang berisi bacaan dan bahan serta informasi lain
terkait kegiatan pembelajaran yang harus diakses peserta saat mereka belajar mandiri.
Penentuan prioritas BPU dilakukan dengan mempertimbangkan:
1. Kebutuhan nyata kepala sekolah berdasarkan hasil PK
2. Alokasi waktu yang diperlukan
3. Ketersediaan fasilitator, tempat, biaya, dan sarana prasarana pembelajaran

2012

Persiapan

yang

harus

dilakukan

oleh

pengawas

sebelum

melaksanakan

pendampingan PKB BPU KS/M adalah:


1. melakukan analisis dari hasil penilaian kinerja untuk memperoleh profil kompetensi
kepala sekolah secara detail
2. membuat rekomendasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Beberapa hal yang harus dilakukan pada saat mendampingi kepala sekolah adalah:
Memastikan bahwa pengetahuan dan pengalaman (pengawas) cukup memadai untuk
berperan sebagai mentor
Memastikan bahwa keterampilan (pengawas) cukup memadai untuk berperan sebagai
fasilitator
Memastikan bahwa kemampuan menjalin kerjasama dan jejaring hubungan cukup
memadai agar dapat menjadi organisator
Memastikan adanya alokasi waktu yang cukup longgar untuk dapat mendampingi
keseluruhan proses PKB
Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai bagi pelaksanaan PKB
Memastikan adanya pengetahuan yang kuat mengenai berbagai peraturan yang berlaku
sebagai dasar dalam melakukan pengarahan terhadap kepala sekolah, baik pada saat
pelaksanaan individual maupun dalam kelompok (KKKS/MKKS)

2012

Acuan
Kegiatan
9-17

2012

Bedah BPU
Kompetensi yang menjadi target BPU:
1

Judul BPU
Supervisi Akademik

Kompetensi

1. Menyusun perencanaan supervisi akademik dalam


rangka peningkatan profesionalisme guru.

2. Melaksanakan

supervisi

akademik

terhadap

guru

dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi


akademik yang tepat.

3. Melakukan
terhadap

tindak lanjut hasil supervisi akademik


guru

dalam

rangka

peningkatan

profesionalisme guru.
2

Rencana Kerja Jangka


Menengah (RKJM) dan
Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah/
Madrasah (RKAS/M)
Pengelolaan Keuangan

Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan


Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
berdasarkan hasil diskusi dengan guru, pengawas, dan
komite sekolah. (2.1)
Mengelola keuangan sekolah berdasarkan RencanaKerja
Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kegiatan dan

2012

Anggaran Sekolah (RKAS). (2.11)


Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan secara
Tenaga optimal (2.6)

Pengelolaan
Pendidikdan
Kependidikan
Pengelolaan
Sarana Memanfaatkan sarana dan prasarana yang yang ada
dan Prasarana
secara efektif dan efisien untuk kepentingan pembelajaran
(2.7)
Pengelolaan
Peserta Mengelola Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sesuai
Didik
dengan peraturan yang berlaku, serta melakukan
Penempatan, Pembinaan dan Pengembangan Peserta
Didik sesuai dengan kebutuhan peserta didik. (2.9)
Kurikulum
Mengelola kurikulum sesuai dengan standar yang berlaku
(2.10)

2012

Topik dan sub topik, dan kaitannya dengan Kepala Sekolah.


Topik

Sub Topik

Kaitan

SUPERVISI AKADEMIK
1. Pengantar

Supervisi a. Tujuan supervisi akademik dan fungsinya


akademik
dan b. Hubungan supervisi akademik dan
pembelajaran berkualitas
pembelajaran
c. Mengenali proses pembelajaran berkualitas
berkualitas
d. Mengetahui langkah-langkah supervisi akademik

2. Merencanakan
Supervisi akademik

3. Melaksanakan Supervisi
akademik

4. Menganalisa

Data

Supervisi akademik

5. Memberikan
Balik/Feedback

Umpan
dan

Rencana Tindak Lanjut

Kepala sekolah sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas


keberhasilan pembelajaran di sekolah perlu mengetahui berbagai hal yang
terkait dengan supervisi akademik yang berfungsi sebagai penjamin
berlangsungnya pembelajaran berkualitas. Pengetahuan ini perlu dimiliki
sebelum kepala sekolah dapat membuat perencanaan, melaksanakan
supervisi, dan menyusun rencana tindak lanjut.
a. Menentukan tujuan supervisi akademik
Kepala sekolah perlu mengetahui hal-hal teknis dalam menggunakan
b. Membuat jadwal supervisi akademik
instrumen supervisi secara sebelum dapat menentukan penggunaannya
c. Memilih teknik supervisi akademik
sebagai rangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
d. Menggunakan instrument supervisi akademik
kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
pembelajaran
Melaksanakan supervisi akademik
Kepala sekolah perlu mengetahui hal-hal teknis dalam melaksanakan
supervisi akademik secara ideal sebelum dapat menerapkannya secara
nyata di sekolah.Topik ini sangat penting dilakukan untuk menemukan
kekuatan dan kelemahan guru selama pembelajaran. Hasil temuan ini dapat
sebagai acuan dalam pemberian feedback guna meningkatkan
profesionalisme guru, terutama dalam merencanakan pembelajaran (silabus
dan RPP)
Analisis hasil supervisi akademik
Kepala sekolah perlu mengetahui hal-hal teknis dalam melaksanakan
menganalisis data hasil supervisi akademik secara tepat sebagai dasar
pemberian masukan/umpan balik dan merencanakan tindak lanjut utk
peningkatan kinerja guru dlm pembelajaran
a. Mengenal metode/teknik memberikan umpan Kepala sekolah perlu mengetahui hal-hal teknis dalam menggunakan
instrumen supervisi sebelum dapat menentukan penggunaannya sebagai
balik/feedback
umpan balik yang sangat berguna untuk peningkatan kualitas baik bagi
b. Memberikan umpan balik/feedback dan membuat
siswa, guru, maupun dirinya yang pada akhirnya dapat meningkatkan
rencana tindak lanjut hasil supervisi akademik:
kualitas pendidikan di sekolahnya.
1) Memberikan umpan balik

2012

Topik

6. Menerapkan
Langkah

Sub Topik
2) Membuat laporan seluruh proses siklus
supervisi akademik
3) Rencana tindak lanjut
Langkah- a. Menyusun perencanaan supervisi akademik
Supervisi

1) Menentukan tujuan supervisi akademik


2) Membuat jadwal supervisi akademik
3) Memilih teknik supervisi akademik
4) Memilih instrumen supervisi akademik
b. Melaksanakan supervisi akademik
1) Memeriksa perangkat pembelajaran
2) Mengamati pelaksanaan pembelajaran
3) Mencermati penilaian pembelajaran
c. Menganalisis hasil supervisi akademik
1). Hasil pemeriksaan perencanaan pembelajaran
2). Hasil pelaksanaan pembelajaran
3). Hasil penilaian pembelajaran
b. d. Menentukan tindak lanjut supervisi akademik

akademik:

Kaitan

Kepala sekolah perlu mempraktekkan berbagai hal-hal teknis dalam


menggunakan instrumen supervisi yang sudah diperolehnya untuk menguji
diri sendiri dalam hal pembuatan perencanaan supervisi akademik,
pelaksanaan supervisi akademik, dan menindaklanjuti hasil supervisi
akademik.

