Anda di halaman 1dari 3

VII.

DISKUSI DAN PEMBAHASAN


ANION
Pada analisis anion larutan awal ditampah dengan Na2CO3 agar anionnya lebih mudah
diidentifikasi. penambahan Na2CO3 menghasilkan karbonat-karbonat yang tak larut (dengan
beberapa keadaan karbonat basa dan hidroksida-hidroksidanya) dari logam-logamnya.
Pemanasan dimaksudkan untuk melepaskan amonia yang mungkin ada, dan juga untuk
menghasilkan endapan yang lebih sempurna. Kemudian setelah dilakukkan pemanasan maka
dilakukkan sentrifugasi untuk memisahkan antara filtrat dengan endapan yang kemudian
filtratnya dilakukkan perlakukan dengan menambahkan AgNO3. Bila terbentuk edapan maka dari
sampel berwarna putih kristal mengandung anion ClReaksi saat larutan ersiapan :
BaCl2(l) +Na2CO3(l)

NaCl(l)+BaCO3(s)

Pada penambahan AgNO3 terjadi reaksi:


AgNo3(l) +Cl-(l)
Cl

AgCl(s)+NO3-

+ Ag+ AgCl

AgCl yang dihasilkan mengendap dan berwarna putih, untuk memastikannya ditambahkan NH 3
pekat, sehingga, yang menyebabkan larutan jernih kembali.

AgCl(s) + 2NH3(l) [Ag(NH3)2]+(s) +

Cl
(l)

Reaksi di atas sesuai dengan saat endapan putih melarut.


KATION :
-

Pada sampel yang dianalisis,sampel berbentuk biru kristal yang kira kira diencerkan
dengan aquades 20 ml dan dibagi dua untuk analisis kation anion.kemudian diambil 10
ml untuk uji adanya kation yang diduga adalah Ba2+. Pengujian dilakukkan pada prosedur
1 setelah dilakukkan perlakukkan maka tidak timbul endapan pada analit tersebut maka

langsung dilakukkan pengujian di prosedur 5 yaitu pengendapan dan analisis golongan


Barium, Stronsium, Kalsium . Pada perlakukkan ini digunakan untuk menganalisis residu
yang dihasilkan untuk menentukkan apakah analit ada endapan atau tidak. Jika ada
-

endapan kemungkinan endapan mengandung :


BaCO3 (kuning)
SrCO3 (hitam)
CaCO3 (coklat)

Setelah dilakukkan perlakuan sesuai dengan prosedur 5 maka dihasilkan endapan berwarna
kuning yang sebelumnya telah dialiri gas H 2S untuk menghilangkan garam hidroksida yang
mungkin masih ada,bila tidak dihilangkan maka akan mengganggu dan membentuk endapan.
Endapan yang sudah ada dicuci dengan beberapa tetes air. Kemudian ditambah satu tetes amonia
karbonat yang gunanya untuk memisahkan golongan IVA dengan golongan IVB yang
membentuk endapan. Kemudian dilarutkan dengan 3-4 tetes asam asetat 6M dan dua tetes kalium
kromat kemudian diaduk selama satu menit. Akan terbentuk endapan kuning, untuk memisahkan
endapan dan filtrate dilakukan sentrifuge. Endapan yang timbul adalah endapan BaCrO 4. Untuk
membuktikan adanya Ba. Endapan dicuci dengan air hingga air tidak berwarna. Kemudian
ditambah asam klorida dan di uji dengan kawat Pt memberikan warna hijau. Warna hijau
menunjukkan adanya Ba.
Reaksi-reaksi :
Ba2+(aq) + H2S(g)
Ba2+(aq) + (NH4)2S(l)

BaS(s) + H2(g)
BaS(s) + 2NH4+

VIII. KESIMPULAN
Hasil yang diperoleh dari sampel yang dianalisis yaitu sampel berwarna putih
kristal mengandung kation Ba2+ yang dapat diidentifikasi dengan penambahan K2CrO4 yang
dapat menyebabkan endapan berwarna kuning yang menandakan adanya Ba2+ dalam sampel
yang sebelumnya sudah dilakukkan beberapa kali perlakuan dengan hasil akhir endapan kuning
yaitu endapan BaCrO4(s). Kemudian untuk anion telah ditemukan anion Cl -, anion

Cl

dapat

dilihat dengan adanya endapan putih yaitu AgCl yang larut dalam amonia setelah ditambahkan
AgNO3.

Anda mungkin juga menyukai