123 123 Elbikusdia 7179 1 Jurnale I
123 123 Elbikusdia 7179 1 Jurnale I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Undang-Undang nomor 28
Tahun
2009
lahir
dengan
pertimbangan
bahwa
UndangUndang Nomor 18 Tahun 1997
tentang pajak daerah dan retribusi
daerah sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 34
Tahun 2000 perlu disesuaikan
dengan kebijakan otonomi daerah.
Hal ini berkaitan dengan berlakunya
undang-undang nomor 32 tahun 2004
tentang
pemerintahan
daerah
sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang
perubahan kedua atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentang
perimbangan
keuangan
antara
pemerintah
pusat
dan
pemerintah
daerah,
dimana
penyelenggaraan pemerintah daerah
dilakukan
dengan
memberikan
kewenangan yang seluas-luasnya,
disertai dengan pemberian hak dan
kewajiban
menyelenggarakan
otonomi daerah dalam kesatuan
sistempenyelenggaraan pemerintahan
negara.
Dengan adanya otonomi
daerah, daerah diharapkan mampu
berkreasi dalam mencari sumber
penerimaan yang dapat membiayai
pengeluaran pemerintah daerah
dalam rangka menyelenggarakan
pemerintahan dan pembangunan,
pembangunan daerah merupakan
suatu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan suatu
bangsa karena pembangunan daerah
merupakan
wujud
dari
keberlangsungannya pembangunan
suatu negara. Dengan demikian
daerah
mampu
melaksanakan
Target
Realisasi
Penerimaan
2011
Rp
172.117.431.035
Rp
207.746.349.410
2012
Rp
Rp
287.152.544.690 333.104.821.406
2013
Rp
Rp
322.113.406.602 357.230.028.259
Sumber : Laporan realisasi pajak daerah kota
Tabel 1.2
Data realisasi penerimaan
pendapatan asli daerah tahun
2011-2013 pada dinas pendapatan
daerah kota palembang
Tahun
2011
2012
2013
Efektivitas
dan
Kontribusi
Penerimaan
Pajak
Daerah
Terhadap Penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Pada Dinas
Pendapatan
Daerah
Kota
Palembang.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang
telah
diuraikan
maka
perumusan masalah dari penelitian
ini adalah :
1. Bagaimana tingkat efektivitas dan
kontribusi penerimaan pajak
daerah terhadap penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pada Dinas Pendapatan Daerah
Kota Palembang ?
2. Bagaimana
efektivitas
dan
kontribusi masing-masing pajak
daerah dibandingkan dengan
efektivitas dan kontribusi pajak
daerah secara keseluruhan Pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang ?
Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari terlalu
luasnya ruang lingkup pembahasan
serta
tercapainya
suatu
hasil
pembahasan yang lebih rinci dan
terarah
maka
ruang
lingkup
pembahasan yang penulis lakukan
yaitu
menganalisis
tingkat
penerimaan pajak daerah dan
kontribusi pajak daerah terhadap
penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Pada Dinas Pendapatan
Daerah Kota Palembang tahun 2011,
2012, 2013.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
tingkat
efektivitas
penerimaan pajak daerah dan
seberapa besar kontribusi pajak
daerah
terhadap
penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan bagi Dinas
Pendapatan Daerah Kota Palembang
untuk menilai tingkat penerimaan
pajak daerah dan kontribusi pajak
daerah
terhadap
penerimaan
Pendapatan Asli Daerah.
2. Manfaat Teoritis
Sumbangan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan di bidang ekonomi,
khususnya di bidang pajak daerah
dan menjadi sumber referensi bagi
penulis skripsi atau karya ilmiah
lainnya dimasa yang akan datang.
OBJEK DAN METODOLOGI
PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penelitian pada Dinas
Pendapatan Daerah (DISPENDA)
Kota Palembang yang beralamat di
Jl.Merdeka No.21 Kota Palembang,
30132.
Metodologi Penelitian
Operasional Variabel
Operasinal Variabel adalah
sesuatu hal yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari
sehingga
diperoleh
informasi
tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya.
Agar penelitian lebih jelas, maka
perlu ditetapkan operasional variabel
sebagai berikut :
1. Variabel Independen(Variabel X)
Variabel
independen
sering
disebut dengan variabel bebas.
