Anda di halaman 1dari 42

SKENARIO 3

MENSTRUASI TIDAK TERATUR


Seorang wanita, 20 tahun, mahasiswi Universitas YARSI, datang ke poliklinik RS dengan
keluhan haid tidak teratur yaitu sejak 6 bulan yang lalu. Setiap haid lamanya 2-3 minggu.
Dua hari ini, haid banyak sekali (5x ganti pembalut sehari). Pasien mendapatkan haid yang
pertama sejak usia 12 tahun, teratur tiap bulan.
Pemeriksaan fisik didapatkan:
Keadaan umum

: tampak pucat

Kesadaran

: komposmentis

TD

: 110/80 mmHg

Nadi

: 80 x/menit

Jantung dan paru

: dalam batas normal

Pemeriksaan luar ginekologi:


Abdomen:
Inspeksi

: perut tampak mendatar

Palpasi

: lemas, fundus uteri tidak teraba di atas simfisis

Auskultasi : bising usus normal


Vulva/ vagina: fluksus (+)
Pemeriksaan penunjang:
USG Ginekologi
: uterus bentuk dan ukuran normal, ovarium kanan dan kiri normal,
tidak tampak massa pada adneksa kanan dan kiri
Lab darah rutin

: Hb 10 gr/dL, trombosit 300.000/ uL, lain-lain normal

Berdasarkan pemeriksaan di atas, dokter menduga kelainan haid disebabkan oleh


ketidakseimbangan hormonal.
Pasien juga bingung apakah keluhan ini karena haid atau istihadhah sehingga ragu dalam
melaksanakan hukum Islam.

IDENTIFIKASI KATA SULIT


1. Istihadhah
: Darah yang keluar dari kemaluan wanita diluar kebiasaan
bulanannya/ haid & bukan karena melahirkan
2. Fluktus

: Cairan yang keluar dari vagina dalam jumlah yang banya

3. Ginekologi

: Ilmu yang mempelajari [enyakit system reproduksi wanita

4. Komposmentis
: Keadaan pasien sadar penuh baik terhadap lingkungan maupun
dirinya sendiri, pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
5. Adneksa

: Jaringan disekitar Rahim

6. Haid
: Proses keluarnya dari dalam Rahim yang terjadi karena luruhnya
lapisan dinding Rahim/endometrium bag dalam
7. Fundus Uteri
; bagian dari rahum yang terletak pada puncak Rahim yang bias
digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan

BRAINSTORMING
1. Bagaimana mekanisme terjadinya menstruasi?
2. Apa yang menyebabkan masa hadi tidak teratur?
3. Mengapa fluktus positif?
4. Mengapa fundus uteri tidak teraba saat palpasi?
5. Apa hubungan pemeriksaan lab rutin dengan gangguan hormon?
6. Apakah ada pengaruh usia dengan gangguan haid?
7. Mengapa haid dapat terjadi 2-3 minggu dan mengapa darah yang keluar banyak?
8. Bagaiman seseorang wanita setelah haid mensucikan diri?
9. Apa perbedaan haid dengan istihadhah?
10. Hormon apa saja yang terganggu pada kasus ini?
11. Mengapa dapat terjadi ketidakseimbangan hormone?
12. Apakah kelainan haid hanya disebabkan oleh kelainan hormonal?

ANALISIS MASALAH
1. GNRH merangsang hipofisis lobus anterior untuk menghasilkan FSH & LH lalu ovarium
menghasilkan progesterone dan estrogen dan terjadi feedback (-) untuk menghentikan FSH &
LH dan menyebaban progesterone dan estrogen menurun lalu terjadilah haid
2. Ada ketidakseimbangan hormonal
3. Karena ada darah
4. Karena tidak terjadi kehamilan
5. Untuk melihat apakah ada keganasan, infeksi, dan kelainan darah (anemia)
6. Ada, 3-5 setelah menarche dan pada saat premenopause
7. Dinding Rahim menebal karena gangguan hormone jadi saat meluruh membutuhkan waktu
lama
8. Mandi wajib (harus langsung disegerakan)
9. Haid : tidak boleh solat, darah berwarna merah kehitaman
Istihadhah : lewat 15 hari boleh solat, darah berwarna merah segar
10. Hormon progesterone, estrogen
11. Karena faktor psikis (setres), keganasan (tumor)
12. Tidak, bias karena ada massa/tumor

HIPOTESA
Gangguan hormonal dapat menyebabkan ketidak teraturan menstruasi. Adapun
gangguan hormonal bisa disebabkan karena faktor psikis dan adanya masa/tumor. Pada
menstruasi yang tidak teratur terjadi gangguan hormone progesterone dan estrogen.
Gangguan menstruasi biasanya terjadi pada saat premenopause dan 3-5 tahun setelah
menarche. Dilakukan pemeriksaan lab rutin untuk menyingkirkan diagnosis selain gangguan
hormonal yaitu adanya massa/tumor. Menurut islam apabila seseorang mengalami istihadhah
diperbolehkan untuk beribadah.

SASARAN BELAJAR
LI.1. Memahami dan Menjelaskan Anataomi Organ Reproduksi Wanita
LO.1.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makro
LO.1.2 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikro
LI.2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Menstruasi
LI.3. Memahami dan Menjelaskan Kelainan Haid
LO.3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Kelainan Haid
LO.3.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Kelainan Haid
LO.3.3 Memahami dan Menejelaskan Klasifikasi Kelainan Haid
LO.3.4 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Kelainan Haid
LO.3.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Kelainan Haid
LO.3.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis & Diagnosis Banding Kelainan Haid
LO.3.7 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Kelainan Haid
LO.3.8 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Kelainan Haid
LO.3.9 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Kelainan Haid
LO.3.10 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Kelainan Haid
LI.5. Memahami dan Menjelaskan Perbedaan Haid & Istihadhah Menurut Islam

LI.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Organ Reproduksi Wanita


LO.1.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makroskopis
Genitalia Eksterna
Genitalia Eksterna Wanita memiliki 3 fungsi utama :
Jalan masuk sperma kedalam tubuh
Melindungi organ genitalia interna dari mikroorganisme
Seksual

Gambar1. Organ reproduksi eksternal pada wanita.


Pudenda sering disebut sebagai vulva dan meliputi semua struktur yang terlihat
diantara pubis sampai perineum.
Mons Pubis ( mons veneris ) terdiri dari jaringan lemak yang berada pada dinding
depan abdomen diatas simfisis pubis.
Labium Majus
Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah
dan belakang
Labia majora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas
depan dari perineum, disebut : commisura posterior (frenulum)
Terdiri dari 2 permukaan :
Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut
Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar
sebacea
Homolog dengan scrotum laki - laki
Labium Minus. Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan dari klitoris dan menyatu
dibagian posterior untuk membentuk frenulum labia minora atau fourchette.
Klitoris. Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus cavernosum
yang merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat dan sebagian
diantaranya menyatu sepanjang tepi medial untuk membentuk korpus klitoris. Analog
dengan penis laki-laki.

Vestibulum vaginae. Berupa cekungan memanjang antara labia minor dan orifisium
vaginae. Lokasi klitoris berada dibagian ujung anterior vestibulum yang berbentuk
segitiga. Pada orang dewasa memiliki 6 buah lubang yaitu :
Urethra
Vagina
2 buah saluran kelenjar Bartholine
2 buah saluran kelenjar paraurethral (Skene)
Meatus urethra eksternus. Terletak 2 2.5 cm dibagian posterior basis klitoris. Pada
kedua sisi MUE terdapat 2 pasang saluran kelenjar paraurethralis (Skenes) yang
mempunyai arti klinis dalam infeksi Gonococcus atau infeksi non-spesifik lain.
Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi orofisium vaginae
yang menempel dengan permukaan inferior diafragma urogenitalis dan tertutup oleh
muskulus Bulbocavernosus (sfingter vaginae).
Bulbus vestibuli berukuran panjang 3 4 cm dan diameter 1 2 cm. Mudah cedera saat
persalinan dan menyebabkan hematoma vulva atau perdarahan eksternal.
Glandula Bartholine. Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi orifisium vaginae.
Berupa masa bulat dengan ukuran bervariasi antara 0.5 1 cm. Masing-masing kelenjar
memiliki saluran sepanjang 2 cm dengan orifisum yang terletak diantara labia minor dan
orifisium vagina. Fungsinya adalah menghasilkan sekret pada saat libido meningkat.
Mudah mengalami infeksi dengan kuman Gonococcus. Struktur ini identik dengan
glandula Bulbourethral (Cowpers) pada laki-laki.
Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan
bentuk dan lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas usia dan paritas.
Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat
berbagai jenis lubang hymen: annular cribiformis septum imperforatus.
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vaginae. Biasanya
hymen berlubang sebesar ujung jari hingga getah dari genitalia interna dan darah haid
dapat mengalir ke luar. Bila hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum.
Setelah partus, hanya tinggal sisa sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut:
carunculae myrtiformis.
Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum sampai uterus.
Berjalan kearah postero-superior dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri
sehingga dinding posterior vagina akan lebih panjang (sekitar 1.5 3 cm) dibandingkan
dengan dinding anterior (6 7.5 cm).
8

Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan membagi
puncak vagina menjadi fornix anterior - posterior dan lateralis.
Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cerviks.
Bagian dari cerviks yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio

Oleh portio ini, puncak vagina dibagi dalam 4 bagian ialah : fornix anterior,
fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri
Di bagian anterior, vagina berbatasan dengan trigonum vesicalis ; dan di bagian posterior
dengan rektum.
Dibagian posterior, bagian distal vagina terpisah dari saluran anus dengan corpus
perinealis ; 2/4 bagian tengah vagina berhimpitan dengan ampula recti ; bagian
proksimal vagina dibelakang fornix posterior tertutup dengan peritoneum membentuk
Cavum Douglassi.
Lendir yang membasahi vagina berasal dari servik yang menjadi asam akibat fermentasi
glikogen epitel oleh bakteri vagina.
Sel sel dari lapisan atas epithel vagina mengandung glycogen. Glycogen ini
menghasilkan asam susu oleh karena adanya bacil bacil Doderlein hingga vagina
mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap invasi
kuman kuman.

Pada dinding vagina terdapat lipatan lipatan yang berjalan circulair dan
disebut : rugae, terutama pada bagian bawah vagina
Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang
Vagina terdiri dari lapisan epitel pipih bertatah, otot dan jaringan ikat dibagian luar.
Fungsi vagina : organ copulasi, saluran keluar (darah haid), dan sebagai jalan lahir.

