Anda di halaman 1dari 5

Judul : Dampak implementasi kebijakan Reform Agraria ( Redistribusi Tanah) Pada pendapatan

petani
Kerangka Pemikiran Redistribusi Tanah :
BPN-RI, Reforma agraria Mandat politik, konstitusi dan hukum dalam rangka
Tanah untuk Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat, 2007

mewujudkan

Di berbagai belahan dunia, Reforma Agraria merupakan jawaban yang muncul terhadap masalah
ketimpangan struktur agraria, kemiskinan, ketahanan pangan dan pembangunan perdesaan. Berbagai
negara secara beragam mengimplikasikan program pembaruannya sesuai dengan struktur dan sistim
sosial, politik dan ekonomi yang dianutnya. Namun demikian terdapat kesamaan cara pandang dalam
meletakkan konsep dasar pembaruannya yaitu keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Joyo Winoto, Pemaparan pembukaan Rakernas BPN-RI 2010
Tipe Kebijakan
Distribusi

Redistribusi

(Re) konsentrasi

Non- (Re) Distribusi

Arah Transfer Kesejahteraan dan


Kekuasaan Berbasis Tanah
Kesejahteraan dan kekuasaan
berbasis tanah diterima oleh
petani miskin atau tuna kisma,
namun kelas tuan tanah tidak
kehilangan apapun dalam proses
ini; transfer oleh negara
Transfer
kesejahteraan
dan
kekuasaan berbasis tanah dari
kelas tuan tanah atau komunitas
kepada petani miskin gurem atau
tuna kisma
Transfer
kesejahteraan
dan
kekuasaan berbasis tanah dari
negara, komunitas atau petani
gurem kepada tuan tanah, badanbadan perusahaan, negara atau
kelompok-kelompok komunitas

Kesejahteraan dan kekuasaan


berbasis tanah tetap berada di
tangan segelintir kelas tuan tanah
atau negara atau komunitas; yaitu
tetap bertahannya status quo
yang
bersifat
mengeksklusi
petani miskin

Dinamika
Pembaruan

Perubahan

dan

Pembaruan biasanya terjadi di


tanah milik negara; dapat
mencakup transfer hak untuk
mengelienasi ataupun tidak;
dapat diterima oleh individu
maupun kelompok.
Pembaruan dapat terjadi di tanah
privat ; dapat mencakup transfer
kepemilikan penuh maupun
tidak; dapat diterima oleh
individu ataupun kelompok
Dinamika
perubahan
dapat
terjadi dalam tanah private atau
tanah negara; dapat mencakup
transfer sepenuhnya maupun
kepemilikan penuh atau tidak;
dapat diterima oleh individu,
kelompok atau badan-badan
perusahaan
Tiadanya kebijakan pertanahan
adalah satu kebijakan termasuk
di sini juga kebijakan-kebijakan
pertanahan yang melegalisasikan
klaim-klaim/hak-hak
yang
mengeksklusi dari kelas tuan
tanah atau elit kaya, termasuk
negara atau kelompok-kelompok
komunitas

Teori Russel King Landreform: A world Survey, West New Opress, Boulder, Colorado,1997 yang
diterjemahkan oleh Arie Sukanti Hutagalung
Redistribusi tanah pada dasarnya merupakan pengambil alihan sebagian atau seluruh tanah tuan-tuan
tanah dan pembagian kembali kepada petani-petani yang tidak memiliki tanah atau petani yang
mempunyai tanah yang sangat sempit; biasanya diberikan dalam bentuk ladang-ladang kecil yang dimiliki
secara pribadi .
BPN-RI, Reforma agraria Mandat politik, konstitusi dan hukum dalam rangka mewujudkan
Tanah untuk Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat 2007,
Pelaksanaan redistribusi tanah dalam rangka land reform mempunyai tujuan yang sangat luas meliputi
aspek sosial ekonomis, sosial politis dan mental psikologis.
a. Tujuan sosial ekonomi, meliputi:
1) Memperbaiki keadaan sosial ekonomi rakyat dengan memperkuat Hak Milik serta memberi isi fungsi
pada hak milik;
2) Memperbaiki produktivitas nasional khususnya sektor pertanian guna mempertinggi penghasilan dan
taraf hidup rakyat.
b. Tujuan sosial politik, meliputi:
1) Mengakhiri sistem tuan tanah dan menghapus pemilikan tanah yang luas;
2) Mengadakan pembagian yang adil atas sumber penghidupan rakyat tani berupa tanah dengan maksud
agar ada pembagian hasil yang adil.
c. Tujuan mental psikologi, meliputi:
1)
Meningkatkan kegairahan kerja petani penggarap dengan cara memberi kepastian hak mengenai
pemilikan tanah;
2) Memperbaiki hubungan kerja antara pemilik tanah dan penggarapnya.

