Serta Dampaknya
A.
Pertambangan
Manfaat Positif
Kekayaaan sumber daya alam di Indonesia sangatlah kaya. Baik
yang ada di laut berupa ikan, terumbu karang, keindahan dasar lautnya.
Kekayaan alam daratnya lebih banyak lagi, mulai dari flora, fauna, batubatuan mulia, serta pertambangan. Secara objektif kekayaan alam
tersebut dibagi 2: kekayaan alam yang dapat diperbaharui (renewable
resources) dan tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources). Bila kita
melihat Indonesia ini seperti zambrud di dunia. Saking suburnya apa saja
yang ditanam akan tumbuh dengan baik. Pola kegiatan ekonomi di
Indonesia sangat beragam, wisata sosial budaya, pertanian, perikanan,
pertambangan. Sehingga kalau dilihat secara kekayaan yang ada di
Indonesia seharusnya tidak ada orang miskin, karena semua yang ada di
Indonesia
dapat
dimanfaatkan.
Kebanyakan daerah di Indonesia saat ini, sebagian besar sumber
ekonominya mengandalkan sektor pertambangan, mulai dari Aceh sampai
ke Papua.
Dampak Negatif
Merusak ekosistem hutan
Tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran
benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam
B.
Obyek wisata
Manfaat Positif
1. Manfaat Ekonomi
1. Langsung, membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk
komunitas lokal, baik itu sebagai pegawai bagian kebersihan,
kemananan, ataupun yang lainnya yang sesuai dengan
kemampuan, seperti : makanan, minuman atau voucher hp,
sehingga masyarakat lokal bisa mendapatkan peningkatan taraf
hidup yang layak. berpengaruh bagi pemerintah daerah yang
akan mendapatkan pendapatan dari pajak.
2. Tidak Langsung, kemajuan pemikiran akan pengembangan suatu
obyek wisata, adanya emansipasi wanita sehingga wanita pun
bisa bekerja.
2. Conservation of Cultural Heritage : adanya perlindungan untuk
benda-benda kuno, bangunan sejarah, seni traditional seperti musik,
drama, tarian, pakaian, upacara adat. Adanya bantuan untuk
perawatan museum, gedung theater, dan untuk dukungan acaraacara festival budaya.
3. Renewal of Cultural Pride : dengan adanya pembaharuan
kebanggaan budaya maka masyarakat dapat memperbaharui
kembali rasa bangga mereka terhadap peninggalan-peninggalan
bersejarah ataupun budaya.
4. Cross Cultural Exchange : pariwisata dapat menciptakan
pertukaran budaya dari wisatawan dengan masyarakat setempat,
sehingga membuat para wisatawan mengerti tentang budaya
setempat dan mengerti akan nilai-nilai dari tradisi masyarakat
C.
HUTAN
Fungsi/Kegunaan/Manfaat
Lingkungan
Hutan
Bagi
Manusia
dan
1. Manfaat/Fungsi Ekonomi
- Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang
yang bernilai tinggi.
- Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.
- Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke
luar negeri.
2. Manfaat/Fungsi Klimatologis
- Hutan dapat mengatur iklim
- Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen
bagi kehidupan. Daun, ranting, dan dahan rapat menjaga sinar matahari
agar tidak tembus leluasa ke bawah pohon. Kerapatan daun fungsinya
sangat besar, yaitu melindungi kawasan semak belukar di bawahnya agar
dedaunan yang membusuk menjadi humus dan menyerap air sebagai
persediaan air hujan jika musim kemarau tiba.
3. Manfaat/Fungsi Hidrolis
- Dapat menampung air hujan di dalam tanah
- Mencegah intrusi air laut yang asin
- Menjadi pengatur tata air tanah
4. Manfaat/Fungsi Ekologis
- Mencegah erosi dan banjir
- Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
- sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati. Indonesia
memiliki 10 persen hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan
Indonesia memiliki 12 persen dari jumlah spesies binatang menyusui
(mamalia), pemilik 16 persen spesies binatang reptil dan ampibi. 1.519
spesies burung dan 25 persen dari spesies ikan dunia.
DAMPAK NEGATIF
a. Komponen Fisik Kimia
kegiatan
penyaradan,
b. Komponen Biologi
D.
PERTANIAN
Manfaat Positif
E.
