BAB I
LANDASAN FILSAFAT ILMU
A. Melalui proses diskusi dan penjelasan Dosen Pengampu Mata Kuliah maka saya
mendapatkan Tambahan Pengetahuan Baru yaitu :
Ilmu itu berasal dari dorongan ingin tahu manusia yg sangat besar untuk tahu sesuatu
yang menghasilkan pengetahuan yakni segala sesuatu yang diketahui manusia demi
kesadaran manusiawinya. Ilmu berasal dari bahasa arab yaitu alima ya`lamu, ilman yang
berarti mengetahui, memahamidan mengerti benar mengenai sesuatu. Dalam bahasa Inggris
disebut Science, dalam bahasa latin berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire
(mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan). Manusia
memiliki pengetahuan demi ingin tahunya yang tidak terbatas, pengetahuan diterima manusia
dengan atau tanpa menguji kebenarannya. Ilmu adalah kebenaran yang obyektif atau tahu
secara tepatapa sebabnya sesuatu demikian atau mengapa sesuatu demikian atau tahu sebabsebab sesuatu demikian dalam kesadaran manusia. Filsafat ialah hasil pemikiran dan
perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai keakar-akarnya. Filsafat membahas
sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan kebenaran filsafat adalah
kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya
relatif.
Manusia adalah makhluk yang senantiasa berpikir mengenai fenomena-fenomena yang
terjadi disekitarnya. Berpikir dapat melahirkan pengetahuan, manusia sebagai makhluk yang
berpikir yang diberikan oleh Sang Pencipta yang merupakan pembeda dengan makhluk lain
dari CiptaanNya. Hal ini yang menjadikan manusia diberi tugas sebagai khalifah di muka
bumi. Pada hakikatnya manusia selalu berpikir untuk menncari kebenaran. Dalam mencari
kebenaran hendaknya dapat memisahkan hal-hal yang berbau agama atau akidah dengan
ilmu. Hal-hal yang mengenai akidah adalah hal-hal yang menyangkut keyakinan karena
secara fenomena hal-hal tersebut sering terjadi akan tetapi tidak dapat dibuktikan, sedangkan
hal-hal yang bersifat ilmu dapat diuji kebenarannya melalui pembuktian yaitu pembuktian
ilmiah melalui metode ilmiah. Filsafat ilmu membudayakan akal pikiran manusia dalam
konteks berpikir ilmiah. Terdapat beberapa tingkatan pengetahuan yakni fakta, konsep, teori,
prinsip, hokum, dalil dan firman. Pemikiran manusia hanya mampu sampai tingkatan yang ke
6 pengetahuan aw3al sedangkan tingkatan firman adalah pengetahuan yang tidak mampu
dijangkau oleh akal pikiran manusia, sehingga manusia tidak boleh memaksakan untuk
menjangkaunya.
Hubungan Antara Filsafat dan Ilmu
Suatu ilmu baru muncul setelah terjadi pengkajian dalam filsafat. Filsafat merupakan
tempat berpijak bagi kegiatan pembentukan ilmu itu. Karena itu filsafat dikatakan sebagai
induk dari semua bidang ilmu. Pada taraf selanjutnya, ilmu menyatakan dirinya otonom, ia
bebas sama sekali dengan konsep-konsep dan norma-norma filsafat.
Dari uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa filsafat merupakan usaha sadar yang
dilakukan oleh manusia dengan cara yang bijkasana untuk mengitegrasikan pengetahuan,
pengalaman dalam memecahkan masalah-masalah dari yang sederhana sampai ke yang lebih
kompleks dengan sikap ilmiah.
Sikap ilmiah yang dimaksud seperti yang dikemukakkan oleh Harsojo dalam
Burhanuddin Salam (1984) sebagai berikut :
1) Obyektivitas, artinya berpikir sesuai dengan obyeknya, peristiwa, atau bendabenda yang ia sedang pelajari/selidiki,
2) Sikap relative; ilmu hanya berhubungan dengan dunia fenomena yang penuh
dengan perubahan, dan selalu mengalami perkembangan,
3) Sikap skeptif; memiliki pandangan yang ragu-ragu terhadap suatu ide. Olehnya itu
ilmuwan harus hati-hati dan teliti dalam mengambil suatu keputusan akhir, dalam
memberikan pernyataan dan penilaian ilmiah,
4) Kesabaran intelektual; dalam mempublikasikan hasilnya tidak tergesa-gesa
sehingga tidak menimbulkan kontroversi sebagai contoh tabung lemari es yang
beisi freon bahan yang tidak beracun, tidak korosif, tidak iritasi, dan tidak
terbakar dalam semua keadaan. Akan tetapi laporan laboratorium teknik ITB
melaporkan bahwa ledakan yang menghancurkan lima bangunan rumah dan
menewaskan enam orang berasal dari tabung Freon lemari es yang terbakar,
mendalam/fundamental
Kebenaran filsafat diterima kebenaranya berdasarkan akal sehat (common sense)
manusia
c. Kebenaran Ilmu
- Kebenaran ilmu bersifat nisbi dan sebagai hipotesis ilmiahselalu dpat diragukan dan
-
sebagai hipotesis ilmiah selalu dapat diragukan dan dapat diuji ulang kebenarannya.
