Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Kesehatan adalah hak asasi manusia yang fundamental, investasi dan


sekaligus merupakan kewajiban setiap individu. Kewajiban dalam menjaga tubuh
agar selalu tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Berbagai
macam penyakit ini berawal dari lingkungan yang kotor dan pola hidup
masyarakat yang tidak bersih. Banyaknya warga masyarakat yang kurang peduli
terhadap kebersihan lingkungan di sekitar mereka dapat membahayakan bagi
kesehatan masyarakat sekitar. Perilaku hidup bersih masyarakat yang kurang
terjaga bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Seperti diare, gangguan
pernapasan, bahkan yang sedang marak terjadi akhir-akhir ini adalah demam
berdarah (Depkes RI,2004).
Munculnya berbagai penyakit ini banyak terjadi pada masyarakat pedesaan
di Desa Ketewel,Gianyar diakibatkan kurangnya kepedulian terhadap kebersihan
lingkungan. Hal inilah yang mengakibatkan masyarakat di Desa Ketewel mudah
terserang berbagai penyakit. Masih banyak dari masyarakat yang kesadarannya
sangatlah kurang contohnya masalah utama yang menyebabkan berbagai penyakit
adalah masalah limbah peternakan lele. Selain itu juga masalah membuang
sampah sembarangan, tidak menguras bak mandi mereka, tidak memperhatikan
kebersihan kandang hewan peliharaan. Kehidupan lingkungan masyarakat yang
seperti itu sudah menjadi kebiasaan setiap harinya yang seringkali melupakan hal
kecil yang dapat menimbulkan banyak masalah. sikap adalah suatu pola perilaku
atau tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri
dalam situasi sosial. Disimpulkan bahwa semakin kurang sikap seseorang atau
masyarakat terhadap penanggulangan dan pencegahan penyakit maka akan
semakin besar kemungkinan timbulnya penyakit (Azwar,2003).
Masalah mengenai kebersihan lingkungan semakin tahun semakin
meningkat. Pemerintah menyadari bahwa upaya dalam menanggulangi masalah
tersebut tidaklah mudah, diperlukan campur tangan dari semua pihak terutama
masyarakat sekitar. Maka dari itu pemberian penyuluhan atau pemberian
sosialisasi adalah salah satu jalan untuk menanamkan kesadaran bahwa lingkungn
yang bersih berpengaruh terhadap kesehatan. Menurut WHO Perlu dipahami,
penyuluhan bukanlah semata -mata sebagai forum penyampaian hal-hal yang
boleh atau tidak boleh dilakukan masyarakat. Sebaiknya masyarakat dibekali
pengetahuan dan ketrampilan tentang cara-cara pengendalian vektor yang

memungkinkan mereka menentukan pilihan terbaik segala hal yang berkaitan


dengan masalah kesehatan secara individu maupun secara kolektif (Novian
Irawati, 2008 ).
Kebersihan pangkal kesehatan, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan
slogan tersebut. Slogan tersebut menganjurkan kita agar selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan supaya sehat. Membiasakan hidup
sehat tidak hanya mengenai kesehatan pribadi tetapi juga kesehatan lingkungan.
Dengan meningkatnya kesehatan lingkungan, diharapkan juga dapat
meningkatkan kesehatan pribadi, karena banyak sekali manfaat hidup sehat.
Melihat latar belakang masalah tersebut, muncul kepedulian kami terhadap
warga masyarakat untuk mengadakan sosialisasi pola hidup bersih demi
kesejahteraan masyarakat dan menciptakan generasi masyarakat yang peduli akan
kesehatan. Hal itu kami lakukan agar warga masyarakat lebih peduli terhadap pola
hidupnya, dan agar mengurangi berbagai panyakit yang mungkin saja dapat
ditimbulkan akibat pola hidup yang tidak sehat. Khususnya mengenai masalah
penanganan sampah, di Desa Ketewel masalah sampah sudah ditangani oleh
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Ketewel, dengan cara melakukan bank
sampah. Bank Sampah merupakan program jual beli sampah plastik yang
dilakukan antara Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Ketewel dengan
masyarakat setempat, tetapi program tersebut belum terealisasikan dengan
maksimal. Kami berencana mensosialisasikan pentingnya dampak sampah
terhadap masalah kesehatan masyarakat, serta mengadakan pembelian bak
sampah, agar warga dapat mengatasi masalah sampah yang ada, serta
penggolongan sampah sesuai dengan jenisnya. Agar nantinya sampah-sampah itu
bisa dimanfaatkan, diolah kembali dan dijual sehingga meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menjadikan pola hidup bersih bagi masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah diuraikan dalam latar
belakang diatas ,maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana memberikan pemahaman terhadap masyarakat Desa Ketewel
tentang pentingnya pola hidup bersih
guna menjaga kesehatan
masyarakat sehingga bisa di terapkan oleh masyarakat di Desa KetewelGianyar?
1.2.2 Bagaimana cara mengatasi permasalan limbah ternak, sampah yang ada
di Desa Ketewel dan bagaimana memanfaatkannya kembali sehingga
berguna bagi masyarakat?