Kriteria
Diatas 100%
Sangat Efektif
90% - 100%
Efektif
80% - 90%
Cukup Efektif
60% - 80%
Kurang Efektif
Tidak Efektif
Analisis
Efektivitas
MasingMasing Penerimaan Pajak Daerah
Di Bandingkan Dengan Target
Masing-Masing Pajak daerah
1. Efektivitas Pajak Hotel
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak hotel sebesar
112,69%, pada tahun 2012 tingkat
efektivitas pajak hotel mengalami
penurunan 13,43% dari tahun 2011
atau hanya sebesar 99,26% dan pada
tahun 2013 tingkat efektivitas pajak
hotel mencapai 133,57%, pada tahun
2012 pajak hotel tidak mencapai
target dengan kriteria efektif, ini
disebabkan kurangnya kesadaran
wajib pajak untuk membayar pajak
dan kurangnya pengawasan karena
mengingat setiap tahun selalu
bertambahnya jumlah hotel di kota
Palembang,tahun 2011 dan 2013
pajak hotel mencapai target.
2. Efektivitas Pajak Restoran
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak restoran sebesar
dikatakan
pemungutan
pajak
penerangan jalan non PLN selalu
mencapai target.
7. Efektivitas Pajak Mineral
Bukan Logam Dan Batuan
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak mineral bukan
logam dan batuan sebesar 171,44%,
tahun 2012 tingkat efektivitas pajak
mineral bukan logam dan batuan
mengalami penurunan 22,61% dari
tahun 2011 atau hanya sebesar
148,83%, dan pada tahun 2013
tingkat efektivitas pajak mineral
bukan logam dan batuan mengalami
penurunan kembali dari tahun
sebelumnya yang hanya mencapai
81,55%, dari tahun 2011 sampai
tahun 2013 tingkat pemungutan
pajak mineral bukan logam dan
batuan selalu mengalami penurunan,
bahkan pada tahun 2013 tingkat
pemungutan pajak mineral bukan
logam dan batuan tidak mencapai
target dengan kriteria cukup efektif,
ini disebabkan karena objek pajak
berupa pasir kini semakin berkurang
jumlahnya
yang
melakukan
penggalian di kota palembang,
karena saat ini mayoritas proyek
pembangunan menggunakan pasir
dari luar kota, bukan hasil dari
penggalian
di
perairan
kota
palembang.
8. Efektivitas Pajak Parkir
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak parkir sebesar
138,85%, tahun 2012 tingkat
efektivitas pajak parkir mengalami
peningkatan 15,66% dari tahun 2011
atau sebesar 154,51%, dan pada
tahun 2013 tingkat efektivitas pajak
parkir mengalami penurunan dari
10
2012
2013
Jenis Pajak
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan PLN
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bkn logam &
batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
BPHTB
JUMLAH PENERIMAAN
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan PLN
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bkn Logam &
batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
PBB Pedesaan Dan Perkotaan
BPHTB
JUMLAH PENERIMAAN
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan PLN
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bkn Logam &
batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
PBB Pedesaan Dan Perkotaan
BPHTB
JUMLAH PENERIMAAN
Target
Realisasi
Efektivitas
Keterangan
Rp 16.502.664.650
Rp 22.479.450.500
Rp 6.277.130.790
Rp 5.121.951.765
Rp 62.725.404.000
Rp1.985.446.890
Rp 18.596.699.903
Rp 24.303.405.188
Rp 5.967.246.597
Rp 7.937.771.136
Rp 69.004.384.193
Rp 2.230.546.054
112,69 %
108,11 %
95,06 %
154,98 %
110,01 %
112,34 %
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Rp 501.012.745
Rp 858.954.037
171,44 %
Sangat Efektif
Rp 2.748.298.395
Rp 6.650.000
Rp 77.350.000
Rp 53.692.071.300
Rp 172.117.431.035
Rp 3.816.026.337
Rp 6.651.000
Rp 78.530.000
Rp 74.946.134.964
Rp 207.746.349.410
138,85 %
100,02 %
101,53 %
139,59 %
120,70 %
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Rp 20.000.000.000
Rp 27.500.000.000
Rp 6.500.000.000
Rp 9.000.000.000
Rp 64.684.977.420
Rp 2.547.473.200
Rp 19.851.876.671
Rp 31.594.733.209
Rp 7.438.853.578
Rp 9.182.077.878
Rp 77.971.321.821
