Akt : proses pengolahan data/bukti transaksi perush menjadi inf yg berguna bg users
Akt : suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan & penganalisaan
transaksi suatu organisasi
Kegunaan akt memberikan inf kpd pihak yg berkepentingan (stake holder, ex : investor,
karyawan, pelanggan, kreditur, pemasok, masyarakat)
Siklus akuntansi langkah yg seharusnya dilakukan dlm proses akt pd periode ttt
1. Transaksi
kejadian/peristiwa di dlm perush yg dpt menyebabkan perubahan
aktiva, kewajiban dan ekuitas
2. Bukti transaksi hal yg dpt menunjang keabsahan transaksi agar transaksi dpt
dipercaya. Ex : bukti penj, penerimaan kas, kwitansi
3. Buat Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
Jurnal
: kegiatan mencatat transaksi perush
Akun
: ctt rinci dr semua perubahan yg terjadi di dlm aktiva, kewajiban / ekuitas pd
periode ttt
Metode pencatatan transaksi :
Cash basis transaksi tdk akan di ctt sbl kas diterima/dikeluarkan.
Ex : pembelian pd kas, kas pd penjualan, beban gaji pd kas
Akrual basis
pencttan seluruh transaksi perush.
Ex : pembelian pd kas, peraltn pd htg dgg
Jurnal umum : mencatat semua transaksi
Jurnal khusus :
Pembelian tunai Pengeluaran kas, Penjualan, Retur & pot pembelian
Penjualan tunai Penerimaan kas, Pembelian, Retur & pot pembelian
4. Posting ke Buku Besar & Buku Pembantu
Posting memindahkan ctt dr jurnal ke BB
BB (Ledger)
proses pengelompokan akun yg sejenis
BP
buku akun yg lbh terinci
5. Neraca
Neraca saldo ctt dari akun buku besar dgn nilai sisanya
6. Kumpulkan data penyesuaian
Penyesuaian kegiatan menyesuaikan jml neraca saldo dgn jml sebenarnya pd akhir
periode. Ex : penghasilan yg msh hrs diterima, biaya yg msh hrs dibayar, penerimaan di
muka, pembayaran di muka, kerugian piutang, depresiasi, persediaan brg dgg
7. Neraca lajur/kertas kerja
Worksheet kertas kerja ya berguna utk mempermudah penyusunan lap keuangan
8. Lap keu (PSAK no 1) lap yg berisi ttg aktiva, kewajiban, ekuitas, lap L/R, arus kas perush
berdasarkan data dr neraca saldo yg tlh disesuaikan
Lap keu tdr dr :
Neraca (balance sheet : akun riil)
lap yg menjelaskan ttg kedudukan aktiva, kewajiban & ekuitas perush pd suatu saat
ttt
Bentuk neraca : Btk skontro (Aktiva di sbl kiri, Kewajiban & Ekuitas di sbl kanan), Btk lap
(disusun dr atas ke bwh mulai dr aktiva sampai dgn ekuitas)
Lap L/R (income statement : akun nominal)
lap yg memberikan inf ttg L/R yg diperoleh perush
Isi lap L/R :
Penghasilan (income)
pdpt & keuntungan ya diperoleh dr kegiatan perush
Beban (expence) penurunan manfaat ekonomi perush
Metode pencatatan L/R atau btk penyusunan L/R :
Singlet step (langsung) total pdpt scr lgsg dikurangi dgn total beban
Multiple step (bertahap) lbh terinci
Lap perubahan ekuitas (equity statement)
lap yg mengambarkan peningkatan/penurunan aktiva bersih/kekayaan prsh pd
periode ttt
Lap arus kas (PSAK no 2)
lap yg menunjukkan arus masuk & arus keluar kas/setara kas dr aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan
Aktivitas :
- Operasi aktivitas utama perush.
Ex : penerimaan kas dr penj brg & jasa, penerimaan kas dr royalty, Fee komisi,
pembayaran kas kpd pemasok brg dan jasa, pembayaran kpd karyawan
- Investasi
perolehan & pelepasan aktiva jk pjg serta inv lain yg tdk trmsk
setara kas.
Ex : pembayaran utk membeli aktiva tetap, penerimaan dr penj aktiva tetap & tdk
berwujud, perolehan saham perush
- Pendanaan
aktivitas yg menyebabkan perubahan pd modal & pinjaman
perush.
Ex : pelunasan pinjaman, pembayaran kas kpd pemegang saham, penerimaan dr
emisi saham/obligasi
Setara kas : segala sesuatu yg bukan berupa kas tetapi bisa dijadikan kas utk periode
jk pdk yg diketahui jmlnya & tdk mempunyai resiko. Ex : saham preferen yg segera
jatuh tempo
Metode pelaporan aktivitas operasi :
Metode lgsg berasal dr penerimaan & pembayaran kas bruto
Metode tdk lgsg pengungkapan hal yg mendasar
Ctt atas lap keu (notes of finansial statement) ctt yg menjelaskan scr rinci 4
lap di atas serta inf tambahan spt kebijakan akt yg dpt diterapkan pd transaksi
9. Jurnal penyesuaian
10.Jurnal penutup jurnal yg dibuat pd akhir periode akt utk menutup akun pdpt, biaya,
ikhtisar L/R dan prive
11.Tutup dan buka kembali transaksi buku besar
12.Neraca saldo stl penutup neraca saldo ya dibuat stl semua akun nominal ditutup
13.Jurnal balik jurnal yg dibuat di awal periode akt dgn membalik jurnal penyesuaian yg
dibuat pd periode akt sebelumnya (beban yg msh hrs dibayar, beban yg dibayar di muka,
pdpt yg msh hrs diterima, pdpt diterima di muka)
Aktiva sumber daya yg bermanfaat yg dimiliki perush
Jenis aktiva :
1. Aktiva lancar (current aset : PSAK no 9) aktiva berwujud yg mempunyai masa
manfaat krg dr 1 th yg digunakan utk operasi perush. Ex : kas, piutang dgg, persediaan,
perlengkapan, surat berharga
2. Aktiva tetap (fixed aset : PSAK no 16)
aktiva berwujud yg mempunyai masa
manfaat lbh dr 1 th yg digunakan utk operasi perush. Ex : tanah, bangunan, peralatan,
akumulasi peny, kendaraan
3. Aktiva tdk berwujud (intangible aset : PSAK no 19) aktiva yg tdk terlihat scr fisik
namun memberikan manfaat bagi perush. Ex : goodwill, hak paten, hak cipta, merek
dagang, dll
4. Aktiva lain-lain (other aset : PSAK no 16) aktiva yg tdk dpt digolongkan sbg aktiva
lancar, aktiva tetap, aktiva tdk berwujud dan investasi. Ex : piutang kpd pemegang saham,
bangunan dlm konstruksi
5. Investasi (PSAK no 13) aktiva yg digunakan oleh perush utk pertumbuhan kekayaan
melalui distribusi hasil investasi. Ex : bunga, dividen (tk pengembalian inv dua bentuk
obligasi & saham)
Kewajiban htg perush masa kini yg timbul dr transaksi masa lalu yg mengakibatkan arus
keluar dr sumber daya perush yg mengandung manfaat ekonomi
Jenis kewajiban :
1. Kewajiban jk pdk/lancar (current liability) kewajiban perush yg pelunasannya
kurang dr 1 th. Ex : htg dgg, htg gaji, htg sewa
2. Kewajiban jk pjg kewajiban perush yg pelunasannya kurang lbh dr 1 th. Ex : htg
obligasi, htg hipotik
Ekuitas hak pemilik perush stl dikurangi aktiva dan kewajiban
Jenis ekuitas :
1. Ekuitas pd PT. Ex : modal saham (modal yg berasal dr penerbitan shm), saldo laba
(akumulasi laba yg diperoleh perush stl dikurangi dividen)
2. Ekuitas pd Perseroan & Persekutuan. Ex : modal Tuan A, Modal Lady B
3. Ekuitas koperasi. Ex : simpanan pokok, simpanan lain, pinjaman
Persediaan (PSAK no 14)
semua brg yg dimiliki perush pd waktu ttt dgn tujuan utk dijual/dikonsumsi utk operasi
perush dicatat sebesar nilai realisasi bersih
SS (Safety Stock) pers tambahan yg disediakan utk mencegah kekurangan pers yg
diperlukan
LT (Limited Time) batas waktu pengiriman persediaan
EOQ (Economic Order Quantity) jml pemesanan yg plg ekonomis
EOQ
2SO
C
S = persediaan yg digunakan 1 th
O = biaya rata tahunan utk menempatkan pesanan
C = biaya penyimpanan tahunan utk menyimpan 1 unit pers dlm 1 th (ex : b. Asuransi, b.