Teori Redistribusi Tanah menurut Untung Rusli Tandu (2011)


Pada kenyataannya secara tidak langsung redistribusi tanah dapat mengakibatkan terjadinya suatu
peningkatan produksi di bidang pertanian secara tetap dan terus menerus, dengan cara mengakhiri sistem
penguasaan tanah secara tidak terbatas dan besar-besaran oleh beberapa orang yang tidak mengerjakan
tanahnya secara intensif atau bahkan mentelantarkan tanahnya serta mempekerjakan buruh tani secara
kurang wajar. Redistribusi tanah dalam rangka land reform juga merupakan sarana yang dapat
mempengaruhi lingkaran kemiskinan, kebodohan dan stagnasi, dan merupakan suatu permulaan
pembaharuan yang pengaruhnya dapat meratakan jalan ke arah perkembangan di bidang pertanian

Redistribusi Pendapatan :
Redistribusi pendapatan adalah pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya
kepada masyarakat kelompok miskin, baik berasal dari pajak maupun pungutan-pungutan lain.
Menurut (Spicker, 1995:58-60).
Redistribusi pendapatan dilakukan sebagai salah satu bentuk jaminan sosial yang dilakukan
negara kepada masyarakat.Jaminan sosial bukanlah pengeluaran publik yang sia-sia.Melainkan
sebuah bentuk investasi sosial yang menguntungkan dalam jangka panjang yang dilandasi oleh
dua pilar utama, yakni redistribusi pendapatan dan solidaritas sosial
Redistribusi pendapatan dapat berbentuk vertikal dan horisontal, yakni:
1. Redistribusi vertikal menunjuk pada transfer uang/barang dari orang kaya ke orang miskin. Di
sini, jaminan sosial merupakan bentuk dukungan warga masyarakat yang kuat kepada warga
masyarakat yang lemah secara ekonomi.
2. Redistribusi horisontal adalah transfer uang/barang antar-kelompok, yaitu dari kelompok
satu ke kelompok lain. Misalnya, dari laki-laki ke perempuan, dari orang dewasa kepada anakanak, dari remaja ke orang tua.Redistribusi horisontal dapat pula bersifat antar-pribadi, yakni
dari satu siklus kehidupan seseorang ke siklus lainnya (from one part of an individuals life-cycle
to another) yang oleh Spicker (1995:60) disebut sebagai income smoothing.Dalam konteks ini,
Spicker menjelaskan bahwa jaminan sosial pada hakekatnya adalah dukungan finansial yang
diberikan kepada anak-anak yang kelak membayar manakala dewasa; yang diberikan kepada
orang sakit yang membayar manakala sehat; atau yang diberikan kepada para pensiunan yang
telah membayar pada saat mereka masih bekerja.

Variable Penilitian

Kebijakan
Redistribusi Tanah

Pendapatan

(X)

(Y)
Hipotesis :

DAMPAK IMPLEMENTASI PROGRAM REFORMA AGRARIA TERHADAP


PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN CIPARI KABUPATEN CILACAP
TAHUN 2010
Rachmat Iriyanto Sugeng

Implementasi program reforma agraria dengan kegiatan redistribusi tanah kepada petani dapat
meningkatkan pendapatan petani di Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap. Meningkatnya
pendapatan dipengaruhi oleh kepemilikan lahan sehingga petani mempunyai tanah untuk
dikelola sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani karena pertanian adalah salah satu tulang
punggung petani di Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap.
RENCANA REFORMA AGRARIA
2014
TIM KOORDINASI
STRATEGIS REFORMA AGRARIA NASIONAL
(RAN)
Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri BPN
Implementasi program reforma agrarian Konflik Antara PT. Sumber Sari Petung (SSP) Dengan
Masyarakat Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur Sangatlah berpengaruh
positif karena dapat meningkatkan rata rata pendapatan petani sebesar 500.000/ hektar untuk
petani nanas dan dan 750.000 untuk petani minyak atsiri

Anda mungkin juga menyukai