1) Mengkaji rangkuman hasil penilaian


2) Membuat rencana aksi supervisi akademik
selanjutnya.
3) Mengimplementasikan rencana aksi tersebut
RKJM dan RKAS/M
1. Mereviu
RKAS/M

RKJM

dan
1. SNP dan SPM

1.

Keterampilan menyusun RKJM dan RKAS/M yang didasari oleh

1. Melakukan diskusi mengenai SNP dan SPM

pemahaman mendalam mengenai SNP dan SPM sangat penting bagi

2. Mempresentasikan hasil diskusi SNP dan SPM

kepala sekolah/madrasah. Dengan memahami SNP dan SPM, kepala

3. Komponen Perencanaan sekolah

sekolah akan dengan mudah mengetahui beberapa tahap/langkah yang

Mengidentifiksi komponen RKJM dan


RKAS/M, yaitu :

harus ditempuh untuk bisa memenuhi standar nasional atau sekurangkurangnya Standar Pelayanan Minimal Pendidikan.

10

2012

Topik

Sub Topik

Kaitan

1. Visi, Misi, dan Tujuan


2. Program-program

strategis

2.
untuk

mencapai

tujuan, misi, visi

RKJM merupakan wujud dari program jangka menengah (empat tahun)


yang akan dilaksanakan oleh kepala sekolah beserta Tim Pengembang
Sekolah/Madrasah

selama

menjabat

kepala

sekolah/madrasah.

3. Strategi Pelaksanaan

Sementara RKAS/M merupakan program tahunan yang akan menjadi

4. Target(output apa & kapan)

pedoman kepala sekolah untuk melaksanakan program dalam satu tahun.

5. Rencana Biaya

Perencanaan ini juga akan menjadi panduan bagi para pendidik dan

4. Melaporkan hasil identifikasi komponen RKJMRKAS/M

tenaga kependidikan di sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugas


keseharian. Kepala sekolah juga perlu memastikan bahwa setiap
komponen

visi,

misi,

tujuan,

sasaran,

dan

program

memiliki

kesinambungan antar satu dengan yang lain. Perencanaan yang


berkualitas akan menghasilkan kinerja yang berkualitas.
2. Menyusun ulang RKJM a. Mereviu RKJM dan RKAS/M bersama tim
dan RKAS/M
pengembang tentang :Analisis Konteks, Reviu

Kepala sekolah perlu mengetahui hal-hal teknis dalam


menyempurnakan RKJM dan RKAS/M dengan memanfaatkan masukan dari
kepala sekolah lain yang lebih baik perencanaannya atau pengawas yang
RKJM dan RKAS/M serta Penyusunan RKJM
menjadi mentor. Penyempurnaan ini penting karena perencanaan akan
dan RKAS/M
memberikan banyak peluang bagi kepala sekolah dalam mengelola dan
b. Merevisi RKJM dan RKAS/M yang telah disusun sekaligus menjadi pedoman kerja bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
setelah dibandingkandengan RKJM danRKAS/M
sekola/madrasah yang lain
c.

c. Melaporkan hasil penyusunan

RKJM

dan

RKAS/M
PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Sumber
Sekolah

Pendapatan Mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan sekolah, Pengetahuan mengenai sumber-sumber pendapatan sekolah memungkin
seperti : APBD, APBN, Komite, Hasil Unit Usaha
kepala sekolah untuk dapat lebih kreatif dan maksimal dalam menghimpun
Sekolah, masyarakat.
bantuan yang diperlukan bagi operasionalisasi dan pengembangan sekolah
yang dipimpinnya

11

2012

Topik
2. Rencana
Sekolah

Sub Topik

Kaitan

Anggaran Menentukan besaran anggaran pada kegiatan- 1.


kegiatan yang terdapat pada Rencana Kerja Tahunan
sehingga menjadi Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah.

Rencana kegiatan di setiap sekolah tergantung kepada hasil

analisis

kesenjangan yang terjadi di sekolah tersebut. Sedangkan besaran biaya


dapat memgacu kepada ketentuan Kabupaten/Kota masing masing,
atau ketentuan lain yang ditetapkan menurut harga pasar.

2.

Keterampilan mengenai pengelolaan perencanaan anggaran diperlukan


bagi kepala sekolah agar dapat secara akurat, efektif, dan efisien dalam
menyusun rencana penggunaan dana (tidak terlalu besar atau terlalu
kecil).

3. Pembelanjaan
Pembukuan

4. dan Mendiskusikan teknis melakukan pembelanjaan.


5.

Melakukan

pembukuan

terhadap

1.

Mekanisme yang ditempuh di dalam pelaksanaan kegiatan harus benar,

pengeluaran

efektif dan efisien. Pembukuan uang yang masuk dan keluar dilakukan

keuangan dari kegiatan sekolah berdasar RKAS,

secara cermat dan transparan. Untuk itu tenaga yang melakukan

merujuk dasar-dasar pembukuannya pada peraturan-

pembukuan dipersyaratkan menguasai teknis pembukuan yang benar

peraturan yang berlaku.

sehingga hasilnya bisa tepat dan akurat


2.

Kepala sekolah sebagai pemimpin pengelolaan keuangan harus dapat


menjamin kecermatan dan transparansi tersebut.

3.

Keterampilan mengenai pengelolaan pembelanjaan dan pembukuan yang


berdasarkan pada peraturan berlaku dapat melatih kepala sekolah untuk
menjamin akurasi dan transparansi penggunaan anggaran yang telah
direncanakan

4. Laporan
Pertanggungjawaban

Membuat laporan pertanggungjawaban dari 1. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari usaha
kegiatan pada RKAS yang sudah terlaksana.
mandiri sekolah dilakukan secara rinci dan transparan kepada dewan guru
dan staf sekolah.

2. Keterampilan dalam pelaporan pertanggungjawaban keuangan dapat


mengembangkan kemampuan kepala sekolah untuk menjamin keakuratan

12

2012

Topik

Sub Topik

Kaitan
dan transparansi pengelolaan keuangan yang berdasarkan pada RKJM
dan RKAS/M

PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


1. Pengelolaan
dan
kependidikan

pendidik
2.
Mengidentifikasi

program Kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang sekaligus berperan sebagai
manajer sumber daya manusia. Pengetahuan mengenai pengelolaan dari sisi
tenaga pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan
SDM sangat diperlukan untuk menjamin kinerja pendidik dan tenaga
3.
Menentukan alternatif pemecahan masalah pendidik
kependidikan yang sesuai dengan tupoksinya
dan tenaga kependidikan di sekolah
4.

Pemaparan

dan

hasil

mengkaji

ulang

penyempurnaan

program

pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan


2. Pemberdayaan pendidik
5.
Mendiskusikan permasalahan pemberdayaan pendidik Kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang harus memperhatikan
perkembangan masing-masing individu yang menjadi anggota tim kerjanya.
dan
tenaga dan tenaga kependidikan
Oleh karena itu, kepala sekolah harus memahami bagaimana
kependidikan
6.
Mereposisi dan menambah peran dan tanggungjawab
mengembangkan sdm secara optimal di sekolah.
pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
1. Analisis

Kebutuhan
7.
Identifikasi Masalah
Sarana dan prasarana
8.
Analisis kebutuhan sarana dan prasarana
Sekolah/madrasah

2. Perencanaan

9.

prasarana

10.