Penyimpanan)
Dlm periode hrg naik:
FIFO
menghasilkan biaya terendah utk pengeluaran BB
LIFO
biaya yg plg tinggi
Average
ditengah antara FIFO & LIFO
Dlm periode hrg turun :
FIFO
biaya plg tinggi
LIFO
biaya plg rendah
Average
ditengah antara FIFO & LIFO
Kapan digunakan :
FIFO
inflasi
LIFO
utk keperluan eksternal krn dpt menghemat pajak penghasilan pd periode
kenaikan hrg
Average
ROP (ReOrder Point) suatu titik dimana perush hrs memesan kembali pers agar pers
diterima pd saat pers dibutuhkan perush
ROP = SS + LT
Kas
alat pembayaran yg digunakan utk operasi perush
Sumber kas :
1. Dari operasi perush. Ex : laba pena
2. Dari pinjaman. Ex : hutang bank
3. Dari investasi. Ex : saham
Kegunaan kas :
1. Utk membeli aktiva tetap
2. Membayar hutang
3. Membeli saham
4. Membayar dividen
Jenis kas :
1. Cash in hand kas yg berada di perush
2. Cash in bank kas yg berada di bank
3. Petty cash fund kas yg digunakan utk membiayai operasi perush yg jmlnya kecil
Pengelolaan kas yg baik :
1. Perencanaan arus kas
2. Pengendalian penerimaan & pengeluaran kas
3. Melakukan rekonsiliasi bank
4. Penetapan sisa dana tetap bg petty cash
Metode petty cash :
1. Sistem imprest semua transaksi pengeluaran kas kecil dicatat pd saat pengisian kembali
kas
2. Sistem fluctuating semua transaksi pengeluaran kas dicatat pd saat terjadinya transaksi
Pengendalian kas prosedur utk mengotorisasi pembayaran kas :
1. Sistem voucher digunakan utk pengeluaran kas
2. Rekonsiliasi bank mencocokkan antara saldo kas di bank dgn saldo kas di perush
3. Elektronik fund transfer (EFT) transfer dana scr elektronik
4. Pengendalian petty cash
Rekening koran dokumen yg berisi transaksi yg mempengaruhi kas yg ada di bank
Hal yg menyebabkan perbedaan antara nilai sisa di bank dgn nilai sisa di buku :
1. Hal yg sdh dicatat di perush tp blm dicatat di bank
Cek dlm perjalanan cek sdh dikeluarkan perush tp blm dibayar oleh bank
Setoran dlm perjalanan
2. Hal yg sdh dicatat di bank tp blm dicatat di perush
Inkaso pembayaran yg dilakukan oleh perush lgsg ke rek perush yg ada di bank
EFT
Beban pelayanan bank
Wesel Tagih
Pencatatan wesel tagih
pinjaman
Wesel tagih
xxx
Kas
xxx
Jatuh tempo
Kas
xxx
Wesel tagih
xxx
TEORI AKUNTANSI
FASB = Financial Accounting Standard Board
SFAC = Statement of Financial Accounting Concept
SAK = Standar Akuntansi Keuangan
PAI = Prinsip Akuntansi Indoensia
AICPA = American Institute of Certified Public Accounting
APE = Accounting Principle Board
AIA = American Institute of Accountan
IAI = Ikatan Akuntan Indonesia
GAAP = Generally Accepted Accounting Principle
PABU = Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
AAA = American Accounting Association
SPAP = Standar Profesional Ankuntan Publik
Jenis Ilmu :
1. Pare Science (ilmu murni) Ilmu pasti, ex : Matematika, Fisika, Biologi, dll
2. Applied Science (ilmu terapan) tdk mempunyai standar, ex : Akuntansi, Manajemen, dll
Tujuan ilmu akt :
1. Tujuan umum : memberikan inf berupa lap keu (5 jenis)
2. Tujuan kualitatif : relevan, dpt diuji, dpt dimengerti, netral, tepat waktu, lengkap, dll
Sifat inf akt :
1. Historis/masa lalu
2. Umum
3. Inf material
4. Inf yg bersifat kualitatif & ya umumnya tdk dpt di kuantifikasi umumnya diabaikan
5. Bersifat konservatif dlm menghadapi ketidakpastian
Pos luar biasa (extra ordinary) pencatatan transaksi yg jarang terjadi atau diharapkan tdk
terjadi.
Ex : kebakaran, banjir, dll
Konsep penentuan L/R pos luar biasa :
1. Current operating performance disajikan dlm saldo laba
2. All inclusive disajikan dlm lap L/R (INA)
Cost kas/setara kas yg dikorbankan utk mendapatkan brg/jasa yg diharapkan dpt
memberikan manfaat saat ini/di masa yg akan datang bagi organisasi
Expense biaya yg tlh mendatangkan manfaat (biaya yg kadaluwarsa)
Basic concept (SAK) :
1. Kelangsungan usaha
2. Pencatatan kas akrual
Basic concept (PAI) :
1. Kesatuan akt akt berada pd 1 unit ya berdiri sendiri. Unit tdr dr PT, Firma, Koperasi, dll
2. Kesinambungan/going concern menjamin hidup perush 12 bln lg (baca PSAK no 1)
3. Periode akt akt mempunyai periode utk keperluan stake holder
4. Pengukuran dlm nilai uang mengukur harta, hutang & modal dgn alat ukur uang negara
masing
5. Harga pertukaran
6. Penerapan beban & pdpt dgn cara acrual basis
ADVANCE
Persekutuan kerja sama antara 2 org/badan utk melaksanakan suatu kegiatan usaha dgn
tujuan utk memperoleh laba
Karakteristik persekutuan :
1. Mempunyai perjanjian tertulis sifat bisnis, hak & kewajiban tiap sekutu, cara pembagian
L/R, prosedur pembubaran
2. Masa hidup yg terbatas masa hidup tergantung kebersamaan para sekutu
3. Kewajiban bersama 1 sekutu dpt mengikat sekutu yg lain
4. Kewajiban tdk terbatas tiap sekutu mempunyai kewajiban ya tdk terbatas thd htgnya
5. Pemilikan aktiva scr bersama semua aktiva ya di investasi akan menjadi aktiva bersama
6. Tdk ada pajak penghasilan persekutuan tdk membayar pajak penghasilan atas laba
usaha yg bersekutu
Keuntungan persekutuan :
1. Dpt menghimpun modal yg lbh besar
2. Menghimpun keahlian dr bbg org
3. Tdk ada pajak penghasilan
Kerugian persekutuan :
1. Hubungan yg mudah retak
2. Kewajiban bersama & kewajiban tdk terbatas
Persekutuan
Perseroaan
Modal berasal dr masing sekutu
Modal berupa saham
Pemilik dpt mengelola perush
Pemilik blm tentu dpt mengelola
perush
Kewajiban
dpt
dilunasi
dgn
Kewajiban hanya sebatas lbr
kekayaan pribadi
saham
Perubahan kepemilikan persekutuan disebabkan krn keluarnya sekutu lama / masuknya
sekutu baru
Masuknya sekutu baru :
1. Membeli sebagian/seluruh modal sekutu lama
2. Menanamkan kekayaan/aktiva kpd persekutuan
10
xxx
xxx
xxx
xxx
11
Sistem akt KC & KP dibuat scr terpisah utk tujuan lap intisari sedangkan utk tujuan lap
eksternal dibuat lap gabungan
Alternatif hrg pengiriman brg dgg dr KP dan KC
1. Berdasarkan harga pokok
2. Berdasarkan hrg jual eceran KC
Depresiasi aktiva tetap :
1. Jika aktiva tetap diperoleh oleh KP tp digunakan KC
AT
xxx
Kas
xxx
2. Jika aktiva tetap diperoleh lgsg oleh KC
Pencatatan oleh KC
KC
xxx
Kas
xxx
Pencatatan oleh KP
Equipment di KC
xxx
Inv KC
xxx
Lap keu gabungan KP & KC
Cara penyusunan :
1. Gabungkan saldo rek yg sama antara KP & KC
2. Eliminasi rekening yg menimbulkan L/R antara KP & KC
3. Eliminasi rek timbal balik
Penggabungan Usaha (PSAK no 22)
penggabungan 2 usaha or lebih menjadi satu kesatuan usaha
Tujuan penggabungan usaha :
1. Utk pelunasan usaha
2. Utk mengurangi persaingan
3. Utk menjamin ketersediaan bhn baku
Sifat penggabungan usaha :
1. Integrasi horizontal penggabungan perush yg mempunyai produk/pasar yg sama
2. Integrasi vertikal penggabungan perush yg mempunyai operasi & distribusi yg berbeda
3. Konglomerasi penggabungan perush yg mempunyai produk/pasar yg tdk slg
berhubungan
Bentuk penggabungan usaha :
1. Merger penggabungan 2 usaha/lbh dimana usaha tsb dibubarkan & dibentuk baru. Ex :
Bank Exim, BBD, BDN menjadi Bank Mandiri
2. Konsolidasi penggabungan 2 usaha/lbh dimana salah satu perush saja yg dibubarkan,
jika tdk dibubarkan maka akan menjadi perush induk & perush anak
Combinor perush yg membeli perush lain
Combinee Perush yg seluruh aset & kewajibannya dimiliki oleh combinor
Metode akt utk penggabungan usaha :
1. Metode penyatuan kepemilikan (polling of interest method) pemilikan aset bersih dinilai
sebesar aset bersih dr combinee tanpa adanya penyesuaian nilai aset
12
2. Metode pembelian (purchase method) seluruh aset dibeli oleh combinor, jika hrg beli >
aset bersih maka diakui goodwill
Akuisisi penggabungan 2 usaha/lbh dimana perush yg diakuisisi tdk eksistensi lg
Pooling of interest
Purchase
Tdk ada pembelian shg tdk ada Terjadi & ada hrg perolehan
pertanggungjawaban baru
Aktiva & kewajiban dr perush yg bergabung diakui
Aktiva & kewajiban dr perush
sebesar nilai wajar
yg bergabung diakui sebesar Bila inv > nilai wajar aktiva maka diakui goodwill
nilai buku
Bila inv < nilai wajar aktiva maka sbg negatif
goodwill
Goodwill hrs diamortisasi menjadi beban krn membagi kemampuan dlm memberikan
kontribusi perush di masa dtg. Goodwill diamortisasi plg lama 20 th (Ind) & 40 th (Arik)
PSAK no 19
Lap Keu Konsolidasi :
1. Pd tgl penggabungan usaha
Perush induk perush yg membeli shm perush lain dlm jml yg besar shg mempunyai hak
kendali
Perush anak perush ya shmnya dibeli oleh perush lain dlm jml besar shg perush anak
dikendalikan oleh perush induk
Cara penyusunan LKK :
Kumpulkan lap keu perush induk & anak
Siapkan eliminasi yg diperlukan
- Eliminasi modal shm perush anak
- Eliminasi unsur modal lain, spt agio shm, saldo laba perush anak
- Eliminasi htg piutang antara induk & anak
- Bila tdp penilaian kembali aktiva & kewajiban maka selisih penilaian kembali dgn
nilai yg ada pd perush anak akan muncul pd saat eliminasi
- Bila tdp selisih antara hrg perolehan shm dgn nilai buku maka diperlakukan sbg
goodwill
Gabungkan saldo akun yg sejenis
Nilai buku saham tk kepemilikan perush induk thd anak x aktiva bersih perush anak stl
penyesuaian
Aktiva bersih aktiva stl penyesuaian kewajiban
2. Stl tgl penggabungan usaha
2 metode pencatatan inv shm bg perush induk
Equity method shm < 20%
Saldo inv shm oleh perush induk dipengaruhi oleh :
- L/R yg berasal dr perush anak laba perush anak me(+) inv shm perush anak, rugi
akan me(-) inv shm
- Dividen yg dibagikan pd perush anak div akan me(-) inv shm perush anak
Cost method
- Inv dicatat sebesar inv awal & tdk dipengaruhi oleh perubahan yg terjadi pd perush
anak
- L/R perush anak tdk dicatat pd cost method
- Inv shm berubah bila perush induk menambah perolehan shm perush anak &
menjual shm tsb
13
Bila perush anak membagi dividen maka perush induk akan mengakui dividen tsb
sbg pdpt dividen sesuai dgn tk kepemilikan
Pencatatan yg terjadi :
1. L/R perush
2. Dividen perush
Piutang dividen
Pdpt dividen
xxx
xxx
AKUNTANSI BIAYA
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan & penganalisaan bbg biaya yg
berhubungan dgn pengolahan produk dan pemasaran produk
Objek biaya segala sesuatu yg dikenakan biaya
Tujuan akt biaya :
1. Membantu manajer mengambil keputusan menyajikan biaya masa datang
2. Pengendalian biaya (cost controll) penentuan biaya yg seharusnya dikeluarkan
3. Perencanaan biaya (cost planning)
Paradigma lama (production driven Paradigma
baru
(market
driven
strategy)
strategy)
Fokus pd produksi
Fokus pd pelanggan/pembeli
Konsep produksi
Konsep pemasaran
Hrg murah
Hrg murah kualitas tinggi
Produk 1 jenis
Produk beragam
Jenis biaya :
1. Berdasarkan fungsi pokok pemasaran
a.
Biaya produksi biaya yg dikeluarkan utk mengolah bhn baku menjadi brg jadi
b.
Biaya pemasaran biaya yg dikeluarkan utk memasarkan produk perush
c.
Biaya adm & umum biaya yg dikeluarkan utk mengoordinasi kegiatan
produksi & pemasaran produk
d.
Biaya keuangan
2. Berdasarkan objek yg dibiayai
a.
Biaya lgsg biaya yg dgn mudah ditelusuri sbg objek biaya (BBB & BTKL)
b.
Biaya tdk lgsg biaya yg tdk dgn mudah ditelusuri sbg objek biaya (BOP)
3. Berdasarkan jk waktu manfaat
a.
Pengeluaran modal (capital expenditure) biaya yg dikeluarkan utk menambah
manfaat aktiva tetap (biaya reparasi) dan mempunyai masa manfaat lbh dr 1 th
b.
Pengeluaran pdpt (revenue expenditure) biaya yg dikeluarkan utk memberikan
manfaat dlm periode berjalan (biaya iklan)
4. Berdasarkan perilaku biaya
a.
Biaya tetap (fixed cost) biaya yg jmlnya tetap sepanjang aktivitas ttt (b. asuransi)
b.
Biaya variabel (variabel cost) biaya yg berubah sesuai dgn perubahan aktivitas
(BBB, BTKL)
c.
Biaya semivariabel (semivariable cost) biaya yg jmlnya selalu berubah ttp
perubahannya tdk sebanding dgn perubahan aktivitas (b. reparasi, b. air & listrik)
5. Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan
14
Pengumpulan
produksi
Perhitungan
HPProd/satuan
Penggolongan
produksi
biaya
JOC
Menurut pesanan
Dihitung
stl
produksi
PC
Per dept produksi
selesai Dihitung stp akhir
periode
2. Contemporary costing
Activity Based Costing (ABC) kalkulasi HPProd berdasarkan aktivitas
Target costing kalkulasi HPProd berdasarkan target biaya & target laba yg ingin
dicapai perush
15
BOP
Dpt digolongkan dgn 3 cara :
1. Menurut sifatnya biaya reparasi, BTK tdk lgsg, biaya bhn penolong
2. Menurut perilaku biaya dlm hubungannya dgn perubahan kegiatan BOP V, BOP T, BOP
SV
3. Menurut hubungannya dgn dept
BOP lgsg BOP yg terjadi dlm 1 dept & manfaatnya hanya dinikmati oleh dept tsb. Ex :
gaji mandor dept prod, biaya depresiasi mesin
BOP tdk lgsg BOP yg terjadi & dampaknya dinikmati oleh lbh dr 1 dept. Ex : biaya
depresiasi gedung (dgn asumsi gedung dipakai oleh bbrp dept
BOP applied BOP yg dibebankan ke dlm proses produksi = aktivitas aktual x tarif BOP
Taruf BOP sbl aktivitas dimulai = anggaran BOP / dasar aktivitas
BOP actual BOP yg sebenarnya
BOP yg dianggarkan
Metode pemisahan semivariable costing :
1. Industrial engineering metode pemisahan SVC ya menjelaskan hub antara output dgn
input
Y = a + bx
a = FC
b = VC
Y = output atau TC
2. Metode hi-low point method metode pemisahan SVC menjadi FC & VC
Y = a + bx
b = hit - low
3. Stand by cost method metode ya digunakan jika perush tdk melakukan produksi tp
tetap menggunakan FC
Y = a + bx
4. Metode grafik (scatergraph) digunakan utk menganalisis perilaku biaya
5. Regression analysis (least square method) mengukur jml rata perubahan variabel &
menentukan scr matematis garis yg paling sesuai
Y = a + bx
b = xy / x2
a = Y bu
6. Least squares method
Variabel rate
Fixed cost
( x y - x y / n)
( x 2 / n)
y v x
n
Tujuan pemisahan :
1. Perhitungan biaya lgsg & analisis varians
2. Analisis biaya diferensiasi dan komparatif
3. Analisis anggaran modal
Volume based assigment cost penetapan volume aktivitas berdasarkan dasar aktivitas
yg terdiri dr unit produksi, jam mesin, jam kerja lgsg, BBB, BTKL
Jenis kapasitas :
1. Theoritical capacity kemampuan suatu pabrik utk menghasilkan produk dgn asumsi
pabrik bekerja terus menerus tanpa henti
16
2. Practical capacity
kegagalan yg berasal
3. Normal capacity
ekstern
4. Expected capacity
berubah
17
ABC
Tradisional/functional costing
Memperhatikan aktivitas yg berganti Tdk memperhatikan aktivitas shg
shg tarif BOP disesuaikan dgn dasar
tarif hanya menggunakan 1 dasar
aktivitas
aktivitas utk keseluruhan aktivitas
Lbh akurat
Tdk akurat
Produk yg dihasilkan beragam
Produk yg dihasilkan 1 jenis
Ex :B. depresiasi = 840.000, dgn driver 84.000 jam mesin
B. penerimaan = 418.600, dgn driver 256 jml penerimaan pesanan
ABC
Tradisional/functional costing
Tarif
BOP
b.