Gambar 5. Komponen superfisial perineum

Gambar 6. Komponen profunda perineum

Perineum.
Perineum dibentuk oleh sejumlah struktur seperti terlihat pada gambar 5 dan 6.
Sebagian besar fungsi penyangga perineum merupakan tugas dari diafragma pelvik dan
diafragma urogenitalis
Diafragma pelvik terdiri dari :
mm. Levator Ani
m. Coccygeus (dibagian posterior)
Diafragma urogenitalis terletak diluar diafragma pelvis dan meliputi daerah segitiga
antara tuberischiadica dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis terdiri dari :
m. Tranversus perinealis profunda
m. Constrictor urethrae
fascia penutup bagian superfisial dan profunda.
Gambar 5 dan 6 memperlihatkan adanya kedekatan lokasi antara sfingter ani eksterna
dengan comissura posterior.
Pasokan darah pada perineum terutama berasal dari arteri Pudenda Interna dan
percabangannya antara lain a.rectalis inferior dan a.labialis posterior.
Inervasi perineum terutama melalui n.Pudendus dan percabangannya. N.Pudendus
berasal dari S 2-3-4
Genitalia Interna
UTERUS
Organ muskuler yang tebal, memiliki rongga
dan berada di antara vesika urinaria
disebelah anterior dan rektum disebelah
posterior. Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4
5 cm dengan berat sekitar 60 gram. Bagian
uterus diatas isthmus disebut corpus uteri
dan bagian dibawah isthmus disebut servik.
Bagian dari corpus uteri antara kedua
pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar
rahim) Pinggir kanan / kiri tidak tertutup
oleh peritoneum karena berbatasan dengan
parametrium kanan / kiri. Dalam keadaan
normal posisi uterus adalah antefleksi
anteversi. Servik uteri dibagi menjadi 2
bagian:
pars
vaginalis
dan
pars
supravaginalis ; dibagian dalam servik terdapat kanalis servikalis.

10

Corpus uteri. Merupakan bagian terbesar uterus ; dibagian anterior menempel pada
vesika urinaria dan dibagian posterior menempel pada intestinum ; dibagian lateral
menempel pada berbagai struktur yang berada didalam ligamentum latum ( tuba
falopii ligamentum rotundum ligamentum ovarii proprium vasa uterina dan
ureter).
Arteria uterina menyilang ureter sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik
persilangan tersebut kira-kira 1.5 cm dari fornix lateralis. Cavum uteri berbentuk
segitiga dengan kubah yang berada pada bidang setinggi kedua ostium tuba falopii
dan apex bagian bawah setinggi ostium uteri internum. Dinding uterus terdiri dari 3
lapisan:
Serosa ( peritoneum visceralis)
Miometrium
Endometrium
Selama kehamilan, serabut otot tersebut tidak bertambah banyak namun mengalami
hipertrofi.
Endometrium adalah lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah
kelenjar dan dilapisi dengan ciliated collumnar epithelium ; bentuk kelenjar dan
stroma bervariasi sesuai dengan siklus haid ; ketebalan pasca menstruasi dini 1 2
mm dan menjelang menstruasi 4 7 mm.
Letak Uterus :
1. Ante dan retrofleksi uteri
Sumbu servix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini membuka
ke depan, disebut anteflexio, jika membuka ke belakang disebut retroflexio.
2. Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke
depan, disebut anteversio, jika membuka ke belakang disebut retroversio.
3. Positio
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri, lebih
ke kanan, lebih ke depan, lebih ke belakang, disebut sinistro, dextro, antero, dorso
positio.
4. Torsio
Letak uterus biasanya agak terputar. Pembuluh darah uterus: A. uterine dan a.
ovarica

11

Ligamentum dan Penyangga Uterus


LIGAMENTUM SACROUTERINA
Sepasang
ligamentum
yang
melengkung
terbentang
dari
permukaan postero-lateral servik
menuju permukaan anterior sacrum
dan membentuk short hammock
Aspectus posterior uterus dan adneksa.
Terlihat ligamentum sacro uterina dan
Ligamentum infundibulo pelvicum

LIGAMENTUM LATUM
Sepasang ligamen berjalan dari sisi lateral uterus menuju dinding lateral panggul yang
menyerupai sayap. 2/3 medial tepi atas ligamentum latum membentuk meso salphynx
; 1/3 lateral tepi atas ligamentum latum yang berasal dari ujung fimbriae tuba falopii
berjalan kearah dinding pelvic membentuk ligamentum infundibulo-pelvicum.
Dasar ligamentum latum berupa jaringan ikat keras dan menyatu dengan dasar
panggul disebut sebagai ligamentum Cardinale (Mackenrodt )
Aspectus posterior dari struktur penyangga uterus dan adneksa
1. Ligamentum latum
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral Ka. Ki. Dari pada uterus, meluas sampai ke
dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah olah menggantung pada tubae.
Ruangan antara kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar, disebut
: parametrium, dimana berjalan arteria, vena uterina, pembuluh lympha dan ureter.
2. Ligamentum rotundum
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insertie tuba, kedua ligament ini
melalui canalis inguinalis ke bagian cranial lab. Majus. Terdiri dari jaringan otot polos
(identik dengan myometrium) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam antefleksi.
Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba dengan pemeriksaan
luar.
3. Ligamentum infundibulo pelvicum
2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul. Ligamentum
ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium
terdapat ligamentum ovarii proprium.
4. Ligamentum cardinale
Kiri kanan dari cervix setinggi ostium uteri internum ke dinding panggul.
Menghalangi pergerakan ke kiri atau ke kanan.
5. Ligamentum sacro uterinum
Kiri kanan dari cervix sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.

12

6. Ligamentum vesico uterinum


Dari uterus ke kandung kencing.
VASKULARISASI UTERUS

Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan arteri ovarica.
Arteria Uterina
Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria Hypogastrica) yang masuk uterus
melalui ligamentum latum. Pada tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria
Uterina terbagi menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria servicovaginalis kearah
bawah, dan sebagian besar berjalan kearah atas melalui dinding lateral uterus.
Kira-kira 2 cm lateral servik, arteria uterina menyilang ureter dan hal ini perlu
memperoleh perhatian saat melakukan histerektomi atau ligasi arteri uterina.
Arteria Uterina dan arteri lain yang berhubungan ( catatan : pada ganbar ini arteria
ovarica sudah di transeksi pada titik keluarnya dari ligamentum suspensorium ovarii )
Arteria Ovarica
Cabang langsung dari Aorta yang memasuki ligamentum latum melalui ligamentum
infundibulopelvicum. Didaerah hillus ovarii, arteria ovarica terbagi menjadi sejumlah
cabang kecil yang masuk ovarium. Cabang utama arteria ovarica selanjutnya berjalan
sepanjang mesosalphynx.
Perdarahan alat reproduksi wanita berasal dari A. iliaca interna cabang dari A. iliaca
communis. A. iliaca interna ini kemudian akan bercabang menjadi A. hipogastrica dan
selanjutnya akan bercabang ke organ-organ:
1. Uterus: A. hipogastrica akan bercabang ke uterus menjadi A. uterina. A. uterine ini
kemudian akan berjalan kearah ovarium (A. uterine rr. Ovaiana) dan memperdarahi
ovarium dan akan memperdarahi tuba (A. uterina rr. Tuba)
2. Vagina: A. hipogastrica juga akan berjalan kea rah vagina dan memperdarahi vagina
sebagai (A. vaginalis)
3. Ovarium
Arteri
: Arteri uterina merupakan cabang arteri iliaca interna sedangkan arteri
ovarica cabang dariaorta abdominalis.
13

Vena
Aliran Lymfe

: Vena uterina
: Pembuluh lymfe mengikuti jalannya arteri dan bermuara ke nodi
iliaca
interni dan paraaortci.

Persarafan

: Saraf simpatis dan parasimpatis berasal dari plexus hypogastricus


inferior.

4. Tuba Uterina
Arteria

: Arteri ovarica yang berasal dari aorta abdominalis setinggi VL 1

Vena

: Venae ovarica dextra bermuara ke vena cava inferior sedangkan vena


ovarica sinistra kevena renalis sinistra.Aliran

Aliran Limfe

: Pembuluh lymfe ovarium mengikuti arteri ovarica dan mengalirkan limfe ke


nodi paraaortici, setinggi VL1

Persarafan

: Persarafan ovarium berasal dari plexus ovarica dan mengikuti perjalanan


arteri ovarica

5. Uterus
Arteri

: Arteri uterina, sebagai cabang arteri iliaca interna

Venae

: Vena uterina mengikuti arteri uetrina dan bermuara ke dalam vena iliaca
interna.

Aliran lymfe

: Pembuluh lymfe dari fundus uteri berjalan bersama arteri ovarica dan
mengalirkan lymfeke nodi para aorticisetinggi vertebra L1.

Persarafan

: Saraf simpatis dan parasimpatis, berasal dari plexus hypogastricus inferior.

LO.1.2 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikroskopis


Ovarium
Ovarium dilapisi oleh satu lapis sel kuboid rendah atau gepeng yaitu epitel germinal,
yang bersambungan dengan mesotelium peritoneum viscerale. Dibawah epitel germinal
adalah jaringan ikat padat yang disebut tunia albuginea.
Ovarium memiliki korteks ditepi, dan medula ditengah, tempat ditemukannya banyak
pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. Daerah korteks mengandung banyak folikel
telur yang masing-masing terdiri dari sebuah oosit yang diselaputi oleh sel-sel folikel. Selsel folikel adalah oosit beserta sel granulose yang mengelilinginya. Selain folikel, korteks
mengandung fibrosit dengan serat olagen dal retikular. Medula adalah jaringan ikat padat
tidak teratur
yang
bersambungan dengan lugamentum mesovarium yang
menggantungkan ovarium. Pembuluh darah besar di medula membentuk pembuluh darah
yang lebih kecil yang menyebar diseluruh korteks ovarium.

