Anda di halaman 1dari 4

AMANAH

A. Amanah adalah Taklif


Amanat taklif inilah yang paling berat dan besar. Makhlukmakhluk Allah yang besar, seperti langit, bumi, matahari, bulan,
dan bintang-bintang, gunung-gunung, lautan dan pohon-pohon
serta yang lain-lainnya, tidak sanggup memikulnya.
Lalu manusia karena kelebihan-kelebihan yang diberikan
Allah kepadanya, berupa akal pikiran, perasaan, kehendak dan
lain-lain sebagainya, mau menanggungnya karena itu ia mendapat
kehormatan dari Allah SWT. Tuhan memerintahkan kepada para
malaikat untuk bersujud kepadanya (Adam).
Setelah Allah SWT. menerangkan bahwa betapa besar
perkara taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan bahwa orang yang
memelihara ketaatan tersebut akan memperoleh kemenangan yang
besar, dan orang yang meninggalkan akan mendapatkan azab, lalu
dilanjutkan dengan menerangkan betapa besar hal yang berkaitan
dengan ketaatan tersebut, yaitu melakukan beban-beban syariat,
dan bahwa prakteknya sangat berat dan sukar bagi jiwa. Kemudian,
diterangkan pula bahwa ketaatan yang mereka lakukan atau
penolakan yang berupa tidak menerima dan tidak melazimkan diri
melakukannya, semua itu tidaklah karena pemaksaan.

B. Amanah bagi Makhluk


Sesungguhnya, Kami tidaklah menciptakan langit dan bumi,
sekalipun tubuhnya besar dan kuat tenaganya, sebagai makhluk
yang siap untuk menanggung beban-beban. Yaitu, menerima
perintah-perintah dan larangan-larangan, serta mengetahui segala
urusan agama dan dunia. Namun siap untuk menerima bebanbeban tersebut dan melaksanakan segala kesulitannya, namun
demikian, manusia tetap dikuasai oleh desakan-desakan nafsu
yang mengajaknya kepada amarah, sehingga ia menganiaya orang
lain. Dan di ditunggangi cinta syahwat dan kecenderungan kepada
tidak berpikir tentang akibat-akibat segala perkara.
Agar

dapat

merombak

pagar

dari

kekuatan-kekuatan

tersebut, dan mengurangi kekuasaannya atas manusia, juga dapat


mengendalikan kebinaannya, sehingga takkan men-jerumuskan
manusia ke jurang kehancuran.1
Menurut Prof. Dr. Hamka dalam tafsirnya mengatakan bahwa
Ayat tersebut (yang telah disebutkan di atas) bermaksud menggambarkan secara majz atau dengan ungkapan, betapa berat
amanat itu, sehingga gunung-gunung, bumi dan langit pun tidak
bersedia.2

1 Mustafa

Ahmad al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi (Cet. II; Juz X, Kairo:


Mustafa al-Babi al-Halabi, 1974), h. 75.
M. Dawan Rahardjo Ensiklopedi Alquran (Cet. I; Jakarta : Paramdina,
1996), h. 194 195.
2

TABEL
No.

Nama

Jabatan/Mata Pelajaran

Pendidikan

1.

Drs. Abd. Halim

Kepala Madrasah/Fiqih

S1

2.

A. Hamsina, S.E.

Guru Ekonomi

S1

3.

Lukman, S.T.

Guru TIK

S1

4.

Sy. Syaenab, S.Pd.I.

Guru al-Quran Hadis

S1

5.

Ifal, S.S.

Guru Bahasa Arab

S1

6.

Syahariah, S.T.

Guru Muatan Lokal

S1

7.

Baharuddin M, S.Pi.

Guru Geografi

S1

8.

Mustari, S.Pd.

Guru PENJAS

S1

9.

Nasrah Burhanuddin, S.Pd.

Guru Sosiologi

S1

10.

Umar, S.Th.I.

Guru SKI

S1

11.

Nur Eni, S.Pd.

Guru Kimia

S1

12.

Sri Yuliana, S.Pd.I.

Guru Bahasa Inggris

S1

13.

Rahmah Zainuddin, S.Pd.

Guru Matematika

S1

14.

Madina, S.E.

Guru Kewirausahaan

S1

15.

Suardi, S.Pd.I.

Guru Aqidah Akhlak

S1

16.

Marlina S, S.Sos.

Guru Sejarah

S1

17.

Abd. Rasyid. S.Pd.I.

Guru Quran Tajwid

S1

18.

Muh. Ansar, S.Pd.

Guru Bahasa Indonesia

S1

Ket.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an al-Karim
Abidin, Zainal. Kepribadian Muslim . Semarang: Aneka Ilmu, 1989.
Ahmad, Khursyi. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam, Terj., M. Hashem
Bandung, 2006.
Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah. Al-Tarbiyyah al-Islamiyyah , ter. Bustami
A. Gani dan Djohar Bahry. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam . Cet.
IV; Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Al-Bukhari. Sahih Bukhari , jilid 4. Cet. I: Dar Tuq al-Nujah, 1422 H.
Ali, Muhammad. Strategi Penelitian Pendidikan . Cet. II; Bandung Angkasa,
1993.
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner . Cet. II; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.
Daradjat, Zakiah. Pembinaan Remaja. Cetakan II ; Jakarta : Bulan Bintang,
1982.
Departemen Agama RI. Petunjuk Teknis Suprvisi Akademik Pendidikan
Agama Islam pada Madrasah UmumI. Jakarta: Ditjen Binpendais pada
Madrasah Umum Negeri, 1997.
Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA dan MA (Jakarta:
Ditjen Dikdasmen, 2003.
Gunarsa, Singgih D. Psikologi Remaja. Cet. III, BPK: Gunung Mulia, 1980.
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi .
Cet. V; Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Anda mungkin juga menyukai