depresiasi
= Tarif BOP = (840.000 + 418.600) /
840.000/84.000
84.000
= 10
= 14,98
Tarif BOP b. depresiasi = 418.600/256
hanya berdasarkan jam mesin
= 1.635,16
JOC
Produk yg diolah heterogen
Proses produksi terputus-putus
HPProd dihitung stl pekerjaan
selesai
B. produksi terdiri dr b. lgsg & b.
tdk lgsg
B. lsgs merupakan biaya ssg yg
dikeluarkan
&
b.
tdk
lgsg
merupakan
biaya
yg
tlh
diperhitungkan dr awal
Ttl by pesanan
HP/unit = unit selesai utk pesanan
Perush menggunakan Job order
sheet formulir yg digunakan utk
mencatat seluruh pemakaian BB,
BTKL, BOP
PC
Produk yg diolah homogen
Proses produksi terus-menerus
HPProd dihitung pd akhir periode
B. produksi terdiri dr b. lgsg & b.
tdk lgsg
B. lsgs & b. tdk lgsg merupakan
biaya ssg
Ttl by produksi
HP/unit = unit ekivalen
Yaitu :
18
Material
requisition
slip
(bukti pengeluaran BB dr
gudang)
Time card (kartu jam kerja)
Job time tiket (kartu jam
kerja) menggambarkan
wkt yg dibutuhkan utk
menyelesaikan
suatu
pekerjaan
Weight average
PDP awal & produk masuk dlm proses
periode skr diolah scr bersamaan
Hrg poko BDP awal digabung dgn b.
produksi
UE = produk selesai yg ditransfer +
(PDP akhir x tk penyelesaian)
HPProd selesai ditransfer sebesar HP
PDP awal + HPProd selesai
FIFO
PDP awal diolah terlebih dahulu kemudian
diolah produk masuk dlm proses periode ybs
Hrg pokok BDP awal dipisah dgn b. produksi
UE = produk selesai yg ditransfer + (PDP
akhir x tk penyelesaian) PDP awal x tk
penyelesaian)
HPProd selesai ditransfer diperlakukan dgn
cara :
- Menentukan HP PDP awal
- Menghitung biaya utk menyelesaikan PDP
awal
- Menghitung HPProd selesai yg ditransfer
pd periode ybs
4. Perlakuan atas produk hilang (unit lost), rusak (spoiled product), cacat (defective product)
Produk rusak (spoiled)
Produk cacat (devective)
Produk hilang (unit lost)
produk selesai yg
produk
selesai
yg produk yg jmlnya menyusut krn
mutunya
jauh
dibwh mutunya
jauh
dibawah teknis pengolahan produk & sifat
standar, jk diper-baiki standar
tp
msh
bisa pengolahan produk
memerlukan biaya yg bsr diperbaiki
UE = produk selesai + (PDP awal
UE = produk selesai + UE = produk
selesai
+
x tk penyelesaian) (PDP akhir
(PDP
awal
x
tk
(PDP
awal
x
tk
x tk penyelesaian) + produk
penyelesaian)
+
penyelesaian) (PDP
hilang akhir
produk rusak normal
akhir x tk penyelesaian) Produk dpt terjadi pd :
+ abnormal
+ produk rusak
+
Produk
hilang
awal
Produk rusak terdiri dr
produk cacat
proses produk yg tdk
:
Produk cacat krn
ikut menyerap b. prod,
Produk
rusak
pelanggan
tdk diperhitungkan dlm
normal
19
abnormal
produk
rusak
yg ya diluar
batas toleransi
industri
HPProd
hilang
has
dihitung & penyesuaian
dilakukan setiap produk
hilang tsb terjadi
20
AKUNTANSI MANAJEMEN
proses pencatatan, pengolahan, peringkasan, pelaporan & penganalisaan inf keu yg
digunakan utk pengambilan keputusan, perencanaan & pengendalian
Tujuan akmen :
1. Utk membantu manajer mengambil keputusan dgn memberikan inf
2. Utk perencanaan & pengendalian
Akt manajemen
Fokus internal
Tdk ada standar/aturan
Jenis inf keu & non keu (subjektif)
Berorientasi ke masa depan
Sifat inf lbh rinci
Cakupan set luas & multidisiplin
Akt keuangan
Fokus eksternal
Ada standar/aturan
Jenis inf keu (objektif)
Berorientasi ke masa lalu
Sifat inf ringkas
Lbh spesifik
21
22
Sistem tarikan
Persediaan tdk signifikan
Kontrak jk pjg dgn pemasok
Pengendalian mutu total
Tradisional
Sistem borongan
Persediaan signifikan
Kontrak jk pdk
Tk mutu yg dpt diterima
Manfaat ABC :
1. Mampu menghasilkan inf yg lbh akurat
2. Memungkinkan manajemen melakukan perbaikan scr terus menerus
Langkah penerapan ABC :
1. Identifikasi & klasifikasikan aktivitas (apakah unit level aktivity, batch level activity)
23
24
25
proses
yg
dilakukan
pd
manajemen
utk
Aktivitas bernilai tambah aktivitas yg dibutuhkan agar dpt bertahan dlm bisnis
SQ x SP
Aktivitas bernilai tdk tambah semua aktivitas selain dr aktivitas yg penting utk
bertahan dlm bisnis
(AQ SQ) SP
Analisis aktivitas dpt mengurangi biaya dgn 4 cara :
Eliminasi aktivitas fokus pd aktifitas yg bernilai tambah
Pemilihan aktivitas pilih dr bbg jenis aktifitas yg berasal dr strategi bersama
Pengurangan aktivitas mengurangi waktu & SD yg diperlukan oleh aktivitas
Pembagian aktivitas meningkatkan efisiensi dr aktivitas yg diperlukan
26
27
28
CF
(1 i)
t
t
I=
CFt = arus kas masuk
i = tk pengembalian
t = periode waktu
I = inv awal
IRR menghitung tk pengembalian atas arus kas bersih yg diharapkan dr investasi
modal
NPV
IRR
Mengasumsikan stp arus kas Mengsumsikan
stp
arus
kas
masung
ya
diterima
masuk diinvestasikan kembali pd
diinvestasikan kembali pd tk
IRR ya dihitung
pengembalian ya diperlukan
Mengukur profitabilitas dlm nilai
Mengukur profitabilitas dlm nilai
relatif
absolut
29
BEP (unit)
FC
CM / unit
BEP (Rp)
FC
CM Ratio / unit
CM Ratio 1
VC
P
Bila 1 produk dpt digunakan rumus diatas atau BEP (Rp) = BEP (unit) x P
FC laba
Laba (unit) = P - VC
Bila multiproduk (biaya tetap bersama)
FC
FC
BEP paket (Rp)
CM paket
CM Ratio / paket
FC (ABC) (biaya aktifitas dasar aktifitas)
BEP (unit) ABC
P - VC
BEP paket (unit)
Dlm analisa CVP (ABC) mempertimbangkan biaya aktivitas & dasar aktivitas
Grafik CVP
Revenue
Ttl revenue
Ttl cost
VC
BEP
TVC
Lost
TFC
SVC
FC
unit
ANGGARAN
suatu rencana kerja yg dinyatakan scr kuantitatif & diukur dlm satuan moneter atau suatu
proses manajemen mengenai perencanaan & pengendalian laba
Penganggaran proses penyusunan anggaran
30
31
32
33
AUDITING
suatu proses pengumpulan & pengevaluasian bukti yg berhubungan dgn pernyataan
kegiatan & kejadian ekonomi dgn tujuan utk menyesuaikan antara pernyataan dgn kriteria yg
tlh ditetapkan dimana hasilnya akan disampaikan kpd pihak yg berkepentingan
Tipe audit :
1. Audit lap keu (financial statement audit) audit yg dilakukan oleh auditor thd lap keu utk
menilai & memberikan pendapat atas kewajaran lap keu tsb yg sesuai dgn SAK
2. Audit kepatuhan (compliance audit) audit yg dilakukan oleh auditor dgn tujuan utk
menentukan apakah yg diaudit tlh sesuai dgn kondisi peraturan ttt
3. Audit operasional audit yg dilakukan oleh auditor dgn tujuan utk menilai efektifitas &
efisiensi operasi entity ttt
Tujuan audit opersional :
Mengevaluasi kinerja
Mengidentifikasi rekomendasi utk perbaikan/tindakan lbh lanjut
Membuat rekomendasi utk membuat perbaikan/tindakan lbh lanjut
Jenis auditor :
1. Auditor independen auditor yg bertugas utk memeriksa lap keu klien & tdk memihak
kpd kliennya. Syarat : lulusan fak ekonomi akuntansi (S1), lulusan PPAK, mendapat gelar
akt dr panitia ahli pertimbangan persamaan ijazah akt & mendapat izin praktek dr mentri
keu
2. Auditor pemerintah auditor yg bertugas utk memeriksa lap keu pemerintah & lap keu yg
ditujukan utk pemerintah. Ex : BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP (Badan Pengawas
Keuangan & Pembangunan) & instansi pajak
34
3. Auditor intern (internal auditor) auditor yg bekerja dlm perush utk memeriksa apakah
kebijakan mnj puncak tlh dipatuhi serta menilai efisiensi & efektifitas aktifitas perush
Jasa yg dihasilkan profesi akt publik :
1. Jasa atestasi (atestation) jasa yg memberikan pendapat/lap tertulis yg menyatakan
kesimpulan (audit lap keu, review lap keu, jasa atestasi lainnya)
2. Jasa non atestasi jasa yg tdk memberikan pendapat tapi membantu klien dlm membuat
ctt akt & lap keu (jasa kompilasi) serta membantu pengisian SPT (jasa perpajakan)
Hirarki auditor dlm KAP (tim audit) :
1. Partner jabatan tertinggi, bertanggungjawab atas hubungan dgn klien,
bertanggungjawab atas auditing scr menyeluruh, menandatangani lap audit, menagih fee
audit kpd klien
2. Manajer pengawas audit, membantu auditor dlm merencanakan program audit & waktu
audit, meriview kertas kerja & lap audit
3. Auditor senior melakukan audit, mengesahkan waktu audit & biaya audit sesuai dgn
rencana, mengarahkan & meriview pekerjaan auditor yunior
4. Auditor yunior melaksanakan prosedur audit dlm membuat kertas kerja utk
merekomendasikan pekerjaan auditor
Standar audit :
1. Standar umum
Audit hrs dilaksanakan oleh 1 org/lbh yg memiliki keahlian/pelatihan teknis yg cukup
sbg auditor
Auditor hrs independen dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan.
