Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktek Lapang Ekonomi Produksi dalam Bidang Olahan Perikanan

Novianty Noer
L241 14 009
Sosial Ekonomi Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar

Alamat korespondensi :
Novianty Noer
Makassar, Sulawesi Selatan
Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan
Universitas Hasanuddin
Makassar, 90245
0853-4271-3831
Email : noviantynur01@gmail.com

PENDAHULUAN
Pulau Barrang Caddi berada di Kecamatan Ujung Tanah, Kelurahan Barrang
Caddi. Posisi pulau Barrang Caddi berada di sebelah barat Pulau Samalona, berbentuk
memanjang timur laut barat daya dengan luas mencapai 4 Ha, termasuk wilayah
kecamatan Ujung Tanah. Kedalaman perairan pulau ini berkisar dari 25 m, sehingga
menjadi bagian dari alur pelayaran dari dan keluar pelabuhan Soekarno- Hatta. Pulau
berjarak 11, 15 Km dari Kota Makassar dan termasuk pulau yang padat penduduknya
Curah hujan rata-rata pertahun 2144 mm, dengan kondisi berkisa 31C dan ketinggian
dari permukaan laut berkisar 1,75 m. Kondisi tanah berpasir, dimana dalam musim Barat
berlangsung dari bulan November Maret sedangkan Musim Timur terjadi pada Bulan
April Oktober disertai dengan angin kencang dan ombak besar, dan terletak pada
191912 BBT dan 050454 LS.. Mayoritas penduduknya sebagai nelayan tradisional,
hal ini terlihat dari peraltan yang mereka gunakan, yaitu bubu, pancing, purse seine
( rengge) dan lepa-lepa (Rasyid dkk., 2014 ).
Definisi Ekonomi Produksi
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia, yaitu gabungan kata
oikos-nomos. Oikos berarti rumah tangga, sedangkan nomos berarti aturan. Oikonomia
mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu
rumah tangga.Secara istilah, ilmu ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari berbagai
tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang terbatas (Sunusi, dkk., 2004).
Menurut Kartasapoetra (1993), produksi dalam arti sempit dapat didefinisikan
sebagai suatu proses pendayagunaan sumber-sumber yang tersedia atau dimana-mana
diharapkan terwujudnya hasil dari segala pengorbanan yang diberikan. Sedangkan dalam
arti luas didefinisikan sebagai salah satu pendayagunaan segala sumber-sumber yang
tersedia untuk mewujudkan hasil terjamin baik kualitas maupun kuantitas sehingga
menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan (Umikalsum, 2013).
Menurut Joesron dan Fathorozi (2003) produksi merupakan serangkaian
kombinasi dari beberapa input, mengolahnya, sampai menjadi barang akhir, lebih dari itu
berkaitan dengan proses pengemasan, penyimpanan, pendistribusian, pengangkutan, dan
sampai pada pemasaran produk. Jadi secara sederhana pengertian produksi merupakan
aktivitas yang di mulai dari input kemudian di proses dan menghasilkan output
(Jokolelono, 2011).
Menurut ( Sudarman, 2004 ) Ekonomi Produksi adalah suatu cabang ilmu
ekonomi yang menjelaskan kegiatan ekonomi menghasilkan barang maupun jasa atau

kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang agar tercapainya utilitas


konsumen. Secara umum, produksi dapat diketahui bahwa proses penggunaan sumber
sumber yang ada untuk menciptakan tau menambah kegunaan suatu barang atau jasa,
sehingga barang atau jasa yang dihasilkan akan mempunyai nilai ekonomis untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba dari hasil usaha yang dilakukan
(Herawati, 2008).
Jenis Jenis Produksi
Menurut Sofyan Assauri (1999) ada 2 jenis proses produksi yaitu, sebagai berikut
(Ruhimat, 2006) :
a. Proses produksi yang terus-menerus ( continuous proceses )
Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produk massa)
dengan variasi yang sangat kecil dan sudah standard.
b. Proses produksi yang terputus-putus ( intermittent processes)
Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi
yang sangat besar (berbeda) dan di dasarkan atas pesanan. Sebenarnya perbedaan pokok
antara kedua proses ini terletak pada panjang tidaknya waktu persiapan / mengatur ( set
up ) peralatan produksi yang digunakan untuk memprodusir sesuatu produk atau beberapa
produk tanpa mengalami perubahan. Sebagai contoh

dapat dilihat apabila kita

menggunakan mesin-mesin untuk dipersiapkan (set up) dalam memprodusir produk


dalam jangka waktu yang pendek, dan kemudian diubah atau dipersiapkan ( diset-up )
kembali untuk memprodusir produk lain, maka dalam hal ini prosesnya terputus-putus
tergantung dari produk yang dikerjakan.
Faktor Produksi
Faktor produksi diartikan sebagai unsur-unsur yang digunakan dalam proses
produksi. Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan,
dan mengubah faktor-faktor produksi dari tidak/kurang manfaat menjadi memiliki nilai
manfaat yang lebih (Soekartawi, 2012).
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi produksi adalah masukan berupa
sumberdaya yang diperlukan seperti (Herawati, 2008 ) :
a) Modal :
Modal adalah satu faktor produksi dalam melakukan proses produksi. Untuk
membiayai atau membelanjai kegiatan produksi. Produksi dapat ditingkatkan dengan
menggunakan alat-alat atau mesin produksi yang efisien. Dalam proes produksi tidak
ada perbedaan antara modal sendiri dengan modal pinjaman, yang masing- masing
berperan langsung dalam proses produksi. Akumulasi modal terjadi apabila sebagian