14

Macam-macam folikel yaitu :


a Folikel primordial : terdiri atas oosit primer yang berinti agak ke tepiyang
dialapisi sel folikel berbentuk pipih.
b Folikel primer : terdiri oosit primer yang dilapisi sel folikel (sel granulose)
berbentuk kubus dan terjadi pembentukan zona pelusida yaitu suatu lapisan
glikoprotein yang terdapat diantara oosit dan sel-sel granulose.
c Folikel sekunder : terdiri oosit primer yang dilapisi sel granulose berbentuk kubus
berlapis banyak atau disebut staratum granulose.
d Folikel tersier : terdiri dari oosit primer, volume stratum granulosanya bertambah
besar. Terdapat beberap celah antrum diantara sel-sel granulose. Dan jaringan ikat
stroma di luar stratum granulose membentuk theca intern (mengandung banyak
pembuluh darah) dan theca extern (banyak mengandungserat kolagen).
e Folikel Graff : disebut juga folikel matang. Pada folikel ini, oosit sudah siap
diovulasikan dari ovarium. Oosit sekunder dilapisi oleh beberapa lapissel
granulose berada dalam suatu jorokan ke dalam stratum disebut cumulus ooforu.
Sel-sel granulose yang mengelilingi oosit disebut korona radiate. Antrum berisi
liquor follicul yang mengandung hormone esterogen.

Tuba Fallopii
Berdasar struktur histologi terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa.
o Lapisan mukosa : tersusun atas epitel selapis silindri dan terdapat 2 jenis sel :
Epitheliocytus ciliatus / epitel bersilia : berfungsi menciptakan arus ke arah
uterus yang menuntun oosit kedalam infundibulumtuba uterina.
Epitheluocytus tubarius angutus / epitel tidak bersilia : berfungsi sebagai sel
sekretori dengan menghasilkan bahan nutritif yang penting bagi ovum.
o Lapisan otot : berupa otot polos sirkular dalam, berfungsi untuk kontrasi peristaltik
yang menuntun ovum dan membuat fimbrae berdekatan dengan ovum untuk
menangkap ovum.
o Lapisan serosa
15

Uterus
Uterus manusia adalah organ berbentuk buah pir dengan dinding berotot tebal. Badan atau
korpus membentuk bagian uterus. Bagian atas uterus yang membulat dan terletak diatas
pintu masuk tuba uterina disebut fundus. Bagian bawah uterus yang lebih sempit dan
terletak dibawah korpus adalah serviks. Serviks menonjol dan bermuara ke dalam vagina.
Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :
1. Perimetrium : bagian luar yang dilapisi oleh serosa atau adventitia
2. Miometrium : terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang jelas. Tiga lapisan
otot tersebut adalah ;
Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang
Lapisan Vaskular : lapisan otot tengah tebal, serat tersusun melingkar dan serong
dengan banyak pembuluh darah.
Lapisan Supravaskular : lapisan otot luar memanjang tipis.
3. Endometrium : dilapisi oleh epitel selapis silindris yang turun kedalam lamina propia
untuk membentuk banyak kelenjar uterus. Umunya endometrium dibagi menjadi dua
lapisan fungsional, Stratum functionale di luminal, dan stratum basale di basal. Pada
wanita yang tidak hamil , stratum functionale superfisial dengan kelenjar uterus dan
pembuluh darah terlepas atau terkelupas selama menstruasi, meninggalkan stratum
basale yang utuh dengan sisa-sisa kelenjar uterus basal sebagai sumber untuk
regenerasi stratum functionale yang baru.
Arteri uterina di lugamentum latum membentuk arteri arkuata. Arteri ini menembus
dan berjalan melingkari miometrium uterus. Pembuluh darah aruata membentuk arteri
rectae (lurus) dan spiralis yang mendarahi endometrium.

16

Perubahan siklik uterus


1) Fase Proliferatif
Pada fase proliferatif daur haid dan dibawah pengaruh estrogen ovarium, stratum
functionale semakin tebal dan kelenjar uterus memanjang dan berjalan lurus di
permuaan. Arteri spiralis memanjang dan berkelok-kelok
2) Fase Sekretori
Fase sekretori daur haid dimulai setelah folkel matur. Perubahan di endometrium
disebaban oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang disekresi oleh korpus luteum
fungsional. Akibatnya, stratum functionale dan stratum basale endomentrii menjadi
lebih tebal karena bertambahnya sekresi kelenjar dan edema laina propia, epitel
kelenjar uterus mengalami hipertrofi akibat adanya akumulasi sekretorik. Kelenjar
uterus juga semakin berelok-kelok, dan lumennya melebar oleh bahan sekretorik yang
aya arbohidrat. Arteri spiralis terus berjalan ke bagian atas endometrium dan tampak
jelas karena dindingnya tebal.
Selama fase sekretori, stratum functionale endomentrii ditandai oleh perubahan epitel
permukaan silindris, kelenjar uterus, dan lamina propia. Stratum basale menunjukan
perubahan minimal.
3) Fase Menstruasi
Selama fase menstruasi, endometrium di stratum functionale mengalami degenerasi
dan terlepas. Endometrium yang terlepas mengandung kepingan-kepingan stroma
yang hancur, bekuan darah, dan kelenjar uterus beserta produknya. Stratu, basal
endomentrii tetap tidak terpengaruh selama fase ini. Bagian distal arteri spiralis
mengalami nekrosis, sedangkan bagian arteri yang lebih dalam tetap utuh.
Vagina
Merupakan bagian terakhir dari saluran reproduksi betina. Berbentuk pipa
panjang,untuk menerima penis terdiri dari 3 lapis yaitu :
17

1. Lapisan Mukosa : mempunyai lipatan


mendatar dan tersusun atas epitel berlapis
pipih tanpa lapisan tanduk. Dan terdapat
lamina propria yang tersusun atas jaringan
ikat padat dengan banyak serat elastin,
leukosit, limfosit dan nodulus limfatikus
(jarang terlihat).
2. Lapisan otot : terdiri dari berkas-berkas otot
polos yang tersusun berjalinan.
3. Lapisan Adventisia/ Serosa: berupa lapisan
tipis yang tersusun dari jaringan ikat yang
berbaur dengan adventisia organ sekitarnya.

LI.2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Haid


SIKLUS OVARIUM

18

Fase Folikuler
1. Siklus fungsi ovarium dengan pematangan
folikel-folikel, ovulasi, formasi corpus
luteum diatur oleh sistem kelenjar
hypothalamo-hipofise seperti halnya dengan
mekanisme intraovarial.
2. Hypothalamus memproduksi gonadotropinreleasing hormones (GnRH)
3. GnRH dibawa melalui sistem vena portal
menuju kelenjar hipofise anterior
4. GnRH menyatu pada reseptor spesifik yang
menginduksi sekresi luteotropic hormone
(LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)
5. Pelepasan FSH dan LH bergantung pada
GnRH dan terjadi setiap 90 menit (berkala)
6. Selanjutnya FSH menstimulasi pematangan
folikel. Hanya satu folikel yang matang
sempurna.
Saat ovulasi
1. Selanjutnya folikel menghasilkan estrogen
dan estrogen menekan produksi FSH
(negative feedback)
2. Akibatnya beberapa folikel selain satu folikel
yang matur sempurna mengalami atresia.
3. Meningkatnya kadar estrogen mensitmulasi
sekresi LH sehingga kadar LH melonjak di
pertengahan siklus (positive feedback)
4. Kadar LH yang tinggi menyebabkan
degenerasi kolagen folikel ovulasi setelah
16-24 jam lonjakan LH
Fase luteal
Setelah 7-8 hari ovulasi,sel granulosa
membesar,bervakuola dan berpigmen kuning
(lutein) korpus luteum
Corpussel-sel granulosa dapat menggunakan
kolesterol yang ada untuk biosintesis
progesteron
Terdapat 2 sel di korpus luteum
Luteinized granulosa cells : meningkatkan sekresi Progesteron
Luteinized theca cells : meningkatkan sekresi Estrogen

Level maksimum serum progesteron 15 ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi

Progesteron
Mempersiapkan rahim untuk kehamilan (meningkatkan kelenjar sekretori uterus
dan menurunkan kontraksi uterus untuk mencegah expulsi pada ovum yang
tertanam
Meningkatkan sekresi mukosa tuba falopii untuk nutrisi ovum
Meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudara
19

Estrogen:
Organ seks dan tubuh keseluruhan:mendorong perkembangan folikel,berperan
dalalm karakteristik seks sekunder, merangsang pertumbuhan uterus dan payudara
Tulang : mencegah aktivitas osteoklas,meningkatkan matriks tulang,merangsang
penutupan epifisial plate,meningkatkan deposit calcium
Berperan dalam penyimpanan lemak dan pengaturan produksi kolesterol oleh hati
sehingga menurunkan resiko atherosclerosis
Meningkatkan vaskularisasi pada kulit sehingga kulit halus dan lembut
Keseimbangan elektrolit: meningkatkan retensi Na dan air

SIKLUS ENDOMETRIUM
Pada siklus endometrium, terbagi jadi 3 fase, yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Bila tidak terjadi pembuahan sampai
2 hari sebelum akhir dari siklus bulanan maka corpus luteum akan beregresi dan
terbentuk jaringan parut (corpus albicans ) dengan berkurangnya kapiler-kapiler dan
diikuti menurunnya sekresi estrogen dan progesteron (involusi endometrium sebesar
65% ) pembuluh darah endometrium melepaskan material vasokonstriksi
(Prostaglandins, sitokinin, dan growth factors seperti TNF-beta , dan makrofag)
vasospasme menyebabkan penurunan nutrisi endometrium inisiasi nekrosis darah
merembes ke lapisan pertama endometrium pendarahan (hemoragik) meningkat cepat
dalam 24-36 jam bagian nekrosis terpisah dari endometrium deskuamasi
peningkatan kontraksi uterus pengeluaran darah menstruasi + deskuamasi
pendarahan berhenti 4-7 hari setelah menstruasi .Siklus haid yang normal berlangsung
antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Fase proliferasi ini
dapat berkisar 7-21 post ovulasi.Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi
dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk
perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai
14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Fase sekresi biasanya
tetap yaitu 14 hari. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan
endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke
rahim)

20

HORMON GONADOTROPIN

(LH)

GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)


GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hypothalamus. GnRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone) di hypophisis. Bila kadar
estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan-balik (feed back mechanism)
ke hypothalamus sehingga kadar GnRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
Berikut ini merupakan fungsi dari GnRH :
Menstimulasi produksi folikel stimulating hormone (FSH) dan leutinizing hormone
Mengatur pelepasan FSH dan LH oleh kelenjar hypophisis

FSH (Folikel Stimulating Hormone)