Kebenaran ilmu diterima kebenarannya berdasarkan uji empirik atau secara uji
rasional
Ilmu berasal dari kata latin scientia yang berarti pengetahuan (knowledge).
Ilmu
dapt
didefinisikan
sebagai
proses
penyelidikan,
suatu
metode
Perbedaan
Filsafat
Induk ilmu
Cinta
akan
Filsafat ilmu
Hakikat/substansi
Pengetahuan
Berasal dari filsafat
Ilmu
Anak Filsafat
kajian
Sumber: rasionalisme,
proses penyelidikan
terhadap
kebijaksanaan/ke
empirisme,
arifan
diinderai
dan kritisme
dalam
bertindak
Kajian bersifat
Obyek
komprehensif,
Penyelidikan
segala
Mendeskripsikan
terbatas
obyek
masih
mendalam
Ruang lingkup
Menggunakan
dapat diinderai
menggunakan metode
kajian
metode
tertentu
fisik,
meliputi
metafisik,
eksisten
benda,
kajian
realism,
dan
teknik/sarana
sebagai
yang
untuk
mendapatkan
media
obyek
pertanyaan/permasalahan
bahkan
untuk memperoleh
ketuhanan
ilmu pengetahuan
tindakannya.
Filsafat tidak
yaitu
logystikon
(berfikir/rasional,
thymoeides
(Keberanian),
dan
epithymetikon (Keinginan).
b. Ibnu Khaldun (1332 1406). Manusia adalah hewan dengan kesanggupan berpikir,
kesanggupan ini merupakan sumber dari kesempurnaan dan puncak dari segala
kemulyaan dan ketinggian di atas makhluk-makhluk lain.
c. Ibnu Miskawaih. Menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai
kekuatan-kekuatan yaitu : 1) Al Quwwatul Aqliyah (kekuatan berfikir/akal), 2) Al
Quwwatul Godhbiyyah (Marah, 3) Al Quwwatu Syahwiyah (sahwat).
Dari beberapa uraian definisi manusia di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia itu
memiliki hal-hal sebagai berikut:
a. Manusia punya kemampuan untuk bertanya
b. Manusia punya kemampuan untuk berpengetahuan
c. Manusia punya kemauan bebas
d. Manusia bisa berprilaku sesuai norma (bermoral)
e. Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan berbudaya
f. Manusia punya kemampuan berfikir reflektif dalam totalitas dengan sadar diri
g. Manusia mempunyai keinginan untuk berupaya memenuhi kebutuhan baik jasmani
maupun rohani
h. Manusia adalah makhluk yang punya kemampuan untuk percaya pada Tuhan
Manusia mempunyai urutan dalam proses berfikirnya (Menurut John Dewey) yaitu:
a. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenai sifat, ataupun
dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
b. Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.
c. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesa, inferensi atau
teori.
d. Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan
mengumpulkan bukti-bukti (data).
berlaku, melainkan juga harus sesuai dengan kenyataan yang ada (Jujun S. Suriasumanti,
1987).
Hakekat pembelajaran IPA dewasa ini mencakup tiga aspek yaitu:
a. IPA sebagai Produk
IPA sebagai suatu produk keilmuan yang mencakup konsep, teori dan hukum
yang dikembangkan sebagai pemenuhan rasa ingin tahu manusia dan untuk keperluan
praktisnya.Dalam pengajaran IPA, aspek produk tampil dalam bentuk pokok bahasan
yang seringkali disajikan sebagai suatu pengetahuan atau teori yang sudah jadi tanpa
penjelasan bagaimana teori atau hukum itu diperoleh.
b. IPA sebagai Proses
Aspek kedua IPA adalah aspek proses, yaitu metode memperoleh pengetahuan.
Metode ini dikenal sebagai metode keilmuan yang saat ini merupakan hasil
perkembangan sebelumnya. Metode keilmuan memiliki kerangka dasar prosedur yang
dapat dijarkan dalam enam langkah : (1) sadar akan adanya masalah dan perumusan
masalah, (2) pengamatan dan pengumpulan data yang relevan, (3) penyusunan atau
klasifikasi data, (4) perumusan hipotesis, (5) deduksi dan hipotesis, (6) tes dan pengujian
kebenaran hipotesis. Dalam pengajaran IPA aspek proses ini muncul dalam bentuk
kegiatan belajar-mengajar. Ada tidaknya aspek proses dalam pengajaran tergantung pada
guru. Suatu teori yang tertulis dalam buku pelajaran dapat diajarkan begitu saja , namun
dapat pula diajarkan dengan membawa persoalan secara konkret dengan melakukan
berbagai aktivitas baik fisik maupun mental sampai akhirnya merumuskan kembali teori
yang sudah tertulis.
c. IPA sebagai Pemupuk Sikap
Pemupuk sikap adalah berbagai keyakinan, opini dan nilai-nilai yang harus
dipertahankan khususnya ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru
diantaranya tanggung jawab, rasa ingin tahu, disiplin, tekun, jujur dan terbuka terhadap
pendapat orang lain. Dawson (1995: 24-32) menyatakan sikap dapat diklasifikasi dalam
dua kelompok yaitu seperangkat sikap yang bila diikuti akan membantu proses
pemecahan masalah dan seperangkat sikap yang menekankan sikap tertentu terhadap IPA
sebagai suatu cara memandang dunia serta berguna bagi perkembangan karir di masa
depan.
