Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Selain mempunyai sifat fisik, mineral juga memiliki sifat kimia yang
merupakan kandungan kimia yang terdapat di dalam suatu mineral tersebut.
Salah satu dari sifat kimia tersebut adalah silika.
Perlu diketahui bahwa silika merupakan suatu unsure yang memiliki
manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh Karen itu, penulis membuat
makalah ini agar mempermudah pembaca dalam mendapatkan sumber
referensi.
Hal tersebut juga didukung dengan kurangnya referensi yang ada dalam
media cetak yang membahas tentang silika ini. Untuk itu, penulis membuat
makalah ini yang berjudul Silika.
Makalah ini digunakan untuk meleengkapi syarat dalam mengikuti kegitan
praktikum geologi dasar.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan mineral silika?
2. Apa yang di maksud dengan silika?
3. Bagaimana sejarah penelitian tentang silika?
4. Jelaskan apa manfaat dari kandungan silika!

1.3.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan silika dan minerl silika
2. Untuk mengetahui tentang sejarah penelitian silika
3. Untuk memahami manfaat dari kandungan silika

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Definisi Mineral Silika

Gambar 2.1.Mineral Silika


Mineral silikat adalah mineral yang memiliki unsure pembentuknya
yaitu silica ( SiO2 ), yang merupakan hasil pembekuan magma. Silicat
merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang
dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini,
yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa
unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat
kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi
(sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian
utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan
malihan (metamorf). Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan nonferromagnesium.


Macam mineral silikat dapat digolongkan berdasarkan komposisi
kimianya. Mineral silikat ferromagnesian adalah mineral silikat yang
mengandung ion besi dan atau magnesium di dalam struktur mineralnya.
Mineral-mineral silikat yang tidak mengandung ion-ion besi dan magnesium
disebut mineral non feromagnesian. Mineral-mineral silikat feromegnesian
dicirikan oleh warnanya yang gelap dan mempunyai berat jenis antara 3,2
sampai 3,6. Sebaliknya mineral-mineral silikat non feromagnesian pada
umumnya mempunyai warna terang dan berat jenis rata-rata 2,7. perbedaan
tersebut terutama disebabkan oleh ada tidaknya unsur besi didalam mineral
tersebut.
Olivin adalah mineral silikat feromagnesian yang tersebentuk pada
temperatur tinggi, berwarna hitam sampai hijau kehitaman, mempunyai kilat
gelas dan pecahan konkoidal. Mineral olvin pada umumnya menunjukan
kenapakan butiran bentuk relatif kecil dan bundar. Olivin disusun oleh tetra
hidra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion besi dan magnesium
yang merangkai atom oksigen bersama-sama. Mineral ini tidak mempunyai
bidang belahan strktur atomnya membentuk jaringan tiga dimensi sehingga
tidak membentuk bidang yang lemah.
Piroksin, berwarna hitam, opak, dengan bidang belahan dua arah
membentuk sudut 900 . Strktur kristalnya disusun oleh rantai tunggal
tetrahedra yang diikat bersama-sama dengan ion-ion besi dan magnesium.
Karena ikatan silikon oksigen lebih kuat daripada ikatan antara struktur
silikat, maka firoksin mudah terbelah sejajar dengan rantai silikat. Piroksin
merupakan salah satu mineral yang dominan dalam batuan beku basalt yang
merupakan batuan yang umumpada kerak samudera.
Hornblende merupakan mineral yang umum di kelompok amfibol.
Mineral ini umumnya berwarna hijau gelap sampai hitam. Belahan dua arah
4

membentuk sudut 600 dan 1200. didalam batuan, hornblende berbentuk


prismatik panjang. Bentuk inilah yang umumnya membedakan dengan
firoksin yang
umumnya berbentuk prismatuik pendek.

Gambar 2.2.Mineral Muskovit


Biotit merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya
akan besi. Seperti mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lebaran
yang memberikan belahan satu arah. Biotit mempunyai warna hitam
mengkilap yang membedakan dari mineral ferromagnesian lainnya. Seperti
hornblende, biotit banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua,
termasuk batuan beku granit.
Moskovit adalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna terang
dengan kilap seperti mutiara (pearly) dan seperti mineral mika lainnya
belahannya satu arah. Didalam batuan muskovit sangat mudah dikenali
karena sangat bercahaya.
Feldpart merupakan huruf mineral yang sangat umum, dapat terbentuk
pada rentang temperatur dan tekanan yang besar. Group mineral feldspart
mempunyai sifat fisik yang sama. Mineral ini mempunyai bidang belahan dua
arah dan membentuk sudut hampir 900, relatif keras dan kilap bervariasi
antara kilap kaca sampai mutiara. Didalam batuan mineral ini dikenali dengan

bentuknya yang rektangular dan permukaan yang licin. Struktur mineral


feldspard adalah rangkaian tiga dimensi dari atom oksigen bergabung dengan
atom silicon.
Seperempat dari ataom silikon tergantikan oleh atom aluminium.
Perbendaan valinesi antara aliminium (+3) dan silikon (+4), menyebabkan
terjadinya inklusi 1 atau lebih ion-ion seperti potasium (-1), sodium (-1) dan
kalsium (+2). Karena adanya perbedaan inklusi didalam strukturnya, mineral
feldspard dapat dibedakan menjadi dua macam.
Mineral ortoklas merupakan mineral feldspar dengan ion potasium
didalam struktur kristalnya. Plagioklas feldspar adalah mineral feldspar
dengan ion kalsium dan atau sodium didalam struktur kristalnya. mineral
ortoklas berwarna krem terang sampai merah jambu, sedangkan plagioklas
berwarna putih sampai abu-abu terang. Meskipun keduanya mempuntai
warna yang berbeda tetapi warna tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk
membedakannya. Salah satu sifat fisik yang dapat membedakannya adalah
adanya striasi yang sejajar pada mineral plagioklas yang tidak dijumpai pada
mineral ortoklas.
Kuarsa merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan
oksigen. Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2.
karena struktur kuarsa mengandung dua atom oksigen untuk tiap atom
silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion positif untuk menjadikan mineral
kuarsa ini netral. Struktur kristak kuarsa membentuk jaringan tiga dimensi
yang lengkap antara ion oksigen disekitar ion silikon, sehingga membentuk
suatu ikatan yang kuat antara keduanya. Akibatnya kuarsa tidak mempunyai
bidang belahan, sangat keras dan resistan terhadap proses pelapukan. Kuarsa
mempunyai belahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna kuarsa sangat
jernih, membentuk kristal eksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna
mineral kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran pada
waktu pembentukannya. Variasi warna menyebabkan adanya bermacam

mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa
asap (abu-abu) kuarsa rose (ping), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).
2.2.Definisi Silika
Silika adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi.
Mineral ini memiliki struktur mineral heksagonal yang terbuat dari silika trigonal
3
terkristalisasi dengan skala kekerasan mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm

2.3.Penelitian Tentang Silika


Silika(Si) adalah salah satu unsurhara yang dibutuhkan tanaman,
terutama padi dan tanaman lain yang bersifat akumulator Si. Na-mun, peran Si
sebagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman belum mendapat perhatian.
Meskipun bukan termasuk unsur hara esen-sial, Si dikenal sebagai unsur hara
yang bermanfaat (beneficialelement), terutama untuk tanaman padi dan tebu.
Unsur Si dapat men-dukung pertumbuhan yang sehat dan menghindarkan
tanaman dari serangan penyakit dan cekaman suhu, radiasi matahari, serta defisiensi dan keracunan unsur haraPerhatian terhadap unsur Sidimulai pada abad
ke-19.
Pada tahun 1862, Sachs mengamati peran Si dalam tanaman dengan
membandingkan respons tanaman jagung yang diberi perlakuan 0,3%dan 9%
Si dalam media tanam hidroponik. Sachs menyimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan per-tumbuhan jagung yang diberi 0,3%dan 9% Si. Sejak itu, Si
dianggap sebagai unsur hara nonesensial bagi tanaman. Selanjutnya,
penelitian peran Si bagi tanaman berkembang,baik dalam aspek fisiologi
maupun kesuburan tanah. Beberapa temuan penting yang berkaitan dengan
peran Si bagi tanaman padi adalah kandungan Sipada tanaman yang terinfeksi
pe-nyakit blas lebih rendah diban-dingkan pada tanaman yang sehat. Varietas
padi yang tahan penyakit blas memiliki kandungan Si lebih tinggi dalam
jaringan tanaman dibanding varietas yang peka. Peran unsur Si secara
7

fisiologi pertama kali dikemukakan oleh Ohkawa dan Ishibashi (1936-1939).


Mereka menyatakan, defi-siensi Si menghambat pertum-buhan tanaman padi
dan Si me-ngurangi jumlah gabah
hampa.Pengaruh Si sangat penting pada tanaman padi yang dipupuk
nitro-gen takaran tinggi dimana daunnya menjadi lebih lunak dan rentan
terhadap penyakit. Hal ini menun-jukkan bahwa Si berperan dalam
menghambat dan mengurangi ri-siko akibat serangan penyakit.Namun,
berbagai temuan tersebut belum diaplikasikan di lapangan karena Si dianggap
selalu tersedia di dalam tanah.
Si secara konsisten dilepaskan dari mineral tanah me-lalui proses
pelapukan sehingga pemberian Si ke dalam tanah tidak diperlukan. Selain itu,
pupuk Si jugabelum tersedia saat itu.Pada tahun 1940-an, produksi padi di
Jepang menurun drastic yang diduga karena penurunan kesuburan tanah.
Selanjutnya dike-tahui bahwa penurunan hasil ter-sebut disebabkan oleh
defisiensi Sidi dalam tanah. Belajar dari hal itu,pupuk Si diberikan secara
regular pada tanah sawah di Jepang danWarta Penelitian dan Pengembangan
Pertanian penelitian Si pun berkembang, ter-masuk untuk tanaman padi.
Di Indonesia, hingga saat ini belum ada penelitian komprehensif
mengenai peran Si bagi tanaman. Beberapa studi menunjukkan bah-wa tanah
yang berasal dari bahan induk abu vulkan memiliki kandung-an Si tersedia
lebih tinggi diban-dingkan dengan tanah aluvial. Ha-sil penelitian terbaru
menunjukkan, kandungan Si dalam air irigasi dantanah sawah di Jawa dan
Sumatera menurun. Penurunan tersebut salah satunya disebabkan oleh retensi
Sidi dalam waduk/dam.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, persepsi kita
terhadap unsur Si harus diubah. Anggapan bahwa tanah di daerah tropis mengandung hara Si berlimpah ter-nyata tidak tepat karena tanah mengalami
pelapukan yang inten-sif sehingga kehilangan hara ter-masuk Si juga tinggi.
Kandungan total Si dalam tanah mineral sangat tinggi (50%), na-mun

ketersediaannya bagi tanaman sering kali sangat rendah. Tingkat ketersediaan


hara Si bagi tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu suhu tanah,
potensial redoks(Eh), pH atau keasaman tanah, dan konsentrasi Si dalam
larutan tanah.Oleh karena itu, ketersediaan Sipada tanah sawah tidak
berkorelasi positif dengan kandungan total Sidalam tanah.
Peran Silika bagi TanamanTanaman akumulator Si membu-tuhkan
unsur Si dalam jumlah ba-nyak untuk pertumbuhannya. Ta-naman akumulator
Si terutama berasal dari famili Gramineae se-perti bambu, padi, dan tebu serta
tanaman tingkat rendah dari family Chlorophyta seperti alga. Si ber-peran
dalam meningkatkan foto-sintesis dan resistensi terhadap cekaman biotik dan
abiotik. Mekanisme kekurangan Si padatanah sawah dapat dijelaskan se-bagai
berikut.

Tanaman

padi

sawah

membutuhkan

banyak

air

untukpertumbuhannya. Pada saat peng-genangan, tanah sawah selalu di-cuci


dengan air sehingga unsur-unsur beracun dan kation basa seperti K, Ca, dan
Mg menjadi ter-cuci. Pada saat itu, tanah menjadi sangat reduktif, kemudian
Fe, Mn,dan Si tereduksi dan selanjutnya larut dan turun ke tanah lapisan
bawah. Ion sulfat juga tereduksi menjadi H2S yang kemudian ber-ubah
menjadi Fe-S yang bersifat nontoksik dengan adanya unsur Fe.Namun, bila
ketersediaan unsur Feterbatas, H2S akan meracuni ta-naman.
Pada tanah sawah yang terdegradasi, Fe, Mn, dan Si tercuci lalu turun
menuju ke lapisan tanah bagian bawah sehingga perakaran tanaman teracuni
H2S. Pada kon-disi seperti itu, tanaman yang awalnya tumbuh baik akan
menga-lami gejala layu pada daun bagian bawah dan muncul bercak-bercak
coklat yang akhirnya menurunkan hasil secara drastis. Gejala ini disebut
akiochi di Jepang. Kondisi seperti ini juga dapat terjadi padatanah sawah di
Indonesia, di manahasil padi mengalami penurunan dari tahun ke
tahun.Tanaman padi yang diberi per-lakuan Si memiliki daun dan gabah yang
sehat, sedangkan tanpa Si,daun menjadi rentan terhadap penyakit dan hama
serta gabah tidak sehat.
9

Di Indonesia, sampai saat ini belum ada penelitian ten-tang pengaruh


unsur Si terhadap pertumbuhan padi. Namun, tinggi-nya tingkat penurunan
hasil akibat serangan hama dan penyakit blas serta banyaknya gabah
hampadapat menjadi indikasi gejala keku-rangan Si pada tanah sawah intensifikasi. Makin intensifnya pena-naman padi (2-3 kali setahun) akan makin
menguras hara Si di dalam tanah bila tanpa dibarengi upaya mengembalikan
unsur Si ke dalam tanah. Jerami dapat menjadi sum-ber hara Si dan K bagi
tanaman pa-di apabila dikelola dengan baik.Namun, jerami biasanya dibakar
sehingga tidak ada waktu untuk mendekomposisi jerami.Unsur hara Si juga
penting bagitanaman tebu.
Hasil penelitian diRusia lebih banyak melaporkan de-fisiensi Si pada
tanaman tebu. Defisiensi Si pada tanah di perke-bunan tebu disebabkan oleh
tidakadanya pemupukan Si. Sementara itu, biomassa tebu sebagai sumber Si
setelah panen biasanya diangkut dan dibakar sehingga tidak ada
pengembalian Si ke dalam tanah.
2.4.Manfaat silika
2.4.1.Manfaat Silika dalam Pertanian
Sistem usaha tani yang mengabaikan kelestarian lahan merupakan
penyebab utama degradasi lahan, seperti pembakaran jerami yang merupakan
sumber unsur kalium (K) dan silika (Si) serta unsur hara lainnya. Demikian
pula peningkatan intensitas tanam padi hingga tiga kali dalam setahun tanpa
memberikan waktu untuk dekomposisi jerami menjadi penyebab terkurasnya
unsur hara dalam tanah. Unsur hara N, P, dan K umumnya dikembalikan ke
dalam tanah melalui pemupukan, namun unsur Si dan unsur mikro tidak
dikembalikan ke dalam tanah.

10

Oleh karena itu, lahan sawah intensif dan lahan sawah yang berbahan
induk aluvial sangat membutuhkan tambahan unsur hara Si.Unsur Si sangat
diperlukan, terutama padi. Namun, pemupukan Si pada tanah sawah Indonesia
belum umum, bahkan belum pernah dilakukan, sehingga belum banyak informasi
hasil-hasil penelitian tentang respons pemupukan Si terhadap pertumbuhan
maupun hasil tanaman. Demikian pula informasi tentang sumber unsur Si masih
terbatas. Baru jerami dan sekam padi yang dikenal sebagai sumber unsur Si,
namun jerami biasanya diangkut ke luar sawah atau dibakar.
Alternatif sumber pupuk Si adalah limbah pabrik baja (slag) dan fly ash.
Di Jepang, penggunaan pupuk Si sudah sangat intensif, ada yang diberikan
sebagai kapur yang mengandung Si dan Ca, atau sebagai pupuk Si komersial
seperti gel silika dan fused magnesium silikat. Unsur Si dalam pupuk komersial
umumnya lebih cepat tersedia bagi tanaman.
Peran Hara Si bagi Tanaman Unsur Si dapat menstimulasi fotosintesis dan
translokasi karbon dioksida (CO2). Silika yang terakumulasi pada daun padi
berfungsi menjaga daun tetap tegak sehingga membantu penangkapan cahaya
matahari dalam proses fotosintesis dan translokasi CO2 ke malai. Unsur Si juga
dapat mengurangi cekaman abiotik, seperti suhu, radiasi cahaya, angin, air, dan
kekeringan, serta meningkatkan resistensi tanaman terhadap cekaman biotik,
seperti serangan penyakit dan hama. Silika memperkuat jaringan tanaman
sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit dan hama. Fungsi ini mirip
dengan peran K bagi tanaman. Ketersediaan Si yang cukup dalam tanah juga
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap ketidakseimbangan unsur hara, seperti
kelebihan N, kekurangan dan kelebihan P, serta keracunan Na, Fe, Mn, dan Al.
Unsur N yang berlebih menyebabkan daun menjadi lunak sehingga penyerapan
cahaya untuk proses fotosintesis kurang optimal. Dengan menambahkan Si maka
proses fotosintesis akan maksimal.

11

Si juga dapat menggantikan fiksasi P oleh Al dan Fe sehingga P menjadi


tersedia bagi tanaman. Ketersediaan P dalam tanaman dipengaruhi oleh
konsentrasi Fe dan Mn. Ketersediaan P dalam tanaman akan berkurang bila
konsentrasi Fe dan Mn tinggi. Ketersediaan Si yang cukup dapat menekan Fe dan
Mn dalam tanaman sehingga P menjadi lebih tersedia. Selain itu, suplai Si dapat
meningkatkan translokasi P ke malai sehingga peran P lebih optimal bagi
tanaman. Toksisitas Na dapat dikurangi dengan menurunkan laju respirasi bila Si
tersedia cukup bagi tanaman sehingga mencegah keracunan Na pada tanaman.
Dengan fungsi tersebut maka unsur hara Si mutlak dibutuhkan tanaman.
Perannya sebagai unsur hara yang menguntungkan dapat berubah menjadi
unsur hara esensial seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan konsep unsur
hara esensial dan nonesensial berdasarkan hubungan tanah, unsur hara, dan
tanaman. Kurangnya informasi tentang sumber hara Si dan tingkat kelarutannya
menyebabkan petani kurang mengenal pemupukan Si untuk tanaman padi. Belum
banyak ahli atau pakar yang fokus mempelajari unsur hara Si dan juga pemupukan
Si. Namun, untuk mencapai pertanian yang berkelanjutan di Indonesia maka harus
dimulai penelitian dan pengkajian pemupukan Si Sumber Unsur Hara Si Sumber
unsur Si banyak tersedia di Indonesia, yang dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa kategori sebagai berikut.
Jerami, mengandung SiO2 hingga 20% atau lebih dan merupakan sumber utama
Si yang mudah tersedia. Aplikasi jerami ke dalam tanah sawah meningkatkan
kandungan Si tersedia menjadi dua kali lipat dibanding tanpa jerami.
Sekam padi, umumnya proporsinya 20% dari bobot gabah.Sekam mengandung
20% SiO2 sehingga merupakan salah satu sumber Si yang potensial. Abu sekam
padi merupakan sumber unsur Si yang lebih baik dibandingkan dengan sekam.
Namun, abu sekam padi yang dapat menjadi sumber Si adalah yang dibakar pada
suhu rendah dan waktu pembakaran yang lama. Pembakaran sekam padi pada