FSH diproduksi oleh sel gonadotropin pada kelenjar hypophiisis, pada lobus anterior
(adenohypophisis). Sel target dari FSH adalah testis (tubulus semineferus) pada lakilaki dan ovarium pada perempuan. Fungsi dari FSH adalah :
Laki-laki
Menstimulasi produksi sperma dengan cara mempengaruhi reseptor testosterone
pada tubulus semineferus
Perempuan
Menstimulasi perumbuhan dan pematangan folikel
Menstimulasi produksi estrogen pada corpus luteum
LH (Leutinizing Hormone)
LH diproduksi oleh sel gonadotropin pada lobus anterior kelenjar hypophysis. Sel target
dari LH adalah tubulus semineferus testis pada laki-laki dan ovarium pada perempuan.
Fungsi LH adalah :
Laki-laki

Menstimulasi produksi sperma dalam proses spermatogenesis dengan cara


menstimulasi sel intersisial leydig pada testis untuk mensekresikan testosterone
Perempuan
Membentuk korpus luteum dari folikel yang telah pecah

Menstimulasi produksi progesteron oleh korpus luteum

21

Sekresi LH dan FSH dikontrol oleh GnRH yang merupakan pusat control untuk basal
gonadotropin, masa ovulasi dan onset pubertas pada masing-masing individu. Proses
sekresi basal gonadotropin ini dipengaruhi oleh beberapa macam proses:
Episode sekresi (Episodic secretadon)
Pada pria dan wanita, proses sekresi LH dan FSH bersifat periodik, dimana terjadinya
secara bertahap dan pengeluarannya dikontrol oleh GnRH .
Umpan balik positif (Positive feedback)
Pada wanita selama siklus menstruasi estrogen memberikan umpan balik positif pada
kadar GnRH untuk mensekresi LH dan FSH dan peningkatan kadar estrogen selama
fase folikular merupakan stimulus dari LH dan FSH setelah pertengahan siklus,
sehingga ovum menjadi matang dan terjadi ovulasi. Ovulasi terjadi hari ke 10-12 pada
siklus ovulasi setelah puncak kadar LH dan 24-36 jam setelah puncak estradiol.
Setelah hari ke-14 korpus luteurn akan mengalami involusi karena disebabkan oleh
penurunan estradiol dan progesteron sehingga terjadi proses menstruasi.
Umpan balik negatif (Negative Feedback)
Proses umpanbalik ini memberi dampak pada sekresi gonadotropin. Pada wanita
terjadinya kegagalan pernbentukan gonad primer dan proses menopause disebabkan
karena peningkatan kadar LH dan FSH yang dapat ditekan oleh terapi estrogen dalam
jangka waktu yang lama.
Tujuan pemeriksaan FSH dan LH adalah untuk melihat fungsi sekresi hormon yang
dikeluarkan oleh hipotalamus dan mekanisme fisiologis umpan balik dari organ target
yaitu testis dan ovarium. Kadar FSH akan meningkat pada hipogonadism, pubertas
prekoks, menopause, kegagalan diferensiasi testis, orchitis, seminoma, acromegalli,
sidroma Turner. Serta menurun pada keadaan insufisiensi hipotalamus, disfungsi
gonad, anovulasi, insufisiensi hipofise, dan tumor ovarium. Faktor yang
mempengaruhi kadarnya adalah obat-obatan seperti steroid, kontrasepsi oral,
progesteron, estrogen, dan testoteron.

Umpan balik positif dan negatif dalam pengaturan sekresi hormonal sistem HPO
Harga normal LH dan FSH bervariasi tergantung dari usia, jenis kelamin dan siklus ovulasi
pada pasien wanita. Kadarnya akan rendah sebelum pubertas dan jika sesudahnya akan
meningkat.
Berikut harga normal kadar hormon FSH dan LH pada pria dan wamita berdasarkan usia dan
keadaan.
Wanita (dlm rentang umur)
< 8 tahun
8 12 tahun
12 14 tahun
14 18 tahun

FSH (ng/L)
0,6 0,8
1,2 2,4
1,7 2,8
2,2 3,0

22

Dewasa
Midcycle
2,6 24
Kehamilan
Tak terdeteksi
Premenopause
1,1 5,3
Pasca menopause
11,0 66
LI.3. Memahami dan MenjelaskanKelainan Haid
LO.3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Kelainan Haid
Pendarahan uterus abnormal atau gangguan mestruasi dapat diartikan dengan
berbagai cara, terminologi yang spesifik telah biasa digunakan untuk
mengkarakterisasi pola pendarahan tertentu. Perdarahan uterus abnormal meliputi
semua kelainan haid baik dalam hal jumlah , selang waktu (Interval) maupun
lamanya.
LO.3.2 Memahami dan Mengetahui Klasifikasi Kelainan Haid
Untuk memahami lebih mendalam tentang gangguan haid dan siklusnya sebaiknya
fisiologi haid dan siklusnya dimengerti lebih dahulu. Saat mulai haid dinamakan
menarche sedangkan saat berhentinya haid dinamakan menopause.Gangguan haid dan
siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :
1..Kelainan dalam banyaknya darah dan lama perdarahan pada haid
a.Hipermenorea atau Menoragia
b.Hipomenorea
2.Kelainan siklus
a.Polimenorea
b.Oligomenorea
c.Amenorea
3.Perdarahan di luar haid
a. Metroragia
4.Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid
a.Premenstrual tension (ketegangan prahaid)
b.Mastodinia
c.Mittelschremz (rasa nyeri pada ovulasi)
d.Dismenorea
LO.3.3 Memahami dan Mengetahui Etiologi Kelainan Haid
A. Kelainan dalam banyaknya darah dan lama perdarahan pada haid
1. HIPERMENOREA
Adalah perdarahan haid yang lebih banyak dan lebih lama dari normal (>8
hari).Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma
uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas

23

yang terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu


haid (endometrium shedding).
2. HIPOMENOREA
Merupakan perdarahan haid yang lebih pendek dan lebih kurang dari biasanya. Sebabsebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah
miomektomi), pada gangguan endokrin, dll.
Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
B. Kelainan siklus
1. POLIMENOREA
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (< 21 hari).Perdarahan kurang
lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa disebut polimenorea atau epimenoragia.
Dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi
atau menjadi pendek masa luteal. Sebab lain kongesti ovarium karena peradangan,
endometriosis, dan sebagainya.
2. OLIGOMENOREA
Siklus haid lebih panjang, >35 hari. Apabila siklusnya >3 bulan disebuta menorea.
Perdarahan biasanya berkurang. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan
wanita tidak terganggu, fertilitas cukup baik.
Siklus haid biasanya dengan ovulatoar dengan masa proliferrasi lebih panjang dari
biasa.
3. AMENOREA
Adalah keadaan dimana tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Lazim diadakan pembagian amenorea primer dan amenorea sekunder.
1. Amenorea primer, apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak
pernah dapat haid, umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan
lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan kongenital, dan kelainan genetik.
2. Amenorea sekunder, apabila pernah mendapat haid, kemudian tidak pernah
dapat lagi, lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam
kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumortumor, penyakit infeksi, dll.
Istilah kriptomenorea menunjuk kepada keadaan dimana tidak tampak adanya haid
karena darah tidak keluar berhubung ada yang menghalangi misal pada ginatresia
himenalis dll.
C. Perdarahan di luar haid
Yang dimaksud adalah perdarah yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan
tampak terpisah dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan yang menjadi
satu, yang pertama metroragia dan yang kedua menometroragia. Dapat disebabkan
karena kelainan organic pada alatgenital atau oleh kelainan fungsional.
Sebab-sebab organik
Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebakan oleh kelainan pada :
Serviks uteri, seperti polipus servisis uteri, dll
24

Korpus uteri, seperti polip endometrium dll.


Tuba fallopi, seperti kehamilan ektopik terganggu dll.
Ovarium, seperti radang ovarium, tumor ovarium dll.

Sebab-sebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organic
dinamakan perdarahan disfungsional. Dapat terjadi pada setiap umur antara
menarche dan menopause, tetapi lebih seringdijumpai pada masa permulaan
dan masa akhir fungsi ovarium.
D. Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid
1. PREMENSTRUAL TENSION
Premenstrual tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu
sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang,
walaupun kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.
Etiologi
Etiologi premenstrual tension tidak jelas, akan tetapi mungkin satu faktor yang
memegang peranan ialah ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dengan
akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan dan kadang-kadang
edema.
2. MENSTRUATION
Istilah ini dipakai untuk kasus-kasus tertentu yang jarang dijumpai,dimana terjadi
perdarahan ekstragenital dengan interval periodik yang sesuai dengan siklus haid.
Vicarious menstruation dapat juga terjadi pada berbagai alat, seperti :lambung, usus,
paru-paru, mammae, dan kulit.
Penangan dapat dilakukan apabila pada alat yang berdarah ada kelainan yang dapat
diangkat atau diobati.
3. MITTLESCHMERZ
Mittleschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid,
pada saat ovulasi.
Hal ini terjadi karena pecahnya folikel Graff.
Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti
oleh perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti
kehamilan ektopik yang pecah.
Diagnosa dibut berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak
mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual atau muntah.
Penangananya umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
4. MASTALGIA
Gejala mastalgia ialah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid.Sebabnya
edema dan hiperemi karena peningkatan relatif dari kadar estrogen.
Terapi biasanya terdiri atas pemberian deuretikum, sedang pada mastalgia keras
kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg perhari secara sublingual.
Bromokriptine dalam dosis kecil dapat mengurangi penderitaan.
5. DISMENOREA
25

Dismenorea (Nyeri haid) mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering
menyebabkan wanita wanita muda pergi kedokter untuk konsultasi dan pengobatan.
Gangguan ini bersifat subjektif, berat atau untensitasnya sukar dinilai.Penyakit ini
sudah lama dikenal, tetapi sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan
dengan memuaskan.
Dismenorea dibagi atas :
Dismenorea Primer (esensial, intrinsik, ideopatik), tidak terdapat hubungan dengan
kelainan ginekologik. Adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat
genital yang nyata. Terjadi beberapa waktu setelah menarche, biasanya 12 bulan atau
lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan pertama setelah menarche umumnya
bersifat anovulatoar yang tidak disertai dengan rasa nyeri, rasa nyeri timbul tidak
lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk
beberapa jam. Rasa nyeri ialah kejang berjangkit- jangkit, biasanya terdapat pada
perut bawah, tetapi dapat menyebar kedaerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan
rasa nyeri disertai dengan mual, sakit kepala, muntah dll.
Etiologi
Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab disminorea primer,
tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti. Faktor penyebab dismenorea primer :
:
Faktor kejiwaan
Faktor Konstitusi
Faktor obstruksi kanalis servikalis
Faktor Endokrin-Faktor alergi
Dismenorea Sekunder (Ekstrinsik, yang diperoleh, acquired) disebabkan oleh kelainan
ginekologik.
Biasanya baru muncul kemudian yaitu jika ada penyakit yangdatang kemudian.
Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti :
Infeksi rahim
Kista/polip
Tumor sekitar kandungan
Kelainan kedudukan rahim yang menetap
Ada juga yang disebut endometriosis, yaitu kelainan letak lapisan dinding rahim,
sehingga apabila menjelang menstruasi, padasaat dinding rahim menebal, akan
dirasakan sakit yang luar biasa. Endometriosis bisa mengganggu kesuburan.
(Hanifa W, 1997)
LO.3.4 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Kelainan Haid
1. PUD pada siklus avulatorik
Gangguan perdarahan ini biasanya terjadi pada wanita usia reproduksi dengan
jenis perdarahan yang terjadi dapat berupa: perdarahan siklus. Perdarahan akibat
gangguan pelepasan endometrium, perdarahan bercak pra dan pasca haid.