Dlm melaksakan audit & pelaporan audit auditor hrs menggunakan keahliannya scr
cermat & seksama
2. Standar pekerjaan lapangan
Pekerjaan hrs direncanakan dgn sebaik-baiknya & jika menggunakan asisten hrs
diawasi & diarahkan dgn semestinya
Pemahaman yg memadai atas struktur pengendalian intern yg hrs diperoleh utk
merencanakan audit, sifat, waktu & lingkup pelaksanaan audit
Memperoleh bukti audit yg kompeten melalui inspeksi, pengamatan & konfirmasi
sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.
3. Standar pelaporan/jasa atestasi
1. Lap auditor hrs menyatakan apakah lap keu tlh sesuai dgn PABU
2. Lap auditor hrs menunjukkan & menyatakan jika ada ketidak konsistenan PABU dlm lap
keu periodik berjalan dibandingkan dgn penerapan PABU pd periode sebelumnya
3. Pengungkapan informatif dlm lap keu hrs memadai kecuali dinyatakan lain dlm lap
auditor
4. Lap auditor hrs menyatakan pendapat atas lap keu atau alasan jika tdk memberikan
pendapat.
Pendapat auditor :
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian lap keu lengkap & sesuai dgn PABU, standar
auditing dipenuhi, bukti lengkap, tdk tdp kondisi yg memerlukan paragraf penjelas
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan
3. Pendapat wajar dgn pengecualian ruang lingkup audit dibatasi, lap keu tdk sesuai
dgn PABU, memerlukan paragraf penjelas
35
4. Pendapat tdk wajar lap keu tdk sesuai dgn PABU, lap keu menyajikan salah saji yg
material, pendapat ini menyatakan jika auditor memperoleh bahan bukti yg cukup
5. Tidak memberikan pendapat ruang lingkup audit sangat dibatasi, auditor tdk
independen, kurangnya pengetahuan auditor
Bagian lap audit :
1. Judul lap
2. Alamat yg dituju lap audit
3. Paragraf pendahuluan bhw KAP yg bersangkutan tlh melakukan audit
4. Paragraf lingkup audit apa yg dilakukan auditor dlm audit
5. Paragraf pendapat kesimpulan
6. Tanda tangan & nama akuntan publik
7. Tgl lap audit
Etika profesi akuntan publik :
1. Tanggungjawab
2. Mendahulukan kepentingan masyarakat
3. Independent
4. Integritas yg tinggi
5. Keseksamaan
6. Lingkup & sifat jasa
Prosedur audit instruksi rinci utk mengumpulkan audit
Program audit daftar prosedur audit yg berfungsi utk menetapkan jadwal pelaksanaan &
pengawasan pekerjaan audit
Prosedur audit :
1. Inspeksi
2. Pengawasan (ibserfation)
3. Permintaan keterangan (inquiry)
4. Konfirmasi
5. Penelusuran (tracing)
6. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
7. Penghitungan (counting)
8. Scanning
9. Pelaksanaan Ulang
10.Computer assisted audit technique
Resiko audit (audit risk) resiko dimana auditor tdk dpt mengeluarkan pendapat, salah
dlm memberikan pendapat & tdk dpt mengungkapkan salah saji. Ex : auditor memberikan
pendapat wajar atas lap keu tetapi lap keu tsb sebenarnya tdp salah saji yg material
Tujuan umum audit menyatakan pendapat atas kewajaran lap keu yg sesuai dgn PABU
Tgg jwb auditor mendeteksi salah saji yg material dlm lap keu
Jenis salah saji :
1. Kekeliruan (error) salah saji yg tdk disengaja
2. Ketidakberesan (irregularities) salah saji yg disengaja
Asersi manajemen :
1. Keberadaan/keterjadian (existence/occurence)
2. Kelengkapan (completness)
36
37
Pengendalian intern suatu proses yg dilaksanakan oleh dewan komisaris, manajemen &
personel lain utk memberikan keyakinan memadai ttg keandalan lap keu, kepatuhan thd
hukum & peraturan yg berlaku serta efektifitas & efisiensi operasi
Komponen pengendalian intern :
1. Lingkungan pengendalian (control environtment) sikap seluruh karyawan & manajemen
thd pengendalian intern
2. Penaksiran resiko (risk assessment) mengidentifikasi & menganalisis resiko perush
3. Inf & komunikasi mengkomunikasikan setiap pengendalian intern
4. Aktifitas pengendalian (control activities) pengendalian yg ditetapkan utk tercapainya
tujuan
5. Pemantauan (monitoring) mencari kelemahan & keuntungan pengendalian intern
Keterbatasan pengendalian intern :
1. Kesalahan dlm pengambilan keputusan krn keterbatasan inf, waktu, dll
2. Gangguan
3. Kolusi
4. Pengabaian kebijakan/prosedur oleh manajemen
5. Biaya yg lbh besar dr pd manfaat
Pihak yg bertanggungjawab atas pengendalian intern :
1. Manajemen mengembangkan & menyelenggarakan pengendalian intern
2. Dewan komisaris menentukan apakah manajemen memenuhi tgg jwb dlm
mengembangkan & menyelenggarakan pengendalian intern
3. Auditor intern memeriksa & mengevaluasi pengendalian intern
4. Personel lain entitas menyediakan/menggunakan inf yg dihasilkan pengendalian intern
5. Auditor intern menemukan kelemahan pengendalian intern kliennya
6. Pihak luar lain bertanggungjawab atas pengendalian intern
Penaksiran resiko (risk assessment) proses evaluasi efektifitas pengandalian intern utk
mencegah salah saji material dlm lap keu
Resiko deteksi resiko auditor tdk dpt mendeteksi salah saji material yg ada pd asersi
Pengujian pengendalian prosedur audit yg dilakukan utk mengetahui efektifitas dr
pengendalian intern
Pengujian substantif menghasilkan bukti audit ttg kewajaran lap keu & mengungkap
salah saji
Jenis pengujian substantif :
1. Pengujian analitik utk resiko salah saji yg besar, peristiwa/kejadian yg tdk biasa,
perubahan akt/usaha
2. Pengujian rinci atas transaksi pengusutan (tracing) dan pemeriksaan bukti pendukung
(vouching)
3. Pengujian rinci atas saldo memperoleh bukti scr lgsg ttg suatu saldo akun
Bukti audit seluruh inf yg mendukung angka dlm lap keu yg digunakan oleh auditor sbg
dasar utk menyatakan pendapat
Jenis bukti audit :
1. Data akuntansi
Langkah menguji data akuntansi :
38
Sumber sumber audit dr luar perush maka bukti audit lbh kompeten
Ketepatan waktu tgl bikti audit yg diperoleh, jika tepat maka kompeten
Objektifitas bukti dr pihak luar lbh objektif
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
akt yg digunakan utk memberikan inf mengenai transaksi ekonomi & keu yg menyangkut
organisasi pemerintahan & organisasi lain yg tdk bertujuan mencari laba
Akt pemerintahan
Akt perusahaan
bukan utk mencari laba
mecari laba
Tujuan
PAD, retribusi daerah, dll
modal, penj aktiva, hutang
Sumber pendanaan
kpd masyarakat & parlemen bank, dll
39
Pertanggungjawaban
Keterbukaan informasi
Dasar pencatatan
(DPR/DPRD)
terbuka utk publik
cash basis
kpd
pemegang
kreditur
tertutup utk publik
acrual basis
shm
&
Persamaan :
1. Merupakan bagian internal sistem eko suatu hrg & penggunaan sumber daya yg sama utk
memcapai tujuan organisasi
2. Menanggapi masalah kelangkaan sumber daya shg dituntut utk menggunakannya scr
ekonomis, efisien & efektif
3. Proses pengendalian & fungsi manajemen yg sama
4. Menghasilkan produk yg sama
5. Taat pd peraturan UU & ketentuan hukum lainnya
Good governance kepemimpinan yg baik dgn ciri :
1. Partisipation
partisipasi masyarakat
2. Rule of law
hukum yg adil
3. Transparancy
kebebasan memperoleh inf
4. Responsiveness
cepat & tanggap dlm melayani stakeholders
5. Consensus orientation
berorientasi kpd kepentingan masyarakat
6. Equity
masy memiliki kesempatan utk memperoleh kesejahteraan &
keadilan
7. Eficiency & effectiveness
sumber daya dikelola scr efisien & efektif
8. Accountability
pertanggungjawaban antara aktifitas yg dilakukan