Rp 3.692.941.801
99,26 %
114,89 %
114,44 %
102,02 %
120,54 %
144,96 %
Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Rp 1.000.000.000
Rp 1.488.299.956
148,83 %
Sangat Efektif
Rp 4.250.000.000
Rp7.344.070
Rp 100.000.000
Rp 83.562.750.000
Rp 68.000.000.000
Rp 287.152.544.690
Rp 6.566.830.322
Rp 7.355.000
Rp 31.960.000
Rp 76.134.848.215
Rp 99.143.722.955
Rp 333.104.821.406
154,51 %
100,15 %
31,96 %
91,11 %
145,80 %
116,00 %
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Tidak Efektif
Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Rp 23.000.000.000
Rp 31.500.000.000
Rp 7.025.000.000
Rp 9.200.000.000
Rp 73.600.935.922
Rp 2.116.435.000
Rp 30.720.894.276
Rp 35.926.603.685
Rp 7.706.129.728
Rp 8.731.561.027
Rp 94.671.200.935
Rp 2.833.147.668
133,57 %
114,05 %
109,70 %
94,91 %
128,63 %
133,86 %
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Rp 1.000.000.000
Rp 815.453.071
81,55 %
Cukup Efektif
Rp 10.500.000.000
Rp 8.445.680
Rp 50.000.000
Rp 83.562.750.000
Rp 80.549.840.000
Rp 322.113.406.602
Rp 15.243.492.916
Rp 8.550.000
Rp 31.965.000
Rp 79.673.835.193
Rp 80.867.194.759
Rp 357.230.028.259
145,18 %
101,24 %
63,93 %
95,35 %
100,39 %
110,90 %
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Kurang Efektif
Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
11
Analisis Kontribusi
Kata kontribusi menurut Alwi dalam
Mourin (2013:4) berarti iuran uang
atau sumbangan
Kriteria Kontribusi adalah :
Rasio
Kemampuan
Keuangan Daerah
00,00% - 10,00%
Sangat kurang
10,01% - 20,00%
Kurang
20,01% - 30,00%
Sedang
30,01% - 40,00%
Cukup
40,01% - 50,00%
Baik
> 50,00%
Sangat baik
Analisis
Kontribusi
MasingMasing Penerimaan Pajak Daerah
Di Bandingkan Dengan Realisasi
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Setelah
melakukan
analisis
kontribusi bahwa dapat diketahui
untuk masing-masing pajak yaitu
pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak
penerangan jalan PLN, pajak
Penerangan jalan non PLN, pajak
pajak mineral bukan logam dan
batuan, pajak parkir, pajak air bawah
tanah, pajak sarang burung walet,
pajak bumi dan bangunan, dan bea
perolehan hak atas tanah dan
bangunan memberikan kontribusi
yang
sangat
kecil
terhadap
pendapatan asli daerah karena hanya
memberikan tingkat kontribusi masih
di bawah 10% dengan kriteria
kontribusi sangat kurang, hanya
beberapa pajak yang memberikan
kontribusi diatas 10% dan 20%
itupun masih dengan kriteria
kontribusi kurang dan sedang, yaitu
pada tahun 2011 pajak penerangan
jalan PLN (kurang) dan bea
perolehan hak atas tanah dan
12
2011
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan pln
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bukan logam
& batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
BPHTB
Jumlah Penerimaan Pajak
2012
2013
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan pln
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bukan logam
& batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
PBB
BPHTB
Jumlah Penerimaan Pajak
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan pln
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bukan logam
& batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
PBB
BPHTB
Jumlah Penerimaan Pajak
Realisasi Pajak
Daerah
Rp 18.596.699.903
Rp 24.303.405.188
Rp 5.967.246.597
Rp 7.937.771.136
Rp 69.004.384.193
Rp 2.230.546.054
Realisasi Pendapatan
Asli Daerah
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Kontribusi
Keterangan
4,99 %
6,52 %
1,60 %
2,13 %
18,50 %
0,60 %
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Sangat Kurang
Rp 858.954.037
Rp 372.978.041.916
0,23 %
Sangat Kurang
Rp 3.816.026.337
Rp 6.651.000
Rp 78.530.000
Rp 74.946.134.964
Rp 207.746.349.410
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
1,02 %
0,0017 %
0,021 %
20,09 %
55,70 %
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sedang