Dalam pembelajaran IPA aspek pemupuk sikap merupakan hal yang penting, guru
secara
sadar
menunjukkan
dan
sikap
terus-menerus
pada
murid.
memperhatikan,
Sikap-sikap
mengarahkan,
yang
positif
menegur
dapat
dan
didukung
perkembangannya misalnya rasa tanggung jawab, bekerja sama, tekun, toleran, jujur,
tidak putus asa dan memiliki rasa percaya diri. Dari keseluruhan uraian di atas, jelas IPA
bukan hanya berisi rumus atau teori melainkan suatu proses dan sikap ilmiah untuk
mendapatkan konsep-konsep ilmiah tentang alam semesta.
Pengembangan Ilmu IPA
Pada saat kita berfikir tentang strategi pengembangan ilmu,akan muncul
pertanyaan dibenak kita, apakah ilmu itu bebas nilai atau tidak. Cara pandang yang
berbeda akan membawa implikasi yang berbeda pula dalam strategi ilmu yang
dipilih. Seringkali orang mengaitkan pilihan antara bebas atau tidak bebas nilai itu
dengan jenis ilmu yang dikembangkan.
Faktor
penghambat
pengembangan
ilmu
yang
lain
adalah
faktor
perkembangan menjadi ilmu yang lebih spesifik lagi dan sekaligus aplikatif dan
terasa manfaatnya.
2. Manfaat Pengetahuan Baru
Manfaat yang diperoleh setelah mempelajari Karakteristik Ilmu IPA dan Pendidikan IPA
yaitu:
a. Memberikan pemahaman bahwa Ilmu IPA merupakan salah satu bidang Ilmu yang
mengajarkan manusia untuk memanfaatkan segala sumber daya alam secara bijak untuk
mencapai kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.
b. Memberikan pemahaman bagaiman cara yang baik untuk mengajarkan ilmu IPA kepada
siswa.
c. Memahami bahwa Ilmu IPA tidak dapat dipisahkan dari teknologi karena keduanya saling
bergantung.
d. Memahami karakteristik IPA menyadarkan betapa pentingnya memiliki sikap dan moral
yang baik yang akan menjadi sikap ilmiah. Dengan membiasakan menerapkan sikap yang
ilmiahtersebut, maka akan menanamkan karakter yang baik padda setiap diri manusia.
3. Rencana Selanjutnya Terhadap Pendalaman Materi Pengetahuan Baru
Dengan memahami karakteristik Ilmu IPA dan Pendidikan IPA semakin membuka lebar cara
pandang terhadap pentingnya Ilmu IPA dan Pendidikan IPA itu sendiri. Ilmu IPA yang
merupakan ilmu yang mempelajari fenomena alam sekitar yang dapat diamati.Dengan
kemampuan mengamati dan berfikir yang dimiliki manusia, maka manusia berupaya
membangkitkan minat agar dapat meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang
alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tidak ada habis-habisnya.Dengan
tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu per satu, serta mengalirnya informasi yang
dihasilkan jangkauan sains makin luas dan lahirlah sifat terapannya yaitu teknologi. Ilmu IPA
dapat dipahami hasilnya yang berupa konsep, teori dan hukum oleh siswa tentunya
dibutuhkan metode atau cara yang baik pula dalam mengajarkan. Agar kelak manusia dapat
memahami Ilmu IPA tersebut layaknya para Ilmuwan yang memahami sesuatu, sehingga
pemahaman itu dapat tertanam dalam diri siswa. Dengan demikan akan lahir manusia yang
mampu memanfaatkan alam ini dengan bijak dengan menciptkan teknologi yang mampu
mempermudah dan mensejahterakan manusia dan makhluk lainnya. Memahami karakteristik
Ilmu IPA tentunya diperlukan pemahaman yang lebih pula terkait apa yang menjadi objek
Ilmu IPA itu sendiri.
IPA sebagai ilmu yang mempelajari alam dan semua gejala yang terdapat didalamnya
terbagi dalam beberapa cabang utama, ada delapan cabang utama ilmu pengetahuan alam
yaitu; Astronomi, Biologi, Ekologi, Fisika, Geologi, Geografi, Ilmu bumi, dan Kimia.Namun
dalam kajiannya ekologi masuk kelompok biologi dan geologi, geografi masuk dalam ilmu
bumi. Dimana semua cabang ilmu tersebut memiliki objek kajian masing-masing, yaitu:
a. Astronomi
Ilmu astronomi adalah ilmu tentang matahari, bulan, bintang, dan planet-planet
lainnya.Ilmu astronomi secara etimologi berarti ilmu bintang, yang melibatkan
pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya. Ilmu
astronomi mempelajari asal-usul , evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa
dilihat dari langit (dan diluar bumi), juga proses yang melibatkan mereka.
Ilmu astronomi mempelajari asal-usul , evolusi, sifat fisik dan kimiawi bendabenda yang bisa dilihat dari langit (dan diluar bumi), juga proses yang melibatkan
mereka. Astronomi terbagi dalam beberapa cabang yang dibedakan berdasarkan dua hal
yaitu:
Berdasarkan subyek atau masalah yang meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Astrometri
: Mempelajari posisi benda langit dan perubahan posisi mereka
Kosmologi: Mempelajari alam semesta secara keseluruhan serta evolusinya
Galaksi Fisika
: Mempelajari struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain
Ekstragalaksi
: Mempelajari benda, sebagiaan besar galaksi diluar galaksi kita
Ilmu planet
: Mempelajari planet dan tata surya
Pembentukan bintang
: Mempelajari kondisi dan proses yang menyebabkan
pembentukan bintang didalam awan gas, dan proses pembentukan itu sendiri.