26

a. Fase proliferasi yang memendek, hal ini terjadi karena hipersensitif ovarium
terhadap FSH sehingga terjadi kenaikan kadar hormone E2 sampai mampu
menimbulkan lonjakan LH yang lebih awal dan ovulasi terjadi lebih awal. Perdarahan
yang terjadi berupa polimenorea.
b. Fase proliferasi yang memanjang, hal ini kurang sensitifnya ovarium terhadap FSH
atau timbul gangguan dari hipotalamus hipofise sehingga perkembangan folikel
terhambat dan kenaikan E2 terhambat sehingga ovulasi terhambat. Gangguan berupa
perdarahan pertengahan siklus haid, bercak pasca haid.
c. Kegagalan korpus luteum, berhubungan dengan rendahnya kadar FSH pada saat
lonjakan LH terjadi. Beberapa peneliti juga menghubungkan hal ini dengan tingginya
kadar prolaktin. Perdarahan yang terjadi berupa polimenore, hipermenore atau bercak
pra haid.
d. Aktivitas korpus luteum yang memanjang, disebabkan terganggunya umpan balik
negatif, kadar LH tetap tinggi sehingga fase sekresi berlangsung lama. Akibatnya
kadar progesterone tetap tinggi sehingga terjadi penurunan progesterone yang relatif.
Keadaan ini menyebabkan pelepasan endometrium terganggu sehingga menyebabkan
oligomenredan diikuti hipermenore.
2.PUD pada siklus anovulatrik
Ovulasi tidak terjadi, kurpus luteum tidak terbentuk, kadar progesteron
berkurang, estrogen meningkat. Pada masa premenopous anovulasi sering disebabkan
kegagalan ovarium dalam menerima rangsangan hormone FSHdan LH. Perdarahan
yang terjadi berupa perdarahan yang sedikit atau banyak bergumpal dalam siklus yang
teratur maupun yang tidak.
3. Perdarahan pada Folikel Persisten
Perdarahan dimaksud dengan folikel persiten adalah stagnasinya fase perkembangan
folikel dasatu fase ovulasi yang menyebabkan rangsangan yang terus menerus dan
menetap darai estrogen terhadap endometrium sehingga terjadi hiperplasi
endometrium. Hal ini sering terjadi pada masa perimenopouse. Perdarahan terjadi
pada tingkat hiperplasia endometrium lanjut, atau apabila folikel tidak mampu lagi
menghasilkan estrogen maka akan terjadi perdarahan lucut estrogen.
Amenore primer

27

Dismenorea

28

29

Premenstrual sindrom

LO.3.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinik Kelainan Haid


1. Perdarahan lebih banyak atau lebih sedikit dari normal
2. Perdarahan lebih lama atau lebih pendek dari normal
3. Nyeri hingga mengganggu aktivitas, perut keram , kembung.
4. Gejala lainnya seperti menstruasi pada umumnya yaitu gejala Pra
Menstruasi Syndrome (PMS) dan nyeri haid (Disminorhea)
PMS (pre menstruasi syndrome) atau gejala pre-menstruasi, dapat menyertai
sebelum atau saat menstruasi. Antara lain:

Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa


lelah.

Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam.

Emosi menjadi labil. Biasanya kita mudah uring-uringan, sensitif, dan


perasaan-perasaan negatif lainnya.

Mengalami kram perut (dismenorrhoe).

Kepala nyeri.

Pingsan.
30

Berat badan bertambah, karena tubuh menyimpan air dalam jumlah


yang banyak.

Pinggang terasa pegal.

LO.3.6 Memahami dan Mengetahui Diagnosis & Diagnosis Banding Kelainan Haid
Anamnesa
Dokter akan menanyakan sejarah yang lengkap medis pasien. Informasi ini dapat
membantu menentukan apakah masalah menstruasi disebabkan oleh kondisi medis
lain. Sebagai contoh, non-menstruasi kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut
termasuk usus buntu, infeksi saluran kencing, kehamilan ektopik, dan sindrom iritasi
usus besar. Endometriosis dan fibroids dapat menyebabkan perdarahan berat dan
nyeri. Dokter mungkin bertanya pertanyaan-pertanyaan mengenai:
1. Pola siklus menstruasi - panjang waktu antara periode, jumlah hari yang periode
terakhir, jumlah hari perdarahan berat atau ringan
2. Kehadiran atau sejarah dari setiap kondisi medis yang mungkin menyebabkan
masalah haid
3. Setiap riwayat keluarga masalah haid
4. Sejarah nyeri panggul
5. Regular penggunaan obat (termasuk vitamin dan over-the-counter obat-obatan)
6. Diet sejarah, kafein termasuk dan asupan alcohol
7. Masa lalu atau sekarang menggunakan kontrasepsi
8. Setiap stres peristiwa terakhir
9. Riwayat seksual
10. Harian menstruasi. Sebuah buku harian menstruasi adalah cara yang membantu
untuk melacak perubahan dalam siklus menstruasi. Pasien dapat merekam saat
periode mereka mulai, berapa lama berlangsung, dan jumlah perdarahan dan
nyeri yang terjadi selama menstruasi.
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul adalah bagian standar diagnosis. Tes Pap dapat dilakukan
selama ujian ini.
Pemeriksaan luar ginelkologi
Pemeriksaan fisik umum
1. Kesan umum : tampak sakit, kompos mentis, anemia, ikterus.
2. Kesadaran komunikasi personal - tekanan darah nadi frekuensi nafas
suhu badan.
3. Pemeriksaan jantung dan paru
Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu ( kelenjar thyroid, kelenjar getah
bening leher dsb nya)
1. Banyak ahli ginekologi yang secara rutin memeriksa keadaan kelenjar tiroid
(pembesaran, pembengkakan, benjolan kecil)
2. Penyakit tiroid lebih sering mengenai wanita dan meningkat dengan semakin
bertambahnya usia.
3. Beberapa gangguan haid berkaitan dengan disfungsi tiroid.
31

Pemeriksaan khusus ginekologi


Inspeksi abdomen
1. Pembesaran perut kearah depan yang berbatas jelas umumnya disebabkan oleh
kehamilan atau tumor.
2. Pembesaran perut kearah samping umumnya terjadi pada asites.
3. Striae, jaringan parut, peristaltik.
Palpasi abdomen
1. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan atau rectum terlebih
dahulu.
2. Pasien diminta untuk berada pada posisi dorsal dan dalam keadaan santai.
3. Palpasi dilakukan dengan menggunakan seluruh telapak tangan berikut jari- jari
dalam keadaan rapat yang dimulai dari bagian hipochondrium secara perlahanlahan dan kemudian diteruskan kesemua bagian abdomen dengantekanan yang
meningkat secara bertahap.
4. Melalui pemeriksaan ini ditentukan apakah : Terdapat defance muscular akibat
peritonitis atau rangsangan peritoneum yang lain.
5. Apakah ada rasa nyeri tekan atau nyeri lepas
6. Dengan tekanan yang agak kuat serta menggunakan sisi ulnar telapak tangan
kanan dilakukan pemeriksaan untuk mencari kelainan lain dalam cavum
abdomen.
7. Bila dijumpai adanya masa tumor dalam cavum abdomen, tentukan lebih lanjut
mengenai:
Perkusi abdomen
Bila dijumpai adanya pembesaran perut, dengan perkusi dapat ditentukan apakah
pembesaran perut tersebut disebabkan oleh cairan bebas, udara (meteorismus) atau
tumor
Auskultasi abdomen
1. Penting untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan (dengan mencari denyut
jantung janin).
2. Diagnosa ileus (paralitik atau hiperdinamik).
3. Menentukan pulihnya bising usus pasca pembedahan
Genitalia eksterna
Inspeksi genitalia eksterna
Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan jelas
Keadaan vulva bagian luar:
- Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis
- Terdapat ulkus, pembengkakan.
Cairan yang keluar dari vulva: pus, darah, leucorrhoea
Pemeriksaan penunjang
1. Darah dan Tes Hormonal
32

