Anda di halaman 1dari 12

MATERI YOGHURT

DI SUSUN OLEH :

RIFANDI TUNA
NIM : B02414004

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS ILMU ILMU PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul METERI
YOGHURT .
Dalam penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangankekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui
secara garis besar tentang YOGHURT. Terimakasih saya ucapkan atas waktunya untuk
membaca makalah saya .
limboto, juni 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..
B. Rumusan Masalah...
C. Tujuan..
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Yoghurt.
B. Peran Bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus
delbrueckii subsp. bulgaricus dalam Pembuatan Yoghrut ...
C. Kandungan Gizi Dalam Yoghurt
D. Jenis-jenis Yoghurt....
E. Cara pembuatan Yoghurt
F. Manfaat Yoghurt
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat
dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat
ini didominasi susu sapi. Yoghurt yang telah dipasteurisasi memiliki rentang hidup yang
panjang dan tidak membutuhkan kulkas.Yoghurt kaya akan protein, beberapa vitamin
B, dan mineral yang penting. Yoghurt memiliki lemak sebanyak susu darimana ia
dibuat. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt adalah Streptococcus
salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus yang
merupakan bakteri asam laktat. Kedua bakteri ini merupakan jenis bakteri gram positif,
berkatalis negatif, dan anaerob. Tetapi bentuk kedua bakteri ini adalah batang dan
kokus. Suhu optimun pertumbuhan kedua jenis bakteri ini adalah 400-450 . Yoghurt
kaya akan protein, beberapa vitamin B, dan mineral yang penting. Yoghurt memiliki
lemak sebanyak susu darimana ia dibuat.Karena struktur laktosa yoghurt dirusak, maka
yoghurt bisa dikonsumsi orang yang alergi terhadap susu .
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan yoghrut ?
2. Bagaimana peran bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan
Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus dalam pembuatan yoghrut ?
3. Apa saja kandungan gizi dalam yoghurt ?
4. Sebutkan macam-macam yoghurt ?
5. Bagaimana cara pembuatan yoghurt ?
6. Apa saja manfaat dari minuman yoghurt ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan yoghurt ?
2. Untuk mengetahui peran bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan
Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus dalam proses pembuatan yoghurt
3. Untuk mengetahui kandungan gizi dalam yoghurt
4. untuk mengetahui macam-macam yoghurt
5. Untuk mengetahui cara pembuatan yoghurt
6. Untuk mengetahui manfaat yoghurt