7. Astrobiologi
: kajiannya tentang asal, evolusi, penyebaran, dan masa depan
kehidupan di alam semesta.
8. Astrokimia
: studi tentang unsur kimia yang ditemukan di luar angkasa,
umumnya dalam skala yang lebih besar dari tata surya, terutama di awan molekul,
berikut studi mengenai pembentukan, interaksi, serta kehancurannya.
Biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar. Karena begitu luasnya cakupan
biologi, maka dibuatlah cabang-cabang ilmu biologi. Cabang biologi terus bertambah
sesuai dengan perkembangan ilmu biologi itu sendiri, berikut adalah beberapa cabangcabang ilmu bilogi, antara lain:
1.
2.
3.
4.
14. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika
15. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati
berdasarkan ruang dan waktu
16. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk
sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu
biologi
17. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
18. Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
19. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
20. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu
lainnya, seperti liana dan semak
21. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
22. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk
hidup dan lingkungannya
23. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
24. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
25. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
26. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
27. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
28. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
29. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan,
mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
30. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
31. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
32. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
33. Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap
tubuh manusia
34. Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.
35. filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang
dikaitkan Dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
36. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
37. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang
mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
38. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat
serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
39. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
40. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat pada organisme
41. Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur
(kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum
pewarisan Mendel
42. Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi
genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
43. Genetika populasi , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada
ranah populasi
80. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
81. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
82. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
83. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan
dari ekspresi gen di dalam sel.
84. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
85. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
86. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku
87. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-par
88. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran
atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang
mekanik
89. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit
yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
90. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
91. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
92. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
93. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
94. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
95. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan
perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
96. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel,
jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
97. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang
merugikan bagi organisme hidup.
98. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk
transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
99. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria
dan wanita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
100. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
101. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan
102. Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau)
c. Fisika
Ilmu fisika adalah ilmu tentang zat dan energi (seperti cahaya, panas dan
bumi).Fisika mempelajarai gejala alam yang tidak hidup beserta interaksi dalam lingkup
ruang dan waktu.Para ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang
yang sangat beragam.Mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.Budaya penelitian
fisika berbeda dengan ilmu lainya karena adanya pemisahan dalam bidang teori dan
eksperimen.Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, namun
10. Ilmu Fisika Nuklir adalah ilmu yang mempelajari tentang inti atom, serta perubahanperubahan pada inti atom.
11. Fisika benda terkondensasi adalah bidang fisika yang berhadapan dengan sifat fisika
makroskopik benda. Material butiran adalah bahan atau material yang terdiri dari butiranbutiran bahan lain yang lebih kecil.
12. Biofisika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mengkaji aplikasi aneka
perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi.
Geofisika adalah bagian dari ilmu fisika yang mempelajari bumi menggunakan
kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi
(udara), geofisika bumi padat dan oseanografi(laut). Beberapa contoh kajian dari
geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempa bumi, ilmu tentang
gunung api (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamikayang mempelajari dinamika
pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam
pencarianhidrokarbon.
d. Ilmu bumi
Ilmu bumi (geografi) adalah pengetahuan untuk mengamati, menggolongkan dan
menganalisis perbedaan berbagai daerah pada permukaan bumi.Ilmu bumi (earth
science, geoscience) adalah suatu istilah untuk cabang-cabang ilmu yang mempelajari
bumi.Dalam melaksanakan kajiannya, ilmuwan dalam bidang ini menggunakan metode
ilmiah yaitu formulasi hipotesa melalui observasi dan pengumpulan data mengenai
fenomena alam yang dilanjutkan dengan pengujian hipotesa tersebut.Dalam ilmu bumi
peranan data sangat penting dalam membentuk dan menguji suatu hipotesa.
e. Ilmu kimia
Ilmu kimia adalah ilmu tentang susunan, unsur, dan ciri-ciri zat , serta reaksireaksi yang
mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta
perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang
ditemukan sehari-hari. Jangkauan kimia tidak hanya mempelajari materi non hayati,
tetapi juga materi hayati serta proses kimia yang terjadi dalam makhluk hidup itu sendiri
baik yang ada di dalam bumi dan di luar angkasa. Konsep dasar yang dipelajari dalam
ilmu kimia adalah atom, unsure, ion, senyawa, molekul, zat kimia, ikatan kimia, reaksi
kimia, kimia kuantuum, hukum kimia, dan industrikimia.
f. Ilmu Bumi
Ilmu bumi (geografi) adalah pengetahuan untuk mengamati, menggolongkan dan
menganalisis perbedaan berbagai daerah pada permukaan bumi. Ilmu bumi (earth
science, geoscience) adalah suatu istilah untuk cabang-cabang ilmu yang mempelajari
bumi.