Tes darah dapat membantu menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan


gangguan menstruasi. Tes darah juga dapat memeriksa follicle- stimulating
hormon, estrogen, dan tingkat prolaktin. Pasien yang memiliki menorrhagia
mungkin mendapatkan tes untuk gangguan perdarahan. Jika pasien kehilangan
banyak darah, mereka juga harus mendapatkan diuji untuk anemia.Pasien yang
memiliki amenore mungkin perlu untuk menerima tes hormon khusus. Uji
tantangan progestasional menggunakan progesteron oral atau disuntikkan untuk
menguji lapisan rahim fungsional (endometrium):
a. Perdarahan yang terjadi sampai 3 minggu setelah dosis progesteron
menunjukkan bahwa wanita memiliki tingkat estrogen yang normal tetapi
tidak berovulasi, terutama jika tiroid dan prolaktin tingkat normal. Dalam
kasus tersebut, dokter akan memeriksa stres, berat badan baru-baru ini, dan
setiap obat-obatan. Hasil tersebut juga bisa menyarankan ovarium polikistik
atau stres.
b. Kegagalan untuk berdarah bisa menunjukkan rahim yang abnormal yang
mencegah keluar atau estrogen tidak cukup. Dalam kasus tersebut, langkah
berikutnya mungkin untuk mengelola estrogen diikuti oleh progestin. Jika
perdarahan terjadi setelah itu, penyebab amenore berkaitan dengan kadar
estrogen rendah. Dokter kemudian akan memeriksa kegagalan ovarium,
anoreksia, atau penyebab lain dari estrogen rendah. Jika pendarahan tidak
terjadi, dokter akan memeriksa penghalang yang mencegah aliran
menstruasi.
USG
Teknik pencitraan yang sering digunakan untuk mendeteksi kondisi tertentu yang
dapat menyebabkan gangguan menstruasi. Imaging dapat membantu mendiagnosa
fibroid, endometriosis, atau kelainan struktur pada organ reproduksi.
USG dan Sonohysterography.
USG adalah teknik pencitraan standar untuk mengevaluasi rahim dan indung telur,
fibroid mendeteksi, kista ovarium dan tumor, dan penghalang menemukan dalam
saluran kemih. Ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari
organ-organ. USG tidak membawa risiko dan menyebabkan ketidaknyamanan
sangat sedikit.
Sonohysterography transvaginal USG menggunakan bersama dengan garam
disuntikkan ke dalam rahim untuk meningkatkan visualisasi rahim.
Prosedur Diagnostik Lainnya
1. Histeroskopi.
Histeroskopi adalah prosedur yang dapat mendeteksi keberadaan fibroid, polip,
atau penyebab lain dari perdarahan. Ini mungkin akan ketinggalan kasus kanker
rahim, bagaimanapun, dan bukan merupakan pengganti lebih banyak prosedur
invasif, seperti dilatasi dan kuretase (D & C) atau biopsi endometrium, jika
kanker dicurigai.Hal ini dilakukan dalam suasana kantor dan tidak memerlukan
sayatan. Prosedur menggunakan tabung fleksibel atau kaku panjang yang disebut
hysteroscope, yang dimasukkan ke dalam vagina dan melalui leher rahim untuk
mencapai rahim. Sebuah sumber cahaya serat optik dan kamera kecil di tabung
memungkinkan dokter untuk melihat rongga. Rahim diisi dengan garam atau
karbon dioksida untuk mengembang rongga dan memberikan tampilan yang
lebih baik. Hal ini dapat menyebabkan kram. Histeroskopi adalah non-invasif,
33

namun banyak wanita menemukan prosedur yang menyakitkan. Penggunaan


semprotan anestesi seperti lidokain dapat membantu dalam mencegah sakit dari
prosedur ini. Komplikasi lain termasuk penyerapan cairan yang berlebihan,
infeksi, dan perforasi uterus. Histeroskopi juga dilakukan sebagai bagian dari
prosedur bedah.
2. Laparoskopi
Diagnostik laparoskopi merupakan prosedur bedah invasif rendah, saat ini satusatunya metode definitif untuk mendiagnosa endometriosis, penyebab umum
dari dismenore. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengobati endometriosis.
Laparoskopi biasanya memerlukan anestesi umum, walaupun pasien bisa pulang
hari yang sama. Prosedur ini melibatkan menggembungkan perut dengan gas
melalui sayatan perut kecil. Sebuah tabung serat optik dilengkapi dengan lensa
kamera kecil (laparoskop) kemudian dimasukkan. Dokter menggunakan
laparoskop untuk melihat rahim, ovarium, tuba, dan peritoneum (selaput
panggul).
3. Biopsi endometrium.
Bila perdarahan berat atau abnormal terjadi, sebuah (rahim) biopsi endometrium
dapat dilakukan di kantor. Prosedur ini dapat membantu mengidentifikasi sel-sel
abnormal, yang menunjukkan bahwa kanker dapat hadir. Hal ini juga dapat
membantu dokter menentukan pengobatan hormonal terbaik untuk digunakan.
Prosedur ini mungkin sering dilakukan tanpa anestesi, atau lokal anestesi
disuntikkan.
a. Pasien terletak di punggungnya dengan kaki di sanggurdi. Sebuah alat
(speculum) dimasukkan ke dalam vagina untuk terus terbuka dan
memungkinkan leher rahim untuk dilihat.
b. Serviks dibersihkan dengan cairan antiseptik dan kemudian digenggam
dengan instrumen (tenaculum) yang memegang rahim stabil. Sebuah
perangkat yang disebut dilator serviks mungkin diperlukan untuk
meregangkan kanalis servikalis jika ada sesak (stenosis). Sebuah tabung,
plastik kecil berongga kemudian lembut dilewatkan ke dalam rongga rahim.
c. Hisap lembut menghapus sampel lapisan. Sampel jaringan dan instrumen
dihapus. Spesialis yang disebut ahli patologi memeriksa sampel di bawah
mikroskop.
4. Dilatasi dan kuretase (D & C).
D dan C (dilatasi dan kuretase) adalah suatu prosedur dimana saluran vagina
lembut diadakan terbuka dengan spekulum, dan leher rahim membesar (melebar)
dengan batang logam. Sebuah kuret kemudian dilewatkan melalui kanalis
servikalis ke dalam rongga rahim di mana jaringan endometrium dikerok dan
dikumpulkan untuk pemeriksaan. Dilatasi dan kuretase (D & P) adalah prosedur
yang lebih invasive:
1. A D & C biasanya dilakukan dalam suasana rawat jalan sehingga pasien
dapat pulang pada hari yang sama, tetapi kadang-kadang memerlukan
anestesi umum. Ini mungkin perlu dilakukan di ruang operasi untuk
menyingkirkan kondisi serius atau mengobati beberapa yang kecil yang
dapat menyebabkan perdarahan.
2. Serviks (leher rahim) adalah berdilatasi (membuka).
3. Dokter bedah goresan lapisan dalam rahim dan leher rahim.
34

Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel pada jaringan tersebut dan
untuk meringankan perdarahan berat dalam beberapa kasus. A & C juga dapat
efektif dalam Scraping off polip endometrium kecil, tetapi tidak sangat berguna
bagi kebanyakan fibroid, yang cenderung lebih besar dan lebih melekat erat.
LO.3.7 Memahami dan Mengetahui Tatalaksana Kelainan Haid
Setelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan berbagai kemungkinan adalah
melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai berikut:
1. Menghentikan perdarahan.
2. Mengatur menstruasi agar kembali normal
3. Transfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gr%.
Menghentikan perdarahan
Langkah-langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut:
Kuret (curettage). Hanya untuk wanita yang sudah menikah. Tidak bagi gadis dan
tidak bagi wanita menikah tapi belum sempat berhubungan intim. O b a t
(medikamentosa)
1. Golongan estrogen.
Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya: estradiol valerat (nama
generik) yang relatif menguntungkan karena tidak membebani kinerja liver dan tidak
menimbulkan gangguan pembekuan darah. Jenis lain, misalnya: etinil estradiol, tapi
obat ini dapat menimbulkan gangguan fungsi liver.
Dosis dan cara pemberian:
Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 2,5 mg diminum selama 7-10 hari.
Benzoas estradiol: 20 mg disuntikkan intramuskuler. (melalui bokong)
Jika perdarahannya banyak, dianjurkan nginap di RS (opname), dan diberikan
Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 25 mg secara intravenus (suntikan lewat
selang infus) perlahan-lahan (10-15 menit), dapat diulang tiap 3-4 jam. Tidak boleh
lebih 4 kali sehari. Estrogen intravena dosis tinggi ( estrogen konjugasi 25 mg setiap 4
jam sampai perdarahan berhenti ) akan mengontrol secara akut melalui perbaikan
proliferatif endometrium dan melalui efek langsung terhadap koagulasi, termasuk
peningkatan fibrinogen dan agregasi trombosit. Terapi estrogen bermanfaat
menghentikan perdarahan khususnya pada kasus endometerium atrofik atau
inadekuat. Estrogen juga diindikasikan pada kasus DUB sekunder akibat depot
progestogen ( Depo Provera ). Keberatan terapi ini ialah bahwa setelah suntikan
dihentikan, perdarahan timbul lagi.
2. Obat Kombinasi
Terapi siklik merupakan terapi yang paling banyak digunakan dan paling
efektif. Pengobatan medis ditujukan pada pasien dengan perdarahan yang banyak atau
35

perdarahan yang terjadi setelah beberapa bulan amenore. Cara terbaik adalah
memberikan kontrasepsi oral ; obat ini dapat dihentikan setelah 3 6 bulan dan
dilakukan observasi untuk melihat apakah telah timbul pola menstruasi yang normal.
Banyak pasien yang mengalami anovulasi kronik dan pengobatan berkelanjutan
diperlukan. Paparan estrogen kronik dapat menimbulkan endometrium yang berdarah
banyak selama penarikan progestin . Speroff menganjurkan pengobatan dengan
menggunakan kombinasi kontrasepsi oral dengan regimen menurun secara bertahap.
Dua hingga empat pil diberikan setiap hari setiap enam hingga duabelas jam ,
selama 5 sampai 7 hari untuk mengontrol perdarahan akut. Formula ini biasanya
mengontrol perdarahan akut dalam 24 hingga 48 jam ; penghentian obat akan
menimbulkan perdarahan berat. Pada hari ke 5 perdarahan ini, mulai diberikan
kontrasepsi oral siklik dosis rendah dan diulangi selama 3 siklus agar terjadi regresi
teratur endometrium yang berproliferasi berlebihan. Cara lain, dosis pil kombinasi
dapat diturunkan bertahap ( 4 kali sehari, kemudian 3 kali sehari, kemudian 2 kali
sehari ) selama 3 hingga 6 hari, dan kemudian dilanjutkan sekali setiap hari.
Kombinasi kontrasepsi oral menginduksi atrofi endometrium, karena paparan
estrogen progestin kronik akan menekan gonadotropin pituitari dan menghambat
steroidogenesis endogen. Kombinasi ini berguna untuk tatalaksana DUB jangka
panjang pada pasien tanpa kontraindikasi dengan manfaat tambahan yaitu mencegah
kehamilan. Khususnya untuk pasien perimenarche, perdarahan berat yang lama dapat
mengelupaskan endometrium basal, sehingga tidak responsif terhadap progestin.
Kuretase untuk mengontrol perdarahan dikontraindikasikan karena tingginya resiko
terjadinya sinekia intrauterin ( sindroma Asherman ) jika endometrium basal dikuret.
OC aman pada wanita hingga usia 40 dan diatasnya yang tidak obes, tidak merokok,
dan tidak hipertensi.
3. Golongan progesterone
Pertimbangan di sini ialah bahwa sebagian besar perdarahan fungsional
bersifat anovulatoar, sehingga pemberian obat progesterone mengimbangi pengaruh
estrogen terhadap endometrium. Obat untuk jenis ini, antara lain:
Medroksi progesteron asetat (MPA): 10-20 mg per hari, diminum selama 7 10 hari.
Norethisteron: 31 tablet, diminum selama 7-10 hari.
Kaproas hidroksi-progesteron 125 mg secara intramuskular
4. OAINS
Menorragia dapat dikurangi dengan obat anti inflamasi non steroid. Fraser dan
Shearman membuktikan bahwa OAINS paling efektif jika diberikan selama 7 hingga
10 hari sebelum onset menstruasi yang diharapkan pada pasien DUB ovulatori, tetapi
umumnya dimulai pada onset menstruasi dan dilanjutkan selama espisode perdarahan
dan berhasil baik. Obat ini mengurangi kehilangan darah selama menstruasi
( mensturual blood loss / MBL ) dan manfaatnya paling besar pada DUB ovulatori
dimana jumlah pelepasan prostanoid paling tinggi.2
Mengatur menstruasi agar kembali normal