dari pendapatan ditabung dan diinvestasikankembali dengan tujuan memperbesar


produktivitas dan pendapatan. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk
membelanjai operasi sehari-hari, misalnya pembelian bahan mentah, membayar gaji
karyawan, dan lain sebagainya, dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan akan
dapat kembali masuk kedalam perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil penjualan
produknya.
b) Bahan baku :
Bahan baku adalah bahan dasar yang dipergunakan untuk memproduksi suatu
barang yang bersasal dari alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya
mencapai kemakmuran. Sumberdaya alam terdiri tas,

lahan (tanah) termasuk juga

kesuburan tanah sebagai dasar untuk pertanian dan permukiman,

kekayaan yang

terkandung di dalam tanah seperti bahan-bahan tambang, mineral, minyak tanah, gas
alam, dan lain-lain, serta lingkungan alam yang meliputi flora dan fauna, sumber daya
air, dan udara, dengan segala macam tanaman dan pepohonan, sumber daya aquatis
seperti ikan, rumput laut, garam, dan lainlain, hasil-hasil hutan seperti kayu, rotan,
damar, dan lain-lain, dan sumber energi seperti matahari, angin, panas bumi yang
terdapat dalam lingkungan hidup. Bahan baku merupakan bagian yang integral dari
produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
c) Tenaga kerja :
Tenaga Kerja adalah orang yang melaksanakan dan menggerakkan segala
kegiatan, menggunakan peralatan dengan teknologi dalam menghasilkan barang dan jasa
yang bernilai ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Skala usaha akan
mempengaruhi besar kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya perusahaan kecil
akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang sedikit, dan sebaliknya perusahaan besar
lebih banyak membutuhkan tenaga kerja. Penggunaan tenaga kerja sebagai variable
dalam proes produksi lebih ditentukan oleh pasar tenaga kerja, dalam hal ini dipengaruhi
oleh upah tenaga kerja dan harga outputnya. Selain itu perusahaan perlu memperhatika
kepuasan tenaga kerja dengan memberikan penghargaan, tunjangan sehingga terpacu
untuk meningkatkan produktivitas.
d) Mesin :
Mesin merupakan alat bantu untuk melakukan proses transformasi atau proses
pengolahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Mesin sangat memegang
peranan penting dalam proses pengolahan, karena tanpa mesin proses produksi tidaklah
efisien, juga hasil yang didapat tidak optimal. Kapasitas mesin terdiri dari kapasitas
terpasang dan kapasitas terpakai. Kapasitas terpasang merupakan jumlah maksimum dari

bahan baku yang dapat diolah oleh mesin tersebut. Sedangkan kapasitas terpakai
merupakan jumlah minimum dari bahan baku yang dapat diolah oleh mesin.
Fungsi Produksi
Sunaryo (2001) fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input dan
output, jika input bertambah maka output juga meningkat. Beattie dan Taylor (1994)
fungsi produksi adalah deskripsi matematis atau kwantitatif dari kemungkinankemungkinan

teknis

yang

dihadapi

oleh

suatu perusahaan.

Fungsi

produksi

menghubungkan input dengan output dan menentukan tingkat output optimum yang bisa
dipoduksikan dengan sejumlah input tertentu atau sebaliknya, jumlah input minimum
yang diperlukan untuk memproduksi tingkat output tertentu (Khazanani, 2011).
Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan metematik
antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu Nicholson
(2002). Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini (Khazanani,
2011):
Q = f (K,L,M,)
Dimana Q adalah output barang-barang tertentu selama satu periode, K adalah
input modal yang digunakan selama periode tersebut, L adalah input tenaga kerja dalam
satuan jam, M adalah input bahan mentah yang digunakan. Dari persamaan tersebut dapat
dijelaskan bahwa jumlah input tergantung dari kombinasi penggunaan modal, tenaga
kerja dan bahan mentah. Semakin tepat kombinasi input, semakin besar kemungkinan
output dapat diproduksi secara maksimal (Khazanani, 2011).
Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Fungsi

produksi

Cobb-Douglas

adalah

suatu

fungsi

produksi

yang

menghubungkan antara faktor-faktor produksi sebagai input dan jumlah produksi sebagai
output. Salah satu ciri utama fungsi Cobb-Douglas adalah hubungan input dan output
tersebut berbentuk eksponensial (Sorkarwati, 1994).
Secara umum, fungsi Cobb-Douglas dapat ditulis sebagai berikut (Wibowo,
2010) :
Y = (ao X1b1 X2b2 X3b3......Xnbn)
Keterangan :
Y = Jumlah Produksi
a = Nilai Konstan
X1 = Faktor Produksi
X2 = Faktor Produksi
X3 = Faktor Produksi
Xn = Faktor Produksi