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Yoghurt
Yoghurt atau dalam bahasa Turki disebut jogurt atau yogurut, yang berarti susu asam.
Pengertian Yoghurt adalah susu pasteurisasi yang difermentasikan dengan bakteri
tertentu (bakteri probiotik streptococcus dan bakteri probiotik lactobaccillus) sehingga
menghasilkan rasa asam dan aroma yang khas. Seiring dengan banyaknya penelitian
tentang manfaat yoghurt bagi kesehatan, maka berkembanglah resep-resep pembuatan
yoghurt dan aplikasinya dalam makanan atau pun minuman. Bagi sebagian orang yang
menyukai rasa asam, yoghurt dapat diminum langsung tanpa ditambah apa pun sudah
terasa lezat. Namun, bagi orang yang tidak menyukai rasa asam, yoghurt dapat dibuat
variasinya sehingga terasa lebih nikmat. Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat
melalui fermentasi bakteri.
Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi
modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan
asam laktat, yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel
dan bau yang unik pada yoghurt. Yoghurt sering dijual apa adanya, bagaimanapun juga
rasa buah, vanilla atau coklat juga populer.Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri
spesifik ke dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan,
terutama dalam produksi industri. Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan
asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk
membuatnya padat. Keasaman meningkat (pH=4-5) juga menghindari proliferasi
bakteri patogen yang potensial.
Di Amerika Serikat, untuk dinamai yoghurt, produk harus berisi bakteri Streptococcus
salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus. Pada
kebanyakan negara, produk mungkin disebut yoghurt hanya jika bakteri hidup ada di
produk akhir. Produk yang telah dipasteurisasi, yang tidak punya bakteri hidup, disebut
susu fermentasi (minuman).Yoghurt yang telah dipasteurisasi memiliki rentang hidup
yang panjang dan tidak membutuhkan kulkas.Yoghurt kaya akan protein, beberapa
vitamin B, dan mineral yang penting. Yoghurt memiliki lemak sebanyak susu darimana
ia dibuat. Karena struktur laktosa yoghurt dirusak, maka yoghurt bisa dikonsumsi orang
yang alergi terhadap susu .
B. Peran Bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus
delbrueckii subsp. bulgaricus dalam Pembuatan Yoghrut
1) Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus adalah salah satu bakteri yang terlibat
dalam pembuatan yoghurt. Bakteri ini bahkan membedakan yoghurt dengan produk
olahan susu jenis lain. Bakteri ini akan bekerja sama dengan bakteri Lactobacillus
bulgaricus dalam memfermentasi susu segar untuk mengubahnya menjadi yoghurt.
Bakteri Lactobacillus bulgaricus akan berperan dalam pembentukan aroma yoghurt,
sedangkan Streptoccus lactis berperan dalam pembentukan rasa dari yoghurt.
2) Streptococcus salivarius subsp. thermophilus
Jenis bakteri streptococcus yang biasanya digunakan dalam makanan adalah
Streptococcus salivarius subsp. thermophilus. Bakteri ini berperan dalam pembuatan
mentega, keju dan yoghurt. Pada pembuatan yoghurt, bakteri Streptococcus salivarius
subsp. thermophilus bekerjasama dengan bakteri lactobacillus. Bakteri lactobacillus
berperan dalam pembentukan aroma yoghurt, sedangkan bakteri Streptococcus
salivarius subsp. thermophilus berperan dalam pembentukan rasa yoghurt.

Pada pembuatan mentega dan keju, bakteri Streptococcus lactis diperlukan untuk
menghasilkan asam laktat. Pada pembuatan keju, asam laktat dapat menghasilkan
gumpalan susu berbentuk seperti tahu. Gumpalan ini kemudian dipadatkan dan diberi
garam. Garam berfungsi untuk mempercepat proses pengeringan, penambah rasa dan
pengawet. keju diperam untuk dimatangkan selama sekitar 4 minggu. Selama proses
pemeraman inilah, citarasa dan tekstur dari keju terbentuk.
C. Kandungan Gizi Dalam Yoghurt
Yoghurt memang sangat baik untuk kesehatan. Susu asam hasil fermentasi bakteri
Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp.
bulgaricus mempunyai segudang manfaat. Bakteri-bakteri ini mampu menguraikan gula
susu (laktosa) menjadi asam laktat. Asam laktat inilah yang menyebabkan yoghurt
rasanya asam. Proses fermentasi menyebabkan kadar laktosa dalam yoghurt berkurang,
sehingga yoghurt aman dikonsumsi oleh orang yang alergi susu dan lansia.
Menurut buku berjudul 'Rahasia Sehat dengan Jus Buah & Sayuran' karangan Budi
Sutomo & dr Gatot Ibrahim menjelaskan bila di pasaran tersedia dua jenis yoghurt,
yaitu
yoghurt tawar (plain Yoghurt) yang kental dan bergumpal-gumpal serta yoghurt siap
santap dengan tekstur encer dan sudah ditambahkan gula dan rasa buah-buahan. Dari
segi gizi, yoghurt tidak jauh berbeda dengan susu. Tetapi, karena melalui proses
fermentasi ada beberapa zat gizi yang kandungannya lebih tinggi pada yoghurt seperti
vitamin B1, vitamin B2, serta beberapa jenis asam amino penyusun protein.
Setiap 100 g yoghurt mengandung 52 kkal, protein 3,3 g, lemak 2,5 g, karbohidrat 4,0
g, kalsium 120 mg, fosfor 90 mg, zat besi 0,1 mg, retinol 22 mcg, dan thiamine 0,04
mg. Kandungan kalsium dan fosfor sangat tinggi, sehingga baik untuk mencegah
osteoporosis, serta kanker usus. Di dalam lambung dan usus halus terdapat banyak jenis
mikroflora, salah satu yang dominan adalah bakteri asam laktat.
Bakteri dari yoghurt dapat hidup di dalam usus dan bersimbiosis dengan mikroflora
lainnya. Adanya bakteri yang menguntungkan dalam usus memberikan kondisi yang
dapat mencegah pertumbuhan mikroba patogen. Manfaatnya, berbagai penyakit akibat
infeksi atau keracunan mikroba dapat dihindari akibat terhambatnya pertumbuhan
mikroba patogen. Bakteri yang terdapat dalam susu fermentasi adalah bakteri probiotik
yang dapat memproduksi asam laktat. Asam laktat yang dihasilkannya ini mampu
melakukan metabolisme kolesterol yang berasal dari makanan menjadi bentuk sterol
yang tidak dapat diserap oleh usus. Karenanya yoghurt dapat menurunkan kolesterol.
Manfaat lain dari yoghurt adalah mencegah hipertensi dan penyakit jantung koroner.
Yoghurt sudah lama dikenal sebagai minuman tradisional yang menyehatkan. Salah
satu manfaat yoghurt adalah untuk diet dan mencegah kanker saluran pencernaan.
Karena yoghurt mengandung bakteri "baik" seperti Streptococcus salivarius subsp.
thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus yang dapat memperbaiki
keseimbangan flora di saluran cerna.
D. Jenis-jenis Yoghurt
A. Berdasarkan tempat penemuan
1. Dahi yoghurt : berasal dari India Bulgarian yoghurt : menggunakan kultur strain dari
Bulgaria, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
2. Greek yoghurt : dibuat dari susu yang telah dicampur dengan krim sehingga
kandungan lemaknya menjadi 10%. Bentuk lainnya bisa dalam bentuk standar (5%),
rendah lemak atau low fat (2 %), dan tanpa lemak atau non fat (0 %).