36

Setelah perdarahan berhenti, langkah selanjutnya adalah pengobatan untuk


mengatur siklus menstruasi, misalnya dengan pemberian: Golongan progesteron: 21
tablet diminum selama 10 hari. Minum obat dimulai pada hari ke 14-15 menstruasi.
Transfusi jika kadar hemoglobin kurang dari 8 gr%.
Terapi yang ini diharuskan pasiennya untuk menginap di Rumah Sakit atau
klinik. Sekantong darah (250 cc) diperkirakan dapat menaikkan kadar hemoglobin
(Hb) 0,75 gr%. Ini berarti, jika kadar Hb ingin dinaikkan menjadi 10 gr% maka kirakira perlu sekitar 4 kantong darah
LO.3.8 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Kelainan Haid
Biasanya Perdarahan Uterus Disfungsional adalah akibat dari perubahan hormonal
yang tidak diprediksi, maka PUD tidak dapat dicegah. Namun berat badan lebih dapat
mempengaruhi produksi hormone yang meningkatkan resiko perdarahan menstruasi yang
ireguler. Maka, menurunkan berat badan dapat mencegah PUD.Dysfunctional Uterine
Bleeding.
LO.3.9 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Kelainan Haid
- Terapi hormon biasanya mengurangi gejala. Selama tidak
ada masalah dengan anemia(jumlah darah rendah),pengobatan dini menunjang
prognosis yang baik.
- Hindari pencetus Obesitas
- Gaya hidup sehat
LO.3.10 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Kelainan Haid
1. Anemia
2. Endometrial cancer
3. Uterine perforation

LI.4.1 Memahami dan Menjelaskan Istihadhah


Perbedaan Haid dan Istihadhah
Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam diadukan oleh Hamnah
radhiallahu anha tentang istihadlah yang menimpanya, beliau berkata : Yang
demikian hanyalah satu gangguan/dorongan dari setan.
Atau dalam riwayat Shahihain dari hadits Fathimah bintu Abi Hubaisy, beliau
mengatakan tentang istihadlah : Yang demikian itu hanyalah darah dari urat bukan
haid.
Hal ini menunjukkan bahwa istihadlah tidak sama dengan haid yang sifatnya
alami, artinya mesti dialami oleh setiap wanita yang normal sebagai salah satu tanda
baligh. Namun istihadlah adalah satu penyakit yang menimpa kaum hawa dari
perbuatannya syaithan yang berjalan di tubuh anak Adam seperti jalannya darah.
Syaithan ingin memberikan keraguan terhadap anak Adam dalam pelaksanaan
ibadahnya dengan segala cara. Kata Al Imam As Shanani dalam Subulus Salam
37

1.
2.
3.
4.

(1/159) : Makna sabda Nabi : (Yang demikian hanyalah satu dorongan/gangguan


dari syaithan) adalah syaithan mendapatkan jalan untuk membuat kerancuan
terhadapnya dalam perkara agamanya, masa sucinya dan shalatnya hingga syaithan
menjadikannya lupa terhadap kebiasaan haidnya.
Al Imam As Shanani melanjutkan : Hal ini tidak menafikkan sabda Nabi
yang mengatakan bahwa darah istihadlah dari urat yang dinamakan aadzil karena
dimungkinkan syaithan mendorong urat tersebut hingga terpancar darah darinya.
(Subulus Salam 1/159)
Keberadaan darah istihadlah bersama darah haid merupakan suatu masalah
yang rumit, kata Ibnu Taimiyyah, hingga harus dibedakan antara keduanya. Caranya
bisa dengan adat (kebiasaan haid) atau dengan tamyiz (membedakan sifat darah).
Perbedaan antara darah istihadlah dengan darah haid adalah darah haid
merupakan darah alami, biasa dialami wanita normal dan keluarnya dari rahim
sedangkan darah istihadlah keluar karena pecahnya urat, sifatnya tidak alami (tidak mesti
dialami setiap wanita) dan keluarnya dari urat yang ada di sisi rahim. Ada perbedaan lain
dari sifat darah haid bila dibandingkan dengan darah istihadlah :
Perbedaan warna. Darah haid umumnya hitam sedangkan darah istihadlah umumnya
merah segar.
Kelunakan dan kerasnya. Darah haid sifatnya keras sedangkan istihadlah lunak.
Kekentalannya. Darah istihadlah mengental sedangkan darah haid sebaliknya.
Aromanya. Darah haid beraroma tidak sedap/busuk.

Darah Istihadah Menurut Penjelasan Ilmu Fiqh


Menurut Ustaz Sulaiman Endut dalam bukunya yang berjudul Asas-asas Fardhu Ain
mengatakan
bahwa:
Darah istihadhah ialah darah penyakit yang keluar dari faraj perempuan. Darah ini bukanlah
merupakan darah haid atau darah nifas. Ia adalah sejenis darah penyakit. Seseorang
perempuan yang ketika didatangi darah istihadhah, wajib berpuasa, bersembahyang dan boleh
mengerjakan ibadah lain sama seperti orang lain yang tidak didatangi haid dan nifas.
Rumusan yang dapat dibuat berdasarkan pendapat di atas, istihadah merupakan darah yang
keluar bukan pada masa haid dan nifas. Darah istihadah disifatkan sebagai darah penyakit.
Untuk mengetahui darah istihadah ialah darah yang keluar dari rahim perempuan yang
melebihi (15 hari dan malamnya) atau kurang (24 jam) dari tempoh haid dan nifas. Dari
Aisyah
ra
berkata
:
Fatimah Binti Abi Hubaisy telah datang menemui Nabi SAW dan berkata : Wahai
Rasulullah, aku telah beristihadhah, oleh itu aku tidak suci, maka adakah aku perlu
meninggalkan solat? Sabda Rasulullah SAW : Tidak, itu hanyalah darah penyakit dan bukan
darah haid. Ketika kedatangan haid hendaklah engkau meninggalkan solat, dan apabila
kadarnya telah berlalu, maka hendaklah engkau membasuh darah yang berada pada diri
engkau
dan
hendaklah
engkau
bersolat.
(Riwayat
Al-Bukhari)
Darah ini membatalkan wuduk tetapi tidak mewajibkan wanita tersebut mandi hadas dan
tidak wajib meninggalkan solat serta puasa. Oleh itu wanita yang keluar darah tersebut
hendaklah membasuhnya, mengikat atau membalut tempat keluarnya dan hendaklah
berwuduk setiap kali hendak solat fardhu.

38

Faktor Istihadhah
Wanita yang mengeluarkan darah istihadhah adalah disebabkan kestabilan kesihatan
tubuh badan yang terganggu atau stamina tubuh tidak terjamin yang disebabkan oleh
kerosakkan organ-organ atau kelenjar-kelenjar yang berada dipersekitaran rahimnya.
Kadang kala boleh juga disebabkan oleh gangguan emosi wanita tersebut.
Darah istihadhah ini mengalir secara berterusan dan kadang kala ia berlarutan sehingga
beberapa minggu. Jika keadaan sebegini berterusan, maka lebih baik mendapatkan
rawatan dan nasihat doktor dengan segera untuk mengetahui apa puncanya.
Ciri-ciri Istihadhah
1. Wanita umur sembilan tahun yang mengeluarkan darah.
2. Wanita yang keluar darah melebihi batasan haid sebanyak 15 hari dan malamnya.
Atau wanita yang mengeluarkan darah kurang dari 24 jam atau satu hari dan
malamnya.
3. Wanita yang mengeluarkan darah melebihi batasan masa nifas sebanyak 60 hari dan
malamnya.
4. Wanita didatangi darah sebanyak dua kali yang diselangi dengan masa suci kurang
dari 15 hari dan malamnya.
Hukum Istihadhah
1. Tidak wajib mandi ketika ingin mengerjakan solat wajib ataupun sunat pada bila-bila
masa. Kecuali satu kali ketika haidnya sudah berhenti.
2. Orang Istihadhah wajib berwuduk setiap kali hendak mengerjakan solat.
3. Hendaklah ia membasuh kemaluannya sebelum berwuduk dan kemudian ia menutup
kemaluannya dengan sehelai kain atau kapas untuk menahan atau mengurangi najis
daripada terus keluar. Jika cara ini tidak berjaya menahan darah istihadhah, maka
hendaklah ia menyumbat atau mengikat kemaluannya supaya tidak bocor.
4. Tidak menjadi halangan bagi suami yang ingin menjimak isterinya ketika istihadhah.
Ini merupakan pendapat mejoriti para ulamak, kerana ia tidak mempunyai satu
dalilpun yang mengharamkannya.
5. Hukum wanita istihadhah sama sepertimana wanita yang suci daripada haid dan nifas.
wanita istihadhah boleh mengerjakan solat, puasa, tawaf, membaca Al-Quran,
menyertuh Al-Quran dan sebagainya.
Diriwayatkan oleh Aisyah, dia berkata : Ummu Habibah binti Jahsy meminta fatwa
kepada Rasulullah. Ummu Habibah berkata: sesungguhnya saya terkena darah
penyakit? Rasulullah berkata: itu hanya darah, mandi dan sholatlah. Maka Ummu
Habibah mandi setiap akan melaksanakan sholat. Al-Laits bin Said berkata:Ibu
39

