Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KOLOM DESTILASI

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Christian

NIM. 1401437

Dickyni Rahendra S

NIM. 1401433

Felicitas Inri P

NIM. 1401450

M. Fahreza H

NIM. 1401429

Rahmat

NIM. 1401428

Vera Rentinauli S

NIM. 1401452

S1 TEKNIK PERMINYAKAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2016

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.

Pengertian Destilasi 4
Jenis-Jenis Destilasi 6
Kolom Destilasi 14
Aplikasi Kolom Destilasi

14

BAB III PRINSIP KERJA


A. Prinsip

Kerja

Kolom

Destilasi
..12
BAB IV MASALAH MASALAH PADA ALAT DAN SOLUSINYA
A. Masalah Pada Alat
B. Solusi

14

14

BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran

14

14

DAFTAR PUSTAKA 15

BAB I
PENDAHULUAN
1

A. Latar Belakang
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad
pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh
tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah
menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang
telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada
sekitar

abad

ke-4.

metode pemisahan bahan


kemudahan

menguap

kimia

Distilasi atau penyulingan adalah


berdasarkan

(volatilitas)

bahan

perbedaan

atau

kecepatan

didefinisikan

juga

suatu
atau
teknik

pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan,


campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan
kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada
suatularutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Metode

pemisahan

merupakan

suatu

cara

yang

digunakan

untuk

memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang


mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala
labolatorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk
mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran.
Destilasi

merupakan

salah

satu

metode

pemisahan

campuran

yang

menggunakan prinsip perbedaan titik didih untuk pemisahannya. Destilasi


memiliki prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu
komponen campurannya akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang
paling dahulu menguap merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap.
Uap tersebut akan masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses
pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang turun ke Erlenmeyer yang disebut
juga destilat.
A. Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian destilasi?
2) Bagaimanakah pembagian dari jenis-jenis destilasi?
3) Bagaimana sistem kerja kolom destilasi ?
4) Apa saja contoh penerapan kolom destilasi ?
2

B. Tujuan
1) Mengetahui
2) Mengetahui
3) Mengetahui
4) Mengetahui

pengertian destilasi
pembagian dari jenis-jenis destilasi
sistem kerja kolom destilasi
contoh penerapan kolom destilasi

BAB II
PEMBAHASAN
3

A. Pengertian Destilasi
Distilasi atau penyulingan adalah

suatu

metode pemisahan bahan

kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan


atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang
ditujukan untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil destilasi
disebut destilat dan sisanya disebut residu. Jika hasil destilasinya berupa air, maka
disebut sebagai aquadestilata (disingkat aquades).
Pada suatu peralatan destilasi umumnya terdiri dari suatu kolom atau tray,
reboiler (pemanas), kondenser, Drum reflux, pompa, dan packed.
Prinsip dari proses ini adalah campuran yang akan dipisahkan, dimasukkan
dalam alat destilasi. Di bagian bawah alat terdapat pemanas yang berfungsi untuk
menguapkan campuran yang ada. Uap yang terbentuk akan mengalir ke atas dan
bertemu cairan (destilat) di atas. Zat-zat bertitik didih rendah dalam cairan akan
teruapkan dan mengalir ke atas, sedangkan zat-zat bertitik didih tinggi dalam uap
akan kembali mengembun dan mengikuti aliran cairan ke bawah.

Gambar : Alat Destilasi Sederhana


Gambar di atas merupakan alat destilasi atau yang disebut destilator. Yang
terdiri dari thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu
penampung destilat. Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap
4

zat

cair

yang

didestilasi

selama

proses

destilasi

berlangsung.

Seringnya

thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:


a.
b.

Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas
reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih
berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi .

Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat
pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi
sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar
yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin
yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya
adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air
sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna.
Penampung

destilat bisa

berupa

erlenmeyer, labu,

ataupun tabung

reaksi

tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas,


ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap
senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan
molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan,
tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap
cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang
mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempunyai titik
didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan
komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau
komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik
didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.