Objek Kajian Ilmu Bumi
Dalam melaksanakan kajiannya, ilmuwan dalam bidang ini menggunakan metode
ilmiah yaitu formulasi hipotesa melalui observasi dan pengumpulan data mengenai
fenomena alam yang dilanjutkan dengan pengujian hipotesa tersebut. Dalam ilmu bumi
peranan data sangat penting dalam membentuk dan menguji suatu hipotesa.
Cabang-cabang ilmu bumi antara lain:
1. Geologi
sejarahnya.
2. Geofisika : mempelajari sifat-sifat fisis bumi, seperti bentuk bumi, reaksi terhadap
gaya, serta medan potensial bumi (medan magnet dan gravitasi)
3. Geodesi : mempelajari pergerakan bintang dan satelit bumi
4. Ilmu tanah : mempelajari lapisan terluar kulit bumi yang terlibat dalam proses
pembentukan tanah (pedosfer)
5. Glasiologi : mempelajari lapisan es dari bumi
6. Atmosfer : mempelajari lapisan udara antara permukaan bumi sampai lapisan
eksosfer
7. Aeronomi : adalah ilmu yang mengkaji wilayah atas atmosfer.
8. Oceanografi (hidrologi) : mempelajari bagian air dari bumi ( laut dan air tawar )
2. Manfaat Pengetahuan Baru
Manfaat yang diperoleh setelah mempelajari Objek Ilmu IPA dan Pendidikan IPA yaitu:
a. Memberikan kesadaran bahwa ternyata objek kajian Ilmu IPA itu sangat luas.
b. Memberikan dorongan untuk mengetahui lebih banyak lagi kajian-kajian ilmu
pengetahuan alam yang dapat dikaji.
c. Memberikan pemahaman bahwa setiap bidang ilmu memiliki objek kajian yang berbeda,
tetapi satu dan yang lain masih saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan
3. Rencana Selanjutnya Terhadap Pendalaman Materi Pengetahuan Baru
Mempelajarai objek ilmu IPA dan Pendidikan IPA memberikan pemahaman bahwa setiap
cabang Ilmu yang ada dalam Ilmu IPA memiliki objek kajian yang berbeda-beda.Namun
demikian setiap ilmu tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Memahami objek
IPA artinya pasti kemampuan untuk memahami cara mengkaji atau mempelajarinya akan
semakin mudah. Dengan memahami objek IPA, maka memberikan peluang kepada para
ilmuwan untuk mengembangkan kajian ilmu IPA itu sendiri serta menciptakan teknologiteknologi baru yang dapat membantu manusia untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi baik masalah yang diahadapi saat melakukan pengkajian maupun masalah yang
dihadapi langsung oleh manusia dalam kehidupan sehar-hari.Untuk itu, memahami metode
pengembangan Ilmu IPA sangat penting dipelajari kaitannya dengan objek ilmu IPA yang
telah dipahami.
priori tapi a posteriori yaitu metode yang berdasarkan hal-hal yang ada atau
terjadinya kemudian. Aliran ini yakin bahwa manusia tidak punya innate ideas ( ideide bawaan). Aliran ini dipelopori oleh Francis Bacon, kemudian Thomas Hobbes
dan David Hume.Bacon dengan metode eksperimennya, manusia melalui
pengalaman dapat mengetahui benda- benda dan hukum-hukum relasi antara bendabenda.
Metode ilmiah mencoba menggabungkan berpikir deduktif dengan berpikir
induktif dalam membangun pengetahuannya.Argumentasi rasional meski didasarkan pada
premis ilmiah yang teruji kebenarannya mungkin saja terjadi kesalahan dalam
penyusunan argumentasi, sehingga untuk menghindari kesalahan tersebut perlu
dipergunakan metode induktif yang didasarkan pada kebenaran korespondensi.
Metode ilmiah merupakan gabungan metode deduktif dan induktif yang mana
deduktif (rasionalisme ) memberikan kerangka pemikiran yang logis , sedangkan metode
induktif ( empirisme)memberikan kerangka pembuktian atau kerangka pengujian untuk
memastikan suatu kebenaran. Kerangka pemikiran demikian disebut dengan deductohypothetico-verifikatif,
dengan
langkah-langkahnya
yaitu;
Perumusan
masalah,
menjadikan manusia sebagai pusat analisis filsafat, maka corak filsafat zaman ini lazim
disebut antroposentris. Filsafat Barat modern dengan demikian memiliki corak yang
berbeda dengan filsafat Abad Pertengahan. Letak perbedaan itu terutama pada otoritas
kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan. Jika pada Abad Pertengahan otoritas kekuasaan
mutlak dipegang oleh Gereja dengan dogma-dogmanya, maka pada zaman Modern
otoritas kekuasaan itu terletak pada kemampuan akal manusia itu sendiri. Manusia pada
zaman modern tidak mau diikat oleh kekuasaan manapun, kecuali oleh kekuasaan yang
ada pada dirinya sendiri yaitu akal. Kekuasaan yang mengikat itu adalah agama dengan
gerejanya serta Raja dengan kekuasaan politiknya yang bersifat absolut.
