Anda di halaman 1dari 2

Ketika dalam suatu rapat seseorang mempresentasikan rencana lima tahun, eksekutif lainnya

cenderung memberi tanggapan seperti: Itu sangat menarik. Tapi, barangkali Anda bisa
memikirkannya dengan cara yang sedikit berbeda, begitu tutur Indra Nooyi, CEO PepsiCo.
Lain halnya dengan saya. Saya berkomentar langsung: Itu tidak masuk akal. Itu tidak akan
pernah terjadi. Ketika keluar dari ruang rapat, salah seorang eksekutif mendekati saya, tutur
Nooyi, dan berkata, Anda bisa mengatakan hal itu dengan cara yang agak berbeda. Sebagai
eksekutif yang tengah menanjak kariernya waktu peristiwa itu terjadi, Nooyi memikirkan nasihat
sejawatnya itu. Saya yakin, kata Nooyi lagi, mereka memikirkan hal yang sama, tetapi mereka
mengatakan hal itu dengan cara yang lebih gentle. Kepada Wall Street Journal Europe, Nooyi
mengatakan ia mengambil manfaat dari umpan balik konstruktif seperti itu. Saya seorang yang
jujur dan terus terang, begitu pengakuan Nooyi, perempuan keturunan India yang menempati
posisi puncak perusahaan multinasional itu. Seiring dengan peningkatan kariernya, ia menjadi
lebih piawai mengemas pendapatnya sehingga orang lainterutama bawahannyatidak seketika
patah semangat mendengar komentarnya. Nooyi tidak mengubah pikiran dan pendapatnya,
melainkan ia mengubah cara menyampaikan pikiran tersebut. Self-awarenesskesadaran akan
dirinya sendiriitulah salah satu butir dari kecerdasan emosional yang dimiliki oleh Indra Nooyi
dan patut dipunyai oleh pemimpin bisnis maupun pemimpin lainnya. Ketika menapaki hierarki
yang semakin tinggi menuju peran atau lingkungan baru, eksekutif akan mendapati bahwa
mereka perlu mengelola personalitas mereka dengan lebih cermat; apa kekuatan mereka dan
apa kelemahan mereka. Kekuatan mereka, seperti sikap yang terlampau berterus terang, bisa
menjadi kelemahan. Bagaimana pemimpin dapat mengenali dan mengelola kecondongan
psikologis mereka? Self-awareness menjadi bahan kajian ekstensif oleh Ginka Toegel dan JeanLouis Barsoux. Kedua guru besar perilaku organisasi di Laussanne, Swiss, mengkaji isu selfawareness karena ini merupakan kapabilitas terpenting bagi pemimpin untuk dapat
berkembangsebagaimana juga diakui oleh Indra Nooyi. Para eksekutif perlu mengetahui di
mana kecenderungan alamiah mereka berada, dan agar mereka bisa mendorong atau
mengerem kecenderungan itu. Self-awareness terkait dengan kemampuan seseorang dalam
memahami secara akurat kekuatan dan kelemahan mereka. Ini ada hubungannya dengan
pengendalian terhadap impuls serta toleransi terhadap stres. Jika Anda mudah meledak,
orang lain tidak akan mempersepsikan Anda sebagai orang yang sangat self-aware. Orang juga
bisa menilai self-awareness Anda dari bagaimana Anda menangani kesukaran dan situasi yang
menantang dan menekan. Jika Anda gelisah, orang lain bisa menafsirkan ini sebagai
kurangnya self-awareness pada diri Anda. Dari studi mereka,Toegel dan Barsoux juga
menemukan bahwa para pemimpin yang berhasil akan berlaku keras pada diri mereka. Mereka
berlatih terus-menerus mengendalikan impuls dan kemarahan merekasebab ini dapat berakibat
buruk pada pengambilan keputusan. Mereka berusaha memperkuat kemampuan bertahan
menghadapi situasi yang menekan, mengasah kemampuan kerjasama dengan orang lain tanpa
mengorbankan pendirian, sekaligus meningkatkan keteguhannya untuk bersikap tegas.
Kemampuan-kemampuan tersebut, yang terbukti membuahkan kinerja yang lebih baik di
berbagai lapangan, menegaskan kembali pentingnya kecerdasan emosional dalam
kepemimpinan. Seorang pemimpin yang memiliki self-awareness tinggi akan menyadari bila ia
memiliki kecenderungan untuk, umpamanya, ragu-ragu, gamang, dan berkompromi dalam
banyak hal. Karena itu, ia akan berusaha keras meningkatkan kualitas pribadinya untuk bisa
bersikap tegas dan teguh pendirian. Indra Nooyi telah mencontohkan hal sebaliknya; sikapnya
yang terlampau blak-blakan tidak menguntungkan perkembangan organisasi, dan karena itu ia
berusaha bersikap lebih gentle dalam menanggapi pandangan orang lain.

http://emsofyan.blogspot.co.id/2013/05/strategi-pepsico.html
http://nencyechy.blogspot.co.id/2010/10/kembali-ke-daftar-entri-sebelum.html
https://antoniusharmoko.wordpress.com/x-citing-inspiration/coca-cola-vs-pepsi/
http://satrioarismunandar6.blogspot.co.id/2014/03/indra-nooyi-memimpindengan-visi.html
http://indonesiana.tempo.co/read/2917/2012/06/10/desibelku/kanal/kanal.php
http://economy.okezone.com/read/2014/07/08/22/1010043/indra-k-nooyi-orangindia-yang-sukses-pimpin-perusahaan-amerika
http://www.kompasiana.com/deardogabe/coca-cola-dan-pepsi-challenge-yangmelegenda_54f93bfea333112b058b48ba
https://accountingreview07.wordpress.com/2010/01/12/belajar-bisnis-dari-pepsi2/
https://en.wikipedia.org/wiki/Indra_Nooyi

Anda mungkin juga menyukai