B. Jenis-Jenis Destilasi
1) Destilasi Sederhana
Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar
oleh zat padat atau zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga
zat pencemar atau pengotor akan tertinggal sebagai residu.

Gambar : proses destilasi sederhana

Gambar di atas merupakan alat destilasi atau yang disebut destilator. Yang
terdiri dari thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu
penampung destilat.
Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selamaproses destilasi berlangsung. Seringnya thermometer yang
digunakan harus memenuhi syarat:
a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas
reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor.
Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuranzat cair yang akan
didestilasi.Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke
6

alatpendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang


berfungsi sebagai steelhead.
Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi
untukaliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang digunakan
biasanya adalahair yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian
dari dalam pipa lebih lamamengalami kontak dengan air sehingga pendinginan
lebih sempurna dan hasil yang diperolehlebih sempurna.
Penampung

destilat

bisa

berupa

erlenmeyer,

labu,

ataupun

tabung

reaksitergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas,


ataupun mantellistrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan
uapsenyawa

dalam

campuran.

Tekanan

uap

campuran

diukur

sebagai

kecenderungan molekuldalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika


suhu dinaikkan, tekanan uap cairanakan naik sampai tekanan uap cairan sama
dengan tekanan uap atmosfer.
Pada keadaan itucairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan
sama dengan tekanan uap atmosferdisebut titik didih. Cairan yang mempunyai
tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamarakan mempunyai titik didih lebih
rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah padasuhu kamar.

Aplikasinya

seperti padasintesis kloroform dan ekstraksi padat cair yang pemurniannya


menggunakan destilator.Selain itu salah satu penerapan terpenting dari metode
distilasi

adalah

pemisahan

minyakmentah

menjadi

bagian-bagian

untuk

penggunaan khusus seperti untuk transportasi,pembangkit listrik, pemanas, dll.


Destilator terdiri dari thermometer, labu didih, steel head,pemanas, kondensor, dan
labu penampung destilat yang memiliki fungsi tertentu.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan
uapsenyawa

dalam

campuran.

Tekanan

uap

campuran

diukur

sebagai

kecenderungan molekuldalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika


suhu dinaikkan, tekanan uap cairanakan naik sampai tekanan uap cairan sama
dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itucairan akan mendidih. Suhu pada
saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosferdisebut titik didih.
7

Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamarakan
mempunyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah
padasuhu kamar.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uapdi atas cairan tidak sama
dengankomposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile
atau komponendengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul
dan dinginkan, uap akanterembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uapyaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih
lebih rendah. Jika suhu relative tetap,maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponendalam campuran.

2) Destilasi Bertingkat atau Fraksinasi


Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagianbagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya
pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang
(lihat gambar). Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian
zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair
yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa
yang akan dimurnikan.
Dengan perkataan lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawasenyawa dari suatu campuran yang komponen-komponennya memiliki perbedaan
titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran asetonmetanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi bertingkat digunakan
kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi.
Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran
senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan
adanya penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya
8

sama akan sama-sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan
naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat.
Sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga
titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu
destilasi, yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga titik
didihnya. Senyawa tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes
sebagai destilat. Contoh destilasi bertingkat adalah pemisahan campuran alkoholair, titik didih alkohol adalah 78*C dan titik didih air adalah 100 0C. Campuran
tersebut dicampurkan dalam labu didih.
Pada suhu sekitar 780C alkohol mulai mendidih tetapi sebagian air juga ikut
menguap.Oleh karena alkohol lebih mudah menguap,kadar alkohol dalam uap lebih
tinggi daripada kadar alkohol dalam campuran semula. Ketika mencapai kolom
fraksionasi,uap mengembun dan memanaskan kolom tersebut.
Setelah suhu kolom mencapai 780C,alkohol tak lagi mengembun sehingga uap
yang mengandung lebih banyak alkohol naik ke kolom di atasnya,sedangkan
sebagian air turun ke dalam labu didih.Proses seperti itu berulang beberapa kali
(bergantung pada banyaknya plat dalam kolom),sehingga akhirnya diperoleh
alkohol yang lebih murni.Contoh lain dari Destilasi bertingkat adalah pemurnian
minyak bumi,yaitu memisahkan gas,bensin,minyak tanah, dan sebagainya dari
minyak mentah.