Keempat,
adalah Abad Kontemporer dengan ciri pokok pemikiran logosentris, artinya teks menjadi
tema sentral diskursus filsafat
Filosof pertama yang mengkaji tentang asal usul alam di Zaman Yunani
Kuno adalah Thales (624-546 SM). Ia mengatakan bahwa asal alam adalah air karena
unsur terpenting bagi setiap makhluk hidup adalah air. Air dapat berubah menjadi gas
seperti uap dan benda padat seperti es, dan bumi ini juga berada di atas air. Selain
Thales, terdapat pula beberapa ahli filsuf yang lain diantaranya adalah Heracleitos,
Permenides, Plato dan lain-lain. Puncak keemasaan pada masa Yunani Kuno dicapai
pada masa Sokrates dan Aristoteles.
Zaman pertengahan dieropa adalah zaman keemasan bagi kekristenan. Abad
pertengahan dibahas sebagai zaman yang khas, karena dalam abad-abad itu
perkembangan alam pikiran eropa sangat terkendala oleh keharusan untuk disesuaikan
dengan ajaran agama. Filosof yunani yang berpengaruh pada abad pertengahan ini
adalah Plato dan Aristoteles, Plato menampakan pengaruhnya kepada Agustinus
sedangkan Aristoteles kepada Thomas Aquinas. Adapun perkembangan filsafat pada
masa ini dibagi menjadi dua zaman yaitu : zaman patrisitik dan zaman skolastik.
Pada zaman modern, perkembangan filsafat mulai ditandai dengan munculnya
berbagai pemikiran-pemikiran yaitu rasionalisme, empirisme, dan kritisme.
Aliran
rasionalisme di pimpin oleh Rene Descartes dan aliran empirisme dipimpin oleh David
Hume. Sedangkan alira kritisme dipimpin oleh Imannuel Kant. Berlanjut pada abad 1819 M.
Pada abad ini banyak bermunculan aliran-aliran baru dalam filsafat antara
laian: positivisme, marxisme, eksistensialisme, pragmatisme, neokantianisme, neotomisme fenomenologi, Hedonisme dan Capitalism. Tokoh-tokoh filsafatyang terlahir di
zaman ini antara lain: A. Comte, William James, Cl. Lvi-Strauss, J. Lacan dan M.
Faoucault dan lain-lain.
Bagi era manusia dewasa (modern) ini pengetahuan hanya mungkin dengan
menerapkan metode-metode positif ilmiah, artinya setiap pemikiran hanya benar secara
ilmiah bilamana dapat diuji dan dibuktikan dengan pengukuran-pengukuran yang jelas
dan pasti sebagaimana berat, luas dan isi suatu benda.
Pada periode ini juga muncul aliran Pragmatisme. Pragmatisme berasal dari
kata pragma yang artinya guna.
adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat-akibat yang
bermanfaat secara praktis. Tokohnya William James (1842-1910) lahir di New York,
permasalahan
yang
dihadapi
masyarakat
di
bidang
teknologi.Metode
pengembangan ilmu IPA yang ilmiah juga terterapkan dalam pendidikan IPA.Setelah
mempelajari metode pengembangan ilmu IPA dan pendidikan IPA, langkah selanjutnya yang
penting untuk dipahami adalah bagaimana metode pengembangan tersebut dapat
terealisasikan.Ilmu IPA dan pendidikan IPA dapat berkembang dengan pesat dan terkendali,
jika didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, serta tenaga professional di
bidangnya. Tenaga profesi tersebut dapat tercipta melalui proses pendidikan yang baik,
olehnya itu dibutuhkan sebuah system pendidikan yang mampu melahirkan generasi
professional yang nantinya dapat membantu mengembangkan ilmu IPA dan pendidikan IPA
itu sendiri.
dalam proses belajar mengajar IPA guru tidak menggunakan alat peraga, maka sulit bagi
siswa untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang disampaikan guru sehingga
berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini
mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Tiap-tiap benda
yang dapat menjelaskan suatu ide, prinsip, gejala atau hukum alam, dapat disebut alat
peraga.Fungsi dari alat peraga ialah memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat
atau sukar dilihat, hingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau
meningkatkan persepsi seseorang.Alat peraga dalam mengajar memegang peranan
penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif.
b. Sarana dalam Ilmu IPA dan Pendidikan IPA
Sarana pendidikan adalah semua keperluan yang secara langsung dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur,
efektif dan efesien, seperti bangunan, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media
pengajaran.Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah keperluan
yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran,
seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi dimanfaatkan
secaralangsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran
biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut
merupakan sarana pendidikan.
c. Fungsi Jenis dan Sifat Sarana
Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis atau
sifatnya, yaitu: Pertama, ditinjau dari fungsinya terhadap PBM. Sarana dan prasarana
pendidikan ada yang berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan
dan ada yang berfungsi langsung (kehadirannya sangat menentukan) terhadap PBM.
prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan),
termasuk dalam prasarana pendidikan ini adalah tanah, halaman, pagar, tanaman,
bangunan sekolah, jaringan jalan, air, letrik, telepon, serta perabot/mobiler. Sedangkan
sarana pendidikan berfungsi langsung (kehadirannya sangat menentukan) terhadap PBM,
seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media pendidikan.
Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses
belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor sekolah merupakan sarana pendidikan yang
secara tidak langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan bila tinjau dari fungsi dan peranannya dalam proses belajar mengajar,
maka sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi: Pertama, Alat pelajaran. Alat pelajaran
adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar. Alat ini
mungkin berwujud buku tulis, gambar-gambar, alat-alat tulis-menulis lain seperti kapur,
penghapusan dan papan tulis maupun alat-alat praktek, semuanya termasuk ke dalam
lingkup alat pelajaran.
Kedua, Alat peraga. Alat peraga mempunyai arti yang luas. Alat peraga adalah
semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda ataupun perbuatan
dari yang tingkatannya paling konkrit sampai ke yang paling abstrak yang dapat
mempermudah pemberian pengertian (penyampaian konsep) kepada murid. Di samping
itu,
alat
peraga
sangatlah
penting
bagi
pengajar
untuk
mewujudkan
atau
alat
dan
sarana
prasarana
yang
mendukung,
sehingga
dengan
berkembangnya ilmu IPA maka akan tercipta alat teknologi yang nantinya akan
menunjang pengembangan Ilmu IPA dan Pendidikan IPA itu sendiri.
e. Menjadi bahan motivasi kepada siswa untuk dapat memfaatkan atau mencipta alat
dengan memahami IPA maka dapat menciptakan teknologi baru sesuai dengan ilmu yang
diperolehnya.
3. Rencana Selanjutnya Terhadap Pendalaman Materi Pengetahuan Baru
Setelah memahami alat/sarana dan prasaran pengembangan Ilmu IPA dan Pendidikan
IPA, memberikan pemahaman bagaimana menciptakan proses belajar mengajar yang baik,
menyenangkan, dan menarik dengan menggunakan alat dan sarana yang tepat dalam
membelajarkan materi IPA. Dengan demikian, alat/sarana dan prsarana akan menunjang
pendidikan IPA yang selanjutnya berdampak pada pengembangan ilmu IPA, sehingga dengan
adanya alat/sarana dan prasarana yang memadai dalam pengembangan ilmu IPA maka ilmu
semakin berkembang, selanjutnya ilmu tersebut akan diterapkan atau diajarkan kepada siswa.
Oleh karena itu sangatlah penting memahami hakikat imu IPA dan pendidikan IPA itu sendiri.
Untuk memahami hakikat ilmu IPA dan pendidikan IPA, diperlukan pendalaman materi
terkait aspek filsafat itu sendiri. Dimana beberapa aspek filsafat yaitu aspek ontology, aspek
epistemology dan aspek aksiologi. Dengan memahami ketiga aspek tersebut, maka
pengembangan ilmu IPA dapat dikembangkan dengan tepat.Seperti yang diketahui bahwa
IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian
proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Oleh
karena itu seorang peneliti harus mengetahui sesuatu yang menjadi objek kajiannya adalah
benar adanya (ontology), selanjutnya dari sesuatu yang ada tersebut dibutuhkan pengetahuan
terkait metode atau cara yang digunakan dalam memperoleh pengetahuan dari objek
kajiannya (epistemology) selanjutnya dari kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan
metode ilmiah dan hasilnya dapat dibuktikan, maka akan mengahasilkan ilmu (IPA). Ilmu
yang telah diperoleh harus mempunyai nilai manfaat bagi manusia dan makhluk lain
(aksiologi). Hal ini menunjukkan bahwa dalam mempelajari objek ilmu IPA maka tidak dapat
dipisahkan antara kajian ontology, epistemology dan aksiologinya harus menjadi satu
kesatuan yang utuh.
e. Secara aksiologis ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia
dengan jalan meningkatkan taraf hidupnya dan dengan memperhatikan kodrat manusia,
martabat manusia, dan keseimbangan / kelestarian alam. Upaya ilmiah ini dilakukan
dengan penggunaan dan pemanfaatan pengetahuan ilmiah secara komunal universal.
Secara aksiologis ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kebaikan manusia
dengan jalan meningkatkan taraf hidupnya dan dengan memperhatikan kodrat manusia,
martabat manusia, dan keseimbangan/kelestarian alam. Upaya ilmiah ini dilakukan
dengan penggunaan dan pemanfaatan pengetahuan ilmiah dengan didasarkan pada etika
keilmuan.
1.
Aspek Ontologi
Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu
yang ada. Menurut Amsal Bahtiar (2006) Dari aliran ini muncul empat macam aliran
filsafat, yaitu : (1) aliran Materialisme; (2) aliran Idealisme; (3) aliran Dualisme; (4)
aliran Agnotisisme.
Ontologi merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang
paling kuno.Awal mula alam pikiran Yunani telah menunjukan munculnya perenungan di
bidang ontologi.Dalam persolan ontologi orang menghadapi persoalan bagaimanakah kita
menerangkan hakikat dari segala yang ada ini?Pertama kali orang dihadapkan pada
adanya dua macam kenyataan.Yang pertama, kenyataan yang berupa materi (kebenaran)
dan kedua, kenyataan yang berupa rohani (kejiwaan).Pembicaraan tentang hakikat
sangatlah luas sekali, yaitu segala yang ada dan yang mungkin adalah realitas; realita
adalah ke-real-an, riil artinya kenyataan yang sebenarnya.Jadi hakikat adalah kenyataan
sebenarnya sesuatu, bukan kenyataan sementara atau keadaan yang menipu, juga bukan
kenyataan yang berubah.Jadi ontologi adalah aspek yang membicarakan atau pengkajian
terhadap sesuatu yang ada. Dalam kerangka tradisional ontologi dianggap sebagai teori
mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakaiannya akhirakhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada. istilah ontologi
pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada tahun 1636 M. Untuk menamai
teori tentang hakikat yang ada yang bersifat metafisis. Dalam perkembangannya
Christian Wolff (1679-1754 M) membagi metafisika menjadi dua, yaitu metafisika umum
dan metafisika khusus. Metrafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontologi.