Kepala sekolah harus dapat menentukan prioritas dalam pengelolaan


sarana prasarana, termasuk di antaranya adalah pengadaan, pemanfaatan,
dan perawatan.

Revisi/Penyusunan program pengelolaan sarana dan Kepala sekolah harus dapat membuat program pengadaan, pemanfaatan,
dan perawatan sarana prasarana yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
pengelolaan sarana dan prasarana

sekolah/madrasah11.
12.
3. Pemanfaatan

Pengadaan sarana untuk proses pembelajaran siswa


Inventarisasi sarana dan prasarana
Penghapusan sarana dan prasarana

sarana Pemanfaatan sarana dan prasarana untuk proses Kepala sekolah harus dapat mengoptimalkan sarana prasarana yang ada di
pembelajaran
sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

13

2012

Topik
dan

Sub Topik

Kaitan

prasarana

sekolah/madrasah
4. Perawatan sarana dan Perawatan sarana dan prasarana

Kepala sekolah harus dapat mengoptimalkan sarana prasarana yang ada di


sekolah untuk tetap dapat digunakan dalam proses pembelajaran

prasarana
Sekolah/madrasah
PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
1. Penerimaan
didik baru

peserta
13.
Menyusun agenda penerimaan peserta didik baru
14.

Menganalisis daya tampung

15.

Melaksanakan proses penerimaan peserta didik baru

16.

Melaporkan pelaksanaan penerimaan peserta didik

Kepala sekolah harus mampu melaksanakan PPDB sesuai dengan


kebutuhan dan kondisi sekolah serta peraturan yang berlaku

baru
2. Penempatan
didik baru

peserta
17.
Melaksanakan penempatan
18.

Kepala sekolah harus memahami potensi dan karakteristik peserta didik


Melakukan Benchmarking (membuat tolak ukur baru agar dapat dijadikan dasar untuk pembinaan dan pengembangan secara
berkelanjutan
dengan memanfaatkan sekolah/Madrasah yang lebih
sukses dalam penempatan peserta didik baru sebagai
parameter keberhasilan)

3. Pembinaan

19. dan Mengkaji ulang program peserta didik yang sudah ada

pengembangan peserta
20.
Menyusun program pembinaan peserta didik
didik

21.

Benchmarking/
(membuat

tolak

sekolah/Madrasah
pembinaan

kunjungan

sekolah/Madrasah

ukur

dengan

yang

lebih

peserta

didik

Kepala sekolah harus menjamin keberlangsungan pembelajaran yang


berbasis potensi dan karakteristiknya

memanfaatkan
sukses

sebagai

dalam

parameter

keberhasilan)

14

2012

Topik

Sub Topik

Kaitan

PENGELOLAAN KURIKULUM
22.
Menentukan kriteria/ indikator dokumen 1 KTSP
1. Dokumen 1 (Penjelasan
23.
Mengkaji dokumen 1 KTSP
Umum KTSP)
24.
Merevisi dokumen 1 KTSP
25.

Menentukan kriteria/ indikator dokumen 2 Silabus

2. Dokumen 2 (Silabus)
26.

Mengkaji dokumen 2 Silabus

27.

Merevisi dokumen 2 Silabus

28.

Menentukan kriteria/ indikator dokumen 2 RPP

3. Dokumen 2 (RPP)29.

Mengkaji dokumen 2 RPP

30.

Merevisi dokumen 2 RPP

Kepala sekolah harus menguasai filosofi dasar dari kurikulum yang


dikembangkan di sekolah

Kepala sekolah harus menguasai pengembangan silabus sesuai dengan


potensi sekolah

Kepala sekolah harus menguasai penyusunan RPP sesuai dengan potensi


sekolah

15

2012

Tagihan yang menjadi tugas bagi KS dan kaitannya dengan kompetensi


yang diharapkan dapat tercapai
Tagihan

Kaitan

SUPERVISI AKADEMIK
1. Perencanaan

Supervisi Kepala sekolah harus mampu melakukan supervisi


akademik untuk dapat menjamin kualitas proses
Akademik
pembelajaran. Oleh karena itu kepala sekolah perlu
2. Temuan
dan
Bukti
Hasil
memahami dan menguasai teknik-teknik dasar untuk
Supervisi Akademik
melakukan supervisi akademik dengan prosedur yang
benar. Prosedur yang benar dimaksud adalah:
3. Analisis Temuan dan Bukti
1. dimulai dari membuat perencanaan yang sesuai dengan
4. Umpan Balik dan Rencana
kondisi sekolah,
Tindak Lanjut
2. melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan,

3. menganalisis temuan-temuan yang diperoleh selama


mengamati proses pembelajaran maupun dokumendokumen yang mendasari, dan

4. membuat umpan balik untuk meningkatkan kinerja guru


dalam mengajar, serta

5. menyusun

rencana

tindak

bersama

guru

yang

bersangkutan
RKJM DAN RKAS/M
Pemetaan Konsep SNP dan SPM Kepala sekolah harus memahami standar nasional dan SPM
yang diterapkan dalam program sekolah. Tagihan-tagihan ini
Identifikasi Komponen RKJMdiharapkan dapat menjadi sarana melatih keterampilan dalam
RKAS/M
menyusun RKJM dan RKAS/M.
Mengkaji Ulang dan Merevisi
RKJM-RKAS/M
PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Mengidentifikasi sumber-sumber Kepala sekolah harus mampu memahami teknis pengelolaan
pendapatan
sekolah
yang keuangan. Tagihan-tagihan ini diharapkan dapat menjadi
sarana melatih keterampilan dalam mengelola keuangan.
terdapat
pada
sumber
pembelajaran.
2. Menentukan
mendapatkan

potensi

untuk

sumber-sumber

pendapatan sekolah yang lain


dari sumber yang telah ada.
3. Menemukan upaya-upaya yang
akan

Saudara

lakukan

agar

16

2012

Tagihan
tersebut

kegiatan

Kaitan
dapat

terlaksana.
4. Memperkirakan pendapatan dan
prosentase

masing-masing

sumber

pendapatan

yang

mungkin dapat diterima sekolah.


5. Menyusun

RKAS

setelah

menelaah

dokumen

RKJM

(Rencana

Kerja

Jangka

Menengah) dan RKT (Rencana


Kerja Tahunan) yang

ada di

sekolah Saudara.
6. Membuat Buku Kas Umum (BKU)
dan Buku Kas Pembantu (BKP).
7. Mengkaji

pelaporan

keuangan

sekolah Saudara dan;


8. Membuat

laporan

keuangan

sekolah.
PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
1.

2.

3.

Pengkajian

Program Sebagai kepala sekolah pemula maka berbagai kegiatan


pengelolaan sdm perlu disesuaikan dengan SNP dan SPM
Pengelolaan PTK
Tagihan-tagihan ini diharapkan dapat menjadi sarana melatih
Penyusunan
Program
keterampilan dalam mengelola pendidik dan tenaga
Perencanaan Pengelolaan PTK kependidikan.
Reposisi Struktur Organisasi
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

1.
2.

3.