Syibah tidak menyebutkan bahwa Rasulullah menyuruh Ummu Habibah binti Jahsy
untuk mandi setiap kali mau melaksanakan sholat, akan tetapi itu hanyalah perbuatan
Ummu Habibah sendiri.
(HR.Muslim 63/334)
Haid
Definisi Haid.
Haid secara bahasa bermakna mengalir.
Adapun secara istilah, Al-Bahuti berkata, Dia adalah darah kebiasaan wanita yang
berasal dari dasar rahim, pada waktu-waktu tertentu. (Ar-Raudh Al-Murbi -Hasyiah
Ibni Qasim-: 1/370) Dan sebagian ulama ada yang menambahkan definisinya: Bukan
dikarenakan sebab melahirkan.
Ciri-Ciri Darah Haid.
Dia adalah darah tebal yang keluar dari rahim, berwarna hitam lagi busuk baunya, dan
setelah keluar tetap dalam keadaan cair.
Najisnya Darah Haid.
Darah haid adalah najis berdasarkan firman Allah Taala, Mereka bertanya kepadamu
tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran (najis). (QS. Al-Baqarah:
222). Adapun dari As-Sunnah, maka Rasulullah bersabda tentang pakaian yang
terkena darah haid, Hendaknya dia mengeruknya lalu menggosoknya dengan air lalu
menyiramnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Asma` bintu Abi Bakr) Dan ini
jelas menunjukkan najisnya. Dan An-Nawawi menukil ijma kaum muslimin akan
najisnya darah haid.
Penentuan Masa Haid.
Ada dua perkara yang dijadikan sandaran dalam menentukan masa haid:
1. Adat. Yaitu lama biasanya darah haid keluar dari seorang wanita setiap bulannya.
Misalnya kalau setiap bulan darah haidnya keluar selama 7 hari, maka berarti adat
haidnya 7 hari. Kalau biasanya haid keluar setiap akhir bulan selama sekitar 5 atau 6
hari, maka berarti adat dia setiap akhir bulan berkisar antara 5 atau 6 hari. Demikian
seterusnya.
Dalilnya adalah sabda Nabi -shallallahu alaihi wasallam- kepada Fathimah binti
Jahsy, akan tetapi tinggalkanlah shalat selama hari-hari yang biasanya kamu haid
pada hari-hari itu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah)
2.Tamyiz. Yaitu dengan memperhatikan darah yang keluar dari kemaluannya. Kalau
yang keluar sesuai dengan ciri-ciri haid yang telah disebutkan di atas maka berarti dia
sekarang terkena haid. Tapi kalau tidak sesuai dengan ciri-ciri haid maka berarti dia
tetap suci walaupun ada darah yang keluar. Dalilnya adalah sabda Nabi -shallallahu
alaihi wasallam- kepada Fathimah binti Abi Hubaisy yang terkena istihadhah, Itu
hanyalah urat yang pecah dan bukan darah haid. Kalau darah haid sudah datang maka
tinggalkanlah shalat dan kalau dia sudah berlalu maka cucilah darah darimu lalu
shalatlah. (HR. Al-Bukhari no. 306 dan Muslim no. 333)
Tanda Datang dan Selesainya Haid.
Datangnya haid ditandai dengan keluarnya darah hitam lagi busuk, pada waktu-waktu
yang biasanya dia haid di situ.
Adapun selesainya haid, maka bisa diketahui dengan dua cara:

40

1. Keluarnya al-qashshah al-baidha`, yaitu cairan putih yang keluar dari kemaluannya
di akhir masa adat haid.
Aisyah -radhiallahu anha- berkata kepada para wanita, Janganlah kalian tergesa-gesa
(mandi suci) sampai kalian melihat al-qashshah al-baidha`, yang dia maksudkan
adalah tanda suci dari haid. (HR. Malik hal. 59 dan Abdurrazzaq: 1/302)
2. Dengan al-jufuf, yaitu seorang wanita meletakkan kain katun atau yang
semacamnya ke dalam kemaluannya, kalau kainnya kering maka berarti dia telah suci.
Durasi Minimal dan Maksimal Masa Haid.
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan
masa atau lamanya haid. Ada sekitar enam atau tujuh pendapat dalam hal ini.
Ibnu Al-Mundzir berkata, Ada sekelompok ulama yang berpendapat bahwa masa
haid itu tidak mempunyai batasan berapa hari minimal atau maksimalnya.
Pendapat ini seperti pendapat Ad-Darimi di atas dan menjadi pilihan Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah. Dan itulah yang benar berdasarkan Al Quran, Sunnah dan logika.
Selesai ucapan Asy-Syaikh.
Jadi, tidak ada durasi minimal dan maksimal masa haid, akan tetapi semua ini
dikembalikan kepada adat kebiasaan seorang wanita. Dalilnya adalah firman Allah
Taala, Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu
kotoran, oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid,
dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci (QS. Al Baqarah:
222).
Dalam ayat ini, yang dijadikan Allah sebagai batas akhir larangan adalah kesucian,
bukan berlalunya sehari semalam, atau tiga hari, ataupun lima belas hari. Hal ini
menunjukkan bahwa illat (alasan) hukum (larangan menjauhui istri) adalah haid,
yakni
ada
atau
tidaknya.
Jadi, jika ada haid berlakulah hukum itu dan jika telah suci (tidak haid) tidak berlaku
lagi hukum-hukum haid tersebut. Ini adalah pendapat Ali bin Abi Thalib, Imam
Malik, Maimun bin Mihran, Al-Auzai dan Daud Azh-Zhahiri, serta dikuatkan pula
oleh Imam Ibnu Al-Mundzir, Ibnu Rusyd, Ibnu Taimiah dan Ibnu Rajab.
Usia Minimal dan Maksimal Wanita Terkena Haid.
Tidak ada keterangan dari Al-Kitab dan As-Sunnah dalam masalah ini, maka yang
benarnya dikembalikan kepada adat kebiasaan seorang wanita. Kapan ada darah yang
keluar dari kemaluannya pada masa-masa yang biasanya dia haid di situ dan ciricirinya adalah darah haid, maka itu dihukumi sebagai haid, berapapun usia wanita
tersebut.
Asy-Syaikh Muhammad Al-Utsaimin berkata, Usia haid biasanya antara 12 sampai
50 tahun. Dan kemungkinan seorang wanita sudah mendapatkan haid sebelum usia 12
tahun, atau masih mendapatkan haid sesudah usia 50 tahun. Itu semua tergantung
pada kondisi, lingkungan dan iklim yang mempengaruhinya. Para ulama, berbeda
pendapat tentang apakah ada batasan tertentu bagi usia haid, di mana seorang wanita
tidak mendapatkan haid sebelum atau sesudah usia tersebut.

41

DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Ganong, 1997, Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta : EGC.
Hanifa, W. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta : 1997
Buku Ringkasan Shahih Muslim karangan Imam Al-Mundziri hal.81 kitab Haid

42

Anda mungkin juga menyukai

  • Sari Pediatri, Vol. 2, No. 1, Juni 2000
    Sari Pediatri, Vol. 2, No. 1, Juni 2000
    Dokumen3 halaman
    Sari Pediatri, Vol. 2, No. 1, Juni 2000
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • SK 3
    SK 3
    Dokumen19 halaman
    SK 3
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Kanker Paru
    Kanker Paru
    Dokumen40 halaman
    Kanker Paru
    Om Zainul
    Belum ada peringkat
  • Persalinan Normal PDF
    Persalinan Normal PDF
    Dokumen26 halaman
    Persalinan Normal PDF
    didikwisnu
    90% (10)
  • Leu Korea
    Leu Korea
    Dokumen9 halaman
    Leu Korea
    Laila Rohmawati
    Belum ada peringkat
  • RETAR
    RETAR
    Dokumen8 halaman
    RETAR
    KevinSamuelMarpaung
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up Skenario 1 Blok Reproduksi Kelompok
    Wrap Up Skenario 1 Blok Reproduksi Kelompok
    Dokumen56 halaman
    Wrap Up Skenario 1 Blok Reproduksi Kelompok
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • SK 2
    SK 2
    Dokumen36 halaman
    SK 2
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Uts, Analisa
    Uts, Analisa
    Dokumen1 halaman
    Uts, Analisa
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • RETAR
    RETAR
    Dokumen8 halaman
    RETAR
    KevinSamuelMarpaung
    Belum ada peringkat
  • SK 1
    SK 1
    Dokumen26 halaman
    SK 1
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Skenario 1 Reproduksi TM
    Skenario 1 Reproduksi TM
    Dokumen38 halaman
    Skenario 1 Reproduksi TM
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Alur Tatalaksana Asma Anak Jangka Panjang
    Alur Tatalaksana Asma Anak Jangka Panjang
    Dokumen1 halaman
    Alur Tatalaksana Asma Anak Jangka Panjang
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • OPTIMAL
    OPTIMAL
    Dokumen29 halaman
    OPTIMAL
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • SK 1
    SK 1
    Dokumen26 halaman
    SK 1
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • SK 3 Git
    SK 3 Git
    Dokumen19 halaman
    SK 3 Git
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • SK 1 Repro TM
    SK 1 Repro TM
    Dokumen2 halaman
    SK 1 Repro TM
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Soal Git 2012
    Soal Git 2012
    Dokumen21 halaman
    Soal Git 2012
    Ast
    Belum ada peringkat
  • SK 2 Endokrin
    SK 2 Endokrin
    Dokumen29 halaman
    SK 2 Endokrin
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Endokrin B6 SK 1
    Endokrin B6 SK 1
    Dokumen51 halaman
    Endokrin B6 SK 1
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Skenario 1 Blok Respi
    Skenario 1 Blok Respi
    Dokumen23 halaman
    Skenario 1 Blok Respi
    Mutiara Adysti
    Belum ada peringkat
  • Virus
    Virus
    Dokumen6 halaman
    Virus
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • SK 3 Git
    SK 3 Git
    Dokumen21 halaman
    SK 3 Git
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Dokumen7 halaman
    Demam Tifoid
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen4 halaman
    A
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Git SK 2
    Git SK 2
    Dokumen22 halaman
    Git SK 2
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Git SK 1
    Git SK 1
    Dokumen13 halaman
    Git SK 1
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • Git SK 1
    Git SK 1
    Dokumen13 halaman
    Git SK 1
    Siiirooo
    Belum ada peringkat
  • SCBB
    SCBB
    Dokumen21 halaman
    SCBB
    srimardiahkusuma
    Belum ada peringkat