Pada praktikum Sistem Embedded yang kedua, telah dilakukan praktikum
berjudul Managing Large Project yang berarti menyederhanakan atau mengatasi projek berukuran besar. Seperti judulnya, praktikum ini melakukan penyederhanaan program yang sangat banyak menjadi bagian-bagian tersendiri sehingga tampilan dari program utama terlihat lebih rapi dan singkat. Pada dasarnya, konsep penyederhanaan itu tergantung dari sistem penamaan yang diberikan. Poin penting disini adalah kepandaian seseorang dalam mengelompokkan jenis-jenis program yang digunakan dari keseluruhan projek tersebut. Semisal pada praktikum kali ini menggunakan beberapa program seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 1. Pengelompokkan program utama
Jadi disini terlihat bahwa pengelompokkan terbagi menjadi 4 jenis utama,
sedangkan 2 diantaranya terbagi lagi menjadi source dan header file (yang lainnya hanya berupa header file). Pada penulisan programnya, perlu diketahui bahwa untuk header file hanya boleh berisi inisialisasi-inisialisasi saja yang dimana akan digunakan pada source file-nya. Kebalikannya, source file tidak boleh berisi inisialisasi satupun, untuk itu diperlukan untuk selalu memasukkan header file yang bersangkutan pada saat memrogram source file. Yang perlu diperhatikan adalah pastikan pada program utama tidak ada pemanggilan header file yang tidak diperlukan karena terkadang dapat mengakibatkan error serta penggunaan fungsi yang tidak efektif. Selain itu, untuk mempermudah pemeriksaan juga lebih baik jika dalam pemisahan bagian-bagian program untuk membuat header file terlebih dahulu (karena biasanya tidak memiliki ketergantungan terhadap file lainnya, jadi kemungkinan munculnya error mengecil), barulah membuat source file berdasarkan header file yang sudah disediakan.
Kesimpulan:
Untuk mempermudah debugging, lebih baik projek besar dipisah menjadi
bagian-bagian source dan header file yang rapi.
Pemisahan ditentukan lewat penamaan yang sesuai antar fungsi.