Analisis Kebutuhan Sarana dan Kepala sekolah harus dapat menentukan prioritas, membuat
program pengadaan, pemanfaatan, dan perawatan sarana
Prasarana Sekolah/Madrasah
prasarana yang sesuai dengan kebutuhan sekolah,
Perencanaan Pengadaan Sarana
mengoptimalkan sarana prasarana yang ada di sekolah untuk
dan
Prasarana tetap dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Tagihantagihan ini diharapkan dapat menjadi sarana melatih
Sekolah/Madrasah
keterampilan dalam mengelola sarana dan prasarana.
Pemanfaatan
Sarana
dan
Prasarana Sekolah/madrasah
PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

1. Penerimaan Peserta Didik Baru

Kepala sekolah harus memahami hal-hal teknis berkaitan


2. Penempatan Peserta Didik Baru dengan penerimaan, penempatan, pembinaan, dan
pengembangan peserta didik. Tagihan-tagihan ini diharapkan
3. Pembinaan dan Pengembangan
dapat menjadi sarana melatih keterampilan dalam supervisi

17

2012

Tagihan

Kaitan

Peserta Didik

akademik.

PENGELOLAAN KURIKULUM
1. Mengkaji Dan Merevisi Dokumen Kepala sekolah harus menguasai filosifi kurikulum, silabus,
dan RPP yang sesuai dengan visi misi sekolah. TagihanKTSP
tagihan ini diharapkan dapat menjadi sarana melatih
2. Mengkaji Dan Merevisi Dokumen 2
keterampilan dalam supervisi akademik.
(Silabus)
3. Mengkaji dan Merevisi Dokumen 2
(RPP)

Durasi dan waktu yang tepat untuk menyelesaikan seluruh rangkaian


kegiatan BPU.
Durasi
Supervisi Akademik
1. In-1 = 11 jp

Rekomendasi

Awal waktu Pelaksanaan untuk kegiatan pembelajaran


BPU ini adalah di awal semester, sedangkan untuk
2. On = 27 jam pelajaran dalam
kegiatan pelaksanaan supervisi sebaiknya dilaksanakan
rentang waktu 4 bulan.
pada tengah semester akhir semester ganjil
3. In-2 = 4 jp
Total alokasi waktu
pelajaran.
RKJM/RKAS
1. In-1 = 7 jp

51

jam

2. On = 184 jp dalam rentang

Awal waktu pelaksanaan untuk kegiatan pembelajaran


BPU ini adalah pada bulan Juni.

waktu 3 bulan

3. In-2 = 5 jp 15 menit
Total alokasi waktu 194 jp 5 menit.
Pengelolaan Keuangan
Waktu pelaksanaan yang direkomendasikan adalah pada
1. In-1 = 6 JP 40 menit,
bulan Oktober s.d. Desember dikarenakan penutupan
2. On = 216 JP dalam 3 bulan 12
anggaran pada bulan Desember.
hari

3. In-2 = 4 JP 30 menit.
1.
2.
3.

Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


BPU ini lebih efektif jika dilaksanakan di akhir atau di awal
In-1 = 9 JP
tahun pelajaran, yaitu sekitar akhir bulan Juni sampai
On = 88 JP
dengan awal bulan Juli.
In-2 = 4 JP

Pengelolaan Sarana dan Prasarana


Pelaksanaan BPU ini sebaiknya dilaksanakan di awal
1. In-1 = 9 JP

18

2012

Durasi
Rekomendasi
2. On = 124 JP dalam kurun waktu tahun pembelajaran yaitu pada bulan Juli, Agustus dan
September.
2 bulan

3. In-2 = 6 JP.
Pengelolaan Peserta Didik
Proses
pembelajaran
akan Proses ini akan berhasil secara optimal jika dilakukan
berlangsung selama 93 jp 15 pada bulan Mei atau 2 bulan sebelum pelaksanaan
atau selama kurun waktu 4 bulan penerimaan peserta didik baru dimulai.
17 hari.
Kurikulum
Akhir tahun ajaran (Bulan April/Mei)
1. In-1 = 16 JP

2. On = 120 JP dalam 3 bulan


3. In-2 = 1 JP, 15 menit

Media dan sumber belajar yang digunakan dalam BPU.


Tagihan
Supervisi Akademik
1. Dokumen hasil identifikasi masalah

Kaitan

Kepala
Kegiatan

2. Analisis hasil supervisi akademik

sekolah

harus

pembelajaran

menggunakan
supervisi

buku

akademik,

kemudian, mengidentifikasi masalah, analisis

tahun sebelumnya

hasil supervisi akademim menggunakan lembar

3. Instrumen supervisi akademik.

kerja yang sudah disediakan.

Kepala sekolah harus memahami bahan bacaan


supervisi

akademik

untuk

mendukung

pelaksanaan supervisi akademik secara optimal.


RKJM/RKAS

1. Dokumen RKJM dan RKAS/M yang

Kepala sekolah harus menggunakan dokumen


RKJM dan RKAS/M yang sudah ada di sekolah,

sudah ada di sekolah/madrasah;

2. Dokumen PP No. 19 Tahun 2005

dan dokumen PP No. 19 Tahun 2005 tentang

tentang Standar Nasional Pendidikan;

Standar Nasional Pendidikan serta dokumen

3. Dokumen
Tahun

Permendiknas
2010

tentang

No.

Standar Pelayanan Minimal Pendidikan.

Standar

Pelayanan Minimal Pendidikan;

4. Hasil EDS

Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang

15

Kepala sekolah harus menggunakan hasil EDS


untuk salah satu acuan membuat program
sekolah

Pengelolaan Keuangan

19

2012

Tagihan
1. Sumber Pendapatan Sekolah

Kaitan
Kepala sekolah harus memahami sumber-sumber

2. RKJM, RKT dan RKAS

pendapatan sekolah untuk pelaksanaan RKJM,

3. Juknis Block grant yang dimiliki,

dan RKT yang dituangkan kedalam RKAS.

4. Buku Kas Umum (BKU)

Kepala sekolah harus memahami administrasi

5. BKP (Buku Kas Pembantu)

pengelolaan keuangan sekolah sampai pelaporan

6. Laporan

yang akuntabel dan transparan

Pertanggungjawaban

Keuangan Sekolah.
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Dokumen/salinan peraturan:
Untuk pengelolaan pendidik dan tenaga
a. UU No.43/1999 tentang Pokokkependidikan kepala sekolah harus memahami
pokok
Kepegawaian, dan UU
dan menggunakan perundang-undangan dan
No.14/2005 tentang Guru dan
peraturan kementrian yang terkait dengan
Dosen (kenaikan pangkat
dan
pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan
promosi).
b. PP No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
c. PP No.74 Tahun 2008 tentang
Guru
d. PPNo. 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan

dan

PenyelenggaraanPendidikan
e. Permendiknas No. 15 Tahun 2010
tentang

Standar

Pelayanan

Minimal
f.

Permendiknas No. 16 Tahun 2007


tentang

Standar

Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru,


g. Permendiknas No. 19 Tahun 2007
tentang

Standar

Pengelolaan

Pendidikan
h. Permendiknas No. 24 Tahun 2008
tentang Administrasi (TU)
i.

Permendiknas No. 25 Tahun 2008


tentang Tenaga Perpustakaan.

j.

Permendiknas No. 26 Tahun 2008

20

2012

Tagihan
tentang Laboran.

Kaitan

2. Dokumen sekolah tentang:


a. Daftar

Urut

Kepangkatan/Data

Kepegawaian
b. Enrollment (jumlah peserta didik)
c. Jumlah jam dalam 1 minggu
d. Beban mengajar guru dalam 1
minggu ( 24 Jam)
e. Jumlah peserta didik dalam 1
kelas
f.

