Oleh:
Zirvathul Murni
1311103010066
PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
: Zirvathul Murni
: 1311103010066
: Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Disetujui :
Pembimbing I,
Pembimbing II,
NIP.
NIP.
Diketahui :
Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Peerikanan
Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Syiah Kuala,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal skripsi ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga proposal skripsi ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
penyusunan skripsi yang akan datang.
Harapan saya semoga proposal ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
proposal ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Proposal ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan proposal
skripsi ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN............................................................................................
ii
KATA PENGANTAR...................................................................................
iii
DAFTAR ISI.................................................................................................
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................
1.4 Manfaat...........................................................................................
3.3 Metode............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki pelabuhan perikanan yang tersebar di seluruh penjuru tanah air
sebagai salah satu elemen penting dan strategis dalam pengembangan sub-sektor
perikanan tangkap. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 45 Tahun
2009 tentang Pelabuhan Perikanan, fungsi pelabuhan perikanan adalah sebagai pusat
pelayanan masyarakat dalam kaitannya dengan tambat labuh perikanan, pendaratan ikan,
pemasaran distribusi ikan, pelaksanaan pembinaan mutu, memperlancar kegiatan
operasional perikanan, dan pelaksanaan kesyahbandaran.
Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang dan
dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat
untuk bongkar muat barang, crane untuk bongkar muat, gudang laut dan tempat tempat
penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang- gudang dimana
barang barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama (Triatmodjo, 2009).
Pelabuhan perikanan bagian dari sistem pembangunan perikanan. Pelabuhan
Perikanan seringkali menjadi barometer majunya perikanan disuatu daerah atau wilayah
karena kita dengan cepat melihat perkembangan unsur-unsur yang berperan dalam usaha
perikanan seperti ikan, kapal perikanan, alat penangkapan ikan, nelayan, pengusaha
perikanan dan pasar ikan. Seringkali Pelabuhan Perikanan dijadikan sarana untuk
mengecek apakah sistem pembangunan perikanan sudah operasional dengan baik.
Misalnya adanya penangkapan ikan dan kemudian pendaratan ikan di Pelabuhan
Perikanan perlu dilakukan pencatatan logbook oleh Nakhoda Kapal. Logbook adalah
salah satu alat pengendali pemanfaatan sumberdaya ikan karena dengan logbook kita
dapat memonitor kondisi pemanfaatan sumberdaya ikan untuk setiap daerah
penangkapan ikan. Begitu juga terhadap monitoring mutu hasil tangkapan dan distribusi
atau harga ikan, itu semua ada dan dilakukan di Pelabuhan Perikanan.
Tata letak fasilitas pelabuhan merupakan salah satu rancangan penting yang harus
diperhatikan dalam merencanakan pembangunan atau pengembangan suatu pelabuhan
peikanan karena hal tersebut sangat menentukan kelancaran operasionalnya.
Fasilitas dasar pelabuhan perikanan (Basic facility) adalah
fasilitas
yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keputusan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
RI
Nomor:
Fasilitas perikanan menurut keputusan mentri No. 10 tahun 2004 adalah sarana
dan prasarana yang tersedia di pelabuhan perikanan untuk mendukung oprasional
pelabuhan. Di dalam pelaksanaan fungsi dan peranannya, pelabuhan
perikanan
dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Kapasitas dan jenis fasilitas-fasilitas atau sarana
yang ada umumnya akan menentukan skala atau tipe dari suatu pelabuhan dan akan
berkaitan pula dengan sekala usaha perikanannya ( Lubis, 2000 ).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktek kerja untuk penelitian skripsi dengan judul Studi Pemanfaatan Fasilitas
Pelabuhan Di Kambang Barat akan dilaksanakan di Kecamatan Lengayang Kabupaten
Pesisir Selatan Sumatera Barat. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai
bulan September tahun 2016.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis
untuk mencatat hasil penelitian, kamera dokumentasi, kuisioner pencatat hasil
wawancara.
3.3 Metode
Metode penelitian ini menggunakan metode wawancara dan metode survey yang
bersifat deskriptif serta melakukan pengumpulan data dengan memusatkan perhatian
pada suatu kasus secara intensif dan mendetail sehingga didapatkan gambaran secara
menyeluruh sebagai hasil dari pengumpulan data dan analisis data dalam jangka waktu
tertentu dan terbatas pada daerah tertentu (Nazir, 1983). Data deskriptif tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu:
- Data Primer : data yang diperoleh dari responden langsung yang dikumpulkan melalui
survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh secara
langsung dari instansi terkait (Nurhayati, 2010).
- Data Sekunder : data penunjang yang diperlukan dalam suatu perencanaan. Data
sekunder dapat diperoleh secara langsung dari instansi yang bersangkutan. Data
sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang
sedang dilakukan tetapi untuk beberapa tujuan lain.
Metode wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi dengan cara
bertanya langsung kepada responden untuk mendapatkan informasi. Hasil wawancara
ditentukan oleh beberapa responden yang berinteraksi langsung dengan pewawancara
dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner).
3.4 Analisis Data
Analisis SWOT yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi
sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini,
bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan
untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib
yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 1994. Petunjuk Teknis Pengelolaan Pelabuhan
Perikanan. Direktorat Bina Prasarana. Direktorat Jenderal Perikanan.
Departemen Pertanian. Jakarta.