3) Destilasi Uap
Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik
didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya,
zat

cair

sudah

terurai,

teroksidasi

atau

mengalami

reaksi

pengubahan

(rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi
sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi
uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi
campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan
uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi
9

uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung
(lihat gambar pemasangan alat pada proses destilasi uap). Untuk destilasi uap, labu
yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit
uap (lihat gambar alat destilasi uap). Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang
berisi senyawa yang akan dimurnikan,
dimaksudkan

untuk

menurunkan

titik

didih senyawa tersebut, karena titik didih


suatu campuran lebih rendah dari pada
titik didih komponen-komponennya.
Yang

perlu

diperhatikan

dalam

destilasi ini adalah dalam destilasi uap


kadang-kadang digunakan zat-zat padat, oleh karena itu bahan mungkin memadat
dalam pendingin. Perhatikan secara hati-hati dan hindarkan pembentukan massa
kristal yang akan menghambat tabung, kemudian hentikan sebentar pengaliran air
melalui pendingin dan keluarkan air yang ada dalam pendingin.Uap panas akan
meleburkan kristal dan hambatan akan hilang. Setelah hambatan hilang, segeralah
alirkan kembali air ke dalam pendingin. Jika dalam destilasi uap dari labu yang
mengandung zat tidak mau mengalir maka labu tersebut dapat dipanaskan dengan
menggunakan api yang lebih kecil dari api pada pemanasan labu pembangkit uap.

4) Destilasi Vakum
Destilasi vakum adalah destilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm ( 300
mmHg absolut ). Proses destillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer.Prinsip
dari destilasi vakum ini yaitu dengan cara menurunkan tekanan diatas permukaan
cairan dengan bantuan pompa vakum, maka cairan yang didestilasi akan mudah
menguap, karena cairan ini akan mendidih dibawah titik didih normalnya. Hal ini
sangat

menguntungkan

untuk

mendestilasi

campuran

yang

senyawaan

penyusunnya mudah rusak atau terurai pada titik didihnya atau untuk menguapkan
campuran yang sangat pekat karena penguapannya tidak memerlukan panas yang
tinggi.

10

C. Kolom Destilasi
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan
titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah
dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu 370C.
Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom
fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian
bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas
kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen
yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,
sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas
melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu
yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang
titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya
sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu
kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian
dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang
tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan
aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.
D. Aplikasi Kolom Distilasi
1. Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan
minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti
untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi
menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis
dan helium untuk pengisi balon.
2. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan
penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan
minuman suling.
3. Selain itu ada juga dalam laboratory scale, industrial distillation dan food
processing.
11

4. Banyak digunakan dalam proses perpindahan massa.


E. Kelebihan dan kekurangan dari proses kolom destilasi
Kelebihan :
1. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi
2. Produk yang dihasilkan benar-benar murni
Kekurangan :
1. Berlaku hanya untuk zat dengan fase cair dan gas
2. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang tinggi
3. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal

BAB III
PRINSIP KERJA
12

A. Prinsip kerja Kolom Destilasi


Campuran liquid yang masuk

kedalam

Kolom

disebut

dengan

feed(umpan). Feed yang masuk biasanya melalui bagian tengah kolom atau
di dekatnya. Tray yang terdapat pada lokasi tempat masuknya umpan
disebut dengan feed tray. Feed tray membagi kolom menjadi dua bagian
yaitu bagian stripping (bagian dasar kolom) dan enriching(bagian atas
kolom). Umpan(berupa liquid) mengalir ke bawah dan di tamping di bagian
bottom, selanjutnya akan diuapkan kembali dengan menggunakan reboiler.
Supaya bias menguapkan umpan maka harus ada suplai panas kedalam
reboiler, biasanya digunakan steam. Dalam pengolahan minyak bumi,
sumber panas bias berupa aliran produk dari kolom yang lain, yang
suhunya masih cukup tinggi. Uap yang yang dihasilkan akan dimasukkan
kembali ke dalam kolom sebagian liquid yang ada di bagian bawah kolom
akan di tarik keluar sebagai bottom produt (produk bawah kolom).
Uap yang dihasilkan bergerak ke atas menuju puncak kolom melalui
tray- tray yang ada di dalam kolom. Di dalam tray sebagian uap
terkondesasi dan jatuh kembali menuju bagian bawah kolom atau tray di
bawahnya. Uap yang lolos sampai ke puncak kolom akan di kondensasikan
di kondensor. Liquid hasil kodensasi di tamping di dalam refluks drum.
Sebagian liquid hasil kondensasi akan dikembalikan ke dalam kolom
sebagai refluxs. Sebagian lagi akan di ambil sebagai distilat atau top
product(produk atas kolom).

B. Bagian-bagian utama dalam kolom destilasi :


1. Sebuah Shell vertikal dimana pemisahan komponen liquid terjadi,
terdapat pada bagian dalam kolom (internal column) seperti tray atau
plate dan packing yang digunakan untuk meningkatkan derajat
pemisahan komponen.
2. Sebuah Reboiler untuk menyediakan penguapan yang cukup pada
proses destilasi.
3. Kondenser untuk mendinginkan dan mengkondensasikan uap yang
keluar dari atas kolom.
4. Reflux drum untuk menampung uap yang terkondensasi dari top
kolom sehingga liquid(reflux) dapat di recycle kembali ke kolom.
13

Gambar : komponen utama kolom destilasi dan prinsip kerjanya

BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
14

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia


berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan
perbedaan titik didih.
Aplikasi Kolom Distilasi
1. Salah satu penerapan

terpenting

dari

metode

distilasi

adalah

pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan


khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll.
Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk
penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon.
2. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol
dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk
menghasilkan minuman suling.
3. Selain itu ada juga dalam laboratory scale, industrial distillation dan
food processing.
4. Banyak digunakan dalam proses perpindahan massa.
Bagian-bagian utama dalam kolom destilasi :
1. Sebuah Shell vertikal dimana pemisahan komponen liquid terjadi,
terdapat pada bagian dalam kolom (internal column) seperti tray atau
plate dan packing yang digunakan untuk meningkatkan derajat
pemisahan komponen.
2. Sebuah Reboiler untuk menyediakan penguapan yang cukup pada
proses destilasi.
3. Kondenser untuk mendinginkan dan mengkondensasikan uap yang
keluar dari atas kolom.
4. Reflux drum untuk menampung uap yang terkondensasi dari top kolom
sehingga liquid(reflux) dapat di recycle kembali ke kolom.

15

Pertanyaan
16

1. Apakah suhu air dingin mempengaruhi proses kondensasi ? (Kelompok 1Berty)


2. Mana yang lebih ekonomis, destilasi uap atau destilasi vakum ? (Kelompok 2Adzi Nugraha)
3. Bagaimana perhitungan perpindahan panas dan massa pada kolom destilasi ?
(Kelompok 3-Ni Wayan)
4. Sebutkan 1 masalah pada kolom destilasi dan solusinya ? Dan apa perbedaan
destilasi untuk gas dan minyak ? (Kelompok 4-Gerson Yol P)
5. Sebutkan sampai kapan liquid reflux (kembali) ke kolom destilasi, dan apa
perbedaan antara destilasi pada LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG
(Liquified Petroleum Gas) ?

Pertanyaan dari Pak Elvis


1.
2.
3.
4.

Apa perbedaan antara destilasi uap, destilasi vakum dan kolom destilasi ?
Apa itu destilasi ?
Bagaimana aliran dalam destilasi ?
Apa saja penyebab cepat lambatnya destilasi, dan mengapa kolom destilasi
itu vertikal dan tidak horizontal ?

17

Anda mungkin juga menyukai