Jumlah guru yang ada

g. Jumlah

guru

yang

akan

pensiun/berhenti/meninggalkan
jabatan keguruan.
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Kepala sekolah dalam pelaksanaan pengelolaan
1. Dokumen sekolah tentang:
sarana prasarana harus menggunakan RKJM, RKT,
a. Rencana
Kegiatan
Jangka dan RKAS yang ada disekolah serta standar nasional
pengelolaan sarana prasarana sekolah
Menengah (RKJM),
b. Rencana

Kegiatan

Tahunan

(RKT),
c. Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/madrasah (RKAS)
d. Program pengelolaan sarana dan
prasarana dimana anda bertugas.

2. Standar nasional pendidikan dan atau


minimal

standar

prasarana,

sarana

standar

dan

pengelolaan

satuan pendidikan, standar tenaga


administrasi,

standar

perpustakaan,

standar

tenaga
tenaga

laboratorium dan standar nasional


pendidikan lainnya
Pengelolaan Peserta Didik
1. Petunjuk Teknis penerimaan peserta

Kepala sekolah harus menggunakan petunjuk

didik baru dari Dinas Pendidikan

teknis penerimaan pendidik baru dari Dinas

21

2012

Tagihan
setempat yang

Daerah

memuat

Kaitan
Pendidikan kabupaten/kota.

jadwal pelaksanaan, kriteria calon

Kepala sekolah harus mengacu pada program

peserta didik baru yang berdasarkan

penerimaan peserta didik baru.

status

sekolah/Madrasah/Madrasah

(reguler,RSBI

atau

SBI),

serta

ketentuan rombongan belajar yang


berdasarkan jenjang pendidikan.

2. Data demografi, potensi, dan minat


peserta didik lama maupun baru.

3. Evaluasi penerimaan peserta didik


baru tahun sebelumnya, termasuk
sistem

penerimaan

peserta

didik,

kebijakan berkenaan dengan peserta


didik, serta ukuran sekolah/Madrasah
dan kelas.

4. Evaluasi Program Pembinaan dan


Pengembangan Peserta Didik Baru
tahun berjalan.
Kurikulum
1. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang

Kepala sekolah menggunakan dokumen SNP dan

Pendidikan Dasar dan Menengah

dokumen lainnya untuk mengembangkan KTSP

Tahun 2006 dari BSNP

sesuai dengan kondisi sekolah

2. Lampiran Permendiknas No 22 Tahun


2006

tentang

Standar

Isi

untuk

Pendidikan Dasar dan Menengah

3. Panduan Pengembangan Pendidikan


Karakter dan Budaya bangsa (dari
Puskur)

4. Dokumen 1 KTSP
5. Silabus
6. RPP

22

2012

Pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran

BPU
Supervisi Akademik
Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM) dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah/
Madrasah
(RKAS/M)
Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Peserta Didik
Kurikulum

Yang terlibat
Semua
warga
sekolah
(guru,
tenaga
administrasi, siswa dan komite sekolah).
Semua
warga
sekolah
(guru,
tenaga
administrasi, siswa dan komite sekolah).

Komite sekolah, guru, dan tenaga khusus


dalam pengelolaan keuangan.
Komite sekolah, guru, dan pemangku
kepentingan (dinas/kantor kemenag).
Semua
warga
sekolah
(guru,
tenaga
administrasi, siswa dan komite sekolah).
Guru-guru, tenaga administrasi, dan komite
sekolah serta stakeholders lainnya.
Semua
warga
sekolah
(guru,
tenaga
administrasi, siswa dan komite sekolah).

23

2012

Strategi belajar yang digunakan dalam BPU

No.

Kegiatan KS

1.

Berpikir reflektif

BPU
4 5

Tugas Pengawas

Mendampingi kepala sekolah selama melakukan refleksi atas apa yang diketahui,
dirasakan, dan dilaksanakan sehubungan dengan topik yang sedang dipelajari.

Pengawas sebaiknya hanya bersikap pasif menunggu adanya pertanyaan dari peserta. Jika
ada yang bertanya maka pengawas hanya memberikan stimulasi bukan jawaban. Jika tidak
ada yang bertanya, pengawas memberikan stimulasi berupa pertanyaan tanpa memberikan
jawaban.

Pada kegiatan ini, pengawas tidak diperbolehkan memberikan penguatan apa pun atas hasil
berpikir reflektif yang dilakukan oleh kepala sekolah.

2.

Brainstorming

Memimpin kelompok untuk melakukan curah pendapat mengenai topik yang sedang dipelajari.
Pengawas sebaiknya bersikap aktif untuk memastikan semua peserta berpartisipasi dalam
mengungkapkan pendapat/perasaan.
Pada kegiatan ini, pengawas hanya diperbolehkan untuk merangkum hasil curahan
pendapat/perasaan KS.

3.

Berbagi
Pengalaman

Memimpin kelompok untuk menceritakan pengalaman yang terkait dengan topik.

Pengawas sebaiknya bersikap aktif untuk memastikan semua peserta berpartisipasi dalam
mengungkapkan pengalamannya secara singkat dan padat.
Pada kegiatan ini, pengawas hanya diperbolehkan untuk merangkum berbagai pengalaman
yang diceritakan oleh KS.

Permainan
Peran/ Simulasi

Memimpin kelompok untuk melakukan simulasi berdasarkan instruksi kegiatan BPU untuk

24

2012

No.

Kegiatan KS

BPU
4 5

Tugas Pengawas

mereplikasi setting sekolah ke dalam ruang kelas diklat.


Pengawas sebaiknya bersikap aktif untuk memastikan semua peserta berpartisipasi dalam
permainan peran dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya.
Pada kegiatan ini, pengawas hanya diperbolehkan untuk memimpin diskusi, merangkum
hasilnya, dan memberikan penguatan atas proses yang baru saja dialami oleh KS selama
simulasi.

Peta Konsep

Games/Permain
an

Diskusi

Analisis Data
Real di Sekolah

Memimpin kelompok untuk melakukan curah pendapat/perasaan/pengalaman mengenai topik


yang sedang dipelajari dalam bentuk peta konsep.
Pengawas sebaiknya bersikap aktif untuk memastikan semua peserta berpartisipasi dalam
mengungkapkan pendapat/perasaan.
Pada kegiatan ini, pengawas hanya diperbolehkan untuk merangkum hasil curahan
pendapat/perasaan KS.
Memimpin kelompok untuk melakukan permainan berdasarkan instruksi kegiatan BPU untuk
mensimulasikan setting sekolah ke dalam ruang diklat dengan suasana yang menyenangkan.
Pengawas sebaiknya bersikap aktif untuk memastikan semua peserta berpartisipasi dalam
permainan dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya.
Pada kegiatan ini, pengawas hanya diperbolehkan untuk memimpin diskusi, merangkum
hasilnya, dan memberikan penguatan atas proses yang baru saja dialami oleh KS selama
permainan.
Memimpin kelompok untuk berdiskusi mengenai topik yang sedang dipelajari dalam bentuk
peta konsep.
Pengawas sebaiknya bersikap aktif untuk memastikan semua peserta berpartisipasi dalam
mengungkapkan pendapat/perasaan.
Pengawas harus memastikan arah diskusi tetap pada tujuan yang telah ditetapkan dalam
masing-masing BPU.
Pada kegiatan ini, pengawas hanya diperbolehkan untuk merangkum hasil curahan
pendapat/perasaan KS.
Membimbing KS melakukan analisis berdasarkan instruksi kegiatan BPU.
Pengawas sebaiknya bersikap tegas untuk memastikan semua peserta bersungguh-sungguh

25

2012

No.

Kegiatan KS

BPU
4 5

Tugas Pengawas

Studi Kasus

10

Studi Dokumen

(teliti dan menjalani proses sesuai konsep dasar analisis) dalam melakukan analisis.
Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa KS melaksanakan semua rangkaian
analisis dengan benar.
Membimbing KS melakukan studi kasus berdasarkan instruksi kegiatan BPU yang sebenarnya
merupakan replikasi masalah yang sering ditemukan ke dalam bentuk Lembar Kerja.
Pengawas sebaiknya bersikap aktif untuk memastikan semua peserta bersungguh-sungguh
dalam melakukan studi kasus.
Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa KS melaksanakan semua rangkaian
studi kasus dengan benar.
Membimbing KS melakukan studi dokumen berdasarkan instruksi kegiatan BPU.

Pengawas sebaiknya bersikap tegas untuk memastikan semua peserta bersungguh-sungguh


dalam melakukan studi dokumen.
Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa KS melaksanakan semua rangkaian
studi dokumen dengan benar.
11

Survey

Mendampingi dan membimbing KS dalam menyusun, menyebarkan, dan menganalisis

angket.
Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa KS melaksanakan semua rangkaian
survey dengan benar.
12

Revisi
Dokumen/
Program
Sekolah

Membimbing KS melakukan revisi dokumen/program sekolah berdasarkan instruksi kegiatan


BPU.
Pengawas sebaiknya bersikap tegas untuk memastikan semua peserta bersungguh-sungguh
dalam melakukan revisi berdasarkan hasil analisis data, survey, dan atau studi dokumen yang
telah dilakukan.
Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa KS melaksanakan semua rangkaian

26

2012

No.

Kegiatan KS

BPU
4 5

Tugas Pengawas

revisi program/dokumen dengan benar.


13

Praktik
Lapangan

Membimbing KS melakukan praktik lapangan di sekolah berdasarkan instruksi kegiatan BPU.

Pengawas sebaiknya bersikap tegas untuk memastikan semua peserta bersungguh-sungguh


dalam melakukan praktik lapangan berdasarkan langkah-langkah ideal yang telah dijabarkan
dalam BPU maupun hasil analisis data, survey, dan atau studi dokumen yang telah dilakukan.
Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa KS melaksanakan semua rangkaian
praktik lapangan dengan benar.

14

Mentoring

Membimbing KS melakukan mentoring di sekolah berdasarkan instruksi kegiatan BPU.


Pengawas sebaiknya bersikap tegas untuk memastikan semua peserta bersungguh-sungguh
dalam melakukan mentoring berdasarkan langkah-langkah ideal yang telah dijabarkan dalam
BPU maupun hasil analisis data, survey, dan atau studi dokumen yang telah dilakukan.
Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa KS melaksanakan semua rangkaian
mentoring dengan benar.

15

Kunjungan

Mendampingi KS melakukan kunjungan ke sekolah lain berdasarkan instruksi kegiatan BPU.

Pengawas sebaiknya bersikap tegas untuk memastikan semua peserta bersungguh-sungguh


dalam melaksanakan kunjungan dan melakukan analisis data, survey, dan atau studi
dokumen.
Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa KS melaksanakan semua rangkaian
kunjungan dengan benar.
17

Laporan

Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa laporan telah dibuat sesuai dengan
kenyataan yang dialami oleh KS. Perlu dipahami bahwa tujuan PKB adalah untuk meningkatkan
kompetensi KS bukan sekedar menjalankan program sampai selesai tanpa memperhatikan
kualitas proses maupun hasilnya.

27

2012

No.
16

Kegiatan KS
Presentasi
Laporan

BPU
4 5

Tugas Pengawas
Pada kegiatan ini, pengawas harus memastikan bahwa KS menyampaikan laporan dengan
jujur. Perlu dipahami bahwa tujuan PKB adalah untuk meningkatkan kompetensi KS bukan
sekedar menjalankan program sampai selesai tanpa memperhatikan kualitas proses maupun
hasilnya.

*Keterangan
1. Supervisi Akademik
2. RKJM/RKAS
3.
4.
5.
6.
7.

Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Peserta Didik
Kurikulum

28

2012

Peran dan tugas pengawas selama


melaksanakan on the job learning.

mendampingi

a. BPU Keuangan
Topik
Mentee
Kegiatan 1: Studi Dokumen yaitu
1. Mengidentifikasi
melakukan telaah dokumen pendapatan
Sumber-sumber
dan mendiskusikan hasil telaah dengan
Pendapatan
TPS
Sekolah/Madrasah
Kegiatan 2: Berpikir Reflektif dengan cara
menjawab pertanyaan
Kegiatan 3: Workshop Identifikasi Sumber
Pendapatan Sekolah/madrasah
2 Menyusun Rencana
Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah

3: Menyusun Rencana
Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah

4: Pelaporan
Pertanggungjawaban
Keuangan

Kegiatan 4: Studi Dokumen dilaksanakan


bersama-sama tim pengembang sekolah
telaah RKJM, RKT, dengan mengisi LK
14. Menentukan prioritas pada RKT
dengan mengisi LK 15
Kegiatan 5: Workshop Menyusun RKAS/M
dengan mengkaji RKJM dan RKT,
kemudian menyusn kegiatan dan
anggaran sekolah (RKAS) bersama tim
pengembang sekolah dan unsur-unsur
terkait lainnya
Kegiatan 6: Diskusi Kelompok untuk
menjawab beberapa pertanyaan dan
dapat meminta bantuan kepada
pengawas dan kepala sekolah yang lain
menjawab pertanyaan
Kegiatan 7: Tugas menyusun/
memperbaiki BKU dan BKP dengan
bendahara sekolah dan mengacu pada
peraturan yang berlaku
Kegiatan 8: Diskusi Kelompok dan tim
pengembang sekolah untuk menjawab
pertanyaan yang kaitannya dengan
tagihan (laporan keuangan)
Kegiatan 9: Mentoring dengan
mendiskusikan dan identifikasi laporan
keuangan dengan pengawas sekolah
untuk dikaji ulang kemudian
mengarsipkan
Kegiatan 10: Workshop dengan cara
menyiapkan semua petunjuk teknik dan
berkas keuangan selanjutnya menyusun
Laporan keuangan
Kegiatan 11: Workshop Menyusun
Laporan Pelaksanaan On The Job
Learning