B. Berdasarkan metode pemasakan


1. Yoghurt pasteurisasi, yaitu yoghurt yang setelah masa inkubasi selesai dipasteurisasi
untuk mematikan bakteri dan memperpanjang umur simpannya.
2. Yoghurt beku, yaitu yoghurt yang disimpan pada suhu beku.
3. Dietetic yoghurt, yaitu yoghurt rendah kalori, rendah laktosa, atau yang ditambah
vitamin dan protein.
4. Yoghurt konsentrat, yaitu yoghurt dengan total padatan sekira 24%.
C. Berdasarkan kadar lemak
1. yoghurt berlemak penuh (kadar lemak lebih dari 3%),
2. yoghurt setengah berlemak (kadar lemak 0,5-3,0%),
3. yoghurt berlemak rendah (lemak kurang dari 0,5%).
Perbedaan kadar lemak tersebut berdasarkan jenis susu dan campuran bahan yang
digunakan dalam pembuatannya.
E. Cara pembuatan Yoghurt
A. Kebutuhan Bahan
Pembuatan yoghurt selain menggunakan bahan baku susu sapi masih diperlukan bahan
lainnya sebagai penunjang. Berikut ini uraian kebutuhan
bahan dan keterangan fungsinya.
1) Susu sapi yang digunakan haruslah bermutu baik terutama dari Segi
mikrobiologinya.
2) Susu skim berfungsi sebagai pengental dan memperbaiki tekstur yoghurt.
3) Gula halus digunakan sebagai pemanis rasa.
4) Starter Lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermopillus dengan ukuran 3%
dari bahan.
5) Essence berfungsi sebagai penambah citarasa.
6) Pewarna digunakan untuk mempermanis penampakan.
B. Kebutuhan Alat
Peralatan yang harus disiapkan meliputi:
1) Panci stainlees steel untuk memasak dan mempasteurisasi susu.
2) Pengaduk kayu untuk mengaduk pada proses pemasakan.
3) Kompor gas untuk memasak susu.
4) Tabung gas untuk bahan bakar.
5) Thermometer digunakan untuk mengukur suhu susu pada waktu pendinginan.
6) Inkubator untuk menginkubasi susu menjadi yoghurt.
7) Gelas plastik dan cup sealer untuk mengemas yoghurt.
C. Pembuatan Yoghurt
1. Perebusan
Siapkan seliter susu dan tuang ke dalam panci, sambil memanaskan susu di atas api
sedang, aduk secukupnya. Begitu susu mulai mendidih, api dikecilkan. Biarkan susu
mendidih sekitar 10 menit. Tambahkan 100 gram susu skim dan 100 gram gula halus
dan aduk lagi.
2. Pendinginan
Selesai perebusan, susu dihomogenisasi dan didinginkan hingga suhu 45oC.
Pada saat pendinginan ini ditambahkan essence 7 mL dan pewarna.
3. Penginokulasian
Siapkan starter berupa biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopillus
masing-masing 30 mL. Susu dengan suhu 45oC itu diinokulasikan dengan starter