1.3.

Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk :


1.3.1. Untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat Desa Ketewel,
Kecamatan Sukawat, Kabupaten Gianyar tentang pentingnya pola hidup
bersih guna menjaga kesehatan masyarakat sehingga bisa di terapkan oleh
masyarakat di Desa Ketewel- Gianyar.
1.3.2. Untuk memberikan penyuluhan dan solusi mengenai bahanyanya limbah
ternak,
dan sampah yang ada di Desa Ketewel dan bagaimana
memanfaatkannya kembali sehingga berguna bagi masyarakat.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah menanamkan kesadaran
dari warga masyarakat tentang pola hidup bersih yang harus diterapkan dalam
masyarakat demi menciptakan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan
generasi masyarakat yang peduli kesehatan, serta mengurangi resiko terhadap
timbulnya berbagai macam penyakit.
1.5 Kegunaan Program
1.5.1. Memberikan pemahaman terhadap masyarakat Desa Ketewel, Kecamatan
Sukawat, Kabupaten Gianyar tentang pentingnya pola hidup bersih guna
menjaga kesehatan masyarakat sehingga bisa di terapkan oleh masyarakat
di Desa Ketewel- Gianyar.
1.5.2. Memberikan penyuluhan dan solusi mengenai bahanyanya limbah ternak,
dan sampah yang ada di Desa Ketewel dan bagaimana memanfaatkannya
kembali sehingga berguna bagi masyarakat

BAB II
Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Desa Ketewel berada di bawah wilayah Kecamatan Sukawati Kabupaten


Gianyar. Secara geografis, Desa Ketewel memiliki wilayah perbatasan dengan
Kota Denpasar sebelah barat dan Desa Ketewel terletak di wilayah pesisir pantai
Desa Ketewel merupakan daerah pedesaan yang mayoritas penduduknya
berprofesi sebagai nelayan dan bertani. Daerah kondisi dekat pantai menyebabkan
penduduk Desa Ketewel memiliki profesi sebagai nelayan, tetapi itu tidak bisa di
andalkan terus menerus, karena nelayan bisa melaut apabila cuaca yang
mendukung, maka dari itu sebagaian besar penduduk Desa Ketewel juga
memiliki profesi tambahan sebagai petani skaligus peternak. Mereka
mengembangkan pertanian mereka seperti menanam padi, kacangan-kacangan,
melon,semangka. Dan untuk saat ini peternakan di desa Ketewel sedang gencargencarnya berternak bebek dan lele, dan wargapun mengakuinya hasilnya sangat
memuaskan (Laporan Desa, 2016)
Tapi sangat disayangkan kesadaran masyarakat akan kebersihan kandang
ternak masih sangat minim. Sehingga hal itu dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit salah satunya itu adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penyakit DBD adalah penyakit infeksi oleh virus Dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti, dengan ciri demam tinggi mendadak disertai
manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan renjatan (shock) dan
kematian (Ditjen PPM&PL, 2005).
Terlaksananya usulan program ini bermaksud memberikan penyuluhan
tentang pentingnya pola hidup sehat serta pengadaan bak-bak sampah di beberapa
titik tempat strategis sehingga mampu mengurangi penyebaran penyakit,terutama
demam berdarah yang sedang maraknya saat ini, sesuai dengan target pelaksanaan
program kegiatan.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan yang akan dilaksanakan merupakan sebuah rangkaian


tahapan yang disusun secara sistematis, diantaranya :

1.