KS

pada

saat

Mentor
Membimbing KS saat menelaah dokumen
pendapatan dan melakukan pengecekan
hasil diskusi
Memeberi arahan kepada KS untuk
Acuan
berpikir reflektif dengan cara menjawab
pertanyaan
Kegiatan 1
Memberi arahan kepada KS tentang
identifikasi sumber pendapatan
sekolah/madrasah
Membimbing KS saat telaah RKJM, RKT,
mengisi LK 14. Dan menentukan prioritas
pada RKT (LK 15) kemudian mengecek
hasil diskusi
Membimbing dan memberia arahan
kepada KS cara mengkaji RKJM, RKT
dan menyusun RKAS, kemudian
mengecek hasil workshop
Memberikan arahan atau memberi
contoh, dan memberi informasi , untuk
menjawab pertanyaan. Selanjutnya
mengecek hasil diskusi kelompok
Memberikan arahan
menyusun/memperbaiki BKU dan BPK
yang mengacu pada peraturan yang
berlaku. Mengecek hasil
penyusunan/perbaikan BKU dan BKP
Memberikan bimbingan dan arahan
kepada KS untuk menjawab pertanyaan
yang ada kaitannya dengan tagihan.
Menelaah hasil diskusi kelompok.
Memberikan arahan kepada KS pada saat
diskusi tentang identifikasi laporan
keuangan yang sesuai dengan petnujuk
teknis. Mengecek berkas-berkas laporan
keuangan
Memberikan arahan kepada KS tentang
laporan keuangan yang sesuai dengan
petnujuk teknis. Selanjutnya mengecek
berkas-berkas laporan keuangan
Membimbing membuat laporan OJL
kepada KS, dan mengecek hasil nya

29

2012

b. BPU PPDB
Topik
Topik 1
:
Penerimaan
Peserta Didik Baru
Topik 2 :
Penempatan
Peserta Didik Baru

Topik
3
:
Pembinaan
dan
Pengembangan
Peserta Didik Baru

Mentee
Kegiatan 1 : Praktik lapangan pelaksanaan
penerimaan peserta didik baru (PPDB). Dengan
cara diskusi dengan panitia, pelaksanaan seleksi
PPDB, monev, dan tindak lanjut/umpan balik
Kegiatan 2: Praktik Lapangan memandu dan
melaksanakan proses penempatan peserta didik
baru mengacu pada potensi, analisis data
demografi, dan minat peserta didik
Kegiatan 3: Benchmarking melakukan kunjungan
ke sekolah/madrasah yang Saudara sebagai
anggap parameter keberhasilan penempatan
peserta didik berdasarkan masukan dari
pengawas
Kegiatan 4: Penyusunan Pelaporan dengan cara
menyiapkan laporan berisi dokumen penempatan
peserta didik dan kunjungan ke sekolah/madrasah,
sebagai bagian portofolio
Kegiatan 5: Kerja Tim berdiskui dengan panitia
sekolah/madrasah membuat rencana tindak lanjut
terkait integrasi program pendidikan budaya dan
karakter bangsa dalam proses belajar mengajar
Kegiatan 6: Review Program melakukan
pengkajian ulang (review) terhadap program
peserta didik yang sudah dilaksanakan pada tahun
berjalan
Kegiatan 7: Menyusun Program menyusun
program pembinaan dan pengembangan peserta
didik baru, berdasarkan hasil kajian pada kegiatan
2 dan sumber-sumber daya yang tersedia.
Kegiatan 8: Monitoring & Evaluasi implementasi
program pembinaan peserta didik
Kegiatan 9: Benchmarking/ kunjungan
sekolah/madrasah, Saudara diharapkan untuk
mengunjungi satu sekolah/madrasah yang
dianggap dapat memberikan parameter
keberhasilan pengembangan dan pembinaan
peserta didik.

Mentor
Membimbing KS pada saat praktik PPDB dan
melaksanakan pemantauan (monitoring) dan
mengevaluasi.
Memantau dan memberikan arahan tentang
penempatam peserta didik sesuai dengan
potensi, analisis data demografi, dan minat
peserta didik. Kemudian mencek hasil
penempatan peserta didik
Memberikan rekomendasi sekolah yang akan
dikungjungi oleh KS. Memberikan arahan
dan bimbingan tetang benchmarking.
Mengecek hasil Benchmarking.
Membimbing KS meyiapkan dokumen
penempatan peserta didik dan laporan
kinjungan sekolah. Menelaah laporan KS
Memberia arahan dan meberi contoh
pendidikan budaya dan karakter bangsa
yang dintegrasikan dalam proses
pembelajaran
Membimbing kajian ulang program peserta
didik yang sudah dilaksanakan pada tahun
berjalan kepada KS. Mengecek hasil kajian
Memberi arahan penyusunan program
pengembangan peserta didik kepada KS.
Membimbing KS tentang monev
implemnetasi program pembinaan peserta
didik.
Mendampingi KS kunjungan sekolah tentang
keberhasilan pengembangan dan pembinaan
peserta didik. Mencek laporan KS tentang
hasil kunjungan sekolah

30

2012

c. BPU Sarana prasarana


Topik
Topik 1 Analisis
Kebutuhan Sarana
dan prasarana
Sekolah/ madrasah

Topik 2 :
Perencanaan
Pengadaan Sarana
dan Prasarana
Sekolah/Madrasah

Topik 3 :
Pemanfaatan
Sarana dan
prasarana

Mentee
Kegiatan 1: FGD Pemetaan Masalah :
Melaksanakan FGD dengan pemangku
kepentingan sekolah/madrasah. yang terdiri dari
kepala sekolah/madrasah, guru dan staf, komite
sekolah/madrasah, wali peserta didik, dan jika
memungkinkan juga pengawas, dunia usaha, dan
dunia indutri tentang permasalahan dalam bidang
sarana dan prasarana yang berkaitan dengan
proses pembelajaran
Kegiatan 2: FGD Analisis Kebutuhan :
menganalisis berdasarkan skala prioritas
kebutuhan sarpras sekolah/madrasah yang
mendukung proses pembelajaran.
Kegiatan 3: FGD Usulan Revisi
FGD dengan warga sekolah/madrasah (guru,
komite sekolah/madrasah, tenaga adminstrasi,
dan tenaga khusus) untuk membuat usulan revisi
program pengadaan sarana dan prasarana
sekolah/madrasah berdasarkan data hasil analisis
kebutuhan
Kegiatan 4: Revisi Program
melakukan revisi program pengadaan sarana dan
prasarana, maka berdasarkan hasil musyawarah
dengan pemangku kepentingan
sekolah/madrasah.
Kegiatan 5: Mentoring Praktik
Diskusi dengan pemangku kepentingan
sekolah/madrasah (kepala sekolah/madrasah,
guru dan staf, komite sekolah/madrasah, wali
peserta didik, dan jika memungkinkan libatkan
juga pengawas, dunia usaha, dan dunia industri)
untuk menentukan cara pengadaan sarana
parasana sekolah/madrasah yang sesuai ramburambu dan sesuai dengan kondisi
sekolah/madrasah serta kebutuhan
sekolah/madrasah
Kegiatan 6: Identifikasi Permasalahan.
Melakukan diskusi dengan pemangku
kepentingan sekolah/madrasah tentang
permasalahan dan kendalanya dalam pengadaan
sarpras
Kegiatan 7: Orientation learning
Pendataan inventarisasi dan penghapusan
sarana dan prasarana sekolah/madrasah
Kegiatan 8: Mentoring Praktik
Melakukan curah pendapat dan diskusi dengan
para pemangku kepentingan sekolah/madrasah
untuk menentukan pemanfaatan sarana dan

Mentor

Memberikan arahan pada saat FGD


permasalahan dalam bidang sarana
parasarana yang berkaitan dengan
proses pembelajaran

Membimbing analisis skala prioritas


kebutuhan sarana prasarana
sekolah. Mencek hasil FGD
kebutuhan sarana prasarana sekolah
Memberikan arahan dan contoh
usulan revisi program pengadaan
sarpras. Mendokumentasikan usulan
revisi program

Membimbing cara merevisi program,


kemudian menelaah hasil revisi
program pengadaan sarpras

Pendampingan cara pengadaan


sarana prasaran sekolah/madrasah.
Mencek sarana prasarana yang
diperbaiki, dan dibeli

Memberi arahan pada saat diskusi


permasalahan pengadaan sarpras
dan pemecahan masalahnya.