b1 = Nilai Coefficients X1
b2 = Nilai Coefficients X2
b3 = Nilai Coefficients X3
Olahan Perikanan
Produk perikanan merupakan hasil yang diharapkan sebagai bahan pangan guna
pemenuhan gizi bagi kesehatan masyarakat, baik bagi masyarakat perkotaan maupun
perdesaan. Hasil-hasil perikanan budidaya dan perikanan tangkap diarahakan sebagai
sumber pangan bagi masyarakat berupa berbagai macam bentuk dan olahan setengah jadi
serta siap saji. Produk perikanan dengan berbagai bentuk olahan ditujukan untuk lebih
meningkatkan nilai jual dan variasi kemasan serta aneka resep, sehingga menarik bagi
konsumen. Hal ini ditujukan tidak hanya untuk menambah cita rasa juga meningkatkan
penjualan hingga ke luar daerah. Adapun bentuk produk sebagai hasil olahan, misalnya :
keripik, nuget, fillet, baso, siomay, serta menu siap saji yang dapat dikonsumsi langsung
(Sugiharto, 2010).
Adapun tujuan dari pengambilan data olahan perikanan dimaksudkan agar kita
mampu melihat produk perikanan yang terdapat di Pulau Barrang Caddi dan dikaitkan
dengan menggunakan fungsi Cobb-Douglas.

DAFTAR PUSTAKA

Herawati, Efi. 2008. Analisis Pengaruh Faktor Produksi Modal, Bahan Baku,
Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap Produksi Glycerine Pada Pt.Flora
Sawita Chemindo Medan
Hidayah, Anggun Nurul. 2012. Analisis Fungsi Produksi Cobb Douglas dengan
Metode Iterasi Gauss Newton. Jember : Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Jember
Jokolelono, Eko. 2011. Pangan dan Ketersediaan Pangan. Media Litbang Sulteng IV
(2) : 88 96.
Khazanani, Annora. 2011. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor Produksi
Usahatani Cabai Kabupaten (Studi Kasus di Desa Gondosuli Kecamatan
Bulu Kabupaten Temanggung). Temanggung : Indonesia.
Rasyid J., Abd., Nurjannah N, A. Iqbal B, dan Muh. Hatta. 2014. Kajian Daerah
Penangkapan Ikan Pelagis Kecil Terkait dengan Kondisi Oseanografi di
Perairan Kota Makassar pada Musim Barat. Makassar : Universitas
Hasanuddin.
Ruhimat, Mamat, dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Grafindo Media Pratama.
Sunusi, Dewi Kurniawati, dkk.. 2014. Analisis Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja,
Tingkat Pendidikan, Pengeluaran Pemerintah pada Pertumbuhan
Ekonomi dan Dampaknya terhadap Kemiskinan di Sulawesi Utara
Tahun 2001 - 2010. Volume 14 no. 2.
Sugiharto. 2010. Produk Perikanan sebagai Sumber Pangan bagi Masyarakat.
Umikalsum, R.A. 2013. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Ekonomi Usahatani
Padi di Daerah Agropolitan Kel. Pulokerto Kec. Gandus Palembang.
Jurnal Ilmiah AgrIBA No.1.
Wibowo, Tri. 2010. Potret Industri Manufaktur Indonesia Sebelum dan Pasca Krisis
(Suatu pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas).

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat


Praktek lapang EkonomiProduksi dilaksanakan pada hari sabtu minggu,
tanggal 21 22 november 2015. Pengambilan data dilaksanakan pada hari sabtu yang
bertempat di Desa , kecamatan Ujung Tanah, kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan.
B Sumber Data
- Data primer adalah data yang diperoleh dari observasi atau wawancara secara
-

langsung di lapangan, dan pengisian kuisioner.


Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku atau pustaka lain yang
digunakan sebagai pengangan pembelajaran, serta data yang diperoleh dari data

pemerintah tempat kegiatan praktek.


C Metode Analisis Data
Analisis Regresi Linear Berganda adalah suatu bentuk pengamatan dari beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi.. Alat bantu berupa software SPSS 16 dan
penerapan rumus dari Fungsi produksi Cobb- Douglass :
Y = (ao X1b1 X2b2 X3b3......Xnbn)

Keterangan :
Y = JumlahProduksi
a = NilaiKonstan
X1 = FaktorProduksi (Bahan Baku)
X2 = FaktorProduksi (TenagaKerja)
X3 = FaktorProduksi (JumlahAlat)
X4= Faktor Produksi(Modal)
X5= Faktor Produksi (Pendapatan)

X6 = Faktor Produksi (Jumlah Produksi)


b1 = NilaiCoefficients X1 (Olahan SPSS 16)
b2 = NilaiCoefficients X2 (Olahan SPSS 16)
b3= NilaiCoefficients X3 (Olahan SPSS 16)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung di lapangan. Hasil


pengolahan data dan hasil logaritma dari produksi dan 3 faktor produksi dapat
dilihat pada table berikut :

Anda mungkin juga menyukai