Dengan demikian, metafisika umum atau ontologi adalah cabang filsafat yang
membicarakan prinsip paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang
ada.Sedang metafisika khusus masih dibagi lagi menjadi kosmologi, psikologi, dan
teologi.Kosmologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang alam
semesta.Psikologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang jiwa
manusia.Teologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan Tuhan.
Ontologi Ilmu dalam berpikir untuk mengetahui apa yang ingin diketahui manusia
atau apa hakikat kenyataan itu sebanar-benarnya. Ontologi tidak berpotensi untuk
mendapatkan pengetahuan yg bersifat mutlak.Pengetahuan itu menjadi dasar dalam
berpikir untuk membuat generalisasi sebagai kesimpulan ilmiah yang sifatnya
relatif.Ontologi Ilmu yang mempertanyakan apa yang ingin diketaui manusia itu sebagai
kebenaran ilmu adalah pilihan bebas untuk terus berpikir dan/atau menyelidiki, yang
memungkinkannya untuk memperbaiki, menyempurnakan atau menolak dan menggurkan
2.
kebenaran ilmu sebelumnya, karena ada pemikiran atau bukti-bukti ilmiah baru.
Aspek Epistemologi
Epistemologi berasal dari kata Yunani, episteme dan logos.Episteme biasa
diartikan pengetahuan atau kebenaran, dan logos diartikan pikiran, kata atau
teori.Epistemologi secara teori dapat diartikan teori pengetahuan yang benar dan
lazimnya hanya disebut teori pengetahuan yang dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan
istilah Theory of knowledge.
Epistemologi adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari hakikat dan
lingkup pengetahuan, pengandaian-pengadaian, dan dasar-dasarnya serta pertanggung
jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.Jadi Epistemologi adalah
pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan.
Epistemologi membahas pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana proses yang
memungkinkan diperolehnya suatu pengetahuan? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa
yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Lalu benar itu
sendiri apa? Kriterianya apa saja? Sehingga Epistemologi dapat didefinisikan sebagai
cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya
(validitasnya) pengetahuan.
Metode keilmuan dalam membahas obyeknya harus menghasilkan ilmu yang
obyektif yakni yang mampu memberikan makna pada obyeknya sesuai dengan keadaan
sebenarnya dari obyek tersebut. Dengan kata lain kebenaran makna sesuai obyeknya
disebut obyektivitas atau Ilmu yang obyektif. Metode keilmuan mencari makna yang
Aspek Aksiologi
Menurut bahasa Yunani, aksiologi berasal dari kata axios artinya nilai dan logos
artinya teori atau ilmu.Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1995:19) aksiologi adalah
kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya
etika. Menurut Encyclopedia of Philosophy (dalam Amsal, 2012:164) dijelaskan
aksiologi disamakan dengan value and valuation:
1) Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak, Dalam pengertian yang lebih sempit
seperti baik, menarik dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas
mencakup sebagai tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran dan kesucian.
2) Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau
nilai-nilai. Ia sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti
nilainya atau nilai dia.
3) Nilai juga dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai atau
dinilai.
Aksiologi merupakan suatu kajian tentang nilai-nilai yang terkandung dalam prilaku
berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.Teori tentang nilai yang dalam filsafat
mengacu pada masalah etika dan estetika.
2. Manfaat Pengetahuan Baru
Manfaat yang diperoleh setelah mempelajari aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi
yaitu:
a. Memahami bagaimana segala sesuatu yang dicipatakan dimuka bumi ini memiliki
manfaat bagi kehidupan baik bagi manusia maupun makhluk lain.
b. Memahami bagaiman cara memulai memperoleh ilmu dan pengetahuan.
c. Memberikan kesadaran betapa pentingnya memahami keberadaan sesuatu yang ada
dimuka bumi ini dan hubungannya dengan manusia, kemudian mengetahui bagaimana
memperoleh pengetahuan daris setiap objek yang ada, memahami bahwa keberadannya
memang sebuah kebenaran. Selanjutnya dari pemahaman yang diperoleh pengetahuan
dan ilmu tersebut, manusia menjadi tau apa manfaat yang diperolehnya atau nilai apa
yang dapat ditanamakan pada diri manusia dengan pengetahuan dan ilmu yang diperoleh
tersebut.
3. Rencana selanjutnya terhadap pendalaman materi pengetahuan baru
Dengan memahami aspek ontology, aspek epistemology dan aspek aksiologi, maka
semakin memperkuat keyakinan bahwa untuk memperoleh pengetahuan dan ilmu dibutuhkan
kesadaran akan adanya sesuatu (objek kajian), kemudian dibutuhkan kemampuan berfikir
yang jernih untuk memahami sesuatu tersebut, yang selanjutnya dengan memperoleh
pemahaman atau pengetahuan dari sesuatu tersebut, maka manusia menjadi tahu apa manfaat
sesuatu itu bagi kehidupan. Selain itu kita dapat mengetahi runtutan kebenaran suatu ilmu
dan ilmu pengetahuan.