PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masalah
yang
terkait
dengan
pemenuhan
kebutuhan
pada
saluran
pernapasan.
Pada
kondisi
ini,
individu
B. Rumusan Masalah
1. sistem tubuh apa saja yang berperan dalam kebutuhan
oksigenasi?
2. Bagaimana terjadinya proses oksigenasi?
3. Faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi
kebutuhan
oksigenasi?
4.
C. Tujuan
1. Mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan
oksigenasi.
2. Mengetahui terjadinya proses oksigenasi.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
oksigenasi.
4. Mengetahui jenis pernapasan dan pengukuran paru.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Kebutuhan Oksigenasi
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh
fungsional
menimbulkan
mengalami
kematian.
Oleh
kemunduran
karena
itu,
atau
bahkan
kebutuhan
dapat
oksigen
merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi
sistem pernapasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah
satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami
gangguan. Sering kali individu tidak menyadari terhadap pentingnya
oksigen. Proses pernapasan dianggap sebagai sesuatu yang biasabiasa saja. Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami
gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya
sumbatan
pada
saluran
pernapasan.
Pada
kondisi
ini,
individu
belakang
mulut
(orofaring) dan
dibelakang
laring
(laringofaring).
3) Laring (tenggorokan)
Laring merupakan saluran pernapasan setelah faring yang terdiri
atas bagian dari tulang rawan yang diikat bersama ligament dan
membran yang terdiri atas dua lamina yang bersambung di garis
tengah.
4) Epiglotis
6) Bronkus
Bronkus merupakan kelanjutan dari trakea yang bercabang menjadi
bronkus kanan dan kiri. Pada bagian kanan lebih pendek dan lebar
daripada bagian kiri. Bronkus kanan memiliki tiga lobus atas, tengah,
dan bawah. Sedangkan Bronkus kiri lebih panjang dari bagian kanan
yang berjalan dari lobus atas dan bawah.
7) Bronkhiolus
Bronkiolus merupakan saluran percabangan setelah bronkus, yaitu
anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga
tenggorokan kita dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah
cabang bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama.
Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang,
sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya
bercabang 2.
Gambar, alveolus
8) Paru-paru
Paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan. Paru
terletak di dalam rongga torak setinggi tulang selangka sampai dengan
diafragma. Paru terdiri atas beberapa lobus yang diselaputi oleh pleura
yaitu pleura parfetalis dan pleura viseralis, serta dilindungi oleh cairan
pleura yang berisi cairan surfaktan.
Paru sebagai alat pernapasan utama terdiri dari dua bagian (paru
kanan dan paru kiri) dan pada bagian tengah dari organ tersebut
terdapat organ jantung beserta pembuluh darah yang berbentuk
kerucut, dengan bagian puncak di sebut apeks. Paru memiliki jaringan
yang bersifat elastik, berpori dan memiliki fungsi sebagai tempat
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.
Anatomi paru
Paru-paru merupakan sebuah organ yang sebagian terdiri dari
gelembung-gelembung udara atau alveoli. Paru-paru dibagi menjadi 2
bagian, yaitu :
2) Paru-paru kiri, terdiri dari 2 lobus, yaitu lobus superior dan lobus
inferior. (Syaifuddin, 1997).
C. Proses Oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem
(kimia atau fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak
berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel.
Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Akan
tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan
memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap akrivitas sel.
(wahit iqbal Mubarak, 2007)
Ventilasi
merupakan
recoil
kemampuan
adalah
paru
kemampuan
untuk
CO2
mengembang.
atau
kontraksi
Difusi
Tebal
membran
respirasi/permeabilitas
(epitel
alveoli
dan
interstisial).
Afinitas gas
Transportasi
Transportasi
gas
merupakan
proses
pendistribusian
antara
transportasi,
O2 akan
berikatan
dengan
Hb
10
Sedangkan
CO2 akan
berikatan
dengan
Hb
membentuk
Kardiak output
Latihan (exercise )
Hematokrit
1.
Saraf Otonom
Pada rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonom
dapat mempengaruhi kemampuan untuk dilartasi dan kontriksi. Hal
ini dapat terlihat ketika terjadi rangsangan baik oleh simpatis
maupun parasimpatisketika terdjadi rangsangan. Ujung saraf dapat
mengeluarkan
neurotransmitter
(simpatis
mengeluarkan
saluran
napas,
seperti
sulfas
atropine,
ekstrak
beta-2)
dapat
mempersempit
11
saluran
napas
(bronkokontriksi)
seperti
obat
yang
tergolong
beta
bloker
nonselektif.
3.
4.
Faktor perkembangan
Tahap
perkembangan
anak
dapat
memengaruhi
jumlah
Faktor lingkungan
Kondisi
lingkungan
yang
dapat
memengaruhi
kebutuhan
oksigenasi, seperti faktor alergi, ketinggian dan suhu. Kondisikondisi tersebut memengaruhi kemampuan adaptasi.
6.
Faktor perilaku
Perilaku yang di maksud diantaranya adalah perilaku dalam
mengkonsumsi makanan (status nutrisi), seperti orang obesitas
dapat
mempengaruhi
dalam
proses
pengembangan
paru,
1. Hipoksia
Tidak kuatnya pemenuhuan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang
didinspirasi atau meningkatnya penggunaan O 2 pada tingkat seluler.
12
Takipnea
karena
kecemasan,
infeksi,
keracunan
obat-obatan,
8. Dispnea
Merupakan perasaan sesak dan berat saat bernafas.
9. Ortopnea
Merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau
berdiri dan pola ini sering di temukan pada seseorang yang
mengalami kongestik paru.
10. Cheyne stokes
Merupakan frekuensi dan kedalaman pernapasan tidak teratur, di
tandai dengan periode apnea dan hiperventilasi yang berubah-ubah.
11. Pernapasan paradoksial
Merupakan
pernapasan
dimana
dinding
paru-paru
bergerak
14
difusi. Oksigen akan menuju semua sel dalam semua jaringan melalui
alat-alat pernafasan.
1. Latihan napas
Latihan napas merupakan cara bernapas untuk memperbaiki
ventilasi
alveoli
atau
memelihara
pertukaran
gas,
mencegah
Cuci tangan
Cuci tangan
15
Istirahat
16
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
untuk
meningkatkan
efisiensi
pola
pernapasan
Kertas tisu
17
dan
drainase
diikuti
dengan
Cuci tangan
Jelaskan
pada
pasien
mengenai
prosedur
yang
akan
dilaksanakan
Cuci tangan
18
Clapping dilakukan
dengan
menepuk
dada
posterior
dan
Cuci tangan
Jelaskan
pada
pasien
mengenai
prosedur
yang
akan
dilaksanakan
Cuci tangan
7. Vibrating (menggetarkan)
Suatu tindakan yang diberikan kepada penderita dengan jalan
Cuci tangan
Jelaskan
pada
pasien
mengenai
prosedur
yang
akan
dilaksanakan
19
Cuci tangan
Pinset steril
Dua
kom
berisi
laturan
akuades/NaC1
desinfektan
Kasa steril
Kertas tissu
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
20
0,9%
dan
larutan
Lakukan
penghisapan
lendir
dengan
memasukkna
kateter
Cuci tangan
21
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan fisiologis yang merupakan
kebutuhan
dasar
manusia
yang
digunakan
untuk
kelangsungan
22
23
DAFTAR PUSTAKA
24