Memberikan arahan dan bimbingan


serta memberi contoh tentang
inventarisasi, dan penghapusan
sarpras
Membimbing dan monev pada saat
- menentukan pemanfaatan sarpras
untuk meningkatkan
- membuat jadwal

31

2012
Topik

Topik 4 : Perawatan
Sarana dan
Prasarana
Sekolah/Madrasah

Mentee
prasarana dalam proses pembelajaran lebih
optimal.
Membuat jadwal untuk optimalisasi pemanfaatan
sarana pendampingan (mentoring) kepada guru
untuk membuat perencanaan pembelajaran yang
mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada
disekolah/madrasah
Mengecek kesiapan sarana dan prasarana yang
ada di sekolah/madrasah.
Pendampingan dan pemantauan kepada guru
dilakukan untuk pemanfaatan sarana dalam
proses pembelajaran
Monitoring proses pembelajaran peserta didik
dengan menggunakan sarana dan prasarana
yang ada di sekolah/madrasah secara optimal.
Kegiatan 9: Penyusunan Laporan
Buatlah laporan pemanfaatan sarana dan
prasarana
Kegiatan 10: Buzz Group
Melakukan analisis perawatan sarana dan
prasarana di sekolah/madrasah bersama dengan
para pemangku kepentingan sekolah/madrasah
(kepala sekolah/madrasah, guru dan staff, komite
sekolah/madrasah, wali peserta didik, dan jika
memungkinkan pengawas, dunia usaha, dan
dunia industri). ,

Mentor
- membuat perencanaan
pembelajaran
- pembelajaran siswa
untuk kualitas pembelajaran dan
hasil belajar peserta didik.

Membimbing membuat laporan


pemanfaatan sarpras

Pendampingan pelaksanaan anlisis


perawatan sarpras, mengkalisifikasi
perawatan sarpras, membuat jadwal
perawatan sarpras.
Monev perawatan sarpras

Mengklasifikasikan pelaksanaan perawatan


sarana dan prasarana yang akan dilaksanakan di
sekolah/madrasah
Membuat jadwal pelaksanaan perawatan sarana
dan prasarana sekolah/madrasah
Pendampingan dan monitoring pelaksanaan
perawatan sarana dan prasarana
sekolah/madrasah kepada guru dan staf di
sekolah
Kegiatan 11: Kunjungan Sekolah/Madrasah
Kunjungan ke sekolah/madrasah yang lebih baik
dalam pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah/madrasah sebagai tolok ukur yang
memungkinkan dapat terapkan di
sekolah/madrasah
Kegiatan 12: Laporan
Menyusun semua tagihan menjadi portofolio
danmem buat laporan hasil kegiatan On sesuai
dengan sistematika laporan yang sudah
ditentukan pada LK 26.
Kemudian buatlah powerpoint laopran hasil On,
d. BPU RKJM-RKAS

Mendampingi kunjungan ke sekolah.


Memberikan arahan membuat
laporan hasil kunjungan

Membimbing, memberi arahan dan


memberi contoh membuat laporan
semua tagihan hasil kegiatan OJL

32

2012
Topik
Topik : 1. Mereview
Komponen RKJMRKAS/M

Mentee
Kegiatan 1: Kajian DokumenRKJM- KAS/M

Mentor

Membentuk tim pengembang


sekolah/madrasah (TPS/M) dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah/madrasah
yang terdiri dari kepala sekolah, pendidik,
tenaga kependidikan, dan komite
sekolah/madrasah

Memberikan arahan dalam pembentukan TPS

Bersama-sama mengkaji komponenkomponen yang ada di RKJM-RKAS/M


Kegiatan 2: Revisi RKJM-RKAS/M,
Revisi komponen-komponen RKJM-RKAS/M
sebaik mungkin

Memberikan bimbingan pada saat mengkaji


komponen-komponen RKJM-RKAS/M

Kegiatan 3: Penilaian Diri


Bersama dengan TPS/M mendiskusikan
tentang kondisi nyata, kondisi yang
diharapkan, dan kesenjangannya terkait SNP
Kegiatan 4: Penyebaran Angket
Penyebaran hasil penilaian diri
sekolah/madrasah oleh tim pengembang
kemudian disebarkan kepada perwakilan orang
tua/wali peserta didik.

Membimbing revisi komponen-komponen


RKJM-RKAS/M
Mencek hasil revisi
Memberi arahan dan membimbing kondisi
nyata dan kondisi yang diharapakan kaitnnya
dengan pencapaian SNP
Mencek hasil penilaian diri
Pendampingan penyebran angket dan
membimbing cara analisis hasil angket

Menyebarkan angket untuk mendapat umpan


bailk, saran program, dan dukungan yang akan
diberikan oleh orang tua/wali peserta didik
Kegiatan 5: Analisis

Merevisi RKJM dan


RKAS/M

Diskusi hasil penghitungan bersama tim


pengembang sekolah/madrasah.

Membimbing dan memberikan arahan tentang


penentuan prioritas dalam RKJM, RKT

Menentukan prioritaisasi terhadap saran


program ke dalam perencanaan jangka
panjang, jangka menengah dan jangka pendek
untuk diimplementasikan
Kegiatan 6: Kajian Dokumen RKJM dan
RKAS/M Yang ada

Mencek hasil diskusi

Menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini

Memberikan arahan dalam menjawab


pertanyaan dan kajian RKJM-RKAS

Bersama dengan tim pengembang


sekolah/madrasah, kajilah RKJM-RKAS/M
Kegiatan 7: RevisiDokumen RKJM dan
RKAS/M
Melakukan revisi RKJM-RKAS/M
sekolah/madrasah dengan menggunakan
format yang telah tersedia.

Membimbing merevisi RKJM-RKAS


Menelaah hasil revisi

33

2012

Acuan

Evaluasi Diri terhadap Penguasaan Isi BPU

Kegiatan
18

a. Sesuai dengan fungsi sebagai mentor dan fasilitator, penguasaan terhadap


masing-masing topik dalam setiap BPU perlu dimiliki oleh pengawas. Kesadaran
atas kelemahan dan kekuatan sebelum program PKB, khususnya BPU, benarbenar dilaksanakan, diharapkan dapat mendorong masing-masing individu untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

b. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan secara mandiri


maupun secara berkelompok. Secara individu, sumber pembelajaran dapat
diperoleh melalui setiap BPU maupun referensi terkait. Sementara secara
berkelompok, kegiatan dapat dilakukan di KPPS atau diklat yang diselenggarakan
oleh dinas dan LPMP setempat.

c. Jika sampai pada waktu pelaksanaan program PKB, khususnya BPU, ternyata
pengawas masih belum menguasai maka peran fasilitator dan mentor dapat
didelegasikan kepada pihak lain yang lebih kompeten. Pihak-pihak ini dapat
berasal dari LPMP, LPPKS, P4TK, dinas pendidikan, maupun dari lembaga atau
individu lain yang memiliki latar belakang akademik dan praktis yang sesuai
dengan masing-masing tema BPU.

34

Anda mungkin juga menyukai