Persiapan Sarana dan Prasarana


1
2
3

2.

Membentuk kerja sama dengan aparat desa Ketewel -Gianyar.


Penyampaian tujuan sosialisasi.
Menyiapkan materi .

Sosialisasi
1

2
3

Sosialisasi kepada masyarakat Di Desa Ketewel Sukawati


Kabupaten Gianyar tentang pola hidup bersih berupa penyuluhan
mengenai penggunaan sarung tangan, masker dan sepatu boot ketika
membersihkan kandang.
Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan dari hal-hal
sederhana sebagai contohnya mencuci tangan menggunakan sabun.
Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
dengan mengumpulkan sampah dan mengelompokan sampah sesuai
jenisnya.
Sosialisasi mengenai pentingnya penerapan pola hidup bersih di
masyarakat.

3. Survei Tempat
Sebelum melaksanakan sosialisasi ini, ada baiknya untuk mengetahui
keadaan daerah setempat terlebih dahulu. Tempat yang akan kami gunakan
untuk melaksanakan sosialisasi ini bertempat di Balai Banjar Manyar,
Desa Ketewel, Sukawati, Gianyar.
4. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang
dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang
telah dirimuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alatalat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat
pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan,
suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau
kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan,

langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi


kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula.
5. Evaluasi Program
Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Ada beberapa
pengertian tentang program sendiri. Dalam kamus (a) program adalah
rencana, (b) program adalah kegiatan yang dilakukan dengan seksama.
Melakukan evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang
direncanakan.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Adapun perincian biaya dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :


No Jenis Pengeluaran
1
Peralatan
Sound system
LCD proyektor
Sewa Laptop dan kamera
Sewa kursi dan tenda
Sewa tempat
2
Bahan Habis Pakai

Rp. 235.000
Rp. 150.000
Rp. 225.000
Rp. 1.200.000
Rp.
500.000

Konsumsi (makan)
Panitia 15 x Rp 5.000
Peserta 130 x Rp 5.000
Pembicara 3x 10.000

Rp. 75.000
Rp. 650.000
Rp.
30.000

Sabun cuci tangan

Rp . 253.000

listrik

Rp.

Tempat sampah 110 x Rp. 25.000

Rp. 2.750.000

Sepatu boot 2x Rp 135.000


Sarung Tangan
Masker 2 box X 30.000

Rp. 270.000
Rp. 85.000
Rp. 60.000

Perjalanan
Transportasi untk survey (2 mobil)
Uang Transport untuk 3 Pembicara
Biaya angkut pembelian peralatan ke tempat
pelaksanaan

Transport tim pelaksana


4

Biaya Rp

Rp.

50.000

400.000

Rp. 1.200.000
Rp. 100.000
Rp. 450.000

Administrasi,Publikasi,seminar,laporan :
Alat tulis, map, Amplop, materai
Penyusunan laporan
Foto copy materi

Rp.
Rp.
Rp.

205.000
213.000
207.500

Jumlah

Rp . 9.308.500

Rancangan biaya yang digunakan dalam PKMM ini adalah sebesar Rp


9.308.500(sembilan juta tiga ratus delapan ribu lima ratus rupiah

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3
bulan atau 12 minggu dengan rincian jadwal sebagai berikut:
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2
3
4
5
6

Pembentukan kerjasama dan


pemnyampaian tujuan kegiatan
kepada aparat Desa Ketewel
Gianyar.
Survey lokasi
Sosialisasi Pola hidup bersih
kepada
masyarakat
Desa
Ketewel-Gianyar
Pelaksanaan Program Pola
hidup Bersih di Desa Ketewel
Evaluasi Program
Penyusunan laporan akhir

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2003). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya . Edisi Kedua.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi.1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Ditjen PPM dan PL Depkes RI .(2001).. Jakarta : Ditjen PPM dan PL Depkes RI.
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue
dan Demam Berdarah
Nurdin Usman. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:PT.
Raja Grafindo Persada, hal. 70 10

10

Anda mungkin juga menyukai