Anda di halaman 1dari 2

Kiat Menjaga Kesehatan Balita

Dengan fisik prima dan daya tahan tubuh maksimal bikin kuman penyakit enggan
mendekati balita. Caranya agar anak tak mudah sakit sebenarnya tidak sulit. Simak
6 kiat menjaga kesehatan balita.
Jangan abaikan makan. Idealnya, batita mendapat asupan zat gizi seimbang agar
mempunyai daya tahan tubuh yang cukup untuk menangkal penyakit. Hal ini bisa
diperolehnya bila makanan mengandung ketiga golongan bahan makanan, yakni zat
tenaga (karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein) dan zat pengatur (vitamin
dan mineral). Komposisinya pun sebaiknya 50-70% karbohidrat, 20-30% lemak dan
10-15% protein.
Susahnya, banyak juga balita yang picky eater, atau hanya suka makanan tertentu.
Jangan khawatir, Anda bisa kok menyiasati balita yang suka pilih-pilih makanan.
Kalau balita hanya suka mi, masukkan daging ayam, sayur sawi, timun, udang ke
dalamnya, atau bentuk makanannya dalam bentuk yang menarik, seperti dibentuk
seperti wajah orang. Pokoknya, buat balita seolah-olah tetap mengonsumsi
makanan kegemarannya.
Minum, pelepas dahaga. Selain makanan, jangan dilupakan asupan cairan buat
batita. Sumber cairan penting adalah susu, jus buah dan air putih. Untuk susu,
pilihlah yang sesuai usianya. Agar balita tidak keburu kenyang, berikan susu setelah
balita makan. Setiap habis makan, berikan balita air putih dan sebagai selingan.
Demikian juga jus, dapat diberikan sebagai selingan (snack) pada pagi dan sore
hari. Ukuran pemberian per hari kira-kira susu sebanyak 2-3 gelas (@200 mililiter),
jus buah (120 mililiter), dan air 2-3 gelas.
Bersih di sana, bersih di sini. Fisik prima tak hanya datang dari makanan.
Kebersihan diri juga harus dijaga. Balita usia 2-3 tahun umumnya sudah bisa
mencontoh orang lain. Untuk itu, biasakanlah batita untuk:
Mandi, sebaiknya 2 kali sehari. Biasakan balita untuk menyabuni seluruh tubuh,
termasuk lipatan-lipatan tubuh. Selesai mandi, keringkanlah tubuhnya.
Gosok gigi, jumlah gigi batita sudah mulai banyak, jadi gunakan sikat gigi untuk
membersihkan gigi. Jika batita sudah bisa berkumur, Anda boleh memberinya pasta
gigi. Supaya batita mau sikat gigi, ajak ia sikat gigi bersama, batita biasanya
senang meniru tingkah orangtuanya!
Cuci tangan. Ajari balita untuk cuci tangan dengan sabun setiap kali mau makan,
sehabis makan, sehabis main di luar dan sehabis buang air.

Cuci kaki. Biasakan batita mencuci kakinya setiap kali mau naik ke tempat tidur,
sehabis bermain dan sehabis bepergian.
Ayo bergerak! Tak usah pusing kalau melihat balita aktif bergerak. Berlari,
memanjat, dan sebagainya. Yang penting, Anda jangan lengah mengawasinya agar
tidak terjadi hal yang membahayakan seperti tersengat listrik atau jatuh dari
tangga.
Setiap hari, anak sebaiknya bergerak minimal 1 jam (jumlah akumulatif). Tapi,
jangan berlebihan pula, misalnya sampai lebih dari 2 jam per hari. Bentuk
aktivitasnya dapat bermacam-macam, misalnya berlari, bermain bola bersama
orangtua, berayun-ayun, atau bergoyang-goyang mengikuti irama lagu. Manfaat
yang bisa dipetik bagi kesehatan tubuh balita, antara lain:
Aliran darah menjadi lancar.
Membuat daya tahan tubuh lebih baik.
Mengurangi risiko kegemukan dan metabolisme tubuh jadi oke.
Istirahat. Balita yang memiliki gangguan tidur, dikhawatirkan proses pengeluaran
hormonnya terganggu. Akibatnya, terjadi gangguan pertumbuhan, misalnya
mengganggu pembentukan sistim kekebalan tubuh balita, proses belajar dan daya
ingat.
Untuk itu, biasakanlah balita tidur siang sekitar 1-2 jam. Misalnya, setelah makan
siang. Kalau Anda ibu bekerja, minta bantuan pengasuh. Total dalam sehari, balita
membutuhkan 12-14 jam waktu tidur.
Imunisasi ulangan. Sudah melakukan imunisasi ulangan? Setelah balita merayakan
ulang tahunnya yang pertama, ingat bahwa sudah waktunya kembali untuk
melengkapi imunisasi seperti imunisasi influenza, campak-gondongan-rubella dan
cacar air.
Pada balita usia 15 18 bulan, ada ulangan ke-4 imunisasi wajib polio dan DTP dan
imunisasi yang dianjurkan, yaitu Hib dan Pneumokokus (PVC). Pada usia 2 tahun,
balita dapat diberikan imunisasi Hepatitis A dan Thyphus. Tujuan imunisasi adalah
agar zat kekebalan tubuh balita terbentuk, sehingga risikonya mengalami penyakit
yang bersangkutan lebih kecil.
Biaya imunisasi mahal? Bisa jadi. Tapi jika balita jatuh sakit, biaya pengobatan dan
perawatannya mungkin akan jauh lebih mahal dibanding biaya imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai