6.1 Pendahuluan
Secara historis, jasa wireline logging yang disediakan oleh industry batubara disediakan untuk
membantu dalam pemetaan batubara, mengukur ketebalan, dan menemukan water table di dalam
formasi diatas batubara. Sumur yang di bor untuk eksplorasi batubara dibor secara menerus dari
permukaan dengan kecil, Truk yang dipasang rig pengeboran mengebor dengan diameter lubang
bor kurang dari 4 inch.
Prosedur ini memungkinkan pemilik tambang untuk menganalisis batubara dari pengeboran
untuk menjawab pertanyaan mengenai peringkat, mineral matter, dan kandungan BTU. Wireline
logging di sumur ini pada dasarnya dilakukan untuk tujuan kuantitatif. Industri mineral logging
menggunakan alat berdiameter kecil dengan sensor spacing yang pendek untuk memberikan
kontras yang tajam antara batubara dan batuan dasar dan penutup.
Munculnya ekstrasi metana sebelum menambang batubara memerlukan diameter besar lubang
bor untuk produksi yang optimal. Produksi metana ini juga membawa perusahaan eksplorasi oil
and gas kedalam industry batubara: perusahaan-perusahaan ini lebih nyaman mengevaluasi
wireline log yang digunakan dalam industry minyak dan gas. Bahwasanya wajar bila perusahaan
wireline yang besar memasuki arena eksplorasi dan produksi coal bed methane (CBM). Coring
mulai mengambil bagian sebagai alat evaluasi yang utama.
Sekarang bahwa kita mempunyai pengukuran wireline log batubara kuantitatif telah tersedia, apa
yang mereka maksud dan bagaimana kita mengukur parameter kunci untuk mengevaluasi
batubara untuk property produksi gasnya?Bab ini didedikasikan untuk membantu pembaca
memahami pengukuran wireline log dan bagaimana cara menentukan beberapa parameter kunci
yang perlu dipahami agar berhasil dalam menganalisis produksi gas CBM. Parameter penting
reservoir yang dibahas dalam bab ini di wireline log adalah :
Coal thickness
Gas content
Coal tonnage and volumetric gas in place
Cleat permeability
Evaluation of sands near the prospective CBM target
Natural fracture orientation
Modern-day stress orientation
Di dalam bab ini, kami akan mengevaluasi empat kategori utama dari wireline logging tools
(nuclear, electrical, acoustic, and magnetic resonance) dan menentukan bagaimana mereka
bereaksi di dalam batubara.
Alat natural gamma ray mengukur sinar gamma yang dipancarkan dari mineral radioaktif secara
langsung disekitar lubang sumur. Sebagian besar radioaktivitas yang terjadi secara alami dalam
formasi sedimen dating dari tiga jenis umum mineral: thorium, potassium, atau uranium. Mineral
lempung pada umumnya mengandung sejumlah besar dari mineral radioaktif. Uranium, mineral
yang mudah larut, dapat tertransport oleh airtanah yang bergerak melalui formasi. Biasanya,
pengukuran gamma ray diinterpretasikan sebagai berikut: gamma ray tinggi berarti serpih dan
yang rendah adalah reservoir potensial. Batubara biasanya memiliki gammay ray yang rendah
karena konsentrasi mineral lempung rendah (gambar 6.3). terkadang, batubara bisa mengadung
material radioaktif (biasanya uranium) yang terendap oleh pergerakan airtanah (gambar 6.4),
membuat pengukuran nilai gamma ray menjadilebih tinggi.