9. Strategis vision memiliki visi
Pelaksanaan akt manajemen dlm pemerintahan :
1. Perencanaan strategis menentukan b. program (cost of program) & b. aktifitas (cost of
activity) shg dpt menentukan angg yg dibutuhkan & dikaitkan dgn sumber daya yg dimiliki
2. Pemberian inf biaya memberikan inf mengenai pengeluaran utk pihak internal
(pemerintah) & pihak eksternal (masyarakat)
Proses penetuan biaya :
1. Cost finding biaya yg dibutuhkan utk menghasilkan produk/jasa pelayanan
2. Cost recording kegiatan pencatatan data ke dlm sistem akt organisasi
3. Cost analyzing mengidentifikasi jenis biaya, perilaku biaya & perubahan biaya
4. Strategic cost management perencanaan strategis dlm pengurangan biaya
5. Cost reporting memberikan inf biaya yg lengkap kpd pimpinan
Penilaian inv
menilai kelayakan inv scr ekonomi & finansial
Penganggaran
memfasilitasi terciptanya angg pemerintah yg efektif serta sbg alat
manajemen utk perencanaan
& pengendalian
Penentuan b. pelayanan (cost of service) & penentuan tarif pelayanan (charging for service)
menentukan berapa
biaya yg dikeluarkan utk memberikan pelayanan & berapa tarif yg akan
dibebankan kpd pemakai
jasa pelayanan publik
Penilaian kinerja utk mengetahui efisiensi & efektifitas organisasi dlm mencapai tujuan yg
tlh ditetapkan
40
41
APBD suatu rencana keu tahunan daerah yg ditetapkan berdasarkan peraturan daerah
Struktur APBD :
1. Pendapatan semua penerimaan daerah dlm periode angg ttt
Pendapatan asli daerah (PAD). Ex : pajak daerah, distribusi daerah, hasil perush milik
daerah & hasil pengelolaan kekayaan daerah
Dana perimbangan. Ex : bagi hasil pajak (PBB, PPH psl 21), bagi hasil bukan pajak/SDA
(iuran), dana alokasi umum & dana alokasi khusus (reboisasi)
Lain pdpt yg sah. Ex : bantuan dana dr pemerintah, dana darurat
2. Belanja semua pengeluaran daerah dlm periode angg ttt
Belanja aparatur pemerintah
- Belanja Adm Umum (BAU) belanja pegawai (gaji), belanja brg/jasa (ATK), belanja
perjalanan dinas, belanja pemeliharaan (gedung)
- Belanja Operasi & Pemeliharaan (BOP) belanja pegawai (uang lembur), belanja
brg/jasa (b. sewa), belanja perjalanan dinas, belanja pemeliharaan (bangunan)
- Belanja modal tanah, jalan, jembatan
Belanja pelayanan publik
- BAU belanja pegawai (gaji & tunjangan), belanja brg/jasa (b. listrik, air & telp),
belanja perjalanan dinas, belanja pemeliharaan (jalan)
- BOP belanja pegawai (uang lembur), belanja brg/jasa (b. sewa), belanja
perjalanan dinas, belanja pemeliharaan (bangunan)
- Belanja modal tanah, jalan, jembatan
- Belanja bagi hasil & bantuan keu pajak, panti asuhan
- Belanja tdk tersangka
Karakteristik APBD :
1. Dinyatakan dlm satuan keu
2. Mencakup jk wkt ttt (periode anggaran)
3. Merupakan komitmen/kesanggupan pemerintah utk mencapai sasaran yg tlh dittetapkan
4. Disetujui oleh pihak yg berwenang/yg lbh tinggi dr penyusun APBD
5. Hanya diubah pd kondisi ttt
Prinsip APBD :
1. Berimbang & dinamis keseimbangan antara pendapatan & pengeluaran
2. Disiplin APBD dipertanggungjawabkan scr efisien, tepat guna & tepat waktu
3. Kemandirian pdpt sesuai dgn potensi utk mengurangi ketergantungan dr pihak lain
4. Prioritas utk pembangunan daerah
5. Efisien & efektif pembayaran yg efisien & efektif
Fungsi APBD :
1. Alat perencanaan (planning tool) merumuskan strategi, merencanakan kegiatan,
pengalokasian dana
2. Alat pengendalian (controll tool) membandingkan kinerja aktual dr kinerja yg
dianggarkan, menghitung selisih angg perubahan
3. Alat kebijakan fiskal (fiskal tool) menstabilkan ekonomi & mendorong pertumbuhan
ekonomi
4. Alat politik (political tool) komitmen tim anggensekutif & tim angg legislatif
42
5. Alat koordinasi & komunikasi (coordination & communication tool) koordinasi &
komunikasi antar bagian dlm pemerintah
6. Alat penilaian kinerja (performance measurement tool) membandingkan kinerja aktual
dgn kinerja yg dianggarkan
7. Alat motivasi (motivation tool) memotivasi unit kinerja yg dianggarkan
Pihak yg terlibat dlm APBD :
1. Tim angg eksekutif (kabinet, eksekutif daerah, dept pemerintah)
2. Tim angg legislatif (DPR, Komisi DPR, DPRD)
3. Masyarakat/auditor
Tahap APBD :
1. Tahap perencanaan APBD
Arah & kebijakan umum APBD strategi & prioritas APBD program kegiatan APBD
APBD
Penjaringan aspirasi masy, evaluasi kinerja masa lalu & penjabaran rencana strategis
daerah
Evaluasi kinerja masa lalu :
- Masukan (input) berdasarkan besaran dana, waktu, teknologi, SDM
- Keluaran (output) berdasarkan produk & jasa yg dihasilkan
- Hasil (outcome) tk keberhasilan yg dicapai
- Manfaat (benefit) tk manfaat yg dirasakan
- Dampak (impact) dampak yg dirasakan
Rencana strategis rencana induk yg menyampaikan bgmn organisasi daerah akan
mencapai tujuannya
Penentuan arah & kebijakan umum APBD sasaran & kebijakan daerah dlm 1 th angg
Penentuan strategi & prioritas APBD utk mengatasi bbg pemasalahan, kendala &
tantangan yg dihadapi, kegiatan tersusun & sumber daya digunakan scr ekonomis,
efektif & efisien
Penyusunan Rencana Angg Satuan Kinerja (RASK)
Standar biaya biaya per unit yg berlaku utk masing daerah
Standar Analisis Belanja (SAB) standar utk menilai kewajaran angg belanja yg
digunakan pd kegiatan ttt
RASK dokumen penyusunan rancangan angg unit kerja yg memuat : visi & misi unit
kerja, tupoksi unit kerja, rencana kegiatan unit kerja, tolak ukur kinerja & target kinerja
Tupoksi rumusan yg hrs dilakukan oleh unit kinerja berdasarkan peraturan ttt
Tolak ukur kinerja membandingkan antara hasil yg dicapai dgn apa yg tlh dilakukan
unit kerja (tupoksi)
Target kerja target yg ingin dicapai unit kerja
Evaluasi & seleksi (RASK) dilakukan oleh tim angg eksekutif
Penyusunan rancangan APBD menggabung rancangan angg unit kerja oleh tim angg
eksekutif
Pembahasan rancangan APBD & penetapan APBD dilakukan pd sidang paripurna
DPRD
2. Tahap pelaksanaan APBD
APBD Akt lap pelaksanaan APBD
Dlm tahap ini, akt pemerintah berfungsi utk mencatat & melaporkan APBD & pelaksanaan
setiap triwulan
3. Tahap pengawasan APBD
43
MANAJEMEN KEUANGAN
44
GPM
EBIT/laba kotor
Penjualan
45
Ratio
Net profit margin ratio ratio yg menunjukkan laba bersih yg diperoleh dr setiap Rp
penj
NPM
Laba bersih
Penjualan
ROA
Laba operasi
Penjualan
Laba bersih
Total aktiva
ROE
Laba bersih
Modal sendiri (Total equity)
Quick ratio ratio yg menunjukkan seberapa besar aktiva menutipi htg jk pdk
Cash ratio ratio yg menunjukkan seberapa besar kas + surat berharga menutipi htg
jk pdk
Total hutang
Total equity nilai lbh baik rendah
Total hutang
Total aktiva nilai lbh baik rendah
Laba kotor
Beban buknga lbh baik tinggi
46
4. Rasio activity/efisiensi ratio utk menunjukkan seberapa besar efisiensi & efektifitas
perush dlm menggunakan aktivanya nilainya lbh baik tinggi
Average collection periode
HPPenjuala n
Persediaan rata - rata
Penjualan kredit
Piutang
Piutang 360
Penjualan kredit
Penjualan
Aktiva tetap
Penjualan
Aktiva
5. Market value ratio (rasio nilai pasar) ratio yg memperlihatkan hubungan hrg shm
dgn laba dan nilai buku per saham. Nilai buku shm yg dinilai sebesar hrg perolehannya
Prive to earning ratio ratio yg menunjukkan jml rupiah yg dibayar oleh investor utk