tersebut. Pencampuran starter dengan susu harus merata dan dilakukan secara bersih
agar tidak tercemar oleh bakteri lain.
4. Pemeraman
Suhu yang baik untuk pertumbuhan biakan yoghurt adalah sekitar 45oC.
Calon yoghurt tersebut sebaiknya diinkubasi pada suhu 45oC. Selanjutnya Anda tinggal
menunggu 5 jam. Perhatikan apakah susu sudah menggumpal atau belum. Jika sudah
susu boleh diangkat. Setelah yoghurt menggumpal, ada dua hal yang harus dilakukan.
Pertama, langsung memakannya dengan sendok. Kedua, mengaduk gumpalannya
hingga pecah menjadi cairan kental merata.
5. Pasteurisasi
Untuk memperpanjang umur simpan, yoghurt harus dipasteurisasi. Caranya adalah
siapkan dandang berisi air, panaskan air hingga suhu 70oC, masukkan yoghurt dan
biarkan selama 15 menit. Yoghurt akan awet sampai 2 minggu.
Yoghurt yang belum akan dimakan harus disimpan ke dalam lemari pendingin agar
tidak bertambah asam dan rusak.
F. Manfaat Yoghurt
Ada beberapa pendapat mengenai manfaat dari mengkonsumsi yoghurt. Pada
awal abad ke 20, Metchinkoff mengatakan bahwa mengkonsumsi yoghurt dapat
memperpanjang usia.
Yoghurt dapat dikategorikan salah satu makanan yang multifungsional, yaitu makanan
yang berfungsi untuk mengatasi berbagai penyakit sehingga dapat mendongkrak
kesehatan dan kebugaran tubuh. Beberapa peneliti telah menunjukkan, mengkonsumsi
yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Yoghurt mengandung suatu factor
yang dapat menghambat sintesis kolesterol sehingga kolesterol menurun dan mencegah
terjadinya penyumbatan pembuluh darah(asterosklerosis) penyebab penyakit jantung
koroner.
Selain itu, yoghurt juga bermanfaat untuk :
1) Meningkatkan pertumbuhan
Hasil penelitian dengan tikus percobaan menunjukkan bakteri yang hidup pada yoghurt
terutama Streptococcus thermophilus, memiliki kemampuan untuk meningkatkan
pertambahan berat badan tikus, yaitu dengan cara meningkatkan daya cerna dan
absorpsi pada saluran pencernaannya.
2) Mengatur saluran pencernaan
Asam laktat dari yoghurt dapat merangsang gerakan peristaltic hamper pada semua
bagian dalam saluran pencernaan. Rangsangan gerakan peristaltic tersebut dapat
memelihara kesehatan tubuh melalui peningkatan proses pencernaan, penyerapan,
pembuangan feses, dan pembuangan bakteri pathogen dari saluran pencernaan.
3) Antikanker Penelitian pada tikus menunjukkan, panggandaan sel-sel kanker pada
tikus yang diberi makan yoghurt lebih terhambat daripada tikus percobaan tanpa
yoghurt. Bakteri-bakteri yang berperan dalam fermentasi susu dapat mengubah zat-zat
prekarsinogenik yang ada dalam saluran pencernaan sehingga dapat menghambat
terjadinya kanker.
4) Penghambat pertumbuhan bakteri pathogen
Asam laktat dapat mengurangi atau membunuh bakteri pathogen (bakteri penyebab
penyakit) dan menekan produksi senyawa-senyawa berbahaya, seperti amin, fenol,
skatol, dan H2S yang diproduksi oleh bakteri pathogen. Bakteri penghasil asam laktat
juga memproduksi antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen.
Oleh karena itu, yoghurt mempunyai nilai pengobatan terhadap lambung dan usus yang
terluka.