Sangat Baik
Rp 19.851.876.671
Rp 31.594.733.209
Rp 7.438.853.578
Rp 9.182.077.878
Rp 77.971.321.821
Rp 3.692.941.801
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
3,80 %
6,05 %
1,42 %
1,76 %
14,94 %
0,70 %
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Sangat Kurang
Rp 1.488.299.956
Rp 521.877.454.519
0,28 %
Sangat Kurang
Rp 6.566.830.322
Rp 7.355.000
Rp 31.960.000
Rp 76.134.848.215
Rp 99.143.722.955
Rp 333.104.821.406
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
1,26 %
0,0014 %
0,006 %
14,59 %
19,00 %
63,83 %
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Kurang
Sangat Baik
Rp 30.720.894.276
Rp 35.926.603.685
Rp 7.706.129.728
Rp 8.731.561.027
Rp 94.671.200.935
Rp 2.833.147.668
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
4,46 %
5,21 %
1,12 %
1,27 %
13,74 %
0,41 %
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Sangat Kurang
Rp 815.453.071
Rp 689.102.464.093
0,11 %
Sangat Kurang
Rp 15.243.492.916
Rp 8.550.000
Rp 31.965.000
Rp 79.673.835.193
Rp 80.867.194.759
Rp 357.230.028.259
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
2,21 %
0,0012 %
0,004 %
11,56 %
11,73 %
51,84 %
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Kurang
Sangat Baik
13
Analisis Perbandingan
Analisis Perbandingan Efektivitas
Masing-Masing Pajak Daerah
Dengan Efektivitas Pajak Daerah
Keseluruhan
Untuk masing-masing pajak daerah
ada beberapa pajak daerah yang
tingkat pemungutannya masih tidak
mencapai target, sedangkan secara
keseluruhan
pemungutan
pajak
daerah selalu mencapai target.
Analisis Perbandingan Kontribusi
Masing-Masing Pajak Daerah
Dengan Kontribusi Pajak Daerah
Keseluruhan Terhadap PAD
Untuk masing-masing realisasi pajak
daerah berkontribusi sangat kurang,
kurang
dan
sedang
terhadap
Pendapatan Asli Daerah, namun
secara keseluruhan realisasi pajak
daerah sangat berkontribusi terhadap
Pendapatan Asli daerah dengan
kriteria sangat baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil
pembahasan,
analisis dan penelitian mengenai
efektivitas dan kontribusi pajak
daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah
serta
perbandingan
efektivitas dan kontribusi masingmasing pajak daerah dengan
efektivitas dan kontribusi pajak
daerah keseluruhan pada Dinas
Pendapatan Daerah Kota Palembang.
Simpulan yang dapat diambil
berdasarkan hasil uraian sebelumnya
dengan menggunakan pengukuran
efektivitas dan kontribusi adalah :
1. Analisis
efektivitas,
setelah
melakukan analisis efektivitas
bahwa dapat diketahui secara
14
1. Perlu
adanya
peran
serta
Pemerintah
Daerah
Kota
Palembang
melalui
upaya
intensifikasi dan ekstensifikasi
penerimaan pajak daerah agar
pajak daerah yang tidak mencapai
target ditahun yang akan datang
bisa
meningkatkan
realisasi
penerimaan dan mencapai target.
Upaya
intensifikasi
berupa
meningkatkan pengawasan wajib
pajak, meningkatkan sumber
daya manusia dan kualitas
sumber daya manusia bagi aparat
pelaksana melalui pelatihan agar
dalam melaksanakan tugas dapat
meningkatkan mutu kerjanya,
serta melakukan penyuluhan, dan
sosialisasi terhadap perubahan
peraturan
daerah
yang
berhubungan
dengan
pajak.
Upaya
ekstensifikasi
dapat
dilakukan
dengan
lebih
mengintensifkan
pendataan
terhadap objek maupun subjek
pajak, dan jika perlu merevisi
peraturan daerah yang sudah
lama atau sudah kadaluarsa
menjadi peraturan daerah baru
yang
sesuai
dengan
perkembangan ekonomi.
2. Secara keseluruhan penerimaan
pajak daerah sangat berkontribusi
terhadap Pendapatan Asli Daerah,
penulis memberikan saran supaya
lebih meningkatkan lagi kinerja
aparat pemungut dan pengawasan
pemungut pajak yang disiplin dan
baik supaya ditahun-tahun yang
akan datang pajak daerah
keseluruhan selalu memberikan
kontribusi yang sangat baik
terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
3. Dalam menetapkan target perlu
melihat capaian realisasi ditahun
15