12

suhu tinggi akan mengubah bentuk Si dalam tanaman menjadikristal kristobalit


yang sulit tersedia bagi tanaman.
Kompos, merupakan sumber unsur hara termasuk Si karena mengandung sisasisa tanaman yang mengandung Si. Kompos jerami merupakan sumber utama Si
yang mengandung kurang lebih 20% SiO2
Phytolith atau disebut pula biogenic Si. Unsur hara Si dalam larutan tanah yang
diserap tanaman langsung ditranslokasi ke bagian-bagian tanaman yang
membutuhkan dan mengakumulasi Si, yang selanjutnya akan menumpuk pada
bagian tersebut sampai tanaman mati. Setelah tanaman mati, bagian tanaman
tersebut akan kembali ke dalam tanah sebagai sumber stok Si
Beberapa pupuk Si telah dijual secara komersial di luar negeri, terutama di
Jepang dan Rusia seperti kalsium silikat slag, fuse magnesium fosfat, kalium
silikat, porous hydrate kalsium silikat, dan silika gel. Sumber-sumber pupuk Si
tersebut belum banyak dikenal dan tersedia di Indonesia. Beberapa sumber pupuk
Si dari limbah pabrik di Indonesia adalah:
Fly ash batu bara dan slag pabrik baja. Limbah PLTU yang berupa fly ash
selama ini hanya menumpuk dan belum dimanfaatkan. Pada tahun 2006, limbah
fly ash ini mencapai 2 juta ton. Fly ash batu bara mengandung Si sekitar 40%.
Namun, selain SiO2, fly ash juga mengandung Fe2O3 dan Al2 O3 sehingga
penggunaannya sebagai sumber hara Si perlu mempertimbangkan kandungan Fe
dan Al.
Campuran fly ash dengan kaliumkarbonat, magnesium hidroksida dan calcined
yang dibakar pada suhu 900oC. Kalium silikat cair yang dihasilkan dengan
melarutkan kalium silikat dan kalium karbonat dalam air, merupakan pupuk Si
yang tersedia cepat bagi tanaman.

13

Slag pabrik baja, mengandung SiO2 tinggi namun perlu memerhatikan


kandungan

logam

berat

yang

berbahaya

bagi

tanaman.

Silika gel, sekarang mulai banyak diproduksi dalam bentuk silika gel biasa
maupun nano silika gel yang memiliki keunggulan sebagai pupuk Si yang cepat
tersedia bagi tanaman. Sumber pupuk Si harus memenuhi beberapa persyaratan
agar dapat digunakan sebagai pupuk. Umumnya bahan pupuk Si harus
mengandung SiO2 terlarut minimal 20%, kandungan alkali lebih dari 35%, dan
logam berat di bawah standar. Kementerian Pertanian Jepang mensyaratkan
kandungan SiO2 sesuai dengan sumbernya, tetapi minimal 20%, dan kandungan
logam berat untuk Ni 0,4%, Cr 4%, dan Ti 1,5%. Persyaratan pupuk gel silika
agak berbeda karena bahan tersebut tidak larut dalam HCl sehingga harus
mengandung SiO2 terlarut lebih dari 80% dalam 0,5 NaOH. Penggunaan pupuk Si
di Indonesia dapat dimulai dengan melakukan survei kandungan hara Si dalam
daun dan jerami padi, status Si tanah, dan sumber bahan baku pupuk Si.
Pengembangan pupuk Si memerlukan kerja sama penelitian antara bidang
kesuburan tanah dan produsen pupuk sehingga formulasi pupuk Si dapat
menggunakan bahan-bahan yang banyak terdapat di Indonesia, mudah didapat,
dan mudah diformulasi
Si berperan dalam meningkatkan
fotosintesis dan resistensi tanaman terhadap cekaman biotik
(serangan hama dan penyakit) dan abiotik (kekeringan, salinitas,
alkalinitas, dan cuaca ekstrim)
Unsur Silikum (Si) sangat besar diserap oleh tanaman padi, Boron (Bo) diserap
oleh tanaman dalam bentuk Bo 03 berfungsi sbagai transportasi karbohidrat dlm
tubuh tanaman, meningkatkan mutu, dapat menyehatkan daun, sbg metabolisme
kalium (K) dan Kalsium (Ca) dan dapat mencegah parasit, dan secara otomatis
kebutuhan Unsur (Si) dan Boron (Bo) apabila terpenuhi peningkatan kwalitas
serta kwantitas tanaman padi kita akan lebih baik. semoga bermanfaat.

14

2.4.2.Manfaat silika gel


Silika Gel dari Bio Industries adalah butiran seperti kaca dengan
bentuk yang sangat berpori, silika dibuat secara sintetis dari natrium silikat.
Walaupun namanya gel tapi tetap tergolong dalam silika padat. Gel (dari
bahasa Latin gelu membeku, dingin, es atau gelatus membeku) adalah
campuran koloidal antara dua zat berbeda fase: padat dan cair. Penampilan
gel seperti zat padat yang lunak dan kenyal (seperti jelly), namun pada
rentang suhu tertentu dapat berperilaku seperti fluida (mengalir).
Berdasarkan berat, kebanyakan gel seharusnya tergolong zat cair,
namun mereka juga memiliki sifat seperti benda padat. Contoh gel adalah
gelatin, agar-agar, dan gel rambut. Biasanya gel memiliki sifat tiksotropi
(Ing.: thyxotropy) : menjadi cairan ketika digoyang, tetapi kembali memadat
ketika dibiarkan tenang. Beberapa gel juga menunjukkan gejala histeresis.
Dengan mengganti cairan dengan gas dimungkinkan pula untuk membentuk
aerogel (gel udara), yang merupakan bahan dengan sifat-sifat yang khusus,
seperti massa jenis rendah, luas permukaan yang sangat besar, dan isolator
panas yang sangat baik. Pada 2005 sebuah efek sound induced gelation
didemonstrasikan.
Banyak zat dapat membentuk gel apabila ditambah bahan pembentuk
gel (gelling agent) yang sesuai. Teknik ini umum digunakan dalam produksi
berbagai macam produk industri, dari makanan sampai cat serta perekat.
Sedangkan silika gel adalah mineral alami yang dimurnikan dan
diolah menjadi salah satu bentuk butiran atau manik-manik. Sebagai
pengering, ia memiliki ukuran pori rata-rata 2,4 nanometer dan memiliki
afinitas (memiliki link kekerabatan) yang kuat untuk molekul air.

15

Silika gel merupakan suatu bentuk dari silika yang dihasilkan melalui
penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2). Sol mirip agar agar ini dapat
didehidrasi sehingga berubah menjadi padatan atau butiran mirip kaca yang
bersifat tidak elastis. Sifat ini menjadikan silika gel dimanfaatkan sebagai zat
penyerap, pengering dan penopang katalis. Garam garam kobalt dapat
diabsorpsi oleh gel ini.

Gambar 2.1.Silika Gel


Berikut manfaat Silika Gel :
1. Silica gel mencegah terbentuknya kelembapan yang berlebihan sebelum
terjadi. Silica gel merupakan produk yang aman digunakan untuk menjaga
kelembapan makanan, obat-obatan, bahan sensitif, elektronik dan film sekalipun.
Silica gel sering ditemukan dalam kotak paket dan pengiriman film, kamera,
teropong, alat-alat komputer, sepatu kulit, pakaian, makanan, obat-obatan, dan
peralatan peralatan lainnya.

16

2. Produk anti lembap ini menyerap lembap tanpa merubah kondisi zatnya.
Silica gel adalah substansi-substansi yang digunakan untuk menyerap
kelembapan dan cairan partikel dari ruang yang berudara/bersuhu. Silica gel
juga membantu menahan kerusakan pada barang-barang yang mau disimpan.
3. SILICA GEL BLUE & SILICA GEL WHITE. Digunakan selain untuk
absorbsi kelembaban udara, fungi-jamuran dan bau-bauan serta ion-ion
lainnya dan untuk menjaga kualitas produk terutama untuk barang-barang
yang dieksport, misalnya untuk garment, textile, computer, Pharmaceutical,
Electronic, Tas kulit, Shoes, Dry Food, Buku, Karet, Ban, Plastik, alat-alat
laboratorium, dll.
Silica gel yang siap untuk digunakan berwarna biru. Ketika silica gel
telah menyerap banyak kelembapan, ia akan berubah warnanya menjadi
pink(merah muda). Ketika ia berubah menjadi warna pink(merah muda), ia
tidak bisa lagi menyerap kelembapan. Ia harus meregenerasi. Hal ini dapat
dilakukan dengan menghangatkannya di dalam mesin oven. Panasnya
mengeluarkan kelembapan, lalu ia akan berubah warnanya menjadi biru dan
kembali bisa digunakan.
Walaupun dipegang, butiran-butiran silica gel ini tetap kering. Silica
gel penyerap kandungan air bisa diaktifkan sesuai kebutuhan. Unit ini
mempunyai indikator khusus yang akan berubah dari warna biru ke merah
muda kalau produk mulai mengalami kejenuhan kelembapan. Saat itulah alat
ini aktif. Setelah udara mengalami kejenuhan/kelembapan, dia bisa diaktifkan
kembali lewat oven.
2.4.3.Manfat pasir silika
Ini merupakan jenis mineral pasir yang terdiri atas komponen kristalkristal silika (SiO2) yang didalamnya terkandung senyawa pengotor yang

17

terbawa selama proses endapan yang merupakan proses dari pelapukan


batuan yang
mengandung mineral inti, seperti feldspar. Hasil pelapukan kemudian
tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di sisi sungai, laut
ataupun danau.

Gambar 2.2. Pasir Silika

18

Di dunia perindustrian, pemakaian pasir ini cukup pesat, baik langsung


sebagai bahan baku pokok maupun bahan pelengkap. Sebagai bahan baku utama,
contohnya untuk industri industri gelas kaca, tegel, semen, mosaik keramik, bahan
baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).
Sedangkan sebagai bahan pelengkap, misalnya pada pengecoran, industri
perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori)/bata ringan, dan lain
lainnya.
Pasir Silika mempunyai komposisi gabungan dari CaO, SiO2, Al2O3,
Fe2O3, TiO2, K2O, dan MgO berwarna puti atau warna lain bergantung pada
senyawa pengotornya, kekerasan 7 (skala Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur
17150C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan konduktivitas panas
12 1000C. Cadangan atau timbunan pasir kuarsa terbesar paling banyak ada di
Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera
Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung.
Manfaat pasir silika yang lainnya adalah dalam pembuatan semen yang
dibarengi dengan : batu kapur, tanah liat dan pasir besi. jumlah keseluruhan bahan
mentah

yang

dipakai

dalam

produksi

semen

ini

yakni

1. Batu kapur dipakai kurang lebih 82 %. Batu kapur adalah sumber utama dengan
rumus CaCO3 (Calcium Carbonat) yang biasanya tercampur MgCO3 dan
MgSO4. Batu kapur yang berkualitas dalam pembuatan semen mempunyai kadar
air 6%
2. Pasir silika digunakan sebanyak 10 % Rumus buat pasir silika adalah SiO2
(silikon dioksida), yang biasanya terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin
tinggi kadar kemurniannya, semakin putih pula warnanya, dan sebaliknya jika
semakin berkurang kadar kemurnian SiO2 nya, maka akan berwarna kemerahan
19

atau kecoklatan. Selain itu semakin gampang menggumpal jika kadar airnya yang
tinggi. Pasir kwarsa yang berkualitas dalam pembuatan semen adalah dengan
kandungan SiO2 90%
3. Tanah liat digunakan sebanyak 10 %. Rumus kimia untuk tanah liat yang
dipake untuk pembuatan semen adalah SiO2Al2O3.2H2O. Tanah liat yang baik
untuk dipakai harus memiliki PH atau kadar air 20 %, kadar SiO2 ngga terlalu
tinggi 46 %
4. Pasir besi dipakai sebanyak 1%. Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3
(Ferri Oksida) yang pada umumnya selalu tercampur dengan SiO2 dan TiO2
sebagai impuritiesnya. Fe2O3 berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses
pembuatan terak semen. Kadar yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe3O2
75% - 80%. Pada penggilingan akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total
pembuatan semen (A).
Demikianlah penjelasan mengenai susunan kadar berbagai macam pasir
yang pada bahasan ini telah dipaparkan untuk kegunaan dan manfaat pasir silika
dalam pembuatan semen. Masih banyak lagi fungsi lainnya yang kita bisa bagikan
pada kesempatan lain. Demikian pada bahasan Manfaat pasir silika.

20

BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Mineral silika adalah mineral yang mengandung unsure silika, yaitu
unsure yang merupakan hasil pembekuan magma. Berdasarkan hasil penelitian
baik silika maupun gel silika ataupun pasir silika masing-masing mempunyai
manfaat bagi kehidupan manusia.
3.2.Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan agar makalah ini dapat digunakan
sebagai sumber referensi bagi para pelajar,mahasiswa, dan juga masyarakat.

21

20

22

Anda mungkin juga menyukai