setiap Rp 1 laba
Market to book ratio ratio yg menunjukkan hrg pasar shm thd nilai bukunya
Hrg pasar/shm
Nilai buku/shm lbh baik tinggi
EVA (Economic Value Added) niali tambah ekonomi perush ya berupa laba perush stl
dikurangi semua biaya modal yg ada
EVA = Laba bersih operasi cost of capital
Manajemen modal kerja
Modal kerja dana/aktiva lancar yg digunakan oleh perush utk membiayai kegiatan/operasi
perush
Konsep modal kerja :
1. Modal kerja kualitatif modal kerja yg benar lepas dr unsur hutang lancar (modal kerja
netto)
Mk = Al - Kl
2. Modal kerja kuantitatif modal kerja yg tertanam dlm unsur aktiva lancar
Mk = Al
Konsep fungsional dana yg digunakan dlm 1 periode akt yg seluruhnya lgsg
menghasilkan pdpt dlm periode tsb sesuai maksud utama didirikan
47
EOQ
2 S O
C
Cost
TC By angkut
Biaya pemesanan
EOQ
2. ROP (Re Order Point) suatu titik dimana perush hrs memesan kembali persediaannya
ROPROP
= SS + (LT x AU)
LT AU = rata pemakaian persediaan pd periode ttt
Stock min
Manajemen kas & surat berharga bgmn memperoleh & mengelola kas/surat berharga agar
tetap berada pd safety cash balance (saldo kas optimal)
Safety cash balance jml kas min ya has dipertahankan gar perush mampu membayar
kewajiban keuangannya sewaktu
Model manajemen kas & surat berharga :
48
1. Deterministic model digunakan apabila kebutuhan kas dpt dipastikan perush maka
perush akan menyimpan kas tsb. Kelebihan kas yg dibutuhkan tdb akan diinvestasikan dlm
surat berharga dan apabila perush membutuhkan kas maka perush akan melakukan pena
surat berharga
2Db
i
3 b r 2 1
4 i 3
49
PV fv
1
(1 i) n
PV = present value
Fv = nilai ya akan dtg (arus masuk kas akan dtg)
i = tk bunga
Anuitas serangkaian pembayaran scr berkala dlm jml yg sama pd jk wkt ttt
1
1 - (1 i) n
Annuity R
i
t 1
R = angsuran pembayaran
Perpetuitas pembayaran scr berkala dlm jml yg sama pd waktu tdk terbatas
PV Perpetuita s
R
Suku bunga
50
Biaya SP
BSP = (DSP / PNSP)
Biaya modal
Kc = (D1 / P0) + q
Kc = biaya modal D1 = deviden th 1 P0 = hrg pasar shm biasa
2. Biaya modal rata tertimbang (WACC) rata tertimbang komponen biaya htg, SP dan
ekuitas SB
WACC = (biaya htg x bobot) + (biaya SP x bobot) + (biaya SB x bobot) +(biaya laba
ditahan x bobot)
Struktur modal perbandingan antara htg jk pjg dgn modal sendiri
Struktur keuangan perbandingan antara seluruh htg dgn modal sendiri
4 pdkt dlm struktur modal :
Income approach
Net operating approach Traditional approach Modigliani-Miller app
Investor
menilai Investor mempunyai Sbl perimbangan Resiko usaha dpt
perush
dr
tk
reaksi yg berbeda thd
by modal konstan
diukur
keuntungan
yg
htg
sbg
sbr
ttp
ssdh Semua
investor
konstan
pembiayaan
perimbangan
memandang sama
berubah
By htg konstan
By modal konstan
thd tk keuntungan
WACC
aktualnya
perush y.a.d
WACC kecil
WACC konstan
menurun tp stl itu
WACC meningkat
Penilaian saham dinilai dr tk pengembaliannya :
1. Capital gain/loss
P = P0 P1
P = nilai saham
P0 = hrg paras shm th i
P1 = hrg paras shm th i + 1
2. Deviden
dgn pertumbuhan deviden konstan
D
D
...
1
(1 K S ) (1 K S ) 2
D = deviden
KS = tk pengembalian min diharapkan
dgn pertumbuhan deviden tdk konstan
P = hrg saham
D (1 g) 1 D (1 g) 1
...
(1 K S )1 (1 K S ) 2
D = deviden
g = pertumbuhan deviden
KS = tk pengembalian min diharapkan
P = hrg saham
Dfl
% EPS
% Penjualan
51
2. Operating leverage ngmn penggunaan biaya tetap dlm operasi dpt mempengaruhi
volume penj thd laba sbl pajak (laba operasi)
Dol
% EBIT
% Penjualan
PERPAJAKAN
iuran rakyat kpd negara yg bersifat memaksa sesuai dgn peraturan yg berlaku
52
negeri
diberikan
pengurangan
berupa
Biaya atau pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dapat dibagi dalam
dua golongan, yaitu:
1. biaya atau pengeluaran yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari satu tahun,
yang merupakan beban tahun yang bersangkutan;
2. biaya atau pengeluaran yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, yang
pembebanannya dilakukan melalui penyusutan atau amortisasi.
Untuk dapat dikurangkan atau dibebankan dalam penghitungan Penghasilan Kena Pajak,
biaya atau pengeluaran tersebut harus mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau
kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan Objek
Pajak. Dengan demikian biaya atau pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang bukan merupakan Objek Pajak, tidak boleh dikurangkan atau
dibebankan. Biaya bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak
boleh dikurangkan atau dibebankan, apabila dividen yang diterimanya bukan merupakan
Objek Pajak. Akan tetapi dalam hal ini biaya bunga pinjaman tersebut dapat dikapitalisasi
sebagai penambah harga perolehan saham.
Besarnya PTKP disesuaikan dari waktu ke waktu dengan Keputusan Menteri Keuangan.
Bagaimana perlakuan pajak bagi wanita yang berstatus kawin dan anak yang belum dewasa ?
53
Penghasilan anak yang belum dewasa digabung dengan penghasilan orang tuanya,
kecuali penghasilan yang berasal dari pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan
usaha atau pekerjaan bebas orang tuanya.
pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun, seperti : dividen yang
dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa
hasil usaha koperasi.
biaya atau pengeluaran untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau
anggota.
pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali cadangan piutang tak tertagih
untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi, cadangan untuk usaha
asuransi, dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan
dan syarat-syaratnya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.
premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan
asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar
oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak
yang bersangkutan.
penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan
dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi
seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan
di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Keuangan.
jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan.
harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan yang bukan merupakan
Objek Pajak, kecuali zakat atas penghasilan yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi
pemeluk agama Islam dan atau Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh
pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk
atau disahkan oleh Pemerintah.
pajak Penghasilan.
biaya atau pengeluaran pribadi Wajib Pajak yang bersangkutan atau orang yang
menjadi tanggungannya.
gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer
yang modalnya tidak terbagi atas saham.
sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa
denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang
perpajakan.
dalam menentukan besarnya laba suatu BUT, pembayaran kepada kantor pusat yang
tidak boleh dikurangkan adalah:
o royalti atau imbalan lainnya sehubungan dengan penggunaan harta, paten, atau
hak-hak lainnya;
o imbalan sehubungan dengan jasa manajemen dan jasa lainnya;
o bunga, kecuali bunga yang berkenaan dengan usaha perbankan.
