Anda di halaman 1dari 9

1.

Mulut (cavum oris)


Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga
mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu
pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :
a. Gigi (dens)
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi
partikel yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
Gigi di bagi menjadi 3 macam, antara lain:
Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong
makanan.
Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek
makanan.
Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi
mengunyah makanan.
b. Lidah (lingua)
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap
rasa makanan. Berfungsi untuk :

Pengaduk makanan.
Membantu proses penelanan makanan.
Sebagai alat/organ pengecap.
Membantu membersihkan rongga mulut.
Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam
dan pahit.

c. Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Fungsi
ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim
amilase, zat antibakteri, dll.
Keterangan:
Glandula parotis merupakan kelenjar ludah di dekat telinga,
menyekresikanludah yang mengandung enzim ptialin (amilase).
Glandula submaksilaris merupakan kelenjar ludah di samping
rahang atas,menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
Glandula submandibularis merupakan kelenjar ludah di bawah
lidah, menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.

2. Faring

Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan


kerongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk
kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran
respirasi. Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring
terdapat amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang
mengandung limposit.

3. Kerongkongan (esophagus)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan
lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang
disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur
makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi eksofagus
adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan
sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung. Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri
atas 3 lapisan, yaitu:
a) Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b) Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung
kapiler darah, dan ujung saraf
c) Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat.
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan
peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya
akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremasremas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke
lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke
lambung adalah 6 detik.

4. Lambung (ventrikulus)
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk
seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan
antrum.
Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
1.

Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)


Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai
lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan
untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan

anggota tubuh lainnya.


2.
Lapisan Berotot
Terdiri dari:

Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan


esophagus dan hepar.
Fundus merupakan bagian

tengah

ventriculus

yang

bentuknya

membulat.
Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan
dengan intestinum tenue.
3.

Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena
dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut
sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida

4.

dari sel-sel tersebut.


Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis
cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk
seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume
sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi
secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
a.
HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal
(parietal cell) yang fungsinya antara lain :

Merangsang keluarnya sekretin.


Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu
mengeluarkan getahnya.

b.

Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein

akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.


c.
Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila
dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein
d.

menjadi pepton dan proteosa.


Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan

gliserol.
e. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
f.
Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung
terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet
(goblet cell)

Fungsi ventriculus yaitu :


o
o
o
o

Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 5 jam.


Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka

waktu pendek
o Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan
dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus. Susu dibekukan
dan kasein dikeluarkan.
o Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
o Faktor antianemia dibentuk.
o Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot
melingkar, dan otot menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung
terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan
lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
1.
Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus
2.
Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit
3.
Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI).
Hanya dimiliki oleh bayi.
4.
Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

5. Usus Halus (Intestinum Tenue)


Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki
panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu
duodenum ( 25 cm), jejunum ( 2,5 m), serta ileum ( 3,6 m). Pada usus
halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan
senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari
kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Fungsi utama usus halus adalah:
a.

Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap


melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe

b.

Menyerap protein dalam bentuk asam amino

c.

Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu :


1. Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus
yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong
(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari
usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum
Treitz.
2. Usus Kosong (Jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum)
adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
(duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian
usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam
tubuh dengan mesenterium
3. Usus Penyerapan (Illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m
dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus
buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan
berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

6.

Kelenjar Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara
duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan :

a.

Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar


gula dalam darah.

b.

Berfungsi

untuk

menghasilkan

getah

pancreas

yang

banyak

mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :


o Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum
menjadi maltose.
o Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi
asam lemak dan gliserol.
o Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi
tripsin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam
amino.
o Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi
monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase,
lactase.
o Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan
keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.

7. Hati (liver)
Hati adalah organ vital yang mengeluarkan cairan empedu untuk
pencernaan lemak. Empedu dari hati disimpan dalam kantong empedu
(struktur sepertikantung kecil) dan kemudian dilepaskan ke usus kecil.
Empedu menghasilkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dan garam
empedu. Kandungan Empedu :
a.

Garam kholat yang berfungsi :


o Mengaktifkan lipase pancreas
o Menurunkan tekanan permukaan butir-butir

lemak sehingga dapat

diemulsikan dalam pencernaan


o Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah
larut dalam air dan mudah diserap.
b.

Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga


membuat pH empedu menjadi 7, 1 8,5.

c.

Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat


kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin
dan hormone.
Fungsi empedu :
o Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
o Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
a.

Menghasilkan cairan empedu.

b.

Menawarkan racun.

c.

Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).

d.

Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.

e.

Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.

f. Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari


tubuh

8. Usus Besar (Intestinum Mayor)


Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang mengalami
penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus.
Panjang usus besar l m dengan lebar 5 6 cm.
Bagian-bagian usus besar, yaitu :

a.

Caecum/sekum
merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada
bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing
(appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium
mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat
diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah

b.

anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan


serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada
mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora
memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki
sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai
cacing .
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul
seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi
masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke
dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum.
Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks
bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi
dindingnya ke dalam rongga abdomen.
c.

Colon/kolon/usus tebal
merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak
tonjolan pada bagian pemukaannya
i.

Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen
sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah
hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika,
dilanjutkan sebagai kolon transversum.

ii.

Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon
asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen,
sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat
Fleksura Lienalis.

iv.

Kolon Descendens
Panjangnya 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur
dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri,
bersambung dengan kolon sigmoid.

v.

Kolon Sigmoid
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam
rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung
bawahnya berhubungan dengan rektum.

d.

Rectum/rectum/poros usus
merupakan bagian terakhir dari usus besar.Terletak dibawah kolon
sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak
dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis. Proses yang
terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan
bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan
makanan,membentuk vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri
yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah dibusukkan akan
dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum. Proses yang
terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara peristaltic yang
dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju anus (lubang
pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus
besar

membutuhkan

waktu

sekitar

4-5

jam.

Usus

besar

dapat

menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam

9. Anus (lubang pelepasan)


Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar
anus tetap tertutup. Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa hasil
proses pencernaan. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi.
Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter:
-

Spinter Ani Bekerja tidak menurut kehendak.

Spinter Levator Ani Bekerja juga tidak menurut kehendak

Spinter Ani Eksternus Bekerja menurut kehendak.

Anda mungkin juga menyukai