PERKEBUNAN
Manfaat Positif
Suatu peluang usaha akan menjadi sumber pendapatan yang
memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat jika mampu
menangkap peluang usaha yang potensial dikembangkan menjadi
suatu kegiatan usaha yang nyata. Dengan demikian kemampuan
masyarakat memanfaatkan peluang yang ada akan dipengaruhi oleh
kemampuan masyarakat dalam menangkap peluang itu sendiri. Hal
kedua adalah kemampuan mengorganisir sumberdaya yang dimiliki
sedemikian rupa sehingga peluang yang potensial menjadi usaha yang
secara aktual dapat dioperasikan (Basri, 2003).
Dampak Negatif
penyebab kerusakan dan sering ireversibel substansial
terhadap lingkungan alam. dampak meliputi: deforestasi,
hilangnya habitat dan spesies tertentu, dan peningkatan
yang signifikan dalam gas rumah kaca emisi.
polusi ini diperburuk karena banyak hutan di Indonesia dan Malaysia
berbaring di atas rawa gambut yang menyimpan sejumlah besar
karbon yang dilepaskan ketika hutan ditebang dan rawa
dikeringkan untuk dijadikan perkebunan.
penghancuran ekosistem hutan, terancam punah sejumlah
satwa endemik (Kalimantan), hancurnya tatanan adat dan
kebiasaan
hidup
masyarakat
Dayak
(kalimantan),
terciptanya kemiskinan struktural, konflik tanah yang
berkepanjangan.
Krisis budaya dan krisis tanah,Saat tumbuh, kebun yang dikelola
membutuhkan banyak air. Ini berdampak pada penurunan debet
air sungai yang berada di dekat perkebunan, termasuk
pencemaran oleh limbah pabrik. Beberapa perusahaan di
Indonesia memang mengelolah limbah mereka, tetapi realitasnya
lebih banyak yang membuang limbah ke sungai. Pengaruh dari
limbah ini, selain ikan atau hewan air tidak bisa hidup, air juga
tidak
bisa
dikonsumsi
manusia
karena
sangat
membahayakan kesehatan.
F.
1. Wilayah Ethiopian
2. Wilayah Paleartik
3. Wilayah Nearktik
4. Wilayah Neotropikal
5. Wilayah Oriental
6. Wilayah Australian
Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber adalah orang-orang
yang mengelompokkan tipe flora dan fauna Indonesia ke dalam tiga
kelompok, yaitu :
1. Fauna Asiatis
Wilayah = Indonesia bagian barat (sumatera, jawa, kalimantan hingga
selat makassar dan selat lombok)
Hewan = badak, harimau, orangutan, gajah, dsb.
2. Fauna Peralihan dan Fauna Asli
Wilayah = Indonesia bagian tengah (sulawesi dan nusa tenggara)
Hewan = Babi rusa, kuskus, burung maleo, kera, dll.
3. Fauna Australis
Wilayah = Indonesia bagian timur (papua)
Binatang = Burung cendrawasih, burung kakatua, kangguru, dsb.
Kondisi flora dan fauna di setiap daerah dipengaruhi oleh banyak hal
seperti :
1. Tinggi rendah dari permukaan laut
2. Jenis tanah
3. Jenis hutan
4. Iklim
5. Pengaruh manusia, dan lain-lain
1. PULAU SUMATRA
a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh & Sumatra Utara)
b. Taman Nasional Siberut (Sumatra Barat)
c. Taman Nasional Kerinci Seblat
d. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (Riau)
e. Taman Nasional Berbak (Jambi)
f. Taman Nasional Bukit Duabelas (Jambi)
g. Taman Nasional Bukit Barisan (Bengkulu & Lampung)
h. Taman Nasional Way Kambas (Lampung)
2. PULAU JAWA
a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)
b. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)
c. Taman Nasional Gunung Halimun (Jawa Barat)
d. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat)
e. Taman Nasional Laut Karimu Jawa (Jawa Tengah)
f. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur)
g. Taman Nasional Meru Betiri (Jawa Timur)
h. Taman Nasional Baluran (Jawa Timur)
i. Taman Nasional Alas Purwo (Jawa Timur)
KALIMANTAN
a. Taman Nasional Gunung Palung (Kalimantan Barat)
b. Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah)
c. Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (Kalbar & Kalteng)
d. Taman Nasional Betung Karihun (Kalimantan Barat)
e. Taman Nasional Kayan Mentarang (Kalimantan Timur)
f. Taman Nasional Kutai (Kalimantan Timur)