5) Memperbaiki gerakan perut


Suatu penelitian yang dilakukan pada sejumlah lansia menunjukkan, pemberian kultur
Streptococcus thermophilus dapat meningkatkan gerakan perut dari 4,8 kali dalam 10
hari menjadi 5,7 kali. Gerakan perut ini diperlukan untuk memperlancar proses
pengeluaran feses. Pada saat yoghurt melalui saluran pencernaan terjadi peningkatan
jumlah bakteri bifidobacterium yang ikut berperan dalam menormalkan gerakan perut.
6) Anti diare
Yoghurt dapat mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri pathogen
penyebab gastroenteritis pemicu penyakit diare. Lactobacillus bulgaricus salah satu
bakteri yang berperan dalam pembentukan yoghurt) dapat memproduksi bulgarican,
yaitu anti mikroba yang efektif untuk menghambat organism pathogen.
7) Yoghurt juga sering dimanfaatkan bagi orang yang ingin menurunkan berat badan
dengan syarat dikonsumsi tanpa pemanis.
8) Yoghurt bermanfaat terutama bagi penderita lactose intorelance
Minum susu fermentasi seperti yoghurt sangat dianjurkan bagi orang mengalami
defisiensi enzim. Bakteri asam laktat dapat memfermentasi laktosa yang ada dalam
susu menjadi glukosa dan galaktosa, serta merangsang sekresi enzim lactase di dalam
saluran pencernaan.
9) Mudah di cerna
Yoghurt lebih mudah dicerna ketimbang susu. Adanya bakteri hidup dan aktif akan
memproduksi enzim laktase, enzim yang jumlahnya kurang pada anak dengan
intoleransi laktosa. Proses pengulturan juga akan memecah laktosa (gula susu) menjadi
glukosa dan galaktosa, sehingga lebih mudah diserap oleh anak dengan intoleransi
laktosa.
10) Baik untuk kesehatanusus
Yoghurt mengandung bakteri baik seperti Lactobacteria, terutama acidophilus. Bakteri
itu meningkatkan bakteri baik pada kolon, Sehingga akan menurunkan risiko kanker
kolon.
11) Membantu proses penyerapan nutrisi
Yoghurt meningkatkan penyerapan kalsium dan vitamin B. Adanya asam laktat pada
yoghurt akan membantu mencerna kalsium susu. Dengan begitu, kalsium akan lebih
mudah diserap.
12) Meningkatkan kekebalan tubuh
Penelitian yang dilakukan terhadap 68 orang yang mengonsumsi yoghurt dua cangkir
per hari menunjukkan hasil yang cukup positif. Mereka ini mempunyai kadar interferon
lebih tinggi. Dalam kamus saku kedokteran Dorland, interferon adalah famili
glikoprotein yang salah satu pembentukannya dapat dirangsang oleh bakteri, berfungsi
sebagai imunoregulator dan mengeluarkan aktivitas antivirus. Penelitian lain yang
dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa yoghurt mengandung faktor yang memiliki
efek antitumor.
13) Membantu penyembuhan infeksi saluran cerna
Keberadaan virus dan gangguan saluran cerna akan membentuk luka pada lapisan usus,
terutama sel-sel yang memproduksi laktase. Walau hanya sementara, anak-anak bisa
mengalami intoleransi laktosa selama 1-2 bulan pasca infeksi saluran cerna. Karena
mengandung sedikit laktosa dan banyak enzim laktase, para dokter sering
memanfaatkan yoghurt untuk memulihkan kesehatan alat cerna. Penelitian
menunjukkan, yoghurt mempercepat penyembuhan diare pada anak.
14) Menurunkan infeksi jamur
Konsumsi satu gelas yoghurt setiap hari akan mengurangi pertumbuhan jamur pada
vagina. Hal ini akan menurunkan risiko terjadinya infeksi jamur pada vagina.

15) Kaya kalsium


Dalam satu gelas yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium. Mineral ini
sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet tinggi kalsium seperti di
negara Skandinavia, mempunyai tingkat kejadian kanker kolorektal lebih rendah
dibanding negara lain.
16) Sumber protein.
Satu gelas yoghurt tawar mengandung 10-14 gram protein atau sekitar 20 persen dan
kebutuhan protein harian. Proses fermentasi membuat protein yang ada pada yoghurt
lebih mudah dicerna.
17) Menurunkan kadar kolesterol.
Para ahli memperkirakan, bakteri hidup yang ada pada yoghurt mampu berasimilasi
dengan kolesterol. Bisa juga karena yoghurt mengikat asam empedu, sehingga
menimbulkan efek menurunkan kolesterol.
18) Makanan penolong.
Keberadaan protein yang mudah dicerna serta asam laktat yang meningkatkan
penyerapan mineral, membuat yoghurt baik dikonsumsi oleh anak dengan gangguan
penyerapan di saluran cerna.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan yang terdapat didalam makalah, dapat di tarik
kesimpulan :
1. Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri.
2. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai.
3. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt adalah Streptococcus
salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus yang
merupakan bakteri asam laktat.
4. Yoghurt memiliki banyak kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan seperti :
protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, lemak, retinol, thiamine, dll.
5. Jenis-jenis yoghurt dibedakan menjadi 3 :
1) Berdasarkan tempat penemuan
2) Berdasarkan metode pemasakan
3) Berdasarkan kadar lemak
6. Dalam pembuatan yoghurt terdapat beberapa tahap, yaitu :
1) Perebusan
2) Pendinginan
3) Penginokulasian
4) Pemeraman
5) Pasteurisasi
7. Yoghurt memiliki sejuta manfaat untuk baik untuk kesehatan tubuh.
B. Saran
Dalam proses pembuatan yoghurt sebaiknya menggunakan bahan baku yang bermutu
baik dan menggunakan alat-alat yang bersih dan sehat, agar hasil yang diperoleh akan
lebih baik, dan agar tidak mengurangi kandungan gizi yang terdapat dalam yoghurt,
harus diperhatikan juga aturan-aturan dalam cara pembuatannya.

DAFTAR PUSTAKA
Adnan, M., 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Gadja Mada. Yogyakarta
Anonim. 2013. Yoghurt. From :
http://id.wikipedia.org/wiki/Yoghurt (diakses tanggal 09 maret 2014).
Anonim. 2013. Lactococcus_lactis. From :
http://id.wikipedia.org/wiki/Lactococcus_lactis (diakses tanggal 09 maret 2014)
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta
Heneke. 2010. Kandungan Gizi Yoghurt Labih Tinggi dari Susu. Artikel
dalam Suara Media.
Purnomo, H. dan M. Padaga, 1993 Susu dan Produk Olahannya. Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya.
Rorooh, Marisa Trimega Elisabeth. 2012. Peran Mikroba Dalam Pembuatan Youghurt.
http://marisatrimega.blogspot.com/2012/06/peran-mikroba-dalam-pembuatanyoghurt.html (Di akses pada, minggu 09 maret 2014)
Diposkan oleh

Anda mungkin juga menyukai