54
Pembayaran serupa yang diterima atau diperoleh dari kantor pusat tidak dianggap sebagai
Objek Pajak BUT, kecuali bunga yang berkenaan dengan usaha perbankan.
Bagaimana perlakuan pajak terhadap kerugian fiskal?
Dalam hal penghasilan bruto setelah pengurangan menghasilkan kerugian, maka kerugian
tersebut dikompensasikan dengan Penghasilan Kena Pajak mulai tahun pajak berikutnya
berturut-turut sampai dengan lima tahun.
55
Ada 2 pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan nilai intrinsic saham,
yaitu:
1. Pendekatan nilai sekarang (present value approach)
2. Pendekatan rasio harga terhadap earning (price earning ratio PER)
Ad. 1 Pendekatan nilai sekarang (present value approach)
Pendekatan nilai sekarang (present value approach) disebut juga dengan istilah model
diskonto deviden (MDD), yaitu suatu model untuk mengestimasi harga saham dengan cara
mendiskontokan semua aliran kas yang akan diterima pemegang saham (deviden) yang di
masa yang akan datang.
Secara matematis, model ini dapat ditulis sebagai berikut:
Po
D1
1 K 1
n
Po
t 1
D2
1 K 2
D3
1 K 3
.........
Dn
1 K n n
Pt
1 k t t
Keterangan:
Po
: Nilai sekarang sari suatu saham
D
: Dividen
K
: Tingkat diskonto
Ada 3 metode pertumbuhan deviden yang biasanya dipakai sebagai model dalam
penilaia saham berbasis MDD, yaitu:
a. Model pertumbuhan nol (zero growth model)
Model pertumbuhan nol digunakan untuk menntukan nilai intrinsic dari suatu saham yang
pembayaran devidennya sama setiap tahunnya.
Apabila kebijakan deviden pada suatu perusahaan adalah tetap sepanjang waktu, maka
formula yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari aliran deviden di masa yang
akan datanga adalah:
Po
Do
k
Contoh soal:
Apabila kebijakan deviden suatu perusahaan adalah 1.000 setiap tahunnnya dan tingkat
bunga 20%, maka hitunglah nilai intrinsic saham tersebut. Dan apabila harga pasar saham
adalah 6.000, apakah keputusan saudara.
Jawab:
Po = Do
= 1.000
= 5.000
k
20%
Nilai pasar (6.000) lebih besar daripada nilai intrinsic (5.000).
Dengan demikian saham yang bersangkutan adalah overvalue dan investor sebaiknya
menjual saham tersebut.
b. Model pertumbuhan konstan (constant growth model)
Model pertumbuhan konstan digunakan untuk menentukan nilai intrinsic saham yang
pembayaran devidennya mengalamai pertumbuhan konstan dari tahun ke tahun.
Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa dituliskan sebagai berikut:
Po
D0 1 g )
1 K 1
D0 1 g
1 K 2
D 2 1 g
1 K 3
.........
D0 1 g
1 K n
56
Po
D1
kg
Contoh soal 1:
Diketahui : D1
k
g
Ditanya : Po
Jawab
: Po
= 1.000
= 15%
= 5%
= D1 (1+g) = 1.000 (1 + 5%) = 10.500
kg
15% - 5%
Contoh soal 2:
Diketahui : D1
= 1.000
D4
= 750
D2
= 1.500
D5
= 2.100
D3
= 0
k
= 20%
Ditanya : Po
Jawab
Po = 1.000 + 1.500
+ 0
+ 750
+ 2.100
(1 +0.2)1
(1 +0.2)2
(1 +0.2)3
(1 +0.2)4
(1 +0.2)5
Po = 876 + 1.041,67 + 0 + 361,69 + 843,94
Po = 3.080,3
c. Model pertumbuhan tidak konstan (supernormal growth model)
Model pertumbuhan ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempunyai
karakteristik pertumbuhan yang fantastis di awal tahun, sehingga bisa membayar
deviden dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Namun setelah itu perusahaan hanya
membayarkan deviden pada tingkat yang rendah tetapi konstan hingga waktu yang tidak
terbatas.
Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini adalah:
a. Membagi aliran deviden menjadi 2 bagian, yaitu:
Bagian awal meliputi aliran deviden yang fantastis.
Bagian dengan aliran deviden yang konstan.
b. Menghitung nilai sekarang dari aliran deviden yang fantastis.
c. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran deviden selama periode pertumbuhan
konstan.
d. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian perhitungan aliran
deviden.
Formula yang digunakan untuk menghitung nilai intrinsic saham dengan model
pertumbuhan tidak konstan adalah:
n
Po
t 1
Do
Do 1 g
1 k k g 1 k n
Contoh soal:
Pertumbuhan deviden sebesar 5% diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun ke 5.
Sebelum akhir tahun ke-5 diperkirakan perusahaan membayarkan deviden konstan per
tahunnya 1.000. Jika tingkat pengembalian yang diinginkan adalah 50%. Hitunglah nilai
intrinsic saham.
Jawab:
Po = 1.000 + 1.000
+ 1.000
+ 1.000
+
(1 +0.2)1
(1 +0.2)2
(1 +0.2)3
(1 +0.2)4
1.000 (1 + 0.05)
57
Earning perusahaan
= 900.000.000
Jumlah lembar SB beredar
= 900.000 lembar
Harga per lembar saham
= 10.000
Ditanya : PER
Jawab : EPS
= Earning perusahaan
Jumlah Lembar SB Beredar
= 900.000.000
900.000
= 1.000 per lembar saham
PER = Harga per Lembar Saham
Earning per Lembar Saham
= 10.000
1.000
= 10 Kali
Kesimpulan : Untuk memperoleh Rp 1 dari earning perusahaan, maka investor harus
membayar Rp 10
Pendekatan Lain Untuk Penilaian Saham
1. Rasio harga pasar saham / nilai buku
Hubungan antara harga pasar saham dan nilai buku per lembar saham bisa juga
digunakan sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai suatu saham. Karena
secara teoritis, nilai pasar suatu saham haruslah mencerminkan nilai bukunya.
Rasio harga pasar saham terhadap nilai buku umumnya digunakan untuk menilai sahamsaham sektor perbankan, karena asset-aset bank biasanya memiliki nilai pasar dan nilai
buku yang relatif sama.
Idealnya harga pasar saham jika dibagi dengan nilai buku asetnya akan mendekati 1.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa perusahaan dalam kondisi stabil.
Apabila rasio harga pasar saham jika dibagi dengan nilai buku asetnya lebih besar dari
1, maka bank tersebut berada masa pertumbuhan.
58
Apabila rasio harga pasar saham jika dibagi dengan nilai buku asetnya lebih kecil dari
1, maka bank tersebut berada masa penurunan.
2. Rasio harga pasar saham / aliran kas
Pendekatan ini pada dasarnya merupakan pelengkap bagi pendekatan PER. Pendekatan ini
mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukannya earning perusahaan.
Hal ini disebabkan karena aliran kas perusahaan lebih relevan dibandingkan data earning
menurut laporan secara akuntansi. Disamping itu data aliran kas perusahaan bisa
memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi investor tentang perubahan nilai
saham yang akan terjadi.
3. Economic value added (EVA)
Economic value added (EVA) adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam
meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan. Secara sistematis, Economic
value added (EVA) suatu perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
EVA = Laba bersih operasi setelah dikurangi pajak Besarnya biaya modal operasi
dalam rupiah setelah dikurangi pajak.
EVA = [EBIT (1 Pajak)] [(Modal operasi) x (Persentase biaya modal setelah pajak)}
RETURN
o Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang
dilakukannya, serta imbalan atas komitmen dana dan waktu yang dikorbankan oleh
investor.
o Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk melakukan
investasi.
Sumber-sumber return investasi terdiri atas 2 komponen utama, yaitu yield dan
capital gain.
a. Yield adalah komponen return yang mencerminkan aliran kas dan pendapatan yang
diterima investor secara periodic dari suatu investasi.
Untuk investasi dalam bentuk obligasi, maka yield ditunjukan oleh pendapatan bunga
obligasi.
Sedangkan untuk investasi dalam bentuk saham, maka yield ditunjukan oleh deviden.
b. Capital gain adalah komponen return yang diperoleh dari selisih antara harga jual dan
harga beli surat-surat berharga.
Capital gain = Pt Pt-1
Pt
Keterangan:
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt-1 =
Harga saham periode sebelumnya
o Return total suatu investasi adalah jumlah yield dan capital gain
RT
= Deviden + Pt Pt-1
Pt
59